Produk Hukum yang Berkaitan dengan Barang Milik Negara (update 31 Des 2016)

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
SLINAN

PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLI K INDONESIA
271

NOMOR

/PMK.06/2015

TENTANG
TATA CARA PENGGUNAN, PEMINDAHTANGANAN, PEMUSNAHAN , DAN
PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGAA PADA PERWAKILAN REPUBLI K
INDONESIA D I LUAR NEGERI
DENGAN AHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang

a.


bahwa

dalam

rangka

pelaksanaan

Penghapusan

Barang Milik Negara di luar negeri secara eisien,
efektif, dan akuntabel, telah diterbitkan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 169/PMK.06/2010 tentang
Tata Cara Penghapusan Barang Milik Negara Pada
Perwakilan Republik Indonesia Di Luar Negeri;
b.

bahwa


dalam

rangka

menyikapi

perkembangan

kondisi dan praktik tata kelola pemerintahan yang
baik serta ?una mengakomodir pengaturan mengenai
penddegasian
tertentu
Barang

dari

kewenangan
Pengelola

dan/atau


dan

Barang

Kuasa

tanggung
kepada

Pengguna

j awab

Pengguna

Barang

atas


Penggunaan, Pemindahtanganan, Pemusnahan, dan
Penghapusan Barang Milik Negara pada Perwakilan
Republik Indonesia di Luar Negeri, perlu dilakukan
penyesuaian atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
169/PMK.06/2010

sebagaimana

dimaksud

dalam

huruf a;

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 2 c.

bahwa


berdasarkan

dimaksud

dalam

pertimbangan

huruf

a

dan

sebagaimana

huruf

b,


perlu

menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata
Cara Penggunaan, Pemindahtanganan, Pemusnapan,
Dan

Penghapusan

Barang

Milik

Negara

Pada

Perwakilan Republik Indonesia Di Luar Negeri;
Mengingat

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang


1.

Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 9 2 ,
Tambahan

Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Nomor 5533) ;
2.

Peraturan Presiden Nomor 2 8 Tahun 2015 tentang
Ke menterian Keuangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 51) ;
MEMUTUSKAN:

Menetapkan

PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG TATA CARA
PENGGUNAAN,
DAN

PEMINDAHTANGANAN,

PENGHAPUSAN

BARANG

MILIK

PEMUSNAHAN,
NEGARA


PADA

PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LOAR NEGERI .
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :
1.

Barang Milik Negara, yang selanjutnya disingkat BMN,
adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas
beban Anggaran Pendapatan dan Belanj a Negara atau
berasal dari perolehan lainnya yang sah .

2.

Pengelola Barang adalah pej abat yang berwenang dan
bertanggung

j awab


menetapkan

kebij akan

dan

pedoman serta melakukan pengelolaan Barang Milik
Negara.
3.

Pengguna

Barang

adalah

pej abat

pemegang


kewenangan Penggunaan Barang Milik Negara.

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 3 4.

Kuasa Pengguna Barang adalah kepala satuan kerj a
atau pej abat yang ditunjuk oleh Pengguna Barang
untuk

menggunakan

barang

yang

berada

dalam

penguasaannya dengan sebaik-baiknya.
5.

Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri, yang
selanjutnya disebut Perwakilan, adalah Pewakilan
Diplomatik

dan

Konsuler

Republik

Indonesia,

termasuk di dalamnya atase teknis, yang secara resmi
mewakili dan memperjuangkan kepentingan Bangsa,
Negara, dan Pemerintah Republik Indonesia secara
keseluruhan di Negara Penerima atau pada Organisasi
Internasional.
6.

Penggunaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh
Pengguna

Barang

dalam

mengelola

lan

menatausahakan Barang Milik Negara yang sesua1
dengan tugas dan fungsi instansi yang bersangkutan .
7.

Penilai adalah pihak yang melakukan Penilaian secara
independen berdasarkan kompetensi yang dimilikinya.

8.

Penilaian adalah proses kegiatan untuk memberikan
suatu opini nilai atas suatu obj ek Penilaian berupa
Barang Milik Negara pada saat tertentu .

9.

Pemindahtanganan

adalah

pengalihan

kepemilikan

Barang Milik Negara.
1 0. Penjualan

adalah

pengalihan

kepemilikan

Barang

Milik Negara kepada Pihak Lain dengan mene,ima
penggan tian dalam ben tuk uang.
1 1 . Lelang adalah Penj ualan barang yang terbuka untuk
umum

dengan

dan/ atau

lisan

menurun

untuk

penawaran
yang

harga

semakin

mencapa1

harga

secara

tertulis

meningkat

atau

tertinggi,

yang

didahului dengan Pengumuman Lelang.
1 2 . Tukar
Barang

Menukar
Milik

Pemerintah

adalah
Negara

Pusat

pengalihan
yang

dengan

kepemilikan

dilakukan

Pihak

Lain,

antara
dengan

menerima penggantian utama dalam bentuk barang,
paling sedikit dengan nilai seimbang.

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 4 1 3 . Hibah adalah pengalihan kepemilikan barang dari
Pemerintah

Pusat

kepada

Pihak

Lain,

tanpa

memperoleh penggantian .
1 4 . Pemusnahan adalah tindakan memusnahkan isik
dan / atau kegunaan Barang Milik Negara.

15. Penghapusan adalah tindakan menghapus Barang
Milik Negara dari daftar barang dengan menerbitkan
keputusan

dari

pej abat

yang

berwenang

untuk

membebaskan Pengelola Barang, Pengguna Barang
dan / atau Kuasa Pengguna Barang dari tanggung
jawab administrasi dan isik atas barang yang berada
dalam penguasaannya.
1 6 . Menteri/ Pimpinan

Lembaga

adalah

pej abat

yang

bertanggung j awab atas Penggunaan Barang Milik
pada

Negara

Kementerian/ Lembaga

yang

bersangku tan .
1 7. Direktur

Jenderal

adalah

Direktur

Jenderal

di

lingkungan Kementerian Keuangan yang lingkup tugas
dan tanggung j awabnya meliputi pengelolaan Barang
Milik Negara.
1 8. Direktorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal di
lingkungan Kementerian Keuangan yang lingkup tugas
dan tanggung jawabnya meliputi pengelolaan BMN.
1 9 . Pihak

Lain

adalah

pihak - pihak

selain

Kementerian / Lembaga.
20. Kepala Perwakilan adalah Kuasa Pengguna Barang
yang menj alankan kewenangan dan tanggung j awab
dalam pengelolaan BMN pada Perwakilan .
2 1 . Negara adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasa1 2
(1)

Peraturan Menteri ini mengatur tata cara pelaksanaan
Penggunaaan, Pemindahtanganan, Pemusnahan, dan
Penghapusan BMN yang berada pada Perwakilan .

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 5 BMN sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) meliputi:

(2)

a.

BMN berupa tanah dan / atau bangunan;

b.

B M N selain tanah dan/ atau bangunan, baik yang
mempunyai

bukti

kepemilikan

maupun

yang

tidak mempunyai bukti kepemilikan.

(3)

BMN

selain

tanah

dan / atau

bangunan

yang

mempunyai bukti kepemilikan, antara lain meliputi
kendaraan dinas bermotor dan alat angkutan j enis
lainnya yang dapat dimiliki dengan bukti kepemilikan.

(4)

BMN selain tanah dan/ atau bangunan yang

tidak

mempunyai bukti kepemilikan, antara lain meliputi
inventaris kantor dan peralatan atau perlengkapan
lainnya yang dapat dimiliki tanpa bukti kepemilikan .
BAB III
KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB
Bagian Kesatu
Pengelola Barang
Pasal 3
(1)

Menteri Keuangan selaku Pengelola Barang memiliki
kewenangan dan tanggung j awab:
a.
b.

·

menetapkan Status Penggunaan BMN;
memberikan persetujuan Penggunaan Sementara
BMN;

c.

mengajukan

permohonan

Pemindahtanganan

BMN pada Perwakilan berupa tanah dan / atau
bangunan yang memerlukan persetujuan Dewan
Perwakilan Rayat;
d.

memberikan

pertimbangan

permohonan

Pemindahtanganan

dan

meneruskan
BMN

pada

Perwakilan yang tidak memerlukan persetujuan
Dewan Perwakilan Rayat kepada Presiden;

www.jdih.kemenkeu.go.id

• .

- 6 e.

memberikan

persetujuan/ penolakan

permohonan

Pemindahtanganan

fj

atas

BMN

pada

Perwakilan sepanj ang dalam batas kewenangan
Menteri Keuangan;
f.

memberikan

persetujuan/ penolakan

permohonan

Pemusnahan

dan

atas

Penghapusan

BMN pada Perwakilan;
g.

menetapkan

Penilai

publik untuk

melakukan

Penilaian BMN berupa tanah dan / atau bangunan
dalam

rangka

Pemindahtanganan

BMN

pada

Perwakilan; dan
h.

melakukan

pembinaan,

pengendalian

atas

pengawasan,

pengelolaan

BMN

"

dan

pada

Perwakilan .
(2)

Kewenangan
dimaksud

dan

tanggung

pada

ayat

(1)

j awab

sebagaimana

secara

fungsional

dilaksanakan oleh Direktur J enderal .
(3)

Direktur Jenderal atas nama Menteri Keuangan dapat
mendelegasikan sebagian kewenangan dan tanggung
j awab sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) kepada
pej abat struktural di lingkungan Direktorat Jenderal .
Bagian Kedua
Pengguna Barang
Pasal 4

(1)

Menteri/ Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang
yang membawahi Perwakilan memiliki kewenangan
dan tanggung j awab:
a. ; mengajukan

permohonan

Pemindahtanganan,
Penghapusan

BMN

Penggunaan,

Pemusnahan,
pada

dan

Perwakilan

kepada

BMN

pad a

Pengelola Barang;
b.

melaksanakan

Pemusnahan

Perwakilan yang status penggunaannya berada
pada Pengguna Barang; dan

www.jdih.kemenkeu.go.id

-7menetapkan keputusan Penghapusan BMN pada

c.

Perwakilan yang status Penggunaannya berada
setelah

Barang

Pengguna

pada

mendapat

persetujuan Pengelola Barang.
(2)

Kewenangan

dan

tanggung

j awab

sebagaimana

dimaksud pada ayat ( 1 ) harus dilaksanakan oleh
Menteri/ Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang
sesuai

dengan

ketentuan

Peraturan

Perundang­

undangan di bidang pengelolaan BMN .
(3)

Kewenangan

dan

tanggung

sebagaimana

j awab

dimaksud pada ayat ( 1 ) secara fungsional dilakukan
Jenderal / Sekretaris

Sekretaris

oleh

Utama

Kementerian / Sekretaris

pada

Kementerian

Negara/Lembaga.
(4)

tanggung

dan

kewenangan

mendelegasikan

Lembaga

Menteri/ Pimpinan

j awab

tertentu

sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) kepada Kuasa
Pengguna Barang.
Bagian Ketiga
Pendelegasian Sebagian Kewenangan Dan Tanggung Jawab
Pasal 5
,,

(1)

Menteri

Pengelola

selaku

kewenangan

dan

mendelegasikan

Barang

tanggung

j awab

tertentu

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat ( 1 ) kepada
Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna Barang.
(2)

Kewenangan

dan

tanggung j awab

tertentu

yang

didelegasikan kepada Pengguna Barang sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 1 ) meliputi:
a.

menetapkan

status

Penggunaan

BMN

pada

Perwakilan, yang dilakukan terhadap B M N selain
tanah dan / atau bangunan dengan nilai perolehan
di atas Rp l00. 000. 000,00 (seratus juta rupiah)
per unit/ satuan yang tidak mempunyai dokumen
kepemilikan;

www.jdih.kemenkeu.go.id

"

- 8 memberikan persetjuan Penggunaan Sementara

b.

BMN pada Perwakilan, yang dilakukan terhadap
BMN selain tanah dan/ atau bangunan dengan
nilai perolehan di atas Rp l00.000.000,00 (seratus
ju ta

rupiah)

per

unit/ satuan

yang

tidak

mempunyai dokumen kepemilikan;
c.

memberikan
Penjualan

persetujuan
BMN

atas

pada

permohonan

Perwakilan ,

kecuali

terhadap Penjualan BMN pada Perwakilan yang
berada pada Pengguna Barang yang memerlukan
persetujuan Presiden/ Dewan Perwakilan Rayat
sepanJang

dalam

batas

kewenangan

Menteri

Keuangan, yang dilakukan terhadap BMN selain
tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan
di atas Rp l00. 000.000,00 (seratus juta rupiah)
per unit/ satuan yang tidak mempunyai dokumen
kepemilikan;
d.

memberikan persetjuan atas permohonan Hibah
BMN pada Perwakilan, kecuali terhadap Hibah
BMN

pada

Perwakilan

yang

berada

pada

Pengguna Barang yang memerlukan persetujuan
Presiden / Dewan

Perwakilan

Rayat

sepanj ang

dalam batas kewenangan Menteri Keuangan, yang
.•

dilakukan terhadap:
1.

''

BMN yang dari awal perolehan dimaksudkan
untuk

dihibahkan

Perwakilan

yang

dalam

peningkatan

berada

rangka

hubungan

pada

menunJang

antara

Negara

Republik Indonesia dengan Negara lain; atau
2.

BMN
dengan

selain

tanah

nilai

dan / atau

perolehan

bangunan
di

Rp l00.000.000,00 (seratus juta rupiah)
unit/ satuan

yang

tidak

atas
per

mempunyai

dokumen kepemilikan;

www.jdih.kemenkeu.go.id

-9e.

memberikan

persetujuan

Pemusnahan

BMN

pada

atas

permohonan

Perwakilan,

yang

dilakukan terhadap BMN selain tanah dan / atau
bangunan

dengan

nilai

Rp l00.000.000,00

(seratus

perolehan
juta

di

atas

rupiah)

per

unit/ satuan yang tidak mempunyai dokumen
kepemilikan ;
f.

memberikan

persetjuan

Penghapusan

BMN

pad a

atas

permohonan

Perwakilan,

yang

dilakukan terhadap BMN selain tanah dan/ atau
ban gun an

dengan

Rp l00.000. 000,00

nilai
(seratus

perolehan
juta

di

atas

rupiah)

per

unit/ satuan yang tidak mempunyai dokumen
kepemilikan;
g.

menetapkan nilai limit Penj ualan atas BMN pada
Perwakilan berupa tanah dan / atau bangunan
berdasarkan hasil Penilaian Penilai publik.

(3)

Kewenangan dan tanggung j awab tertentu yang dapat
didelegasikan

kepada

Kuasa

Pengguna

Barang

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a.

memberikan

persetujuan

penetapan

status

Penggunaan BMN pada Perwakilan, dalam hal
BMN selain tanah dan / atau bangunan dengan
nilai perolehan sampai dengan Rp l00. 000.000,00
(seratus ju ta rupiah) per unit/ satuan yang tidak
mempunyai dokumen kepemilikan;
b.

memberikan persetujuan Penggunaan sementara
BMN pada Perwakilan, yang dilakukan terhadap
BMN selain tanah dan / atau bangunan dengan
nilai perolehan sampai dengan Rp l00. 000.000,00
(seratus ju ta rupiah) per unit/ satuan yang tidak
mempunyai dokumen kepemilikan;

�.

,,

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 10 c.

memberikan

persetujuan

atas

permohonan

Penjualan BMN pada Perwakilan berupa BMN
selain tanah dan / atau bangunan dengan nilai
perolehan

sampai

dengan

Rp l00. 000. 000,00

(seratus ju ta rupiah) per unit/ satuan yang tidak
mempunyai

dokumen

kepemilikan,

kecuali

terhadap Pejualan BMN pada Perwakilan yang
persetujuan

memerlukan

Presiden / Dewan

Perwakilan Rayat;
d.

memberikan persetjuan atas permohonan Iibah
BMN pada Perwakilan berupa BMN selain tanah
dan / atau

bangunan

dengan

nilai

perolehan

sampa1 dengan Rp l00.000. 000,00 (seratus juta
rupiah) per unit/ satuan yang tidak mempunyai
dokumen kepemilikan, kecuali terhadap Hibah
BMN

pada

Perwakilan

yang

memerlukan

persetujuan Presiden / Dewan Perwakilan Rayat;
e.

memberikan

persetujuan

atas

permohonan

Pemusnahan BMN pada Perwakilan berupa BMN
selain tanah dan/ atau bangunan dengan nilai
perolehan

sampa1

dengan

Rp l00. 000. 000,00

(seratus ju ta rupiah) per unit/ satuan yang tidak
mempunyai dokumen kepemilikan;
f.

memberikan

persetujuan

atas

permohonan

Penghapusan BMN pada Perwakilan berupa B MN
selain tanah dan/ atau bangunan dengan nilai
perolehan

sampa1

dengan

Rp l00.000. 000,00

(seratus ju ta rupiah) per unit/ satuan yang tidak
mempunyai dokumen kepemilikan;
g.

Menetapkan

Penilai

publik untuk melakukan

Penilaian BMN berupa tanah dan/ atau bangunan
dalam

rangka

Pemindahtanganan

B MN

pada

Perwakilan .

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 11 Bagian Keempat
Pelimpahan Sebagian Kewenangan Dan Tanggung Tawab
Pasal 6
(1)

Menteri / Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang
yang

membawahi

Perwakilan

dapat

melimpahkan

sebagian kewenangan dan tanggung j awab tertentu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) kepada
Kuasa Pengguna Barang atau Pej abat yang ditujuk
yang bertugas pada pewakilan bersangkutan.
(2)

Pej abat yang ditunjuk yang bertugas pada perwakilan
bersangkutan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 )
adalah

atase

teknis

yang

berasal

dari

Kementerian / Lembaga bersangkutan.
(3)

Kepala Perwakilan selaku Kuasa Pengguna Barang
dapat meneruslimpahkan sebagian kewenangan dan
tanggung j awabnya sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) kepada Pej abat diplomatik atau Pej abat Pelaksana
Kerumahtanggaan Perwakilan.

(4)

Kewenangan dan tanggung j awab tertentu yang dapat
dilimpahkan kepada Kuasa Pengguna Barang/ Pej abat
.

"

yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a.

pembentukan tim Penilaian BMN selain tanah
dan / atau
' dokumen

bangunan,
kepemilikan

baik

yang

maupun

mempunyai
yang

tidak

mempunyai dokumen kepemilikan, dalam rangka
Pemindahtanganan guna mendapatkan taksiran
nilai limit atau taksiran nilai j ual;
b.

penetapan nilai limit Penjualan atas BMN pada
Perwakilan berupa BMN selain tanah dan / atau
bangunan

mempunyai

yang

dokumen

kepemilikan berdasarkan hasil penaksiran yang
dilakukan

oleh

tim

yang

dibentuk

Kuasa

Pengguna Barang;

www.jdih.kemenkeu.go.id

-

c.

12

-

penetapan nilai jual B M N selain tanah dan / atau
bangunan

yang

tidak

mempunyai

dokumen

kepemilikan berdasarkan hasil penaksiran yang
dilakukan

oleh

tim

yang

dibentuk

Kuasa

Pengguna Barang; dan
d.

penetapan keputusan Penghapusan atas BMN
pada

Perwakilan

dan / atau

berupa

bangunan

yang

BMN

selain

tidak

tanah

memp,pyai

dokumen kepemilikan .
Pasal 7
(1)

Penilai publik yang dapat ditetapkan oleh Kuasa
Pengguna

Barang

untuk

melakukan

Penilaian

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf g
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a.

mempunyai sertiikat Penilai yang diakui oleh
pemerintah negara setempat;

(2)

b.

mempunyai rekam jej ak yang baik;

c.

memiliki domisili tetap dan alamat yang jelas; dan

d.

memiliki

Tx Number

negara setempat.

Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) , untuk Negara yang terdapat badan usaha yang
mewadahi Penilai publik, Penilai publik yang dapat
ditetapkan

oleh

Kuasa

Pengguna

Barang

adalah

Penilai publik yang tergabung dalam badan usaha
terse but.
,

Pasal 8

Tata cara pendelegasian dan pelimpahan kewenangan dan
tanggung j awab dari Pengguna Barang kepada Kuasa
Pengguna Barang se bagaimana dimaksud dalam Pasal 5
dan Pasal 6 diatur lebih lanjut oleh Pengguna Barang
dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan
di bidang pengelolaan BMN.

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 13 BAB IV
PENGGUNAAN
Pasal 9
Penggunaan BMN pada Perwakilan dibatasi hanya untuk
penyelenggaraan tugas dan fungsi Perwakilan terkait.
Pasal 1 0
Bentuk Penggunaan BMN pada Perwakilan meliputi :
a.

Penggunaan sementara BMN;

b.

pengalihan status Penggunaan BMN;

c.

penetapan

status

Penggunaan

BMN

untuk

dioperasikan oleh Pihak Lain .
Pasal 11

( 1)

Obj ek

penetapan

status

Penggunaan

BMN

pada

Perwakilan meliputi seluruh BMN.
(2)

Dikecualikan dari obj ek penetapan status Penggunaan
BMN sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) adalah
BMN berupa:

(3)

a.

barang persediaan;

b.

Konstruksi Dalam Pengerj aan (KDP) ; dan

c.

Aset Tetap Renovasi (ATR) .

Barang

persediaan,

Konstruksi

Dalam

Pengerj aan

(KDP) dan Aset Tetap Renovasi (ATR) sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) mengacu pada ketentuan
Peraturan

Perundang-undangan

di

bidang

penatausahaan BMN.
Pasal 12
( 1)

Pengguna

Barang

yang

membawahi

Perwakilan

mengupayakan untuk memaksimalkan Penggunaan
BMN

pada

Pewakilan

untuk

kepentingan

penyelenggaraan tugas dan fungsi Perwakilan .

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 14 (2)

Dalam hal BMN pada Perwakilan tidak digunakan
secara maksimal untuk kepentingan penyelenggaraan
tugas dan fungsi Perwakilan se bagaimana dimaksud
pada ayat ( 1), Pengguna Barang melakukan upaya
Penggunaan

lainnya,

yaitu

melalui

Penggunaan

sementara dan alih status Penggunaan BMN.
(3)

Dalam hal upaya Penggunaan lainnya sebagaimana
dimaksud

pada

ayat

(2)

tidak

dapat

dilakukan,

Pengguna Barang dapat melakukan upaya:
a.

Pemindahtanganan untuk BMN berupa tanah
dan / atau bangunan;
Pemindahtanganan dan / atau Pemusnahan untuk

b.

BMN selain tanah dan/ atau bangunan .
Pasal 1 3
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penetapan
status Penggunaan, Penggunaan sementara, alih status
Penggunaan,

dan

Penetapan

status

Penggunaan

BMN

untuk dioperasikan oleh Pihak Lain termasuk kelengkapan
dokumennya,
ketentuan

dilakukan

Peraturan

dengan

berpedoman

Perundang-undangan

di

pada
idang

Penggunaan BMN.
BAB V
PEMINDAHTANGANAN
Bagian Kesatu
Unum
Pasal 14
Bentuk Pemindahtanganan BMN pada Perwakilan meliputi:
a.

Penjualan;

b.

Tukar Menukar;

c.

Hibah .

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 15 Bagian Kedua
Persetujuan Pemindahtanganan
Pasal 15
(1)

Pemindahtanganan

BMN

berupa

tanah

dan/ atau

bangunan pada Perwakilan sebagaimana
dalam

dimaksud

Pasal 14 , tidak termasuk Pemindahtanganan

BMN yang memerlukan persetujuan Presiden/ D ewan
Perwakilan

Rayat,

dilakukan

setelah

mendapat

persetjuan dari Pengelola Barang.
(2)

Pemindahtanganan

BMN

pada

Perwakilan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 untuk B MN
selain

tanah

mempunyai

dan/ atau

dokumen

bangunan

kepemilikan

yang

tidak

dengan

nilai

perblehan di atas Rp l00.000. 000,00 (seratus juta
rupiah)

per

unit/ satuan,

dilakukan

Presiden / Dewan
setelah

termasuk

yang

BMN

Pemindahtanganan
persetjuan

tidak

memerlukan

Perwakilan

mendapat

Rayat,

persetujuan

dari

Pengguna Barang.
(3)

Penindahtanganan

BMN

Perwakilan

pada

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 untuk BMN
selain

tanah

mempunya1

dan/ atau

dokumen

bangunan

kepemilikan

yang

tidak

dengan

nilai

perolehan sampai dengan Rp l00.000. 000,00 (seratus
ju ta

rupiah)

per

Pemindahtanganan
persetujuan

unit/ satuan,
BMN

Presiden / Dewan

tidak

yang

termasuk

memerlukan

Perwakilan

Rayat,

dilakukan oleh Kuasa Pengguna Barang.
Pasal 16
Tata cara Pemindahtanganan BMN pada Perwakilan oleh
Kuasa Pengguna Barang sebagaimana dimaksud dalam
L

II

Pasal 15 ayat (3) diatur lebih lanjut oleh Pengguna Barang.

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 16 Bagian Ketiga
Penjualan
Paragraf 1
Prinsip Umum
Pasal 17
Penjualan BMN pada Perwakilan dilaksanakan dengan
pertimbangan :
a.

untuk optimalisasi BMN yang berlebih atau tidak
digunakan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas
dan fungsi Perwakilan;

b.

secara ekonomis lebih menguntungkan bagi Negara
apabila dijual; dan / atau

c.

sebagai pelaksanaan ketentuan Peraturan Perundang­
undangan .
Pasal 1 8

Penjualan BMN pada Perwakilan sebagaimana dimaksud
"
dalam Pasal 17 dapat dilakukan terhadap BMN berupa :
a.

tanah dan / atau bangunan;

b.

selain tanah dan/ atau bangunan .
Pasal 19

( 1)

Petjualan

BMN

pada

Perwakilan

berupa

tanah

dan / atau bangunan dilakukan sepanj ang memenuhi :
a.

·;

persyaratan yuridis, yakni BMN tidak terdapat
' permasalahan hukum; dan

b.
(2)

persyaratan teknis dan / atau ekonomis .

Persayaratan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b yakni:
a.

lokasi tanah dan / atau bangunan menj adi tidak
sesuai dengan tata ruang wilayah Pemerintah
negara setempat;

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 17 lokasi dan / atau luas tanah dan/ atau bangunan

b.

tidak dapat digunakan dalam rangka pelaksanaan
tugas

dan

fungsi

penyelenggaraan

Perwakilan

tugas

dan / atau

pemerintahan

Negara;

dan / atau
c.

bangunan berdiri d i atas tanah milik Pihak .ain
dan Pihak Lain yang bersangkutan menyatakan
untuk

tidak

pemakaian

memperpanj ang

atas

tanah

terkait

perJanJian

dengan

pihak

Perwakilan .
(3)

Persyaratan ekonomis sebagaimana dimaksud pada
ayat

(1)

huruf

b

yakni

secara

ekonomis

menguntungkan bagi Negara apabila BMN

lebih
djual,

karena biaya operasional dan pemeliharaan yang lebih
besar daripada manaat yang diperoleh .
Pasal 20
( 1)

Penjualan BMN pada Perwakilan berupa selain tanah
dan / atau bangunan dilakukan sepanj ang memenuhi :
a.

persyaratan yuridis, yakni BMN tidak terdapat
permasalahan hukum; dan

b.
(2)

persyaratan teknis dan / atau ekonomis .

Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat

( 1) huruf b yakni :
a.

BMN secara isik tidak dapat digunakan karena
·

b.

rusak, dan tidak ekonomis apabila diperbaiki;
B M N secara teknis tidak dapat digunakan lagi
akibat modernisasi;

c.

B M N tidak dapat digunakan karena mengalami
perubahan dalam spesiikasi akibat Penggunaan,
. seperti terkikis, aus, dan lain-lain sej enisnya;

d.

·

·

·

BMN tidak dapat digunakan karena mengaiami
pengurangan
disebabkan

dalam
Penggunaan

timbangan / ukuran
atau

susut

dalam

penyimpanan atau pengangkutan; dan / atau

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 18 untuk BMN selain tanah dan/ atau bangunan

e.

mempunyai

yang

kepemilikan,

dokumen

Penjualan dapat dilakukan apabila telah berusia
paling kurang 5 (lima) tahun:

1.

mulai

terhitung
dalam

tanggal

pembukuan

pencatatannya
untuk

Perwakilan,

.-. - ·''

perolehan dalam kondisi baru; atau

2.

terhitung mulai tanggal, bulan, dan tahun
pembuatannya, untuk perolehan lainnya.

(3)

Persyaratan ekonomis sebagaimana dimaksud pada
ayat

( 1)

huruf b

yakni

secara

lebih

ekonomis

dij ual,

menguntungkan bagi Negara apabila BMN

karena biaya operasional dan pemeliharaan barang
lebih besar daripada manaat yang diperoleh .
Pasal 2 1
Penjualan B M N d i luar negeri dapat dilakukan secara
Lelang atau tidak Lelang.
;. .. -·''

Pasal 22
( 1)

Penjualan secara Lelang harus dilakukan oleh atau di
hadapan pej abat Lelang, yang diakui oleh hukum yang
berlaku di negara setempat.

(2)

Pada pelaksanaan Lelang,

penawar tertinggi yang

penawarannya mencapai atau melebihi nilai limit
ditetapkan sebagai pemenang Lelang.
(3)

Dalam

Penjualan

secara

Lelang,

nilai

limit BMN

berupa:
a.

tanah

dan/ atau

Pengguna

Barang

bangunan,
dengan

oleh

ditetapkan

mempertimbangkan

hasil Penilaian yang dilakukan oleh Penilai publik
negara setempat;

••



ff

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 19 b.

selain

tan ah

mempunyai
oleh

dan / atau

dokumen

Kuasa

kepemilikan,

Pengguna

mempertimbangkan
dilakukan

ban gun an

oleh

yang

ditetapkan

Barang

hasil

dengan

penaksiran

tim yang dibentuk

yang

Pengguna

Barang/ Kuasa Pengguna Barang; dan
c.

selain

tanah dan / atau

mempunyai
oleh

dokumen

Kuasa

kepemilikan,

Pengguna

mempertimbangkan
dilakukan

bangunan yang tidak

oleh

Barang

hasil

tim

ditetapkan
dengan

penaksiran

yang

dibentuk

yang
Kuasa

Pengguna Barang.
(4)

Penetapan Penilai publik oleh Kuasa Pengguna Barang
dalam rangka Penilaian sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) huruf a dilengkapi dengan Surat Pernyataan
yang sekurang-kurangnya memuat:
a.

pernyataan

bahwa

Kuasa

Pengguna

Barang

bertanggung j awab penuh atas penetapan Penilai
publik;
b.

penetapan Penilai publik telah dilakukan secara
benar

dan

sesua1

dengan

persyaratan

se bagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ; dan
c.

Kuasa

Pengguna

kepentingan

Barang

apapun

tidak

selain

mempunya1

dalam

rangka

Pemindahtanganan BMN pada Perwakilan .
(5)

Proses pelaksanaan Lelang sebagaimana dimaksud
pada ayat (1)

sampai dengan ayat (3)

mengikuti

ketentuan yang berlaku di negara setempat.
(6)

Batas

waktu

berlakunya

hasil

Penilaian

yang

dilakukan oleh Penilai yang ditunjuk Pengguna Ba-ang
sebagaimana

dimaksud

pada

ayat

(3)

huruf

a,

mengikuti ketentuan yang berlaku di negara setempat.
Pasal 2 3
( 1)

Penjualan

tidak

secara

Lelang

dilakukan

dengan

pertim bangan :

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 20 a.

secara

ekonomis

lebib

menguntungkan

bagi

Negara, karena biaya Lelang lebib besar dari atau
tidak sebanding dengan nilai jual barang;
b.

barang telab dilelang tetapi tidak ada peminat
� . .•

f•

atau tidak laku; atau
c.

tidak

terdapat

peraturan

mengenai

Lelang

dan / atau pej abat Lelang pada negara setempat.

(2)

Selain

memenubi

pertimbangan

sebagaimana

dimaksud pada ayat ( 1 ) , Pejualan tidak secara Lelang
atas

BMN

berupa

tanab

dan/ atau

bangunan

dilakukan dalam bal:
BMN tersebut diperuntukkan bagi kepentingan

a.

umum;
bangunan berdiri d i atas tanab milik Pibak Lain

b.

dan Pibak Lain yang bersangkutan menyatakan
untuk

tidak

·

pemakaian

atas

memperpanJang
tanab

perJanJian

terkait

dengan ,pibak

pertimbangan

sebagaimana

Perwakilan.
(3)

Selain

memenubi

dimaksud pada ayat ( 1 ) , Penjualan tidak secara Lelang
atas BMN selain tanab dan/ atau bangunan dilakukan
dalam bal :
a.

'

·

i

jika dijual secara Lelang dapat merusak tata
niaga berdasarkan pertimbangan dari instansi
yang berwenang; dan/ atau
sebagai akibat dari keadaan kabar force majeure).

b.

(4)

Dalam Penjualan tidak secara Lelang, nilai jual BMN
berupa:
a.

tanab

dan / atau

bangunan,

ditetapkan

oleb

Pengguna Barang berdasarkan basil Pei1aian
yang dilakukan oleb Penilai publik;
b.

selain

tanab

mempunyai
ole h
;

·

dokumen

Pengguna
yang

penaksiran
dibentuk

dan/ atau

bangunan

kepemilikan,

Barang

Pengguna

ditetapkan

berdasarkan

dilakukan

oleb

Barang/ Kuasa

yang

tim

basil
yang

Pengguna

Barang; dan

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 21 c.

selain

tanah

mempunyai

dan/ atau
dokumen

bangunan yang
kepemilikan ,

tidak

ditetapkan

oleh Kuasa Pengguna Barang berdasarkan hasil
penaksiran

yang

dilakukan

oleh

tim

yang
"

dibentuk Kuasa Pengguna Barang.

(5)

Penetapan Penilai publik oleh Kuasa Pengguna Barang
dalam rangka Penilaian sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) huruf a dilengkapi dengan Surat Pernyataan
yang sekurang-kurangnya memuat:
a.

pernyataan

bahwa

Kuasa

Pengguna

Barang

bertanggung jawab penuh atas penetapan Penilai
publik;
b.

penetapan Penilai publik telah dilakukan secara
benar

dan

sesuai

dengan

persyaratan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ; dan
c.

Kuasa

Pengguna

kepentingan

Barang

apapun

tidak

selain

mempunya1

dalam

ra9gka

Pemindahtanganan BMN pada Perwakilan .
(6)

Penentuan nilai jual oleh tim sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) huruf b dan c,

dilakukan dengan

mempertimbangkan inormasi harga pasar, antara lain
dari media cetak atau media elektronik.
Pasal 24
Hasil Penj ualan BMN wajib disetorkan seluruhnya ke
rekening Kas Umum Negara sebagai Penerimaan Negara
Bukan Pj ak.
Paragraf 2
Tata cara Penjualan BMN Pada Perwakilan Secara Lelang
Pasal 25
Tata

cara

Penjualan

secara

Lelang

atas

BMN

pada

Perwakilan berupa tanah dan / atau bangunan dan selain
tanah dan / atau bangunan yang mempunyai dokumen
kepemilikan yang kewenangannya berada pada Pengelola
Barang:

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 22 Pengguna Barang melakukan pers1apan permohonan

a.

Penjualan, meliputi:
1.

mempersiapkan

data

administratif atas

obj ek

Penjualan, meliputi tetapi tidak terbatas pada:
a)

untuk

BMN

berupa

tanah

dan / atau

bangunan :
1)

data BMN yang direncanakan untuk
dijual (tahun perolehan tanah, tahun
pembuatan

gedung/ bangunan,

konstruksi, luas, keputusan penetapan
status Penggunaan, status kepemilikan) ;

b)

2)

nilai perolehan; dan

3)

nilai buku;

untuk BMN selain tanah dan / atau bangunan
yang mempunyai dokumen kepemilikan:
l) data

BMN

yang

dijual

(tanggal,
perolehan' untuk

direncanakan

untuk

bulan

tahun

dan

BMN yang diperoleh

dalam kondisi baru atau tanggal, bulan
dan tahun pembuatan untuk BMN dari
perolehan lainnya, keputusan penetapan
status Penggunaan) ;
2) nilai perolehan; dan
3) nilai buku;
2.

melakukan penelitian data administratif;

3.

melakukan penelitian isik; dan

4.

melakukan kajian terkait nilai limit Penj ualan
berdasarkan hasil Penilaian oleh Penilai publik
untuk BMN berupa tanah dan / atau bangunan;

b.

dalam melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud
pada huruf a,

Pengguna Barang membentuk tim

internal.
c.

tim internal menyampaikan laporan hasil pelaksanaan
tugas kepada Pengguna Barang, dengan dilampiri :
1.

berita acara penelitian; dan

www.jdih.kemenkeu.go.id

-

2.

23

Keputusan

-

Penetapan Penilai publik oleh Kuasa

Pengguna Barang dan laporan Penilaian oleh
Penilai publik, untuk Pemindahtanganan BMN
berupa tanah dan / atau bangunan; atau
3.

laporan penaksiran nilai limit Penjualan , untuk
Pemindahtanganan BMN selain tanah dan / atau
bangunan yang memiliki dokumen kepemilikan .

d.

berdasarkan laporan tim internal, Pengguna Barang
mengjukan

permohonan

Penjualan

BMN

kepada

Pengelola Barang dengan disertai :
1.

penj elasan dan pertimbangan Penjualan BMN;

2.

data administratif sebagaimana dimaksud pada
huruf a butir 1;

3.

nilai limit Penjualan; dan

4.

surat pernyataan dari Kuasa Pengguna Barang
atau Pej abat yang ditunjuk yang bertugas pada
petwakilan bersangkutan mengenai kebenaran
materiil obj ek dan besaran nilai limit Penjualan;

e.

Pengelola

Barang

permohonan

melakukan

Penjualan

BMN

penelitian

yang

diajukan

atas
oleh

Pengguna Barang.
.

berdasarkan penelitian sebagaimana dimaksud pada
hutuf e, Pengelola Barang menentukan disetjui atau
tidak disetujuinya permohonan Penjualan .

g.

dalam hal Penjualan BMN memerlukan persetjuan
Presiden / Dewan Perwakilan Rayat, Pengelola Barang
mengajukan permohonan persetjuan Penjualan BMN
kepada Presiden/ Dewan Perwakilan Rayat.

h.

apabila permohonan Penjualan B M N tidak disetjui,
Pengelola

Barang

menyampaikan

secara

tertulis

kepada Pengguna Barang disertai dengan alasannya.
i.

apabila
Pengelola
Penjualan

permohonan
Barang
BMN

Penjualan

menerbitkan
kepada

BMN
surat

Pengguna

disetuj ui,
persetj uan

Barang,

yang

sekurang-kurangnya memuat:

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 24 -

1.

data

obj ek

Penjualan,

meliputi

tetapi

tidak

terbatas pada data BMN berupa nilai perolehan,
nilai penyusutan, nilai buku BMN dan nilai limit
Penjualan dari BMN bersangkutan; dan
2.

kewjiban Pengguna Barang untuk melaporkan
pelaksanaan Penjualan BMN kepada Pengelola
Barang.

J.

berdasarkan persetjuan Pengelola Barang,
Pengguna

Barang

atau

pej abat

yang

Kuasa

ditunjuk

melaksanakan Lelang paling lama 3 (tiga) bulan sej ak
tanggal surat persetujuan Pengelola Barang.
k.

Kuasa Pengguna Barang atau pej abat yang ditunjuk
membuat

Berita

Acara

Penjualan

Secara

Lelang

setelah Penjualan secara Lelang selesai dilaksanakan .
Pasal 26
Penjualan BMN pada Perwakilan berupa selain tanah
dan / atau bangunan yang tidak mempunyai
kepemilikan

dengan

nilai

dokumen

perolehan

di

atas

Rp l00. 000.000,00 (seratus juta rupiah) per unit/ satuan
secara Lelang yang kewenangannya berada pada Pengguna
Barang dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a.

Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna Barang melakukan
persiapan permohonan Penjualan, meliputi:
1.

melakukan penelitian data administratif, meliputi
tetapi

tidak

spesiikasi

terbatas
dan / atau

pada

tahun

identitas

perolehan,

teknis,

nilai

perolehan dan / atau nilai buku, dan keputusan
penetapan status Penggunaan;
2.

melakukan penelitian isik;

3.

menyiapkan

hal-hal

yang

bersiat

teknis,

termasuk didalamnya melaksanakan penaksiran
dalam

rangka

mempersiapkan

nilai

limit

Penjualan .
b.

dalam melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud
pada huruf a, Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna
Barang dapat membentuk tim internal .

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 25 c.

dalam hal Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna Barang

-

membentuk tim internal :

1.

tim

internal

menyampaikan

pelaksanaan

tugas

laporan

kepada

hasil

Pengguna

Barang/ Kuasa Pengguna Barang, dilampiri berita
acara penelitian dan laporan hasil penaksiran .
2.

berdasarkan
Pengguna

laporan
Barang

tim

internal,

mengajukan

Kuasa

permohonan

Penjualan BMN kepada Pengguna Barang dengan
disertai:
a)

penjelasan

dan

pertimbangan

Penju�lan

BMN;

b)

data administratif;

c)

nilai taksiran Penjualan;

d)

Surat pernyataan atas kebenaran materiil

, I

obj ek dan besaran nilai yang dimohonkan .
d.

dalam hal Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna Barang
tidak

membentuk

Barang

tim

mengajukan

internal,

Kuasa

permohonan

Pengguna

Penjualan

BMN

kepada Pengguna Barang dengan disertai:
1.

penj elasan dan pertimbangan Penjualan BMN;

2.

data administratif;

3.

nilai taksiran Penjualan;

4.

surat ·pernyataan atas kebenaran materiil. objek
dan besaran nilai yang dimohonkan .

e.

Pengguna
permohonan

Barang

melakukan

Penjualan

BMN

atas

penelitian

yang

diajukan

oleh

Kuasa Pengguna Barang, dengan tahapan :
1.

melakukan

penelitian

kelayakan

alasan

dan

pertimbangan permohonan Penjualan BMN;
2;

melakukan penelitian data administratif;

3.

apabila diperlukan, melakukan penelitian isik
BMN yang direncanakan dilakukan Penjualan
dengan mencocokkan data administratif yang
ada.

- ,,

www.jdih.kemenkeu.go.id





{j

- 26 f.

berdasarkan penelitian sebagaimana dimaksud pada
huruf e, Pengguna Barang menentukan disetujui atau
tidak disetjuinya permohonan Penjualan .

g.

apabila permohonan Penjualan BMN tidak disetujui,
Pengguna
kepada

Barang

Kuasa

menyampaikan

Pengguna

Barang

secara

tertulis

disertai

dengan

alasannya.
h.

apabila

permohonan

Pengguna

Barang

Penjualan

menerbitkan

BMN
surat

disetjui,
persetujuan

Penjualan BMN kepada Kuasa Pengguna Barang, yang
sekurang - kurangnya memuat:
1.

data

obj ek

terbatas

Penjualan,

pada

meliputi

data BMN yang

tetapi

tidak

direncanakan

untuk dijual, nilai perolehan dan / atau nilai buku
BMN,

dan

nilai

limit

Penjualan

dari

BMN

bersangkutan; dan
2.

kewajiban

Kuasa

Pengguna

Barang

untuk

melaporkan pelaksanaan Penjualan BMN kepada
Pengguna.
1.

berdasarkan persetjuan Pengguna Barang, Kuasa
Pengguna.

Barang

atau

pej abat

yang

ditunjuk

melaksanakan Lelang paling lama 3 (tiga) bulan sej ak
tanggal surat persetujuan Pengguna Barang.
J.

Kuasa Pengguna Barang atau pej abat yang ditunjuk
membuat

Berita

Acara

Pejualan

Secara

Lelang

setelah Penjualan secara Lelang selesai dilaksanakan .
Pasal 2 7
(1)

Dalam hal Penjualan secara Lelang atas BMN selain
tanah dan / atau bangunan yang mempunyai dokumen
kepemilikan telah dilakukan oleh Pengguna Barang
namun

tidak

laku,

Pengguna

Barang

dapat

mengajukan usulan penurunan nilai limit Penjualan
kepada Pengelola Barang.
(2)

Usulan penurunan nilai limit Penjualan sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 1 ) disampaikan oleh Pengguna
Barang dengan dilengkapi :

www.jdih.kemenkeu.go.id

,,,

- 27 a.

penj elasan dan pertimbangan penurunan nilai
limit Penjualan BMN;

b.

nilai limit Penjualan yang diusulkan;

c.

surat

pernyataan

Pengguna

Barang/ Kuasa

Pengguna Barang atas kebenaran materiil atas
nilai limit Penjualan yang diusulkan .
(3)

Dalam hal Penjualan secara Lelang atas BMN selain
tanah dan / atau bangunan yang tidak mempunyai
dokumen kepemilikan dengan nilai perolehan di atas
Rp l00.000.000,00

(seratus

juta

rupiah)

per

unit/ satuan telah dilakukan oleh Kuasa Pengguna
Barang namun tidak laku, Kuasa Pengguna Barang
dapat mengajukan usulan penurunan taksiran nilai
(4)

limit Penjualan kepada Pengguna Barang.
1
Usulan p enurunan taksiran nilai limit

Penjualan

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan
oleh Kuasa Pengguna' Barang dengan dilengkapi :
a.

penjelasan dan pertimbangan penurunan nifai
limit Penjualan BMN;

b.

nilai limit Penjualan yang diusulkan;

c.

surat pernyataan Kuasa Pengguna Barang atas
kebenaran materiil atas nilai limit Penjualan yang
diusulkan .

(5)

Dalam

hal

"

Pengelola

Barang

menyetujui

usul

penurunan nilai limit Penjualan yang diajukan oleh
Pengguna
ayat

( 1),

Barang

se bagaimana

Pengelola: Barang

dimaksud

pada

menyampaikan

surat

persetujuan penurunan nilai limit Penjualan BMN
kepada Pengguna Barang.
(6)

Dalam

hal

Pengguna

Barang

menyetjui

usul

penurunan nilai limit yang dijukan oleh Kuasa
Pengguna' Barang sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) ,

Pengguna

Barang

menyampaikan

surat

persetujuan penurunan taksiran nilai limit Penjualan
BMN kepada Kuasa Pengguna Barang.

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 28 Taksiran nilai limit Penjualan sebagaimana dimaksud

(7)

pada ayat (3) dan persetujuan penurunan nilai limit
Penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tidak
membatalkan usulan permohonan
telah

disampaikan

oleh

Penjualan yang

Pengguna

Barang/ Kuasa

Pengguna Barang.
Paragraf 3
Tata cara Penjualan BMN pada Perwakilan Tidak secara Lelang
.

"

Pasal 28
Penjualan tidak secara Lelang atas BMN berupa tanah
dan / atau bangunan dan selain tanah dan / atau bangunan
yang

mempunyai

dokumen

kepemilikan

yang

kewenangannya berada pada Pengelola Barang dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut:
a.

Pengguna Barang melakukan pers1apan permohonan
Penjualan tidak secara Lelang, meliputi:
1.

melakukan penelitian data administratif, meliputi
tetapi tidak terbatas pada:
a)

untuk

BMN

berupa

tanah

dan / atau

bangunan :
1)

data BMN yang direncanakan untuk
dijual (tahun perolehan tanah , tahun
pembuatan

gedung/ bangunan,

konstruksi, luas, keputusan penetapan
status Penggunaan, status kepemilikan) ;

b)

2)

nilai perolehan; dan/ atau

3)

nilai buku.

untuk BMN selain tanah dan / atau bangunan
yang mempunyai dokumen kepemilikan:

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 29 1)

data BMN yang direncanakan untuk
dijual

(tanggal,

bulan

dan

tahun

perolehan untuk BMN yang diperoleh
dalam kondisi baru atau tanggal, bulan
dan tahun pembuatan untuk BMN dari
keputusan

lainnya,

perolehan
penetapan

status

Penggunaan) ,

nilai

perolehan;
2)

nilai perolehan; dan / atau

3)

nilai buku.

2.

melakukan penelitian isik;

3.

menyiapkan

surat

pernyataan

dari

Pengguna

Barang/ Kuasa Pengguna Barang, yang paling
sedikit memuat latar belakang dan pertimbangan
serta tanggung j awab penuh yang bersangkutan
terhadap kebenaran dan keabsahan data dan
dokumen

atas

BMN

Pengguna

Barang

yang

untuk

dimohonkan

dijual

tidak

oleh

secara

Lelang; dan
4.

menyiapkan

hal-hal

yang

bersiat

teknis,

termasuk didalamnya mempersiapkan nilai jual
BMN berupa tanah dan/ atau bangunan .
b.

dalam melaksanakan· kegiatan sebagaimana dimaKsud
pada huruf a:
1.

Pengguna Barang membentuk tim internal dalam
hal BMN yang· dij ual berupa tanah dan / atau
bangunan;

2.

Pengguna Barang dapat membentuk tim internal
dalam hal BMN yang dijual selain tanah dan/ atau
bangunan .

c.

dalam hal Kuasa Pengguna Barang membentuk tim
internal :
1.

tim

internal

pelaksanaan

menyampaikan
tugas

laporan

hasil

kepada Pengguna Barang,

dilampiri berita acara penelitian dan laporan hasil
persiapan nilai jual.

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 30 -

2.

berdasarkan
Pengguna

laporan
Barang

tim

internal,

mengjukan

Kuasa

permohonan

Penjualan BMN kepada Pengguna Barang dengan
disertai :

a)

penj elasan

dan

pertimbangan

Penjualan

BMN tidak secara Lelang;
b)

data administratif;

c)

usulan penetapan nilai BMN berupa tanah
dan/ atau

bangunan

berdasarkan

hasil

Penilaian oleh Penilai publik;
d)

usulan terkait nilai taksiran Penjualan untuk
BMN selain tanah dan / atau bangunan yang
memiliki dokumen kepemilikan;

e)

inormasi terkait nama/ pihak yang akai
nelakukan pembelian BMN berupa tanah
dan/ atau bangunan tidak secara Lelang; dan

)

surat

pernyataan

dari

Pengguna/ Kuasa

Pengguna Barang, yang sekurang-kurangnya
memuat latar belakang dan pertimbangan
serta

·

tanggung

bersangkutan

j awab

terhadap

penuh

yang

kebenaran

dan

keabsahan data dan dokumen atas BMN
,,

yang

dimohonkan

oleh

Pengguna/ Kuasa

Pengguna Barang untuk dij ual secara Lelang.
d.

dalam hal Kuasa Pengguna Barang tidak membentuk
tim internal, Kuasa Pengguna Barang mengjukan
permohonan Penjualan BMN kepada Pengguna Barang
dengan disertai:
1.

penj elasan dan pertimbangan Penj ualan BMN
tidak secara Lelang;

2.

data administratif;

3.

usulan terkait nilai taksiran Penjualan; dan

·. . .

,,

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 31 4.

surat pernyataan dari Pengguna/ Kuasa Pengguna
Barang, yang sekurang - kurangnya memuat latar
belakang dan pertimbangan serta tanggung j awab
penuh yang bersangkutan terhadap kebenaran
dan keabsahan data dan dokumen atas BMN
yang

dimohonkan

oleh

Pengguna/ Kuasa

Pengguna Barang untuk dijual secara Lelang.
e.

Pengelola

Barang

melakukan

penelitian

atas

permohonan Penjualan BMN, dengan tahapan :
"

1.

melakukan

penelitian

kelayakan

alasan

dan

pertimbangan permohonan Penjualan BMN Tidak
secara Lelang;
2.

melakukan penelitian data administratif; dan

3.

berdasarkan penelitian sebagaimana dimaksud
pada angka 1 dan angka 2 , Pengelola Barang
menentukan disetujui atau tidak disetujuinya
permohonan Penjualan .

f.

dalam hal Penjualan BMN memerlukan persetjuan
Presiden/ Dewan Perwakilan Rayat, Pengelola Barang
mengajukan permohonan persetujuan Penjualan BMN
kepada Presiden / Dewan Perwakilan Rayat.

g.

apabila permohonan Penjualan tidak secara LeJang
atas BMN berupa tanah dan / atau bangunan tidak
disetujui,

Pengelola

Barang menyampaikan

secara

tertulis kepada Pengguna Barang disertai dengan
alasannya.
h.

apabila permohonan Penjualan tidak secara Lelang
atas BMN berupa tanah dan / atau bangunan disetjui,
Pengelola

B.rang

Penjualan

tidak

menerbitkan
secara

Lelang

surat

persetujuan
Pengguna

kepada

Barang, yang sekurang-kurangnya memuat:
1.

data

Penjualan,

obj ek

terbatas

pada

meliputi

data BMN

yang

tetapi

tidak

direncanakan

untuk dijual, nilai perolehan dan / atau nilai buku
BMN,

dan

nilai

jual

Penjualan

dari

BMN

bersangku tan;

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 32 2.

inormasi

terkait

nama/ pihak

yang

akan

melakukan pembelian atas BMN terkait; dan
Kewajiban Pengguna Barang untuk melaporkan

3.

pelaksanaan Penjualan BMN kepada Pengelola.
1.

berdasarkan persetujuan Pengelola Barang, Pengg'u na
Barang/ Kuasa

Pengguna

Barang

melakukan

Penjualan paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal
surat persetjuan Pengelola Barang.
Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna Barang membuat

J.

Berita Acara Penjualan tidak secara Lelang setelah
Penjualan tidak secara Lelang selesai dilaksanakan .
Berita

k.

A cara

sebagaimana

Penjualan
dimaksud

berdasarkan

dokumen

tidak

secara

dalam

huruf

perJ anJ ian

jual

Lelang
dibuat

J
beli

atau

dokumen lain yang dipersamakan .
I.

Pengguna

Pengguna

Barang/ Kuasa

Barang

menyetorkan hasil Penjualan BMN ke rekening Kas
Umum Negara sebagai Penerimaan Negara Bukan
Paj ak pada Kementerian/ Lembaga yang bersangkutan .
Pasal 29
Penjualan tidak secara Lelang atas BMN selain tanah
dan / atau

bangunan yang tidak mempunyai

kepemilikan

dengan

nilai

perolehan

dokumen
di

atas

Rpl00.000.000,00 (seratus juta rupiah) per unit/ satuan
yang

kewenangannya

berada

pada

Pengguna

Barang

dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a.

Kuasa

Pengguna

Barang

melakukan

persiapan

permohonan Penjualan Tidak secara Lelang, meliputi :
1.

melakukan penelitian data administratif, meliputi
tetapi

tidak

terbatas

pada

tahun

perolehan,

spesiikasi/ identitas teknis, keputusan penetapan
status Penggunaan, dokumen kepemilikan, dan
nilai buku;

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 33 -

2.

menyiapkan

surat

pernyataan

dari

Kuasa

Pengguna Barang, yang paling sedikit memuat
latar belakang dan pertimbangan serta tanggung
jawab

penuh

yang

bersangkutan

terhadap

kebenaran dan keabsahan data dan dokumen
atas BMN yang dimohonkan oleh Kuasa Pengguna
Barang untuk dijual tidak secara Lelang;
3.

menyiapkan

hal-hal

yang

bersiat

teknis,
.

"

termasuk didalamnya mempersiapkan nilai jual
BMN.
b.

dalam melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud
pada

huruf

a,

Kuasa

Pengguna

Barang

dapat

membentuk tim internal .
c.

dalam hal Kuasa Pengguna Barang dapat membentuk
tim internal:
1.

tim

internal

pelaksanaan

menyampaikan
tugas

kepada

laporan

Kuasa

hasil

Pengguna

Barang, dilampiri berita acara penelitian dan
laporan hasil taksiran nilai jual Penjualan .
2.

berdasarkan
Pengguna

laporan
Barang

tim

internal,

mengajukan

Kuasa

permoh.nan

Penjualan BMN kepada Pengguna Barang dengan
disertai:
a)

penjelasan

dan

pertimbangan

Penjualan

BMN tidak secara Lelang;
b)

data administratif;

c)

Berita Acara penelitian dan laporan hasil
taksiran nilai jual Penjualan Tim Internal;
dan

d)

surat

pernyataan

dari

Kuasa

Pengguna

Barang, yang sekurang-kurangnya memuat
latar

belakang

dan

pertimbangan

serta

tanggung j awab penuh yang bersangkutan
terhadap kebenaran dan keabsahan data"dan
dokumen atas BMN yang dimohonkan oleh
Kuasa Pengguna Barang untuk dij ual tidak
secara Lelang.

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 34 d.

dalam hal Kuasa Pengguna Barang tidak membentuk
tim internal, Kuasa Pengguna Barang mengjukan
permohonan Penjualan BMN kepada Pengguna Barang
dengan disertai:
1.

penj elasan dan pertimbangan Penjualan BMN
tidak secara Lelang;

2.

data administratif; dan

3.

surat pernyataan dari Kuasa Pengguna Bar'a ng,
yang sekurang-kurangnya memuat latar belakang
dan pertimbangan serta tanggung j awab penuh
yang

bersangkutan

terhadap

kebenaran

dan

keabsahan Iata dan dokumen atas BMN yang
dimohonkan oleh Kuasa Pengguna Barang untuk
dijual tidak secara Lelang.
e.

Pengguna

Barang

melakukan

penelitian

atas

permohonan Penjualan BMN, dengan tahapan :
1.

·

'

melakukan

penelitian

kelayakan

alasan

dan

pertimbangan permohonan Penjualan BMN Tidak
secara Lelang; dan
2.

melakukan penelitian data administratif; dan

3.

berdasarkan penelitian sebagaimana dimk sud
pada angka 1 dan angka 2 , Pengguna Barang
menentukan disetujui atau tidak disetjuinya
permohonan Penjualan .

f.

dalam hal Penjualan BMN memerlukan persetujuai
·

Presiden/ Dewan Perwakilan Rayat, Pengguna Barang
mengajukan permohonan persetujuan Penjualan BMN
kepada Presiden / Dewan Perwakilan Rayat melalui
Pengelola Barang.
g.

apabila permohonan Penjualan tidak secara Lelang
BMN tidak disetujui, Pengguna Barang menyampaikan
secara

tertulis

kepada

Kuasa

Pengguna

Barang

disertai dengan alasannya.
:•• _.r•

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 35 h.

apabila permohonan Penjualan tidak secara Lelang
disetjui,

Pengelola

Barang

menerbitkan

surat

persetjuan Penjualan tidak secara Lelang kepada
Kuasa Pengguna Barang, yang sekurang-kurangnya
memuat:

1.

data

objek

terbatas

Penjualan,

pada

meliputi

tetapi

data BMN yang

tidak

direncanakan

untuk dijual, nilai perolehan dan/,atau nilai buku
BMN, dan nilai jual dari BMN bersangkutan;
2.

inormasi

terkait

nama/ pihak

yang

akan

melakukan pembelian atas BMN terkait; dan
3.

kewajiban

Kuasa

Pengguna

Barang

untuk

melaporkan pelaksanaan Penjualan BMN kepada
Pengguna Barang/ Pengelola Barang.
i.

b erdasarkan

persetjuan

Pengguna

Barang/ Kuasa

Pengguna Barang melakukan Penjualan paling lama 3
(tiga) bulan sejak tanggal surat persetujuan Pengguna
Barang.
J.

Kuasa

Pengguna

Barang

membuat

Berita

Acara

Penjualan tidak secara Lelang setelah Penjualan tidak
k.

secara Lelang selesai dilaksanakan .
Berita ' Acara
Penjualan
tidak
se bagaimana

dim aksud

huruf

dalam

berdasarkan

dokumen

beli / kesepakatan

para

Lelang

secara

dibuat

J

jual

perJ anJ 1an

pihak/ dokumen

lain

yang

dipersamakan .
1.

Kuasa Pengguna Barang menyetorkan basil Penjualan
BMN

ke

Penerimaan

rekening

Kas

Negara

Umum
Bukan

Negara

sebagai

Pajak

pada

Kementerian/ Lembaga yang bersangkutan .

www.jdih.kemenkeu.go.id

- 36 Pasal 30
(1)

Dalam hal Penjualan tidak secara Lelang atas BMN
selain tanah dan / atau bangunan yang mempunyai
dokumen kepemilikan telah dilakukan oleh Pengguna
Barang namun tidak laku, Pengguna Barang dapat
mengajukan usulan penurunan

nilai jual kepa