Dalam Pengarusutamaan Pertanian Indonesia 2016
*
i
,G&~ /"'-A i „ . % "^3*
PENELITIAN
UNGGULAN
Dalam Pengarusutamaan
Pertanian Indonesia 2016
^ M
••'"I
4
****
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
IMSTIT1 JT PERT AN I AN
- ?O G O V
BOGOR
JIM YUSPNE
PENYUSUN
;
UCAPAN VTSRIEA
TERIIVSA KASIH
Pe n ase h at :
ASURANSIJASA TANIAJbk
Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc
ADARO INDONESIA
Penanggung Jaw ab:
BANK MANDIRI (Persero)Jbk
Dr. Ir. Prastowo, M.Eng
BANK NEGARA INDONESIA (Persero),Tbk
BANK RAKYAT INDONESIA (Persero).Tbk
Ketua Pelaksana :
Prof. Dr. drh. Agik Suprayogi, M.Sc, Agr
BANK CENTRAL ASIAJbk
BANK PEMBANGUNAN DAERAH JABAR & BANTENJbk
Narasumber:
BANK BRI SYARIAH
Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc
Dr. Ir. Agus Oman Sudrajat, M.Sc
BPRS BINARAHM AH
CHAROEN POKPHAND INDONESIA,Tbk
Ketua Tim Edit or:
CITRA BORNEO INDAH
Dr. Ir. I Wayan Astika, M.Si
DUTA DRAMAGA LESRARI
Anggota Tim Edit or:
Prof. Dr. Ir. Pudji M uljono, M.Si
Dr. drh. Sri M urtini, M.Si
Dr. Ir. Suryahadi, DEA
Dr. dra. Triadiati, M.Si
Dr. Ir. Elang llik M artawijaya, MM
/
SYAHID INDAH UTAMA
SERAMBI BOTANI INDONESIA
PERUM JAMKRINDO
PERUM PERHUTANI
PUPUK INDONESIA (Persero)
PETROKIMIA KAYAKU
Tim Teknis:
Lia M aulianawati
Muhamad Tholibin
Rian Firmansyah
Ayu Sri Rahayu
Weni Handayani
Syaeful Bakhri
Suryadi
PG RAJAWALI I (Persero)
PEMKAB PASURUAN
UNIVERSITAS TRILOGI
Administ rasi:
Etang Rokayah, SE
Daryanto, SE
Penelitian Unggulan IPB dalam Pengarusutamaan Pertanian Indonesia 2016 trniebP
Penerbit:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada M asyarakat
Institut Pertanian Bogor
ISBN: 978-602-8853-28-6
Desember 2016
M ODEL PEN GEM BAN GAN KEM ITRAAN DAN PEM ASARAN TERPADU
RUM PUT LAUT UN TUK PEN GEN TASAN KEM ISKIN AN
N i n u k Pu r n an i n g si l f 3 , Rizal Bach t i ar 2 ) , Ju l i o Ad i san t o so 3 )
])
D e p ar t e m e n Sai n s Ko m u n i k asi d an Pen g em b an g an M asyar ak at , Fak u l t as Ek o l o g i M an u si a,
In st i t u t Per t an i an Bo g o r
2>
D e p ar t e m e n Ek o n o m i Su m b er d aya d an Li n g k u n g an , Fak u l t as Ek o n o m i d an M an aj em en ,
In st i t u t Per t an i an Bo g o r
3)
D ep ar t em en Il m u Ko m p u t er , Fak u l t as M at em at i k a d an Il m u Pen g et ah u an A l a m , I n s t i t u t Per t an i an Bo g o r
Penulis k o r esp o n d en si : n p u r n an i n g si h @g m ai l . co m
PEN D A H ULUA N
Potensi rumput laut di Indonesia sangat baik untuk dikembangkan sebagai upaya peningkatan
pendapatan mas3'arakat Rumput laut mudah dikembangkan karena kesesuaian perairan laut,
biaya produksinya murah dan dapat menyerap banyak tenaga keija. Total produksi nasional telah
mengalami peningkatan yang cukup signifikan, produksi nasional tahun 2014 mencapai f0,2 juta
ton atau meningkat lebih dari tiga kali lipat dari produksi tahun 2010 yang berkisar 3,9 juta ton,
,
«?peningkatan rata-ratapertahun mencapai 27,7 l / o . 1
Desa Labuhan Kertasari, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat merupak^n salah
satu sentra penghasil rumput laut. Namun terjadi penurunan produksi rumput laut tahun 2014.
Jumlah produksi rumput laut mengalami penurunan akibat iklim buruk. Kegagalan panen
rumput mengakibatkan kerugian finansial dan kesulitan mendapatkan bibit untuk produksi
selanjutnya.
Petani pembudidaya sudah mendapat bantuan dari pemerintah baik pemerintah kabupaten,
pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat, namun tidak selamanya akan bergantung
bantuan tersebut. Perlu upaya dari para petani pembudidaya untuk berusaha mandiri. Penerapan
kemitraan terpadu juga bertujuan untuk pengembangan kapasitas sumber daya manusia petani
pembudidaya dalam berwirausaha, penguatan kelembagaan kelompok dan penguatan jaminan
mutu produk.
i Permasalahan yang dihadapi oleh petani pembudidaya rumput lautan adalah: (1) Penerapan
model kemitraan/pemasaran (dengan pedagang pengumpul) belum disertai pembinaan teknologi
sehingga mencapai standar mutu produk dengan harga yang memadai, (2) Kemampuan SDM petani
pembudidaya rumput laut masih rendah, yaitu masih terbatas pada budi daya atau memproduksi
sajawvutsrponmlkihfedcbaRPONJIFED
{On Farm), (3) Kelembagaan kelompok (kelompok tani dan Gapoktan) pembudidaya belum
berfungsi secara maksimal sebagai wadah belajar berwirausaha dan sumber infonnasi untuk
anggota-anggotanya, dan (4) Sistem kerja sama pemasaran kawasan rumput laut belum tumbuh
secara maksimal.
Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu dilakukan upaya meningkatkan kapasitas produksi dan
kewirausahaan petani pembudidaya rumput laut dan penguatan kelembagaan kelompok untuk
peningkatan produksi melalui pelatihan kewirausahaan, manajemen pascapanen dan manajemen
keuangan. Metode penelitian ini adalah metode kaji tindak, yang menggabungkan antara metode
survei dengan aksi pemberdayaan di masyarakat.
1 https://indonesiaproud.wordpress.com/2015/08/15/indonesia-produsen-rumput-laut-no- 1-dunia
Penelitian Unggulan IPS
dplom Ppnn^n IQItronmlicaQPIHA
rt a m ^^n PortaniQn Inrlnnacia 9H1 R
M ANFAAT
Hasil Penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk:
Perusahaan dan para petugas pendamping yang melakukan kegiatan pendampingan pada
para petani pembudidaya, dalam mengembangkan pola kemitraan dalam rangka peningkatan
kesejahteraan petani pembudidaya.
Para praktisi budi daya dan pemasaran rumput laut, untuk memahami budaya petani kecil yang
memengaruhi perilaku kerjanya.
Kalangan akademisi, kajian ini merupakan bahan pembanding tentang keberlakuan konsep
kemitraan atau teori-teori percepatan difusi inovasi (teknologi baru) }'ang ada sebelumnya atau
untuk memodifikasi teori sebelumnya.
M ETODE
Metode penelitian ini adalah metode kaji tindak, yang menggabungkan antara metode survei
dengan aksi pemberdayaan di masyarakat. Kegiatan penelitian ini meliputi ahalisis model
kemitraan, penerapan model kemitraan dan pemasaran, pelatihan produksi dan kewirausahaan,
penguatan kelembagaan petani, dan penumbuhan sistem kerja sama
7
LUARAN
Gambaran Komimitas Desa Labuhan Kertasari
Jumlah penduduk Desa Labuhan Kertasari di tahun 2012 sebanyak 1.870 jiwa. Penduduk desa
tersebar di empat dusun, yaitu Dusun Kertasari, Labuhan Kertasari, Padak Baru, dan Bone Putih.
Mata pencaharian utama penduduk adalah sebagai pembudidaya rumput laut sekitar 80. Jumlah
penduduk dengan bermata pencaharian pembudidaya rumput laut sebanyak 580 jiwa. Luas area
budi daya rumput laut seluas 52,2 Ha, jadi rata-rata luasan lahan budi daya adalah 900 m 2 . Mata
pencaharian sampingan penduduk adalah bertani jagung, palawija, kelapa, dan membuat kopra.
Beberapa jenis ternak yang dipelihara sebagai sumber penghasilan tambahan adalah sapi, kerbau,
kuda, dan kambing (Profil Desa Labuhan Kertasari Tahun 2012).
Berikut ini adalah informasi tentang karakteristik pembudidaya rumput laut.
Rata-rata umur 39 tahun, minimal 20 tahun, dan maksimum 60 tahun. Keengganan golongan
muda melakukan usaha rumput laut. Budi daya rumput laut merupakan usaha keluarga,
penanaman dilakukan suami dan istri serta perawatan oleh istri, suami bekerja di sektor
lain.
•
Pembudidaya lulusan SD 40,63% dan lulusan SMP sebesar 21,88%.
Pembudidaya cukup berpengalaman, sebagian besar di atas 10 tahun.
Luas area budi daya rumput laut rata-rata seluas 900 m 2 , termasuk dalam usaha. mikro,
Jenis rumput laut yang diusahakan termasuk dalam kelompokwvutsrponmlkihfedcbaRPONJIFED
Euchema cottoni. Cara
membudidayakan rumput laut mulai berkembang pesat di tahun 2000an dengan sistem
patok.
Penelitian Unggulan IPB
d al am Pen aar u su t am aan Per t an i an In d o n esi a 2 0 1 6
Patok
X X X X X X X X )( X
X X X X X X X X X X X i
v
v
y
v
y
y
y
y
y
w
X X X X X X X X X X
X X X X X X X X XXX
X X X X X X X X X X )(
Tali Tambang
(TaliRis)
v
v
y
y y
y
y
y
y
y
X X X X X X X X X x
X X X XX
X X X XX X
v
Benih Rumput Laut
GAM BAR 1
Pen an am an r u m p u t l au t sist em
p at ok .
Sistem patok dilakukan jika dasar laut merupakan berbatuan atau pasir. Jarak antara tali
sebagai tempat mengikat rumput laut (taliris) yang satu dengan lainnya berjarak sekitar 20
cm. Panjang taliris bervariasi di Desa Labuhan Kertasari sesuai kemampuan dan kepemilikan
lahan (Gambar 1).
Satu tahun musim panen yang baik pada bulan Januari, Febraari, Maret, April, Oktober, November, dan Desember. Hasil pemanenan pada bulan-bulan tersebut akan menghasilkan rumput laut basah lima hingga enam kali dari berat benih yang ditanam. Musim buruk terjadi pada
bulan Mei hingga September, dikarenakan pada bulan tersebut merupakan musim kering.
Hasil produksi yang diperoleh biasanya sekitar tiga kali lipat dari jumlah berat benih yang
ditanam.
v
Kapasitas Produksi Rumput Laut
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki wilaj'ah seluas 20.152,15 km 2 , jumlah 7 pemerihtahan kabupaten dan 2 pemerintahan kota. Luas lautan provinsi seluas ± 29.159,04 k m 2 dengan
panjang pantai 2.333 km. Usaha rumput laut merupakan usaha unggulan di NTB, ini dilihat dari
potensi lahan tersedia untuk usaha budi daya rumput laut sebesar 25,58% atau sebesar 6.925
Ha
Kabupaten Sumbawa Barat memiliki potensi lahan rumput laut sebesar 1.550 Ha. Lahan yang
telah termanfaatkan seluas 460 Ha, jadi masih terdapat peluang yang dapat dikembangkan seluas
1.090 Ha. Hasil estimasi rata-rata luas area tanam per orang di Desa Labuhan Kertasari seluas 900
m 2 dan jumlah pembudidaya sebanyak 580 orang, maka luas area tanam keseluruhan ± 52,2 Ha.
Potensi lahan yang dapat dikembangkan di desa ini adalah seluas 795 Ha.
Rumput laut dari Desa Labuhan Kertasari Kabupaten Sumbawa Barat masih dijual dalam keadaan kering. Belum ada peningkatan nilai tambahwvutsrponmlkihfedcbaRPONJIFED
(value added). Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat telah
melakukan kegiatan pelatihan dan sekaligus pemberian bantuan untuk meningkatkan nilai tambah
rumput laut menjadi produk makanan seperti dodol, makanan lainnya. Bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat bempa satu buah kompor dan pengolahan berbasis listrik dan gas, oven menggunakan energi gas, dan beberapa mesin pengolahan lainnya.
Desa Labuhan Kertasari dibangun pabrik pengolahan rumput laut kering menjadi chip. Pabrik
dibangun atas bantuan PT. Newmont bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat
dan Institut Pertanian Bogor. Kapasitas pabrik dapat mengolah sebanyak 30 ton setiap bulannya. Harapan masyarakat dengan adanya pabrik tersebut harga jual rumput laut menjadi lebih
baik.
Penelitian Unggulan IPB
d al am Pen g ar u su t am aan Per t an i an In d o n esi a 20116
Pendugaan Kapasitas Produksi
Perhitungan pendugaan kapasitas produksi menggunakan formula sebagai berikut.
n
PKP =thdYPL
LhY t
Pd
n=l
^
Keterangan:
PKP
= Pendugaan kemampuan produksi (ton) wvutsrponmlkihfedcbaRPONJIFED
Pd
= Rata-rata kepemilikan lahan pembudidaya (Ha)
pd
= Produksi rata-rata (Ton/Ha/Tahun)
Pd
= Pembudidaya rumput laut
Hasil penelitian didapat
berikut:
asumsi perhitungan pendugaan kemampuan
produksi sebagai
Penanaman bibit rumput laut sebanyak 3 00 kg untuk 400 tali ris
Jumlah pembudidaya berjumlah 580 orang.
Masing-masing orang akan menanam lahan seluas 900 m 2 atau sebanyak 375-400 tali
ris
Musim panen yang baik pada Januari, Februari, Maret, April, Oktober, November, dan
Desember.
Musim buruk terjadi pada bulan Mei hingga September.
Setiap 1 tali ris menghasilkan rumput laut kering 220 kg saat musim baik dan 150 kg musim
buruk.
Berdasarkan asumsi tersebut maka dapat dihitung kapasitas produksi rumput laut kering di
Desa Labuhan Kertasari sebesar ± 858,40 ton atau sebesar 72 ton/bulan. Namun demikian
masih memungkinkan peningkatan produksi karena potensial lahan yang sangat luas, sehingga
perlu dorongan pengembangan agar produksi mmput laut di Desa Labuhan Kertasari terus
meningkat.
Manfaat Ekonomi Bag! Keluarga
Manfaat ekonomi dihitung dalam periode waktu selama 5 tahun yang didasarkan pada umur
ekonomis dari tali tambang yang dipakai didapatkan hasil yang tersaji pada tabel 1.
Penelitian Unggulan IPB
d al am Pen aar u su t am aan Per t an i an In d o n esi a 2 0 1 6
TabelyutsrpnmlkihedbaUTSRPONMLKIHGEDBA
1. Analisis usaha budi daya rumput iaut di desa Labuhan Kert asari
Per i od e Tanam k e
No
A
Ket er ang an invest asi
3
1
5
4
Ppnrtanatan
rci luauaiai i
n a si i pr ouuKbi r u m p u L idui K e n n g
1
2
(k adar air
1 6 2 8 0 . 0 0 0
1 6 2 8 0 . 0 0 0
4 0 0 . 0 0 0
2
Bib it
6 0 0 .0 0 0
1A
?A O
nnn
ifipfinnnn
1 6 2 8 0 . 0 0 0
1 6 .6 8 0 .0 0 0
AO O
nnn
Ann n n n
6 0 0 .0 0 0
6 0 0 .0 0 0
1.600.000
1.600.000
DUU.UUU
Up ah m en g i k at b i b i t
Up ah m en cu ci t al i ris
1.600.000
1tronmlicaQPIHA
A n n nnn
1 Ann n n n
1 6 0 .0 0 0
l .DUU.UUU
1 A n nnn
1 6 0 .0 0 0
!
1 6 0 .0 0 0
3 2 0 .0 0 0
qpn nnn
3?n n n n
3 2 0 .0 0 0
f
3 2 0 .0 0 0
3.080.000
p Aftn n n n
7 Aftn n n n
2.680.000
2.680.000
1 3 2 0 0 . 0 0 0
13 finn n n n
13 6 0 0 0 0 0
1 3 .6 0 0 .0 0 0
1 4 .0 0 0 .0 0 0
l DU.UUU
5
- 16.280.000
Pengeluar an
Pat ok
4
1 6 .2 8 0 .0 0 0
4 0 0 0 0 0
j
3
1 6 .2 8 0 .0 0 0
Ni l ai sisa
Ju m l ah
B
1 6 .2 8 0 .0 0 0
3 0 - 3 5 %)
Penj em ur an r u m p u t l au t
Ju m l ah
1 An n n n
I DU.UUU
/ l.OOU.UUU
Net b en ef i t
Net b/ c
5,29
Di scou n t f act o r ( 1 8 % ) '
1
Present val ue
1 3 2 0 0 . 0 0 0
Net p r esen t val u e
4 2 .3 6 5 .3 8 7
Tot al p ed ap at an
8 1 .8 0 0 .0 0 0
Tot al p en g el u ar an
1 3 .8 0 0 .0 0 0
Net B/ C
Sumber: Data Primer
I .DUU.UUU
fi n 7
6,07
6,07
7
5 ,2 2
0 ,8 4 7 4 5 7 6 3
0 ,7 1 8 1 8 4 4 3
0 ,6 0 8 6 3 0 8 7
,
0 ,5 1 5 7 8 8 8 8
1 1 .5 2 5 .4 2 4
9.767.308
8 2 7 7 . 3 8 0
7.221.044
5,93
2013,- diolqh
Total biaya yang dibutuhkan pada tahun pertama sebesar Rp3.080.000 dan total biaya pada tahun
kedua hingga kelima sebesar Rp2.680.000. Menurunnya biaya yang dikeluarkan dikarenakan
pembudidaya tidak lagi membeli benih, benih diperoleh dengan melakukan pengalokasian hasil
panen untuk dijadikan benih. Nilai produksi atau nilai hasil pemanenan setiap tahun sebesar Rp
16.280.000. Penerimaan pembudidaya pada tahun pertama sekitar Rpl3.200.000 dan pada tahun
kedua hingga tahun kelima setiap tahunnya sebesar Rpl3.600.000.wvutsrponmlkihfedcbaRPONJIFED
Net present value atau jika
penerimaan di hitung dengan nilai sekarang diperoleh total nilai Rp42.365.387. Nilai manfaat
per biaya didapatkan nilai sebesar 5,93, hal ini berarti setiap R p l biaya yang dikeluarkan akan
mendapatkan manfaat sebesar Rp5,93. Jika dilihat dari penerimaan setiap tahunnya maka
dipastikan pembudidaya menerima keuntungan setiap bulannya Rpl. 100.000. Bersarnya
penerimaan setiap bulannya mampu menutupi biaya kebutuhan hidup pembudidaya. Analisis
kesejahteraan pembudidaya rumput laut. Analisis kesejahteraan pembudidaya rumput laut di nilai
dari besar nilai tukar pembudidaya. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan bahwa nilai tukar
rata-rata untuk seluruh responden sebesar 1,56 artinya bahwa pendapatan dari usaha budi daya
rumput laut telah mencukupi pengeluaran setiap tahunnya. Estimasi nilai tukar pembudidaya
tersaji pada tabel 2.
Penelitian Unggulan IPB
d al am Pen g ar u su t am aan Per t ani an In d on esi a 2 0 1 6
Tabel 2. Est imasi nilai t ukar pembudidaya
IMO
Nam a
Pengeluar an p er
Kep em i l i k an
t ah u n (r p )
t al i riis
Nilai p r o d u k si
Bi ayap r o d u k si
Pener i m aan
Ntp
p er t ah u n
1
SGT
21.554.000
600
48.840.000
9.240.000
39.600.000
1,84
2
EMD
19.622.000
200
16.280.000
3.080.000
13.200.000
0,67
3
BNA
19.622.000-
200
16.280.000
3.080.000
13.200.000
0,67
4
TST
21.066.000
200
16.280.000
3.080.000
13.200.000
0,63
5
AMN
21.590.000
200
16.280.000
3.080.000
13.200.000
0,61
6
EYS
20.726.000
200
16.280.000
3.080.000
13.200.000
0,64
7
BMW
31.773.000
1.200
97.680.000
18.480.000
79.200.000
2,49
8
AFD
22.670.000
350
28.490.000
5.390.000
23.100.000
1,02
9
SLD
18.650.000
500
4 0 .7 0 0 .0 0 0
7.700.000
33.000,000
177
10
DNT
30.660.000
500
40.700.000
7.700.000
33.000,000
1,08
11
SMT
28.440.000
200
16.280.000
3.080.000
1 3 .2 0 &0 0 0
0,46
12
RDW
28.550.000
400
32.560.000
6.160.000
26.400.000
0,92
13
ADM
27.780.000
1.600
130.240.000
2 4 .6 4 0 .0 0 0
105,6.00.000
3,80
14
ADK
24.060.000
1.500
122.100.000
23.100.000
99.000.000
4,11
15
DDY
19.622.000
1.500
122.100.000
2 3 .1 0 0 .0 0 0
99.000.000
5,05
16
SLT
30.770.000
400
32.560.000
6.160.000
2 6 .4 0 0 0 0 0
0,86
17
SRL
20.760.000
200
16.280.000
3.080.000
13.200.000
0,64
18
RJM
20.040.000
500
4 0 .7 0 0 .0 0 0
7.700.000
33.000.000
1,65
19
HTT
34.044.000
1.000
81.400.000
15.400.000
66.000.000
1,94
20
NAL
23.570.000
1.000
81.400.000
15.400.000
66.000.000
2,80
21
SMD
20.150.000
>v
100
8.140.000
1.540.000
6.600.000
0,33
22
FTM
17.462.000
250
20.350.000
3.850.000
16.500.000
0,94
23
IMU
24.750.000
300
24.420.000
4.620.000
19.800.000
0,80
24
DKB
29.630.000
200
16.280.000
3.080.000
13.200.000
0,45
25
NRA
24.230.000
1.000
81.400.000
15.400.000
66.000.000
2,72
RATA- RATA
24.071.840
572
46.560.800
8.808.800
3 7 .7 5 2 .0 0 0
1,56
Model Pengembangan Kemitraan dan Pemasaran Terpadu Rumput Laut ywvutsrponmlkjihgfedcbaUTSRPONML
A. Mempertahankan dan memantapkan pasar yang ada
Gambar 2 merupakan hasil penelitian tahun pertama berupa usulan pola kemitraan dan pemasaran
terpadu untuk diterapkan di Desa Labuhan Kertasari. Pembuatan pola ini didasarkan pada evaluasi
pola yang ada. Tujuannya untuk meningkatkan efektivitas dari aspek manajemennya.
Pola kemitraan yang dibangun melibatkan berbagaiwvutsrponmlkihfedcbaRPONJIFED
stakeholder. Pada pengembangan model
tersebut diharapkan kelompok petani dapat berfungsi sebagai wadah pemasaran bersama.
Fungsinya dalam hal pemasaran sama dengan fungsi pedagang pengumpul dan Depo (koperasi),
sehingga petani punya alternatif dalam memasarkan hasil rumput laut. Depo didirikan pada tahun
2011. Pembangunan Depo berasai dari bantuan pemerintah dan bantuan dari CSR PT Newmont
NTB. Fungsi dari Depo pengontrol harga di tingkat petani. Bangunan Depo dilengkapi dengan
Penelitian Unggulan IPB
d al am Pen g ar u su t am aan Per t an i an In d on esi a 2 0 1 6
gudang dan papan jemur. Namun saat ini modal dari Depo masih terbatas, yaitu sekitar Rp80
juta, sehingga.masih sangat terbatas dalam membeli produk rumput laut dari petani. Depo dan
dan pedagang pengumpul dalam pola pengembangan tersebut memiliki posisi yang sama, yaitu
sebagai pembeli rumput laut dari petani pembudidaya.
Industtf Besar
Pengolahan
Rumput iaut
Univcrsitas
(PusatStudi
Pembangunan
Pertanian dan
Pcrdcsaan)
A
Industri
Rumaht&ngga
Pengolahan
ft umn ut huit ^-
Keterangan:
Arus uang, dan informasi
tentang jenis dan mutu
produk yang dibutuhkan.
--> Arusbarang
^ Manfaat penilaian dari pusat
%
Pembinaan dan pengawasan
GAM BAR 2
Mo d el k em i t r aan d an p em asar an t er p ad u r u m p u t l aut d i Desa Lab u h an Kert asari.
Pada kenyataannya, kemitraan yang dijalin melalui depo tidak berjalan sesuai yang diharapkan.
Petani pembudidaya rumput laut lebih tertarik menjual hasil rumput laut ke pengumpul. Hal ini
dikarenakan berbagai faktor, yaitu:
Pengumpul memberi modal kepada pembudidaya untuk berproduksi sehingga saat panen
menjualnya kembali ke pengumpul. Petani pembudidaya terbantu atas pemberian modal
tersebut. Besaran modal yang diberikan sesuai dengan kebutuhan.
Pengumpul tidak menerapkan standar kualitas produk seperti pada depo sehingga pembudidaya
lebih tertarik untuk menjual ke pengumpul karena lebih mudah. Standar produk di depo
misalnya kadar air dalam rumput laut maksimal hanya 10%, sedangkan pada pengumpul bisa
mencapai 30%. Selain berdampak pada kuantitas produk, penerapan standar kadar air juga
berdampak pada pengurangan waktu penjemuran.
Harga yang ditawarkan antara depo dan pengumpul sama, yaitu Rpl2 .000/kg namun produk
yang dijual ke depo merupakan rumput laut kering kawat dengan kadar air maksimal 10%,
sedangkan di pengumpul kadar air lebih tinggi sehingga jika menjual ke depo kuantitasnya
lebih sedikit. Akibatnya uang yang diterima juga lebih sedikit.
Kemudahan transportasi dan jasa pengangkutan rumput laut adalah salah satu pelayanan yang
diberikan pengumpul. Petani pembudidaya tidak perlu lagi mengurus transportasi karena
semua sudah dikerjakan pengumpul.
Penelitian Unggulan IPB
d al am Pen g ar u su t am aan Per t an i an In d o n esi a 2 0 1 6
- Gabungaif
Kelompok Tani
->
(|
Kelompok
|
I
|
Petani
Rumput Laut
1
Petani
Rumput
: Arus uang, bibit, dan arus
informasi tentang
jenis dan mutu produk yang
dibutuhkan
—> : Arus barang
: Pengawasan dan pembinaan
5
j C 7 | | 2 ^ngiimpui"7"":'{'
GAM BAR 3
Ex ist ing k el em b ag aan p em asar an r u m p u t laut d i Desa Lab uhan Kert asari.
•
;
I
Adanya hubungan sosial yang kuat kepada pengumpul. Hubungan antara petani pembudidaya
dengan pengumpul sudah terjalin karena kedekatan secara geografis. Selain itu, pengumpul di
Desa Labuhan Kertasari umumnya adalah tokoh masyarakat seperti guru, kejpala dusun, atau
tokoh masyarakat yang berpengaruh. Pengumpul juga seringkali membantii keluarga petani
pembudidaya jika mereka dalam kesulitan.
IJ
Pola kemitraan dan pemasaran dengan pedagang pengumpul yang saat ini masilf berjalan adalah
seperti tergambar pada Gambar 3.
Polakemitraanpemasaran tersebut, terlihatbahwapetanipembudidayarumputlautterlibatlangsung
ke pedagang pengumpul. Pedagang pengumpul adalah sebagai tokoh utama dalam pemasaran
rumput laut. Mereka yang mempunyai jaringan bisnis dengan pihak di luar desa, pedagang besar
atau pabrik pengolahan rumput laut di Surabaya, Semarang, Bali, dan Lombok.
B. Mengembangkan sistem informasi pasar
Pengembangan sistem informasi pasar yang berkaitan dengan harga, jenis, dan mutu produk
sampai saat ini belum maksimal. Petani pembudidaya sejak dahulu hingga sekarang mayoritas
tidak memperhatikan hal-hal tersebut. Hal ini terjadi karena pemasaran produk diserahkan pada
pedagang pengumpul. Kemudian pedagang pengumpul langsung akan menyalurkannya ke
pabrik yang berada di luar kota. Cara sederhana membentuk jaringan grup jejaring sosial melalui
media handphone, biasa menggunakan SMS, whatsApp, blackberry messenger, dll. Petani dapat
terhubung dengan rekan-rekan petani lain, juga dengan petugas penyuluh dari dinas terkait,
maupun dengan para pedagang pengumpul dan pabrik pengolah rumput laut. Diskusi dalam
kelompok tersebut tidak saja untuk informasi harga dan pemasaran produk tetapi juga hal-hal lain
yang relevan dengan usaha budi daya rumput laut, seperti pengadaan bibit, teknologi budi daya,
penanganan pascapanen, maupun mengolahan pangan berbahan dasar rumput laut.
Promosi dalam Rangka Menjaring Pasar Baru
Promosi menjaring pasar baru, baik pasar lokal hingga regional masih terbatas dilakukan. Promosi
yang dilakukan baik dari pemerintah daerah maupun pihak warga Desa Labuhan Kertasari sendiri
belum maksimal. Promosi dilakukan melalui media massa seperti; koran, majalah, website,
dan televisi. Namun, taj^angan tersebut belum sepenuhnya berfokus pada produk rumput laut
melainkan berita atau tayangan yang memuat seputar potensi di Kabupaten Sumbawa Barat atau
peliputan event dalam rangka mempromosikan Kabupaten Sumbawa Barat.
Penelitian Unggulan IPB
d al am Pen g ar u su t am aan Per t an i an In d o n esi a 2 0 1 6
Promosi lain dengan mengikuti pameran-pameran produk pangan olahan yang dibuat kelompok
pengolahan rumput laut. Namun pada kenyataannya pameran ini belum bisa sepenuhnya dapat
mendongkrak nama rumput laut dari Sumbawa Barat. Hal ini dikarenakan produk yang dihasilkan
secara kemasan belum menarik daya beli konsumen walaupun secara rasa sudah sesuai.
C.yvutsrponmlkjihgfedcbaUTSRPNMLKIGFEDCBA
Penguatan kelembagaan petani (kelompok tani/gapoktan)
a. Penguatan Kelompok
Kelompok tani di Desa Labuhan Kertasari terbagi berdasarkan letak geografis dan pada komoditas
yang diusahakan. Berdasarkan letak geografis, setiap Rukun Tetangga (RT) di desa ini minimal
terdapat satu kelompok tani. Jika berdasarkan atas komoditas yang diusahakan, kelompok dibagi
menjadi tani jagung dan ternak serta kelompok petani pembudidaya mmput laut. Kelompok tani
merupakan kelompok usaha ekonomi produktif di Desa Labuhan Kertasari.
bo Database anggota kelompok dan pengadministrasian setiap kegiatan
database
Langkah selanjutnya setelah AD/ART adalah memperjelas anggota yang dibuat dalamwvutsrponmlkihfedcbaRPONJIF
serta pengadministrasian. Pengadministrasian dilakukan setiap kegiatan dan hal-hal penting
dalam kelompok seperti keanggotaan dan keuangan. Kegiatan dilakukan pada semua kelompok
baik kelompok petani jagung dan ternak, kelompok pembudidaya rumput laut serta kelompok
u
pengolahan rumput laut.
.
1. Pembuatan dan Revitalisasi Database Kelompok
Pembuatan database dilakukan pada kelompok pengolahan rumput laut, sedangkan
pada kelompok petani jagung dan sapi serta petani pembudidaya rumput laut dilakukan
pembaharuan database. Databasesudah ada sejak dibentuknya kelompok sehingga sudah
tidak valid. Banyak anggota yang sudah tidak lagi bergabung karena pindah atau karena sudah
meninggal.
2. Pengadministrasian Kelompok
Pengadministrasian dalam kelompok merupakan hal yang penting. Manfaat dari administrasi
adalah memperjelas hal-hal yang rinci dalam kelompok. Pengadministrasian ini meliputi
administrasi keanggotaan, keuangan, dan kegiatan dalam kelompok. Pengadministrasian masih
dilakukan dengan sederhana namun mudah dipahami. Administrasi keanggotaan berisi data
anggota yang masuk maupun keluar. Keuangan meliputi uang masuk dan keluar. Administrasi
kegiatan berisi kegiatan yang dilakukan, notulensi kegiatan, dan daftar hadir.
c. Penjajagan pembentukan unit-unit kegiatan dalam kelompok
Unit-unit kegiatan terdiri dari unit produksi, pengolahan, dan pemasaran. Unit-unit tersebut
mempunyai peran dan fungsi masing-masing dalam mengkoordinir kegiatan produksi hingga
pemasaran mmput laut (Gambar 4).
Unit Produksi
I
•Petani
pembudidaya
->rumahtangga:
melibatkan istri
dan anak
Unit Pengolahan
•Pabrik
pengolahan di
luar kota.
•Kelompok
pengolahan
GAM BAR 4
Un i t - Un i t d al am proses p r od u k si
r u m p u t l au t
Penelitian Unggulan IPB
d al am Pen g ar u su t am aan Per t an i an In d o n esi a 2 0 1 6
Berdasarkan diagram di atas, unit produksi adalah petani pembudidaya. Petani pembudidaya
dalam ini mencakup rumah tangga petani yang di dalamnya terlibat juga istri dan anak. Rumah
tangga petani pembudidaya merupakan suatu unit kesatuan dalam unit produksi ini.
Pada unit pemasaranwvutsrponmlkihfedcbaRPONJIFED
stakeholder yang terlibat adalah pedagang pengumpul dan koperasi depo.
Seperti penjelasan sebelumnya bahwa kecendemngan petani pembudidaya lebih memihh menjual
hasil panen ke pedagang pengumpul daripada ke depo. Unit terakhir adalah unit pengolahan. Unit
pengolahan adalah pabrik pengolahan di luar kota dan kelompok pengolahan rumput laut.
Peningkatan Jaminan Mutu Produk (kontinuitas, kuantitas, dan kualitas):
a. Peningkatan Area Tanam untuk Memenuhi Kuantitas
Budi daya rumput laut merupakan usaha utama masyarakat Desa Labuhan Kertasari karena
potensi geografisnya sangat mendukung dan usaha ini sudah dilakukan masyarakat sejak lama.
Masyarakat sebagian besar mengandalkan hasil laut berupa rumput laut untuk menghidupi
keluarga dan menyekolahkan anak-anaknya. Sidatik Kementrian Kelautan dan Perikanan (2013)
mencatat bahwa terjadi peningkatan rata-rata ekspor rumput laut kering dari tahup 2008 hingga
2012 mencapai 30% dan sumbangsih terbesar produksi berasal dari Nusa Tenggara Barat. Hal
tersebut menunjukkan komoditas rumput laut menjadi salah satu penyumbang devisa Negara
terbanyak setelah komoditas udang. Daerah Labuhan Kertasari sendiri mampu menyumbang
rata-rata persiklus panen (45 hari) sebesar 2,3 ton. Berkembangnya pariwisata dan industri
menyebabkan lahan produktif untuk budi daya rumput laut semakin berkurang. /./
b. Penerapan GAP, dengan Mendokumentasikan Semua Prosedur dan Datfe
Upaya peningkatan mutu produk yang dihasilkan perlu dibarengi dengan peningkatan kualitas
sumber daya manusia. Kementrian Kelautan dan Perikanan (2012) mengupayakan program
peningkatan jumlah sentra pengolahan hasil perikanan yang didorong melalui pembinaan dan
pemenuhan sarana dan prasarana pengolahan dan sistem rantai dingin, pembinaan mutu dan
kenamaan hasil perikanan, serta peningkatan produktivitas dan kepatuhan terhadap sistem jaminan
mutu hasil perikanan. Program ini bertujuan untuk mendorong kelompok pengolah menghasilkan
produk-produk olahan berbasis hasil laut yang memenuhi standar-standar produksi.
Kelompok pengolah rumput laut di Desa Labuhan Kertasari belum mampu menerapkan standar
produksi. Pendampingan dilakukan dinas dinilai belum optimal sehingga pelatihan terhadap
kelompok perlu dilakukan secara bertahap. Pelatihan tersebut mencakup on farm, yakni teknik
budi daya dan faktor-faktor yang memengaruhinya serta pelatihan pascapanen (off farm)
mencakup penanganan pascapanen dan pengolahan produk. Teknik budi daya yang diajarkan
meliputi pemilihan bibit berkualitas, pembuatan kebun bibit, pemilihan lokasi tanam terbaik,
serta pencatatan biaya produksi. Memahami teknik budi daya yang baik diharapkan pembudidaya
mampu menghasilkan produk rumput laut yang berkualitas dengan kuantitas yang banyak.
Fenomena Ngomo
Ngomo merupakan kegiatan memunguti rumput laut. Kegiatan ini dilakukan masyarakat Desa
Labuhan Kertasari saat melakukan perawatan terhadap produksi rumput lautnya. Rumput laut yang
diambil biasanya adalah rumput laut sisa yang terbawa ombak. Rumput laut yang dipungut warga
bisa dari rumput laut produksinya sendiri atau sisa rumput laut milik orang lain. Hasil ngomo bisa
dibilang tidak sedikit. Setiap harinya hasil rumput laut yang diperoleh dari hasil ngomo sekitar
3 kg/hari. Kegiatan ngomo dirasakan para petani pembudidaya dapat menambah pemasukan
mereka. Bahkan mereka beranggapan bahwa hasil yang diperoleh dari ngomo lebih banyak
dibanding hasil dari penanaman. Ngomo yang tidak memerlukan modal berupa bibit, peralatan
Penelitian Unggulan IPB
d al am Pen g ar u su t am aan Per t an i an In d o n esi a 2 0 1 6
atau perawatan sudah pasti memperoleh hasil, sedangkan jika mereka melakukan penanaman
belum tentu akan berhasil. Namun jika semua orang beranggapan seperti itu maka tidak ada yang
mau menanam rumput laut, sedangkan hasil ngomo ada karena ada orang yang menanam. Maka
dari itu dibuat peraturan bahwa orang yang ingin ngomo harus juga menanam.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas dapat diambil beberapa kesimpulan:
Program dalam rangka menerapkan model kemitraan/pemasaran yang meliputi pengembangan
sistem informasi pasar dan promosi untuk menjaring pasar baru. Untuk pemasaran, petani
pembudidaya rnasih menjual hasil panennya kepada pedagang pengumpul.
Penguatan SDM petani meliputi peiatihan manajemen produksi, keuangan, pengolahan produk
pangan, dan kewirausahaan. Respons masyarakat menunjukkan antusiasme. Peiatihan melibatkan
juga pihak luar, seperti; dinas yang berada di Pemerintahan Kabupaten Sumbawa Barat.
Penguatan kelembagaan kelompok tani yang sudah dilakukan meliputi pembuatan AD/ART sebagai
upaya penguatan kelembagaan, peremajaanzvutsrponmligfedcbaSROIFDCB
database anggota, peiatihan pembuatan ajiministrasi
dalam kelompok, serta penjajagan pembentukan unit-unit kegiatan dalam produksi.
Upaya peningkatan jaminan mutu seperti perluasan areal tanam dan penjajagan penerapan konsep
TQM belum maksimal dilakukan karena berbagai kendala. Namun untuk peiatihan teknologi
J
penanganan pascapanen sudah dilakukan.
;
Saran yang dapat diusulkan terkait dari hasil di atas adalah pendampingan dan pengembangan
pada kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan seperti pengolahan dan pembuatan produk pangan
olahan. Program-program tersebut membantu dalam rangka mengembangkan potensi sumber
daya manusia warga Desa Labuhan Kertasari.
DAFTAR PUSTAKA
Dharmawan A H , Tony F. 2005. Interaksi dan Relasi antara Kelembagaan Pembudidaya Tingkat
Internasional dan Nasional.
Glover D, Kusterer K. 1990. Small Farmers Big Business: Contract Farming and Rural
Development. Basingstoke and London (GB): Macmillan.
Pemerintahan Desa Mekarjaya. 2008. Laporan Umum Desa Mekarjaya, Kecamatan Ciemas,
Kabuaten Sukabumi.
Putri EIK, Sundawati L, Purnaningsih N , Purwakusumah ED, Gulamahdi M . 2006. Model
Kemitraan and Pemasaran Terpadu Biofarmaka di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah
(Laporan Penelitian). Pusat Studi Biofarmaka, LPPM-IPB.
Scott WR. 1995. Institutions and Organizations. Foundations for Organizational Science. Sage.
Thousand Oaks and London.
Penelitian Unggulan 1PB
dalam Pengarusutamaan Pertanian Indonesia 2016
i
,G&~ /"'-A i „ . % "^3*
PENELITIAN
UNGGULAN
Dalam Pengarusutamaan
Pertanian Indonesia 2016
^ M
••'"I
4
****
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
IMSTIT1 JT PERT AN I AN
- ?O G O V
BOGOR
JIM YUSPNE
PENYUSUN
;
UCAPAN VTSRIEA
TERIIVSA KASIH
Pe n ase h at :
ASURANSIJASA TANIAJbk
Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc
ADARO INDONESIA
Penanggung Jaw ab:
BANK MANDIRI (Persero)Jbk
Dr. Ir. Prastowo, M.Eng
BANK NEGARA INDONESIA (Persero),Tbk
BANK RAKYAT INDONESIA (Persero).Tbk
Ketua Pelaksana :
Prof. Dr. drh. Agik Suprayogi, M.Sc, Agr
BANK CENTRAL ASIAJbk
BANK PEMBANGUNAN DAERAH JABAR & BANTENJbk
Narasumber:
BANK BRI SYARIAH
Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc
Dr. Ir. Agus Oman Sudrajat, M.Sc
BPRS BINARAHM AH
CHAROEN POKPHAND INDONESIA,Tbk
Ketua Tim Edit or:
CITRA BORNEO INDAH
Dr. Ir. I Wayan Astika, M.Si
DUTA DRAMAGA LESRARI
Anggota Tim Edit or:
Prof. Dr. Ir. Pudji M uljono, M.Si
Dr. drh. Sri M urtini, M.Si
Dr. Ir. Suryahadi, DEA
Dr. dra. Triadiati, M.Si
Dr. Ir. Elang llik M artawijaya, MM
/
SYAHID INDAH UTAMA
SERAMBI BOTANI INDONESIA
PERUM JAMKRINDO
PERUM PERHUTANI
PUPUK INDONESIA (Persero)
PETROKIMIA KAYAKU
Tim Teknis:
Lia M aulianawati
Muhamad Tholibin
Rian Firmansyah
Ayu Sri Rahayu
Weni Handayani
Syaeful Bakhri
Suryadi
PG RAJAWALI I (Persero)
PEMKAB PASURUAN
UNIVERSITAS TRILOGI
Administ rasi:
Etang Rokayah, SE
Daryanto, SE
Penelitian Unggulan IPB dalam Pengarusutamaan Pertanian Indonesia 2016 trniebP
Penerbit:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada M asyarakat
Institut Pertanian Bogor
ISBN: 978-602-8853-28-6
Desember 2016
M ODEL PEN GEM BAN GAN KEM ITRAAN DAN PEM ASARAN TERPADU
RUM PUT LAUT UN TUK PEN GEN TASAN KEM ISKIN AN
N i n u k Pu r n an i n g si l f 3 , Rizal Bach t i ar 2 ) , Ju l i o Ad i san t o so 3 )
])
D e p ar t e m e n Sai n s Ko m u n i k asi d an Pen g em b an g an M asyar ak at , Fak u l t as Ek o l o g i M an u si a,
In st i t u t Per t an i an Bo g o r
2>
D e p ar t e m e n Ek o n o m i Su m b er d aya d an Li n g k u n g an , Fak u l t as Ek o n o m i d an M an aj em en ,
In st i t u t Per t an i an Bo g o r
3)
D ep ar t em en Il m u Ko m p u t er , Fak u l t as M at em at i k a d an Il m u Pen g et ah u an A l a m , I n s t i t u t Per t an i an Bo g o r
Penulis k o r esp o n d en si : n p u r n an i n g si h @g m ai l . co m
PEN D A H ULUA N
Potensi rumput laut di Indonesia sangat baik untuk dikembangkan sebagai upaya peningkatan
pendapatan mas3'arakat Rumput laut mudah dikembangkan karena kesesuaian perairan laut,
biaya produksinya murah dan dapat menyerap banyak tenaga keija. Total produksi nasional telah
mengalami peningkatan yang cukup signifikan, produksi nasional tahun 2014 mencapai f0,2 juta
ton atau meningkat lebih dari tiga kali lipat dari produksi tahun 2010 yang berkisar 3,9 juta ton,
,
«?peningkatan rata-ratapertahun mencapai 27,7 l / o . 1
Desa Labuhan Kertasari, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat merupak^n salah
satu sentra penghasil rumput laut. Namun terjadi penurunan produksi rumput laut tahun 2014.
Jumlah produksi rumput laut mengalami penurunan akibat iklim buruk. Kegagalan panen
rumput mengakibatkan kerugian finansial dan kesulitan mendapatkan bibit untuk produksi
selanjutnya.
Petani pembudidaya sudah mendapat bantuan dari pemerintah baik pemerintah kabupaten,
pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat, namun tidak selamanya akan bergantung
bantuan tersebut. Perlu upaya dari para petani pembudidaya untuk berusaha mandiri. Penerapan
kemitraan terpadu juga bertujuan untuk pengembangan kapasitas sumber daya manusia petani
pembudidaya dalam berwirausaha, penguatan kelembagaan kelompok dan penguatan jaminan
mutu produk.
i Permasalahan yang dihadapi oleh petani pembudidaya rumput lautan adalah: (1) Penerapan
model kemitraan/pemasaran (dengan pedagang pengumpul) belum disertai pembinaan teknologi
sehingga mencapai standar mutu produk dengan harga yang memadai, (2) Kemampuan SDM petani
pembudidaya rumput laut masih rendah, yaitu masih terbatas pada budi daya atau memproduksi
sajawvutsrponmlkihfedcbaRPONJIFED
{On Farm), (3) Kelembagaan kelompok (kelompok tani dan Gapoktan) pembudidaya belum
berfungsi secara maksimal sebagai wadah belajar berwirausaha dan sumber infonnasi untuk
anggota-anggotanya, dan (4) Sistem kerja sama pemasaran kawasan rumput laut belum tumbuh
secara maksimal.
Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu dilakukan upaya meningkatkan kapasitas produksi dan
kewirausahaan petani pembudidaya rumput laut dan penguatan kelembagaan kelompok untuk
peningkatan produksi melalui pelatihan kewirausahaan, manajemen pascapanen dan manajemen
keuangan. Metode penelitian ini adalah metode kaji tindak, yang menggabungkan antara metode
survei dengan aksi pemberdayaan di masyarakat.
1 https://indonesiaproud.wordpress.com/2015/08/15/indonesia-produsen-rumput-laut-no- 1-dunia
Penelitian Unggulan IPS
dplom Ppnn^n IQItronmlicaQPIHA
rt a m ^^n PortaniQn Inrlnnacia 9H1 R
M ANFAAT
Hasil Penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk:
Perusahaan dan para petugas pendamping yang melakukan kegiatan pendampingan pada
para petani pembudidaya, dalam mengembangkan pola kemitraan dalam rangka peningkatan
kesejahteraan petani pembudidaya.
Para praktisi budi daya dan pemasaran rumput laut, untuk memahami budaya petani kecil yang
memengaruhi perilaku kerjanya.
Kalangan akademisi, kajian ini merupakan bahan pembanding tentang keberlakuan konsep
kemitraan atau teori-teori percepatan difusi inovasi (teknologi baru) }'ang ada sebelumnya atau
untuk memodifikasi teori sebelumnya.
M ETODE
Metode penelitian ini adalah metode kaji tindak, yang menggabungkan antara metode survei
dengan aksi pemberdayaan di masyarakat. Kegiatan penelitian ini meliputi ahalisis model
kemitraan, penerapan model kemitraan dan pemasaran, pelatihan produksi dan kewirausahaan,
penguatan kelembagaan petani, dan penumbuhan sistem kerja sama
7
LUARAN
Gambaran Komimitas Desa Labuhan Kertasari
Jumlah penduduk Desa Labuhan Kertasari di tahun 2012 sebanyak 1.870 jiwa. Penduduk desa
tersebar di empat dusun, yaitu Dusun Kertasari, Labuhan Kertasari, Padak Baru, dan Bone Putih.
Mata pencaharian utama penduduk adalah sebagai pembudidaya rumput laut sekitar 80. Jumlah
penduduk dengan bermata pencaharian pembudidaya rumput laut sebanyak 580 jiwa. Luas area
budi daya rumput laut seluas 52,2 Ha, jadi rata-rata luasan lahan budi daya adalah 900 m 2 . Mata
pencaharian sampingan penduduk adalah bertani jagung, palawija, kelapa, dan membuat kopra.
Beberapa jenis ternak yang dipelihara sebagai sumber penghasilan tambahan adalah sapi, kerbau,
kuda, dan kambing (Profil Desa Labuhan Kertasari Tahun 2012).
Berikut ini adalah informasi tentang karakteristik pembudidaya rumput laut.
Rata-rata umur 39 tahun, minimal 20 tahun, dan maksimum 60 tahun. Keengganan golongan
muda melakukan usaha rumput laut. Budi daya rumput laut merupakan usaha keluarga,
penanaman dilakukan suami dan istri serta perawatan oleh istri, suami bekerja di sektor
lain.
•
Pembudidaya lulusan SD 40,63% dan lulusan SMP sebesar 21,88%.
Pembudidaya cukup berpengalaman, sebagian besar di atas 10 tahun.
Luas area budi daya rumput laut rata-rata seluas 900 m 2 , termasuk dalam usaha. mikro,
Jenis rumput laut yang diusahakan termasuk dalam kelompokwvutsrponmlkihfedcbaRPONJIFED
Euchema cottoni. Cara
membudidayakan rumput laut mulai berkembang pesat di tahun 2000an dengan sistem
patok.
Penelitian Unggulan IPB
d al am Pen aar u su t am aan Per t an i an In d o n esi a 2 0 1 6
Patok
X X X X X X X X )( X
X X X X X X X X X X X i
v
v
y
v
y
y
y
y
y
w
X X X X X X X X X X
X X X X X X X X XXX
X X X X X X X X X X )(
Tali Tambang
(TaliRis)
v
v
y
y y
y
y
y
y
y
X X X X X X X X X x
X X X XX
X X X XX X
v
Benih Rumput Laut
GAM BAR 1
Pen an am an r u m p u t l au t sist em
p at ok .
Sistem patok dilakukan jika dasar laut merupakan berbatuan atau pasir. Jarak antara tali
sebagai tempat mengikat rumput laut (taliris) yang satu dengan lainnya berjarak sekitar 20
cm. Panjang taliris bervariasi di Desa Labuhan Kertasari sesuai kemampuan dan kepemilikan
lahan (Gambar 1).
Satu tahun musim panen yang baik pada bulan Januari, Febraari, Maret, April, Oktober, November, dan Desember. Hasil pemanenan pada bulan-bulan tersebut akan menghasilkan rumput laut basah lima hingga enam kali dari berat benih yang ditanam. Musim buruk terjadi pada
bulan Mei hingga September, dikarenakan pada bulan tersebut merupakan musim kering.
Hasil produksi yang diperoleh biasanya sekitar tiga kali lipat dari jumlah berat benih yang
ditanam.
v
Kapasitas Produksi Rumput Laut
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki wilaj'ah seluas 20.152,15 km 2 , jumlah 7 pemerihtahan kabupaten dan 2 pemerintahan kota. Luas lautan provinsi seluas ± 29.159,04 k m 2 dengan
panjang pantai 2.333 km. Usaha rumput laut merupakan usaha unggulan di NTB, ini dilihat dari
potensi lahan tersedia untuk usaha budi daya rumput laut sebesar 25,58% atau sebesar 6.925
Ha
Kabupaten Sumbawa Barat memiliki potensi lahan rumput laut sebesar 1.550 Ha. Lahan yang
telah termanfaatkan seluas 460 Ha, jadi masih terdapat peluang yang dapat dikembangkan seluas
1.090 Ha. Hasil estimasi rata-rata luas area tanam per orang di Desa Labuhan Kertasari seluas 900
m 2 dan jumlah pembudidaya sebanyak 580 orang, maka luas area tanam keseluruhan ± 52,2 Ha.
Potensi lahan yang dapat dikembangkan di desa ini adalah seluas 795 Ha.
Rumput laut dari Desa Labuhan Kertasari Kabupaten Sumbawa Barat masih dijual dalam keadaan kering. Belum ada peningkatan nilai tambahwvutsrponmlkihfedcbaRPONJIFED
(value added). Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat telah
melakukan kegiatan pelatihan dan sekaligus pemberian bantuan untuk meningkatkan nilai tambah
rumput laut menjadi produk makanan seperti dodol, makanan lainnya. Bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat bempa satu buah kompor dan pengolahan berbasis listrik dan gas, oven menggunakan energi gas, dan beberapa mesin pengolahan lainnya.
Desa Labuhan Kertasari dibangun pabrik pengolahan rumput laut kering menjadi chip. Pabrik
dibangun atas bantuan PT. Newmont bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat
dan Institut Pertanian Bogor. Kapasitas pabrik dapat mengolah sebanyak 30 ton setiap bulannya. Harapan masyarakat dengan adanya pabrik tersebut harga jual rumput laut menjadi lebih
baik.
Penelitian Unggulan IPB
d al am Pen g ar u su t am aan Per t an i an In d o n esi a 20116
Pendugaan Kapasitas Produksi
Perhitungan pendugaan kapasitas produksi menggunakan formula sebagai berikut.
n
PKP =thdYPL
LhY t
Pd
n=l
^
Keterangan:
PKP
= Pendugaan kemampuan produksi (ton) wvutsrponmlkihfedcbaRPONJIFED
Pd
= Rata-rata kepemilikan lahan pembudidaya (Ha)
pd
= Produksi rata-rata (Ton/Ha/Tahun)
Pd
= Pembudidaya rumput laut
Hasil penelitian didapat
berikut:
asumsi perhitungan pendugaan kemampuan
produksi sebagai
Penanaman bibit rumput laut sebanyak 3 00 kg untuk 400 tali ris
Jumlah pembudidaya berjumlah 580 orang.
Masing-masing orang akan menanam lahan seluas 900 m 2 atau sebanyak 375-400 tali
ris
Musim panen yang baik pada Januari, Februari, Maret, April, Oktober, November, dan
Desember.
Musim buruk terjadi pada bulan Mei hingga September.
Setiap 1 tali ris menghasilkan rumput laut kering 220 kg saat musim baik dan 150 kg musim
buruk.
Berdasarkan asumsi tersebut maka dapat dihitung kapasitas produksi rumput laut kering di
Desa Labuhan Kertasari sebesar ± 858,40 ton atau sebesar 72 ton/bulan. Namun demikian
masih memungkinkan peningkatan produksi karena potensial lahan yang sangat luas, sehingga
perlu dorongan pengembangan agar produksi mmput laut di Desa Labuhan Kertasari terus
meningkat.
Manfaat Ekonomi Bag! Keluarga
Manfaat ekonomi dihitung dalam periode waktu selama 5 tahun yang didasarkan pada umur
ekonomis dari tali tambang yang dipakai didapatkan hasil yang tersaji pada tabel 1.
Penelitian Unggulan IPB
d al am Pen aar u su t am aan Per t an i an In d o n esi a 2 0 1 6
TabelyutsrpnmlkihedbaUTSRPONMLKIHGEDBA
1. Analisis usaha budi daya rumput iaut di desa Labuhan Kert asari
Per i od e Tanam k e
No
A
Ket er ang an invest asi
3
1
5
4
Ppnrtanatan
rci luauaiai i
n a si i pr ouuKbi r u m p u L idui K e n n g
1
2
(k adar air
1 6 2 8 0 . 0 0 0
1 6 2 8 0 . 0 0 0
4 0 0 . 0 0 0
2
Bib it
6 0 0 .0 0 0
1A
?A O
nnn
ifipfinnnn
1 6 2 8 0 . 0 0 0
1 6 .6 8 0 .0 0 0
AO O
nnn
Ann n n n
6 0 0 .0 0 0
6 0 0 .0 0 0
1.600.000
1.600.000
DUU.UUU
Up ah m en g i k at b i b i t
Up ah m en cu ci t al i ris
1.600.000
1tronmlicaQPIHA
A n n nnn
1 Ann n n n
1 6 0 .0 0 0
l .DUU.UUU
1 A n nnn
1 6 0 .0 0 0
!
1 6 0 .0 0 0
3 2 0 .0 0 0
qpn nnn
3?n n n n
3 2 0 .0 0 0
f
3 2 0 .0 0 0
3.080.000
p Aftn n n n
7 Aftn n n n
2.680.000
2.680.000
1 3 2 0 0 . 0 0 0
13 finn n n n
13 6 0 0 0 0 0
1 3 .6 0 0 .0 0 0
1 4 .0 0 0 .0 0 0
l DU.UUU
5
- 16.280.000
Pengeluar an
Pat ok
4
1 6 .2 8 0 .0 0 0
4 0 0 0 0 0
j
3
1 6 .2 8 0 .0 0 0
Ni l ai sisa
Ju m l ah
B
1 6 .2 8 0 .0 0 0
3 0 - 3 5 %)
Penj em ur an r u m p u t l au t
Ju m l ah
1 An n n n
I DU.UUU
/ l.OOU.UUU
Net b en ef i t
Net b/ c
5,29
Di scou n t f act o r ( 1 8 % ) '
1
Present val ue
1 3 2 0 0 . 0 0 0
Net p r esen t val u e
4 2 .3 6 5 .3 8 7
Tot al p ed ap at an
8 1 .8 0 0 .0 0 0
Tot al p en g el u ar an
1 3 .8 0 0 .0 0 0
Net B/ C
Sumber: Data Primer
I .DUU.UUU
fi n 7
6,07
6,07
7
5 ,2 2
0 ,8 4 7 4 5 7 6 3
0 ,7 1 8 1 8 4 4 3
0 ,6 0 8 6 3 0 8 7
,
0 ,5 1 5 7 8 8 8 8
1 1 .5 2 5 .4 2 4
9.767.308
8 2 7 7 . 3 8 0
7.221.044
5,93
2013,- diolqh
Total biaya yang dibutuhkan pada tahun pertama sebesar Rp3.080.000 dan total biaya pada tahun
kedua hingga kelima sebesar Rp2.680.000. Menurunnya biaya yang dikeluarkan dikarenakan
pembudidaya tidak lagi membeli benih, benih diperoleh dengan melakukan pengalokasian hasil
panen untuk dijadikan benih. Nilai produksi atau nilai hasil pemanenan setiap tahun sebesar Rp
16.280.000. Penerimaan pembudidaya pada tahun pertama sekitar Rpl3.200.000 dan pada tahun
kedua hingga tahun kelima setiap tahunnya sebesar Rpl3.600.000.wvutsrponmlkihfedcbaRPONJIFED
Net present value atau jika
penerimaan di hitung dengan nilai sekarang diperoleh total nilai Rp42.365.387. Nilai manfaat
per biaya didapatkan nilai sebesar 5,93, hal ini berarti setiap R p l biaya yang dikeluarkan akan
mendapatkan manfaat sebesar Rp5,93. Jika dilihat dari penerimaan setiap tahunnya maka
dipastikan pembudidaya menerima keuntungan setiap bulannya Rpl. 100.000. Bersarnya
penerimaan setiap bulannya mampu menutupi biaya kebutuhan hidup pembudidaya. Analisis
kesejahteraan pembudidaya rumput laut. Analisis kesejahteraan pembudidaya rumput laut di nilai
dari besar nilai tukar pembudidaya. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan bahwa nilai tukar
rata-rata untuk seluruh responden sebesar 1,56 artinya bahwa pendapatan dari usaha budi daya
rumput laut telah mencukupi pengeluaran setiap tahunnya. Estimasi nilai tukar pembudidaya
tersaji pada tabel 2.
Penelitian Unggulan IPB
d al am Pen g ar u su t am aan Per t ani an In d on esi a 2 0 1 6
Tabel 2. Est imasi nilai t ukar pembudidaya
IMO
Nam a
Pengeluar an p er
Kep em i l i k an
t ah u n (r p )
t al i riis
Nilai p r o d u k si
Bi ayap r o d u k si
Pener i m aan
Ntp
p er t ah u n
1
SGT
21.554.000
600
48.840.000
9.240.000
39.600.000
1,84
2
EMD
19.622.000
200
16.280.000
3.080.000
13.200.000
0,67
3
BNA
19.622.000-
200
16.280.000
3.080.000
13.200.000
0,67
4
TST
21.066.000
200
16.280.000
3.080.000
13.200.000
0,63
5
AMN
21.590.000
200
16.280.000
3.080.000
13.200.000
0,61
6
EYS
20.726.000
200
16.280.000
3.080.000
13.200.000
0,64
7
BMW
31.773.000
1.200
97.680.000
18.480.000
79.200.000
2,49
8
AFD
22.670.000
350
28.490.000
5.390.000
23.100.000
1,02
9
SLD
18.650.000
500
4 0 .7 0 0 .0 0 0
7.700.000
33.000,000
177
10
DNT
30.660.000
500
40.700.000
7.700.000
33.000,000
1,08
11
SMT
28.440.000
200
16.280.000
3.080.000
1 3 .2 0 &0 0 0
0,46
12
RDW
28.550.000
400
32.560.000
6.160.000
26.400.000
0,92
13
ADM
27.780.000
1.600
130.240.000
2 4 .6 4 0 .0 0 0
105,6.00.000
3,80
14
ADK
24.060.000
1.500
122.100.000
23.100.000
99.000.000
4,11
15
DDY
19.622.000
1.500
122.100.000
2 3 .1 0 0 .0 0 0
99.000.000
5,05
16
SLT
30.770.000
400
32.560.000
6.160.000
2 6 .4 0 0 0 0 0
0,86
17
SRL
20.760.000
200
16.280.000
3.080.000
13.200.000
0,64
18
RJM
20.040.000
500
4 0 .7 0 0 .0 0 0
7.700.000
33.000.000
1,65
19
HTT
34.044.000
1.000
81.400.000
15.400.000
66.000.000
1,94
20
NAL
23.570.000
1.000
81.400.000
15.400.000
66.000.000
2,80
21
SMD
20.150.000
>v
100
8.140.000
1.540.000
6.600.000
0,33
22
FTM
17.462.000
250
20.350.000
3.850.000
16.500.000
0,94
23
IMU
24.750.000
300
24.420.000
4.620.000
19.800.000
0,80
24
DKB
29.630.000
200
16.280.000
3.080.000
13.200.000
0,45
25
NRA
24.230.000
1.000
81.400.000
15.400.000
66.000.000
2,72
RATA- RATA
24.071.840
572
46.560.800
8.808.800
3 7 .7 5 2 .0 0 0
1,56
Model Pengembangan Kemitraan dan Pemasaran Terpadu Rumput Laut ywvutsrponmlkjihgfedcbaUTSRPONML
A. Mempertahankan dan memantapkan pasar yang ada
Gambar 2 merupakan hasil penelitian tahun pertama berupa usulan pola kemitraan dan pemasaran
terpadu untuk diterapkan di Desa Labuhan Kertasari. Pembuatan pola ini didasarkan pada evaluasi
pola yang ada. Tujuannya untuk meningkatkan efektivitas dari aspek manajemennya.
Pola kemitraan yang dibangun melibatkan berbagaiwvutsrponmlkihfedcbaRPONJIFED
stakeholder. Pada pengembangan model
tersebut diharapkan kelompok petani dapat berfungsi sebagai wadah pemasaran bersama.
Fungsinya dalam hal pemasaran sama dengan fungsi pedagang pengumpul dan Depo (koperasi),
sehingga petani punya alternatif dalam memasarkan hasil rumput laut. Depo didirikan pada tahun
2011. Pembangunan Depo berasai dari bantuan pemerintah dan bantuan dari CSR PT Newmont
NTB. Fungsi dari Depo pengontrol harga di tingkat petani. Bangunan Depo dilengkapi dengan
Penelitian Unggulan IPB
d al am Pen g ar u su t am aan Per t an i an In d on esi a 2 0 1 6
gudang dan papan jemur. Namun saat ini modal dari Depo masih terbatas, yaitu sekitar Rp80
juta, sehingga.masih sangat terbatas dalam membeli produk rumput laut dari petani. Depo dan
dan pedagang pengumpul dalam pola pengembangan tersebut memiliki posisi yang sama, yaitu
sebagai pembeli rumput laut dari petani pembudidaya.
Industtf Besar
Pengolahan
Rumput iaut
Univcrsitas
(PusatStudi
Pembangunan
Pertanian dan
Pcrdcsaan)
A
Industri
Rumaht&ngga
Pengolahan
ft umn ut huit ^-
Keterangan:
Arus uang, dan informasi
tentang jenis dan mutu
produk yang dibutuhkan.
--> Arusbarang
^ Manfaat penilaian dari pusat
%
Pembinaan dan pengawasan
GAM BAR 2
Mo d el k em i t r aan d an p em asar an t er p ad u r u m p u t l aut d i Desa Lab u h an Kert asari.
Pada kenyataannya, kemitraan yang dijalin melalui depo tidak berjalan sesuai yang diharapkan.
Petani pembudidaya rumput laut lebih tertarik menjual hasil rumput laut ke pengumpul. Hal ini
dikarenakan berbagai faktor, yaitu:
Pengumpul memberi modal kepada pembudidaya untuk berproduksi sehingga saat panen
menjualnya kembali ke pengumpul. Petani pembudidaya terbantu atas pemberian modal
tersebut. Besaran modal yang diberikan sesuai dengan kebutuhan.
Pengumpul tidak menerapkan standar kualitas produk seperti pada depo sehingga pembudidaya
lebih tertarik untuk menjual ke pengumpul karena lebih mudah. Standar produk di depo
misalnya kadar air dalam rumput laut maksimal hanya 10%, sedangkan pada pengumpul bisa
mencapai 30%. Selain berdampak pada kuantitas produk, penerapan standar kadar air juga
berdampak pada pengurangan waktu penjemuran.
Harga yang ditawarkan antara depo dan pengumpul sama, yaitu Rpl2 .000/kg namun produk
yang dijual ke depo merupakan rumput laut kering kawat dengan kadar air maksimal 10%,
sedangkan di pengumpul kadar air lebih tinggi sehingga jika menjual ke depo kuantitasnya
lebih sedikit. Akibatnya uang yang diterima juga lebih sedikit.
Kemudahan transportasi dan jasa pengangkutan rumput laut adalah salah satu pelayanan yang
diberikan pengumpul. Petani pembudidaya tidak perlu lagi mengurus transportasi karena
semua sudah dikerjakan pengumpul.
Penelitian Unggulan IPB
d al am Pen g ar u su t am aan Per t an i an In d o n esi a 2 0 1 6
- Gabungaif
Kelompok Tani
->
(|
Kelompok
|
I
|
Petani
Rumput Laut
1
Petani
Rumput
: Arus uang, bibit, dan arus
informasi tentang
jenis dan mutu produk yang
dibutuhkan
—> : Arus barang
: Pengawasan dan pembinaan
5
j C 7 | | 2 ^ngiimpui"7"":'{'
GAM BAR 3
Ex ist ing k el em b ag aan p em asar an r u m p u t laut d i Desa Lab uhan Kert asari.
•
;
I
Adanya hubungan sosial yang kuat kepada pengumpul. Hubungan antara petani pembudidaya
dengan pengumpul sudah terjalin karena kedekatan secara geografis. Selain itu, pengumpul di
Desa Labuhan Kertasari umumnya adalah tokoh masyarakat seperti guru, kejpala dusun, atau
tokoh masyarakat yang berpengaruh. Pengumpul juga seringkali membantii keluarga petani
pembudidaya jika mereka dalam kesulitan.
IJ
Pola kemitraan dan pemasaran dengan pedagang pengumpul yang saat ini masilf berjalan adalah
seperti tergambar pada Gambar 3.
Polakemitraanpemasaran tersebut, terlihatbahwapetanipembudidayarumputlautterlibatlangsung
ke pedagang pengumpul. Pedagang pengumpul adalah sebagai tokoh utama dalam pemasaran
rumput laut. Mereka yang mempunyai jaringan bisnis dengan pihak di luar desa, pedagang besar
atau pabrik pengolahan rumput laut di Surabaya, Semarang, Bali, dan Lombok.
B. Mengembangkan sistem informasi pasar
Pengembangan sistem informasi pasar yang berkaitan dengan harga, jenis, dan mutu produk
sampai saat ini belum maksimal. Petani pembudidaya sejak dahulu hingga sekarang mayoritas
tidak memperhatikan hal-hal tersebut. Hal ini terjadi karena pemasaran produk diserahkan pada
pedagang pengumpul. Kemudian pedagang pengumpul langsung akan menyalurkannya ke
pabrik yang berada di luar kota. Cara sederhana membentuk jaringan grup jejaring sosial melalui
media handphone, biasa menggunakan SMS, whatsApp, blackberry messenger, dll. Petani dapat
terhubung dengan rekan-rekan petani lain, juga dengan petugas penyuluh dari dinas terkait,
maupun dengan para pedagang pengumpul dan pabrik pengolah rumput laut. Diskusi dalam
kelompok tersebut tidak saja untuk informasi harga dan pemasaran produk tetapi juga hal-hal lain
yang relevan dengan usaha budi daya rumput laut, seperti pengadaan bibit, teknologi budi daya,
penanganan pascapanen, maupun mengolahan pangan berbahan dasar rumput laut.
Promosi dalam Rangka Menjaring Pasar Baru
Promosi menjaring pasar baru, baik pasar lokal hingga regional masih terbatas dilakukan. Promosi
yang dilakukan baik dari pemerintah daerah maupun pihak warga Desa Labuhan Kertasari sendiri
belum maksimal. Promosi dilakukan melalui media massa seperti; koran, majalah, website,
dan televisi. Namun, taj^angan tersebut belum sepenuhnya berfokus pada produk rumput laut
melainkan berita atau tayangan yang memuat seputar potensi di Kabupaten Sumbawa Barat atau
peliputan event dalam rangka mempromosikan Kabupaten Sumbawa Barat.
Penelitian Unggulan IPB
d al am Pen g ar u su t am aan Per t an i an In d o n esi a 2 0 1 6
Promosi lain dengan mengikuti pameran-pameran produk pangan olahan yang dibuat kelompok
pengolahan rumput laut. Namun pada kenyataannya pameran ini belum bisa sepenuhnya dapat
mendongkrak nama rumput laut dari Sumbawa Barat. Hal ini dikarenakan produk yang dihasilkan
secara kemasan belum menarik daya beli konsumen walaupun secara rasa sudah sesuai.
C.yvutsrponmlkjihgfedcbaUTSRPNMLKIGFEDCBA
Penguatan kelembagaan petani (kelompok tani/gapoktan)
a. Penguatan Kelompok
Kelompok tani di Desa Labuhan Kertasari terbagi berdasarkan letak geografis dan pada komoditas
yang diusahakan. Berdasarkan letak geografis, setiap Rukun Tetangga (RT) di desa ini minimal
terdapat satu kelompok tani. Jika berdasarkan atas komoditas yang diusahakan, kelompok dibagi
menjadi tani jagung dan ternak serta kelompok petani pembudidaya mmput laut. Kelompok tani
merupakan kelompok usaha ekonomi produktif di Desa Labuhan Kertasari.
bo Database anggota kelompok dan pengadministrasian setiap kegiatan
database
Langkah selanjutnya setelah AD/ART adalah memperjelas anggota yang dibuat dalamwvutsrponmlkihfedcbaRPONJIF
serta pengadministrasian. Pengadministrasian dilakukan setiap kegiatan dan hal-hal penting
dalam kelompok seperti keanggotaan dan keuangan. Kegiatan dilakukan pada semua kelompok
baik kelompok petani jagung dan ternak, kelompok pembudidaya rumput laut serta kelompok
u
pengolahan rumput laut.
.
1. Pembuatan dan Revitalisasi Database Kelompok
Pembuatan database dilakukan pada kelompok pengolahan rumput laut, sedangkan
pada kelompok petani jagung dan sapi serta petani pembudidaya rumput laut dilakukan
pembaharuan database. Databasesudah ada sejak dibentuknya kelompok sehingga sudah
tidak valid. Banyak anggota yang sudah tidak lagi bergabung karena pindah atau karena sudah
meninggal.
2. Pengadministrasian Kelompok
Pengadministrasian dalam kelompok merupakan hal yang penting. Manfaat dari administrasi
adalah memperjelas hal-hal yang rinci dalam kelompok. Pengadministrasian ini meliputi
administrasi keanggotaan, keuangan, dan kegiatan dalam kelompok. Pengadministrasian masih
dilakukan dengan sederhana namun mudah dipahami. Administrasi keanggotaan berisi data
anggota yang masuk maupun keluar. Keuangan meliputi uang masuk dan keluar. Administrasi
kegiatan berisi kegiatan yang dilakukan, notulensi kegiatan, dan daftar hadir.
c. Penjajagan pembentukan unit-unit kegiatan dalam kelompok
Unit-unit kegiatan terdiri dari unit produksi, pengolahan, dan pemasaran. Unit-unit tersebut
mempunyai peran dan fungsi masing-masing dalam mengkoordinir kegiatan produksi hingga
pemasaran mmput laut (Gambar 4).
Unit Produksi
I
•Petani
pembudidaya
->rumahtangga:
melibatkan istri
dan anak
Unit Pengolahan
•Pabrik
pengolahan di
luar kota.
•Kelompok
pengolahan
GAM BAR 4
Un i t - Un i t d al am proses p r od u k si
r u m p u t l au t
Penelitian Unggulan IPB
d al am Pen g ar u su t am aan Per t an i an In d o n esi a 2 0 1 6
Berdasarkan diagram di atas, unit produksi adalah petani pembudidaya. Petani pembudidaya
dalam ini mencakup rumah tangga petani yang di dalamnya terlibat juga istri dan anak. Rumah
tangga petani pembudidaya merupakan suatu unit kesatuan dalam unit produksi ini.
Pada unit pemasaranwvutsrponmlkihfedcbaRPONJIFED
stakeholder yang terlibat adalah pedagang pengumpul dan koperasi depo.
Seperti penjelasan sebelumnya bahwa kecendemngan petani pembudidaya lebih memihh menjual
hasil panen ke pedagang pengumpul daripada ke depo. Unit terakhir adalah unit pengolahan. Unit
pengolahan adalah pabrik pengolahan di luar kota dan kelompok pengolahan rumput laut.
Peningkatan Jaminan Mutu Produk (kontinuitas, kuantitas, dan kualitas):
a. Peningkatan Area Tanam untuk Memenuhi Kuantitas
Budi daya rumput laut merupakan usaha utama masyarakat Desa Labuhan Kertasari karena
potensi geografisnya sangat mendukung dan usaha ini sudah dilakukan masyarakat sejak lama.
Masyarakat sebagian besar mengandalkan hasil laut berupa rumput laut untuk menghidupi
keluarga dan menyekolahkan anak-anaknya. Sidatik Kementrian Kelautan dan Perikanan (2013)
mencatat bahwa terjadi peningkatan rata-rata ekspor rumput laut kering dari tahup 2008 hingga
2012 mencapai 30% dan sumbangsih terbesar produksi berasal dari Nusa Tenggara Barat. Hal
tersebut menunjukkan komoditas rumput laut menjadi salah satu penyumbang devisa Negara
terbanyak setelah komoditas udang. Daerah Labuhan Kertasari sendiri mampu menyumbang
rata-rata persiklus panen (45 hari) sebesar 2,3 ton. Berkembangnya pariwisata dan industri
menyebabkan lahan produktif untuk budi daya rumput laut semakin berkurang. /./
b. Penerapan GAP, dengan Mendokumentasikan Semua Prosedur dan Datfe
Upaya peningkatan mutu produk yang dihasilkan perlu dibarengi dengan peningkatan kualitas
sumber daya manusia. Kementrian Kelautan dan Perikanan (2012) mengupayakan program
peningkatan jumlah sentra pengolahan hasil perikanan yang didorong melalui pembinaan dan
pemenuhan sarana dan prasarana pengolahan dan sistem rantai dingin, pembinaan mutu dan
kenamaan hasil perikanan, serta peningkatan produktivitas dan kepatuhan terhadap sistem jaminan
mutu hasil perikanan. Program ini bertujuan untuk mendorong kelompok pengolah menghasilkan
produk-produk olahan berbasis hasil laut yang memenuhi standar-standar produksi.
Kelompok pengolah rumput laut di Desa Labuhan Kertasari belum mampu menerapkan standar
produksi. Pendampingan dilakukan dinas dinilai belum optimal sehingga pelatihan terhadap
kelompok perlu dilakukan secara bertahap. Pelatihan tersebut mencakup on farm, yakni teknik
budi daya dan faktor-faktor yang memengaruhinya serta pelatihan pascapanen (off farm)
mencakup penanganan pascapanen dan pengolahan produk. Teknik budi daya yang diajarkan
meliputi pemilihan bibit berkualitas, pembuatan kebun bibit, pemilihan lokasi tanam terbaik,
serta pencatatan biaya produksi. Memahami teknik budi daya yang baik diharapkan pembudidaya
mampu menghasilkan produk rumput laut yang berkualitas dengan kuantitas yang banyak.
Fenomena Ngomo
Ngomo merupakan kegiatan memunguti rumput laut. Kegiatan ini dilakukan masyarakat Desa
Labuhan Kertasari saat melakukan perawatan terhadap produksi rumput lautnya. Rumput laut yang
diambil biasanya adalah rumput laut sisa yang terbawa ombak. Rumput laut yang dipungut warga
bisa dari rumput laut produksinya sendiri atau sisa rumput laut milik orang lain. Hasil ngomo bisa
dibilang tidak sedikit. Setiap harinya hasil rumput laut yang diperoleh dari hasil ngomo sekitar
3 kg/hari. Kegiatan ngomo dirasakan para petani pembudidaya dapat menambah pemasukan
mereka. Bahkan mereka beranggapan bahwa hasil yang diperoleh dari ngomo lebih banyak
dibanding hasil dari penanaman. Ngomo yang tidak memerlukan modal berupa bibit, peralatan
Penelitian Unggulan IPB
d al am Pen g ar u su t am aan Per t an i an In d o n esi a 2 0 1 6
atau perawatan sudah pasti memperoleh hasil, sedangkan jika mereka melakukan penanaman
belum tentu akan berhasil. Namun jika semua orang beranggapan seperti itu maka tidak ada yang
mau menanam rumput laut, sedangkan hasil ngomo ada karena ada orang yang menanam. Maka
dari itu dibuat peraturan bahwa orang yang ingin ngomo harus juga menanam.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas dapat diambil beberapa kesimpulan:
Program dalam rangka menerapkan model kemitraan/pemasaran yang meliputi pengembangan
sistem informasi pasar dan promosi untuk menjaring pasar baru. Untuk pemasaran, petani
pembudidaya rnasih menjual hasil panennya kepada pedagang pengumpul.
Penguatan SDM petani meliputi peiatihan manajemen produksi, keuangan, pengolahan produk
pangan, dan kewirausahaan. Respons masyarakat menunjukkan antusiasme. Peiatihan melibatkan
juga pihak luar, seperti; dinas yang berada di Pemerintahan Kabupaten Sumbawa Barat.
Penguatan kelembagaan kelompok tani yang sudah dilakukan meliputi pembuatan AD/ART sebagai
upaya penguatan kelembagaan, peremajaanzvutsrponmligfedcbaSROIFDCB
database anggota, peiatihan pembuatan ajiministrasi
dalam kelompok, serta penjajagan pembentukan unit-unit kegiatan dalam produksi.
Upaya peningkatan jaminan mutu seperti perluasan areal tanam dan penjajagan penerapan konsep
TQM belum maksimal dilakukan karena berbagai kendala. Namun untuk peiatihan teknologi
J
penanganan pascapanen sudah dilakukan.
;
Saran yang dapat diusulkan terkait dari hasil di atas adalah pendampingan dan pengembangan
pada kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan seperti pengolahan dan pembuatan produk pangan
olahan. Program-program tersebut membantu dalam rangka mengembangkan potensi sumber
daya manusia warga Desa Labuhan Kertasari.
DAFTAR PUSTAKA
Dharmawan A H , Tony F. 2005. Interaksi dan Relasi antara Kelembagaan Pembudidaya Tingkat
Internasional dan Nasional.
Glover D, Kusterer K. 1990. Small Farmers Big Business: Contract Farming and Rural
Development. Basingstoke and London (GB): Macmillan.
Pemerintahan Desa Mekarjaya. 2008. Laporan Umum Desa Mekarjaya, Kecamatan Ciemas,
Kabuaten Sukabumi.
Putri EIK, Sundawati L, Purnaningsih N , Purwakusumah ED, Gulamahdi M . 2006. Model
Kemitraan and Pemasaran Terpadu Biofarmaka di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah
(Laporan Penelitian). Pusat Studi Biofarmaka, LPPM-IPB.
Scott WR. 1995. Institutions and Organizations. Foundations for Organizational Science. Sage.
Thousand Oaks and London.
Penelitian Unggulan 1PB
dalam Pengarusutamaan Pertanian Indonesia 2016