ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, UKURAN DEWAN KOMISARIS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2012-2016) SKRIPSI Diajukan untuk Memen

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,
PROFITABILITAS, UKURAN DEWAN KOMISARIS,
LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP
PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA BANK UMUM
SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2012-2016)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh
RINI SURYATI
NIM 213-13-180

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,
PROFITABILITAS, UKURAN DEWAN KOMISARIS,

LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP
PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA BANK UMUM
SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2012-2016)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh
RINI SURYATI
NIM 213-13-180

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017

iii

iv


v

vi

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

vii

MOTTO

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar zarrahpun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan
melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al-Zalzalah/99: 7-8)

“Perfect Happiness is a balance between spiritual and
financial”
“Persiapkan hati baja untuk memulai niat baikmu, karena hal
pertama yang datang kepadamu adalah musuh yang

mengujimu”

viii

PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Ayahku Djudi dan almh. Ibuku Sutimah yang telah membimbing,
mendidik, mencurahkan segala usaha dan do’anya dengan ikhlas serta
kasih sayang tanpa mengenal lelah dan bosan demi masa depan
penulis.

Untuk keenam kakakku, Solikah, Masiroh, Nur Cholis, Sugiyanti,
Yamti, dan Pujiyanti yang selalu memberiku dukungan agar semangat
mengerjakan skripsi dan segera menyelesaikannya.
Untuk “someone special” yang nantinya akan menjadi pendamping
dalam hidupku.

Untuk sahabat-sahabatku kelompok tallent scouting yang selalu
memotivasiku, Istriyani, Lilik, Maharani, Demi, Nurul, Aisyah, Helmi,
Teti, Kartika, dan Aulia Nisa.


Untuk sahabat-sahabat KKN di Kaliwungu yang selalu memberikan
semangat, Adzkia, Elly, Aam, Wiwik, Ulfa, Nilta, Yanwar, Atok, Nurma,
Indri, Khamid, Andi, Ayu, Uma, Nina, Ima, Yaya.

Untuk sahabat-sahabat Magang di KPwBI DIY yang sangat
memotivasi dan memberikan semangat, Basu, Monica, Willy, Eva dan
Obie.

Untuk sahabat dekatku Aisyahidayati, Lila, Luluk dan semua teman
PS-S1 yang telah banyak memberikan masukan serta semangat.
ix

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta alam, atas limpahan
rahmat, hidayah, taufiq dan inayahnya skripsi ini dapat terselesaikan.
Sholawat serta salam semoga tercurahkan pada junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat yang telah menunjukkan jalan

kebenaran dengn perantara agama Islam.
Penulis skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta bimbingan dari
berbagai pihak, maka segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga
2. Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga
3. H. Abdul Aziz NP, S.Ag., M.M selaku dosen pembimbing dengan penuh
kesabaran telah meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan serta
bimbingan dalam penulisan skripsi ini dari awal sampai akhir.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan seluruh sivitas
akademik IAIN Salatiga
5. Bapak, almh.ibu, kakak, dan semua familiku yang selalu memberi motivasi
serta doa restunya.

x

6. Sahabat-sahabat PS-S1 yang telah banyak memberikan masukan kepada
penulis.

7. Semua pihak yang ikut memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari dan mengakui bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan, semua itu karena keterbatasan pengetahuan penulis.
Oleh karena itu, kritik dan saran penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi
ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat. Amin.

Salatiga, 08 September 2017
Penulis

Rini Suryati
NIM. 21313180

xi

ABSTRAK

Suryati, Rini. 2017. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,
Ukuran Dewan Komisaris, Likuiditas, dan Solvabilitas terhadap
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Kasus Pada
Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2012-2016). Skripsi. Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1-Perbankan Syariah IAIN
Salatiga. Pembimbing: H. Abdul Aziz N.P., S.Ag, MM.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan,
profitabilitas, ukuran dewan komisaris, likuiditas, dan solvabilitas terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada Bank Umum Syariah di
Indonesia tahun 2012-2016. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
dokumentasi Statistik Perbankan Indonesia yang diperoleh dari situs resmi
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di www.ojk.go.id dan web masing-masing
perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah di
Indonesia tahun 2012-2016. Cara pengambilan sampel dengan metode purposive
sampling dan diperoleh data sejumlah 50. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel ukuran
perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, likuiditas dan solvabilitas
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR. Sedangkan
secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Pengungkapan CSR. Profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Pengungkapan CSR. Ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan
terhadap Pengungkapan CSR. Likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap
Pengungkapan CSR. Solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap

Pengungkapan CSR. Nilai Adjusted R Square 0,650 yang artinya bahwa 65%
variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen, dan sisanya
sebanyak 35% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan.

Kata kunci: Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran Dewan Komisaris,
Likuiditas, Solvabilitas, dan Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibiity Disclosure).

xii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................... Error! Bookmark not defined.
PENGESAHAN ..................................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.............. Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .................................................................... vii
MOTTO................................................................................................................ viii
PERSEMBAHAN .................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
ABSTRAK ............................................................................................................ xii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 15
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 15
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 16
E. Sistematika Penulisan .................................................................................... 17
BAB II ................................................................................................................... 19
LANDASAN TEORI ............................................................................................ 19
A. Telaah Pustaka ............................................................................................... 19
B. Kerangka Teori .............................................................................................. 32
1. Perbankan Syariah .................................................................................. 32
2. Teori Stakeholder .................................................................................... 33
3. Corporate Social Responsibility (CSR) .................................................. 35
4. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social
Responsibility Disclosure). ..................................................................... 45
5. Peraturan Mengenai Pengungkapan CSR ............................................... 47

6. Islamic Social Reporting Index (Indeks ISR) ......................................... 48

xiii

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan CSR ............................. 52
1. Ukuran perusahaan.................................................................................. 52
2. Profitabilitas ............................................................................................ 53
3. Ukuran Dewan Komisaris ....................................................................... 55
4. Likuiditas ................................................................................................ 56
5. Solvabilitas.............................................................................................. 58
D. Kerangka Penelitian ....................................................................................... 59
E. Hipotesis ........................................................................................................ 60
BAB III.................................................................................................................. 65
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 65
A. Jenis Penelitian............................................................................................... 65
B. Populasi dan Sampel ...................................................................................... 65
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 68
D. Definisi Konsep dan Operasional .................................................................. 68
1. Indeks ISR ............................................................................................... 68
2. Ukuran Perusahaan ................................................................................. 72

3. Profitabilitas ............................................................................................ 72
4. Ukuran Dewan Komisaris ....................................................................... 72
5. Likuiditas ................................................................................................ 73
6. Solvabilitas.............................................................................................. 73
E. Metode Analisis Data ..................................................................................... 75
1. Analisis Deskriptif .................................................................................. 76
2. Uji Stasioneritas ...................................................................................... 76
3. Analisis Regresi Berganda ...................................................................... 77
4. Uji Statistik ............................................................................................. 78
5. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 80
BAB IV ................................................................................................................. 83
ANALISIS DATA ................................................................................................ 83
A. Deskripsi Obyek Penelitian............................................................................ 83
B. Analisis Data .................................................................................................. 85
1. Uji Stasioneritas ...................................................................................... 85
xiv

2. Uji Regresi Berganda .............................................................................. 86
3. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 92
C. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................................... 96
BAB V ................................................................................................................. 107
PENUTUP ........................................................................................................... 107
A. Kesimpulan .................................................................................................. 107
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 109
C. Saran ............................................................................................................ 109
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 111
LAMPIRAN

xv

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Perbankan Syariah Tahun 2005-2016

............

1

Tabel 1.2 Ringkasan Reserach Gap

.....................................................................

12

Tabel 2.1 Ringkasan telaah pustaka

.....................................................................

27

Tabel 3.1 Daftar Bank Umum Syariah (BUS)
Tabel 3.2 Kriteria Pengambilan Sampel

..................................................... 68

..............................................................

69

Tabel 3.3 Daftar Bank Umum Syariah Sesuai Sampel

.........................................

69

Tabel 3.4 Hasil Content Analysis Berdasarkan Tema

.........................................

72

..................................................

76

Tabel 4.1 Uji Statistik Deskriptif ..........................................................................

84

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Unit Root pada Level ..................................................

87

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Unit Root pada Difference

88

Tabel 3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran

.........................................

Tabel 4.4 Hasil Uji Regresi

90

Tabel 4.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi

.........................................................

91

Tabel 4.6 Hasil Uji F ............................................................................................. 91
Tabel 4.7 Hasil Uji t

............................................................................................. 92

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas

............................................................................

Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas
Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi

...................................................................

93
94

........................................................................ 95

Tabel 4.11 Uji Heteroskedastisitas ........................................................................ 96
Tabel 4.12 Kesimpulan Hasil Uji Hipotesis .........................................................

xvi

107

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tahap Perkembangan Tanggung Jawab Sosial
Gambar 2.2 Kerangka pemikiran

...............................

43

..........................................................................

61

xvii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini pertumbuhan perbankan syariah sangat pesat. Hal tersebut
terjadi sejak diberlakukannya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008. Dengan demikian,
pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki
landasan hukum yang memadai, sehingga mendorong pertumbuhannya yang
semakin cepat. Berikut data perkembangan perbankan syariah dari tahun 2005
hingga tahun 2016.
Tabel 1.1
Perkembangan Jumlah Perbankan Syariah Tahun 2005-2016

Jumlah

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

3

3

3

5

6

11

11

11

11

12

12

13

19

20

26

27

25

23

24

24

23

22

22

21

92

105

114

131

138

150

155

158

163

163

163

166

BUS
Jumlah
UUS
Jumlah
BPRS

Sumber: Statistik Perbankan Syariah Indonesia 2016 (data diolah, 2017)
Dari tabel di atas terlihat bahwa sebelum dikeluarkan Undang-Undang
tentang Perbankan Syariah, perkembangan perbankan syariah yang terdiri dari
BUS (Bank Umum Syariah), UUS (Unit Usaha Syariah), dan BPRS (Bank
Perkreditan Rakyat Syariah) sudah mengalami peningkatan namun belum
pesat.

1

2

Dengan lahirnya Undang-Undang Perbankan Syariah tahun 2008
mendorong peningkatan jumlah BUS dari 3 pada tahun 2005 menjadi 13 BUS
pada tahun 2016. Peningkatan jumlah UUS dari 19 pada tahun 2005 menjadi
21 UUS pada tahun 2016. Akan tetapi jumlah UUS mengalami penurunan
setelah diberlakukannya undang-undang tentang perbankan syariah, hal
tersebut disebabkan adanya UUS yang berubah menjadi Bank Umum Syariah
(BUS). Dan peningkatan jumlah BPRS dari 92 pada tahun 2005 menjadi 166
BPRS pada tahun 2016.
Perbankan syariah sudah banyak mencapai kemajuan, baik dari aspek
kelembagaan dan infrastruktur penunjang, perangkat regulasi dan sistem
pengawasan, maupun awareness dan literasi masyarakat terhadap layanan jasa
keuangan syariah. Sistem keuangan syariah Indonesia saat ini juga menjadi
salah satu sistem terbaik dan terlengkap yang diakui secara internasional
(www.ojk.go.id). Hal ini juga mendukung pertumbuhan perbankan yang
semakin pesat.
Berkembangnya perbankan syariah tidak terlepas dari peran masyarakat
yang semakin menaruh kepercayaan terhadap layanan jasa keuangan syariah.
Oleh karena itu, industri perbankan terutama perbankan syariah perlu
menyadari bahwa keberhasilan atau prestasi yang dicapai bukan hanya
dipengaruhi oleh faktor internal, melainkan juga dipengaruhi oleh masyarakat
atau komunitas yang melingkupinya.
Selain itu, pada masa sekarang ini terjadi perubahan paradigma dari
masyarakat dan lingkungan terhadap perusahaan. Antara lain adanya

3

perubahan harapan dari pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan
(Chapple dan Moon dalam Purwanto, 2011). Harapan-harapan tersebut seperti
keinginan investor dan masyarakat untuk mengetahui seluruh aktivitas sosial
yang dilakukan perusahaan.
Perbankan syariah memiliki tanggung jawab sosial atau yang dikenal
dengan corporate social responsibility (CSR). Perusahaan dituntut untuk
melakukan suatu tindakan yang lebih peduli kepada masyarakat dan
lingkungan (Purwanto, 2011). Secara teoritis, CSR merupakan inti dari etika
bisnis, dimana suatu perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban
ekonomis dan legal kepada pemegang saham (shareholders) saja, tetapi
perusahaan

juga

mempunyai

kewajiban

terhadap

pihak

lain

yang

berkepentingan (stakeholders) yang tidak dapat lepas dari kenyataan bahwa
suatu perusahaan tidak bisa hidup, beroperasi, dan bertahan serta memperoleh
keuntungan tanpa bantuan dari berbagai pihak (Putri dan Christiawan, 2014).
Implementasi program CSR oleh perusahaan pada hakikatnya bersifat
orientasi dari dalam ke luar (Untung, 2009). Hal tersebut berarti sebelum
melaksanakan aktivitas CSR, perusahaan terlebih dahulu harus membenahi
kepatuhan terhadap hukum. Perusahaan juga harus menjalankan bisnisnya
dengan baik sehingga dapat menjamin tercapainya maksimalisasi laba. Selain
itu, perusahaan perlu menggembangkan sejumlah kebijakan untuk menuntun
pelaksanaan CSR. Semua hal tersebut tidak akan terlaksana dengan baik bila
perusahaan tidak menerapkan good corporate governance (GCG).

4

Implementasi CSR menjadi salah satu prinsip pelaksanaan GCG, sehingga
perusahaan

yang

melaksanakan

GCG

sudah

seharusnya

melakukan

pelaksanaan CSR. Sebagaimana dijelaskan dalam Pedoman Umum Good
Corporate Governance Indonesia bahwa GCG memiliki prinsip antara lain:
transapransi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, serta kewajaran dan
kesetaraan. Implementasi CSR sesuai dengan prinsip responsibilitas, dimana
dalam pedoman tersebut dinyatakan, “Perusahaan harus mematuhi peraturan
perundang-undangan

serta

melaksanakan

tanggung

jawab

terhadap

masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha
dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good corporate
citizen” (Untung, 2009).
Konsep awal tanggung jawab sosial (social responsibility) secara eksplisit
dikemukakan oleh H. R. Bowen melalui karyanya yang diberi judul “Social
Responsibilities of the Businessmen” pada tahun 1950 (Carroll dalam Untung,
2009). Bowen memberikan rumusan tanggung jawab sosial sebagai berikut:
“it refers to the obligations of businessmen to pursue those policies, to make
those decisions, or to follow those lines of action which are desireable in
terms of the objectives and values of our society”. Definisi tanggung jawab
sosial yang diberikan oleh Bowen telah memberi landasan awal bagi
pengenalan kewajiban pelaku bisnis untuk menetapkan tujuan bisnis yang
selaras dengan tujuan dan nilai-nilai masyarakat. Kedua hal tersebut
merupakan dua premis dasar tanggung jawab sosial.

5

Premis pertama, perusahaan bisa terwujud dalam suatu masyarakat karena
adanya dukungan dari masyarakat. Oleh karena itu, perilaku perusahaan dan
cara yang digunakan perusahaan saat menjalankan bisnis harus berada dalam
bingkai pedoman yang ditetapkan masyarakat. Perusahaan memiliki kontrak
sosial (social contract) yang berisi sejumlah hak dan kewajiban. Kontrak
sosial itu akan berubah sejalan dengan perubahan kondisi masyarakat.
Premis kedua adalah pelaku bisnis bertindak sebagai agen moral (moral
agent) dalam suatu masyarakat. Pembuatan keputusan yang dilakukan oleh
pimpinan dengan posisi puncak di perusahaan senantiasa melibatkan
pertimbangan nilai atau mencerminkan nilai-nilai yang dimiliki oleh
manajemen puncak. Oleh sebab itu, agar terjadi keselarasan antara nilai yang
dimiliki perusahaan dengan nilai yang dimiliki masyarakat, perusahaan harus
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai masyarakat. Premis kedua ini memuat
dimensi etika dari tanggung jawab sosial.
Di dalam Untung (2009), pada penghujung tahun 1980-an tepatnya pada
tahun 1987, The World Commission on Environment and Development yang
lebih dikenal dengan The Brundtland Commission mengeluarkan laporan yang
dipublikasikan oleh Oxford University Press berjudul “Our Common Future”.
Salah satu poin penting dalam laporan tersebut adalah diperkenalkannya
konsep pembangunan berkelanjutan (sustainability developmment), yang
didefinisikan oleh The Brundtland Comission sebagai berikut. “Pembangunan
berkelanjutan adalah pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan manusia

6

saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi yang akan datang dalam
memenuhi kebutuhan mereka”.
The Brundtland Comission dibentuk untuk menanggapi keprihatinan yang
semakin meningkat dari para pemimpin dunia terutama menyangkut
peningkatan kerusakan lingkungan hidup dan sumber daya alam yang semakin
cepat. Selain itu, komisi ini juga dibentuk untuk mencermati dampak
kerusakan lingkungan hidup dan sumber daya alam terhadap ekonomi dan
pembangunan sosial. Oleh karenanya, konsep sustainable development
dibangun di atas tiga pilar yang berhubungan dan saling mendukung satu
dengan lainnya. Ketiga pilar tersebut adalah sosial, ekonomi, dan lingkungan,
sebagaimana ditegaskan kembali dalam The United Nations 2005 World
Summit Outcome Document (Untung, 2009).
Sebagai adopsi dari konsep sustainable development, saat ini perusahaan
secara sukarela menyusun laporan setiap tahun yang dikenal dengan
sustainability report atau beberapa perusahaan (misalnya Microsoft)
menggunakan nama corporate citizenship report (Untung, 2009). Laporan
tersebut menguraikan dampak organisasi perusahaan terhadap tiga aspek,
yakni dampak operasi perusahaan terhadap ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Salah satu model awal yang digunakan perusahaan dalam menyusun
sustainability report mereka adalah dengan mengadopsi metode akuntansi
baru yang dinamakan triple bottom line. Menurut John Elkington dalam
Untung (2009), konsep triple bottom line merupakan perluasan dari konsep

7

akuntansi tradisional yang hanya memuat bottom line tunggal yakni hasil-hasil
keuangan dari aktivitas ekonomi perusahaan.
Dengan dilakukannya kegiatan CSR oleh perusahaan dapat memberikan
image sosial yang positif di mata masyarakat. Hal tersebut bermanfaat untuk
kelangsungan suatu perusahaan maupun suatu organisasi dalam jangka
panjang. Investor maupun masyarakat umum dapat menilai suatu perusahaan
melalui kepeduliannya terhadap masyarakat dan lingkungan. Hal tersebut akan
meningkatkan loyalitas terhadap perusahaan. Perusahaan yang melaksanakan
tanggung jawab sosial akan menghasilkan loyalitas konsumen yang lebih
besar terutama dalam hal produk-produk yang bersifat ramah lingkungan
(Santioso dan Chandra, 2012). Selain itu, aktivitas-aktivitas CSR dapat
dijadikan strategi bisnis dan juga pengendalian risiko sosial perusahaan
(Budiman, 2015).
Di dalam Islam, kewajiban untuk menjaga lingkungan dan seluruh ciptaan
Allah SWT juga telah diajarkan melalui Al-Quran dan juga ajaran-ajaran Nabi
Muhammad. Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna,
manusia diwajibkan untuk bertakwa kepada Allah SWT. Salah satu bentuk
ketakwaan tersebut adalah dengan tidak melakukan kerusakan di bumi ini. Di
dalam Q.S. Al-A’raf ayat 56 juga telah diperintahkan untuk tidak membuat
kerusakan di muka bumi dan juga perintah untuk memperbaikinya. Oleh
karena itu, manusia memiliki tanggung jawab untuk memelihara dan
melestarikan seluruh ciptaan Allah SWT.

8

Konsep CSR dalam Islam lebih ditekankan sebagai bentuk ketakwaan
umat manusia kepada Allah SWT dalam dimensi perusahaan (Raditya, 2012).
Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara menjaga lingkungan dengan baik,
menjamin keselamatan kerja karyawan, dan melakukan kegiatan sosial yang
bermanfaat. Dengan dilakukannya tanggung jawab sosial perusahaan tidak
hanya bermanfaat untuk image positif dan kelangsungan hidup perusahaan
saja, melainkan sebagai wujud taat kepada perintah Allah SWT sebagai Dzat
yang memiliki otoritas tertinggi dalam memberikan keberkahan dan
kesuksesan.
Pelaksanaan CSR di Indonesia diatur dalam beberapa peraturan dan
perundangan seperti UU N0. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
(UUPT) dalam pasal 74 ayat 1 menyatakan bahwa PT yang menjalankan
usaha di bidang dan/atau bersangkutan dengan sumber daya alam wajib
menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas (PT) dalam Pasal 2 menyebutkan
bahwa setiap perseroan selaku subjek hukum mempunyai tanggung jawab
sosial dan lingkungan, dan Pasal 3 ayat (1) menyebutkan bahwa tanggung
jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 menjadi
kewajiban bagi Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang
dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam berdasarkan Undang-Undang.
Pelaksanaan CSR oleh BUMN diatur lebih rinci dalam Peraturan Menteri
Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-05/MBU/2007 tentang

9

Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan
Program Bina Lingkungan (PKBL) yang menyatakan adanya peran dari
BUMN untuk melaksanakan PKBL. Dalam peraturan tersebut diatur besaran
presentase yang harus disisihkan dari laba perusahaan untuk kegiatan CSR
yang dilakukan oleh BUMN.
Dengan peraturan dan perundangan tersebut, praktik CSR di Indonesia
telah diubah dari yang semula bersifat sukarela (voluntary) menjadi suatu
praktik tanggung jawab yang wajib (mandatory) dilaksanakan oleh perusahaan
(Purwanto, 2011).
Pertanggungjawaban sosial yang dilakukan oleh perusahaan perlu
disampaikan kepada stakeholder. Adanya tuntutan terhadap perusahaan untuk
memberikan informasi yang transparan, memiliki akuntabilitas, dan tata kelola
perusahaan yang semakin baik, memaksa perusahaan untuk memberikan
informasi berkaitan dengan aktivitas sosial yang dilakukan (Anggraini dalam
Purwanto, 2011). Oleh karena itu, perlu adanya pengungkapan atas
pertanggungjawaban sosial yang dilakukan perusahaan. Salah satu media
pengungkapan tersebut adalah melalui laporan tahunan (annual report)
perusahaan.
Pengungkapan pertanggungjawaban sosial memainkan peranan penting
bagi perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan hidup di lingkungan
masyarakat dan setiap aktivitas atau operasional perusahaan memiliki dampak
sosial dan lingkungan (Ghozali dan Chairi dalam Purwanto, 2011).

10

Praktik pengungkapan (disclosure) di Indonesia diatur dalam beberapa
ketentuan seperti dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.
1 Revisi 2009 dan peraturan mengenai pengungkapan yang harus dilakukan
oleh perusahaan yang dikeluarkan oleh Bapepam selaku lembaga yang
mengatur dan mengawasi pelaksanaan pasar modal dan lembaga keuangan di
Indonesia. Selain itu, dalam Pasal 66 ayat 2 huruf (c) UUPT No. 40 tahun
2007 juga disebutkan bahwa laporan tahunan perusahaan harus memuat
laporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
Di dalam lembaga keuangan Islam, pertanggungjawaban atas kegiatan
CSR harus dikomunikasikan secara jujur, transparan, dan dipahami oleh
pemangku kepentingan terkait (AAOIFI, 2010). Serta pengungkapan dalam
informasi laporan keuangan harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
tanpa mengurangi ataupun melanggar prinsip-prinsip syariah yang berlaku.
Untuk menilai pengungkapan sosial perusahaan yang sesuai dengan syariat
Islam, dikenal suatu indeks yang disebut sebagai Islamic Social Reporting
(ISR).
Indeks ISR adalah suatu indeks yang mengukur tingkat pengungkapan
sosial yang sesuai prinsip syariah yang disampaikan perusahaan pada laporan
tahunannya (Merina dan Verawaty, 2016). Indeks ini merupakan tolak ukur
pelaksanaan tanggung jawab sosial perbankan syariah yang berisi kompilasi
item-item standar Corporate Social Responsibility (CSR) yang ditetapkan oleh
AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial
Institutions) pada tahun 1990 yang kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh

11

para peneliti mengenai item-item CSR yang diungkapkan oleh suatu entitas
Islam.
Secara spesifik AAOIFI mengatur mengenai tanggung jawab sosial
perusahaan

dalam

Governance

Standard

No.

7:

Corporate

Social

Responsibility, Conduct and Disclosure for IFIs. Peraturan tersebut
menyarankan bagi IFIs (Islamic Financial Institutions) atau institusi keuangan
syariah untuk menyusun dan mengungkapkan kebijakan atas dampak sosial
investasi, pengaruh pengembangan investasi, usaha mikro dan kecil, investasi,
simpanan sosial, manajemen lingkungan dan sebagainya (www.aaoifi.com).
Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah tentang Pengungkapan CSR
tersebut tidak memberikan pedoman khusus mengenai bagaimana dan
informasi apa saja yang harus dilaporkan mengenai kegiatan CSR.
Pengelompokan, pengukuran dan pelaporan juga belum diatur, sehingga
pelaporan tanggung jawab sosial diserahkan pada masing-masing bank. Hal
ini akan berdampak pada berbedanya tingkat pengungkapan sosial antar bank.
Dengan belum terstrukturnya peraturan mengenai pengungkapan CSR,
mengakibatkan perusahaan-perusahaan hanya mengungkapkan kegiatan sosial
sesuai dengan standarisasi masing-masing perusahaan. Hal ini kemungkinan
akan berdampak pada tidak seriusnya perusahaan dalam mengungkapkan
tanggung jawab sosialnya yang berakibat pula pada berbedanya tingkat
pengungkapan sosial antar bank (Roziani dan Sofie, 2010).
Selain itu, berdasarkan hasil penelitian dari Hussainey dan El-Halaby pada
tahun 2016 menggambarkan bahwa tingkat kepatuhan dari bank syariah

12

terhadap standar AAOIFI dalam hal CSR hanya 27%. Kemudian dalam
penelitian Maali dkk (2006) mengatakan bahwa Islamic Social Responsibility
tidak terlalu diperhatikan oleh bank syariah serta masih banyak bank syariah
yang melakukan pengungkapan belum berdasarkan prinsip syariah.
Hal ini mendorong peneliti untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi bank umum syariah dalam mengungkapkan tanggung jawab
sosial perusahaan. Faktor-faktor tersebut diambil dari karakteristik bank
umum syariah, antara lain ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan
komisaris, likuiditas dan solvabilitas.
Berikut ini adalah tabel ringkasan research gap mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan:
Tabel 1.2
Ringkasan Reserach Gap
Variabel
Dependen

Variabel
Independen

Ukuran
Perusahaan

Pengungkapan
CSR

Profitabilitas

Ukuran
Dewan
Komisaris

Peneliti

Metode

Yuliana, dkk
(2008)
Purwanto, 2011

Partial Least
Square
Regresi Linear
Berganda
Regresi Linear
Berganda
Regresi Linear
Berganda
Regresi Linear
Berganda
Regresi Linear
Berganda
Regresi Linear
Berganda
Regresi Linear
Berganda
Regresi Linear
Berganda
Regresi Linear
Berganda
Regresi Linear
Berganda

Rosiana, dkk
(2015)
Nasir, dkk
(2013)
Santioso dan
Chandra (2017)
Darwis (2009)
Taufik, dkk
(2015)
Setiawan, dkk
(2016)
Budiman (2015)
Sumardji dan
Sularto (2007)
Trisnawati
(2014)

Hasil
Negatif tidak
signifikan
Postif signifikan
Positif signifikan
Positif tidak
signifikan
Positif signifikan
Negatif tidak
signifikan
Positif signifikan
Positif tidak
signifikan
Positif signifikan
Positif tidak
signifikan
Negatif tidak
signifikan

13

Variabel
Dependen

Variabel
Independen

Ukuran
Dewan
Komisaris

Peneliti

Metode

Rahayu dan
Cahyati (2014)
Djuitaningsih
dan Marsyah
(2012)
Terzaghi (2012)

Regresi Linear
Berganda
Regresi Linear
Berganda

Positif signifikan

Regresi Linear
Berganda
Regresi Linear
Berganda
Regresi Linear
Berganda

Positif signifikan

Regresi Linear
Berganda
Regresi Linear
Berganda
Regresi Linear
Berganda
Regresi Linear
Berganda
Regresi Linear
Berganda

Negatif signifikan

Regresi Linear
Berganda
Regresi Linear
Berganda

Positif tidak
signifikan
Negatif signifikan

Regresi Linear
Berganda
Regresi Linear
Berganda

Negatif tidak
signifikan
Negatif signifikan

Dewi dan
Priyadi (2013)
Putri dan
Christiawan
(2014)
Yusuf (2011)
Likuiditas
Pengungkapan
CSR

Aini (2015)
Saputro, dkk
(2013)
Roziani dan
Sofie (2010)
Kamil dan
Herusetya
(2012)
Wijaya (2012)

Solvabilitas

Nur dan
Priantinah
(2012)
Anugerah, dkk
(2010)
Handayati
(2011)

Hasil

Positif tidak
signifikan

Berpengaruh
Negatif tidak
signifikan

Positif tidak
signifikan
Positif signifikan
Negatif tidak
signifikan
Negatif tidak
signifikan

Berbagai penelitian menunjukan hasil yang beragam mengenai pengaruh
ukuran perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Purwanto (2011), Rosiana dkk (2015) Santioso
dan Chandra (2017) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pengungkapan CSR. Sementara penelitian yang
dilakukan oleh Yuliana, dkk (2008), dan Nasir, dkk (2013) menyatakan bahwa
ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR.

14

Penelitian yang dilakukan oleh Darwis (2009) menyatakan bahwa
profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap pengungkapan CSR,
Taufik dkk (2015) dan Budiman (2015) menyatakan bahwa profitabilitas
berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan CSR. Sementara
Setiawan dkk (2016), Sudarmadji dan Sularto (2007) menyatakan bahwa
profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR.
Penelitian yang dilakukan oleh Terzaghi (2012), Dewi dan Priyadi (2013)
Rahayu dan Cahyati (2014), menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris
berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR. Sementara Trisnawati
(2014) Djuitaningsih dan Marsyah (2012) menyatakan bahwa ukuran dewan
komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR.
Penelitian yang dilakukan oleh Yusuf (2011), Saputro dkk (2013) Roziani
dan Sofie (2010) menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif signifikan
terhadap pengungkapan CSR. Sementara Putri dan Christiawan (2014), Aini
(2015) menyatakan bahwa likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap
pengungkapan CSR.
Penelitian yang dilakukan oleh Handayati (2011), Nur dan Priantinah
(2012) menyatakan bahwa solvabilitas berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap pengungkapan CSR. Sementara Anugerah dkk (2010) Kamil dan
Herusetya (2012) dan Wijaya (2012) menyatakan bahwa solvabilitas tidak
berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR.
Berdasarkan inkonsisten hasil penelitian di atas mengenai faktor yang
mempengaruhi Pengungkapan CSR, maka penulis akan melakukan penelitian

15

dengan judul: “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,
Ukuran Dewan Komisaris, Likuiditas, Dan Solvabilitas Terhadap
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Kasus Pada
Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2012-2016)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan pokok
permasalahan yang terjadi dan menjadi fokus penelitian yaitu:
1. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan CSR?
2. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan CSR?
3. Bagaimana pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap pengungkapan
CSR?
4. Bagaimana pengaruh likuiditas terhadap pengungkapan CSR?
5. Bagaimana pengaruh solvabilitas terhadap pengungkapan CSR?
6. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan
komisaris, likuiditas dan solvabilitas secara bersama-sama terhadap
pengungkapan CSR?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
menguji:
1. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap Pengungkapan CSR.
2. Pengaruh profitabilitas terhadap Pengungkapan CSR.
3. Pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap Pengungkapan CSR.
4. Pengaruh likuiditas terhadap Pengungkapan CSR.

16

5. Pengaruh solvabilitas terhadap Pengungkapan CSR.
6. Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan komisaris,
likuiditas dan solvabilitas secara bersama-sama terhadap Pengungkapan
CSR.
D. Manfaat Penelitian
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Manfaat Akademis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang
berarti dalam pengembangan ilmu ekonomi, khususnya pada bidang ilmu
akuntansi. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan
referensi dan perbandingan untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang
berkaitan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Pihak Perusahaan / Manajemen
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi
untuk pengambilan kebijakan oleh manajemen perusahaan mengenai
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam laporan
keuangan yang disajikan.
b) Bagi Calon Investor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang laporan
keuangan tahunan sehingga dijadikan sebagai acuan untuk pembuatan
keputusan investasi.

17

c) Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi penyusunan standar akuntansi oleh penyusun
standar akuntansi yang saat ini sedang bersama-sama dengan
kementerian

lingkungan

hidup

menyusun

standar

akuntansi

lingkungan.
d) Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai penambah
informasi dan juga meningkatkan daya tarik terhadap lembaga
keuangan.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I

: PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.

BAB II

: LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang digunakan dalam
penelitian ini, telaah pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB III

: METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, populasi dan
sampel, teknik pengumpulan data dan sumber data, definisi
konsep dan operasional, dan metode analisis data.

18

BAB IV

: ANALISIS DATA
Bab ini menjelaskan tentang deskripsi objek penelitian, serta
analisis data dan pembahasan.

BAB V

: PENUTUP
Pada bab ini merupakan bagian akhir dari penulisan. Seluruh hasil
penelitian akan dirangkum dalam bab ini. Pada bab ini berisi
tentang kesimpulan dan saran. Penelitian ini dilampiri dengan
daftar pustaka dan daftar lampiran yang meliputi deskripsi sampel
penelitian dan hasil output SPSS.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Beberapa penelitian terdahulu yang meneliti tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR),
diantaranya sebagai berikut:
Penelitian yang dilakukan oleh Purwanto (2011) dengan judul pengaruh
tipe industri, ukuran perusahaan, profitabilitas terhadap corporate social
responsibility pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di BEI tahun
2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe industri berpengaruh
signifikan terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial, ukuran
perusahaan

berpengaruh

signifikan

terhadap

pengungkapan

pertanggungjawaban sosial, profitabilitas tidak berpengaruh signifikan
terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial.
Rosiana, dkk (2015) dengan judul Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas,

Leverage,

Dan

Islamic

Governance

Score

Terhadap

Pengungkapan Islamic Social Reporting (Studi Empiris pada Bank Umum
Syariah di Indonesia Tahun 2010-2012). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh positif yang signifikan antara ukuran perusahaan terhadap
pengungkapan ISR. Tidak terdapat pengaruh antara profitabilitas terhadap
pengungkapan ISR.

19

20

Tidak terdapat pengaruh antara leverage terhadap pengungkapan ISR. Islamic
Governance Score tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan ISR.
Santioso dan Chandra (2017) dengan judul Pengaruh Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan, Leverage, Umur Perusahaan, Dan Dewan Komisaris
Independen Dalam Pengungkapan Corporate Social Responsibility pada
Perusahaan Manufaktur di

BEI tahun 2008-2010.

Hasil

penelitian

menunjukkan bahwa Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Proporsi Dewan
Komisaris Independen memiliki pengaruh terhadap pengungkapan CSR.
Leverage

dan umur perusahaan tidak memiliki

pengaruh terhadap

pengungkapan CSR.
Wijaya

(2012)

dengan

judul

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI selama tahun 2008-2010. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
pengungkapan CSR, leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
pengungkapan CSR, ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap
pengungkapan CSR, profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap pengungkapan CSR, kinerja lingkungan tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap pengungkapan CSR.
Trisnawati

(2014)

dengan

judul

Pengaruh

Ukuran

Perusahaan,

Profitabilitas, Leverage, Ukuran Dewan Komisaris dan Kepemilikan
Manajerial terhadap Pengungkapan CSR Industri Perbankan Di Indonesia
pada Perbankan Syariah maupun Konvensional tahun 2009-2011. Hasil

21

penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan
signifikan

terhadap

pengungkapan

CSR.

Profitabilitas

(ROA)

tidak

berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Leverage tidak berpengaruh
terhadap pengungkapan CSR. Ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh
terhadap pengungkapan CSR. Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh
terhadap pengungkapan CSR.
Setiawan, dkk (2016) dengan judul Apakah Ukuran Bank, Profitabilitas,
dan Praktik Manajemen Laba Mempengaruhi Tingkat Pelaksanaan dan
Pelaporan Islamic Social Reporting Pada Perbankan Syariah di Indonesia?
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran bank berpengaruh positif yang
signifikan terhadap pengungkapan ISR. Profitabilitas dan praktik manajemen
laba tidak berpengaruh terhadap pengungkapan ISR.
Taufik, dkk (2015) dengan judul Pengaruh Islamic Governance Score,
Leverage, dan Profitabilitas terhadap Islamic Social Reporting Index pada
Bank Umum Syariah di Indonesia (2010-2013). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Islamic Governance Score (IGS) mempunyai pengaruh tidak signifikan
terhadap variabel dependen Islamic Social Reporting (ISR). Debt to Equity
Ratio (DER) mempunyai pengaruh positif tidak signifikan terhadap variabel
dependen Islamic Social Reporting (ISR). Return on Assets (ROA)
mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Islamic Social Reporting
(ISR).
Budiman (2015) dengan judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada perusahaan barang

22

konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa umur listing perusahaan, kepemilikan institusional,
kepemilikan asing, ukuran dewan komisaris, dan profitabilitas berpengaruh
terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Sedangkan ukuran
perusahaan, independensi komite audit, dan struktur modal tidak berpengaruh
terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Sudana, dan Arlindania (2011) dengan judul Corporate Governance dan
Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan Go-Public
Di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dewan direksi wanita dan leverage berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap pengungkapan CSR. Dewan direksi warga asing, komposisi
komisaris independen, profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh
positif signifikan terhadap pengungkapan CSR.
Anugerah, dkk (2010) dengan judul Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di BEI 2008. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan profitabilitas secara
signifikan berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan. Sedangkan variabel leverage secara statistik berpengaruh negatif
tetapi tidak signifikan terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial
perusahahaan.
Rahayu

dan

Cahyati

(2014)

dengan

judul

Faktor-faktor

Yang

Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada

23

Perbankan Syariah (Periode 2011-2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ukuran DPS tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Jumlah rapat
DPS tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Ukuran Perusahaan
tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Leverage tidak berpengaruh
terhadap pengungkapan CSR. Ukuran dewan komisaris berpengaruh
signifikan terhadap pengungkapan CSR.
Terzaghi (2012) dengan judul Pengaruh Earning Management dan
Mekanisme Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI periode 2008. Hasil
penelitian

menunjukkan

bahwa

kepemilikan

manajerial,

kepemilikan

institusional, komposisi dewan komisaris dan komite audit tidak berpengaruh
signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Ukuran
dewan komisaris dan profile berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan.
Dewi dan Priyadi (2013) dengan judul pengaruh karakteristik perusahaan
terhadap CSRD (Corporate Social Responsibility Disclosure) pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2009-2011. Hasil penelitian
menunjukkan

bahwa

size

perusahaan

berpengaruh

terhadap

CSRD,

profitabilitas tidak berpengaruh terhadap CSRD, leverage tidak berpengaruh
terhadap CSRD, kepemilikan saham publik berpengaruh terhadap CSRD,
ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap CSRD.

24

Yusuf (2011) dengan judul Analisa Pengaruh Karakteristik Perusahaan
Terhadap Tingkat Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada
Perusahaan High Profile Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun
2005-2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
mempengaruhi

pengungkapan

tanggung

jawab

sosial

perusahaan.

Profitabilitas tidak mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan. Umur perusahaan mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan. Leverage mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan. Likuiditas mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan. Kepemilikan publik tidak mempengaruhi pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan.
Saputro, dkk (2013) dengan judul Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Pengungkapan Sustainability Report Perusahaan Di Bursa Efek Indonesia
tahun 2010-2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas tidak
signifikan

berpengaruh

terhadap

pengungkapan

sustainability

report.

Likuiditas berpengaruh positif secara signifikan terhadap pengungkapan
sustainability report perusahaan manufaktur. Leverage tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap pengungkapan sustainability report.
Roziani dan Sofie (2010) dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Tingkat Pengungkapan Sosial Dalam Laporan Tahunan Bank
Konvensional Dan Bank Syariah Di Indonesia periode 2004-2007. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, likuiditas, dan leverage
berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sosial.

25

Wasito, dkk (2016) dengan judul Pengaruh Corporate Governance,
Profitabilitas, Likuiditas dan Solvabil

Dokumen yang terkait

PENGARUH UMUR PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

0 1 12

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, JENIS KANTOR AKUNTAN PUBLIK, UKURAN DEWAN KOMISARIS, KONSENTRASI KEPEMILIKAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP REAKSI INVESTOR : STUDI PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REA

0 0 14

PENGARUH UMUR PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA BANK UMUM SYARIAH ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Akuntans

0 0 17

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, SIZE, UMUR PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS, DAN INDEPENDENSI KOMITE AUDIT TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, SIZE, UMUR PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS, DAN INDEPENDENSI KOMITE AUDIT TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

ANALISIS PENGARUH SIZE, LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PERUSAHAAN DI INDONESIA PERIODE 2010-2014

0 0 16

PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN, UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS, UMUR PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP CSR DISCLOUSURE - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY (CSR) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN DI BEI

0 0 17

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN DI BEI

0 0 16

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UMUR PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN LIKUIDITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING (ISR) PADA BANK UMUM SYARIAH (BUS) DI INDONESIA TAHUN 2010-2014 Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 21