ANALISIS KESULITAN BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN TERMOKIMIA DI SMA SWASTA ERIA MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

(1)

ANALISIS KESULITAN BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN TERMOKIMIA DI SMA SWASTA ERIA MEDAN

TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh:

Frans Novalidar Ginting NIM 061244310044

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2013


(2)

i

Judul Skripsi : Analisis Kesulitan Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Termokimia di SMA Swasta Eria Medan Tahun Ajaran 2012/2013

Nama Mahasiswa : Frans Novalidar Ginting

NIM : 061244310044

Program Studi : Pendidikan Kimia

Jurusan : Kimia

Menyetujui :

Dosen Pembimbing Skripsi

Drs. Kawan Sihombing, M.Si NIP. 19571209 199010 1 001

Mengetahui :

FMIPA UNIMED Jurusan Kimia

Dekan, Ketua,

Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D Drs. Jamalum Purba, M.Si

NIP.19590805 198601 1 001 NIP.19641207 199103 1 002


(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH Yang Maha Esa, karena atas segala rahmat, karunia dan ridha-Nya penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Analisis Kesulitan Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Termokimia di SMA Swasta Eria Medan Tahun Ajaran 2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs. Kawan Sihombing, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal peneltian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si, Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si, dan Ibu Dra. Murniarti Simorangkir, M.S, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Tita Juwita Ningsih, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak dan Ibu Guru Kimia yang telah membantu selama penelitian ini. Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada Orang Tua saya tercinta yang telah banyak berjasa dalam kehidupan saya, serta kakak dan adik saya yang turut membantu dan mendoakan saya, semoga Allah senantiasa melindungi mereka dan melimpahkan nikmat kesehatan dan umur yang berkah kepada mereka semua. Tak lupa saya sampaikan terima kasih kepada sahabat-sahabat saya Fahrudin Azmi Purba, Yusrizal, Rini Novita, Rita Afrina, Zuhairiah Nasution, serta rekan-rekan seperjuanganku lainnya yang namanya tidak tertera dalam skripsi ini, yang telah memberikan ide-ide cemerlang dan masukan-masukan yang bermanfaat dalam penyelesaian skripsi ini.


(4)

v

Penulis telah berupaya dengan maksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelelmahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 23 Agustus 2013 Penulis,


(5)

iii

ANALISIS KESULITAN BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN TERMOKIMIA DI SMA SWASTA ERIA MEDAN

TAHUN AJARAN 2012/2013

Frans Novalidar Ginting (NIM. 061244310044) ABSTRAK

Masalah utama yang hendak dijawab melalui penelitian ini adalah kesalahan apa yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pokok bahasan “Termokimia”, letak kesulitan yang dominan dialami dan apa yang menjadi penyebab kesalahan yang dominan dialami siswa serta faktor –faktor penyebab kesulitan belajar.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XII SMA swasta Eria Medan sebanyak 65 orang,dengan sampel kelas XII IA-1 sebanyak 33 orang dan kelas XII IA-2 sebanyak 32 orang yang di peroleh dari teknik random sampling. Alat pengumpul data berupa tes dan angket (sebagai data pendamping). Tes berbentuk uraian sebanyak 8 soal yang merupakan tes yang dikutip dari soal-soal yang pernah diuji cobakan pada Ujian Akhir Nasional. Siswa diberi waktu 75 menit dalam menyelesaikan soal yang diberikan.

Teknik analisis data yang dipakai adalah analisis deskriptif. Dari analisis diperoleh letak kesulitan dominan adalah kesulitan siswa dalam memahami soal yang apabila dirata-ratakan sebesar 57,88%, dan jenis kesalahan yang paling dominan di lakukan siswa adalah kesalahan dalam konversi volume menjadi massa yaitu sebesar 73,84%. Persentase rata-rata siswa yang termasuk dalam kategori letak kesulitan dalam menerapkan konsep yang diperlukan yaitu sebesar 57,33%, dengan jenis kesalahan dalam penentuan ∆H reaksi berdasarkan tabel entalpi pembentukan yaitu sebesar 40,00%, kesalahan dalam penentuan ∆H reaksi berdasarkan energi ikatan yaitu sebesar 69,23%, kesalahan dalam penentuan ∆H reaksi menggunakan hukum Hess (hukum penjumlahan kalor reaksi) yaitu sebesar 53,33%, dan kesalahan dalam aplikasi rumus sebanyak 66,77%. Dari analisis angket diperoleh faktor – faktor penyebab kesulitan belajar adalah faktor intelegensi siswa ,yaitu kurangnya kemampuan intelektual siswa dalam memahami konsep kimia dan operasi hitung yang ada.


(6)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Energi ikatan rata-rata...………....25

Tabel 3.1. Kisi-kisi soal untuk menganalisis kesulitan siswa dalam mengerjakan soal-soal pokok bahasan Termokimia... 29

Tabel 3.2. Kisi-kisi angket yang akan diberikan kepada siswa ... 31

Tabel 3.3. Pengelompokan Siswa Berkesulitan Rendah, Sedang, dan Tinggi .... 34

Tabel 3.4. Kategori Penyebab Kesulitan Belajar Siswa ... 35

Tabel 3.5. Penyajian Data dan Analisis Data ... 35

Tabel 4.1. Pengelompokan Siswa Berkesulitan Rendah, Sedang, dan Tinggi .... 37

Tabel 4.2. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 1 ... 37

Tabel 4.3. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 2 ... 38

Tabel 4.4. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 3 ... 40

Tabel 4.5. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 4 ... 42

Tabel 4.6. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 5 ... 44

Tabel 4.7. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 6 ... 46

Tabel 4.8. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 7 ... 47

Tabel 4.9. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 8 ... 48

Tabel 4.10. Rata-Rata Persentase Letakk kesulitan Siswa ... 50

Tabel 4.11. Persentase jenis kesalahan Siswa ... 50


(7)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Perubahan Energi 16

Gambar 2.2. Pelepasan dan Penyerapan Kalor 18

Gambar 2.3. Diagram Pembentukan CO2 24


(8)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rumus-rumus termokimia ... 69

Lampiran 2 Instrumen penelitian ... 70

Lampiran 3 Kunci jawaban ... 73

Lampiran 4 Angket ... 77

Lampiran 5 Daftar Nilai Kemampuan Siswa ... 79

Lampiran 6 Pengelompokan Kemampuan Siswa ... 80


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia dituntut untuk meningkatkan mutu pendidikannya. Berbicara tentang mutu pendidikan tentu tidak terlepas dari keberhasilan siswa dalam belajar, ini dapat dilihat dari prestasi belajar yang diperolehnya. Prestasi belajar yang tinggi menunjukkan bahwa siswa berhasil dalam belajarnya sedangkan prestasi belajar siswa rendah menunjukkan bahwa siswa tidak atau kurang berhasil dalam belajarnya.

Salah satu kesulitan siswa dalam belajar tercermin dari menurunnya hasil belajar siswa. Oleh karena itu, diperlukan solusi yang tepat guna mengatasi kesulitan belajar yang berdampak pada rendahnya prestasi belajar.

Kesulitan belajar merupakan hambatan yang datang dari dalam dan luar diri siswa (Ahmadi, 2004). Hambatan dari dalam diri siswa antara lain inteligensi, perhatian, minat, bakat, kesehatan dan cacat badan, sedangkan hambatan dari luar diri siswa antara lain adalah lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Analisis kesulitan belajar dilakukan untuk menemukan kelemahan atau kesalahan-kesalahan yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar dan menemukan solusi bagaimana cara mengatasinya.

SMA sebagai salah satu jenjang pendidikan formal mempunyai tujuan untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia. Dari segi materi pelajaran kurikulum SMA menuntut kemampuan belajar siswa dan penggunaan materi yang berkaitan dengan kepentingan siswa. Setiap siswa pada prinsipnya tentu berhak memperoleh peluang untuk mencapai kinerja akademik yang memuaskan. Namun dari kenyataan sehari-hari tampak jelas bahwa siswa itu memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga,


(10)

2

kebiasaan dan pendekatan belajar yang terkadang sangat berbeda antara seorang siswa dengan siswa lainnya.

Dalam mata pelajaran kimia terdapat materi yang membahas termokimia. Seperti diketahui, ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang materi meliputi struktur, susunan, sifat serta perubahan materi dan energi yang menyertainya. Termokimia membahas tentang perubahan energi yang menyertai suatu reaksi kimia. Perubahan energi biasanya berupa panas yang di sebut kalor reaksi.

Untuk itu perlu dilakukan analisis kesulitan belajar kimia di SMA, agar dapat mengetahui penyebab kesulitan belajar tersebut. Karena hal pertama yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar adalah dengan menganalisis kesulitan belajar untuk kemudian dicari pemecahan yang tepat untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang telah diketahui sebabnya dari analisis.

Oleh karena itu peneliti sangat tertarik untuk membahas dan mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa dalam mata pelajaran kimia pada pokok bahasan Termokimia serta cara mengatasinya. Adapun judul penelitian ini adalah “Analisis Kesulitan Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Termokimia di SMA Swasta Eria Medan T.A 2012 /2013”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Letak kesulitan belajar siswa SMA Swasta Eria Medan dalam mempelajari mata pelajaran kimia pada pokok bahasan termokimia

2. Faktor yang menyebabkan siswa SMA Swasta Eria Medan mengalami kesulitan dalam belajar kimia terutama pokok bahasan Termokimia

3. Usaha mengatasi kesulitan yang dialami siswa SMA Swasta Eria Medan dalam belajar kimia terutama pokok bahasan Termokimia


(11)

3

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan judul penelitian di atas maka peneliti membatasi permasalahan dalam penelitian ini pada:

1. Aspek kognitif siswa yaitu pada kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pokok bahasan termokimia di SMA Swasta Eria Medan.

2. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kesulitan belajar siswa pada pokok bahasan termokimia di SMA Swasta Eria Medan.

1.4 Rumusan Masalah

Sesuai dengan batasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah siswa mengalami kesulitan belajar dilihat dari aspek kognitif siswa yaitu pada kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada pokok bahasan termokimia di SMA Swasta Eria Medan?

2. Apa saja faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa pada pokok bahasan termokimia di SMA Swasta Eria Medan?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini dimaksudkan agar menghasilkan pola baru dalam menciptakan proses belajar mengajar yang lebih efektif sehingga memperoleh hasil yang optimal. Dan dari informasi dan data yang telah dikumpulkan oleh peneliti, maka dilakukan analisa dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mendapatkan data tentang tingkat kesulitan belajar siswa dilihat dari aspek kognitif siswa yaitu pada kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada pokok bahasan termokimia di SMA Swasta Eria Medan

2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa pada pokok bahasan termokimia di SMA Swasta Eria Medan


(12)

4

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan masukan dalam menentukan cara mengatasi kesulitan belajar siswa dalam mempelajari mata pelajaran kimia pada pokok bahasan termokimia.

2. Sebagai informasi tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa SMA Swasta Eria Medan dalam mempelajari pokok bahasan termokimia bagi para guru kimia dapat meningkatkan kualitas pengajaran.

3. Sebagai bahan referensi bagi penelitian yang relevan.

1.7 Definisi Operasional

Keadaan dimana seorang siswa tidak memenuhi harapan-harapan yang tercantum sebagai tujuan formal dari kurikulum maupun harapan-harapan yang ada dalam pandangan para guru dan kepala sekolah dikarenakan siswa mengalami kesulitan dalam belajar. Keberhasilan belajar siswa dalam konsep belajar tuntas ditentukan berdasarkan waktu yang dibutuhkan serta usaha siswa untuk mencapai prestasi minimal yang telah ditetapkan. Kesulitan belajar berhubungan erat dengan konsep belajar tuntas yang beranjak dari asumsi bahwa setiap anak normal (mental) mampu mempelajari setiap bahan pelajaran yang diajarkan di sekolah apabila kepada mereka diberikan waktu dan kesempatan yang memadai.

Analisis kesulitan belajar Termokimia meliputi 4 hal,yang meliputi : 1. Kesulitan siswa memahami soal.

2. Kesulitan siswa dalam konsep prasyarat. 3. Kesulitan dalam konsep Termokimia. 4. Kesulitan dalam operasi hitung.

Di mana penelitian ini dilakukan di SMA swasta ERIA medan pada kelas XII T.A 2012/2013.


(13)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Letak kesulitan yang dominan dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pokok bahasan termokimia adalah kesulitan dalam memahami soal (57,88%) 2. Jenis Kesalahan yang dominan dilakukan siswa dalam menyelesaikan

soal-soal pokok bahasan termokimia adalah kesalahan dalam konversi volume menjadi massa (73,84%)

3. Persentase rata-rata siswa yang termasuk ke dalam kategori letak kesulitan dalam menerapkan konsep yang diperlukan adalah 57,33%, dengan jenis kesalahan:

a. Kesalahan dalam penentuan ΔH reaksi berdasarkan tabel entalpi

pembentukan sebanyak 40,00%

b. Kesalahan dalam penentuan ΔH reaksi berdasarkan energi ikatan

sebanyak 69,23%

c. Kesalahan dalam penentuan ΔH reaksi menggunakan Hukum Hess

(Hukum Penjumlahan Kalor Reaksi) sebanyak 53,33% d. Kesalahan dalam aplikasi rumus sebanyak 66,76%.

4. Faktor –faktor yang menjadi penyebab siswa kesulitan belajar adalah : a. Faktor intern, yaitu kurangnya minat dan motivasi yang dimiliki siswa. b. Faktor ekstern, yaitu pengaruh lingkungan. Misalnya orang tua, disiplin

belajar siswa, guru maupun sekolah.

c. Faktor intelegensi siswa, yaitu kurangnya kemampuan intelektual siswa dalam memahami konsep kimia dan operasi perhitungan yang ada.


(14)

66

5.2 Saran

Adapun saran-saran dari penulis adalah sebagai berikut:

1. Dalam mengajarkan suatu konsep kimia baru kepada siswa, guru hendaknya memberitahukan keterkaitan konsep baru tersebut dengan konsep-konsep kimia yang telah dipelajari sebelumnya, agar siswa lebih memahami bahwa sebenarnya sifat ilmu kimia itu berurutan.

2. Hendaknya pengajaran terhadap pemahaman konsep lebih ditekankan agar siswa dapat lebih menguasai materi sebagai bekal untuk mempelajari materi berikutnya.

3. Siswa lebih banyak diberikan latihan soal-soal terutama soal-soal yang memiliki keterkaitan dengan konsep-konsep kimia pada materi sebelumnya. 4. Membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam proses belajar

mengajar.

5. Kepada peneliti berikut yang ingin melakukan penelitian yang identik dengan penelitian ini, disarankan untuk mengambil objek penelitian di kelas-kelas unggulan, dan juga agar meneliti pada kesalahan siswa dalam konversi satuan


(15)

67

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (1999), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Ahmadi, A.H., dan Supriyono, W., (2004), Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., (2005), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Dalyono, M., (1997), Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam., (2009), Pedoman Penulisan

Proposal Dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA

Unimed, Medan.

Hakim, T., (2000), Belajar Secara Efektif, Penerbit Puspa Suara, Jakarta.

Marsita., Priatmoko., dan Kusuma., (2010), Analisis kesulitan belajar kimia siswa SMA dalam memahami materi larutan penyangga dengan menggunakan two-tier multiple choice diagnostic instrument, Jurnal inovasi pendidikan

kimia 4:512-520

Muhammad., (2008), Evaluasi pembelajaran kimia kelas XI di SMA Negeri 1 glumpang tiga tahun ajaran 2008/2009, Evaluasi pembelajaran, 62-69 Purba, Fahrudin A., (2010), Analisis kesulitan siswa dalam mengerjakan soal-soal

pokok bahasan termokimia di SMA negeri se-kotamadya Pematangsiantar T.A. 2010/2011, FMIPA Unimed, Medan.

Purba, Theresia R.M., (2006), Analisa Kesulitan Belajar Kimia Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 1 Medan Tahun Ajaran 2005/2006, FMIPA Unimed, Medan.

Purnama, S., (2009), Analisis Kesulitan Belajar Kimia pada Pokok Bahasan

Unsur, Senyawa, Dan Campuran Siswa Kelas VII MTs Cerdas Murni Deli Serdang Tahun Ajaran 2008/2009, FMIPA Unimed, Medan.


(16)

68

Situmorang, M., dan Yusfiani, M., (2006), Analisis Kesulitan belajar kimia di

SMA Kota Medan, Jurnal Pendidikan Matematika & SainsVol.1(I)

2006:21-19.

Slameto, (2003), Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (1992), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (1991), Teori-Teori Belajar Untuk Pengajaran, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Syah, M., (2004), Psikologi Pendidikan, P.T Remaja Rosda Karya, Bandung. Winkel, W.S., (1989), Psikologi Pengajaran, Gramedia, Bandung.


(1)

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan judul penelitian di atas maka peneliti membatasi permasalahan dalam penelitian ini pada:

1. Aspek kognitif siswa yaitu pada kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pokok bahasan termokimia di SMA Swasta Eria Medan.

2. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kesulitan belajar siswa pada pokok bahasan termokimia di SMA Swasta Eria Medan.

1.4 Rumusan Masalah

Sesuai dengan batasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah siswa mengalami kesulitan belajar dilihat dari aspek kognitif siswa yaitu pada kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada pokok bahasan termokimia di SMA Swasta Eria Medan?

2. Apa saja faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa pada pokok bahasan termokimia di SMA Swasta Eria Medan?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini dimaksudkan agar menghasilkan pola baru dalam menciptakan proses belajar mengajar yang lebih efektif sehingga memperoleh hasil yang optimal. Dan dari informasi dan data yang telah dikumpulkan oleh peneliti, maka dilakukan analisa dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mendapatkan data tentang tingkat kesulitan belajar siswa dilihat dari aspek kognitif siswa yaitu pada kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada pokok bahasan termokimia di SMA Swasta Eria Medan

2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa pada pokok bahasan termokimia di SMA Swasta Eria Medan


(2)

4

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan masukan dalam menentukan cara mengatasi kesulitan belajar siswa dalam mempelajari mata pelajaran kimia pada pokok bahasan termokimia.

2. Sebagai informasi tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa SMA Swasta Eria Medan dalam mempelajari pokok bahasan termokimia bagi para guru kimia dapat meningkatkan kualitas pengajaran.

3. Sebagai bahan referensi bagi penelitian yang relevan.

1.7 Definisi Operasional

Keadaan dimana seorang siswa tidak memenuhi harapan-harapan yang tercantum sebagai tujuan formal dari kurikulum maupun harapan-harapan yang ada dalam pandangan para guru dan kepala sekolah dikarenakan siswa mengalami kesulitan dalam belajar. Keberhasilan belajar siswa dalam konsep belajar tuntas ditentukan berdasarkan waktu yang dibutuhkan serta usaha siswa untuk mencapai prestasi minimal yang telah ditetapkan. Kesulitan belajar berhubungan erat dengan konsep belajar tuntas yang beranjak dari asumsi bahwa setiap anak normal (mental) mampu mempelajari setiap bahan pelajaran yang diajarkan di sekolah apabila kepada mereka diberikan waktu dan kesempatan yang memadai.

Analisis kesulitan belajar Termokimia meliputi 4 hal,yang meliputi : 1. Kesulitan siswa memahami soal.

2. Kesulitan siswa dalam konsep prasyarat. 3. Kesulitan dalam konsep Termokimia. 4. Kesulitan dalam operasi hitung.

Di mana penelitian ini dilakukan di SMA swasta ERIA medan pada kelas XII T.A 2012/2013.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Letak kesulitan yang dominan dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pokok bahasan termokimia adalah kesulitan dalam memahami soal (57,88%) 2. Jenis Kesalahan yang dominan dilakukan siswa dalam menyelesaikan

soal-soal pokok bahasan termokimia adalah kesalahan dalam konversi volume menjadi massa (73,84%)

3. Persentase rata-rata siswa yang termasuk ke dalam kategori letak kesulitan dalam menerapkan konsep yang diperlukan adalah 57,33%, dengan jenis kesalahan:

a. Kesalahan dalam penentuan ΔH reaksi berdasarkan tabel entalpi pembentukan sebanyak 40,00%

b. Kesalahan dalam penentuan ΔH reaksi berdasarkan energi ikatan sebanyak 69,23%

c. Kesalahan dalam penentuan ΔH reaksi menggunakan Hukum Hess (Hukum Penjumlahan Kalor Reaksi) sebanyak 53,33%

d. Kesalahan dalam aplikasi rumus sebanyak 66,76%.

4. Faktor –faktor yang menjadi penyebab siswa kesulitan belajar adalah : a. Faktor intern, yaitu kurangnya minat dan motivasi yang dimiliki siswa. b. Faktor ekstern, yaitu pengaruh lingkungan. Misalnya orang tua, disiplin

belajar siswa, guru maupun sekolah.

c. Faktor intelegensi siswa, yaitu kurangnya kemampuan intelektual siswa dalam memahami konsep kimia dan operasi perhitungan yang ada.


(4)

66

5.2 Saran

Adapun saran-saran dari penulis adalah sebagai berikut:

1. Dalam mengajarkan suatu konsep kimia baru kepada siswa, guru hendaknya memberitahukan keterkaitan konsep baru tersebut dengan konsep-konsep kimia yang telah dipelajari sebelumnya, agar siswa lebih memahami bahwa sebenarnya sifat ilmu kimia itu berurutan.

2. Hendaknya pengajaran terhadap pemahaman konsep lebih ditekankan agar siswa dapat lebih menguasai materi sebagai bekal untuk mempelajari materi berikutnya.

3. Siswa lebih banyak diberikan latihan soal-soal terutama soal-soal yang memiliki keterkaitan dengan konsep-konsep kimia pada materi sebelumnya. 4. Membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam proses belajar

mengajar.

5. Kepada peneliti berikut yang ingin melakukan penelitian yang identik dengan penelitian ini, disarankan untuk mengambil objek penelitian di kelas-kelas unggulan, dan juga agar meneliti pada kesalahan siswa dalam konversi satuan


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (1999), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Ahmadi, A.H., dan Supriyono, W., (2004), Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., (2005), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Dalyono, M., (1997), Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam., (2009), Pedoman Penulisan Proposal Dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.

Hakim, T., (2000), Belajar Secara Efektif, Penerbit Puspa Suara, Jakarta.

Marsita., Priatmoko., dan Kusuma., (2010), Analisis kesulitan belajar kimia siswa SMA dalam memahami materi larutan penyangga dengan menggunakan two-tier multiple choice diagnostic instrument, Jurnal inovasi pendidikan kimia 4:512-520

Muhammad., (2008), Evaluasi pembelajaran kimia kelas XI di SMA Negeri 1 glumpang tiga tahun ajaran 2008/2009, Evaluasi pembelajaran, 62-69 Purba, Fahrudin A., (2010), Analisis kesulitan siswa dalam mengerjakan soal-soal

pokok bahasan termokimia di SMA negeri se-kotamadya Pematangsiantar T.A. 2010/2011, FMIPA Unimed, Medan.

Purba, Theresia R.M., (2006), Analisa Kesulitan Belajar Kimia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Medan Tahun Ajaran 2005/2006, FMIPA Unimed, Medan. Purnama, S., (2009), Analisis Kesulitan Belajar Kimia pada Pokok Bahasan

Unsur, Senyawa, Dan Campuran Siswa Kelas VII MTs Cerdas Murni Deli Serdang Tahun Ajaran 2008/2009, FMIPA Unimed, Medan.


(6)

68

Situmorang, M., dan Yusfiani, M., (2006), Analisis Kesulitan belajar kimia di SMA Kota Medan, Jurnal Pendidikan Matematika & SainsVol.1(I) 2006:21-19.

Slameto, (2003), Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (1992), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (1991), Teori-Teori Belajar Untuk Pengajaran, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Syah, M., (2004), Psikologi Pendidikan, P.T Remaja Rosda Karya, Bandung. Winkel, W.S., (1989), Psikologi Pengajaran, Gramedia, Bandung.