EVALUASI TINGKAT EROSI TANAH DI KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN KENDAL Evaluasi Tingkat Erosi Tanah Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal.

EVALUASI TINGKAT EROSI TANAH
DI KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN KENDAL
Evaluation of The Level Of Soil Erosion Sukorejo in District Of Kendal

JURNAL PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :
Irma Yuliyanti
E100110033

FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

2

EVALUASI TINGKAT EROSI TANAH
DI KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN KENDAL
(Evaluation Of The Level Of Soil Erosion Sukorejo In District Of Kendal )
(1)


Irma Yuliyanti1, Imam Hardjono2, Taryono3
Mahasiswa Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
(2)
Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. Ahmad Yani, Tromol Pos I, Kartasura, Surakarta 57102
Email : irmayuliyanti9@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal
dengan judul : “Evaluasi Tingkat Erosi Tanah di Kecamatan Sukorejo Kabupaten
Kendal”, bertujuan : mengetahui tingkat erosi tanah di daerah penelitian dan
mengetahui persebaran tingkat erosi tanah di daerah penelitian. Metode yang
digunakan adalah metode survei lapangan dan analisa laboratorium. Klasifikasi
tingkat erosi dengan menggunakan metode USLE. Data yang digunakan adalah
data karakteristik lahan meliputi curah hujan, tekstur tanah, bahan organik,
struktur tanah, permeabilitas tanah, data panjang dan kemiringan lereng,
pengelolaan

tanah, dan pengelolaan tanaman. Metode pengambilan sampel


dengan menggunakan metode stratified sampling dengan strata satuan lahan.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat erosi tanah di daerah penelitian mempunyai
kelas erosi sangat ringan hingga sangat berat dengan tingkat erosi 1,39 - 535,02
ton/ha/th. Satuan lahan yang termasuk dalam tingkat erosi sangat ringan adalah
V1S1pkbMeCLit2 = 1,39 ton/ha/th, V1S1swhMeCLit3 = 1,68 ton/ha/th, dan
V1S1tglMeMTRe2 = 5,69 ton/ha/th. Satuan lahan yang mempunyai tingkat erosi
ringan adalah VIS1pkbKoGrklbLit1 = 15,04 ton/ha/th, VIS1tglMeCLit2 = 16,85
ton/ha/th, V1S1pkbAndCReC3 = 50,85 ton/ha/th, V1S1pkbMeMTRe3 = 56,35
ton/ha/th, dan V1S1tglKoGrklbLit3 = 57,2 ton/ha/th. Satuan lahan yang termasuk
dalam tingkat erosi berat adalah V1V2pkbAndCReC5 = 157,9 ton/ha/th dan
V1S1tglMeCLit3 = 256,95 ton/ha/th. Satuan lahan yang memiliki tingkat erosi
sangat berat adalah V1V2swhAndCReC7 = 535,02 ton/ha/th.

Kata Kunci : Erosi, USLE, Satuan lahan

4

ABSTRACT
This research was conducted in district Sukorejo Kendal with a title:

"Evaluation of the level of soil erosion in district Sukorejo Kendal", aims at:
knowing the level of soil erosion in the area of research and find out the spread
rate of soil erosion in an area of research. The methods used in this research is a
method of field survey and laboratory analysis. Determination of the level of
erosion by using USLE method. The data used in this study are land
characteristics data includes rainfall, soil texture, organic matter, soil structure,
soil permeability, slope length and slope data, land management, and the
management of the plant. Method of sampling using stratified sampling method
with the strata units of land. The results showed that the rate of soil erosion that is
in the area of research has a very mild erosion classes up to very heavy with the
level of erosion 1.39-535.02 ton/ha/yr. Land units that are included in the rate of
erosion is very light V1S1pkbMeCLit2 = 1.39 tonnes/ha/yr, V1S1swhMeCLit3 =
1.68 tonnes/ha/yr, and V1S1tglMeMTRe2 = 5.69 tonnes/ha/yr. Unit of land that
has a mild erosion rate is VIS1pkbKoGrklbLit1 = 15.04 tonnes/ha/yr,
VIS1tglMeCLit2 = 16.85 tonnes/ha/yr, V1S1pkbAndCReC3 = 50.85 tonnes/ha/yr,
V1S1pkbMeMTRe3 = 56.35 tonnes/ha/yr, and V1S1tglKoGrklbLit3 = 57.2
tonnes/ha/yr.

Unit


of

land

included

in

the

heavy

erosion

rate

is

V1V2pkbAndCReC5 = 157.9 tonnes/ha/yr and V1S1tglMeCLit3 = 256.95
tonnes/ha/yr. Whereas the unit of land which has a very heavy erosion rate is

V1V2swhAndCReC7 = 535.02 tonnes/ha/yr.

Key words : Erosion, USLE, a unit of land

5

PENDAHULUAN
Erosi merupakan proses dua

Plantungan,

dan

sebelah

berbatasan

dengan

timur


Kecamatan

tahap yang terdiri dari penguraian

Patean. Kecamatan Sukorejo berada

massa menjadi partikel tunggal serta

di dataran tinggi dan mempunyai

pengangkutan partikel tersebut oleh

topografi yang berbukit-bukit. Letak

tenaga erosi, seperti aliran air dan

geografis

angin (Morgan, 1977).


adalah 1o 08’ 00’’ LS – 1o 20’ 00’’

Erosi

secara

dikatakan

tidak

Kecamatan

Sukorejo

LS dan 109o 52’ 24’’ BT – 110o 09’

alamiah

48’’


menimbulkan

BT.

Kecamatan

Sukorejo

masalah apabila kecepatan ersoinya

terletak di ketinggian tanah sekitar

relatif sama atau lebih rendah dari

1.160 meter di atas permukaan laut

pembentukan tanah, erosi ini disebut

dan


juga dengan erosi normal (erosi

wilayah

terendah

520

meter.

Kecamatan

Luas

Sukorejo

2

geologi). Aktivitas manusia dalam


mencapai 76,01 Km yang sebagian

beberapa

bidang

mempercepat
sehingga

juga

dapat

besar

terjadinya

erosi,


pertanian (baik lahan sawah maupun

yang

lahan bukan sawah).

timbul

masalah

digunakan

sebagai

lahan

disebut erosi dipercepat (accelerated
RUMUSAN MASALAH

erosion). Ada 5 macam bentuk erosi

Rumusan masalah dari penelitian ini

yaitu erosi percik, erosi lembar, erosi

yaitu :

alur, erosi parit dan erosi lembah.
Kecamatan

1. Bagaimana tingkat erosi tanah di

Sukorejo

Kecamatan Sukorejo?

merupakan satu dari 20 kecamatan

2. Bagaimana

yang masuk di wilayah Kabupaten
Kendal

Propinsi

Jawa

dengan

wilayah

sebelah

berbatasan
Pageruyung,
berbatasan
Temanggung,
berbatasan

dengan

di

Kecamatan

Sukorejo?

utara

TUJUAN PENELITIAN

Selatan

Penelitian ini bertujuan untuk :

Kabupaten

sebelah
dengan

tanah

tingkat

Kecamatan

sebelah
dengan

erosi

Tengah,

persebaran

1. Untuk mengetahui tingkat erosi

barat

tanah di Kecamatan Sukorejo.

Kecamatan

6

2. Untuk

mengetahui

persebaran

Volkan (V1) dan Batuan Gunungapi

tingkat erosi tanah di Kecamatan

Jambangan (V2).

Sukorejo.
SATUAN LAHAN
METODE PENELITIAN
Metode

yang

Berdasarkan

digunakan

tumpang

dalam penelitian ini adalah metode

yang dirinci lagi menjadi 11 satuan
lahan

pemetaan adalah satuan lahan. Data

sekunder.

primer

Data

dan

primer

uraian sebagai berikut :
1.

dan

Satuan lahan pada bentuklahan
volkan dan formasi kaligetas,

penelitian sebelumnya seperti dari
peta

persamaan

karakteristiknya dapat dilihat pada

diambil

data sekunder data yang didapat dari

analisa

adanya

Adapun satuan lahan dan

data

langsung dari lapangan sedangkan

literatur,

karena

dalam penggunaan lahan.

yang digunakan dalam penelitian ini
data

peta

penelitian memiliki 80 satuan lahan

metode

stratified sampling dengan satuan

adalah

antara

dan peta penggunaan lahan daerah

laboratorium. Metode pengambilan
menggunakan

dari

bentuklahan, peta lereng, peta tanah

survei lapangan dan uji analisa

sampel

susun

hasil

kemiringan lereng 8 – 15 %,

dari

jenis

instansi terkait.

coklat

tanah asosiasi
dan

regosol

andosol
dengan

penggunaan lahan perkebunan
BENTUKLAHAN

DAERAH

(V1S1pkbAndCReC3).

PENELITIAN

2.

Berdasarkan interpretasi peta

Satuan lahan pada bentuklahan
volkan, bukit lipatan dan formasi

daerah penelitian mempunyai dua

kaligetas, kemiringan lereng 8 –

bentuklahan asal yaitu bentuklahan

15 %, jenis tanah kompleks

struktural dan vulkanik. Bentuklahan

grumusol kelabu dan litosol

struktural hanya terdiri dari Formasi

dengan

Kaligetas (S1). Bentuklahan vulkanik

penggunaan

lahan

tegalan (V1S1tglKoGrklbLit3).

terdiri dari dua bentuklahan yaitu

3.

Satuan lahan pada bentuklahan
volkan dan formasi kaligetas,

7

kemiringan lereng 3 – 8 %, jenis

coklat dengan penggunaan lahan

tanah asosiasi mediteran coklat

sawah (V1V2swhAndCReC7).

litosol dengan penggunaan lahan

4.

8.

perkebunan (VIS1pkbMeCLit2).

volkan, bukit lipatan dan formasi

Satuan lahan pada bentuklahan

kaligetas, kemiringan lereng 0 –

volkan dan formasi kaligetas,

3 %, jenis tanah kompleks

kemiringan lereng 8 – 15 %,

grumusol kelabu dan litosol

jenis tanah asosiasi mediteran

dengan

coklat litoso dengan penggunaan

perkebunan

lahan

(V1S1pkbKoGrklbLit1).

tegalan

(V1S1tglMeCLit3).
5.

9.

lahan

Satuan lahan pada bentuklahan
volkan dan batuan gunungapi

volkan dan formasi kaligetas,

jambangan, kemiringan lereng

kemiringan lereng 8 – 15 %,

30 – 45 %, jenis tanah asosiasi

jenis tanah asosiasi mediteran

andosol

coklat

coklat dengan penggunaan lahan

litosol

dengan

lahan

sawah

coklat

dan

regosol

perkebunan

(V1S1swhMeCLit3).

(V1V2pkbAndCReC5).

Satuan lahan pada bentuklahan

10. Satuan lahan pada bentuklahan

volkan, bukit lipatan dan formasi

volkan, bukit lipatan dan formasi

kaligetas, kemiringan lereng 3 –

kaligetas, kemiringan lereng 8 –

8 %, jenis tanah mediteran

15 %, jenis tanah mediteran

merah tua dan regosol dengan

merat tua dan regosol dengan

penggunaan

penggunaan lahan perkebunan

lahan

tegalan

(V1S1tglMeMTRe2).
7.

penggunaan

Satuan lahan pad abentuklahan

penggunaan

6.

Satuan lahan pada bentuklahan

(V1S1pkbMeMTRe3).

Satuan lahan pada bentuklahan

11. Satuan lahan pada bentuklahan

volkan dan batuan gunungapi

volkan dan formasi kaligetas,

jambangan, kemiringan lereng

kemiringan lereng 3 – 8 %, jenis

>65 %, jenis tanah asosiasi

tanah asosiasi mediteran coklat

andosol

litosol dengan penggunaan laha

coklat

dan

regosol

tegalan (VIS1tglMeCLit2).

8

ini diperoleh melalui pengambilan

Tahap Penelitian

sampel

Rangkaian penelitian secara
sistematis

dibagi

tahapan,

diantaranya

Pengumpulan
dengan

menjadi

data

(1)

primer

yaitu

melakukan

lapangan

dan

uji

laboratorium.

tiga

:

di

c. Panjang dan Kemiringan Lereng
(LS),

data

diperoleh

pengukuran

pengambilan

melalui

panjang

dan

sampel tanah dengan menggunakan

kemiringan lereng di lapangan.

metode stratifies sampling untuk di

d. Pengolaan Tanaman (C), data

analisa

di

laboratorium.

yang

(2)

diperoleh

hasil

lapangan

dan

Pengumpulan data sekunder untuk

pengamatan

menghitung

interview dengan masyarakat.

indeks

erosivitas,

di

melalui

kemiringan lereng dan penggunaan

e. Pengelolaan

lahan. (3) Uji laboratorium untuk

diperoleh

melalui

mengetahui indeks erodibilitas tanah.

pengamatan

terhadap

bentuk

pengelolaan

lahan

yang

Perhitungan Erosi

(P),

data
hasil

diterapkan di daerah penelitian.

Kriteria dalam klasifikasi ini

Tabel

didasarkan pada faktor erosi sesuai

menentukan

diperoleh dari hasil pengamatan,
terhadap

1

menunjukkan

klasifikasi yang digunakan untuk

dengan formula USLE yaitu data

pengukuran

lahan

menurut

parameter

tingkat

Departemen

erosi

tanah

Kehutanan

(1988) :

erosi, meliputi :

Klas

a. Erosivitas hujan (R), data yang

Tingkat

Erosi

Klasifikasi

Tanah

dikumpulkan adalah dcurah hujan

I

0 – 15

Sangat Ringan

bulanan, jumlah hari hujan, curah

II

15 – 60

Ringan

III

60 – 180

Sedang

IV

180 – 480

Berat

V

>480

hujan maksimal selama ± 10
tahun terakhir.
b. Erodibilitas tanah (K), data yang
dikumpulkan
struktur,

berupa

permeabilitas

Sangat Berat

Sumber : Departemen Kehutanan (1988 dalam

tekstur,

Sulistyowati Tejaningrum, 2001)

dan

kandungan bahan organik. Data

9

ton/ha/th.

Pemrosesan Data
Data diolah dan diproses

Satuan

lahan

yang

termasuk dalam tingkat erosi ini

kemudian disajikan dalam bentuk

adalah

tabel dengan menggunakan rumus

V1S1swhMeCLit3

USLE, yaitu : A = R x K x LS x C x

V1S1tglMeMTRe2.

P, meliputi :

V1S1pkbMeCLit2,
dan

b. Tingkat erosi tanah ringan

R = Erosovitas

Besarnya tingkat erosi tanah


57,2

lahan

yang

K = Erodibiltas

ringan

LS = Panjang dan Kemiringan

ton/ha/th.

Lereng

termasuk dalam tingkat erosi ini

C = Pengelolaan Tanaman

adalah

P = Pengelolaan Lahan

V1S1tglMeCLit2,

adalah

15,04

Satuan

V1S1pkbKoGrklbLit1,

VIS1pkbAndCreC3,
HASIL PENELITIAN

VIS1pkbMeMTRe3,

Berdasarkan

hasil

dan

V1S1tglKoGrklbLit3.

perhitungan besarnya erosi tanah,

c. Tingkat erosi tanah berat

daerah penelitian mempunyai kelas

Besarnya tingkat erosi yang

erosi sangat ringan hingga sangat

masuk dalam kelas berat adalah

berat dengan tingkat erosi 1,39 –

157,9 – 256,95 ton/ha/th. Satuan

535,02

erosi

lahan yang masuk dalam kelas ini

sangat ringan terdapat di satuan

adalah V1V2pkbAndCReC5 dan

lahan V1S1pkbMeCLit2 dan sangat

V1S1tglMeCLit3.

ton/ha/th.

Tingkat

berat terdapat pada satuan lahan

d. Tingkat erosi tanah sangat berat

V1V2swhAndCReC7.

Besarnya tingkat erosi tanah yang
termasuk dalam kelas sangat berat

PENYEBARAN TINGKAT EROS

adalah 535,02 ton/ha/th. Satuan

di DAERAH PENELITIAN

lahan yang termasuk dalam kelas

a. Tingkat erosi tanah sangat ringan

ini adalah V1V2swhAndCReC7.

Besarnya tingkat erosi tanah
yang termasuk dalam kelas sangat
ringan

adalah

1,39



5,69

10

50,85

KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang
telah

dilakukan,

maka

ton/ha/th,

V1S1pkbMeMTRe3

dapat

=

ton/ha/th

dan

disimpulkan sebagai berikut :

V1S1tglKoGrklbLit3

1. Tingkat erosi tanah yang ada di

ton/ha/th.

Tingkat

terdapat

pada

daerah

penelitian

56,35

mempunyai

=

57,2

erosi

berat

satuan

lahan

kelas erosi sangat ringan hingga

V1V2pkbAndCReC5

berat dengan besar kehilangan

ton/ha/th dan V1S1tglMeCLit3 =

tanah 1,39 – 535,02 ton/ha/th.

256,95 ton/ha/th. Tingkat erosi

Besarnya kehilangan tanah yang

sangat berat terdapat pada satuan

termasuk

lahan

ringan

dalam

kelas

berkisar

sangat


1,39

5,69

=

157,9

V1V2swhAndCReC7

=

535,02 ton/ha/th.

ton/ha/th. Besarnya erosi yang
termasuk

dalam

kelas

ringan

SARAN

berkisar 15,04 – 57,2 ton/ha/th.

Dari hasil penelitian yang

Besarnya erosi yang termasuk

telah dilakukan ada beberapa saran

dalam kelas berat berkisar 157,9 –

yang dapat diberikan :

256,95 ton/ha/th. Besarnya erosi

1.

Satuan lahan yang mempunyai

yang termasuk dalam kelas sangat

tingkat erosi sangat ringan tidak

berat adalah 535,02 ton/ha/th.

memerlukan adanya pencegahan

2. Tingkat

erosi

sangat

ringan

terdapat

pada

satuan

lahan

=

1,39

V1S1pkbMeCLit2

erosi,

karena

tanah

yang

digunakan belum tererosi.
2.

Satuan lahan yang mempunyai

ton/ha/th, V1S1swhMeCLit3 =

tingkat erosi ringan sudah perlu

1,6

dilakukan adanya pencegahan

ton/ha/th

V1S1tglMeMTRe2

dan
=

5,69

dengan

metode

ton/ha/th. Tingakt erosi ringan

sehingga

tingkat

terdapat

lahan

berubah menjadi lebih besar,

15,04

karena sebagian besar tanah

pada

satuan

V1S1pkbKoGrklbLit1

=

ton/ha/th, V1S1MeCLit2 = 16,85

konservasi
erosi

lapisan atas telah tererosi.

ton/ha/th, V1S1pkbAndCReC3 =

11

tidak

3.

Satuan lahan yang mempunyai
tingkat erosi berat sudah harus
diadakan
erosi

upaya

yang

pencegahan

lebih

sempurna

(membuat teras, memperbaiki
pemaikaian tanah) karena semua
lapisan tanah bagian atas telah
tererosi serta pengelolaan tanah
yang telah sampai bawah.
4.

Satuan lahan yang mempunyai
tingkat erosi sangat berat sudah
harus

dihutankan

karena

sebagian besar solum tanah telah
tererosi.

12

DAFTAR PUSTAKA
Morgan, RPC. 1979. Soil Erossion. London : Longman.
Sarwono Hardjowigeno, 1995. Ilmu Tanah. Jakarta : Akademia Presindo Press.
Sulistyowati Tejaningrum, 2002. Tingkat Erosi di Kecamatan Karangreja
Kabupaten Purbalingga. Skripsi S1. Surakarta : Fakultas Geografi UMS.
Wischmeier, W.H, and Smith. D.D. 1978. Predicting Rainfall Erossion Losser
Agriculture. Handbook No. 282. Washington DC : USDA.

13

Gambar 1 PETA TINGKAT EROSI TANAH KECAMATAN SUKOREJO

14