Perancangan Prototype Solar Water Pump System.
ABSTRAK
Dewasa ini kebutuhan akan energi cenderung semakin bertambah, akan tetapi sumber energi konvensional tidak dapat mengimbanginya. Sumber energi alternatif yang cocok untuk dimanfaatkan dan dikembangkan di Indonesia adalah tenaga matahari. Salah satu contoh pemanfaatan tenaga matahari guna menjalankan pompa air dikenal dengan nama Solar Water Pump System.
Ada lima komponen utama dalam Solar Water Pump System, yaitu : solar panel, charge regulator, accu, inverter dan pompa air. Transformasi energi radiasi matahari menjadi energi listrik dapat dilakukan oleh solar cell. Charge regulator berguna untuk mengatur tegangan dan arus dari solar panel menuju accu agar accu terhindar dari overcharge. Untuk menyimpan energi yang dihasilkan solar panel, sistem memerlukan accu. Karena sistem menggunakan beban AC maka diperlukan inverter untuk mengubah sumber enegi DC yang tersimpan dalam accu menjadi energi AC.
Dalam perancangan prototype Solar Water Pump System ini, dijelaskan perhitungan spesifikasi minimum dari komponen sistem, perhitungan lama beban dapat beroperasi, waktu charge accu serta perhitungan besar tilt angle agar energi radiasi matahari yang diterima solar panel maksimum. Komponen yang direalisasikan yaitu: series regulator dan square wave inverter.
Dari data pengamatan, terlihat bahwa series regulator membutuhkan tegangan input minimum sebesar 15VDC agar series regulator dapat aktif. Series regulator akan memutuskan daya dari solar panel menuju accu jika tegangan accu melebihi 12,7VDC. Tegangan accu mencerminkan kondisi energi yang tersimpan dalam accu, pada saat “penuh” tegangan accu bernilai 12,7VDC. Pada square wave inverter, bentuk sinyal output dipengaruhi oleh jenis beban. Untuk beban resistif, bentuk sinyal output tetap square, tetapi untuk beban induktif, bentuk sinyal output rounded.
(2)
ABSTRACT
Nowadays, the need of energy tends to increase, but conventional energy resources cannot handled it. Alternative energy resources that suitable to use in Indonesia is solar energy. The example of solar energy application is to operate water pump that known as Solar Water Pump System.
There are five major components in Solar Water Pump System, that is: solar panel, charge regulator, lead acid battery, inverter and water pump. Transformation radiation energy into electrical energy can be performing with solar cell. Charge regulator used to regulate voltage and current from solar panel into lead acid battery in order to prevent lead acid battery from overcharge. To store the energy that produced by solar panel, system need a lead acid battery. Because system use AC load then need an inverter to transform DC energy resources that save in lead acid battery into AC energy.
In this prototype design of Solar Water Pump System, explained about calculation minimum of component system, calculation how long load can be operate, time for charge lead acid battery also calculation tilt angle magnitude so solar radiation energy that accepted by solar panel maximum. The component realized that is: series regulator and square wave inverter.
In observation seen, that series regulator needs minimum input voltage as much 15VDC in order to make series regulator active. Series regulator will cut a power from solar panel into lead acid battery if lead acid battery voltage over 12,7VDC. Lead acid battery voltage reflect energy condition that store in lead acid battery, when “full” lead acid battery voltage as much 12,7VDC. In square wave inverter, output signal form influenced with type of load. For resistive load, output signal form still square, but for inductive load, output signal form rounded.
(3)
DAFTAR ISI
halaman
LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN
ABSTRAK………...…i
ABSTRACT……...……….ii
KATA PENGANTAR………...iii
DAFTAR ISI………...v
DAFTAR TABEL………..……….viii
DAFTAR GAMBAR……….…ix
DAFTAR RUMUS………...xii
DAFTAR LAMPIRAN………...xiv
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah………...………….……….1
I.2 Identifikasi Masalah……….…..….………2
I.3 Tujuan……….……...…….2
I.4 Pembatasan Masalah………...…….…...2
I.5 Spesifikasi Komponen……….……….……...3
I.5 Sistematika penulisan ………3
BAB II LANDASAN TEORITIS II.1. Matahari………...………....…….4
II.1.1 Solar Radiation……….……….……..………...…………..5
II.1.2 Solar Altitude……….………...………...………….6
II.1.3 Global Radiation…………..………...………...10
II.1.4 Air Mass (AM)………...………11
II.1.5 Tilt Angle………...……….12
(4)
II.2 Solar Cell (Photovoltaic Cell)….……….…………...………13
II.2.1 Solar Electricity System………....………..13
II.2.2 P-N Junction………....………...16
II.2.3 Prinsip Kerja Solar Cell...19
II.2.4 Solar Cell Ideal...20
II.2.5 Real Solar Cell………..…..………25
II.2.6 Jenis Solar Cell………..…..………...28
II.2.7 Interkoneksi Solar Cell………...……...……….29
II.2.7.1 Koneksi Paralel………...……….……...………...29
II.2.7.2 Koneksi Seri……….………...…….……….30
II.3 Accu……….………...….…………....34
II.3.1 Jenis Accu………..…..…………...34
II.3.2 Reaksi Elektrokimia Accu……….…….…...………….36
II.3.3 Circuit Ekuivalen Accu………..………..…..…………38
II.3.4 Karakteristik Accu……….………….……...……….39
II.3.5 Kapasitas Accu………..……..……...42
II.3.6 Efisiensi Accu………...………...….………..44
II.3.7 Interkoneksi Accu……….….……...……..45
II.4 Charge Regulator (Charge Controller)………….………...………....47
II.5 Inverter Satu Phasa………..48
II.6 Pompa Air………..………..…………..…..52
BAB III PERANCANGAN PROTOTYPE III.1 Prototype Solar Water Pump System…………...………..…………....54
III.2 Analisa Sistem………..……..……55
III.2.1 Spesifikasi Minimum Komponen………….……….………...…55
III.2.2 Perkiraan Lama Beban Beroperasi dan Lama Charge Accu…………56
III.2.3 Perhitungan Tilt Angle……….……..57
III.2 MOSFET sebagai Switch………...………...……….62
III.3 Series Regulator………..……...63
III.4 Square Wave Inverter……….66
(5)
BAB IV DATA PENGAMATAN
IV.1 Pengukuran Series Regulator……….68
IV.2 Pengukuran Square Wave Inverter……….…...69
IV.3 Lama Discharge Accu………...………71
IV.4 Lama Charge Accu………75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan……….……….………....79
V.2 Saran………..……….….……79
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(6)
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel II.1 Solar radiation beserta satuannya………...………...……5
Tabel II.2 Solar altitude untuk berbagai latitude selama solstice dan equinox……...……….………...9
Tabel II.3 Albedo untuk berbagai jenis permukaan bumi………...…………...10
Tabel II.4 Karakteristik Solar Electricity System………..16
Tabel II.5 Efisiensi maksimum solar cell………...……...…24
Tabel II.6 Tegangan open-circuit berdasarkan State of Charge…………..…...40
Tabel III.1 Tilt angle di Bandung selama periode solstice dan equinox…………58
Tabel IV.1 Pengukuran series regulator……….……68
Tabel IV.2 Pengukuran lama discharge accu……….71
Tabel IV.3 Perbandingan hasil perhitungan dan pengukuran discharge accu………..74
Tabel IV.4 Pengukuran lama charge accu……….75
Tabel IV.5 Perbandingan hasil perhitungan dan pengukuran charge accu………...78
(7)
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar II.1 Spektrum radiasi matahari …….………...…...4
Gambar II.2 Nilai irradiance bulanan untuk berbagai latitude.………...…...7
Gambar II.3 Ilustrasi summer solstice dan winter solstice (atas) Ilustrasi vernal equinox dan autumnal equinox (bawah)…...…….8
Gambar II.4 Variasi lamanya matahari bersinar untuk berbagai latitude….………...…….8
Gambar II.5 Global radiation………..………..…….10
Gambar II.6 Irradiance pada siang hari yang cerah dengan kondisi AM1……….………..11
Gambar II.7 Tilt angle………..…………..……….…..…...13
Gambar II.8 Stand Alone / “Cabin” System…..………..………....14
Gambar II.9 Grid-Connected System…………..…..………...14
Gambar II.10 Back-Up System………..……….…...15
Gambar II.11 Hybrid System………..……….……..15
Gambar II.12 Cara kerja solar cell...20
Gambar II.13 Circuit ekuivalen untuk solar cell ideal...21
Gambar II.14 Simbol solar cell...21
Gambar II.15 Circuit ekuivalen solar cell - short-circuit...21
Gambar II.16 Circuit ekuivalen solar cell – open-circuit...22
Gambar II.17 Kurva karakteristik solar cell...22
Gambar II.18 Kurva karakteristik solar cell untuk variasi irradiance...23
Gambar II.19 Kurva daya dan Maximum Power Point...23
Gambar II.20 Circuit ekuivalen untuk real solar cell………...25
Gambar II.21 Kurva karakteristik solar cell untuk variasi temperatur..…………27
Gambar II.22 Jenis solar cell Silikon (a) Monocrystalline, (b) Polycrystalline, (c) Amorphous Silicon film……..………..28
Gambar II.23 Koneksi paralel solar cell……….………..29
(8)
Gambar II.24 Kurva karakteristik untuk konfigurasi paralel………....…………29
Gambar II.25 Parsial shading pada koneksi paralel……..…………..…….…...30
Gambar II.26 Koneksi seri pada solar panel………...……..30
Gambar II.27 Kurva karakteristik untuk koneksi seri………...31
Gambar II.28 Koneksi seri dengan dioda bypass…...………..……….31
Gambar II.29 Kurva karakteristik solar cell pada koneksi seri dengan satu cell shading…...……....………..32
Gambar II.30 Parsial shading pada koneksi seri……...………32
Gambar II.31 Kurva karakteristik solar cell pada koneksi seri dengan satu cell parsial shading……..….………...…….…...33
Gambar II.32 Kurva daya untuk parsial shading…………..………...……..…...33
Gambar II.33 Proses discharge dalam accu………...…………...37
Gambar II.34 Proses charge dalam accu………...…37
Gambar II.35 Circuit ekuivalen dasar dari accu………..………….….38
Gambar II.36 Circuit ekuivalen accu dengan memperhitungkan proses dinamik dan quasi statik…….…….………..…………...…39
Gambar II.37 Kurva karakteristik discharge……….…...……...…….41
Gambar II.38 Freezing accu sebagai fungsi State of Charge…….………...42
Gambar II.39 Koneksi paralel accu………...…….…………...46
Gambar II.40 Koneksi seri accu……….………...46
Gambar II.41 Koneksi seri-paralel accu………...….46
Gambar II.42 Series regulator………...……47
Gambar II.43 Shunt regulator………...……48
Gambar II.44 Simbol inverter………...…48
Gambar II.45 (a) Center tapped load (b) Center tapped supply (½ jembatan) (c) H-type bridge (jembatan penuh)…………...………...49
Gambar II.46 Proses pembentukan gelombang square pada H-type bridge………..49
Gambar II.47 Proses pembentukan gelombang square pada center tapped load dan center tapped supply….…………...50
Gambar II.48 Proses pembentukan gelombang modified sine wave pada H-type bridge…....…….………50
(9)
Gambar II.49 Sine wave inverter dengan step down converter………..……..…51
Gambar II.50 Tegangan output step down converter…..………..…51
Gambar II.51 High frequency transformator digabung dengan PWM H-type bridge inverter……….…………...……….51
Gambar II.52 Total Dynamic Head……...………..…………...…..…53
Gambar III.1 Diagram blok prototype Solar Water Pump System…….…….…54
Gambar III.2 Analisa spesifikasi komponen….………...…56
Gambar III.3 Ilustrasi variasi solar altitude di Bandung……….…59
Gambar III.4 Ilustrasi tilt angle di Bandung………....59
Gambar III.5 Peta sun hour untuk wilayah Asia pada bulan Desember………..60
Gambar III.6 Peta sun hour untuk wilayah Asia pada bulan Juni…….………...61
Gambar III.7 Simbol N-Channel MOSFET dan P-Channel MOSFET…...62
Gambar III.8 Prinsip kerja N-channel MOSFET sebagai switch…....………….62
Gambar III.9 Prinsip kerja P-channel MOSFET sebagai switch…..…………...63
Gambar III.10 Skema series regulator………..……….64
Gambar III.11 Skema square wave inverter………..………...……..66
Gambar III.12 Simbol logic inverter………..…………..…..…66
Gambar III.13 Rangkaian RC oscillator………..………..…67
Gambar III.14 Prinsip kerja C-MOSFET sebagai switch…..…………..……...67
Gambar IV.1 Sinyal clock series regulator…..……….…...69
Gambar IV.2 Perhitungan efisiensi inverter………...…………...….69
Gambar IV.3 Sinyal output square wave inverter………70
Gambar IV.4 Variasi tegangan inverter untuk lamanya waktu discharge accu………...………...…………72
Gambar IV.5 Variasi arus inverter untuk lamanya waktu discharge accu…………...………72
Gambar IV.6 Kurva tegangan accu untuk lamanya waktu discharge accu………...……73
Gambar IV.7 Variasi arus charge untuk lamanya waktu charge accu………….76
Gambar IV.8 Kurva tegangan accu untuk lamanya charge accu………..77
Gambar V.1 Diagram blok Solar Water Pump System dengan LVD…….….…80
(10)
DAFTAR RUMUS
halaman
Rumus II.1 Hukum Wien………....………...4
Rumus II.2 Hukum Stefan–Boltzmann……….………….5
Rumus II.3 Jarak bumi-matahari……….…………...………6
Rumus II.4 Declination………...…..………..………...7
Rumus II.5 Solar altitude……….………...……...8
Rumus II.6 Air Mass (AM)…..……….………...…12
Rumus II.7 Irradiance fungsi Air Mass (AM)…………...……….….12
Rumus II.8 Presentase irradiance………..………..……12
Rumus II.9 Tilt angle…………...……….………...……12
Rumus II.10 Arus dioda...19
Rumus II.11 Arus solar cell ideal………...………20
Rumus II.12 Arus solar cell short-circuit...21
Rumus II.13 Tegangan solar cell open-circuit...22
Rumus II.14 Fill Factor...24
Rumus II.15 Daya output maksimum solar cell...24
Rumus II.16 Efisiensi solar cell…………...………..……..………..24
Rumus II.17 Arus solar cell real…..………..25
Rumus II.18 Tegangan open circuit sebagai fungsi temperatur.….………...……26
Rumus II.19 Efisiensi solar cell sebagai fungsi temperatur..…...…..……..……..27
Rumus II.20 Tegangan terminal accu………..…….…...…..38
Rumus II.21 Arus accu………...……….……39
Rumus II.22 Equilibrium voltage ……….……….39
Rumus II.23 Peukert’s equation……….……43
Rumus II.24 Peukert exponent………...44
Rumus II.25 Efisiensi accu………..………...……..…….44
Rumus II.26 Coulombic efficiency (Conversion efficiency)…….………...44
Rumus II.27 Voltage efficiency………..…………...…..44
(11)
Rumus II.28 Total vertical lift…...………...………..…….52
Rumus II.29 Total Dynamic Head (TDH)……….…...………...…….52
Rumus III.1 Arus yang diambil dari accu………….………..…………..…56
Rumus III.2 Lama beban discharge dengan DOD 100%...56
Rumus III.3 Lama beban discharge dengan DOD tertentu………...……57
Rumus III.4 Kapasitas accu yang terpakai………57
Rumus III.5 Lama charge accu…...………..57
Rumus III.6 Fix tilt angle……….……….………...…....61
Rumus III.7 Frekuensi RC oscillator...……….…...….67
Rumus IV.1 Efisiensi inverter………..………..……...69
(12)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Inverse Square Law Lampiran B Solar Costant Lampiran C Air Mass (AM) Lampiran D Persentase Irradiance Lampiran E Sejarah Solar Cell
Lampiran F Kurva Solar Cell untuk Variasi Resistansi Seri dan Resistansi Paralel Lampiran G Jenis Solar Cell
Lampiran H Perbandingan Teknik Memompa Lampiran I Annual Global Solar Radiation Lampiran J Dokumentasi
(13)
LAMPIRAN A
(14)
Lampiran A – Inverse Square Law
INVERSE SQUARE LAW
Intensitas radiasi merupakan fungsi dari jarak, dimana intensitas radiasi akan semakin berkurang dengan bertambahnya jarak tempuh sesuai dengan rumus berikut ini 2 4 r P A P I sun sun sun sun ⋅ Π ⋅ = =
• Besar intesitas radiasi pada jarak r = d ⇒ 1 2
4 d P A P I sun sun sun sun ⋅ Π ⋅ = =
• Besar intesitas radiasi pada jarak r = nd ⇒
( )
2 2 4 nd P A P I sun sun sun sun ⋅ Π ⋅ = =karena radiasi berasal dari sumber yang sama (daya matahari sama), maka intensitas radiasi pada jarak r = nd terhadap referensi intensistas radiasi pada jarak r=d dengan besarnya jarak pada titik acuan yang sama adalah sebagai berikut :
( )
( )
2 12
24 nd I 4 d
Isun ⋅Π⋅ = sun ⋅Π⋅
( )
( )
2 1 2 2 4 4 sun sun I nd d I × ⋅ Π ⋅⋅Π⋅ =sun2 12 Isun1 n
I = ×
Dari persamaan diatas terlihat bahwa intensitas radiasi berbanding terbalik dengan kuadrat dari jarak yang dikenal dengan nama Inverse Square Law
(15)
LAMPIRAN B
(16)
Lampiran B – Solar Constant
SOLAR CONSTANT
[22]Nilai solar constant dapat dihitung dengan menganggap matahari sebagai
blackbody, yaitu sebagai berikut :
daya pada orbit bumi = daya pada permukaan matahari
So . Aearth orbit = I sun surface . Asun surface
So = Isun surface . Asun surface / Aearth orbit
So = esun. σ . (Tsun surface)4 . 4Π(Rsun)2 / 4Π(Rearth orbit)2
So = 1 .5,67 x 10-8.(5762)4.(6,95 x 108/1,49 x 1011)2
So = 1360 Wm-2
dengan So : solar constant (Wm-2)
Aearth orbit : luas permukaan orbit bumi (m2)
Isun surface : intensitas radiasi pada permukaan matahari (Wm-2) Asun surface : luas permukaan matahari (m2)
esun : emisivitas matahari = 1, karena black body
σ : konstanta Stefan–Boltzmann (5,67 x 10-8 Wm-2K-4)
Tsun surface : temperatur absolut permukaan matahari (K) Rsun : radius matahari (m)
Rearth orbit : radius orbit bumi (m)
(17)
LAMPIRAN C
(18)
Lampiran C – Air Mass (AM)
AIR MASS (AM)
Dari gambar diatas terlihat pada kondisi optimum (1) irradiance tegak lurus dengan permukaan atmosfer sehingga irradiance menempuh jarak terpendek dengan ketebalan atmosfer sebesar d. Sedangkan untuk kondisi yang tidak optimum (2), dimana terbentuk sudut sebesar φ terhadap kondisi optimum, irradiance menempuh jarak n kali dari jarak optimum d. Nilai n menunjukan besarnya ketebalah optik atmosfer untuk sembarang kondisi terhadap referensi ketebalan optik atmosfer saat kondisi optimum yang lebih dikenal dengan nama Air Mass (AM). Air Mass (AM) dapat dihitung dengan rumus berikut ini :
d'=n×d
d d n
AM = = '
φ cos
1 =
φ
css
AM =
keterangan :
' cos
d d
= φ
(19)
LAMPIRAN D
(20)
Lampiran D – Persentase Irradiance
PERSENTASE IRRADIANCE
Dari gambar diatas terlihat, pada kondisi (1) irradiance tegak lurus dengan permukaan solar panel, diperlukan luas permukaan sebesar A1(PxL1) agar dapat menerima semua irradiance. Sedangkan pada kondisi (2) untuk irradiance membentuk sudut sebesar φ terhadap permukaan solar cell, diperlukan luas permukaan sebesar A2 (PxL2). Untuk solar cell dengan lebar sebesar L1, maka intensitas radiasi yang diterima permukaan solar cell dengan sudut φ dapat dihitung dengan rumus berikut ini:
% 100 2 1 % = × A A Intensitas
(
)
(
)
100%2 1 × ×× = L P L P 100% 2 1 × = L L
=
( )
sinϕ ×100% keterangan : 2 1 sin L L = ϕ D-1(21)
LAMPIRAN E
(22)
Lampiran E – Sejarah Solar Cell
SEJARAH SOLAR CELL
[6, 11, 20]Tahun Peristiwa
1839
Photovoltaic effect ditemukan oleh fisikawan Perancis Alexandre Edmond Becquerel ketika bereksperimen dengan sel elektrolit pembentuk 2 elektrode besi.
1877 W.G. Adams dan R.E. Day menemukan photovoltaic effect dalam zat padat Selenium.
1883
Solar cell pertama kali dibuat oleh Charles Fritts yang melapisi semikonduktor Selenium dengan lapisan tipis emas untuk membentuk junction. Devais ini memiliki efisiensi 1%.
1904 Wilhelm Hallwachs membuat junction solar cell dari tembaga dan tembaga oksida.
1918
Jan Czochralski, ilmuwan Polandia menemukan metoda pembentukan single crystalline Silikon yang dikenal dengan nama Czochralski Method.
1932 Audobert dan Stora menemukan photovoltaic effect pada Cadmium-Selenide (CdS), material solar cell yang masih digunakan saat ini. 1946 Russel Ohl membuat hak paten atas solar cell modern
1950 Bell Laboratories memproduksi solar cell untuk aktivitas luar angkasa. 1953 Gerald Pearson memulai riset tentang Lithium-Silikon solar cell.
1954
AT&T memperkenalkan solar cell Silikon pertama dengan efisiensi sekitar 6% yang dikembangkan oleh 3 peneliti Amerika yaitu Daryl Chapin, Calvin Fuller dan G.L. Pearson di Bell Laboratories.
1955 Hoffman Electronics membuat solar cell komersil dengan efisiensi 2%. 1957 Hoffman Electronics membuat solar cell dengan efisiensi 8%.
1958
T.Mandelkorn,U.S. Signal Corps Laboratories membuat P-N junction Silikon solar cell yang lebih kuat terhadap dampak radiasi dan sesuai untuk luar angkasa.
Hoffman Electronics membuat solar cell dengan efisiensi 9%.
(23)
Lampiran E – SejarahSolar Cell
Vanguad I, satelit komunikasi pertama berdaya solar cell diluncurkan dengan 0,1 W, 100 cm2solar panel.
Hoffman Electronics membuat solar cell komersil dengan efisiensi 10%.
1959
1960 Hoffman Electronics membuat solar cell dengan efisiensi 14%. 1962 Satelit komunikasi Telstar berdaya solar cell.
1963 Perusahaan Sharp memproduksi solar panel Silikon.
1967 Soyuz I pesawat luar angkasa berawak pertama berdaya solar cell. 1971 Salyut I berdaya solar cell.
1973 Skylab berdaya solar cell.
David Carlson dan Christopher Wronski dari RCA Laboratories membuat amorphous Silikon solar cell pertama dengan efisiensi sekitar 1,1%.
1976
Institute of Energy Conversion di University of Delaware mengembangkan solar cell thin film pertama menggunakan teknologi Cu2S/CdS dengan efisiensi lebih dari 10%.
1980
Center for Photovoltaic Engineering pada University of New South Wales membuat Silikon solar cell dengan efisiensi 20%.
1985
1989 Reflective solar concentrator pertama kali digunakan pada solar cell. Photoelectrochemical cell (dye-sensitized cell/graetzel cell) pertama kali ditemukan.
1991
NREL mengembangkan GaInP/GaAs dengan 2 terminal concentrator merupakan solar cell pertama dengan efisiensi 30%.
1994
National Center for Photovoltaic memperkenalkan dye-sensitized cell dengan efisiensi 11%.
1996
Dikenal Grid Connected System sebagai sektor pertumbuhan solar cell yang terpesat.
akhir 1990-an
Solar panel dapat mengubah sekitar 17% dari energi radiasi yang datang menjadi energi listrik.
2005
(24)
LAMPIRAN F
KURVA SOLAR CELL untuk VARIASI
(25)
Lampiran F - Kurva Solar Cell untuk Variasi Resistansi Seri dan Resistansi Paralel
KURVA SOLAR CELL untuk VARIASI
RESISTANSI SERI dan RESISTANSI PARALEL
Kurva solar cell untuk variasi resistansi seri
Kurva solar cell untuk variasi resistansi paralel
(26)
LAMPIRAN G
(27)
Lamp ir an G – Je n is S o lar C el l Refine 1 1 2 3 3 4 4 5 6 7 4 4 4 8 Remarks
P+-n-n+
500x concentration MIS, active area semicrystalline, MIS edge-supported growth
silicon on ceramic ITO/semicrystalline
EFG (ribbon) roller quenching a-SiC / a-Sip-i-n
MIS p-i-n
n+-p-p+ homojunction AlGaAs / GaAs
Area (cm2)
2 2 0,4 2,8 2,8 4 5 11,4 45 0,04 1,1 0,73 1,2 0,5 1,5 η 16,8 18,3 17,6 18,3 13,3 13,8 10,5 11,5 11,4 5 10,1 6,6 6,4 20 18,2 FF 0,796 0,754 0,75 0,806 0,76 0,74 0,76 0,79 0,778 0,63 0,676 0,57 0,66 0,81 0,81
JSC (mA/cm2) 34,3 1380 15000 36,5 32,7 31,9 24,2 28,1 26,2 15 17,8 13,1 11,1 25 28
VOC (V) 0,622 0,731 0,783 0,621 0,540 0,585 0,572 0,522 0,561 0,50 0,84 0,880 0,878 0,97 0,93
JENIS SOLAR CELL
[3]Material Silikon Silikon Silikon Silikon Silikon Silikon Silikon Silikon Silikon Silikon Amorphous Si Amorphous Si Amorphous Si GaAs GaAs G -1
(28)
L am p ira n G – J eni s S ol ar Ce ll Refine 8 9 4 4 4 4 4 4 4 10 10 10 11 4 4 Remarks
AlGaAs / GaAs, 10x AlGaAs / GaAs, 100x
CLEFT on Ge coated Si
tandem cell CVD thin film, MIS solution ion-exchange
16% C, 84% Zn evaporation 20% Cd, 80% Zn
thin film electrodeposition single crystal InP
PEC PEC Area (cm2)
1,5 - 0,5 0,1 4,0 9 1 1 1 - - - 0,23 - - η 23 21 17 12 16,5 8,5 9,2 10,2 9,4 10,6 10,5 8 12,5 11,5 10,2 FF 0,85 - 0,78 0,63 0,74 0,67 0,71 0,75 0,63 0,631 - - 0,71 0,64 0,57 JSC (mA/cm2)
270 - 23 24,4 10,8 22,7 24,8 22,8 38 39 - - 15 24,8 22,6 VOC (V) 1,05 - 0,95 0,76 2,05 0,56 0,52 0,6 0,4 0,431 - 0,79 0,63 0,66 0,72
JENIS SOLAR CELL
[3]Material GaAs GaAs GaAs GaAs AlGaAs / GaAs
GaAS Cu2S / CdS
Cu2S / ZnCdS
CuInSe2 / CdS
CuInSe2 / CdZnS
CdS / CdTe CdS / CdTe CdS / InP
InP WSe2
G
(29)
L am p ira n G – J eni s S ol ar Ce ll Refine 4 4 4 12 12 4 12 12 Remarks PEC
CdTe electrodeposition, electrodeposition
- -
Mg / Zn3P2, thin film
- -
Area (cm2)
- 0,02 1 0,01 6 1 0,12 1 η 9,4 8,6 6,5 5,0 4,8 4,3 3,3 0,7 FF 0,56 0,64 0,48 0,45 0,63 0,55 0,43 0,25
JSC (mA/cm2)
25 18,7 23,8 20 13 18 19 1,9 VOC (V) 0,65 0,723 0,57 0,6 0,59 0,48 0,41 1,2
JENIS SOLAR CELL
[3]Material
MoSe2
CdTe CdSe CdSe / ZnSe / Au
CuTe /CdTe
merocyanine / Al
CuInS / CuInS2
Zn3P2
G
(30)
LAMPIRAN H
(31)
Lampiran H – Perbandingan Teknik Memompa
PERBANDINGAN TEKNIK MEMOMPA
[2]Teknik
Memompa Keuntungan Kekurangan
Hand Pump
• biaya rendah
• teknologi yang sederhana • perawatan mudah
• debit rendah
• menghabiskan waktu dan energi secara tidak produktif
• tidak ekonomis
Diesel & Gasoline Pump
• biaya awal rendah • portable
• mudah dipasang dan digunakan
• membutuhkan perawatan dan penggantian suku cadang • perawatan sering tidak memadai
sehingga kurang handal dan dapat mengurangi usia pakai
• bahan bakar cenderung mahal dan persediaannya tidak dapat diandalkan • menghasilkan noise, debu dan asap.
Wind Pump
• tidak membutuhkan bahan bakar fosil sehingga tidak menimbulkan polusi • awet
• perawatan sukar • biaya perbaikan mahal • sukar mencari suku cadang • instalasi sukar dan membutuhkan
peralatan khusus
• sangat sensitif terhadap kecepatan angin • membutuhkan tempat terbuka
Solar Water
Pump
• perawatan mudah • ramah lingkungan • tidak membutuhkan
bahan bakar fosil • pemasangan mudah • dapat diandalkan • awet
• sistem modular
• biaya awal besar
• output rendah saat cuaca mendung
(32)
LAMPIRAN I
(33)
Lampiran I –Annual Global Solar Radiation
ANNUAL GLOBAL SOLAR RADIATION
[22](34)
LAMPIRAN J
(35)
Lampiran J - Dokumentasi
DOKUMENTASI
series regulator
square wave inverter
(36)
Bab I Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan, pembatasan masalah, spesifikasi komponen dan sistematika penulisan
I.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini kebutuhan akan energi cenderung semakin bertambah, akan tetapi sumber energi utama saat ini adalah bahan bakar fosil yang merupakan sumber energi tak terbaharukan. Seiring dengan bertambahnya waktu, bahan bakar fosil akan semakin berkurang dan akhirnya habis sehingga dibutuhkan sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar fosil.
Salah satu sumber energi alternatif yang cocok untuk dimanfaatkan dan dikembangkan di Indonesia adalah tenaga matahari. Hal tersebut didasari atas fakta bahwa Indonesia terletak di daerah khatulistiwa sehingga dianugrahi paparan sinar matahari yang lebih banyak dan relatif konstan sepanjang tahun.
Tenaga matahari merupakan sumber energi yang luar biasa banyak dan berlimpah namun belum dimanfaatkan secara optimal. Tenaga matahari dapat digunakan untuk berbagai tujuan salah satunya untuk menghasilkan listrik yang disebut sebagai solar electricity. Solar electricity mempunyai kelebihan yaitu ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi.
Sekarang solar electricity banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan
listrik rumah tangga seperti pompa air. Hal tersebut lebih dikenal dengan nama Solar Water Pump System. Solar Water Pump System dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air di daerah terisolir yang belum mendapatkan pelayanan listrik PLN. Sedangkan untuk daerah perkotaan, Solar Water Pump System dapat digunakan untuk menghemat biaya listrik maupun sebagai cadangan energi listrik pada saat PLN tidak beroperasi. Oleh karena itu diperlukan perancangan Solar Water Pump System yang baik agar dapat memaksimalkan energi listrik yang didapat.
(37)
Bab I Pendahuluan 2
I.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan dalam tugas akhir ini adalah :
1) Bagaimana merealisasikan prototype Solar Water Pump System?
2) Bagaimana menghitung spesifikasi minimum dari komponen prototype Solar
Water Pump System?
3) Bagaimana mengukur lama beban dapat beroperasi dan lama charge accu?
4) Bagaimana menentukan besar tilt angle yang paling efektif untuk kota
Bandung?
I.3 Tujuan
Adapun tujuan tugas akhir ini adalah :
1) Merealisasikan prototype Solar Water Pump System.
2) Menghitung spesifikasi minimum dari komponen prototype Solar Water Pump
System.
3) Mengukur lama beban dapat beroperasi dan lama charge accu. 4) Menentukan besar tilt angle yang paling efektif untuk kota Bandung.
I.4 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah tugas akhir ini adalah :
1) Solar panel disimulasikan dengan regulatedDCpower supply. 2) Charge regulator yang direalisasikan berupa series regulator.
3) Accu berjenis starter batteries dengan spesifikasi 12VDC, 5Ah, C/10.
4) Inverter yang direalisasikan berupa inverter satu phasa 12VDC–220VAC dengan gelombang output square wave.
5) Beban berupa pompa air aquarium dengan daya 20 W, tegangan input 220VAC
(38)
Bab I Pendahuluan 3
I.5 Spesifikasi Komponen
Komponen yang direalisasikan pada Tugas Akhir ini adalah :
1) Charge regulator berjenis series regulator 12VDC yang dilengkapi dengan
HVD (High Voltage Disconnect) untuk memproteksi accu terhadap
overcharge.
2) Inverter satu phasa berjenis square wave inverter 12VDC – 220VAC dengan
frekuensi 50 Hz
I.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun menjadi lima bab, yaitu sebagai berikut :
• BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan, pembatasan masalah, spesifikasi komponen dan sistematika penulisan
• BAB II LANDASAN TEORITIS
Bab ini membahas mengenai matahari, solar cell (photovoltaic cell), accu, charge regulator (charge controller), inverter satu phasa dan pompa air
BAB III PERANCANGAN PROTOTYPE
Bab ini membahas mengenai prototype Solar Water Pump System, analisa
sistem, MOSFET sebagai switch, series regulator dan square wave inverter
• BAB IV DATA PENGAMATAN
Bab ini membahas mengenai pengukuran series regulator, pengukuran square
wave inverter, lama discharge accu dan lama charge accu
• BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari Tugas Akhir dan
saran untuk pihak yang akan menyempurnakan topik Solar Water Pump
(39)
Bab V Kesimpulan dan Saran
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dari tugas akhir dan saran untuk
pihak yang akan menyempurnakan topik Solar Water Pump System.
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan perancangan dan pengamatan prototype Solar Water Pump
System dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1) Prototype Solar Water Pump System telah berhasil disimulasikan.
2) Spesifikasi minimum dari komponen prototype Solar Water Pump System
• inverter : 12VDC - 220VAC, 50Hz, Pinverter > 20W
• charge regulator : 12VDC, 0,5A dan
• solar panel : VMPP > 15VDC, IMPP≤ 0,5A
3) Prototype Solar Water Pump System dapat mengoperasikan beban dengan
accu discharge sebesar 20%C selama 20 menit. Untuk charge accu sebesar
20%C dibutuhkan waktu 4 jambila menggunakan arus sebesar 0,3125A.
4) Besarnya fixtilt angle untuk kota Bandung adalah 15° FN.
V.2 Saran
Topik Solar Water Pump System sebaiknya disempurnakan dengan cara
merealisasikan :
1) Charge regulator yang lebih “cerdas”, dimana charge regulator dapat
menyesuaikan tegangan dan arus charge dengan kondisi accu sehingga proses
charge accu menjadi lebih cepat. Charge regulator juga sebaiknya dilengkapi
dengan LVD (Low Voltage Disconnect) yang dapat secara otomatis
memproteksi accu dari deep discharge sehingga kerusakan accu dapat
diminimalkan dan usia accu menjadi lebih awet.
(40)
Bab V Kesimpulan dan Saran 80
2) Inverter jenis modified sine wave maupun sine wave karena kualitas sinyalnya lebih baik daripada square wave, lebih sesuai untuk berbagai macam beban dan efisiensinya lebih baik.
Gambar V.1 Diagram blok Solar Water Pump System dengan LVD
3) Solar tracker yang berfungsi untuk mengikuti arah pergerakan matahari sepanjang hari, sehingga sudut yang dibentuk solar panel dan irradiance mendekati 90°. Realisasi solar tracker bertujuan untuk memaksimalkan penerimaan irradiance sepanjang harinya, sehingga secara otomatis daya yang dihasilkan solar panel akan meningkat dan kinerja sistem akan lebih baik sepanjang hari.
(41)
DAFTAR PUSTAKA
1. Fay . Williams , The handbook of photovoltaic application , Fairmont
Press, Inc , Atlanta,Georgia , 1986
2. Hilger . Adam , Applications of photovoltaics , R Hill , Philadelphia , 1989
3. Hu . Chenming & Richard M.White , Solar cells from basic to advanced
systems , Mc Graw-Hill, Inc , USA , 1983
4. J.M.D Murphy . ME.,Ph.D.,C.Eng.,M.I.E.E. , Thyristor control of ac
motors , Pergaman Press Oxford , New York , 1973
5. M.El-Wakil . M. , Power plant technology , Mc Graw-Hill, Inc , Singapore , 1985
6. Mostavan . Aman , Teknik energi surya , Jurusan Teknik Fisika-ITB ,
Bandung , 1986
7. http://www.eere.energy.gov/solar/cfm/faqs/third_level.cfm/name=Photovo
ltaics/cat=The%20Basics
8. http://www.electricityforum.com/solar-electricity.html
9. http://www.en.wikipedia.org/wiki/Car_battery
10. http://www.en.wikipedia.org/wiki/Lead-acid_battery
11. http://www.en.wikipedia.org/wiki/Solar-cell
12. http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?bacaforum&berita&1067815107
13. http://www.greenenergy.org.uk
14. http://www.interq.or.jp/japan/se-inoue/e_ckt30.htm
15. http://www.kyocerasolar.com
16. http://www.mpoweruk.com/leadacid.htm
17. http://www.mrsolar.com/Merchant2/merchant.mvc?Store_Code=MSOS&
Screen=faq16
18. http://www.mysolar.com/mysolar/pv/solarelectricity.asp
19. http://www.physicalgeography.net/fundamentals/6f.html
20. http://www.powerlight.com/solar/
(42)
22. http://www.re.e-technik.uni-kassel.de/photos/documents/29-SKRIPT_Photovoltaic.pdf
23. http://www.smartgauge.co.uk/peukert.html
24. http://www.solar-electric.com/Solar_Panels/solar_electric_panels.htm
25. http://www.solarexpert.com/pvtypes.html
26. http://www.solarnavigator.net/battery_charging.htm 27. http://www.solarnavigator.net/lead_acid_batteries.htm 28. http://www.solorb.com/elect/solarcirc/scc3/
29. http://www.somers.k12.ny.us/SHS/Sun/Irrad/Irradiation.html
(1)
Bab I Pendahuluan 2
I.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan dalam tugas akhir ini adalah :
1) Bagaimana merealisasikan prototype Solar Water Pump System?
2) Bagaimana menghitung spesifikasi minimum dari komponen prototype Solar Water Pump System?
3) Bagaimana mengukur lama beban dapat beroperasi dan lama charge accu? 4) Bagaimana menentukan besar tilt angle yang paling efektif untuk kota
Bandung?
I.3 Tujuan
Adapun tujuan tugas akhir ini adalah :
1) Merealisasikan prototype Solar Water Pump System.
2) Menghitung spesifikasi minimum dari komponen prototype Solar Water Pump System.
3) Mengukur lama beban dapat beroperasi dan lama charge accu. 4) Menentukan besar tilt angle yang paling efektif untuk kota Bandung.
I.4 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah tugas akhir ini adalah :
1) Solar panel disimulasikan dengan regulated DC power supply. 2) Charge regulator yang direalisasikan berupa series regulator.
3) Accu berjenis starter batteries dengan spesifikasi 12VDC, 5Ah, C/10.
4) Inverter yang direalisasikan berupa inverter satu phasa 12VDC–220VAC dengan gelombang output square wave.
5) Beban berupa pompa air aquarium dengan daya 20 W, tegangan input 220VAC dan frekuensi kerja 50 Hz.
(2)
Bab I Pendahuluan 3
I.5 Spesifikasi Komponen
Komponen yang direalisasikan pada Tugas Akhir ini adalah :
1) Charge regulator berjenis series regulator 12VDC yang dilengkapi dengan HVD (High Voltage Disconnect) untuk memproteksi accu terhadap overcharge.
2) Inverter satu phasa berjenis square wave inverter 12VDC – 220VAC dengan frekuensi 50 Hz
I.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun menjadi lima bab, yaitu sebagai berikut :
• BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan, pembatasan masalah, spesifikasi komponen dan sistematika penulisan • BAB II LANDASAN TEORITIS
Bab ini membahas mengenai matahari, solar cell (photovoltaic cell), accu, charge regulator (charge controller), inverter satu phasa dan pompa air
BAB III PERANCANGAN PROTOTYPE
Bab ini membahas mengenai prototype Solar Water Pump System, analisa sistem, MOSFET sebagai switch, series regulator dan square wave inverter • BAB IV DATA PENGAMATAN
Bab ini membahas mengenai pengukuran series regulator, pengukuran square wave inverter, lama discharge accu dan lama charge accu
• BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari Tugas Akhir dan saran untuk pihak yang akan menyempurnakan topik Solar Water Pump System.
(3)
Bab V Kesimpulan dan Saran
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dari tugas akhir dan saran untuk pihak yang akan menyempurnakan topik Solar Water Pump System.
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan perancangan dan pengamatan prototype Solar Water Pump System dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1) Prototype Solar Water Pump System telah berhasil disimulasikan.
2) Spesifikasi minimum dari komponen prototype Solar Water Pump System • inverter : 12VDC - 220VAC, 50Hz, Pinverter > 20W
• charge regulator : 12VDC, 0,5A dan
• solar panel : VMPP > 15VDC, IMPP≤ 0,5A
3) Prototype Solar Water Pump System dapat mengoperasikan beban dengan accu discharge sebesar 20%C selama 20 menit. Untuk charge accu sebesar 20%C dibutuhkan waktu 4 jambila menggunakan arus sebesar 0,3125A. 4) Besarnya fixtilt angle untuk kota Bandung adalah 15° FN.
V.2 Saran
Topik Solar Water Pump System sebaiknya disempurnakan dengan cara merealisasikan :
1) Charge regulator yang lebih “cerdas”, dimana charge regulator dapat menyesuaikan tegangan dan arus charge dengan kondisi accu sehingga proses charge accu menjadi lebih cepat. Charge regulator juga sebaiknya dilengkapi dengan LVD (Low Voltage Disconnect) yang dapat secara otomatis memproteksi accu dari deep discharge sehingga kerusakan accu dapat diminimalkan dan usia accu menjadi lebih awet.
(4)
Bab V Kesimpulan dan Saran 80
2) Inverter jenis modified sine wave maupun sine wave karena kualitas sinyalnya lebih baik daripada square wave, lebih sesuai untuk berbagai macam beban dan efisiensinya lebih baik.
Gambar V.1 Diagram blok Solar Water Pump System dengan LVD
3) Solar tracker yang berfungsi untuk mengikuti arah pergerakan matahari sepanjang hari, sehingga sudut yang dibentuk solar panel dan irradiance
mendekati 90°. Realisasi solar tracker bertujuan untuk memaksimalkan penerimaan irradiance sepanjang harinya, sehingga secara otomatis daya yang dihasilkan solar panel akan meningkat dan kinerja sistem akan lebih baik sepanjang hari.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
1. Fay . Williams , The handbook of photovoltaic application , Fairmont Press, Inc , Atlanta,Georgia , 1986
2. Hilger . Adam , Applications of photovoltaics , R Hill , Philadelphia , 1989 3. Hu . Chenming & Richard M.White , Solar cells from basic to advanced
systems , Mc Graw-Hill, Inc , USA , 1983
4. J.M.D Murphy . ME.,Ph.D.,C.Eng.,M.I.E.E. , Thyristor control of ac motors , Pergaman Press Oxford , New York , 1973
5. M.El-Wakil . M. , Power plant technology , Mc Graw-Hill, Inc , Singapore , 1985
6. Mostavan . Aman , Teknik energi surya , Jurusan Teknik Fisika-ITB , Bandung , 1986
7. http://www.eere.energy.gov/solar/cfm/faqs/third_level.cfm/name=Photovo ltaics/cat=The%20Basics
8. http://www.electricityforum.com/solar-electricity.html 9. http://www.en.wikipedia.org/wiki/Car_battery
10. http://www.en.wikipedia.org/wiki/Lead-acid_battery 11. http://www.en.wikipedia.org/wiki/Solar-cell
12. http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?bacaforum&berita&1067815107 13. http://www.greenenergy.org.uk
14. http://www.interq.or.jp/japan/se-inoue/e_ckt30.htm 15. http://www.kyocerasolar.com
16. http://www.mpoweruk.com/leadacid.htm
17. http://www.mrsolar.com/Merchant2/merchant.mvc?Store_Code=MSOS&
Screen=faq16
18. http://www.mysolar.com/mysolar/pv/solarelectricity.asp 19. http://www.physicalgeography.net/fundamentals/6f.html 20. http://www.powerlight.com/solar/
(6)
22. http://www.re.e-technik.uni-kassel.de/photos/documents/29-SKRIPT_Photovoltaic.pdf
23. http://www.smartgauge.co.uk/peukert.html
24. http://www.solar-electric.com/Solar_Panels/solar_electric_panels.htm 25. http://www.solarexpert.com/pvtypes.html
26. http://www.solarnavigator.net/battery_charging.htm 27. http://www.solarnavigator.net/lead_acid_batteries.htm 28. http://www.solorb.com/elect/solarcirc/scc3/
29. http://www.somers.k12.ny.us/SHS/Sun/Irrad/Irradiation.html 30. http://www.vonwentzel.net/Battery/00.Glossary/