PEMBATASAN JUMLAH CALON KEPALA DESA PADA PEMILIHAN KEPALA DESA SERENTAK DITINJAU DARI ASPEK HAK ASASI MANUSIA.

PEMBATASAN JUMLAH CALON KEPALA DESA
PADA PEMILIHAN KEPALA DESA SERENTAK
DITINJAU DARI ASPEK HAK ASASI MANUSIA.

TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai
Derajat Magister Program Studi Ilmu Hukum

Minat Utama : Hukum dan Kebijakan Publik

OLEH :
WIDADA
NIM. S 310409028

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016

PERNYATAAN


Nama

: WIDADA

NIM

: S. 310409028

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul :



Pembatasan Jumlah Calon Kepala Desa Pada Pemilihan Kepala Desa Serentak
Ditinjau Dari Aspek Hak Asasi Manusia “, adalah benar-benar karya saya sendiri.
Hal yang bukan karya saya, dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan
dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tersebut di atas
tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik, yang berupa pencabutan
tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut.


Surakarta,

Oktober 2016

Yang membuat pernyataan,

WIDADA

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT yang telah mengangkat
derajat orang-orang yang mempunyai rasa syukur kepada-Nya, hanya dengan rahmat
dan hidayah-Nya tesis yang berjudul PEMBATASAN JUMLAH CALON
KEPALA DESA PADA PEMILIHAN KEPALA DESA SERENTAK DITINJAU
DARI ASPEK HAK ASASI MANUSIA. ini dapat diselesaikan dengan baik.
Dalam penulisan tesis ini, penulis banyak memperoleh bantuan, dorongan
motivasi, informasi dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih yang tulus dan mendalam dan penghargaan
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Mohammad Furqon Hidayatullah, MS., selaku Direktur Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Bapak Dr. Hari Purwadi,SH,M.Hum., selaku Ketua Program Studi Ilmu Hukum
Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus selaku
Pembimbing I, yang telah banyak membantu dan memberikan masukan dan
mengarahkan penulis dalam penulisan tesis sehingga penulis dapat menyelesaikan
studi dengan lancar.
5. Bapak Dr. M. Hudi Asrori, S.H., M.Hum, selaku pembimbing II yang banyak
memberikan bantuan dan arahan dalam menyelesaikan penulisan tesis.
6. Bapak/Ibu Dosen selaku pengampu mata kuliah pada Program Studi Ilmu Hukum
Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
7. Seluruh Staf Program Studi Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
yang telah memberikan bantuan serta pelayanan selama penulis menempuh kuliah
di Pascasarjana.
8. Siti Sholikah istriku tercinta dan kedua putriku tersayang Herziening Via
Yustikarini dan Mega Kurnia Laily Rahmadhani yang selalu mendukungku dalam
segala aktivitasku.
iv


9. Untuk rekan-rekanku angkatan 2009 Konsentrasi Hukum dan Kebijakan Publik
(khususnya seperjuangan dari Kabupaten Madiun : Pak Sugiarto, Pak Sugito, Pak
Zahrowi, Pak Arik Krisdiananto, Pak Joko Lelono, Pak Eryk Sanjaya, Pak Tarji,
Mas Alviantoro. Dari Solo : Aulia Eva Sari, Pak Jatmiko, Pak Suharto Sragen,
Pak Tris, Pak Agus Purworejo selaku sesepuh kelas, Bu Eni Sukasih, Teti, Sovie,
Achmad, Tutik, Sigit, Bu Susi dan Bu Yuli). Kebersamaan dalam suka dan duka
yang kita alami saat menuntut ilmu tidak akan pernah terlupakan dan tetap
menjadi kenangan manis.
10. Semua pihak yang telah berperan dalam penyelesaian studi dan tesis ini dan tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis dengan besar hati menerima kritik dan saran yang membangun
sehingga dapat memperkaya isi penulisan tesis ini. Demikian penulisan hukum ini
penulis buat semoga dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Akhirnya, semoga
Tuhan senantiasa memberikan petunjuk dan bimbingan kepada kita semua.

Surakarta,

Oktober 2016


Penulis

v

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

............................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ......................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI ........................................................

iii

PERNYATAAN ....................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .............................................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................................ vii
ABSTRAK ...............................................................................................................

ix

ABSTRACT .............................................................................................................

x

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B.

Perumusan Masalah ........................................................................... 8

C.


Tujuan Penelitian ............................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 9
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................

10

A. Kerangka Teoritik ................................................................................ 10
1. Pengertian Kebijakan Publik .......................................................... 10
2. Hubungan Hukum dan Kebijakan Publik ...................................... 14
3. Pengertian Implementasi Kebijakan .............................................. 18
4. Teori Rasionalitas Max Weber ....................................................... 24
5. Teori Bekerjanya Hukum ............................................................... 27
6. Teori Perundang – Undangan ......................................................... 33
7. Konsep Pemilihan Kepala Desa Serentak ....................................... 36
8. Konsep Hak Memilih dan Dipilih sebagai Hak Asasi Manusia ...... 37
B. Kerangka Berpikir ............................................................................... 41
BAB III METODE PENELITIAN..........................................................................

43


A. Jenis Penelitian..................................................................................... 43
B. Lokasi Penelitian.................................................................................. 44
C. Jenis dan Sumber Data......................................................................... 44
a. Jenis Data ....................................................................................... 44
1) Data Primer ................................................................................ 44
2) Data Sekunder ........................................................................... 45
b. Sumber Data.................................................................................... 45
vi

1) Sumber Data Primer .................................................................. 45
2) Sumber Data Sekunder .............................................................. 46
D. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 46
E. Teknik Analisis Data............................................................................ 47
F. Penelitian Yang Relevan ...................................................................... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................
A. HASIL PENELITIAN ........................................................................

50
50


1. Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................................... 50
2. Konsep Pencalonan Kepala Desa pada Pemilihan Kepala Desa
( Pilkades ) Serentak ......................................................................... 56
B. PEMBAHASAN .................................................................................... 60
1. Pembatasan Jumlah Calon Kepala Desa pada Pemilihan Kepala
Desa Serentak ................................................................................... 60
2. Pembatasan Jumlah Calon Kepala Desa pada Pemilihan Kepala
Desa Serentak Ditinjau Dari Aspek Hak Asasi Manusia
............................................................................................................ 67
BAB V PENUTUP ................................................................................................

75

A. Kesimpulan .......................................................................................... 75
B. Implikasi .............................................................................................. 78
C. Saran .................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 80

vii


ABSTRAK
WIDADA, S 310409028. 2016. Pembatasan Jumlah Calon Kepala Desa Pada
Pemilihan Kepala Desa Serentak Ditinjau Dari Aspek Hak Asasi Manusia
Tesis : Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Negara Kesatuan Republik Indonesia terbagi atas daerah propinsi
dimana daerah propinsi dibagi atas kabupaten dan kota, sedangkan kabupaten kota
terbagi lagi atas desa dan kelurahan. Terbitnya Undang – Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa semakin memperkokoh posisi desa di Indonesia. Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa pada salah satu pasalnya mengamanatkan bahwa
penetapan calon kepala Desa sebagaimana dimaksud pada huruf b paling sedikit 2
(dua) orang dan paling banyak 5 (lima) orang calon. Pada pelaksanaan pilkades
serentak yang telah terlaksana di Kabupaten Madiun masih banyak mengalami
permasalahan yang dikeluhkan oleh warga masyarakat di desa maupun oleh para
calon kepala desa. Berkaitan dengan hak memilih dan dipilih dalam Hak Asasi
Manusia jika dikaitkan dengan pemilihan kepala desa maka ketentuan yang ada
pada pasal 41 ayat ( 3 ) huruf c pada Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015
seharusnya penetapannya tidak dibatasi hanya pada maksimal 5 ( lima ) calon.

Penelitian ini termasuk penelitian hukum doktrinal. Bentuk penelitian
yang digunakan adalah eksploratif. Analisis datanya menggunakan analisis
kualitatif dengan pendekatan undang – undang dan kasus.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dengan menggunakan
teori dari Weber, maka dapat diketahui bahwa alasan pembatasan calon kepala
desa pada pemilihan kepala desa serentak secara rasionalitas formal dimana
kepentingan pemerintah menjadi sentral dan sarana yang digunakan untuk
mencapai tujuan dipertimbangkan secara sistematis dan tindakan yang dilakukan
pemerintah seefisien mungkin.
Hak politik, memilih dan dipilih merupakan hak asasi yang dimiliki
oleh setiap manusia. Pelaksanaan hak asasi manusia bukanlah sesuatu yang
bersifat absolut dan mutlak, sangat dimungkinkan adanya ruang pembatasan untuk
menjamin hak dan kebebasan orang lain serta memenuhi tuntutan yang adil sesuai
dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum
dalam suatu masyarakat demokratis. Hal ini ditegaskan dalam ketentuan Pasal 28
J ayat (2) UUD 1945. Akan tetapi pada Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa tidak disebutkan pembatasan mengenai calon kepala desa dalam
proses pemilihan kepala desa serentak. Oleh karena itu hendaknya pemerintah
tetap memperbolehkan siapapun menjadi calon kepala desa selama dikehendaki
masyarakat dan memenuhi syarat maupun kriteria yang telah ditentukan.
Dalam pembuatan peraturan perundang – undangan hendaknya
pemerintah pusat selalu mengadakan koordinasi dan sinkronisasi terkait
pengaturan mengenai desa dengan pemerintah daerah baik propinsi maupun
kabupaten dengan metode sampling wilayah.
Kata kunci : Pembatasan Calon Kepala Desa, Hak Asasi Manusia, Pemilihan
Kepala Desa.

ix

ABSTRACT
Widada, S 310409028. 2016. Restrictions on Head Village Candidate In The
Head Village Election Simultaneously In Terms of The Aspects of Human
Rights Thesis: Master Program Of Sebelas Maret University Surakarta
Unitary Republic of Indonesia is divided into provinces where the
provinces are divided into districts and cities, while the municipal district is
divided again over the village and the village. The issuance of law No. 6 of 2014
about the village further strengthen the position of village in Indonesia.
Government Regulation No. 47 Year 2015 regarding Amendment to Government
Regulation No. 43 of 2014 on the Rules Implementation of law No. 6 of 2014 on
the village on one of the article mandates that determine prospective head of the
village as referred to in paragraph b of at least 2 (two) people and at most 5 (five)
candidates. On the implementation of the elections and simultaneously that has
been accomplished in Madiun County are still many experienced problems
complained of by the residents in the village and by the village head candidate. In
connection with the right to elect and be elected in the Human Rights if it is
associated with village elections, the provisions contained in Article 41
paragraph (3) letter c on Government Regulation No. 47 Year 2015 stipulation
should not be restricted to a maximum of 5 (five) candidates.
This research was doctrinal law. Form of the study is exploratory.
Analysis of data using qualitative analysis approach to law and case.
Based on the results of research and discussion by using the theory of
Weber, it can be seen that the reason for the restriction of candidates for village
heads on village elections simultaneously in formal rationality in which the
government benefit is the central and the means used to achieve the objectives
considered in a systematic and actions taken by the government as the most
efficiently.
Political rights, pick and choose the rights possessed by every human
being. Implementation of human rights is not something that is absolute and
unconditional, it is possible existence of a restriction to ensure the rights and
freedoms of others and meeting the demands of a fair in accordance with
considerations of morality, religious values, security and public order in a
democratic society. This is confirmed in Article 28 A (2) of the 1945 Constitution,
however the law No. 6 of 2014 on the village was not mentioned restrictions
regarding candidates for village heads in the process of selection of village heads
in simultaneously. Therefore, the government should still allow anyone to become
a candidate for the head of the village by desire of village residents and fulfill all
the criteria given.
In the making of laws the central government should always conduct
related coordination and synchronization of the village with the government
regulation on the provincial and district with area sampling method.
Key words : Restrictions village head candidate, Human rights, Head Village
Election.

x