PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN MORALITAS MANAJEMEN TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN KARET DI KOTA PALEMBANG) Carissa Chandra
PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN MORALITAS MANAJEMEN TERHADAP
KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI
(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN KARET DI KOTA PALEMBANG)
1 2 Carissa Chandra , Cherrya Dhia Wenny Jurusan Akuntansi STIE Multi Data PalembangAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keefektifan pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, ketaatan aturan akuntansi, asimetri informasi dan moralitas manajemen terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi pada perusahaan karet di Kota Palembang. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori agensi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan karet di Kota Palembang yang tergabung dalam Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO). Teknik pengambilan sampel dengan metode sampel jenuh. Sampel yang diperoleh berjumlah 44 orang responden. Data dianalisis dengan uji instrumen, uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan bantuan aplikasi SPSS versi 21. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keefektifan pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, ketaatan aturan akuntansi, asimetri informasi dan moralitas manajemen berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
Kata kunci : Keefektifan Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, Ketaatan Aturan Akuntansi, Asimetri Informasi, Moralitas Manajemen, Kecenderungan Kecurangan Akuntansi.
Abstract This research aimed to determine the effect of effectiveness of internal control,
compensation system, compliance with accounting rules, asymmetry of information and morality of
management of accounting fraud tendencies on rubber companies in Palembang. The theory used
in this research is agency theory. The approach used in this research is quantitative approach. The
population in this research are rubber companies in Palembang listed on the Gabungan
Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO). The sampling technique with saturation sampling
method. The samples obtained were 44 respondent. Data is analyzed by instrument test, classic
assumption test and hypothesis test with the help of SPSS version 21. The result of this research
indicate that effectiveness of internal control, compensation system, compliance with accounting
rules, asymmetry of information and morality of management have a significant affect on the
accounting fraud tendencies.Keyword : Effectiveness of Internal Control, Compensation System, Compliance with Accounting Rules, Asymmetry of Information, Morality of Management, Accounting Fraud Tendencies.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntansi dengan laporan keuangan telah lama dirasakan manfaatnya sebagai salah satu sarana untuk pengambilan keputusan. Informasi yang timbul akibat transaksi- transaksiperusahaan dengan entitas ekonomi lainnya merupakan salah satutujuan dari akuntansi. Laporan keuangan merupakan akhir dari proses akuntansiyang dirancang untuk memberikan informasi kepada calon investor, calonkreditor, pengguna laporan untuk pengambilan keputusan bisnis.
Pada saat perusahaan publik menerbitkan laporan keuangannya,sesungguhnya perusahaan tersebut ingin menggambarkan kondisinya dalam keadaan yang terbaik. Laporan keuangan menyajikan informasi lebih dari sekedar angka-angka karena seharusnya mencakup informasi yang menyangkut posisi keuangan dan kinerja perusahaan yang berguna untuk pengambilan keputusan ekonomi. Hal ini dapat menimbulkan potensi kecurangan pada laporan keuangan yang akanmenyesatkan investor dan pengguna laporan keuangan yang lain. Ketika terdapat salah saji material dalam laporan keuangan, maka informasi tersebut menjadi tidak relevan untuk dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan karena analisis yang dilakukan tidak berdasarkan informasi yang sebenarnya.Karena pentingnya laporan keuangan dalam menunjukkan kinerja perusahaan, maka banyak perusahaan melakukan kecurangan dalam pelaporan keuangan untuk menyesatkan investor atau pemilik perusahaan dengan memanfaatkan kurangnya informasi yang diterima investor.
Tindakan kecurangan yang sengaja dilakukan oleh pihak tertentu yang menguntungkan pihak individu biasanya dipicu oleh dorongan sikap serakah maupun tingkat kebutuhan individu tersebut.Sedangkan kecurangan demi kepentingan perusahaan acap kali dilakukan agar kondisi keuangan perusahaan tersebut dinilai baik.Sehingga dapat menarik investor agar tidak ragu untuk menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut. Karena dengan laporan keuangan yang baik, akan menciptakan persepsi investor bahwa perusahaan tersebut memiliki tingkat risiko yang rendah, sehingga kecil kemungkinan perusahaan tersebut akan bangkrut. Manipulasi yang dilakukan yaitu mencatat keuntungan yang besar pada laporan keuangan, padahal perusahaan tersebut mengalami kerugian.
Secaraumum, manajer suatu organisasi atau perusahaan mempunyai kesempatan lebihbesar untuk melakukan kecurangan daripada pegawainya. Biasanya, pihakmanajer melakukan kecurangan untuk kepentingan perusahaan, yaitu salah sajiyang timbul karena kecurangan pelaporan keuangan, sedangkan pegawaimelakukan kecurangan bertujuan untuk keuntungan individu, misalnya salah sajiyang berupa penyalahgunaan aktiva. Salah saji yang berasal dari penyalahgunaanaktiva meliputi penggelapan aktiva perusahaan yang mengakibatkan laporankeuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlakuumum. Penggelapan aktiva tersebut umumnya dilakukan oleh karyawan yangmenghadapi masalah keuangan dan dilakukan karena melihat adanya peluangkelemahan pada pengendalian internal perusahaan.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, penelitian dilakukandengan menggali persepsi penanggungjawab penyusun laporan keuangan pada perusahaan karet yang ada di Kota Palembang untuk mengetahuiada tidaknya kecenderungan kecurangan akuntansi pada lingkup instansi tersebutdengan beberapa faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebutdiantaranya adalah keefektifan pengendalian internal, kesesuaian kompensasi,ketaatan aturan akuntansi, asimetri informasi, dan moralitas manajemen.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah keefektifan pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, ketaatan aturan akuntansi, asimetri informasi dan moralitas manajemen berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi?
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengidentifikasi pengaruh keefektifan pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, ketaatan aturan akuntansi, asimetri informasi dan moralitas manajemen terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Teori Agensi
Jesen and Meckling (1976) menjelaskan bahwadalam teori agensi terdapat agency problem akan terjadi bila proporsi kepemilikanmanajer atas saham perusahaan kurang dari 100% sehingga manajer cenderungbertindak untuk mengejar kepentingan dirinya dan sudah tidak berdasarmemaksimalisasi nilai dalam pengambilan keputusan pendanaan. Lebih lanjutmereka menjelaskan bahwa manajer tidak menanggung resiko atas kesalahandalam pengambilan keputusan, dan resiko tersebut sepenuhnya ditanggung oleh pemegang saham (principal). Oleh karena itu, para manajer cenderung melakukanpengeluaran yang bersifat konsumtif dan tidak produktif untuk kepentinganpribadinya, seperti peningkatan gaji dan status.
2.2 Persepsi
Menurut Pride & Ferrel dalam Fadila (2013:45), Persepsi adalah proses pemilihan, pengorganisasian dan penginterprestasian masukan informasi, sensasi yang diterima melalui penglihatan, perasaan, pendengaran, penciuman dan sentuhan, untuk menghasilkan makna. Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik, tetapijuga rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan (Kottler dan Keller, 2013:228). Hasil dari pengalaman yangberbeda-beda akan membentuk suatu pandangan yang berbeda sehinggamenciptakan proses pengamatan dalam perilaku yang berbeda pula.
2.3 Creative Accounting Creative accounting menurut Amat, Blake dan Dowd (1999) adalah sebuah proses dimana
beberapa pihak menggunakan kemampuan pemahaman pengetahuan akuntansi (termasuk didalamnya standar, teknik dan sebagainya) dan menggunakannya untuk memanipulasi pelaporan keuangan.Tujuan seseorang melakukan creative accounting bermacam-macam, diantaranya adalah untuk pelarian pajak, menipu bank demi mendapatkan pinjaman atau mempertahankan pinjaman yang sudah diberikan oleh bank dengan syarat-syarat tertentu, mencapai target yang ditentukan oleh analisis pasar, atau mengecoh pemegang saham untuk menciptakan kesan bahwa manajemen berhasil mencapai hasil yang cemerlang.
2.4 Teori Kebutuhan Maslow
Menurut Suwatno & Priansa (2014), teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow ini mengungkapkan bahwa seseorang berperilaku atas adanya dorongan untuk memenuhi bermacam- macam kebutuhan, yang diberi tingkatan dalam hierarki tersebut.Seseorang berperilaku atau bekerjakarena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan. Karena kebutuhan yang diinginkan pegawai berjenjang, artinya bila kebutuhan yang pertama telah terpenuhi maka kebutuhan tingkat kedua akan menjadi yang utama. Selanjutnya jika kebutuhan tingkat kedua telah terpenuhi maka muncul tingkat ketiga dan seterusnya sampai tingkat kebutuhan kelima.
2.5 Kecurangan Akuntansi
Ikatan Akuntansi Indonesia (2001) menjelaskan kecurangan akuntansisebagai: (1) Salah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan keuangan,yaitu salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapandalam laporan keuangan untuk mengelabuhi pemakai laporan keuangan, (2) Salahsaji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva (sering disebutdengan penyalahgunaan atau penggelapan) berkaitan dengan pencurian aktivaentitas yang berakibat laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsipakuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Menurut the Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) dalam Najahningrum (2013), kecurangan merupakan perbuatan-perbuatan yang melawan hukum yang dilakukan dengan sengaja untuk tujuan tertentu (manipulasi atau memberikan laporan keliru terhadap pihak lain) dilakukan orang-orang dari dalam atau luar organisasi untuk mendapatkan keuntungan pribadi ataupun kelompok yang secara langsung atau tidak langsung merugikan pihak lain.
2.6 Pengendalian Internal
Menurut Halim A. (2015: 207) dalam Standart Profesional Akuntan Publik SA 319. Par dikemukakan bahwa pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: keandalanpelaporan keuangan, efektifitas dan efisiensi operasi, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal dapat digunakan secara efektif untuk melindungi aktiva perusahaan terhadap kecurangan dan mencegah terjadinya penyelewengan yang dilakukan oleh pihak yang ada didalam atau diluar perusahaan.
2.7 Sistem Kompensasi
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung ataupun tidak langsung yang diterima oleh karyawan sebagai imbalan atas yang diberikan kepada perusahaan (Hasibuan, 2013:117).
2.8 Aturan Akuntansi
Aturan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan suatu cara (ketentuan,patokan, petunjuk, perintah) yang telah ditetapkan supaya diturut. Salain itu aturanjuga merupakan tindakan atau perbuatan yang harus dijalankan. Standar akuntansidibuat sedemikian rupa sebagai dasar dalam penyusunan laporan keuangan.
Penyajian laporan keuangan oleh organisasi merupakan kewajiban sehubungan dengan tugas dan tanggung jawab yang telah didelegasikan kepada pimpinan. Untuk itu maka ada dua kebutuhan yang perlu di- penuhi, yaitu kebutuhan pemakai (sebagai pihak ekstern) dan pimpinan selaku pihak pengelola aset dan penyaji laporan keuangan. Dari pihak ekstern, pemakai laporan keuangan terdiri atas banyak pihak seperti investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, kreditor, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat. Mereka memiliki kebutuhan informasi berbeda-beda yang harus dipenuhi. Untuk itulah, laporan keuangan disajikan secara umum, namun harus memenuhi kualitas tertentu.
2.7 Asimetri Informasi
Salah satu kendala yang akan muncul antara principal dan agent adalah adanya asimetri informasi. Asimetri informasi adalah dimana manajemen sebagai pihak yang lebih menguasai informasi dibandingkan investor/kreditor (Suwarjono, 2014:584). Asimetri informasi yang terjadi antara principal dan agen dapat mendorongagen untuk menyajikan informasi yang tidak sebenarnya, terutama jika informasitersebut berkaitan dengan pengukuran kinerja agen. Hal ini mampu memicu agent untukmencari cara bagaimana angka akuntansi dapat digunakan sebagai sarana untukmemuaskan kepentingannya sendiri.
2.8 Moralitas Manajemen
Moralitas adalah istilah yang dipakai untuk mencakup praktik dan kegiatan yang membedakan apa yang baik dan apa yang buruk, aturan-aturan yang mengendalikan kegiatan itu dan nilai-nilai yang tersimbol di dalamnya yang dipelihara atau dijadikan sasaran oleh kegiatan dan praktik tersebut (Irham Fahmi, 2013:22).
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi. Selain itu manajer juga merupakan seseorang yang karena pengalaman, pengetahuan dan keterampilannya diakui oleh organisasi untuk memimpin, mengatur, mengelola, mengendalikan dan mengembangkan kegiatan organisasi guna mencapai tujuan (Akhmad Subkhi dan Moh. Jauhar, 2013:153).
KerangkaPemikiran yang digunakan di dalam penelitian sebagai berikut: Sumber: Penulis 2016
Gambar 2.1 Kerangka PemikiranGambar 2.1., kerangka pikir penelitian yang menjelaskan adanya hubungan variabel Independen (Keefektifan Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, Ketaatan Aturan Akuntansi, Asimetri Informasi dan Moralitas Manajemen) terhadap variabel dependent (Kecenderungan Kecurangan Akuntansi).
3. METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang dilandaskan pada filsafat positivisme dan digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif / statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah diterapkan.
3.2 Objek & Subjek Penelitian
a. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah keefektifan pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, ketaatan aturan akuntansi, asimetri informasi, moralitas manajemen terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
b. Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah perusahaan karet di Palembang yang terdaftar pada Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO).
3.3 Jenis Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer yangdikumpulkan melalui pengiriman
kuisioner pada responden . Pada penelitian ini sumber data yaitu berdasarkan pendapat dan
persepsi dari setiap personil dalam perusahaanyang bertanggung jawab dalam membuat
atau menyusun laporan keuangan.3.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan beberapa pengujian, yaitu uji instrumen, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
a. Uji validitas data
b. Uji reliabilitas data
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji normaitas
b. Uji heteroskedastisitas
c. Uji multikolinearitas
3. Uji Hipotesis
a. Uji signifikansi parameter individual (uji T)
b. Uji signifikansi parameter simultan (uji F)
c. Uji regresi linear berganda
d. Koefisien determinasi 4.
1. Uji Instrumen
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Uji Instrumen
4.1.1 Uji Validitas Data
Keefektifan Pengendalian
Internal (X1) KPI1 0,913 0,304 0,000 KPI2 0,756 0,304 0,000 KPI3 0,712 0,304 0,000 KPI4 0,839 0,304 0,000 KPI5 0,890 0,304 0,000 KPI6 0,700 0,304 0,000 KPI7 0,742 0,304 0,000 KPI8 0,798 0,304 0,000 KPI9 0,900 0,304 0,000
KPI10 0,810 0,304 0,000 Kesesuaian
Kompensasi (X2)
KK1 0,765 0,304 0,000 KK2 0,740 0,304 0,000 KK3 0,858 0,304 0,000 KK4 0,787 0,304 0,000 KK5 0,810 0,304 0,000 KK6 0,793 0,304 0,000 KK7 0,875 0,304 0,000 KK8 0,805 0,304 0,000 KK9 0,883 0,304 0,000
Ketaatan Aturan Akuntansi (X3)
KAA1 0,820 0,304 0,000 KAA2 0,821 0,304 0,000 KAA3 0,916 0,304 0,000 KAA4 0,894 0,304 0,000 KAA5 0,854 0,304 0,000 KAA6 0,805 0,304 0,000 KAA7 0,937 0,304 0,000
R hitung Nilai R tabel Sig
Nama Variabel Pertanyaan
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.Hasil uji validitas data dapat dilihat berdasarkan tabel 4.1,
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Data KAA9 0,830 0,304 0,000 KAA10 0,886 0,304 0,000Asimetri Informasi (X4)
AI1 0,886 0,304 0,000 AI2 0,775 0,304 0,000 AI3 0,620 0,304 0,000 AI4 0,877 0,304 0,000 AI5 0,688 0,304 0,000 AI6 0,909 0,304 0,000 AI7 0,923 0,304 0,000
Moralitas Manajemen
(X5) MM1 0,684 0,304 0,000 MM2 0,827 0,304 0,000 MM3 0,809 0,304 0,000 MM4 0,834 0,304 0,000 MM5 0,836 0,304 0,000 MM6 0,810 0,304 0,000 MM7 0,808 0,304 0,000 MM8 0,797 0,304 0,000
Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi (Y) KKA1 0,763 0,304 0,000 KKA2 0,681 0,304 0,000 KKA3 0,864 0,304 0,000 KKA4 0,814 0,304 0,000 KKA5 0,835 0,304 0,000 Sumber: Data primer diolah.
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa semua variabel dinyatakan valid.
4.1.2 Uji Reliabilitas Data
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Data No. Variabel Nilai Cronbach’s Alpha ( ) Nilai R TabelUji reliabilitas dilakukan melalui koefisien reliabilitas dan apabila koefisien reliabilitasnya lebih besar dari 0.70 maka secara keseluruhan pernyataan tersebut dinyatakan andal (reliabel). Berikut tabel yang menggambarkan hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini.
0,939
0.7
2. Kesesuaian Kompensasi (X2) 0,930
3. Ketaatan Aturan Akuntansi (X3) 0,959
4. Asimetri Informasi (X4) 0,915
5. Moralitas Manajemen (X5) 0,919
6. Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Y)
0,835 Sumber: Data primer diolah.
1. Keefektifan Pengendalian Internal (X1) Berdasarkan table diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel reliable.
4.2 Uji Asumsi Klasik
4.2.1 Uji Normalitas
Data yang berdistribusi normal dalam suatu model regresi dapat dilihat dari hasil uji One
Sample Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan
berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05. Berdasarkan pengolahan data diperoleh hasil uji Normalitas sebagai berikut.
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas DataUnstandardized Residual
N
44
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000 Std. Deviation 2,38216415
Most Extreme Absolute ,186 Differences
Positive ,186 Negative -,147
Kolmogorov-Smirnov Z 1,233 Asymp. Sig. (2-tailed) ,095 Sumber: Data primer diolah.
Berdasarkan tabel pengujian normalitas di atas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,095. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
4.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya masalah heteroskedastistias, Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya (ABS_RES). Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Berdasarkan pengolahan data diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Uji HeteroskedastisitasUnstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std.
Model B Error Beta T Sig. 1 (Constant) 2,391 1,814 1,318 ,195
Keefektifan Pengendalian -,060 ,051 -,221 -1,185 ,244 Internal (X1) Kesesuaian Kompensasi (X2) -,039 ,048 -,134 -,806 ,425 Ketaatan Aturan Akuntansi (X3) -,009 ,046 -,036 -,192 ,849 Asimetri Informasi (X4) ,139 ,104 ,349 1,333 ,190 Moralitas Manajemen (X5) -,040 ,106 -,109 -,375 ,710
a. Dependent Variable : RES_1 Berdasarkan tabel coefficient di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi variabel keefektifan pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, ketaatan aturan akuntansi, asimetri informasi dan moralitas manajemen lebih dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.
4.2.3 Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah adanya korelasi antar variabel bebas (independen) dalam model regresi. Untuk mendeteksi adanya masalah multikolonieritas dalam penelitian ini dengan menggunakan nilai Tolerance dan Variance Inflation Faktor (VIF). Regresi yang terbebas dar problem multikolonieritas apabila nilai VIF< 10 dan nilai tolerance> 0,10 maka data tersebut tidak ada multikolonieritas. Berikut ini disajikan hasil uji multikolonieritas dengan menggunakan nilai tolerance dan VIF, yaitu:
Tabel 4.5 Hasil Uji MultikolinearitasCollinearity Statistics Model Tolerance
VIF (Constant) KPI (X1)
,674 1,484 KK (X2)
,858 1,165
1 KAA (X3) ,669 1,494
AI (X4) ,344 2,907
MM (X5) ,277 3,613
a. Dependent Variable: KKA (Y1) Berdasarkan tabel 4.5 di atas terlihat nilai nilai tolerance mendekati angka 1 atau > 0,10 dan nilai VIF di sekitar angka 1 atau < 10 untuk setiapvariabel, yang ditunjukkan dengan nilai
tolerance untukkeefektifan pengendalian internal sebesar 0,674, kesesuaian kompensasi sebesar
0,858, ketaatan aturan akuntansi sebesar 0,669, asimetri informasi sebesar 0,344 dan moralitas manajemen sebesar 0,277.
Dengan nilai VIF untuk keefektifan pengendalian internal sebesar 1,484, kesesuaian kompensasi sebesar 1,165 ketaatan aturan akuntansi sebesar 1,494, asimetri informasi sebesar 2,907 dan moralitas manajemen sebesar 3,613.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat multikolonieritas dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
4.3 Uji Hipotesis
4.3.1 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji T)
Pengujian dalam penelitian ini menggunakan model analisis regresi berganda. Uji statistik t digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Tabel 4.6 Menyajikan hasil uji statistik t secara keseluruhan dalam penelitian ini, yaitu:
Tabel 4.6 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji T)a Coefficients
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model T Sig.
Std. B Beta
Error (Constant) 1,920 2,429 ,791 ,434
1
KPI (X1) ,147 ,068 ,288 2,151 ,038
KK (X2) ,160 ,064 ,295 2,492 ,017
KAA (X3) ,192 ,062 ,415 3,092 ,004
AI (X4) ,500 ,139 ,673 3,592 ,001
MM (X5)
- ,478 ,142 -,703 |-3,366| ,002
a. Dependent Variable: KKA (Y1) Pengujian ini menunjukkan tingkat signifikan 0,05. Pada tabel diatas dapat diketahui nilai t hitung setiap variabel independen. Apabila t hitung lebih besar dari t table maka Ha diterima, yang berarti bahwa ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji t tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Variabel Keefektifan Pengendalian Internal Hasil pengujian variabel keefektifan pengendalian internal mempunyai signifikansi 0,038 atau lebih kecil dari 0,05. Nilai t hitung 2,151> t tabel 2,024. Hal ini menyatakan bahwa H1 diterima dan dapat disimpulkan bahwa variabelkeefektifan pengendalian internalberpengaruh signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. b.Variabel Kesesuaian Kompensasi Hasil pengujian variabel kesesuaian kompensasi mempunyai signifikansi 0,017atau lebih kecil dari 0,05.Nilai t hitung 2,492 > t tabel 2,024. Hal ini menyatakan bahwaH2diterima dan dapat disimpulkan bahwa variabelkesesuaian kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
c. Variabel Ketaatan Aturan Akuntansi Hasil pengujian variabel ketaatan aturan akuntansi mempunyai signifikansi 0,004atau lebih kecil dari 0,05.Nilai t hitung 3,092 > t tabel 2,024. Hal ini menyatakan bahwa H3diterima dan dapat disimpulkan bahwa variabelketaatan aturan akuntansi berpengaruh signifikanterhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
d. Variabel Asimetri Informasi Hasil pengujian variabel kesesuaian kompensasi mempunyai signifikansi 0,001atau lebih kecil dari 0,05.Nilai t hitung 3,592 > t tabel 2,024. Hal ini menyatakanbahwa H4 diterima dan dapat disimpulkan bahwa variabelasimetri informasi berpengaruh signifikanterhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
e. Variabel Moralitas Manajemen Hasil pengujian variabel moralitas manajemen mempunyai signifikansi 0,002atau lebih kecil dari 0,05.Nilai t hitung|-3,366| > t tabel 2,024. Hal ini menyatakan bahwa H5 diterima dan dapat disimpulkan bahwa variabelmoralitas manajemen berpengaruh signifikanterhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
4.3.2 Uji Signifikansi Parameter Simultan (Uji F)
Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.7 Uji statistik F digunakan untuk melihat variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Dengan menggunakan signifikansi 5%. Hasil uji F dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji Signifikansi Parameter Simultan (Uji F)a ANOVA
Sum of Mean Model Df F Sig. Squares Square
Regression 288,208 5 57,642 8,977 ,000
1 Residual 244,012 38 6,421
Total 532,220
43
a. Dependent Variable: KKA (Y1)
b. Predictors: (Constant), MM (X5), KK (X2), KPI (X1), KAA (X3), AI (X4)
Berdasarkan tabel 4.10 nilai signifikansi diperoleh 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Nilai F hitung 8,977 lebih besar dari F tabel yaitu 2,53. Jika nilai F hitung ≥ F tabel maka hipotesis diterima, yang berati bahwa variabel keefektifan pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, ketaatan aturan akuntansi, asimetri informasi danmoralitas manajemen secara simultan mempengaruhi variabel kecenderungan kecurangan akuntansi.
4.3.3 Uji Regresi Linear Berganda
Dalam penelitian ini, variabel independen yaitu keefektifan pengendalian internal (X1), kesesuaian kompensasi (X2), ketaatan aturan akuntansi (X3), asimetri informasi (X4) dan moralitas manajemen (X5), sedangkan variabel dependen (Y) adalah kecenderungan kecurangan akuntansi. Berdasarkan pengolahan data diperoleh hasil sebagai berikut:
Berdasarkan Tabel 4.9 diperoleh persamaan garis regresi sebagai berikut: Y = 1,920+0,147X
1 + 0,160X 2 + 0,192X 3 + 0,500X 4 - 0,478X 5 + e
Berdasarkan persamaan di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
a. Nilai konstanta (a) sebesar 1,920 yang berarti bahwa tanpa adanya keefektifan pengendalian internal (X
1 ), kesesuaian kompensasi (X 2 ), ketaatan aturan akuntansi (X 3 ), asimetri informasi (X 4 )
dan moralitas manajemen (X
5 ) maka nilai kecenderungan kecurangan akuntansi hanya sebesar 1,920.
b. Nilai koefisien regresi variabel keefektifan pengendalian internal (X
1 ) sebesar 0,147 yang berarti
bahwa jika nilai variabel keefektifan pengendalian internal meningkat sebesar 1 skor maka kecenderungan kecurangan akuntansi akan meningkat sebesar 0,147skor dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.
c. Nilai koefisien regresi variabel kesesuaian kompensasi (X
2 ) sebesar 0,160berarti bahwa jika nilai
variabel kesesuaian kompensasi meningkat sebesar 1 skor maka kecenderungan kecurangan akuntansimeningkat sebesar 0,160skor dengan asumsi variabel lainnya konstan.
d. Nilai koefisien regresi variabel ketaatan aturan akuntansi (X
3 ) sebesar 0,192berarti bahwa jika
nilai variabel ketaatan aturan akuntansi meningkat sebesar 1 skor maka kecenderungan kecurangan akuntansimeningkat sebesar 0,192skor dengan asumsi variabel lainnya konstan.
e. Nilai koefisien regresi variabel asimetri informasi (X
4 ) sebesar 0,500berarti bahwa jika nilai
variabel asimetri informasimeningkat sebesar 1 skor maka kecenderungan kecurangan akuntansi meningkat sebesar 0,500skor dengan asumsi variabel lainnya konstan.
f. Nilai koefisien regresi variabel moralitas manajemen (X
5 ) sebesar -0,478berarti bahwa jika nilai
variabel moralitas manajemen meningkat sebesar 1 skor maka kecenderungan kecurangan akuntansi akan mengalami penurunan sebesar 0,478skor dengan asumsi variabel lainnya konstan.
4.3.4Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Dalam penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu keefektifan pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, ketaatan aturan akuntansi, asimetri informasi danmoralitas manajemen. Sedangkan variabel dependennya adalah kecenderungan kecurangan akuntansi bagi perusahaan karet di Kota Palembang yang terdaftar dalam GAPKINDO. Adapun hasil uji koefisien adjusted R Square disajikan dalam tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien DeterminasiAdjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate
a
1 ,736 ,542 ,481 2,534044
a. Predictors: (Constant), MM (X5), KK (X2), KPI (X1), KAA (X3), AI (X4)
Berdasarkan tabel di atas, hasil pengujian koefisien determinasi (Adjusted R
Square)
menunjukkan nilai sebesar 0.481atau 48%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebesar 48% variasi variable independen yang terdiri dari keefektifan pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, ketaatan aturan akuntansi, asimetri informasi dan moralitas manajemen dapat menjelaskan variasi variabel dependen yaitu kecenderungan kecurangan akuntansi. Sedangkan 52% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal ini dapat menunjukkan bahwa masih terdapat variabel lain yang dapat mempengaruhi kecenderungan kecurangan akuntansi.
5. KESIMPULAN DANSARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dan penelitian yang telah dilakukan peneliti mengenai pengaruh faktor internal dan moralitas manajemen terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi (studi empiris pada perusahaan karet di Kota Palembang), dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Variabel keefektifan pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
2. Variabel kesesuaian kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
3. Variabel ketaatan aturan akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
4. Variabel asimetri informasi berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
5. Variabel moralitas manajemen berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
5.2 Saran
Saran dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini hanya menggunakan 44 responden,meskipun responden dalam penelitian ini memenuhi persyaratan minimal, namun masih kurang banyak karena penelitian ini hanya dilakukan padaperusahaan karet di Kota Palembang yang terdaftar dalam GAPKINDO. Maka untuk peneliti selanjutnya, diharapkan untuk menambah jumlah responden dan memperluas populasi penelitian.
2. Penelitian ini hanya menggunakan 5 (lima) variable yaitu keefektifan pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, ketaatan aturan akuntansi, asimetri informasi dan moralitas manajemen. Untuk penelitian selanjutnya, dapat menggunakan variabel yang sama dandiharapkan dapat menambahkan variabel-variabel lain, sehingga dapat menjelaskan lebih luas tentang faktor- faktor yang mempengaruhi kecenderungan kecurangan akuntansi.
3. Untuk penelitian selanjutnya,diharapkan dapat menggunakan metode pengumpulan data tidak hanya menggunakan kuesioner saja, tetapi juga menggunakan metode observasi atau wawancara secara langsung terhadap responden, sehingga data yang diperoleh merupakan data yang benar- benar diinginkan oleh peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim 2015, Auditing 1 (Dasar
- – Dasar Audit Laporan Keuangan), Edisi Kelima, Cetakan Pertama, Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Akhmad Subkhi dan Moh. Jauhar 2013, Pengantar Teori dan Perilaku Organisasi, Jakarta : Prestasi Pustaka. Ali Lukman 1995, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka. Amat,Blake dan Dowd1999, The Ethics of Creative Accounting,Economics Working Paper. Fadila, Dewi & Sari Lestari Zainal Ridho 2013, Perilaku Konsumen, Palembang: Citrabooks Indonesia. Fahmi, Irham 2013, Analisis Laporan Keuangan, Cetakan ketiga, Bandung: Alfabeta. Ikatan Akuntan Indonesia 2001, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jensen & Meckling 1976, The Theory of The Firm: Manajerial Behaviour, Agency Cost and Ownership Structur , Journal of Financial and Economics, 3:305-360. S.P,Hasibuan, Malayu 2013, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara. Suwardjono 2014, Perencanaan & Pengembangan SDM.Bandung: Alfabeta. Suwatno & Doni Juni Priansa 2014Teori Akuntansi : Perekayasaan Akuntansi Keuangan. Edisi Kedua.BPFE.Yogyakarta.