PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI KEDANYANG KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK.

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI
KEDANYANG KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK

SKRIPSI

Oleh :
INTAN GIRI GRESIA
NPM. 0941010034

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
SURABAYA
2014

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI
KEDANYANG KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK

Disusun Oleh:
INTAN GIRI GRESIA
NPM. 0941010034

Telah Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui,

PEMBIMBING UTAMA

DR. Lukman Arif, M.Si
NIP. 196411021994031001

Mengetahui
DEKAN


Dra. Ec. Hj. Suparwati, Msi
NIP. 195507181983022001

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI
KEDANYANG KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK
Disusun Oleh:
INTAN GIRI GRESIA
NPM. 0941010034

Telah Dipertahankan Dihadapan Dan Diterima Oleh Tim Penguji Skripsi
J urusan Ilmu Administrasi Negarafakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal : 03 J anuari 2014

Menyetujui

Pembimbing

Tim Penguji
1. Ketua

Dr. Lukman Arif, M.Si
NIP. 196411021994031001

Dr. Lukman Arif, M.Si
NIP. 196411021994031001
2. Sekretaris

Dra. Susi Hardjati, M.AP
NIP. 196902101993032001
3. Anggota

Dra. Sri Wibawani, M.Si
NIP. 196704061994032001
Mengetahui,
Dekan


Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si
NIP. 195507181983022001

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI
KEDANYANG KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK

Nama Mahasiswa

:

Intan Giri Gresia

NPM


:

0941010034

J urusan

:

Ilmu Administrasi Negara

Fakultas

:

Ilmu Sosial Ilmu Politik

Menyatakan Bahwa Skripsi Ini Telah Direvisi Dan Disahkan
Pada Tanggal 03 J anuari 2014

Penguji I


Penguji II

Penguji III

Dr. Lukman Arif, M.Si
NIP. 196411021994031001

Dra. Susi Hardjati, M.AP
NIP. 196902101993032001

Dra. Sri Wibawani, M.Si
NIP. 196704061994032001

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat, berkat dan anugrahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi

dengan

judul

“PERAN

KOMITE

SEKOLAH

DALAM

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH
DASAR

NEGERI


KEDANYANG

KECAMATAN

KEBOMAS

KABUPATEN GRESIK”.
Dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat beberapa kekurangankekurangan. Selesainya kegiatan hingga penulisan skripsi ini tidak terlepas dari
adanya arahan dan bimbingan dari Bpk. DR. Lukman Arif, M.Si yang dengan
segala perhatian, bimbingan, arahan yang bermanfaat, dan rela meluangkan
waktunya untuk penulis. Terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan.
Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan banyak terimakasih yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaika penulisan skripsi ini, diantaranya :
1. Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati, MSi, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Lukman Arif, MSi, selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.


v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Ibu Dra. Susi Harjati, MAP, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Takim, S. Pd, selaku Kepala Sekolah SDN Kedanyang Kecamatan
Kebomas Kabupaten Gresik.
5. Bapak Miskan, selaku Ketua Komite Sekolah SDN Kedanyang Kecamatan
Kebomas Kabupaten Gresik.
6. Segenap Guru dan Pegawai SDN Kedanyang Kecamatan Kebomas Kabupaten
Gresik yang telah banyak membantu dalam memberikan informasi – informasi
yang terkait dalam penulisan skripsi ini.
7. Doa restu bapak dan ibu yang selalu memberikan motivasi dan arahan dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
8. Teman – temanku di Prodig Angkatan 2009 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, penulis banyak ucapkan terima kasih atas bantuannya.
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu ktitik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan. Akhir
kata semoga dengan proposal ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan
khususnya bagi penulis dan bagi fakultas pada umunya serta para pembaca.

Surabaya, 17 Desember 2013
Penulis

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

HALAMAN J UDUL ..................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJ UAN ...................................................................

ii


HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................

iii

HALAMAN REVISI ..................................................................................

iv

KATA PENGANTAR .................................................................................

v

DAFTAR ISI

...................................................................................

vii

DAFTAR TABEL

...................................................................................

xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................

xii

LAMPIRAN

...................................................................................

xiii

ABSTRAKSI

...................................................................................

xiv

PENDAHULUAN ......................................................................

1

A. Latar Belakang ........................................................................

1

B. Rumusan Masalah Penelitian ....................................................

9

C. Tujuan Penelitian .....................................................................

10

D. Manfaat Penelitian ...................................................................

10

BAB II KAJ IAN PUSTAKA .....................................................................

12

A. Penelitian Terdahulu ................................................................

12

B. Landasan Teori ........................................................................

17

1. Pengertian peran ..................................................................

17

2. Peran Serta Masyarakat dalam penyelidikan.........................

18

3. Pengertian Partisipasi Masyarakat .......................................

19

a. Konsep melaksanakan partisipasi masyarakat .................

20

b. Keberhasilan partisipasi masyarakat ...............................

21

c. Alasan utama pentingnya partisipasi masyarakat ............

23

4. Hubungan sekolah dengan sekolah ......................................

23

5. Pengertian Komite Sekolah .................................................

24

6. Pembentukan komite Sekolah .............................................

25

a. Dasar hukum pembentukan komite sekolah ....................

25

b. Mekanisme pembentukan komite sekolah .......................

25

BAB I

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

c. Tujuan pembentukan komite sekolah ..............................

26

d. Kedudukan dan sifat komite sekolah ...............................

27

7. Peran, fungsi dan tujuan komite sekolah ..............................

27

a. Peran komite sekolah ......................................................

27

b. Fungsi komite sekolah ....................................................

28

c. Tujuan komite sekolah ...................................................

29

8. Organisasi komite sekolah ..................................................

29

C. Kerangka Berpikir ...................................................................

39

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................

40

A. Jenis penelitian ........................................................................

40

B. Lokasi penelitian .....................................................................

42

C. Fokus Penelitian ......................................................................

42

D. Sumber data dan jenis data ......................................................

43

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................

45

F. Teknik Analisis Data ................................................................

46

G. Keabsahan Data .......................................................................

49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................

52

A. Gambaran Umum Sekolah Dasar Negeri Kedanyang ...............

52

1. Letak dan wilayah administratif ..........................................

52

2. Visi, misi dan tujuan sekolah dasar Negeri Kedanyang ........

53

B. Struktur Organisasi Sekolah Dasar Negeri Kedanyang .............

55

C. Tugas Pokok dan Fungsi Perangkat Sekolah ............................

57

D. Komposisi Pegawai Sekolah Dasar Negeri Kedanyang ............

70

E. Struktur Organisasi Komite Sekolah Dasar Negeri Kedanyang .

74

F. Peran dan Fungsi Komite Sekolah ...........................................

76

1. Peran Komite Sekolah .........................................................

76

2. Fungsi Komite Sekolah .......................................................

76

G. Komposisi Komite Sekolah Dasar Negeri Kedanyang ..............

78

H. Hasil Penelitian .......................................................................

79

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1. Peran komite sebagai pemberi pertimbangan (advisory
agency) ................................................................................

80

a. Peran komite sekolah sebagai pemberi pertimbangan
dalam program sekolah....................................................

81

b. Peran komite sekolah sebagai pemberi pertimbangan
dalam Penyusunan RAPBS ..............................................

83

c. Peran komite sekolah sebagai pemberi pertimbangan
dalam pengadaan sumber daya manusia pendidikan ........

88

2. Peran komite sekolah sebagai badan pendukung (supporting
agency) ................................................................................

87

a. Peran komite sekolah sebagai pendukung dalam
pengelolaan sumber daya ................................................

87

b. Peran komite sekolah sebagai pendukung dalam
pengelolaan sarana dan prasarana ...................................

89

c. Peran komite sekolah sebagai pendukung dalam
pengelolaan anggaran .....................................................

91

3. Peran komite sekolah sebagai badan pengontrol
(Controlling Agency) ...........................................................

93

a. Peran komite sekolah sebagai badan pengontrol dalam
mengontrol perencanaan pendidikan di sekolah ...............

93

b. Peran komite sekolah perencanaan dalam kontrol
terhadap pelaksanaan program sekolah ...........................

95

c. Peran komite sekolah pernecanaan dalam kontrol
terhadap output pendidikan .............................................

96

4. Peran komite sekolah sebagai mediator ................................

98

a. Peran komite sekolah sebagai mediator dalam
perencanaan ....................................................................

98

b. Peran komite sekolah sebagai Mediator dalam
pelaksanaan program ...................................................... 101
I. Pembahasan ........................................................................ 103

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1. Peran komite sekolah dalam bentuk pemberi pertimbangan
(Advisory Agency) ................................................................ 104
2. Peran komite sekolah dalam bentuk pendukung (supporting
agency) ................................................................................ 106
3. Peran komite sekolah dalam bentuk pengontrol (controlling
agency) ................................................................................ 109
4. Peran komite sekolah dalam bentuk mediator (mediating
agency) ................................................................................ 110

BAB V

PENUTUP ................................................................................... 113
A. Kesimpulan ............................................................................. 113
B. Saran

................................................................................... 115

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 116

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Komposisi pegawai sekolah dasar negeri Kedanyang Kec.
Kebomas Kab. Gresik berdasarkan jenis kelamin ..........................

70

Tabel 4.2. Komposisi pegawai sekolah dasar negeri Kedanyang Kec.
Kebomas Kab. Gresik berdasarkan tingkat pendidikan .................

71

Tabel 4.3. Komposisi pegawai sekolah dasar negeri Kedanyang Kec.
Kebomas Kab. Gresik berdasarkan pangkat / golongan ................

71

Tabel 4.4. Komposisi pegawai sekolah dasar negeri Kedanyang Kec.
Kebomas Kab. Gresik berdasarkan usia ........................................

72

Tabel 4.5. Jumlah datar siswa SDN Kedanyang ............................................

73

Tabel 4.6. Fasilitas di SDN Kedanyang Kec. Kebomas Kab. Gresik .............

74

Tabel 4.7. Komposisi komite sekolah Dasar Negeri Kedanyang Kec.
Kebomas Kec. Gresik berdasarkan Garis Kelamin .......................

78

Tabel 4.8. Komposisi komite sekolah Dasar Negeri Kedanyang Kec.
Kebomas Kec. Gresik berdasarkan Tingkat Pendidikan ................

78

Tabel 4.9. Komposisi komite sekolah Dasar Negeri Kedanyang Kec.
Kebomas Kec. Gresik berdasarkan usia ........................................

xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

79

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kondisi sarana dan prasarana sekolah ......................................

8

Gambar 2.1 Kerangka berpikir ....................................................................

39

Gambar 3.1 Analis Model Interaktif Menurut Miles & Hiberman ...............

48

Gambar 4.1 Struktur organisasi Sekolah dasar Negeri Kedanyang ..............

56

Gambar 4.2 Struktur Komite Sekolah Dasar Negeri Kedanyang ..................

75

xii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

LAMPIRAN

Data Guru dan Penjaga Sekolah SDN Kedanyang
Surat Keterangan Selesai Penelitian

xiii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI

Intan Giri Gresia, 0941010034, Peran Komite Sekolah Dalam
Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Dasar Di Sekolah Dasar Neger i
Kedanyang Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik
Penelitian ini didasarkan oleh pada masalah terhadap minimnya sarana dan
prasarana yang memadai dalam penyelenggraan pendidikan akademik dan non
akademik. Oleh karena itu bagaimana peran komite sekolah dalam menunjang
penyelenggaraan pendidikan di SDN Kedanyang.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
diskriptif. Dalam penelitian ini menggunakan sumber data dan jenis data, teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini seperti pengamatan,
wawancara Mendalam, serta Dokumen. analisa data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah secara kualitatif ini dapat memperoleh keteraturan dan
sistematis yang ketiganya saling berkaitan yaitu meliputi: Reduksi Data,Penyajian
Data dan Penarikan Kesimpulan.
Hasil penelitian dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif
menujukkan bahwa (a) Peran Komite Sekolah Dalam Bentuk Pemberi
Pertimbangan (Advisory Agency) meliputi program sekolah, penyusunan RAPBS,
dan pengadaan SDM pendidikan, komite sekolah sudah dijalakan dengan baik. (b)
Peran Komite Sekolah Sebagai Badan Pendukung (Supporting Agency), perannya
sebagai badan pedukung dapat dilihat dari komite sekolah sebagai pendukung
dalam pengelolaan sumber daya, pengelolaan sarana dan prasarana serta dalam
pengelolaan anggaran. Peran komite skeolah sebagai pemberi pendukung dalam
penyusunan RAPBS, dalam pengelolaan sumber daya membantu dalam
pengadaan tenaga kerja pendidik dalam akademik maupun non akademik. Tetapi
komite sekolah dalam pendukung pengelolaan sarana dan prasarana memberikan
dukungan melalui sumbangan buku di perpustakaan. (c) Peran Komite Sekolah
Dalam Bentuk Pengontrol (Controlling Agency) dapat dilihat dari komite sekolah
sebagai pengontrol dalam perencanaan pendidikan, pelaksanaan program seklah
dan output pendidikan. Komite sekolah melakukan pengawasan 2 bulan sekali.
Pada saat rapat komite sekolah diundangan untuk mengawasi dan diberi tahu dari
hasil rapat tersebut. (d) Peran Komite Sekolah Dalam Bentuk Mediator
(Mediating Agency) dapat dilihat dari peran komite sekolah sebagai mediator,
komite sekolah memberikan usulan kepada kepala sekolah yang sudah diterima
dari keluhan wali murid serta melaksanakan dengan cara mediasi dengn kepala
sekolah SDN Kedanyang. Peran komite sekolah sebagai mediasi belum bisa
melaksanakan mediasi dengan kepala sekoah karena tidak ada keluhan yang harus
dimediasikan kepada kepala sekolah. Secara umum peran komite sekolah sudah
berjalan dengan baik tetapi dalam mendukung saran dan prasarana pendidikan
nasional.yang belum dimiliki sesuai standart pediikan nasional belum isa
dilakukan karena dana di miliki sekolah hanya cukup untuk mendukung kegiaatan
operasional masih memberi sumbangan buku.

Kata kunci : komite sekolah, penyelenggaraan pendidikan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses
peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan merupakan suatu proses yang
terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumberdaya manusia.
Menyadari pentingnya proses pening-katan kualitas sumberdaya manusia,
maka Pemerintah telah berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui
berbagai usaha pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas melalui
pengembangan dan perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan
sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan
bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya.
Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang bersifat universal. Di
Indonesia pendidikan merupakan kebutuhan seluruh warga Negara. Oleh
karena itu, pengembangannya harus konseptual, menyeluruh, fleksibel dan
berkesinambungan. Untuk meningkatkan mutu penyelenggaraannya, maka
salah satu upaya yang ditempuh adalah kebijakan pembentukan Dewan
Pendidikan dan Komite Sekolah yang akhir - akhir ini menjadi agenda
terhangat dalam dunia pendidikan di Indonesia. Konsep baru ini cenderung
disambut dan diapresiasi sebagai sebuah angin segar dalam proses perjalanan
penyelenggaraan

lembaga

pendidikan

dengan

lebih

mengintensifkan

keterlibatan masyarakat.

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Sekolah merupakan salah satu

tempat

pelaksanaan proses

pembentukan karakter bangsa. Namun pembentukan karakter bangsa ini
bukan hanya diserahkan sepenuhnya kepada sekolah saja, tetapi semua
komponen yakni orang tua, masyarakat, dan pemerintah harus bersatu padu
membina keberadaan lembaga pendidikan tersebut. Masyarakat terhadap
pendidikan harui di ikutkan mengembangkan dan meningkatkan kualitas
pendidikan.

Oleh sebab itu partisipasi masyarakat yang

tercakup dalam

kelompok orang tua dan kelompok masyarakat lainnya di luar sekolah atau
di lembaga pendidikan itu sendiri perlu digalakkan agar sekolah menjadi
pusat pembinaan karakter bangsa.
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
44/U/2002 tentang dewan pendidikan dan komite sekolah,
a. bahwa dalam rangka mencpai tujuan pendidikan nasional melalui upaya
peningkatan mutu,pemerataan, efisiensi penyelegaraan pendidikan dan
tercaainya demkratisasi pendidikan, perlu adanya dukungan dan peran
serta masyarakat yng lebih optimal.
b. dukugan peran serta masyarakatperlu di dorong unuk bersinergi suatu
wadah dewan pendidikan dan komite ekolah mandiri.

Di dalam Keputusan Menteri Pendidik-an Nasional Nomor 044
/U/2002, dijelaskan Komite sekolah sebagai lembaga mandiri dan dibentuk
dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta
pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.
Komite Sekolah dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Pendidik-an
Nasional Nomor 044 /U/2002 dengan harapan agar masyarakat ikut serta
mengambil bagian di dalam meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu
tujuan pembentukan Komite Sekolah adalah meningkatkan tanggungjawab
dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan
pendidikan. Hal ini berarti peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam
peningkatkan mutu pendidikan, bukan hanya sekadar memberikan bantuan
berwujud material saja, akan tetapi juga diperlukan bantuan yang berupa
pemikiran, ide, dan gagasan-gagasan inovatif demi kemajuan suatu sekolah.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidik-an Nasional Nomor 044
/U/2002, Komite Sekolah diharapkan dapat melaksanakan peran - peran
sebagai:
1.

pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan
pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan,

2.

pendukung

(supporting

agency),

baik

yang

berwujud

finansial,

pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan
pendidikan
3.

pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan
akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan
pendidikan, dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

4.

mediator antara pemerintah (mediating agency) dengan masyarakat di
satuan pendidikan.
Adapun fungsi Komite Sekolah adalah sebagai berikut:

1. membantu

sekolah

mengembangkan

Kurikulum

Tingkat

Satuan

Pendidikan (sesuai dengan Undang-Undang Sisdiknas),
2. mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu,
3. melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan / organisasi /
dunia usaha / dunia industri) dan pemerintah berkenaan dengan
penyeleng-garaan pendidikan yang bermutu,
4. menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai
kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat,
5. memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan
pendidikan mengenai:
a. kebijakan dan program pendidikan,
b. Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS),
c. kriteria kinerja satuan pendidikan,
d. kriteria tenaga kependidikan,
e. kriteria fasilitas pendidikan, dan
f. hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan;
6. mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan
guna peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

7. menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan
pendidikan di satuan pendidikan, dan
8. melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program,
penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.
Keberhasilan pendidikan dipengaruhi banyak faktor yang saling
terkait, tidak bisa dipisahkan. Di antara faktor tersebut adalah keterlibatan
masyarakat dalam berbagai bentuk kegiatan. Mulai bantuan pemikiran, sarana
dan prasarana, pembiayaan serta aspek lain. Sesuai dalam Kepmendiknas
nomor 44 tahun 2002 tentang Komite Sekolah sebagai lembaga resmi yang
menjadi mitra sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan.
Sarana dan Prasarana sekolah merupakan salah satu faktor
penunjang dalam pencapaian keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah.
Tentunya hal tersebut dapat dicapai apabila ketersedian sarana dan prasarana
yang memadai disertai dengan pengelolaan dan pemanfaatan secara
optimal. Untuk mengoptimalkan penyedian, pendayagunaan, perawatan dan
pengendalian prasarana dan sarana pendidikan, sekolah dituntut untuk
memiliki kemandirian dalam mengatur dan mengurus kebutuhan sekolah
menurut kebutuhan berdasarkan aspirasi dan partisipasi warga sekolah
dengan tetap mengacu pada peraturan dan perundang undangan pendidikan
nasional yang berlaku.
Dalam mewujudkan dan mengatur hal tersebut pemerintah melalui
PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar nasional Pendidikan, diperbarui
menjadi PP No. 32 Tahun 2013 Bab VII Pasal 42 ayat (1) dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

tegas disebutkan bahwa; Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana
meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber
belaja lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Ayat (2): Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi
lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang
tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja,
ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga,
tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan.
Standart sarana dan prasanara sekolah dasar/ madrasah diatur
tersendiri berdasarkan peraturan menteri pendidikaan nasional republic
Indonesia Nomor 24 tahun 2007 tentang standart sarana dan prasarana untuk
sekolah dasar/madrasah tsanawiyah (smp/mts), dan sekolah menengah
atas/madrasah aliyah (SMA/MA). Pada poin D ketentuan prasarana dan
sarana, sebuah SD/MI sekurang – kurangnya memiliki prasarana sebagai
berikut : Ruang kelas, Ruang perpustakaan, Laboratorium IPA, Ruang
pimpinan, Ruang guru, Tempat ibadah, Ruang UKS, Jamban, Gudang, Ruang
sirkulasi dan Tempat bermain/berolahraga.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Tabel 1.1 keterangan prasarana di sekolah dasar negeri kedanyang
kecamatan kebomas kabupaten gresik
No

Uraian

J umlah
Keadaan
Keterangan
Ruang
1 Ruang Kelas
14
Cukup Baik
2 Ruang kepala Sekolah
1
Baik
3 Ruang Guru
1
Baik
4 Ruang Perpustakaan
1
Baik
5 Ruang Tata Usaha
1
Baik
6 Ruang UKS
1
Cukup Baik
7 Ruang Komputer
1
Baik
8 Ruang Media
1
Baik
9 Musholla
1
Baik
Sumber : Sekolah Dasar Negeri Kedanyang Kecamatan Kebomas Kabupaten
Gresik (2013)

Dari table tersebut di atas dapat dinyatkan bahwa sarana dan
prasarana yang seharusnya dimiliki oleh sekolah dasar negeri kedanyang
kecamatan kebomas kabupaten gresik berdasarkan PP No. 32 Tahun 2013
Bab VII Pasal 42 ayat (2) dan peraturan menteri pendidikaan nasional
republic Indonesia Nomor 24 tahun 2007 tentang standart sarana dan
prasarana untuk sekolah dasar/madrasah tsanawiyah (smp/mts), dan sekolah
menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA) Pada poin (D) ketentuan
prasarana dan sarana masih belum sesuai karena masih belum memiliki
prasarana yaitu laboratorium IPA.
Ketentuan di atas mengatakan bahwa Sarana dan Prasarana
pendidikan

merupakan

menjadi salah

satu

tolok

ukur

dari

mutu

sekolah. Tetapi fakta dilapangan banyak ditemukan sarana dan prasarana
yang tidak dikelola dengan baik. Untuk itu diperlukan pemahaman dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

pengaplikasian

pentingnya

sarana

dan

prasarana

pendidikan

persekolahan berbasis sekolah. Bagi Komite sekolah sebagai lembaga resmi
yang menjadi mitra sekolah pemahaman tentang sarana dan prasarana akan
membantu memperluas wawasan tentang bagaimana dapat berperan sebagai
pemberi pertimbangan (advisory agency), pendukung (supporting agency),
pengontrol (controlling agency), dan mediator antara pemerintah (mediating
agency) dengan masyarakat di satuan pendidikan. Sehingga bisa mengelola
sarana dan prasarana dengan baik dan memperbaiki sesuai standart ketentuan
peraturan menteri pendidikan

no 24 tahun 2007 guna mencapai tujuan

pendidikan.
Selain beberapa sarana prasarana yang tidak dimiliki, berdasarkan
observasi awal peneliti pada tanggal 22 juli 2013 menemukan fakta di SDN
Kedanyang Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik Kondisi prasarana tempat
bermain/berolahraga di SDN Kedanyang Kecamatan Kebomas Kabupaten
Gresik juga hampir setengah dari lapangannya (tempat bermain/berolahraga)
digunakan untuk tempat parkir sepeda peserta didik. Sarana dan Prasarana
tempat bermain / berolahraga dalam Permendiknas 24 Tahun 2007 berfungsi
sebagai area bermain, berolahraga, pendidikan jasmani, upacara dan kegiatan
ekstrakulikuler, tidak digunakan untuk tempat parkir. Dan merupakan ruang
bebas yang memiliki permukaan datar, drainase baik, dan tidak terdapat
pohon, saluran air, serta benda – benda lain yang mengganggu kegiatan
olahraga. Seperti tampak pada gambar di bawah ini.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

Gambar 1.1 Kondisi Sarana dan Prasarana Sekolah

Dalam rangka mendukung pelaksanaan pendidikan nasional sesuai
pasal 56 uu republic indnesia nomor 20 tahun 2003 tentang system
pendidikan nasional pasal 56 menyatakan bahwa
a.

masyarakat berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan
yang meliputi perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program
pendidikan melalui dewam pendidikan dan komite sekolah/madrasah.

b.

Dewan pendidikan skolah sebagai lembaga mandiri dibentuk dan
berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan dengan
memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan
prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat nasional, provinsi,
dan kabupaten/kota yang tidak mempunyai hubungan hirarkis.

c.

Komite sekolah/madrasah, sebagai lembaga mandiri, dibentuk dan
berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan
pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta
pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.
Ketentuan mengeni pembentukan dewan pendidikan dan komite

sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, ayat 2, dan ayat 3
diatur lanjut dengan peraturan pemerintah. Keputusan Menteri Pendidikan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Nasional Republik Indonesia Nomor 44/U/2002 tentang dewan pendidikan
dan komite sekolah, bahwa dalam rangka mencpai tujuan pendidikan nasional
melalui upaya peningkatan mutu,pemerataan, efisiensi penyelegaraan
pendidikan dan tercaainya demkratisasi pendidikan, perlu adanya dukungan
dan peran serta masyarakat yng lebih optimal.
Di sekolah dasar negeri kedanyang sudah terbentuk komite sekolah.
Tujuan dibentuk komite sekolah adalah mewadahi dan menyalurkan aspirasi
dan prakarsamasyarakat dalam melahirkan ebijakan operasional dan program
pendidikan di satuan pendidikan, meningkatkan tanggung jawab dan peran
serta masyarakat dla penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, dan
meniptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokrasi dalam
penyelenggaran dan pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan
pendidikan. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidik-an Nasional Nomor
044 /U/2002, Komite Sekolah diharapkan dapat melaksanakan peran - peran
sebagai:
5.

pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan
pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan,

6.

pendukung

(supporting

agency),

baik

yang

berwujud

finansial,

pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan
pendidikan
7.

pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan
akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan
pendidikan, dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

8.

mediator antara pemerintah (mediating agency) dengan masyarakat di
satuan pendidikan.
Berdasarkan dari kondisi objektif dari latar belakang tersebut maka

penulis tertarik untuk melakukan penelitian : Peran Komite Sekolah Dalam
Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Dasar Di Sekolah Dasar Negeri
Kedanyang Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik.

B. Rumusan Masalah Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan setidaknya penulis mengerti yang
akan diteliti atau yang akan diselidiki, karena berangkat dari masalah inilah
dapat disusun konsep tentang penelitian yang sangat dibutuhkan dalam proses
penelitian itu sendiri, adapun perumusan masalah tersebut aadalah berikut :
“Bagaimanakah peran Komite sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan
Sekolah Dasar di Sekolah Dasar Negeri Kedanyang Kecamatan Kebomas
Kabupaten Gresik?

C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Komite
sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan Sekolah Dasar di Sekolah Dasar
Negeri Kedanyang Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik.

D. Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan nyata sehingga dapat
dijadikan bahan referensi yang berharga bagi penulis sekaligus
mengembangkan teori dalam disiplin administrasi publik terhadap obyek
penelitian.

b. Bagi instansi
Diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan masukan dan menjadi
bahan pertimbangaan dalam mengambil keputusan dan menentukan
kebijakan instansi yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi.
c. Bagi universitas
Untuk menambah refereni dan litelatur perbendaharaan pada perpustakaan
yang dapat digunakan sebagai kajian untuk penelitian yang sejenis
khususnya pada fakultas ilmu administrasi di universitas pembangunan
nasional “veteran” jawa timur.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

A. Peneliti Terdahulu
1. Islam. Tahun 2007. Penelitian tentang Pengembangan Model
Kerjasama antara Komite Sekolah dengan Kepala Sekolah dalam
Mewujudkan

Pendidikan

Berbasis

Masyarakat.

Keberhasilan

pendidikan dipengaruhi banyak faktor yang saling terkait, tidak bisa
dipisahkan. Di antara faktor tersebut adalah keterlibatan masyarakat dalam
berbagai bentuk kegiatan. Mulai bantuan pemikiran, sarana dan prasarana,
pembiayaan serta aspek lain. Selain itu, kinerja kepala sekolah juga
menjadi kunci keberhasilan pendidikan. Kedua unsur ini perlu melakukan
kerjasama kolaboratif dalam penyelenggaraan pendidikan. Penelitian ini
secara khusus bertujuan untuk : (1) mengidentifikasi model- model
kerjasama antara komite sekolah dengan kepala s ekolah, (2) mengetahui
kesesuaian peran dan fungsi komite sekolah dalam m elakukan kerjasama
dengan kepala sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan menurut
Kepmendiknas Nomor 44 Tahun 2002 tentang Komite Sekolah, (3)
mengelaborasikan model- model kerjasama antara komite sekolah dengan
kepala sekolah dalam mewujudkan pendidikan berbasis masyarakat
sehingga memunculkan model baru yang ideal.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan
pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah semua komite sekolah dan
kepala sekolah di Sidoarjo. Metode pengembangan menggunakan cross-

13
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

sectional. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi,
dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan pendekatan
taxonomi analysis. Langkah analisis melalui tiga tahap yaitu, reduksi data,
penyajian data, dan penarikan simpulan. Analisis menggunakan triangulasi
data agar transferable dan relieble. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kerjasama antara komite sekolah dan kepala sekolah masih belum sesuai
dengan Kepmendiknas nomor 44 tahun 2002. Hal ini dipengaruhi
lemahnya pemahaman tentang peraturan pemerintah tentang kerjasama
secara mutual.
2. Maddatuang. Tahun 2012. Penelitian tentang Peranan Komite Sekolah
Dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah. Manajemen
sekolah saat ini memiliki kecenderungan ke arah school based management (manajemen berbasis sekolah/MBS). Dalam konteks MBS,
sekolah

harus

pengelolaannya

meningkatkan
guna

keikutsertaan

meningkatkan

kualitas

masyarakat
dan

dalam

efisiensinya.

Desentralisasi dan otonomi pendidikan dapat berhasil dengan bilamana
kepemimpinan kepala sekolah diberdayakan agar mampu berperan sesuai
dengan tugas, wewenang, dan tanggungjawabnya. Kepala sekolah harus
bertindak sebagai manajer yang dapat menjalankan fungsi-fungsi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Kepala
sekolah juga sebagai pemimpinyang efektif yang perlu mengadopsi gaya
kepemimpinan transformasional.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Peranan Komite Sekolah di dalam peningkatan efektivitas sekolah
dan hasil belajar siswa dapat dilaksanakan dengan cara memberikan
masukan-masukan dalam rangka pengembangan sekolah. Masukanmasukan

instrumental (instrumental input) dan masukan-masukan

lingkungan (environmental input) berupa kondisi sosial-ekonomi-budaya,
dan bahkan termasuk keamanan lingkungan sekolah, merupakan masukan
yang sangat berarti dari pihak orangtua siswa dan masyarakat (komite
sekolah).
Hasil penelitian adalah Dalam era desentralisasi seperti saat ini,
sektor pendidikan dikelola se-cara otonom oleh pe-merintah daerah,
praksis pendidikan harus ditingkatkan ke arah yang lebih baik dalam arti
relevansinya bagi kepentingan daerah maupun kepentingan nasional.
Manajemen sekolah saat ini memiliki kecenderungan ke arah school based
management (manajemen berbasis sekolah/-MBS). Dalam konteks MBS,
sekolah

harus

pengelolaannya

meningkatkan
guna

keikutsertaan

meningkatkan

kualitas

masyarakat
dan

dalam

efisiensinya.

Desentralisasi dan otonomi pen-didikan dapat berhasil dengan bilamana
kepemimpinan kepala sekolah diberdayakan agar mampu berperan sesuai
dengan tugas, wewenang, dan tanggungjawabnya. Kepala sekolah harus
bertindak sebagai manajer yang dapat menjalankan fungsi-fungsi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Kepala
sekolah juga sebagai pemimpinyang efektif yang perlu mengadopsi gaya
kepemimpinan transformasional.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Peranan Komite Sekolah di dalam peningkatan efektivitas sekolah
dan hasil belajar siswa dapat dilak-sanakan dengan cara memberikan
masukan-masukan dalam rangka peng-embangan sekolah. Masukanmasukan

instrumental (instrumental input) dan masukan-masukan

lingkungan (environ-mental input) berupa kondisi sosial-ekonomi-budaya,
dan bahkan termasuk keamanan lingkungan sekolah, merupakan masukan
yang sangat berarti dari pihak irangtua siswa dan masyarakat (komite
sekolah). Orang tua dan masyarakat serta elemen pemangku kepentingan
(stakeholder) merupakan masukan lingkungan yang ikut berpengaruh
terhadap kinerja sekolah sebagai suatu sistem.
3. Syarwani Ahmad. Tahun 2011. Penelitian tentang Partisipasi
Masyarakat

Terhadap

Penyelenggaraan

Pendidikan.

Sekolah

merupakan salah satu tempat pelaksanaan proses pembentukan karakter
bangsa. Namun pembentukan karakter bangsa ini bukan hanya diserahkan
sepenuhnya kepada sekolah saja, tetapi semua komponen yakni orang tua,
masyarakat, dan pemerintah harus bersatu padu membina keberadaan
lembaga pendidikan tersebut. Masyarakat terhadap pendidikan harus
diikutkan mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh
sebab itu partisipasi masyarakat yang tercakup dalam kelompok orang tua
dan kelompok masyarakat lainnya
pendidikan itu sendiri

di luar sekolah atau di lembaga

perlu digalakkan agar sekolah menjadi pusat

pembinaan karakter bangsa. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan
merupakan keikutsertaan yang perlu dikelola dengan manajemen

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

partisipasi masyarakat yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,
pemanfaatan hasil dan evaluasi pelaksanaan. Keterlibatan masyarakat
dalam

berbagai

perkembangan

pembangunan

khususnya

terhadap

pembinaan sekolah merupakan konsekwensi logis dari pelaksanaan
otonomi daerah. Partisifasi masyarakat ini akan terwujud sebagai suatu
kegiatan dalam pembangunan pendidikan

jika ada kemauan, ada

kemampuan, dan ada kesempatan untuk berpartisipasi. Karenanya perlu
diciptakan suatu cara untuk meningkatkan dan menyalurkan partisipasi
dengan berbagai variasi sesuai dengan kondisi daerah masing-masing atau
keadaan masyarakat dan lembaga pendidikan itu berada. Kondisi ini
menuntut para pemegang kebijakan terhadap pendidikan

untuk

mendistribusikan peran dan kekuasaannya agar bisa menampung
sumbangan partisipasi masyarakat. Demikian pula pihak masyarakat dalam
hal ini orang tua

harus memiliki

kemauan

dan kemampuan untuk

berpartisipasi terhadap penyelenggraan pendidikan, agar tercipatanya
sekolah sebagai pusat pembentukan karakter bangsa.
Dari ketiga penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian sebeumnya

yng

dilakukan Islam

,

memfokuskan (1)

mengidentifikasi model- model kerjasama antara komite sekolah dengan
kepala s ekolah, (2) mengetahui kesesuaian peran dan fungsi komite
sekolah dalam m elakukan kerjasama dengan kepala sekolah dalam
menyelenggarakan pendidikan menurut Kepmendiknas Nomor 44 Tahun
2002 tentang Komite Sekolah, (3) mengelaborasikan model- model

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

kerjasama antara komite sekolah dengan kepala sekolah dalam
mewujudkan pendidikan berbasis masyarakat sehingga memunculkan
model baru yang ideal. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh .
Maddatuang, memfokuskan Peranan Komite Sekolah dalam peningkatan
efektivitas sekolah dan hasil belajar siswa. Pada penelitian ketiga yang
dilakukan oleh Syarwani Ahmad, memfokuskan Partisipasi Masyarakat
Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan.
B. Landasan Teori
1.

Pengertian Peran
Menurut Abu Ahmadi (1982;50), mendefinisikan peran sebagai suatu

kompleks pengharapan manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan
berbuat dalam situasi tertentu berdasarkan status dan fungsi sosialnya.
Menurut Bilton, et al (1981;18), menyatakan, peran social miri dengan
peran yang dimainkan seorang actor, maksudnya orang yang memiliki posisi –
posisi atau status – status tertentu dalam masyarakat diharapkan untuk
berperilaku dalam cara – cara tertentu yang bisa di prediksikan, seolah – olah
sjumlah “naskah” (scripts) sudah disiapkan untuk mereka.
Menurut Horton dan Hunt (1993;129), seseorang mungkin tidak
memandang suatu peran dengan cara yang sama sebagaimana orang lain
memandangnya. Sifat kepribadian seseorang mempengaruhi bagaimana orang
itu merasakan peran tersebut.
Menurut Friedman, M, 1998 : 286. Peran adalah serangkaian perilaku
yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

baik secara formal maupun secara informal. Peran didasarkan pada preskripsi (
ketentuan ) dan harapan peran yang menerangkan apa yang individu-individu
harus lakukan dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi harapanharapan mereka sendiri atau harapan orang lain menyangkut peran-peran
tersebut.
Dari beberapa definisi tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa peran adalah serangkaian perilaku seseorang yang memiliki posisi –
posisi atau status – status tertentu dalam masyarakat.
2. Peran Serta Masyarakat dalam Pendidikan
Menurut Undang - Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab XIII Pasal 47 tentang Peran Serta Masyarakat Dalam
Pendidikan, meliputi :
1. Masyarakat sebagai mitra Pemerintah berkesempatan yang seluas-luasnya
untuk berperanserta dalam penyelenggaraan pendidikan nasional.
2. Ciri khas satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat tetap
diindahkan.
3. Syarat-syarat dan tata cara dalam penyelenggaraan pendidikan ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah.
Bab XIV Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional Pasal 48
1. Keikutsertaan masyarakat dalam penentuan kebijaksanaan Menteri
berkenaan dengan sistem pendidikan nasional diselenggarakan melalui
suatu Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional yang beranggotakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

tokoh-tokoh masyarakat dan yang menyampaikan saran, nasehat, dan
pemikiran lain sebagai bahan pertimbangan.
2. Pembentukan Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional dan pengangkatan
anggota-anggotanya dilakukan oleh Presiden.
3.

Pengertian Partisipasi Masyarakat
Menurut Keith Davis (1979 : 140) dikutip dalam buku yang ditulis

oleh Abu Haraerah (2008 : 109), partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan
mental dan emosi orang – orang dalam situasi kelompok yang mendorong
mereka untuk menyumbangkan pada tujuan – tujuan kelompok dan sama –
sama bertanggung jawab terhadapnya.
Menurut Sastropoetro (1988) dikutip dalam buku yang ditulis oleh
Adi Fahrudin (2012 : 37), bahwa partisipasi adalah keterlibatan spontan dengan
kesadaran disertai tanggung jawab terhadap kepentingan kelompok untuk
mencapai tujuan.
Menurut Mubyarto (1985) dikutip dalam buku yang ditulis oleh Adi
Fahrudin (2012 : 37), partisipasi adalah kesadaran untuk membantu berhasilnya
setiap program sesuai dengan kemampuan setiap orang tanpa berarti
mengorbankan kepentingan diri sendiri.
Dari beberapa definisi tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa partisipasi adalah keterlibatan seseorang dengan spontan untuk
menyumbangkan kemampuan disertai tanggung jawab terhadap kepentingan
kelompok untuk mencapai tujuan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

a.

Konsep melaksanakan partisipasi masayarakat.
Dalam abad informasi menurut tulis Alvin Toffler dalam anticipatory

democracy dikutip buku David Osborne dan Ted Gaebler yang berjudul
mewirausahakan birokrasi (1996 : 282), “tekanan untuk mempercepat
pengambilan keputusan mengalahkan kerumitan yang semakin meningkat dan
ketidakkraban dengan lingkungan keputusan yang harus diambil.” Hasilnya
“menghancurkan beban berat keputusan pendeknya, goncangan politik masa
depan.”
Salah satu cara adalah berusaha utnuk lebih memperkuat pusat
pemerintahan, yang menambah semakin banyak politikus, birokrasi, pakar dan
computer dalam keputusan untuk berlari lebih cepat dari akselerasi
kompleksitas; cara lain adalah dengan mulai mengurangi beban keputusan
dengan membaginya kepada lebih banyak orang, yang memungkinkan lebih
banyak keputusan dibuat “ke bawah” atau pada “pinggiran” ketimbang
mengkonsentrasikannya pada pusat yang terkena stress dan tidak berfungsi
dengan baik.
Dengan melihat penjelasan di atas bisa di simpulkan bahwa kepala
sekolah untuk bisa cepat mengetahui apa saja yang diperlukan oleh peserta
didik dan apa saja yang disarankan oleh masyarakat. Dengan cara mengurangi
beban keputusan dengan membentuk komite sekolah.
Menurut Doug Ross dikutip buku David Osborne dan Ted Gaebler yang
berjudul mewirausahakan birokrasi (1996 : 283) mengatakan, “saya tidak dapat
memiliki pengetahuan tentang program kami sebanyak pengetahuan mereka

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

yang ada di bidangnya sehari – harinya. Jika keputusan harus datang dari saya,
saya masih harus mempelajari masalahnya terlebih dah

Dokumen yang terkait

PERANAN KOMITE SEKOLAH DALAM PROGRAM PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR Peranan Komite Sekolah Dalam Program Pendidikan Di Sekolah Dasar Di Kecamatan Baturetno, Wonogiri.

0 1 16

PERANAN KOMITE SEKOLAH DALAM PROGRAM PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR Peranan Komite Sekolah Dalam Program Pendidikan Di Sekolah Dasar Di Kecamatan Baturetno, Wonogiri.

0 2 25

PERAN KOMITE SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI RINGGIT KECAMATAN NGOMBOL KABUPATEN PURWOREJO Peran Komite Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri Ringgit Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo.

0 1 13

PENDAHULUAN Peran Komite Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri Ringgit Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo.

0 1 11

PERAN KOMITE SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI RINGGIT Peran Komite Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri Ringgit Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo.

0 1 22

OPTIMALISASI PERAN KOMITE SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR SE GUGUS IRAWAN OPTIMALISASI PERAN KOMITE SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR SE GUGUS IRAWAN KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN.

0 0 20

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE GUGUS 1 KECAMATAN KALIKAJAR KABUPATEN WONOSOBO.

0 1 208

EFEKTIVITAS PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN DORO KABUPATEN PEKALONGAN1

0 0 14

B19 Peran Komite Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran di Sekolah Dasar

0 0 11

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI KEDANYANG KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK

0 0 26