BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KABUPATEN PURWOREJO - SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PERTANIAN KABUPATEN PURWOREJO BERBASIS ANDROID DENGAN GOOGLE MAPS - repository perpustakaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KABUPATEN PURWOREJO Kabupaten Purworejo terletak pada posisi 109 ᵒ 47’28” – 110ᵒ

  8’20” Bujur Timur dan 7ᵒ 32’ – 7ᵒ 54 Lintang Selatan, dengan luas wilayah 1.034,81752 km2, di sisi utara yang berbatasan dengan Kabupaten Magelang dan Wonosobo, di sebelah timur berbatasan dengan Daerah Istimewa Jogjakarta, dataran rendah disisi barat berbatasan dengan Kabupaten Kebumen dan sebelah selatan Samudera Indonesia.

  Kabupaten Purworejo terdiri atas 16 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 469 desa dan 25 kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Purworejo, Peta Topografis daerah Kabupaten Purworejo sebagian besar adalah dataran rendah di bagian tengah dan selatan, meliputi Kecamatan Butuh, Grabag, Kutoarjo, Bayan, Banyuurip, Ngombol, Purwodadi, Bagelen, Banyuurip dan Purworejo. Dataran tinggi di sisi utara dan sisi timur meliputi Kecamatan Bruno, Bener, Kaligesing, dan sebagian wilayah Kecamatan Pituruh, Kemiri, Gebang, Loano dan Bagelen.

B. PERTANIAN

  1. Pengertian Pertanian

  Menurut Banowati E dan Sriyanto, 2013 pertanian merupakan suatu aktifitas manusia yang disengaja langkah yang perlu dilakukan sehubungan dengan behavior environment atau pemberdayaan masyarakat antara lain melalui revitalisasi sektor pertanian dengan menggunakan lahan ssuai daya dukungnya. Jika kegiatan pertanian dalam arti luas dilakukan ssuai dengan kemampuan lahannya maka akan membuka lapangan pekerjaan yang dapat menyerap tenaga kerja yang banyak sehingga dapat menekan jumlah pengangguran, menghasilkan panen yang optimal, meningkatkan pendapatan petani dan anggota masyarakat lainnya, serta diharapkan dapat mengurangi bencana alam akibat penggunaan lahanyang tidak sesuai dengan kemampuannya atau potensi fisiknya.

  2. Pertanian Kabupaten Purworejo

  Berdasarkan data yang diperoleh dari badan pusat statistik kabupaten purworejo salah satu indikator mengukur ketahanan pangan di suatu wilayah adalah dengan melihat ketersediaan produksi tanaman pangan (padi dan palawija). Di tengah keterbatasan lahan pertanian di Kabupaten Purworejo, produksi padi mengalami peningkatan selama tahun 2013

  • – 2014 sebesar 9,93 persen. Ketela pohon merupakan komoditas pertanian yang mengalami peningkatan produksi terbesar pada tahun 2014 yaitu meningkat 50,85 persen dibandingkan tahun 2013. Bila dilihat produktivitasnya tahun 2015 untuk tanaman padi

  6,71 ton/ha , jagung 6,05 ton/ha, kedelai 1,35 ton/ha, kacang tanah 1,37 ton/ha, ketela pohon 19,86 ton/ha, ketela rambat 10,69 ton/ha, dan kacang hijau 1,35 ton/ha.

C. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS 1. Geografi

  Menurut Riyanto, 2010 geografi merupakan ilmu yang mempelajari permukaan bumi dengan menggunakan pendekatan keruangan, ekologi kompleks wilayah. Fenomena yang diamati merupakan pendekatan keruangan, ekologi dan kompleks wilayah yang ada dalam keseharian,

  • – misalnya informasi mengenai letak dan persebaran dari kejadian kejadian alamiah maupun fenomena sumber daya. Ketersediaan data bersifat geografi, dimana memiliki atribut utama keruangan, akan memudahkan banyak kepentingan.

2. Sistem Informasi Geografis

  Definisi Sistem Informasi Geografi (SIG) sangatlah beragam, karena definisi SIG selalu berkemang mengikuti perkembangan teknologi dan mengikuti kebutuhan menyesuaikan bidangnya masing- masing, tidak heran definisi SIG selalu berkembang, bertambah dan selalu bervariasi.

  Riyanto (2010) mendefinisikan Sistem Informasi Geografi (SIG) sebagai kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografis, metode, dan personil yang dirancang secara efisien untuk memeroleh, menyimpan, memperbaharui, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografis (Riyanto, 2010). Komponen kunci dalam SIG adalah sistem komputer, data geospasial (data atribut) dan pengguna yang dapat digambarkan seperti pada Gambar 1.

  Gambar 1. Komponen Utama SIG SIG mempunyai perbedaan dengan bentuk sistem informasi lainnya, perbedaan itu adalah SIG dapat bekerja dengan data spasial.

  SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan layer

  • – layer data suatu titik yang sama dalam satu ruang, serta mengkombinasikan, menganalisis, dan memetakan hasilnya.

  Di dalam SIG terdapat dua jenis data, yaitu data spasial dan data non-spasial. Berikut penjelasan dari dua jenis data tersebut.

1) Data Spasial

  Data spasial merupakan data yang memuat tentang lokasi suatu objek dalam peta berdasarkan posisi geografis objek tersebut dalam bumi dengan menggunakan sistem koordinat.

2) Data Non-Spasial

  Data ini merupakan data yang memuat karakteristik atau keterangan dari suatu objek yang terdapat dalam peta yang sama sekali tidak berkaitan dengan posisi geografi objek tertentu. Sebagai contoh data atribut dari sebuah kota adalah luas wilayah, jumlah penduduk, kepadatan penduduk, tingkat kriminalitas dan sebagainya.

D. ANDROID 1. Sejarah Android

  Android merupakan sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencangkup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka.

  Awalnya, Google Inc. Membeli Android Inc. Yang merupakan pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel/smartphone. Kemudian untuk mengembangkan android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsosrium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-mobile, dan Nvidia.

  Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset alliance menyatakan mendukung pengembangan open source pada perangkat mobile. Di pihak lain, Google merilis kode-kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan open platform perangkat seluler.

  Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail services (GMS) dan kedua adalah yang benar- benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

  Tidak hanya menjadi sistem operasi di smartphone, saat ini Android menjadi pesaing utama dari apple pada sistem operasi Table PC. Pesatnya pertumbuhan android selain faktor yang disebutkan diatas adalah karena Android itu sendiri adalah platform yang sangat lengkap baik itu sistem operasinya, aplikasi dan Tool Pengembangan, Market aplikasi android serta dukungan yang sangat tinggi dari komunitas Open Source di dunia, sehingga android terus berkembang pesat baik dari segi teknologi maupun dari segi jumlah device yang ada di dunia (Safaat, 2015).

2. Android SDK

  Android SDK adalah tools API (Application Programing

  

Interface) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan

  aplikasi pada platform Android menggunaknbahasa pemograman java. Android merupakan subset perangkat lunak untuk ponsel yang meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci yang di release oleh Google. Saat ini disediakan Android SDK (Software Development Kit) sebgai alat bantu dan API untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform Android mengunakan bahasa pemrograman Java. Sebagai platform aplikasi-netral, Android memberi kesempatan untuk membuat Aplikasi yang kita butuhkan yang buakan merupakan aplikasi bawaan Handphone/smartphone.

3. Arsitektur Android

  Secara garis besar Arsitektur android dapat dijelaskan dan digambarkan sebagai berikut: 1) Applications dan Widgets

  Applications dan Widgets ini adalah layer dimana kita

  berhubungan dengan aplikasi saja, dimana biasanya kita

  download aplikasi kemudian kita lakukan istalasi dan

  jalankan aplikasi tersebut. Di layer terdapat aplikasi inti termasuk klien email, program sms, kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. Semua aplikasi ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java.

  2) Applications Frameworks Android adalah

  “Open Development Platform” yaitu

  Android menawarkan kepada pengembang untuk memberi kemampuan kepada pengembang untuk membangun aplikasi yang bagus dan inovatif. Pengembang bebas untuk mengakses perangkat keras, akses informasi sources, menjalankan services

  

background, mengatur alarm, dan menambahkan status

notifications, dan sebagainya. Pengembang mempunyai

  akses penuh menuju API framework seperti yang dilakukan oleh aplikasi yang kategori inti. Arsitektur aplikasi dirancang supaya kita dengan mudah dapat menggunakan lagi komponen yang sudah digunakan (reuse). Sehingga dapat kita simpulkan Applications

  

Frameworks ini adalah layer dimana para pembuat

  aplikasi melakukan pengembangan/ pembuatan aplikasi yang akan dijalankan di sistem operasi Android, karena pada layer inilah aplikasi dapat dirancang dan dibuat, seperti content-providers yang berupa sms dan panggilan telepon. 3) Libraries

  

Libraries ini adlah layer dimana fitur-fitur Android

  berada, niasanya para pembuat aplikasi mengakses

  

libraries untuk menjalankan aplikasinya. Berjalan di

  atas kernel, layer ini meliputi berbagai library C/C++ inti seperti Libc dan SSL, serta: a) Libraries media untuk pemutaran media audio dan video.

  b) Libraries untuk manajemen tampilan.

  c) Libraries Graphics mencangkup SGL dan OpenGL untuk grafis 2D dan 3D.

  d) Libraries SQLite untuk mendukung database.

  e) Libraries SSL dan WebKit terintegrasi dengan web browser dengan security.

  f) Libraries LiveWebcore mencangkup modern web browser dengan engine embeded web view.

  g) Libraries 3D yang mencangkup implementasi OpenGL ES 1.0 API’s. 4) Android Run Time

  Layer yang membuat aplikasi android dapat dijalankan dimana dalam prosesnya menggunakan Implementasi Linux. Dalvik Virtual Manchine (DVM) merupakan mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi Android.

  5) Linux Kernel Linux kernel adalah layer dimana inti dari operating sistem dari Android itu berada. Berisi file-file system yang mengatur sistem proccessing, memory, resource,

  drivers, dan sistem-sistem operasi android lainya. Linux

  kernel yang digunakan android adalah linux kernel release 2.6.

  Jika ingin mempelajari linux kernel ini, Anda dapat mengunduh linux kernel secara gratis.

  Gambar 2. Lapisan arsitektur aplikasi android E.

GOOGLE MAPS

  Google maps merupakan layanan dari google yang mempermudah penggunanya untuk melakukan kemampuan pemetaan untuk aplikasi yang dibuat. Sedangkan Google Maps API memungkinkan pengembangan untuk mengintegrasikan Google Maps ke dalam situs web. Dengan menggunakan Google maps API memungkinkan untuk menanamkan situs Google maps ke dalam situs ekternal, dimana situs data tertentu dapat dilakukan overlay (Febrian, 2008).

  Meskipun pada awalnya hanya JavaScript API, API Maps sejak diperluas untuk menyertakan sebuah API untuk Adobe Flash aplikasi, layanan untuk mengambil gambar peta statis, dan layanan web untuk melakukan geocoding, menghasilkan petunjuk arah mengemudi, dan mendapatkan profil elevasi.

  Kelas kunci dalam perpustakaan Maps adalah MapView, sebuah subclass dari ViewGroup dalam standar perpustakaan android. Sebuah MapView menampilkan peta dengan data yang diperoleh dari Google Maps. Biila MapView memiliki fokus, dapat menangkap tomol yang ditekan dan gerakan sentuh untuk pan dan zoom peta secara otomatis, termasuk penanganan permintaan jaringan untuk ubin peta tambahan. Ini juga menyediakan semua elemen UI yang diperlukan bagi pengguna untuk mengendalikan peta. Aplikasi tersebut juga dapat menggunakan metode MapView kelas untuk mengontrol MapView secara terprogram dan menarik sejumlah jenis tampilan data diatas peta.

  Pada Google Maps API terdapat empat jenis pilihan model peta disediakan oleh Google, diantaranya adalah : a. Roadmap, untuk menampilkan peta biasa 2 dimensi. b. Satellite, untuk menampikan foto satelit.

  c. Terrain, untuk menunjukan relief fisik permukaan bumi dan menunjukan seberapa tingginya suatu lokasi, contohnya akan menunjukan gunung dan sungai.

  d. Hybrid, akan menunjukan foto satelit yang diatasnya tergambar pula apa yang tampil pada Roadmap (jalan dan nama kota).

F. PHP (HyperText Preprocessor)

  Pengertian PHP menurut beberapa ahli :

  1. PHP merupakan bahasa pemrograman yang paling populer dan banyak digunakan untuk pemrograman web. PHP disebut juga pemrograman server side, artinya program dijalankan pada server. PHP sebenarnya merupakan program yang berjalan pada platform LINUX. Program ini bersifat freeware (Wirawan, 2009).

  2. PHP (HyperText Preprocessor) adalah bahasa scripting server- side bagi pemrograman web. Secara sederhana, PHP merupakan tool bagi pengembangan web dinamis. PHP sangat populer karena mempunyai fungsi built-in lengkap, cepat, mudah dipelajari, dan bersifat gratis. Skrip PHP cukup disisipkan pada kode HTML agar dapat bekerja. PHP dapat berjalan diberbagai web server dan sistem operasi yang berbeda (Wibowo, 2007).

  3. PHP (HyperText Preprocessor) merupakan bahasa yang standar yang digunakan dalam dunia website, PHP adalah bahasa pemrograman berbentuk skrip yang diletakan pada server web. PHP ditemukan oleh Rasmus Lerdof yang awalnya menulis PHP untuk mencatat pengunjung situs yang membuka halaman resumenya. Skrip tersebut digunakan sebagai website pribadi kemudian dikembangkan lagi menjadi bahasa yang disebut Personal Home Page (Nugroho, 2008).

G. MYSQL

  MySQL merupakan database multiuser yang mengunakan bahasa

Structure Query Language (SQL). MySQL dalam operasi client-

  server, melibatkan server-daemon MySQL di sisi server dan berbagai macam program , serta library yang berjalan di sisi client. MySQL mampu menangani data yang cukup besar. SQL adalah bahasa setandar yang digunakan untuk mengakses server database. Bahasa ini awalnya dikembangkan IBM, tetapi telah diadopsi dan digunakn sebagai standar industri. Dengan mengunakan SQL, proses akses database menjadi lebih friendly. Dalam konteks bahasa SQL, informasi umumnya tersimpan dalam label-label yang secara logis merupakan struktur dua dimensi yang terdiri atas baris-baris data yang berbeda dalam satu atau lebih kolom. Baris pada tabel sering disebut entitas dari data, sedangka kolom sering disebut atribut atau field.

  Keseluruhan tabel tersebut dihimpun dalam suatu kesatuan yang disebut database (Wirawan, 2009).

H. JAVASCRIPT OBJECT NOTATION (JSON)

  JavaScript Object Notation atau (JSON) sendiri adalah format

  pertukaran data yang ringan, mudah dibaca dan ditulis oleh manusia, serta mudah diterjemahkan dan dibuat (generate) oleh komputer.

  Format ini dibuat berdasarkan bagian dari bahasa pemrograman JavaScript, standar ECMA-262 edisi ke-3 Desember 1999. JSON merupakan format teks yang tidak bergantung pada bahasa pemrograman apapun karena menggunakan bahasa yang umum digunakan oleh programer keluarga C termasuk C, C++, C#, Java, JavaScript, Perl, Python dan lain – lain. Oleh karena sifat – sifat tersebut, menjadikan JSON ideal sebagai bahasa pertukaran data.

  JSON terbuat dari dua struktur, yaitu kumpulan pasangan nama / nilai

  • – dan daftar nilai terurutkan (an ordered list of values). Struktur struktur data tersebut dikenal sebagai struktur data universal. Pada dasarnya, semua bahasa pemrograman moderen mendukung struktur
  • – data ini karena format data mudah dipertukaran dengan bahasa bahasa pemrograman yang juga berdasarkan pada struktur data ini (Kasman, 2015).

I. PENELITIAN SEJENIS

  Berikut ini beberapa hasil penelitian sejenis tentang Sistem Informasi Geografis (SIG) :

  1. Balamurugan, dkk (2014) melakukan penelitian tentang aplikasi Web GIS Pertanian. Tujuan dari penlitian ini adalah membuat Maps, Berita, Pencarian situs, Tag dan Kalender distrik sivagangai. Informasi ini akan sangat berguna bagi petani, mahasiswa, perencana dan pengambil keputusan untuk pengembangan kawasan perdesaan secara terpadu.

  2. Yousefi dan Razdari (2015) melakukan penelitian tentang penerapan Global Positioning System (GPS) pada pertanian menggunakan sistem informasi geografi. Dengan dimulainya

  

Global Positioning System berbasis satelit, para petani

  memperoleh potensi untuk memperhitungkan variabilitas spasial.

  3. Adnyana dan Efendi (2014) melakukan penelitian tentang Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Persebaran Lokasi Obyek Pariwisata Berbasis Web dan Mobile Android (Studi Kasus di Kabupaten Gianyar). Aplikasi yang dibangun berupa aplikasi web dan aplikasi mobile. Aplikasi mobile yang dibangun disini menggunakan Phonegap yang merupakan platform dari HTML5, jadi yang dibangun adalah teknologi berbasis web untuk membangun aplikasi mobile asli (native). Data yang ditampilkan pada aplikasi ini hanya wisata, belum mencakup informasi pendukung seperti hotel, SPBU, pusat oleh – oleh.

  4. Hermawan dan Harjono (2016) melakukan penelitian tentang Sistem Informasi Geografis Tempat Wisata di Kabupaten Banyumas Berbasis Android. Aplikasi yang dibangun berupa aplikasi website dan aplikasi android yang dapat menampilkan peta beserta data lokasi pariwisata kabupaten banyumas.

  Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah aplikasi yang akan dibangun nanti sudah menerapkan teknologi Web Service, dengan format pertukaran data JavaScript Object Notation (JSON). Aplikasi ini berbasis android untuk memudahkan pengaksesan informasi. Dua diantara penelitian sebelumnya yang disebutkan memiliki objek penelitian yang sama yaitu mengenai pemetaan namun yang berbeda disini adalah informasi yang nantinya akan dihasilkan dari aplikasi ini.