Rancang Bangun Aplikasi Chatroom Berbasis Android Dengan Pemanfaatan Google Cloud Messaging Sebagai Sarana Pengiriman Pesan

  IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5

  1

ISSN: 1978-1520

  

Rancang Bangun Aplikasi Chatroom Berbasis Android

Dengan Pemanfaatan Google Cloud Messaging

Sebagai Sarana Pengiriman Pesan

1 2 3 Ali Mintarko , Muhammad Lutfi , Eka Puji Widiyanto, S.T., M.Kom

  STMIK GI MDP, Jl. Rajawali No. 14 Palembang, Telp.376400 Jurusan Teknik Informatika

  

Abstrak

Teknologi informasi berkembang sangat pesat sehingga memungkinkan semua orang

dapat berinteraksi dengan mudah. Salah satu cara berinteraksi yang paling banyak dan

popular digunakan adalah berkirim pesan menggunakan berbagai aplikasi chatting seperti

BBM, WeChat, Line, dan CamFrog. Dalam aplikasi chatting, pengguna dapat membuat suatu

chat room. Chat room adalah suatu ruang pertemuan maya di mana kelompok-kelompok

datang secara teratur untuk mengobrol. Chat room memberi kesempatan bagi orang-orang

dengan kegemaran sama untuk saling berbagi. Aplikasi chatroom memudahkan pengguna

untuk mengetahui informasi terbaru, berinteraksi dan berkonsultasi mengenai kegiatan

perkuliahan dengan dosen secara real time. Sistem ini dibangun menggunakan sistem operasi

Android, sarana pengiriman pesan yang di gunakan adalah Google Cloud Messaging. Google

Cloud Messaging (GCM) merupakan suatu layanan yang disediakan oleh Google, pesan yang

dikirim akan tetap terkirim walaupun penerima sedang offline karena pesan akan terkirim

secara otomatis ketika penerima online Kata kunci

  —Google Cloud Messaging, Android, Chatroom, Pengiriman pesan

  

Abstract

Today, information technology is growing very rapidly so as to allow everyone can

interact easily . Currently one of the most widely interaction way and popular use is to send

messages using a variety of chat applications such as , BBM , WeChat , Line and Camfrog . In a

chat application , users can create a chat room . Chat room is a virtual meeting room where

groups come regularly to chat . Chat rooms provide an opportunity for people with the same

penchant for sharing . Therefore, the authors make a chatroom application to facilitate the

students to find out the latest information , interact and consult on lectures by professors in real

time . This application is built using the android operating system , a means of sending a

message that is in use is Google Cloud Messaging . Google Cloud Messaging ( GCM ) is a

service provided by Google , with this service will send a message that still sent even if the

recipient is offline because the message will be sent automatically when the recipient of the test

results online chatroom application shows that this Android -based applications can be a means

of support in learning activities .

  KeywordsGoogle Cloud Messaging , Android , Chatroom , Delivery message st th th

  Received June1 ,2012; Revised June25 , 2012; Accepted July 10 , 2012

  2 

ISSN: 1978-1520

  1. PENDAHULUAN

  erkembangan teknologi informasi semakin berkembang pesat, setiap orang dapat berinteraksi dengan mudah melalui perangkat teknologi seperti handphone, P

smartphone, dan Personal Computer terutama melalui koneksi internet seperti e-mail,

jejaring sosial, dan pesan singkat. Saat ini salah satu cara berinteraksi yang paling

banyak dan populer digunakan adalah berkirim pesan dengan menggunakan berbagai

aplikasi chatting yang memungkinkan pengguna untuk saling berkirim pesan satu sama

lain antara satu perangkat ke perangkat yang lain[1].

  Aplikasi chatting yang saat ini banyak digunakan adalah mIRC, BBM, WeChat,

WhatsApp, Skype, KakaoTalk, Yahoo Messenger, Simsimi, CamFrog, dan Google

Hangout. Pesan yang dapat dikirim berupa teks, gambar, audio, maupun video. Dengan

berkirim pesan pengguna dapat berbagi informasi dengan cepat tanpa terhalang jarak

dan waktu.

  Dengan aplikasi chatting pengguna dapat berkomunikasi langsung dengan

sesama pemakai lain yang sedang online. Pengguna dapat mengirim pesan pada orang

lain kemudian orang yang dituju membalas pesan tersebut, demikian seterusnya. Dalam

aplikasi chatting, pengguna dapat membuat suatu chat room. Istilah chat room biasanya

digunakan oleh media massa untuk menggambarkan setiap bentukling berhubungan), kadang-kadang bahkan konferensi asynchronous (tidak

saling berhubungan). Sebuah ruang chat tersebut merupakan situs web, bagian dari situs

web atau bagian dari layanan online seperti American Online yang menyediakan tempat

bagi pengguna untuk berkomunikasi secara real time atau diwaktu yang sama. Di dalam

suatu situs chat room biasanya terdapat daftar orang-orang yang sedang online sehingga

memudahkan pengguna untuk melakukan chatting tanpa harus mencari siapakah yang

sedang online pada saat itu. Untuk melakukan chatting sendiri, pengguna hanya tinggal

mengetik di kotak chat yang muncul ketika masuk di ruang chat seseorang yang sedang

online .

  Untuk membuat suatu aplikasi chatting yang baik pengguna memerlukan sebuah

tempat penyimpanan yang besar, tetapi pengguna tidak dapat menyimpan hasil chatting

tersebut pada tempat penyimpanan perangkat elektronik seperti handphone,

smartphone , Personal Computer, laptop, dan perangkat lainnya yang biasanya

digunakan untuk menjalankan aplikasi chatting, hal itu disebabkan karena terbatasnya

tempat penyimpanan pada perangkat elektronik yang dibutuhkan untuk menyimpan

obrolan

  • – obrolan hasil chatting. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut, dapat menggunakan pemanfaatan cloud computing.

  Cloud computing merupakan paradigma yang muncul sebagai sistem komputasi

terdistribusi dengan skala besar (large-scale distributed computing) yang didorong oleh

faktor skala ekonomi yang merupakan sebuah media yang terbentuk dari abstraksi dan

virtualisasi, dinamis, terukur, dikelola dengan daya komputasi yang handal, memiliki

media penyimpanan, memiliki platform, dan jasa layanannya disampaikan berdasarkan

permintaan pelanggan eksternal melalui internet[2].

  Dengan pemanfaatan cloud computing sebagai tempat penyimpanan, pengguna

dapat menambah kapasitas penyimpanan data tanpa harus membeli peralatan tambahan

seperti harddisk. Selain itu, pengguna juga dapat mengakses data kapanpun dan

dimanapun dengan memanfaatkan koneksi internet. Dari segi keamanan, data pengguna

dapat terjamin keamanannya oleh penyedia layanan cloud computing.

  IJCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page

  IJCCS

ISSN: 1978-1520 

  3

  g) Lebih baik menggunakan “anggota proyek” dibandingkan susunan secara seri pada tim proyek.

  Tahap ini lebih difokuskan pada perencanaan arsitektur sistem. Tahap ini juga dapat mendeteksi apakah arsitektur sistem yang diinginkan dapat dibuat atau tidak. Mendekteksi resiko yang mungkin terjadi dari arsiteketur yang dibuat. Tahap ini lebih pada analisis dan desain sistem serta implementasi sistem yang fokus pada purwarupa sistem (prototype).

  2) Fase Perencanaan/perluasan (Elaboration)

  Fase Permulaan (Inception) Tahap ini lebih pada memodelkan proses bisnis yang dibutuhkan (business modelling) dan mendefinisikan kebutuhan akan sistem yang akan dibuat (requirements).

  RUP memiliki empat buah tahap atau fase yang dapat dilakukan pula secara iteratif. Fase tersebut adalah: 1)

  

Gambar 1 Arsitektur Rational Unified Process [4]

  Pengembangan perangkat lunak dapat diperbaiki seiring proses pengembangan perangkat lunak.

  h) Anggota tim belajar selama proyek berjalan. i)

  f) Kecacatan dapat ditemukan dan diperbaiki pada beberapa iterasi menghasilkan arsitektur yang baik dan aplikasi berkualitas tinggi.

  2. METODE PENELITIAN

  Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

  d) Manajemen berarti membuat perubahan taktik pada produk.

  c) Risiko biasanya ditemukan atau dialamatkan selama pada proses integrasi awal.

  b) Integrasi bukanlah sebuah proses besar dan cepat (“big bang”) di akhir proyek.

  a) RUP mengakomodasi perubahan kebutuhan perangkat lunak.

  merupakan sebuah proses pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara iteratif (berulang) dan inkremental (bertahap dengan progres menaik). Pendekatan iteratif dari RUP dapat mengakomodasi beberapa kelemahan pengembangan perangkat lunak tanpa menggunakan konsep pengulangan[3]. Berikut adalah hal-hal yang dapat diatasi oleh RUP, yaitu :

  2.1 . RUP (Rational Unified Process) Rational Unified Process atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental

  e) Medukung fasilitas penggunaan kembali

  

  4 3)

ISSN: 1978-1520

  Fase Konstruksi (Construction) Tahap ini fokus pada pengembangan komponen dan fitur-fitur sistem. Tahap ini lebih pada implementasi dan pengujian sistem yang fokus pada implementasi perangkat lunak pada kode program. 4)

  Fase Transisi (Transition) Tahap ini lebih fokus pada deployment atau instalasi sistem agar dapat dimengerti user. Aktifitas pada tahap ini termasuk pada pelatuhan user, pemeliharaan dan pengujian system apakah sudah memenuhi harapan user.

  2.2 Google Cloud Messaging Google Cloud Messaging adalah satu dari sekian banyak layanan pengiriman pesan

  yang paling banyak digunakan oleh jutaan perangkat android[5]. Google Cloud Messaging (GCM) merupakan suatu layanan yang disediakan oleh Google, dengan layanan ini pengguna dapat mengirimkan data dari server ke user yang pada aplikasinya menggunakan layanan ini. Layanan GCM menangani semua aspek antrian pesan dan pengiriman ke target aplikasi Android yang berjalan pada perangkat pengguna[6].

  

Gambar 2 Arsitektur Google Cloud Messaging [7]

  Pada GCM terdapat beberapa siklus cara kerja[7], yaitu : a. Mengaktifkan GCM

  IJCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page

  Mengirim pesan.

  Aplikasi server pihak ketiga mengirimkan pesan ke server GCM dan menyimpan pesan yang telah dikirim jika perangkat Android offline. Bila perangkat Android sedang online, GCM mengirimkan pesan ke perangkat Android yang dituju, sehingga hanya aplikasi Android yang ditargetkan mendapat pesan. GCM akan memberikan pesan notifikasi kepada perangkat Android. Aplikasi Android tidak perlu berjalan terlebih dahulu untuk menerima pesan.

  c.

  Menerima pesan.

  Aplikasi Android menerima pesan dari server GCM.

  Server GCM mengambil pesan dari server aplikasi pihak ke-3 dan mengirimkan

  pesan tersebut ke aplikasi Android GCM diaktifkan ("aplikasi klien") yang berjalan pada perangkat. Saat ini Google menyediakan server koneksi untuk HTTP dan XMPP. Server aplikasi pihak ketiga adalah komponen yang diterapkan untuk bekerja dengan koneksi server GCM yang dipilih. Server aplikasi mengirim pesan ke server koneksi GCM dan menyimpan pesan secara berurutan dan kemudian mengirimkannya ke perangkat bila perangkat online. Untuk menerima pesan GCM, aplikasi harus mendaftar ke GCM dan mendapatkan ID pendaftaran. Jika menggunakan koneksi server XMPP (CCS), aplikasi

  Sebuah aplikasi Android yang berjalan pada perangkat mobile terlebih dahulu harus mendaftar agar dapat menerima pesan b.

  IJCCS

ISSN: 1978-1520 

  5 dapat mengirim pesan kembali ke koneksi server. Layanan push notification pada

  client

  sebuah aplikasi sudah disediakan fasilitas yang nyaman dan fleksibel untuk menerima pesan dari server aplikasi[8].

  3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada implementasi aplikasi ini berisi hasil dari aplikasi yang dibuat, penjelasan mengenai fitur-fitur yang ada pada aplikasi, dan alur kerja dari aplikasi chatting ini.

  A. Tampilan Antarmuka Splash Screen Gambar 3 Tampilan Antarmuka Splash Screen

  Pada tampilan splash screen diatas menampilkan logo dan nama aplikasi pada aplikasi chatting MDP Messaging, tampilan tersebut muncul ketika aplikasi pertama kali dijalankan. Setelah lima detik maka secara otomatis aplikasi akan pindah ke Tampilan Antarmuka Login

  Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

  6 

ISSN: 1978-1520 B.

   Tampilan Antarmuka Login Gambar 4 Tampilan Antarmuka Login

  Pada tampilan ini pengguna harus memasukkan Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) atau Nomor Induk Karyawan (NIK) dan memasukkan password untuk masuk kedalam aplikasi ini dengan menekan tombol login. Setelah berhasil login, pengguna akan masuk ke menu utama .

C. Tampilan Antarmuka Menu Utama

  

Gambar 5 Tampilan Antarmuka Menu Utama

  Pada tampilan ini terdapat tiga buah button yaitu button chatting, button ubah

  password dan button about us. Button chatting akan menuju ke Tampilan Antarmuka chatting , tempat dimana dosen dan mahasiswa dapat langsung saling berinteraksi

  didalam sebuah chatroom, kemudian button ubah password akan menuju ke Tampilan Antarmuka Ubah Password dimana pengguna dapat mengubah password, dan yang terakhir button about us akan menuju ke Tampilan Antarmuka About Us yang berisi info tentang pembuat.

  IJCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page

  IJCCS

ISSN: 1978-1520 

  7 D.

   Tampilan Antarmuka About Us Gambar 6 Tampilan Antarmuka About Us Antarmuka ini akan menampilkan nama dan foto pembuat aplikasi.

  E. Tampilan Antarmuka List Dosen Gambar 7 Tampilan Antarmuka List Dosen

  Antarmuka ini akan menampilkan list-list dari para dosen. Pengguna dapat mengklik list tersebut untuk masuk ke ruang chat sehingga mahasiswa dapat berkonsultasi dengan dosen mengenai kegiatan perkuliahan.

  Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

  8 

ISSN: 1978-1520 F.

   Tampilan Antarmuka Chatting

Gambar 8 Tampilan Antarmuka Chatting

  Gambar diatas merupakan antarmuka dari ruang chat. Pada tampilan ini terdapat list hasil chatting, edit text untuk menuliskan pesan, dan button send untuk mengirimkan pesan, setelah button send ditekan maka penerima akan mendapatkan pesan notifikasi dari pengirim .

  G. Tampilan Antarmuka Ubah Password Gambar 9 Tampilan Antarmuka Ubah Password

  Pada tampilan ini terdapat tiga buah edit text dan satu buah button ubah

  password . Edit text yang pertama pengguna harus memasukkan kata sandi lama, edit text yang kedua pengguna harus memasukkan kata sandi baru, edit text yang ketiga

  pengguna harus mengulang kata sandi yang dibuat tadi, kemudian button ubah password untuk mengubah password yang lama ke password yang baru.

  IJCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page

  IJCCS

ISSN: 1978-1520 

  9 Analisis hasil uji Aplikasi chatroom dengan Pemanfaatan Google Cloud Messaging ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi yang dihasilkan. Berdasarkan hasil uji aplikasi dengan menggunakan 3 smartphone yaitu Samsung Galaxy W, Samsung Galaxy Ace, dan Samsung Galaxy Tab 3, hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 1- 10 :

  4. Menekan button

  mengosongkan

  password

  Muncul toast dengan tulisan “Silahkan masukkan

  password ”.

  Berhasil Berhasil Berhasil

  3. Menekan button

  login dengan

  mengosongkan NPM/NIK

  Muncul toast dengan tulisan “Silahkan masukkan NPM/NIK”.

  Berhasil Berhasil Berhasil

  login dengan

  2. Menekan button

  NPM/NIK dan

  password yang

  sesuai Masuk ke Tampilan Antarmuka Menu Utama

  Berhasil Berhasil Berhasil

  

Tabel 3 Uji Coba Tampilan Menu Utama

  No. Kasus Hasil yang diharapkan Hasil Uji

  (Samsung Galaxy W)

  Hasil Uji (Samsung

  Galaxy Ace) Hasil Uji

  (Samsung Galaxy Tab 3)

  login dengan

  Berhasil Berhasil Berhasil

  

Tabel 1 Uji Coba Splash Screen

  

Tabel 2 Uji Coba Tampilan Login

  No. Kasus Hasil yang Diharapkan

  Hasil Uji (Samsung

  Galaxy W) Hasil Uji

  (Samsung Galaxy Ace)

  Hasil Uji (Samsung

  Galaxy Tab 3)

  1. Menampilkan

  Splash Screen

  Setelah 5 detik tampilan akan berpindah ke Tampilan Login.

  Berhasil Berhasil Berhasil

  No. Kasus Hasil yang Diharapkan

  Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

  Hasil Uji (Samsung

  Galaxy W) Hasil Uji

  (Samsung Galaxy

  Ace) Hasil Uji (Samsun g Galaxy

  Tab 3)

  1. Menekan button

  login dengan

  mengosongkan NPM/NIK dan

  password

  Muncul toast dengan tulisan “Silahkan isi NPM/NIK dan

  password ”.

  10 

ISSN: 1978-1520

  1. Menekan Masuk ke

  button Tampilan

  Berhasil Berhasil Berhasil

  About Us Antarmuka About Us

  2. Menekan Masuk ke

  button halaman

  Berhasil Berhasil Berhasil

  chatting antarmuka list dosen.

  Tabel 4 Uji Coba Tampilan List Dosen

  No. Kasus Hasil yang diharapkan Hasil Uji Hasil Uji Hasil Uji (Samsung (Samsung (Samsun

  Galaxy Galaxy g Galaxy W) Ace) Tab 3)

  1. Klik pada Muncul halaman antarmuka

  list dosen chatting

  Berhasil Berhasil Berhasil yang di pilih

   Tabel 5 Uji Coba Tampilan Chatting

  No. Kasus Hasil yang Diharapkan Hasil Uji Hasil Uji Hasil Uji (Samsung (Samsung (Samsun

  Galaxy Galaxy g Galaxy W) Ace) Tab 3)

  1. Memasukkan Pesan muncul di kotak Berhasil Berhasil Berhasil pesan chatting . kedalam kotak pesan dan menekan

  button send

Tabel 6 Uji Coba Ubah Password

  No. Kasus Hasil yang Diharapkan Hasil Uji Hasil Uji Hasil Uji (Samsung (Samsung (Samsun

  Galaxy Galaxy g Galaxy W) Ace) Tab 3)

  1. Menekan button Muncul toast dengan ubah password tulisan “Data belum dengan lengkap”

  Berhasil Berhasil Berhasil mengosongkan salah satu atau semua edit text

  2. Menekan button Server meng update ubah password password pengguna Berhasil Berhasil Berhasil dengan

  IJCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page

  IJCCS

ISSN: 1978-1520 

  11 memasukkan data secara lengkap

  offline dan

  offline Google Cloud Messaging

  menyimpan pesan pada

  server nya,

  kemudian pesan akan diteruskan ke penerima jika penerima dalam keadaan online.

  Berhasil Berhasil Berhasil

  4. Mengirimkan pesan dengan kondisi pengirim

  penerima

  online dan

  online

  Pesan akan dikirim ke penerima jika pengirim online Berhasil Berhasil Berhasil

  5. Mengirimkan pesan dengan kondisi pengirim

  online dan

  Penerima menerima pesan notifikasi dari pengirim

  Berhasil Berhasil Berhasil

  penerima

  3. Mengirimkan pesan dengan kondisi pengirim

  Tabel 7 Uji Coba Google Cloud Messaging

  1. Mengirimkan pesan pada sebuah group

  No. Kasus Hasil yang Diharapkan

  Hasil Uji (Samsung

  Galaxy W) Hasil Uji

  (Samsung Galaxy Ace)

  Hasil Uji (Samsung

  Galaxy Tab 3)

  chat

  Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

  Anggota group mendapat pesan notifikasi berupa pesan terbaru yang di kirim di grup dengan waktu kurang lebih 3 detik.

  Berhasil Berhasil Berhasil

  2. Mengirimkan pesan pada sebuah group

  chatting

  dengan kondisi penerima tidak membuka aplikasi

  Pesan notifikasi masih dapat terkirim kepada penerima

  Berhasil Berhasil Berhasil

  

  12 penerima

ISSN: 1978-1520

  online

  real time , gambar 16 menunjukkan grafik kuesioner yang menyatakan bahwa fitur yang

  Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju

  Sangat Setuju 48% Tidak Setuju

  

Netral

6%

Setuju 46%

  0% Kurang Setuju 0%

  

Gambar 10 Grafik Kuesioner Pertanyaan Pertama

Tidak Setuju

  disediakan sudah cukup baik, gambar 17 menunjukkan grafik kuesioner yang menyatakan bahwa aplikasi dapat mempermudah mahasiswa untuk berkonsultasi dengan dosen, gambar 18 menunjukkan grafik kuesioner yang menyatakan bahwa dengan penggunaan aplikasi ini waktu menjadi lebih efisien, gambar 18 menunjukkan grafik kuesioner yang menyatakan bahwa dengan penggunaan aplikasi ini mahasiswa menjadi lebih aktif.

  Berhasil Berhasil Berhasil Kuesioner diberikan kepada pengguna aplikasi untuk memberikan penilaian terhadap aplikasi chatroom yang telah dibuat. Kuesioner dibagikan sebanyak 50 buah kepada pengguna di STMIK GI MDP. Gambar 10 menunjukkan grafik kuesioner yang menyatakan bahwa aplikasi mudah untuk digunakan, gambar 11 menunjukkan grafik kuesioner yang menyatakan bahwa tampilan aplikasi cukup menarik, gambar 12 menunjukkan grafik kuesioner yang menyatakan bahwa kinerja aplikasi sudah baik dalam segi kecepatan akses pada tiap menu aplikasi, gambar 13 menunjukkan grafik kuesioner yang menyatakan bahwa aplikasi bermanfaat bagi kegiatan perkuliahan, gambar 14 menunjukkan grafik kuesioner yang menyatakan bahwa sistem chatting mudah dipahami, gambar 15 menunjukkan grafik kuesioner yang menyatakan bahwa pesan terkirim secara

  6. Mengirim 10 pesan beruntun kepada penerima

  Penerima menerima pesan notifikasi dari pengirim

  IJCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page

  Berhasil Berhasil Berhasil

  Penerima menerima pesan notifikasi dari pengirim

  7. Mengirim 20 pesan beruntun kepada penerima

  Berhasil Berhasil Berhasil

  Penerima menerima pesan notifikasi dari pengirim

  8. Mengirim 30 pesan beruntun kepada penerima

  IJCCS

ISSN: 1978-1520 

  13 Gambar 11 Grafik Kuesioner Pertanyaan Kedua

  Gambar 12 Grafik Kuesioner Pertanyaan Ketiga Gambar 13 Kuesioner Pertanyaan Keempat Tidak Setuju

  0% Kurang Setuju 0%

  Netral 6% Setuju 50%

  Sangat Setuju 44% Tidak Setuju

  Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju

  

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

  Setuju 0% Netral 8%

  Setuju 52% Sangat Setuju

  40% Tidak Setuju Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju

  Tidak Setuju 0% Kurang

  Setuju 0% Netral 4%

  Setuju 56% Sangat Setuju

  40% Tidak Setuju Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju

  Tidak Setuju 0% Kurang

  

  14 Gambar 14 Kuesioner Pertanyaan Kelima

ISSN: 1978-1520

  

Gambar 15 Kuesioner Pertanyaan Keenam

Gambar 16 Kuesioner Pertanyaan Ketujuh

  Tidak Setuju 0% Kurang

  54% Tidak Setuju Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju

  Setuju 38% Sangat Setuju

  Setuju 0% Netral 8%

  Tidak Setuju 0% Kurang

  34% Tidak Setuju Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju

  Setuju 52% Sangat Setuju

  Setuju 0% Netral 14%

  54% Tidak Setuju Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju

  

Gambar 17 Kuesioner Pertanyaan Kedelapan

Tidak Setuju

  IJCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page

  Setuju 0% Netral 8%

  Tidak Setuju 0% Kurang

  Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju

  Sangat Setuju 46% Tidak Setuju

  Netral 6% Setuju 48%

  0% Kurang Setuju 0%

  Setuju 38% Sangat Setuju

  IJCCS

ISSN: 1978-1520 

  15 Gambar 18 Kuesioner Pertanyaan Kesembilan

  Tidak Setuju 0% Kurang

  Tidak Setuju Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju

  32% Sangat Setuju 64%

  Setuju 0% Netral 4% Setuju

  Tidak Setuju 0% Kurang

  56% Tidak Setuju Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju

  Setuju 36% Sangat Setuju

  Setuju 0% Netral 8%

  4. Waktu yang dibutuhkan Google Cloud Messaging untuk mengirimkan pesan kepada penerima tergantung dari koneksi internet, namun dalam keadaan normal pesan akan diterima dalam waktu kurang lebih 3 detik.

   Gambar 19 Kuesioner Pertanyaan Kesepuluh

  Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

  pesan jika smartphone mati didalam server Google Cloud Messaging, dan mengirimkan pesan tersebut jika smartphone telah dihidupkan dan memiliki koneksi intenet.

  smartphone dalam keadaan mati karena Google Cloud Messaging akan menyimpan

  2. Pesan yang dikirim melalui Google Cloud Messaging akan selalu terkirim walaupun

  1. Google Cloud Messaging dapat digunakan sebagai sarana pengiriman pesan pada aplikasi chatting.

  Pengembangan aplikasi chatroom ini dimulai dari analisis kebutuhan

sampai dengan implementasi dan pengujian. Ada beberapa kesimpulan yang

didapat setelah menyelesaikan pembuatan aplikasi skripsi ini, berikut adalah

beberapa kesimpulan dari pembuatan aplikasi chatroom berbasis Android ini :

  4. KESIMPULAN

  3. Pesan yang dikirim secara beruntun akan menyebabkan penumpukan antrian pesan sehingga akan menyebabkan pengiriman pesan menjadi terhambat atau benar-benar tidak terkirim.

  

  16 5.

ISSN: 1978-1520

  Dari hasil kuesioner dapat disimpulkan bahwa aplikasi mudah untuk digunakan (52% setuju), dengan penggunaan aplikasi ini waktu menjadi lebih efisien (54% sangat setuju), aplikasi ini bermanfaat untuk pengguna (64% sangat setuju).

  4. Bapak Antonius Wahyu Sudrajat, S.Kom, M.T.I, selaku Pembantu Ketua III STMIK GI MDP Palembang.

  10. Rekan-rekan mahasiswa/i, teman-teman dekat yang teah membantu dan memberikan dorongan serta semangat tinggi untuk penelitian ini. Terima Kasih.

  9. Keluarga yang selalu mendukung dalam menyelesaikan penelitian ini.

  8. Orang tua tercinta yang telah memberikan doa dan mendorong kami secara moral serta material.

  7. Segenap dosen STMIK GI MDP yang telah memberikan bimbingan dan semangat kepada penulis selama kuliah.

  6. Bapak Eka Puji Widiyanto, S.T., M.Kom, selaku pembimbing penelitian yang telah bersedia membimbing penulis untuk konsultasi program dan mengoreksi penelitian sehingga dapat terselesaikan.

  5. Ibu Yoannita, S.Kom, M.Kom, selaku Pembimbing Skripsi dan Ketua Program Studi Teknik Informatika STMIK GI MDP Palembang.

  3. Ibu Yulistia, S.Kom, M.T.I, selaku Pembantu Ketua II STMIK GI MDP Palembang.

  5. SARAN 1. Memperbanyak ruang chat seperti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), seminar, dan

  2. Desy Iba Ricoida, ST., M.T.I , selaku Pembantu Ketua I STMIK GI MDP Palembang.

  IJCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page

  Ucapan terima kasih diberikan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, yakni sebagai berikut :

  4. Pesan yang dikirim pengguna juga dapat disimpan kedalam database SQLite sehingga pengguna dapat melihat pesan history pesan tanpa harus terkoneksi dengan internet UCAPAN TERIMA KASIH

  3. Pada setiap semester dosen dan mahasiswa dapat secara otomatis memiliki ruang chat sendiri, sehingga mahasiswa dapat dengan mudah berkonsultasi mengenai kegiatan perkuliahan yang sedang diambil.

  2. Aplikasi ini dapat terintegrasi dengan Sistem Pembelajaran Online dan Interaktif Multi Data Palembang (SIMPONI MDP).

  room lainnya sehingga mahasiswa akan lebih mudah mendapatkan info-info penting mengenai kegiatan perkuliahan.

  1. Bapak Ir. Rusbandi, M.Eng, selaku Ketua STMIK GI MDP Palembang.

  IJCCS

ISSN: 1978-1520 

  17 DAFTAR PUSTAKA

  

[1]Grinter .R, Palen .L Nopember 2012, Instant Messaging in Teen Life, Palo Alto

Research Center (PARC), Diakses tanggal 14 Februari 2015, dari https://www.cs.colorado.edu.

[2]I. Foster, Y. Zhao, I. Raicu, & S. Lu November 2008, Cloud computing and grid

computing 360-degree compared , in Proceedings of IEEE Grid Computing Environment Workshop , Diakses tanggal 8 September 2014, dari http://arxiv.org.

[3]Shalahuddin, M 2013, Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi

Objek, Informatika, Bandung.

  

[4]IBM 2011, Rational Unified Process: Best Practices for Software Development

Teams, Diakses tanggal 25 Februari 2015, dari https://www.ibm.com.

[5]Zhou .X, Lee .Y, Naveed .M Nopember 2014, Mayhem In the Push Clouds:

  Understanding and Mitigating Security Hazards in Mobile Push-Messaging Services , Samsung Research America, Diakses tanggal 14 Februari 2015 dari http://homes.soic.indiana.edu.

[6]Yilmaz .Y, Demirbas M 2014, Google Cloud Messaging (GCM): An Evaluation,

Department of Computer Science and Engineering SUNY University,

  

Diakses tanggal 14 Februari 2015, dari http://www.cse.buffalo.edu.

[7]Android Developer Februari 2014, Google Cloud Messaging for Android, Diakses

tanggal 27 Agustus 2014, dari http://developer.android.com.

  

[8]Zhao .S, Tao .J 2013, Cloud-based Push-Styled Mobile Botnets: A Case Study of

Exploiting the Cloud to Device Messaging Service , Dept of Computer Science & Engineering The Chinese University of Hong Kong, Diakses tanggal 14 Februari 2015, dari http://www.cs.cuhk.hk.

  Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)