T1 202009114 Full text

HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GETASAN

JURNAL
Disusun untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program
StudiPendidikan Matematika

Oleh
AGUSTIN ROSIANA
202009114

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016

1

2


3

4

5

HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GETASAN

Agustin Rosiana1, Sutriyono2, Erlina Prihatnani3
Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP
Universitas Kristen Satya Wacana
Email: [email protected]

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antarapola asuh
demokratis dengan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan.
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif jenis korelasional.Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan. Sampel dalam penelitian ini
adalah siswa kelas X.1, X.2, dan X.3 yang diambil dengan teknik cluster random sampling

dengan jumlah sampel sebanyak 53 siswa. Instrumen yang digunakan adalah angket pola
asuh demokratis. Teknik analisis yang digunakan adalah korelasi Pearson’s Product
Moment. Hasil analisis data pola asuh demokratis dengan prestasi belajar matematika
didapat koefisien korelasi sebesar0,044, artinya terdapat hubungan yang positif antara
pola asuh demokratis dan prestasi belajar matematika dengan tingkat hubungan masuk
pada kategori sangat rendah. Hal ini dapat diartikan bahwa untuk 53 sampel, semakin
siswa mengalami pola asuh demokratis maka semakin tinggi prestasi belajar matematika
yang diraih. Meskipun demikian nilai signifikan yang dihasilkan 0,378 (lebih dari 0,05)
sehingga dapat diartikan bahwa hubungan positif yang sangat rendah tersebut tidak
signifikan atau dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara pola asuh demokratis dengan prestasi belajar matematika siswa kelas X
SMA Negeri 1 Getasan. Artinya kuat lemahnya pola asuh demokratis yang dialami siswa
tidak mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA
Negeri 1 Getasan. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat faktor lain di luar pola asuh
demokratis yang lebih dominan mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar
matematika.

Kata kunci : pola asuh demokratis, prestasi belajar

6


PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peranan penting
dalam pengembangan kemampuan matematis siswa. Hal ini sejalan dengan tujuan
pembelajaran matematika yang dirumuskan Kurikulum 2013 (NCTM, 2000), yaitu belajar
untuk berkomunikasi (mathematical communication), belajar untuk bernalar (mathematical
reasoning), belajar untuk memecahkan masalah (mathematical problem solving), belajar
untuk mengaitkan ide (mathematical connection), dan belajar untuk merepresentasikan ideide (mathematical representation). Salah satu indicator untuk melihat ketercapaian suatu
tujuan pembelajaran matematika adalah prestasi belajar. Prestasi belajar adalah suatu
penilaian yang dapat digunakan untuk mengetahui sejauhmana tingkat keberhasilan siswa
dalam mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru (Arikunto, 2002). Penilaian prestasi
belajar siswa biasanya dilakukan dengan melalui tes prestasi belajar. Namun demikian tidak
semua siswa menghasilkan prestasi belajar yang sama, ada yang telah melampaui KKM, ada
yang samadengan KKM danada pula yang masihjauhdariKKM. Hal itu juga terjadi pada
siswa di SMA Negeri 1 Getasan. Menurut Slameto (2003) keberhasilan belajar dipengaruhi
oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor internal seperti unsure fisiologis dan psikologis,
serta faktor eksternal yang dipengaruhi oleh faktor keluarga dan lingkungan.
Keluarga merupakan faktor pertama dan utama yang mempengaruhi kehidupan,
pertumbuhan dan perkembangan seseorang (Ahmadi, 2007). Keluarga merupakan tempat
bagi siswa untuk mendapatkan pengetahuan yang pertama kali, sedangkan orang tua

merupakan orang pertama yang memberikan ilmu kepada siswa. Seorang siswa mulai belajar
segala sesuatu dari orang tua. Orang tua mempunyai tugas untuk mengasuh, membesarkan
dan mendidik mereka, agar dapat bersikap dan berperilaku yang baik. Selain itu, orang tua
juga bertugas mengasuh siswa agar dapat berprestasi baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Upaya yang dapat dilakukan orang tua agar siswa dapat berprestasi adalah ikut melibatkan
diri dalam pendidikan siswa, menjadi pembimbing dan pendukung bagi siswa (Ardin
Hardina, 2012). Perkembangan siswa akan berjalan dengan baik apabila orang tua
menerapkan pola asuh yang sesuai dengan mereka.
Pola asuh adalah suatu metode disiplin yang diterapkan oleh orang tua kepada siswa
(Hurlock, 1999). Tujuan dari pola asuh ini adalah mendidik siswa untuk menyesuaikan
terhadap harapan sosial yang layak dan dapat diterima dan dapat mendisiplinkan siswa. Pola
asuh yang dilakukan dirumah dapat mempengaruhi dasar kepribadian dan perkembangan bagi
siswa (Gunarsa, 1987). Pola asuh diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu pola asuh otoriter, pola
asuh permisif, dan pola asuh demokratis (Hurlock, 1999). Pola asuh orang tua terhadap anak
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, termasuk hasil belajar dan prestasi
belajar anak. Maka dalam melakukan interaksi, diperlukan kedekatan dan kearifan orang tua
dengan anak sehingga terjadi hubungan yang saling mempengaruhi secara dinamis antara
anak dan orang tua.
Menurut Baumird (Indah, 2006) pola asuh otoriter adalah pola asuh yang menetapkan
standar yang mutlak harus dituruti, dan biasanya diikuti ancaman-ancaman dari orang tua.

Pola asuh otoriter mempunyai ciri-ciri adanya kontrol yang ketat dan kaku dari orang
tua.Sedangkan,pola asuh permisif mempunyai ciri-ciri tidak ada bimbingan maupun aturan
yang ketat dari orang tua, tidak ada tuntutan kepada siswa, tidak ada pengendalian atau
7

kontrol dari orang tua. Orang tua yang permisif akan membiarkan siswa belajar sendiri untuk
berperilaku dalam lingkungan sosial. Tingkat pengawasan orang tua rendah, hal itu terlihat
dari tidak adanya hukuman kepada siswa meskipun siswa melanggar peraturan. Baumrind
(Dwi Jayanti, 2012) mendefinisikan pola asuh demokratis adalah pola asuh yang
memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu untuk mengendalikan
mereka. Sejalan dengan itu Baumrind dan Hurlock dari Siti (2013), pola asuh demokratis
menekankan kepada aspek edukatif atau pendidikan dalam membimbing anak sehingga orang
tua lebih sering memberikan pengertian, penjelasan, dan penalaran untuk membantu anak
mengerti mengapa perilaku tersebut diharapkan. Pola asuh demokratis mempunyai ciri-ciri
bahwa orang tua selalu memperhatikan keinginan dan pendapat siswa, selain itu orang tua
selalu mengadakan diskusi kepada siswa ketika mengambil keputusan dan siswa selalu
mendapat kesempatan untuk mengemukakan pendapat (Hurlock dari Ardin Ardina,
2012).Pola asuh demokratis mampu membuat paham positif dan negatif (Kak Seto,
2014).Kedua orang tua menanamkan sifat demokratis pada diri seorang anak. Jadi, anak-anak
bebas melakukan berbagai hal namun tetap dalam jalur yang baik dalam mengembangkan

potensi yang mereka miliki, potensi yang dimaksud seperti prestasi belajar anak.
Berdasarkan pernyataan tersebut, ternyata bahwa pola asuh demokratis mempunyai
peranan yang lebih baik dibanding pola asuh lainnya. Hal ini dinyatakan oleh Isni (2014)
bahwapola asuh demokratis menghasilkan anak yang mempunyai tanggung jawab yang besar
terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas pelajaran di sekolah, mampu berinisiatif dan
kreatif serta mempunyai konsep diri yang positif, karena mereka berorientasi terhadap
prestasi belajar sehingga akan berpengaruh positif pada prestasi belajar. Setiap orang tua
tidak menerapkan satu pola asuh, yang ada hanya kecenderungan oleh pola asuh tertentu,
termasuk pola asuh orang tua siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan. Oleh karena itu,
penelitian ini menekankan pada pola asuh demokratis.
Terdapat beberapa penelitian terkait pola asuh demokratis dan prestasi belajar
diantaranya penelitian yang dilakukan olehYusniyah (2008). Penelitian ini menyimpulkan
bahwa ada hubungan antara pola asuh demokratis dengan prestasi belajar, dan tinggi
rendahnya prestasi belajar siswa sangat bergantung pada pola asuh yang diterapkan oleh
orang tua, semakin demokratis pola asuh yang diterapkan oleh orang tua maka akan semakin
tinggi prestasi belajar. Selain itu, juga terdapat penelitian Lestari (2009) yang menyimpulkan
bahwa terdapat hubungan positif antara pola asuh demokratis dengan prestasi belajar siswa
SMK Negeri 1 Sewon Bantul. Berbeda dengan hasil kedua penelitian tersebut penelitian
Fenti (2011) menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan
prestasi belajar matematika, artinya bahwa penerapan pola asuh orang tua tidak akan

mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Siti Nurina Hakim (2013) memperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan antara pola asuh
demokratis dengan prestasi belajar siswa.
Adanya beberapa penelitian terkait pola asuh demokratis dengan prestasi belajar yang
menghasilkan kesimpulan yang kontradiksi menjadi dasar pemilihan pola asuh demokratis
sebagai variabel yang hendak diteliti sehubungan dengan pencapaian prestasi belajar siswa.
Keberagaman pola asuh yang dialami siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan menjadi alasan
pemilihan populasi dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan positif yang signifikan antara pola asuh demokratis dengan prestasi
8

belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan. Penelitian ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan tentang hubungan pola asuh demokratis dengan prestasi belajar
matematika siswa, memberikan informasi bagi guru mengenai hubungan pola asuh
demokratis dalam kaitannya dengan peran orang tua sebagai pendidik dalam lingkungan
keluarga, sebagai bahan refleksi siswa terkait pola asuh yang diterapkan oleh orangtuanya
dalam rangka mendidik siswa tersebut, dan memberikan informasi bagi orang tua agar dapat
mengenali dan memahami penerapan pola asuh yang sesuai dalam mendidik siswa di
lingkungan keluarga.


METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Tujuan
dari penelitian korelasi adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara pola
asuh demokratis dengan prestasi belajar matematika kelas X SMA Negeri 1 Getasan. Adapun
variabel terikat adalah Prestasi Belajar Matematika Siswa (Y), sedangkan variabel bebas
adalah Pola Asuh Demokratis (X). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA
Negeri 1 Getasan kelas X Tahun Ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 75 siswa yang terbagi
dalam 4 kelas. Populasi dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi empat kelas atau cluster
yaitu X.1, X.2, X.3, X.4. Dari keempat cluster dipilih secara acak tiga cluster, dan didapat
kelas X.1, X.2, dan X.3 sebagai sampel dan seluruh anggota dalam cluster terpilih dijadikan
sebagai sampel penelitian. Dari pengambilan sampel tersebut, diperoleh kelas X.1, X.2, dan
X.3 dengan jumlah siswa 53 sebagai sampel yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 32 siswa
perempuan.
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode angket
dan dokumentasi.Intrumen pengumpulan data yang digunakan berupa angket, yang berisi
tentang serangkaian pernyataan tertulis berkaitan dengan pola asuh demokratis yang harus
dijawab responden. Pernyataan yang terdapat dalam instrumen bersifat positif (favorabel) dan
bersifat negatif (unfavorable). Angket menggunakan skala likert, dengan 5 kategori jawaban
yaitu selalu, sering, kadang-kadang, hampir tidak pernah, dan tidak pernah (Sugiono, 2010).
Selain menggunakan metode angket, peneliti juga menggunakan dokumentasi yang

digunakan untuk mendapatkan data prestasi belajar matematika.Penelitian ini menggunakan
nilai ulangan akhir semester gasal siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan Tahun Ajaran
2015/2016 sebagai data prestasi belajar matematika siswa.
Uji coba instrument menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Validitas instrumen
menggunakan validitas konstruk. Hasil validitas konstruk dalam penelitian ini dilakukan oleh
Triharyanta, S.Pd, Pancarsari, S.Pd, dan Sri Riatuningsih, S.Pd. Ketiga ahli tersebut
menyatakan bahwa instrumen angket pola asuh demokratis layak untuk digunakan. Selain
validitas konstruk, juga dilakukan validitas butir soal. Validitas ini bertujuan untuk mengukur
tingkat-tingkat kevalidan dari setiap butir soal. Pengujian validitas dalam penelitian ini
menggunakan spss dengan Person’s Corelation. Berdasarkan uji coba validitas terhadap 30
item angket, diperoleh 16 item yang valid dan 14 item yang tidak valid atau gugur.
Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach’s Alphadihitung
dengan SPSS. Hasil uji reliabilitas menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,703,
9

maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut termasuk instrumen dengan reliabilitas
tinggi.
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan korelasi Pearson’sProduct
Moment, sebab dalam penelitian ini terdapat dua variabel (satu variabel independen dan satu
variabel dependen).Sebelum dilakukan perhitungan korelasi Pearson’s Product

Momentdilakukan uji nomalitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel
berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Sampel terdiri dari 53 ( lebih dari
30), oleh karena itu uji normalitas yang digunakan adalah uji kolmogrov-smirnov. Data yang
diperolehdikatakan normal jika memiliki tingkat signifikanα lebih dari 0,05.
Pengolahan data diukur menggunakan SPSS. Guna mengetahui ada tidaknya hubungan
(korelasi) antara pola asuh demokratis dengan prestasi belajar matematika siswa, maka
dilakukan uji korelasi sederhana menggunakan uji korelasi bivariate teknik Pearson Product
Moment. Jika nilai signifikan dari uji tersebut kurang dari 0,05 maka terdapat hubungan.
Adapun untuk mengetahui jenis hubungan tersebutdapat dilihat melalui nilai positif atau
negatif nilai rhitung, sedangkan tingkat hubungan dapat diketahui berdasarkan kriteria
pengelompokan pada Tabel 1.
Tabel 1.
Pedoman Interpretasi Nilai Korelasi
Interval
Tingkat Hubungan
Koefisien
0,00 - 0,199
Sangat rendah
0,20 - 0,399
Rendah

0,40 - 0,599
Sedang
0,60 - 0,799
Kuat
0,80 - 1,000
Sangat Kuat
(Sugiono, 2010)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang bertujuan untuk
mengetahui gambaran suatu variabel.Gambaran yang dimaksud adalah nilai minimum, nilai
maksimum, rata-rata, dan standar deviasi.Deskripsi pola asuh demokratis digunakan untuk
mengukur tingkat pola asuh yang dialami siswa sehingga diperoleh gambaran mengenai
keadaan siswa.Hasil analisis deskripsi dapat dilihat padaTabel2.
Tabel 2
Deskripsi Pola Asuh Demokratis
N

Minimum Maximum Mean

Pola Asuh Demokratis

53

Valid N (listwise)

53

42

10

78 63.28

Std.
Deviation
7.789

Data pada Tabel 2 menyatakan bahwa dari 53 sampel, rata-rata skor angket pola asuh
demokratis siswa di kelas X adalah 63,28 dengan standar deviasi 7,789. Adapun skor
tertinggi dan terendah masing-masing adalah 78 dan 42.
Deskripsi prestasi belajar siswa digunakan untuk melihat prestasi belajar siswa
sehingga diperoleh gambaran mengenai keadaan siswa. Prestasi belajar siswa kelas X
diperoleh dari hasil Ujian Akhir Semester gasal tahun ajaran 2015/2016. Hasil analisis
deskripsi dapat dilihat pada Tabel3.
Tabel 3
Deskripsi Prestasi Belajar Siswa
N

Minimum

Prestasi Belajar

53

31

Valid N (listwise)

53

Std.
Maximum Mean Deviation
80

50.25

12.216

Data pada Tabel 3 menyatakan bahwa dari 53 sampel, rata-rata skor angket prestasi
belajar siswa di kelas X adalah 50,25 dengan standar deviasi 12,216. Adapun skor tertinggi
dan terendah masing-masing adalah 80 dan 30.
Sebelum dilakukan perhitungan koefisien korelasi, maka dilakukan uji normalitas
terhadap skor angket pola asuh demokratis dan prestasi belajar untuk mengetahui apakah
data tersebut masing-masing berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Hasil
uji normalitas untuk skor angket pola asuh demokratis dan prestasi belajar dengan
menggunakan Kolmogrov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.Nilai signifikan untuk data skor
pola asuh demokratis dan prestasi belajar masing-masing lebih dari sama dengan 0,200.
Dengan kata lain, nilai signifikan yang dihasilkan keduanya lebih dari atau sama dengan 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa skor angket pola asuh demokratis dan prestasi belajar
matematika yang didapat siswa berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Tabel 4
Uji Normalitas Pola Asuh Demokratis dan Prestasi Belajar
Kolmogorov-Smirnova
Statistic

Df

Sig.

Pola Asuh
Demokratis

.065

53

.200*

Prestasi Belajar

.084

53

.200*

a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis korelasi
pearson dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
pola asuh demokratis (X) dan prestasi belajar (Y). Kriteria yang digunakan sebagai
pedoman dalam menafsirkan keeratan hubungan merujuk tolak ukur nilai koefisen korelasi
11

(r) yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010). Pengambilan keputusan dalam analisis
korelasi ini dengan melihat nilai signifikan pada SPSS 16.0 for windows. Jika nilai
signifikan < 0,05 maka ada hubungan yang signifikan antara variabel, sebaliknya jika nilai
signifikan > 0,05 maka tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel.Analisis korelasi
antara pola asuh demokratis dengan prestasi belajar dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5
Analisis Korelasi Pola Asuh demokratis dengan prestasi belajar matematika
Pola Asuh
Demokratis
Pola Asuh Demokratis

Pearson
Correlation

Prestasi Belajar
1

Sig. (1-tailed)
N
Prestasi Belajar

.044
.378

53

53

Pearson
Correlation

.044

1

Sig. (1-tailed)

.378

N

53

53

Nilai rhitung sebesar 0,044, artinya terdapat hubungan yang positif antara pola asuh
demokratis dan prestasi belajar matematika dengan tingkat hubungan masuk pada kategori
sangat rendah. Hal ini dapat diartikan bahwa untuk 53 sampel semakin siswa mengalami pola
asuh demokratis maka semakin tinggi prestasi belajar matematika yang diraih. Meskipun
demikian nilai signifikan yang dihasilkan 0,378 (lebih dari 0,05) sehingga dapat diartikan
bahwa hubungan positif yang sangat rendah tersebut tidak signifikan atau dengan kata lain
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh
demokratis dengan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan. Hasil
ini sesuai dengan hasil penelitian milik Fenti (2011) dan Siti (2013) yang menyimpulkan
bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh demokratis dengan prestasi
belajar matematika.
Analisis data yang diperoleh dari 53 siswa menyimpulkan bahwa tidak adahubungan
yang signifikan antara pola asuh demokratis dengan prestasi belajar matematika siswa kelas X
SMA Negeri 1 Getasan.Artinya kuat lemahnya pola asuh demokratis yang dialami siswa tidak
mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan. Hasil
ini menunjukkan bahwa terdapat faktor lain di luar pola asuh demokratis yang lebih dominan
mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar matematika.
Pola asuh merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar.Namun prestasi belajar tidak hanya dapat dipengaruhi oleh pola asuh, terdapat faktorfaktor lain yang dapat lebih dominan dibanding faktor pola asuh. Siswa di SMA Negeri 1
Getasan, sebagian besar berasal dari siswa yang “tidak dekat” dari orang tua.Beberapa siswa
tidak tinggal dengan orang tua, namun dengan saudara seperti kakek, nenek, ataupun dengan
saudara kandung dari orang tua.Hal ini dikarenakan berapa hal seperti pekerjaan orang tua
12

maupun masalah keluarga lainnya.Hal ini dapat menjadi penyebab bahwa pola asuh bukan
faktor dominan yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Adapun faktor lainyang mungkin
dapat lebih dominan adalah faktor motivasi, minat, bakat, tanggung jawab, kedisiplinan, gaya
belajar, dan lingkungan sekolah.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan dalam penelitian ini adalah
tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh demokratis dengan prestasi belajar
matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan. Hal ini menunjukkan bahwa kuat
lemahnya pola asuh demokratis yang dialami siswa tidakakan mempengaruhi tinggi
rendahnya prestasi belajar matematika. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka disarankan
bagi guru hendaknya memperhatikan faktor lain yang dimungkinkan dapat mempengaruhi
prestasi belajar misal seperti model pembelajaran, motivasi, minat, bakat, dan kondisi
lingkungan sekolah sebagai dasar refleksi terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Hasil
ini hendaknya menjadi dasar siswa untuk tidak melibatkan kesalahan pada orang tua ketika
berefleksi untuk mulai memperhatikan/memperbaiki faktor lain dan bukan justru menuntut
orang tua untuk menerapkan pola asuh demokratis.

Daftar Pustaka
Agustiawati, Isni. 2014. Pengaruh Pola Asuh Orangtua terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Akutansi kelas XI IPS di SMA Negeri 26 Bandung. Jurnal Universitas
Pendidikan Indonesia. Diakses: 12 Februari 2016
Ahmadi, Abu dan NurUhbiyati.2007 .Ilmu Pendidikan.Jakarta :Rineka Cipta.
Ardin, Hardina. 2012. Skrpsi. Hubungan antara Pola Asuh Permissive Indulgent Orang Tua
dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ngablak.Skripsi
UKSW.
Arikunto, S. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi. Jakarta. Bumi Aksara.
Banu, Fenti Arni. 2011. Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dengan Prestasi Belajar
Matematika SMP Swasta di Kabupaten Niki-Niki. Skripsi UKSW.
Lestari, Erma. 2009. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa
Konsentrasi Patiseri SMK Negeri 1 Sewon Bantul. Jurnal Universitas Negeri
Yogyakarta. Diakses: 17 September 2014
Gunarsa, Singgih. 1987 .Psikologi untuk Membimbing.Jakarta :PT BPK Gunung Mulia.
Hurlock, Elizabeth B. 1999. Perkembangan Anak. Edisi Enam. Jakarta : Erlangga.
Kak Seto, 2014. Berkat Orang Tua, Kak Seto Terapkan Sikap Demokratis pada anak.
http://lifestyle.okezone.com/read/2014/05/12/196/983733/berkat-orangtua-kak-setoterapkan-sikap-demokratis-pada-anak/large. Diakses : 16 oktober 2014
NCTM, 2000.Penerapan Model Pembelajaran.
13

http:// repositori.upi.edu/517/4/T_MTK_1102555_chapter1.pdf. Diakses: 16 Oktober
2014.
Puspicahyani, Indah. 2006. Pengaruh Kesiapan Belajar, Pola Asuh Orang Tua da Gaya
Belajar Matematika terhadap Prestasi Belajar Matematika Kelas III Semester 1 SMP
Negeri 1 BanjarNegara Tahun Ajaran 2005/2006. Skripsi Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Diakses: 7 Oktober 2014
R, Dwi Jayanti. 2012. Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dengan Kematangan Emosi
pada Siswa SMA Theresiana Salatiga. Skripsi UKSW. Diakses: 20 Oktober 2014
Siti, Nurina H. 2013. Peran Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa.Jurnal
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diakses 14 Oktober 2014
Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta :Rineka Cipta.
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukestiyarno.2010. Olah Data Penelitian Berbantuan SPSS. Semarang: UNNES PRESS.
Yusniyah. 2008. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa MTS ALFALLAH Jakarta Timur. Skripsi Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Diakses 15 September 2014

14

LAMPIRAN

Lampiran 1.
KISI-KISI
Indikator dan Sub indikator pola asuh demokratis
No.

Indikator

Sub Indikator

1.

Adanya
musyawarah
dalam
keluarga

2.

Adanya
kebebasan
yang
terkendali

3.

Adanya
pengarahan
dari orang
tua

4.

Adanya
bimbingan
dan
perhatian

5.

Adanya
saling
menghormat
i antar
anggota
keluarga

6.

Adanya
komunikasi
dua arah

a. Mengikutsertakan anak dalam membuat peraturan
keluarga.
b. Mengajak anak-anak berunding dalam menetapkan
kelanjutan sekolah.
c. Bermusyawarah dalam memecahkan problemproblem yang dihadapi anak.
a. Mendengar dan mempertimbangkan pendapat dan
keinginan anak.
b. Memperhatikan penjelasan anak ketika melakukan
kesalahan.
c. Anak meminta izin jika hendak keluar rumah.
d. Memberikan izin bersyarat dalam hal bergaul dengan
teman-temannya.
a. Bertanya kepada anak tentang kegiatan sehari-hari.
b. Memberikan penjelasan tentang perbuatan yang
baik dan mendukungnya.
c. Memberikan penjelasan tentang perbuatan yang
tidak baik dan menganjurkannya untuk ditinggalkan.
a. Memberikan pujian kepada anak, jika benar atau
berperilaku baik.
b. Memberikan teguran kepada anak, jika salah atau
berperilaku buruk.
c. Memenuhi kebutuhan sekolah anak sesuai dengan
kemampuan.
d. Mengurus keperluan/kebutuhan anak sehari-hari.
e. Mengingat anak untuk belajar.
a. Terdapat tutur kata yang baik antara anggota
keluarga.
b. Tolong menolong dalam bekerja.
c. Saling menghargai antara yang satu dengan yang
lainnya.
d. Bersikap adil terhadap setiap anak dalam pemberian
tugas.
a. Memberikan kesempatan kepada anak untuk
bertanya/berpendapat tentang sesuatu.
b. Menjelaskan alasan ditetapkannya suatu peraturan.
c. Membicarakan segala persoalan yang timbul dalam
keluarga.
Jumlah

F

UF

Jumlah

9, 13,
20

3, 10

5

5, 12

17, 18,
19

5

2, 8,
29

7, 14

5

15,28

26, 27,
30

5

21,23

22, 24,
25

5

1, 6,
16

4, 11

5

30

Lampiran 2.

Nama
Sekolah

:
:

Kelas/No.Absen

:

ANGKET POLA ASUH DEMOKRATIS
Petunjuk :
a. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai yang anda lakukan dan alami dengan
e erika ta da e ta g √ pada kolo SL selalu , SR seri g , KK kada g-kadang),
HTP (hampir tidak pernah), TP (tidak pernah).
b. Setiap jawaban anda adalah benar, sehingga jangan terpengaruh dengan jawaban
teman-teman anda.
c. Pernyataan-pernyataan berikut bukan merupakan tes, sehingga tidak ada jawaban yang
benar atau salah. Pilihlah jawaban yang benar-benar sesuai dengan kondisi keluarga dan
bukan apa yang menjadi harapanmu.
No.

PERNYATAAN
SL

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Apakah orang tua mengajak saya berdiskusi tentang citacita dan masa depan saya ?
Apakah orang tua mempertimbangkan pendapat saya ?
Apakah orang tua memberi kesempatan kepada saya untuk
bertanya ?
Apakah orang tua tidak memberi arahan tentang apa yang
harus saya lakukan ?
Apakah orang tua mengarahkan beberapa kegiatan positif
yang sebaiknya saya lakukan?
Apakah orang tua memberi kesempatan untuk menjelaskan
ketika saya melakukan kesalahan?
Apakah orang tua menanyakan masalah yang sedang saya
hadapi di sekolah ?
Apakah orang tua tidak pernah memberi larangan kepada
saya ?
Apakah orang tua menegur ketika saya pulang terlambat ?
Apakah orang tua membantu untuk menyelesaikan masalah
yang saya hadapi dalam pergaulan ?
Apakah orang tua berlaku sopan terhadap saya ?
Apakah orang tua membantu dalam menyelesaikan tugastugas saya di rumah ?
Apakah orang tua berlaku semena-mena terhadap saya ?
Apakah orang tua memberi pujian ketika saya mendapat
nilai baik ?
Apakah orang tua menanyakan kegiatan saya dalam sehari
?
Apakah orang tua tidak peduli dengan apa yang saya
lakukan ?

Pilihan Jawaban
SR
KK
HTP

TP

Lampiran 3.
PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS X.1, X.2, dan X.3

Kelas X.1
Nama
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
A11
A12
A13
A14
A15
A16
A17
A18
A19
A20
A21
A22

Prestasi Belajar
43
65
41
71
50
62
32
67
60
41
52
51
35
31
33
36
45
45
65
61
56
56

Kelas X.2
Nama
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
B10
B11
B12
B13
B14
B15
B16

Prestasi Belajar
64
58
43
52
48
52
47
47
56
49
40
35
60
36
38
33

Kelas X.3
Nama
C1
C2
C3
C4
C5
C6
C7
C8
C9
C10
C11
C12
C13
C14
C15

Prestasi Belajar
44
50
33
61
67
49
71
43
32
46
63
52
46
80
70

Lampiran 4.
Data Angket Angka Instrumen Penelitian sebelum Validitas

Data Angket Huruf Instrumen Penelitian Sebelum Validasi

Lampiran 5. Uji Validitas dan Reliaabilitas Instrumen

Analisis Uji Reliabilitas

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha

N of Items

.703

16

Lampiran 6.
Data Mentah Instrumen Penelitian Setelah Validitas
Subjek
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
A11
A12
A13
A14
A15
A16
A17
A18
A19
A20
A21
A22
B23
B24
B25
B26

1
5
5
5
5
4
5
5
5
5
3
2
3
5
1
4
3
4
3
5
4
5
4
5
3
4
4

2
3
3
4
5
3
5
5
3
3
1
2
1
5
2
4
4
2
3
5
4
5
3
3
3
3
3

3
3
5
5
2
3
5
4
5
5
5
3
5
5
3
4
3
4
5
5
4
4
4
4
3
4
4

4
5
1
5
5
1
5
5
5
1
5
2
5
5
2
5
2
3
5
5
5
5
1
1
5
4
5

5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4

6
5
4
3
3
5
5
5
5
4
4
4
4
5
4
5
2
5
4
5
4
5
5
5
3
5
4

7
5
4
5
3
3
5
4
4
5
4
5
2
5
5
3
5
5
3
4
4
5
3
3
3
3
5

8
5
1
5
5
1
5
5
4
4
1
5
5
5
1
5
4
5
5
5
2
5
5
3
5
2
5

No. Item
9
10
1
4
3
4
5
5
4
3
4
3
5
5
5
5
3
3
2
5
5
5
5
2
5
3
5
5
1
3
4
3
5
3
5
2
5
3
5
4
1
5
5
4
3
3
3
2
3
5
3
5
4
5

Jumlah
11
3
3
5
5
3
5
4
4
5
3
5
2
3
4
3
3
4
5
4
4
3
4
5
5
3
3

12
4
4
3
3
1
5
5
1
3
1
2
3
3
3
3
4
1
4
1
4
3
3
5
5
1
3

13
5
5
5
5
5
5
5
5
3
5
5
5
5
3
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
5
5

14
3
3
3
4
3
3
5
3
3
5
3
4
3
5
4
5
3
5
4
3
4
5
5
5
3
5

15
3
2
5
3
3
5
4
5
5
1
4
2
3
4
3
4
1
5
3
4
3
5
5
5
5
4

16
2
2
5
5
5
1
5
1
5
5
1
5
3
2
5
5
3
5
5
5
3
5
5
5
5
5

58
64
73
68
65
62
68
58
72
50
47
60
63
57
66
61
49
69
65
66
59
61
59
78
66
68

Subjek
B27
B28
B29
B30
B31
B32
B33
B34
B35
B36
B37
B38
C39
C40
C41
C42
C43
C44
C45
C46
C47
C48
C49
C50
C51
C52
C53

1
3
5
5
5
5
4
5
5
5
5
3
2
3
5
1
4
3
4
3
5
4
5
4
5
3
4
3

2
3
3
3
4
5
3
5
5
3
3
1
2
1
5
2
4
4
2
3
5
4
5
3
3
3
3
3

3
4
3
5
5
2
3
5
4
5
5
5
3
5
5
3
4
3
4
5
5
4
4
4
4
3
4
3

4
5
5
1
5
5
1
5
5
5
1
5
2
5
5
2
5
2
3
5
5
5
5
1
1
5
4
3

5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
3

6
5
5
4
3
3
5
5
5
5
4
4
4
4
5
4
5
2
5
4
5
4
5
5
5
3
5
2

7
4
5
4
5
3
3
5
4
4
5
4
5
2
5
5
3
5
5
3
4
4
5
3
3
3
3
2

8
3
5
1
5
5
1
5
5
4
4
1
5
5
5
1
5
4
5
5
5
2
5
5
3
5
2
1

No. Item
9 10
5
3
1
5
3
3
5
4
4
3
4
3
5
1
5
5
3
4
2
2
5
4
5
5
5
3
5
5
1
3
4
4
5
4
5
4
5
3
5
5
1
4
5
5
3
5
3
3
3
3
3
5
3
3

Jumlah
11
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
3
5
3
4
4
4
3
5
4
5
3
3
5

12
3
5
2
4
3
4
5
5
3
3
1
1
3
5
3
3
4
3
3
5
3
5
3
2
3
4
4

13
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
1
4
5
2
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5

14
5
5
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
3
2
5
2
3
5
5
1
4
5
4
4
3
5

15
5
5
5
5
4
3
5
5
2
3
3
4
3
1
3
2
1
3
3
4
1
4
5
3
3
4
4

16
5
5
5
5
5
4
5
5
4
2
5
5
5
5
4
5
4
3
2
3
5
5
5
3
5
5
5

68
72
61
74
64
56
75
77
65
59
61
59
62
74
42
68
56
63
63
75
55
77
65
57
58
62
54

Data Angket Huruf Instrumen Penelitian Setelah Validasi

Lampiran 7. Uji Normalitas dan Uji Korelasi
Hasil Uji Normalitas Pola Asuh Demokratis dan Prestasi Belajar
Tests of Normality
a

Kolmogorov-Smirnov
Statistic

df

Sig.

Pola Asuh Demokratis

.065

53

.200

*

Prestasi Belajar

.084

53

.200

*

a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.

Analisis Korelasi antara Pola Asuh Demokratis dengan Prestasi Belajar
Correlations
Pola Asuh
Demokratis
Pola
Asuh

Pearson Correlation

Prestasi Belajar
1

Sig. (1-tailed)

.044
.378

Demokrat
is

N

53

53
1

Prestasi

Pearson Correlation

.044

Belajar

Sig. (1-tailed)

.378

N

53

53

Lampiran 8. Surat Keterangan

Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian