POMPA AIR ENERGI SURYA DENGAN FLUIDA KERJA AIR

POMPA AIR ENERGI SURYA DENGAN FLUIDA KERJA AIR

  Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Mesin Program Studi Teknik Mesin

  Oleh:

  Yohanes Aji Sulistyo NIM : 045214030

  PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

SOLAR WATER PUMP WITH WATER AS WORKING FLUID FINAL ASSIGNMENT

  Presented as a meaning for gaining engineering holder in Mechanical Engineering study programme by

  Yohanes Aji Sulistyo Student Number : 045214030 MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM MECHANICAL ENGINEERING DEPARTEMENT SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

  

ABSTRAK

  Sumber air umumnya terletak lebih rendah dari tempat air tersebut digunakan, sehingga diperlukan pompa air untuk mengalirkan air dari sumber ke tempat dimana air tersebut digunakan.

  Dalam kehidupan sehari–hari banyak kita jumpai, pompa air yang dioperasikan menggunakan energi minyak bumi (dengan motor bakar) atau energi listrik (motor listrik). Tetapi belum semua daerah di Indonesia, terdapat jaringan listrik atau belum memiliki sarana transportasi yang baik.

  Selain bahan bakar minyak, sebenarnya ada energi alternatif lain yang dapat digunakan untuk penggerak pompa air, salah satunya adalah energi termal. Sebagai contoh energi termal dapat berasal dari alam (radiasi sinar matahari). Tetapi informasi tentang unjuk kerja pompa air energi surya di indonesia belum banyak sehingga perlu dilakukan banyak penelitian untuk menjajagi kemungkinan pemanfaatannya.

  Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti, yaitu untuk menjajagi kemungkinan pembuatan pompa air energi surya menggunakan sumber panas dari radiasi sinar matahari. Hal ini didasari kebutuhan masyarakat akan air. Dari penelitian ini dapat diketahui debit, head, efisiensi kolektor dan efisiensi pompa yang dapat dihasilkan..

  Pada penelitian ini akan dibuat model pompa air menggunakan pompa membran, dengan menggunakan fluida kerja air. Pompa air energi surya umumnya terdiri dari 3 (tiga) komponen utama yaitu: (1) evaporator, (2) pompa air dan (3) kondenser.

  Sebagai data diperlukan variabel-variabel yang harus diukur antara lain temperatur fluida kerja mula-mula (T f2 minimum ), temperatur fluida kerja setelah selang waktu tertentu (T f2 maksimum ), temperatur air pendingin masuk kondenser (T ), temperatur air pendingin keluar kondenser (T ), dan radiasi surya yang

  k1 k2

  datang (G). Untuk selanjutnya dari variabel-variabel tersebut dilakukan perhitungan untuk mendapatkan massa uap fluida kerja (m g ), daya pemompaan (Wp), fraksi uap (X uap ), efisiensi kolektor ( η C ) dan efisiensi sistem ( η Sistem ). Efisiensi kolektor terdiri dari efisiensi sensibel kolektor ( ) dan efisiensi laten

  η S kolektor ( η L ). Dari hasil penelitian diperoleh daya pompa maksimal sebesar 0,1225 Watt, terjadi pada ketinggian head 1,5 meter dengan menggunakan fluida kerja mula- mula sebanyak 280gr. Efisiensi sensible kolekor maksimal sebesar 661,26 %, terjadi pada ketinggian head 1,5 meter dengan menggunakan fluida kerja mula- mula sebanyak 450 gr dan 670 gr. Efisiensi laten maksimal sebesar 35,64 % terjadi pada ketinggian head 2 meter dengan menggunakan fluida kerja mula-mula sebanyak 450 gr. Efisiensi sistem maksimal sebesar 0,0165 % terjadi pada ketinggian head 2 meter dengan menggunakan fluida kerja mula-mula sebanyak

  3

  450 gr, dan debit maksimal sebesar 0,00001 m /s terjadi pada ketinggian head pemompaan 1 meter dengan menggunakan fluida mula-mula sebanyak 280 gr.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan anugrah-Nya, sehingga tugas akhir ini dapat penulis selesaikan tepat pada . waktunya. Tugas akhir ini adalah sebagian persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S-1 program studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, . Universitas Sanata Dharma

  Judul tugas akhir yang penulis ambil adalah Pompa Air Energi Surya Dengan Fluida Kerja Air. Adapun alasan penulis memilih judul ini, adalah adanya penggunaan pompa air listrik di masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air dalam kehidupan sehari-hari, sehingga penulis mencoba mencari solusi bagaimana cara untuk mengatasi kebutuhan akan air dalam masyarakat tanpa menggunakan energi listrik. Jika dibuat dalam skala ukuran yang besar, pompa air energi surya ini akan menghasilkan debit air yang sangat besar. Pada kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Ir. Greg. Heliarko, S.J.,S.S.,B.S.T.,M.A.,M.S.C. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.

  2. Budi Sugiharto S.T.,M.T, selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin.

  3. Ir. FA. Rusdi Sambada, M.T, selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

  4. Ir. FX. Agus Unggul Santosa, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

  5. Serta semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu, yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

  Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki dalam penulisan tugas akhir ini, untuk itu penulis mengharapkan masukan dan kritik, serta saran dari berbagai pihak untuk menyempurnakannya. Semoga penelitian dan tugas akhir ini dapat bermanfaat, baik bagi penulis maupun pembaca.Terima kasih.

  Yogyakarta, 29 Juli 2008

  DAFTAR ISI

  11 3.3 Sarana Penelitian.............................................................................

  32 4.2.1 Perhitungan Untuk Variasi Fluida Kerja Mula-Mula 280 gr.

  27 4.2 Pengolahan Dan Perhitungan ..........................................................

  4.1.3 Data Hasil Percobaan Massa Fluida Kerja Mula-Mula 670gr

  21

  4.1.2 Data Hasil Percobaan Massa Fluida Kerja Mula-Mula 450 gr

  16

  4.1.1 Data Hasil Percobaan Massa Fluida Kerja Mula-Mula 280 gr

  16

  16 4.1 Data Penelitian ................................................................................

  14 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................

  13 3.7 Jalannya Penelitian..........................................................................

  13 3.6 Analisa Data ....................................................................................

  12 3.5 Variabel Yang Divariasikan............................................................

  12 3.4 Peralatan Pendukung.......................................................................

  10 3.2 Metode Pengumpulan Data .............................................................

  Halaman HALAMAN JUDUL....................................................................................... i TITLE PAGE .................................................................................................. ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iii HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................... vi ABSTRAK ...................................................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................... viii DAFTAR ISI................................................................................................... ix DAFTAR TABEL........................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii BAB I. PENDAHULUAN ..............................................................................

  9 3.1.2 Cara Kerja Alat ......................................................................

  9 3.1.1 Gambar dan Keterangan ........................................................

  9 3.1 Deskripi Alat ...................................................................................

  8 BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................

  7 2.4 Efisiensi Sistem..............................................................................

  6 2.3 Efisiensi Kolektor ..........................................................................

  5 2.2 Efisiensi Laten Kolektor ................................................................

  4 2.2 Efisiensi Sensibel Kolektor ............................................................

  4 2.1Tinjauan Pustaka .............................................................................

  3 BAB II. LANDASAN TEORI .......................................................................

  2 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................

  2 1.3 Batasan Masalah .............................................................................

  1 1.2 Perumusan Masalah ........................................................................

  1 1.l Latar Belakang .................................................................................

  32

  4.2.3 Hasil Perhitungan Variasi Fluida Kerja Mula-Mula 450 gr ..

  40 4.2.4 Hasil Perhitungan Variasi Fluida Kerja Mula-Mula 670 gr ..

  44 4.3 Grafik Hasil Perhitungan Data Dan Pembahasan ...........................

  48 4.3.1 Grafik Hubungan Waktu Dengan Daya Pemompaan............

  48 4.3.2 Grafik Hubungan Waktu Dengan Efisiensi Sensibel ............

  51 4.3.3 Grafik Hubungan Waktu Dengan Efisiensi Laten .................

  54 4.3.4 Grafik Hubungan Waktu Dengan Efisiensi Sistem ...............

  57

  4.3.5 Grafik Hubungan Efisiensi Sistem Dengan Debit Pemompaan 60

  4.3.6 Grafik Hubungan Efisiensi Sistem Dengan Debit Pemompaan Maksimal ..........................................................

  63 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................

  66

  5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 66

  5.2 Saran................................................................................................ 66 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

  68 LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  28 Tabel 4.9. Data variasi ketinggian 2 meter, massa fluida 670 gr. ....................

  41 Tabel 4.15. Data hasil perhitungan variasi massa fluida kerja mula- mula 450 gr, dengan head pemompaan 2 meter. ....................................

  40 Tabel 4.14. Data hasil perhitungan variasi massa fluida kerja mula- mula 450 gr, dengan head pemompaan 1,5 meter. .................................

  38 Tabel 4.13. Data hasil perhitungan variasi massa fluida kerja mula- mula 450 gr, dengan head pemompaan 1 meter. ....................................

  37 Tabel 4.12 Data hasil perhitungan variasi massa fluida kerja mula- mula 280 gr, dengan head pemompaan 2 meter. ....................................

  36 Tabel 4.11. Data hasil perhitungan variasi massa fluida kerja mula- mula 280 gr, dengan head pemompaan 1,5 meter. .................................

  30 Tabel 4.10. Data hasil perhitungan variasi massa fluida kerja mula- mula 280 gr, dengan head pemompaan 1 meter. ....................................

  27 Tabel 4.8. Data variasi ketinggian 1,5 meter, massa fluida 670 gr. .................

  Halaman Tabel 4.1. Data variasi ketinggian 1 meter, massa fluida 280 gr .....................

  25 Tabel 4.7. Data variasi ketinggian 1 meter, massa fluida 670 gr. ....................

  23 Tabel 4.6. Data variasi ketinggian 2 meter, massa fluida 450 gr .....................

  21 Tabel 4.5. Data variasi ketinggian 1,5 meter, massa fluida 450 gr ..................

  19 Tabel 4.4. Data variasi ketinggian 1 meter, massa fluida 450 gr .....................

  18 Tabel 4.3. Data variasi ketinggian 2 meter, massa fluida 280 gr. ....................

  16 Tabel 4.2. Data variasi ketinggian 1,5 meter, massa fluida 280 gr. .................

  42

Tabel 4.16. Data hasil perhitungan variasi massa fluida kerja mula- mula 670 gr, dengan head pemompaan 1 meter. ....................................

  44 Tabel 4.17. Data hasil perhitungan variasi massa fluida kerja mula- mula 670 gr, dengan head pemompaan 1,5 meter. .................................

  45 Tabel 4.18. Data hasil perhitungan variasi massa fluida kerja mula- mula 670 gr, dengan head pemompaan 2meter. .....................................

  46

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar 3.1. Skema alat penelitian .................................................................

  9 Gambar 4.1. Grafik hubungan waktu dengan daya pemompaan dengan head pemompaan 1 meter..........................................................

  48 Gambar 4.2. Grafik hubungan waktu dengan daya pemompaan dengan head pemompaan 1,5 meter.......................................................

  49 Gambar 4.3. Grafik hubungan waktu dengan daya pemompaan dengan head pemompaan 2 meter..........................................................

  50 Gambar 4.4. Grafik hubungan waktu dengan efisiensi sensibel dengan head pemompaan 1 meter..........................................................

  51 Gambar 4.5. Grafik hubungan waktu dengan efisiensi sensibel dengan head pemompaan 1,5 meter .......................................................

  52 Gambar 4.6. Grafik hubungan waktu dengan efisiensi sensibel dengan head pemompaan 2 meter...........................................................

  53 Gambar 4.7. Grafik hubungan waktu dengan efisiensi laten dengan head pemompaan 1 meter..........................................................

  54 Gambar 4.8. Grafik hubungan waktu dengan efisiensi laten dengan head pemompaan 1,5 meter.....................................................

  55 Gambar 4.9. Grafik hubungan waktu dengan efisiensi laten dengan head pemompaan 2 meter........................................................

  56 Gambar 4.10. Grafik hubungan waktu dengan efisiensi sistem dengan head pemompaan 1 meter..........................................................

  57

Gambar 4.11. Grafik hubungan waktu dengan efisiensi sistem dengan head pemompaan 1,5 meter.....................................................

  58 Gambar 4.12. Grafik hubungan waktu dengan efisiensi sistem dengan head pemompaan 2 meter........................................................

  59 Gambar 4.13. Grafik hubungan efisiensi sistem dengan debit pemompaan dengan head pemompaan 1 meter ...........................................

  60 Gambar 4.14. Grafik hubungan efisiensi sistem dengan debit pemompaan dengan head pemompaan 1,5 meter .......................................

  61 Gambar 4.15. Grafik hubungan efisiensi sistem dengan debit pemompaan dengan head pemompaan 2 meter ...........................................

  62 Gambar 4.16. Grafik hubungan debit pemompaan maksimal dengan dengan head pemompaan.........................................................

  63

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Kebutuhan sehari-hari masyarakat akan air, dalam jumlah besar untuk minum, memasak, mencuci dan lain-lain. Umumnya sumber air terletak lebih rendah dari tempat air tersebut digunakan sehingga diperlukan pompa air untuk mengalirkan air dari sumber ke tempat yang memerlukan.

  Pompa air dapat digerakkan dengan energi minyak bumi (dengan motor bakar) atau energi listrik (motor listrik). Tetapi belum semua daerah di Indonesia terdapat jaringan listrik atau belum memiliki sarana transportasi yang baik sehingga bahan bakar minyak tidak mudah didapat. Selain itu penggunaan bahan bakar minyak atau energi listrik menyebabkan biaya penyediaan air menjadi mahal, sehingga mengurangi kemampuan sebagian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup yang lain. Untuk kondisi daerah seperti itu, umumnya penyediaan air dilakukan dengan tenaga manusia, antara lain membawa air dengan ember, menimba atau dengan pompa tangan. Jika penyediaan air dilakukan dengan tenaga manusia maka bukan hanya tenaga tetapi waktu untuk melakukan kegiatan lain yang lebih produktif akan berkurang.

  Alternatif lain adalah memanfaatkan sumber energi alam untuk memompa air, tergantung potensi yang ada di daerah tersebut maka sumber-sumber energi alam yang dapat dimanfaatkan untuk memompa air adalah energi air, angin atau energi surya. Pemanfaatan energi surya untuk memompa air dapat dilakukan Sel surya masih merupakan teknologi yang tinggi dan mahal bagi masyarakat terutama masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia sehingga penerapannya sangat terbatas. Disisi lain kolektor termal merupakan teknologi yang sederhana dan murah sehingga mempunyai peluang dimanfaatkan masyarakat untuk memompa air. Informasi tentang unjuk kerja kolektor surya untuk memompa air atau yang lebih sering disebut pompa air energi surya di indonesia belum banyak sehingga perlu dilakukan banyak penelitian untuk menjajagi kemungkinannya.

  1.2. Perumusan Masalah

  Bagaimana debit (Q) dan Efisiensi ( η) yang dihasilkan dengan variasi jumlah fluida kerja mula-mula dan ketinggian head pemompaan.

  1.3. Batasan Masalah

  Dalam tugas akhir ini dibatasi tentang pembuatan pompa air energi surya kolektor parabola silinder dengan fluida kerja air dan variasi yang digunakan yaitu variasi jumlah fluida kerja mula-mula yaitu 280, 450, dan 670 gr. Serta variasi ketinggian head pemompaan, yaitu 1 meter, 1,5 meter,dan 2 meter. Data yang diambil sebanyak 30 kali siklus kerja.

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

  Tujuan penelitian yaitu : 1.

  Mengetahui debit, efisiensi kolektor dan daya pemompaan yang dihasilkan.

  2. Membandingkan hasil penelitian ini dengan hasil penelitian lain. Manfaat penelitian yaitu : 1.

  Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut, sehingga dapat diaplikasikan menjadi alat yang berguna bagi masyrakat.

  2. Pembuatan pompa air energi surya menggunakan bahan yang ada di pasar lokal dan teknologi yang didukung kemampuan industri lokal.

  3. Masyarakat dapat menghemat pemakaian energi listrik.

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian pada pompa air energi surya memperlihatkan bahwa waktu

  pengembunan uap dipengaruhi oleh temperatur dan debit air pendingin masuk kondensor (Sumathy, Venkatesh, Sriramulu, 1995). Sebuah prototipe pompa air energi surya yang bekerja dengan siklus Rankin diuji untuk mengetahui unjuk kerjanya menggunakan fluida kerja refrijeran R 113. Penelitian unjuk kerja pompa

  2

  air energi surya termal dengan kolektor pelat datar seluas 1 m , variasi tinggi head 6, 8 dan 10 m memperlihatkan bahwa ukuran vesel uap fluida kerja berpengaruh pada unjuk kerja pompa (Sumathy, 1995). Penelitian secara teoritis pompa air energi surya termal dengan dua macam fluida kerja, yaitu n-pentane dan ethyl ether memperlihatkan bahwa efisiensi pompa dengan ethyl ether 17% lebih tinggi dibanding n-pentane untuk tinggi head 6 m (Wong, 2000). Analisa termodinamika untuk memprediksi unjuk kerja pompa air energi surya termal pada beberapa ketingian head memperlihatkan bahwa jumlah siklus/ hari tergantung pada waktu pemanasan fluida kerja dan waktu yang diperlukan untuk pengembunan uap.

  Waktu pemanasan tergantung pada jumlah fluida awal dalam sistem. Waktu pengembunan tergantung pada luasan optimum koil pendingin (Wong, 2001).

  Penelitian pompa air energi surya termal menggunakan kolektor pelat datar

  2

  sederhana seluas 1 m , fluida kerja ethyl ether menghasilkan kapasitas pemompaan 700-1400 l/hari tergantung pada ketinggian head (6-10 m). Efisiensi termal dengan menggunakan model matematis memperlihatkan unjuk kerja pompa ditentukan oleh fraksi uap dari siklus. Daya pompa meningkat dengan naiknya temperatur maksimum siklus, sementara penurunan efisiensi disebabkan kerugian panas karena proses penguapan dan pengembunan air (Mahkamov, 2003).

2.2. Efisiensi Sensibel Kolektor

  Efisiensi sensibel kolektor didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah energi yang dipakai untuk menaikkan temperatur sejumlah massa fluida kerja didalam evaporator yang berada pada titik fokus kolektor, dari temperatur awal sampai temperatur penguapan dengan jumlah energi termal yang datang selama interval waktu tertentu.

  m C T

. . Δ

f P

  (1)

  η = t S

  Ac G dt .

  ∫

  dengan :

2 Ac : luasan kolektor ( m )

  C : panas jenis fluida kerja ( J/(kg.K) )

  P

  dt : lama waktu pemanasan ( s

  2 G : radiasi surya yang datang ( W/m )

  m f : massa fluida kerja pada evaporator ( kg ) : kenaikan temperatur air ( C )

  ΔT

  (G yang digunakan adalah G rata-rata, karena pengambilan data tidak berdasarkan interval waktu yang tetap akan tetapi berdasar siklus pompa).

2.2. Efisiensi Laten Kolektor

  Efisiensi laten kolektor didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah energi yang digunakan dalam proses penguapan fluida kerja dengan jumlah energi yang datang selama waktu tertentu. Efisiensi laten kolektor dapat dihitung dengan persamaan :

  m . h g fg

  η = L t (2)

  Ac G . dt

  dengan :

2 Ac : luasan kolektor ( m )

  dt : lama waktu pembentukan uap ( s )

  2 G : radiasi surya yang datang ( W/m )

  h : panas laten fluida yang dipanasi ( J/(kg) )

  fg

  m g : massa uap fluida kerja ( kg ) (G yang digunakan adalah G rata-rata, karena pengambilan data tidak berdasarkan interval waktu yang tetap akan tetapi berdasar siklus pompa). Massa uap fluida kerja (m g ) dapat dihitung dengan:

  m = ρ ⋅

  V

  .......................... ( kg ) (3)

  g

  dengan:

  3

  ρ : massa jenis uap ( kg/m )

  3 V : volume langkah kerja pompa membran ( m )

2.3. Efisiensi Kolektor

  Efisiensi kolektor didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah energi yang berguna (menaikkan temperatur dan menguapkan fluida kerja) dengan jumlah radiasi surya yang datang selama waktu tertentu atau efisiensi kolektor merupakan jumlah efisiensi sensibel dan efisiensi laten kolektor. Efisiensi kolektor dapat dihitung dengan persamaan :

  • = η η η

  .................. ( % ) (4)

  C S L

  dengan: η S : efisiensi sensibel kolektor η L : efisiensi laten kolektor

  Daya pemompaan yang dihasilkan dapat dihitung dengan persamaan: = ρ . . .

  W g Q H .................... ( Watt ) (5) P

  dengan:

  3

  ρ : massa jenis air ( kg/m )

3 Q : debit pemompaan ( m /s )

  H : head pemompaan ( m ) Fraksi uap yang dihasilkan dapat dihitung dengan persamaan:

  m uap

  X = × 100 % uap

  (6)

  m evp

  Dimana : m = massa uap ( kg )

  uap

  m evp = massa evaporator ( kg ) 2.4. Efisiensi Sistem.

  Efisiensi sistem didefinisikan sebagai perbandingan antara daya pemompaan yang dihasilkan selama waktu tertentu dengan jumlah radiasi surya yang datang selama waktu tertentu. Efisiensi sistem dapat dihitung dengan persamaan :

  W t

  . Δ

  P η = t

  Sistem Ac

  G.dt (7)

  ∫

  dengan :

2 Ac : luasan kolektor ( m )

  dt : lama waktu pemanasan ( s )

  2 G : radiasi surya yang datang ( W/m )

  Wp : daya pemompaan ( Watt ) : selang waktu ( s )

  Δt

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Deskripsi Alat

  Pompa air energi surya pada penelitian ini terdiri dari 3 komponen utama: 1.

  Kolektor parabola silinder, pada titik fokusnya diletakkan evaporator berupa pipa tembaga diselubungi pipa absorber (dari kaca).

  2. Pompa membran ( balon ) dengan fluida kerja.

  3. Kondenser sebagai tempat pengembunan sehingga uap air dapat menjadi fluida cair dan kembali ke kolektor.

  3.1.1 Gambar dan Keterangan

  Skema pompa air energi surya dapat dilihat sebagai berikut : Keterangan:

  1.Pipa Tembaga yang dipanasi sebagai evaporator

  2.Saluran fluida kerja

  3.Kondenser

  4.Pompa membran

  5.Pendingin kondenser

  6.Tangki pendingin kondenser

  7.Bak penampung air bagian bawah

  8.Saluran air masuk sumber air

  9.Katup satu arah sisi masuk pompa

  10.Katup satu arah sisi tekan pompa

  11.Saluran air menuju bak penampung atas

  12.Bak penampung air bagian atas 13.Kolektor parabola silinder.

3.1.2 Cara Kerja Alat

  Pompa air yang digunakan adalah pompa jenis membran. Kondenser yang digunakan dapat berbentuk tabung. Pada penelitian ini sebagai pendingin kondenser digunakan air dalam tangki dan dihubungkan ke kondenser dengan pipa. Tangki diletakkan lebih tinggi dari kondenser agar air pendingin dapat bersirkulasi secara alami tanpa perlu menggunakan pompa.

  Kolektor menangkap radiasi surya yang datang dan memantulkannya di titik fokus dimana pipa evaporator ditempatkan. Evaporator berfungsi untuk me nguapkan flu ida kerja dan menyalurkannya ke pompa. Karena menerima uap berte kanan pompa melakukan kerja mekanik mendoron g air yang ada di pompa ke tem pat tujuan (tangki atas ). Uap masuk ke kondenser mengalami pengembunan dan fluida kerja kembali ke evaporator. Pengembunan uap ini menyebabkan tekan an dalam pompa turu n (dibawah tekanan atmosfir atau vakum) sehingga air dari sumber masuk dalam po mpa melalui katup satu arah, dan proses langkah tekan pompa akan terjadi kembali, kar ena uap yang baru dari evaporator masuk ke dalam pompa. Setiap satu langkah tekan p ompa (karena uap bertekanan masuk pomp

  a) dan satu langkah hisap (kare na uap mengembun di kondenser) disebut satu siklus. Pompa dilengkapi dengan dua katup satu arah masing-masing pada sisi h isap dan sisi tekan. Fungsi katup adala h agar pada langkah tekan air mengalir ke tu juan dan tidak kembali ke sumber, dan pada langkah hisap air yang dihisap adala h air dari sumber bukan air dari ta ngki atas. Fluida kerja yang digunakan umum nya adalah fluida cair misaln ya air atau fluida cair yang mempunyai titik didih yang rendah (agar mudah menguap).

  3.2 etode Pengumpulan Data M

  Metode pengumpulan data yaitu cara-cara memperoleh data. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu menggunakan metode langsung.

  Penulis mengumpulkan data dengan menguji alat dan mencatat data-data yang diperlukan. Sebanyak 30 siklus ( 30 langkah penguapan, dan 30 kali langkah pengem bunan)

  3.3 Sarana Penelitian

  Sarana yang digunakan untuk penelitian adalah pompa air dan 3 buah tabung kondensor tempat fluida kerja mula-mula diletakkan, yang mempunyai volume yang berbeda.

  3.4 Peralatan Pendukung

  Adapun peralatan yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah : a.

  Sel Surya Alat ini berfungsi untuk menerima radiasi surya yang data, dan mengkalibrasikan kedalam satuan volt pada multitester.

  b.

  Manometer Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan fluida kerja pada saat pemompaan, pada sisi sebelum pompa.

  c.

  Stopwatch Alat ini digunakan untuk mengukur waktu pengoperasian pompa air, waktu yang diperlukan untuk penguapan, maupun untuk menghitung waktu air mengalir .

  d.

  Gelas Ukur Gelas ukur dipakai untuk mengukur banyaknya air yang keluar dari pompa air setelah jangka waktu tertentu. Gelas ukur yang dipakai maksimal dapat mengukur 1 liter. e.

  Ember Ember digunakan untuk menampung air yang akan dipompa. Air didalam ember ini juga dijaga ketinggiannya agar sama dari waktu ke waktu dengan cara diisi secara terus menerus.

  f. Display termokopel Alat ini digunakan untuk mengukur suhu pada evaporator, dan suhu air kondensor, setelah jangka waktu tertentu.

  g. Pipa U ber isi Air Raksa Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan hisap fluida kerja pada saat penghisapan, serta tekanan pemompaan pada sisi sete lah pompa.

  3.5 bel Yang Divariasikan Varia

  Ada pun variabel yang digunakan dalam pen gujian yaitu: 1. Jumlah massa fl uida kerja mula-mula divariasikan sebanyak 3 variasi.

  2. ggi head pompa yang digunakan divariasikan sebanyak 3 variasi.

  Tin

  3.6 sa Data Anali

  Data yang diamb il dan dihitung dalam penelitian yaitu : 1.

  Volume out put air (V) dan waktu uap terbentuk (s) yang digunakan untuk menghitung debit aliran air (Q).

  2. rhitungan debit aliran (Q) untuk Tinggi head (H) dan hasil pe menghitung daya pompa (W p ).

  3. Massa fluida pada evaporator (mf), perbedaan suhu (∆T) dan r (Ac) dan perhitungan datang (G) untuk menghitung efisiensi sistem

  Analisa akan lebih mudah dilakukan dengan membuat grafik hubungan : 1.

  Hubungan daya pemompaan, efisiensi sensibel kolektor, efisiensi laten kolektor dan efisiensi sistem dengan waktu, menurut jumlah fluida kerja mula-mula, dan ketinggian head pemompaan 2. Hubungan efisiensi sensibel kolektor, efisiensi laten kolektor dan efisiensi sistem dengan daya pemompaan

  Waktu : 30 April 2008 – 16 Juni 2008 Tempat Pelaksanaan :Halaman LAB. MEKANIKA FLUIDA

  UNIVERSITAS SANATA DHARMA Tahapan Pelaksanaan : a.

  Mempersiapkan pompa yang telah berisi fluida kerja dengan head pemompaan yang diinginkan.

  b.

  Mempersiapkan sel surya yang telah dirangkai dengan multitester dengan menggunakan hambatan 10 Ohm. waktu pemanasan dan penguapan (s) untuk menghitung efisiensi kolektor (

  η c ).

  p ), luas kolekto

4. Perhitungan daya pompa (W

  radiasi surya yang (

  η sistem ).

3.7 Jalannya Penelitian

  c. Mengarahkan kolektor pompa dan cell surya kearah datangnya radiasi sur ya.

  d.

  ), suhu air

  minimum

  Mencatat suhu fluida kerja mula-mula (Tf2 pendingin sebelum (Tk2) dan setelah (Tk1)melalui kondensor, diikuti pen catatan waktu menggunakan stopwacth (t).

  e.

  Mencatat suhu fluida kerja pada saat terjadi pemompaan (Tf2

  maksimum ), suhu air pendingin sebelum (Tk2) dan setelah (Tk1) melalui

  kondensor, serta tekanan yang terbaca pada manometer (Pf) dan pipa U.

  3 f.

  Mencatat out put air yang dihasilkan (m ), bersamaan dengan pencatatan waktu air mengalir (t.uap).

  g.

  minimum ),

  Mencatat suhu fluida kerja pada saat terjadi penghisapan (Tf2 suhu air pendingin sebelum (Tk2) dan setelah (Tk1) melalui kondensor, serta ketinggian tekanan yang terbaca pada pipa U h. Mengarahkan kolektor searah datangnya radiasi surya sehingga pantulan sinar tepat diterima evaporator i.

  Percobaan tersebut diulangi dengan menggunakan tabung kondensor dan ketinggian head pemompaan sesuai dengan variasi yang dilakukan.

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. D 4.1.1. Tabel 4.1. D ata Penelitian Data hasil percobaan massa fluida kerja mula-mula 280 gr : ata variasi ketinggian 1meter.

  240 25,1 6 98,0 25,8 2,87 0,03 120 15:2 5 65,6 25,0 24,0 2,91 0,00 -80 240 16:4

  6 26:58 82,5 25,3 23,6 2,95 0,00 -80 450 27:20 100,8 26,6 25,3 2,93 0,03 100 500

  6 24:56 82,3 27,1 23,1 2,97 0,00 -80 400 26:32 100,8 25,4 24,1 2,99 0,04 100 450

  5 21:12 78,8 27,0 22,1 2,95 0,00 -50 360 22:42 100,6 27,7 23,8 3,04 0,03 100 400

  3,00 4 26,6 23,5 0,03 70 330 19:34 81,2 25,2 23,1 2,87 0,00 -84 330 20:23 101,5 27,2 23,5 2,90 0,04 100 360

  6 17:5 1 80,8 26,7 23,0 3,01 0,00 -20 320 18:45 101,6

  26,0 23,3 6 0 101,8 2,93 0,03 120 280 16:57 75,9 4 0,00 -80 280 26,5 22,2 2,3 17:20 101,5 26,7 22,1 3,02 0,04 120 320

  22,9 8 97,7 24,3 2,91 0,04 80 200 14:13 65,6 22,3 24,0 2,90 0,00 -40 200 14:28

  waktu Tf2 Tk1 Tk2 Pf raksa output t out put detik C kon.atas kon.bawah volt kg/cm

  25,8 7 100,7 25,4 2,89 0,05 120 18 11:25 69,4 22,8 25,0 2,89 0,00 -40 180 13:02

  0,00 -40 140 78,5 25,5 25,0 2,89 7:01

  7 6:45

  4 4:06 68,9 24,3 23,0 2,95 0,00 -70 100 5:33 100,5 26,0 24,6 2,98 0,05 120 140

  22,7 8 98,8 24,2 2,80 0,05 120 8 2:56 55,4 22,2 23,0 2,82 0,00 -40 80 3:52 101,2 25,0 24,1 2,93 0,04 80 100

  mm ml detik 0:00 27,3 24,6 25,5 2,59 - - - 2:48

  2

  8

Tabel 4.1. Data variasi ketinggian 1 jutan ). meter ( lan waktu Tf2 Tk1 Tk2 Pf raksa output

  1 31,0 1 :05:45 81,3 24,5 2,88 0,00 -50 020

  1 1 :02:30 01,6 29,4 24,8 2,87 0,04 80 860

  6 1:02:01 78,6 28,3 24,2 2,76 0,00 -64 860 1:03:20 102,2 29,6 25,7 2,76 0,04 100 910

  9 1:03:48 78,4 29,5 25,6 2,84 0,00 -60 910 1:04:30 101,5 31,1 25,2 2,84 0,04 100 960

  9 1:04:57 72,5 29,6 25,0 2,85 0,00 -30 960

  1 :05:10 101,6 100 1 31,0 24,6 2,86 0,05 020

  10

  1 31,2 23,5 1 :06:13 101,2 2,98 0,03 80 050

  5 1 9:45 01,5 29,2 25,2 3,15 0,03 80 830

  7

  1 29,3 1 :07:09 87,3 23,0 2,95 0,00 -50 050

  1 31,4 24,8 1 :08:47 101,2 2,86 0,04 100 100

  8

  1 31,2 1 :10:54 72,5 24,4 2,96 0,00 -50 100

  1 31,7 25,6 1 :13:20 101,2 2,97 0,05 120 150

  7 59:58 84,6 29,0 25,0 2,89 0,00 -40 830

  5 55:24 85,8 26,0 23,1 3,11 0,00 -30 800

  t out put detik C kon.atas volt kg/cm

  67

  2

  kon.bawah mm ml detik 28:11 102,3 25,6 24,7 2,90 0,05 120 540

  6 29:2

  24,2 540 1 70,9 23,0 2,88 0,00 -10 30:20 100,8 24,6 26,5 2,89 0,04 100 580

  6 30:31 72,5 24,6 26,0 2,94 0,00 -30 580 35:10 101,3 23,1 2,97 3 25,7 0,0 100 620

  7 35:21 74,5 26,5 22,0 0,00 -30 620 2,98 40:42 1 ,0 2,98 0 00 25,2 24,7 0,03 100

  7

  7 53:56 88,4 24,6 21,3 3,02 0,00 -30 790 55:11 101,3 26,2 23,3 3,10 0,03 100 800

  42 0,00 -10 670 :02 69,6 24,4 24,0 3,01

  44 26,2 7 :07 98,2 20,2 3,03 0,03 80 10

  6

  44 26,0 7 :13 87,6 19,0 2,99 0,00 -64 10

  48 24,7 1 :06 100,2 20,0 2,99 0,03 00 750

  8 48:27 89,5 24,2 19,0 2,97 0,00 -50 750 53:04 101,2 24,6 21,3 2,97 0,03 100 790

  6

  5 19:36 54,5 29,5 24,4 2,37 0,00 -30 400 20:01 98,8 29,5 24,4 2,38 0,12 60 430 4 22:21 54,0 29,6 24,5 - 2,36 0,00 60 430 22:31 99,5 29,6 24,4 2,34 0,10 120 460 5 27:44 69,0 29,8 24,6 2,43 0,00 -60 460 27:52 1 00,1 29,9 24,9 2,50 0,09 120 500 6 28:58 54,0 29,8 24,5 2,52 0,00 -30 500 29:03 100,7 29,7 24,3 2,54 0,10 70 520 4 30:55 54,0 29,8 24,3 2,49 0,00 -50 520

  80

  80

  29,3 24,6 3 00,5 2,37 0,11 80 70 3 15:42 55,0 29,4 24,6 0,00 3 2,36 -50 70 15:51 98,8 29,4 24,5 400 2,35 0,12

  28,7 24,6 3 00,2 2,37 0,09 80 50 6 14:24 54,5 28,5 24,5 0,00 3 2,37 -50 50 14:39 1

  13:12 60,0 28,5 24,1 - 0,00 3 2,35 50 20 13:21 1

  12:45 1 28,3 23,9 3 00,1 2,33 0,10 90 20 6

  28,6 23,6 2 00,2 2,34 0,12 80 90 5 12:32

  28,7 23,6 2 59,0 2,33 0,00 -50 60 10:19 1

  6 10:05

  28,6 23,7 260 00,8 2,33 0,11 120

  4 8:35 54,1 28,5 23,4 220 2,34 0,00 -20 8:55 1

  70

  28,4 23,2 220 01,1 2,34 0,10

  7 6:25 60,0 28,6 23,5 200 2,35 0,00 -20 6:38 1

  28,9 23,6 200 01,2 2,33 0,09

Tabel 4.2. Data Variasi ketinggian 1,5 meter.

  20 4:18 1

  7 4:08 54,0 28,2 23,8 - 150 2,34 0,00

  50

  28,0 23,5 150 01,5 2,33 0,09

  4 3:12 57,0 27,9 23,5 100 2,32 0,00 -60 3:28 1

  80

  27,9 23,6 100 00,2 2,32 0,12

  4 2:45 68,9 26,9 23,5 0,00 7 2,34 -44 0 2:59 1

  70

  26,5 23,7 4 00,1 2,41 0,09 80 0 5 1:23 55,0 26,8 23,5 0,00 4 2,41 -40 0 1:59 99,1 26,8 23,4 0,11 70 2,30

  mm ml detik 0:00 26,2 26,2 25,5 2,43 - - 0 1:12 1

  2

  waktu Tf2 Tk1 Tk2 Pf raksa output t out put detik C kon.atas kon.bawah volt kg/cm

  • 28,5 23,7 2 54,2 2,35 0,00 50 90

Tabel 4.2. Data Variasi ketinggian 1,5 meter ( lanjutan ).

  waktu Tf2 Tk1 Tk2 Pf raksa output t out put detik C kon.atas kon.bawah volt kg/cm

  2

  mm ml detik 32.23 99,7 29,8 24,6 2,50 0,08 0

  5

  12

  70

  5 33.37 54,0 30,0 25,1 2,52 0,00 -30 570 34.13 99,8 30,1 25,7 2,54 0,10 80 600 4 34.19 63,0 30,3 25,9 2,55 0,00 -50 600 35.28 99,2 30,4 25,8 2,56 0,09 50 620 5 35.36 54,0 30,3 26,2 2,59 0,00 -70 620 36.15 101,2 30,4 26,7 2,60 0,08 70 660 6 36.53 68,2 30,5 26,4 2,60 0,00 -70 660 37.08 101,3 30,9 26,7 2,60 0,09 70 700 7 37.26 55,1 31,0 26,6 2,58 0,00 -80 700 38.51 102,1 31,3 26,6 2,56 0,12 50 750 6 39.45 68,3 31,2 26,7 2,56 0,00 -80 750 40.15 100,5 31,1 26,8 2,55 0,10 50 800 8 40.21 54,0 31,2 26,7 2,55 0,00 -86 800 41.03 100,9 31,4 26,7 2,55 0,11 80 850 7 41.21 68,4 31,6 26,8 2,54 0,00 -70 850 42.31 101,2 31,7 26,9 2,54 0,09 70 890 5 42.37 54,1 31,8 27,3 2,53 0,00 -90 890 43.15 100,7 31,8 27,5 2,49 0,08 70 930 9 43.28 68,2 31,8 27,6 2,48 0,00 -90 930 44.47 100,4 31,8 27,6 2,50 0,10 90 970 6 45.12 54,0 32,0 27,8 2,50 0,00 -50 970 45.39 101,4 32,2 27,8 2,50 0,09 80 1000 6 Ta Data i ke an 2 m bel 4.3. Varias tinggi eter. waktu Tf2 Tk1 Tk2 Pf raksa t out output put detik C kon.atas volt kon.bawah kg/cm

  2

  mm ml detik 0:00 27,3 24,6 24,3 2,59 - - - 2:50 100,1 100 26,1 25,3 2,80 0,14 50 9 3:12 72,4 -70 26,5 25,3 2,82 0,00

  50 6:07 102,8 100 25,2 10 26,8 2,93 0,14 100

Tabel 4.3. Data Variasi ketinggian 2 meter ( lanjutan ).

  waktu Tf2 Tk1 Tk2 Pf raksa output t out put detik C kon.atas kon.bawah volt kg/cm

  2

  mm ml detik 8:06 71,6 110 25,0 12 26,9 2,98 0,14 160 9:44 102,8 100 25,1 9 27,2 2,89 0,17 200

  10:12 76,5 -60 27,4 25,1 2,89 0,00 200 11:55 99,7 100 25,2 14 27,5 2,91 0,16 240 12:06 75,6 -30 27,6 25,2 2,90 0,00 240 14:21 100,7 100 25,6 8 27,9 2,87 0,15 260 14:48 76,4 -70 28,0 25,6 2,91 0,00 260 17:32 102,5 100 25,7 9 28,2 2,93 0,14 300 18:35 77,5 -70 28,3 25,7 2,34 0,00 300 39:55 101,4 120 27,5 11 28,3 3,02 0,13 350 40:24 75,6 -70 28,5 27,5 3,01 0,00 350 41:48 97,6 110 27,7 9 28,8 3,00 0,14 400 42:13 69,8 -30 28,6 27,6 2,87 0,00 400 52:22 96,8 100 27,6 5 28,4 2,90 0,15 420 53:24 73,5 -50 28,6 27,7 2,95 0,00 420 54:52 98,9 100 27,8 7 29,0 3,04 0,15 450 55:12 74,5 -30 29,4 27,8 2,97 0,00 450 56:43 99,5 100 27,9 5 29,5 2,99 0,14 470 57:24 78,5 -50 29,5 27,8 2,95 0,00 470

  1:02:15 110 29,4 8 100,7 28,0 2,93 0,15 500

  1:02:53

  • 30 84,5 29,5 27,9 2,91 0,00 500 1:04:30

  100 29,6 4 101,6 28,1 2,90 0,14 520 1:04:58

  • 30 82,6 29,7 28,1 2,88 0,00 520 1:06:15 99,6 29,8 28,2 2,89 0,16 120 540 3 1:06:48 84,7 29,9 28,2 2,94 0,00 -24 540 1:10:15 100,2 30,1 28,3 2,97 0,15 110 550 5 1:11:21 75,8 30,5 28,3 2,98 0,00 -30 550 1:13:26 ,7

  6 99 30,6 28,3 2,98 0,1 100 570 5 1:14:06 ,5 72 30,4 28,4 3,01 0,00 -50 570 1:18:52 96,8 30,8 28,4 3,03 0,15 120 600 8 1:19:24 73,6 30,9 28,5 2,99 0,00 -50 600 1:20:42 98,7 31,2 28,4 2,99 0,15 110 630 8 1:21:24 75,5 31,2 28,6 2,97 0,00 -30 630

Tabel 4.3. Data Variasi ketinggian 2 meter ( lanjutan ).

  t out waktu Tf2 Tk1 Tk2 Pf raksa output put volt

  2

  detik C kon.atas kon.bawah kg/cm mm ml detik 1:27:24 72,3 33,1 29,1 3,11 0,00 -70 700 1:30:21 72,6 33,6 29,4 2,89 0,00 -60 750 1:32:02 102,2 33,8 29,5 2,87 0,15 120 790

  10 1:33:25 74,3 33,9 29,7 2,76 0,00 -50 790 1:35:11 101,3 34,2 29,8 2,76 0,16 120 820 8 1:36:24 75,6 34,3 29,9 2,84 0,00 -50 820 1:37:20 102,1 34,6 30,0 2,84 0,18 120 850 5 1:37:45 75,2 34,6 30,1 2,85 0,00 -30 850 1:39:15 101,2 34,6 30,2 2,86 0,14 120 870 5 1:40:12 75,5 34,7 30,3 2,88 0,00 -70 870 1:41:10 100,5 34,8 30,5 2,98 0,17 120 900 6 1:42:11 76,5 34,7 30,6 2,95 0,00 -30 900 1:43:45 99,8 34,9 30,7 2,86 0,15 100 920 4 1:44:12 74,6 34,8 30,8 2,96 0,00 -50 920 1:45:15 98,4 35,0 30,8 2,97 0,14 100 950 9

  4.1.2 . Data hasil p erc obaa n mas sa flu ida ke rja m ula -mula 50 gr 4 : Tabel 4.4. Data Variasi ketinggian 1me ter.

  t out waktu Tf2 tk1 Tk2 Pf raksa output put volt

  2

  detik C kon.atas k on.bawah kg/cm mm ml detik :00 8,0 2 23,3 25,2 2,43 - - 2 :11

  98 ,7 24,0 25,5 2,41 0,0 2 120

  80

  9 2 :54 67 ,4 24,1 25,6 2,41 0,0 -40

  80 3:01 100,1 24,1 25,8 2,30 0,0 3 80 100

  6 3 :15 73 ,6 24,2 25,8 2,34 0,0 -70 100 3 :30 99 ,3 24,2 25,7 2,32 0,0

  4 80 140

  5 4 :01 74 ,3 24,3 25,9 2,32 0,0 -40 140 4 :23 97 ,3 24,4 26,0 2,33 0,0

  3 80 160

  5 4 :31 72 ,6 24,6 26,1 2,34 0,0 -40 160

Tabel 4.4. Data Variasi ketinggian 1meter ( lanjutan ).

  waktu Tf2 Tk1 Tk2 Pf raksa output t out put detik C kon.atas k volt on.bawah kg/cm

  2

  mm ml detik 5:30 100 24,6 26,2 2,34 0,04 200 5 ,1

  120 6:52 100 24,5 26,2 2,33 0,02 250 8 ,2

  120 7:05 6 24,6 26,4 2,33 0,0 250 4,5 0 -80 7:30 89 24,3 26,3 2,34 0,0 300 9 ,7 3 120 7:59 7 24,4 26,4 2,35 0,0 300 4,1 0 -10 8:10 100 24,4 26,4 2,33 0,02 310 4 ,1

  80 8:56 7 24,6 26,5 2,35 0,0 310 6,8 0 -84 9:09 87 24,5 26,7 2,37 0,0 370 10 ,6 2 100 9:15 6 24,7 26,9 2,37 0,0 370 4,2 0 -50 9:30 98 24,6 27,4 2,37 0,0 400 8 ,5 2 100 9:46 7 24,8 27,5 2,36 0,0 400 8,6 0 -80 9:59 100 24,7 27,5 2,35 0,04 450 7 ,2

  100 10:15 77 24,9 28,2 2,37 0,0 450 ,2 0 -80 10:45 99 25,7 28,6 2,38 0,0 500 8 ,6 3 100 11:06 67 25,8 26,7 2,36 0,0 500 ,9 0 -66 11:39 99,7 25,8 28,8 2,34 0,03 100 540 6 11:54 68,4 25,9 28,6 2,43 0,00 -10 540 12:17 99,5 25,8 28,8 2,50 0,02 100 550 4 12:34 72,9

  550 24,9 28,6 2,52 0,00 -30 14:

  580 8 29 100,0 25,8 28,5 2,54 0,03 100 15:06 67,3 26,0 28,6 2,49 0,00 -30 580 16:16 99,2 26,1 28,6 2,50 0,04 100 600 9 17:16 ,6 2,25 0 74 26,5 29,1 ,00 -10 600 21:09 100,1 26,8 29,3 0,02 80 610 2,50

  4 21:21 ,8 2,52 76 26,9 29,8 0,00 -64 610 22:43 1

  0,03 650 00,2 27,0 30,2 2,54

  10

  7 22:54 78,2 27,1 30,4 2,55 0,00 -50 650 23:34 99,6 27,0 30,3 2,56 0,03 100 680 5 23:54 66,8 27,1 30,6 2,59 0,00 -30 680 24:25 101,2 27,0 30,9 2,60 0,03 100 700 6 24:32 82,5 27,2 30,9 2,60 0,00 -30 700 24:59 100,0 27,1 30,7 2,60 0,04 80 720 5 25:02 62,4 27,2 30,9 2,58 0,00 -40 720 25:15 99,9 27,1 30,9 2,56 0,04 80 750 5

Tabel 4.4. Data Variasi ketinggian 1meter ( lanjutan ).

  4 11:03 55,0 22,2 23,0 3,48 0,00 -20 10 12:30 1 00,1 25,0 24,1 3,62 0,13 120 50

  1 26:35 54,1 25,0 24,0 2,99 0,00 -10 230 26:55 100,8 23,0 26,3 2,97 0,13 160 280

  1 26:25 60,0 22,3 24,0 2,22 0,00 -20 190 26:30 101,1 25,1 25,8 3,01 0,13 160 230

  2 01,2 22,9 24,3 2,25 0,12 140 190

  9 26:17 54,0 22,8 25,0 2,50 0,00 -20 140 26:20 1

  1 25:14 57,0 25,5 25,0 3,29 0,00 -40 100 25:55 101,5 22,8 25,8 2,53 0,13 140 140

  9 14:23 68,9 24,3 23,0 3,60 0,00 -20 50 21:13 100,2 26,0 25,6 3,67 0,13 1 1 40 100

  10:02 99,0 22,7 23,2 3,49 0,09 120 10

  waktu Tf2 Tk1 Tk2 Pf raksa output t out put detik C kon.atas kon.bawah volt kg/cm

  mm ml detik 0:00 25,1 24,1 32,3 3,40 - -

  2

  T . Data si k ian 1 ter. abel 4.5 Varia etingg ,5 me waktu Tf2 tk1 Tk2 Pf raksa t out output put detik C kon.atas volt kon.bawah kg/cm

  2 1 8:40 00,0 27,4 31,0 2,50 0,03 100 870 7 29:03 75,4 27,4 31,2 2,50 0,00 -30 870 29:18 99,8 27,3 31,0 2,50 0,04 80 890 7

  mm ml detik 26:03 100,4 27,2 30,9 2,55 0,03 80 780 7 26:15 82,6 27,3 30,9 2,55 0,00 -30 780 26:59 72,3 27,4 31,0 2,54 0,00 -30 800 27:26 97,5 27,3 30,9 2,54 0,03 100 820 7 27:34 76,5 27,4 31,1 2,53 0,00 -50 820 28:15 100,0 27,3 31,0 2,49 0,04 100 850 6 28:25 75,8 27,5 31,1 2,48 0,00 -30 850

  2

  9 27:05 59,0 22,5 26,2 2,95 0,00 -10 280

  12

  12 41:05 ,6 55 24,4 24,0 2,60 0,0 -20 750 41:23 99,7 26,2 20,2 2,96 0,13 140 800

  11 49:21 68,4 29,6 25,0 3,50 0,00 -30 1150 49:30 101,2 31,0 24,6 3,32 0,13 160 1200

  10 47:21 54,0 29,5 25,6 2,60 0,00 -10 1100 48:03 100,9 31,1 25,2 3,50 0,13 160 1150

  11 46:45 68,3 28,3 24,2 3,20 0,00 -20 1050 47:15 100,5 29,6 25,7 2,67 0,13 160 1100

  14 45:26 55,1 29,0 25,0 3,30 0,00 -10 1000 45:50 102,1 29,4 24,8 3,26 0,13 160 1050

  14 44:53 68,2 26,0 23,1 3,25 0,00 -10 950 45:08 101,3 29,2 25,2 3,38 0,12 160 1000