ANALISIS RELEVANSI LAPORAN KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARD Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ANALISIS RELEVANSI LAPORAN KEUANGAN SEBELUM DAN
SESUDAH PENERAPAN INTERNATIONAL
FINANCIAL REPORTING STANDARD
Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Riska Anggreini
NIM: 102114090
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ANALISIS RELEVANSI LAPORAN KEUANGAN SEBELUM
DANSESUDAH PENERAPAN INTERNATIONAL
FINANCIAL REPORTING STANDARD
Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Riska Anggreini
NIM: 102114090
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Tak pernah ada kesuksesan tanpa kerja keras dan pengorbanan,
Kesuksesan bukanlah seberapa besar apa yang dihasilkan tetapi
Kesuksesan adalah seberapa besar rasa syukur dari apa yang dihasilkan
It is not what you think you can do
That is important, it is what you really do
(Mario Teguh)
Kita hanya bisa berusaha dan berdoa, Allah yang tentukan
hasil akhirnya...
Man JADDA WAJADA
(Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil)
Ku persembahkan skripsi ini kepada:
Allah SWT yang selalu menyertaiku
Dan kepada,
Alm. Papa Firdaus Andriyan, Mama Supini, Bapak Dalman
Masmasku, Rio, Fandi, Yuri,
Mbakku Vera dan Vitha,
Adikku Rony…
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis haturkan kepada Allah atas segala
rahmat yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Analisis Relevansi Laporan
Keuangan Sebelum dan Sesudah Penerapan International Financial Reporting
Standard (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia)”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi,
Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan, bimbingan,
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.
Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc.,Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang terlah memberikan kesempatan untuk menimba
ilmu dan mengembangkan kepribadian.
2.
Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si.,Ak.,QIA.
selaku Dosen Pembimbing
yang telah banyak memberikan waktu, bimbingan, masukan, dan saran
dalam penulisan skripsi ini.
3.
Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah membagikan ilmu pengetahuan dan pengalamannya
dalam proses perkuliahan.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4.
Staf sekretariat Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
5.
Staf Pojok Bursa Efek Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakata,
Universitas Kristen Duta Wacana, yang membantu dalam proses pencarian
data.
6.
Orang tuaku yang tercinta, Alm. Papa Firdaus Andriyan, Mama Supini, dan
Bapak Dalman yang selalu memberikan doa, nasihat, dorongan, kasih
sayang yang tak terhingga dan perhatian yang luar biasa, dan segala sesuatu
yang aku butuhkan selama kuliah.
7.
Mas-masku tercinta, Mas Rio, Fandi, Yuri dan Mbak-Mbakku, Mbak Vera
dan Vitha yang selalu memberikan doa, motivasi, dukungan, dan perhatian
yang tak terhingga kepadaku.
8.
Adik tercinta, Rony yang selalu memberi motivasi, doa, dan kasih sayang
yang luar biasa kepadaku.
9.
Mas Seno, lelaki spesial dihatiku yang turut memberikan dukungan,
motivasi, dan perhatian yang tak terhingga kepadaku.
10.
Sahabat-sahabatku, Helena, Mayang, dan Satya yang telah memberikan
dukungan, motivasi, dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
11.
Teman-teman Akuntansi 2010, teman-teman Kost Putri Anugerah dan
semua orang yang pernah aku temui yang telah memberikan doa dan
motivasi kepadaku.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .........................
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN.............................................
vi
KATA PENGANTAR .....................................................................................
vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xii
ABSTRAK .......................................................................................................
xiii
ABSTRACT .....................................................................................................
xiv
BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................
1
B. Rumusan Masalah .............................................................
4
C. Tujuan Penelitian ...............................................................
4
D. Manfaat Penelitian .............................................................
4
E. Sistematika Penulisan ........................................................
5
BAB IILANDASAN TEORI ...........................................................................
7
A. International Financial Reporting Standard (IFRS)..........
7
B. Relevansi Nilai Informasi Akuntansi .................................
21
C. Saham .................................................................................
22
D. Earnings Per Share (EPS) .................................................
28
E. Book Value Per Share (BVPS) ...........................................
28
F. Hipotesis .............................................................................
30
BAB III
METODE PENELITIAN..........................................................
33
A. Jenis Penelitian ...................................................................
33
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................
34
C. Subjek dan Objek Penelitian ..............................................
34
D. Jenis Data ...........................................................................
34
E. Populasi dan Sampel Penelitian .........................................
34
F. Teknik Pengumpulan Sampel ............................................
35
G. Definisi Operasional Variabel dan Variabel Penelitian .....
35
1. Definisi Operasional Variabel ......................................
35
2. Variabel Penelitian .......................................................
36
a. Variabel Dependen .................................................
36
b. Variabel Independen ..............................................
36
H. Teknik Analisis Data ..........................................................
37
1. Analisis Statistik Deskriptif .........................................
37
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2. Uji Asumsi Klasik ........................................................
a. Uji Normalitas ........................................................
b. Uji Multikolinearitas ..............................................
c. Uji Heterokedastisitas ............................................
3. Uji Autokorelasi ...........................................................
4. Pengujian Hipotesis ......................................................
BAB IVGAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...........................................
A. BURSA EFEK INDONESIA .............................................
B. SAMPEL PERUSAHAAN ................................................
BAB VANALISIS DAN PEMBAHASAN .....................................................
A. Deskripsi Sampel ...............................................................
B. Analisis Data ......................................................................
1. Statistik Deskriptf ........................................................
2. Uji Asumsi Klasik ........................................................
a. Uji Normalitas ........................................................
b. Uji Multikolinearitas ..............................................
c. Uji Heterokedastisitas ............................................
d. Uji Autokorelasi .....................................................
3. Pengujian Hipotesis ......................................................
BAB VI
PENUTUP ................................................................................
A. Kesimpulan ........................................................................
B. Keterbatasan Penelitian ......................................................
C. Saran ...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
LAMPIRAN .....................................................................................................
xi
37
38
38
39
40
40
45
45
48
51
51
52
52
53
53
56
57
58
60
70
70
70
71
72
73
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Perkembangan Pasar Modal di Indonesia .......................................
46
Tabel 4.2 Perusahaan Sampel .........................................................................
48
Tabel 5.1 Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian ...........................................
51
Tabel 5.2
Hasil Pengujian Statistik Deskriptif ..............................................
52
Tabel 5.3
Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov) ...............................
54
Tabel 5.4
Hasil Pengujian Statistik – LN ......................................................
55
Tabel 5.5
Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov) – LN......................
56
Tabel 5.6
Hasil Uji Multikolinearitas............................................................
57
Tabel 5.7
Hasil Uji Heterokedastisitas 2010 .................................................
58
Tabel 5.8
Hasil Uji Heterokedastisitas 2012 .................................................
58
Tabel 5.9
Hasil Uji Autokorelasi 2010 .........................................................
59
Tabel 5.10 Hasil Uji Autokorelasi 2012 .........................................................
59
Tabel 5.11 Hasil Koefisien Determinasi Tahun 2010 .....................................
60
Tabel 5.12 Nilai Hitung Signifikansi Tahun 2010 ..........................................
61
Tabel 5.13 Koefisien Regresi Tahun 2010 ......................................................
61
Tabel 5.14 Hasil Koefisien Determinasi Tahun 2012 .....................................
63
Tabel 5.15 Hasil Hitung Signifikansi Tahun 2012 .........................................
63
Tabel 5.16 Koefisien Regresi Tahun 2012 ......................................................
64
Tabel 5.17 Hasil dari Regresi Harga Saham pada EPS dan BVPS untuk Periode
2010 dan 2012 ...............................................................................
65
Tabel 5.18 Hasil Uji Chow Test ......................................................................
66
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS RELEVANSI LAPORAN KEUANGAN SEBELUM DAN
SESUDAH PENERAPAN INTERNATIONAL
FINANCIAL REPORTING STANDARD
Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia
RiskaAnggreini
NIM: 102114090
UniversitasSanata Dharma
Yogyakarta
2014
Tujuan penelitian ini untuk membandingkan apakah laporan keuangan
sesudah penerapan IFRS memiliki relevansi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan laporan keuangan sebelum penerapan IFRS. Dengan menerapkan IFRS
dapat menghasilkan laporan keuangan yang memiliki kredibilitas yang tinggi dan
laporan keuangan perusahaan menghasilkan informasi yang lebih relevan dan
akurat. Informasi akuntansi yang berkualitas dapat dilihat dari relevansi informasi
akuntansi dalam pengambilan keputusan investor yang tercermin pada harga
saham.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian empiris. Pengambilan sampel
menggunakan metode purposive sampling, dengan jumlah sampel 82 perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 dan 2012.
Pengujian dalam penelitian ini menggunakan metode regresi berganda dan chow
test.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada peningkatan relevansi
nilai secara signifikan pada periode sesudah penerapan IFRS. Hal ini tidak terjadi
structural change model nilai relevansi informasi akuntansi yang terdapat di
dalam laporan keuangan.
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE RELEVANCE OF FINANCIAL STATEMENTS
BEFORE AND AFTER THE ADOPTION OF INTERNATIONAL
FINANCIAL REPORTING STANDARD
An Empirical Study of Manufacturing Companies Listed
In Indonesia Stock Exchange
Riska Anggreini
NIM: 102114090
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2014
The purpose of this research is to compare whether the financial statements
after the adoption of International Financial Reporting Standard (IFRS) has a
higher relevance than the financial statements prior to the adoption of IFRS. The
application of IFRS could produce financial statements with high credibility and
therefore it will provide more relevant and accurate information. The quality of
accounting information can be assessed by the relevance of accounting
information in the decision-making of investors as reflected in the stock price.
This research is an empirical study. This research uses purposive sampling
method, the number of samples are 82 companies listed in the Indonesia Stock
Exchange in 2010 and 2012. Analysis in this study employed multiple regression
technique and chow test.
The results of this study show that there was no significant increase of
relevance after the adoption of IFRS. It means that there is no structural change of
the model of the relevance value of accounting information contained in the
financial statements.
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
International Accounting Standards yang lebih dikenal sebagai
International Financial Reporting Standard (IFRS) merupakan standar
tunggal
pelaporan
akuntansi.
IFRS
memberikan
tekanan
pada
penilaian (revaluation) profesional dengan disclosures yang jelas dan
transparan mengenai substansi ekonomis transaksi, penjelasan hingga
mencapai kesimpulan tertentu.
Standar ini muncul akibat tuntutan
globalisasi yang mengharuskan para pelaku bisnis di suatu negara ikut serta
dalam bisnis lintas negara. Untuk itu diperlukan suatu standar internasional
yang berlaku sama di semua negara untuk mempermudah proses rekonsiliasi
bisnis.
Perbedaan utama standar internasional ini dengan standar yang
sebelumnya terletak pada penerapan revaluation model, yaitu kemungkinan
penilaian aktiva menggunakan nilai wajar, sehingga laporan keuangan di
sajikan dengan basis ‘true and fair’. Dengan demikian, pengguna laporan
keuangan dapat dengan mudah membandingkan informasi keuangan entitas
antarnegara di berbagai belahan dunia.
Kewajiban untuk menggunakan IFRS bagi perusahaan-perusahaan
yang terdaftar di bursa efek merupakan salah satu perubahan paling
signifikan dalam sejarah regulasi akuntansi (Daske dkk., 2008 dalam
Cahyonowati, 2012). Telah lebih dari 100 negara mengadopsi IFRS.
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
Regulator berharap bahwa penggunaan IFRS dapat meningkatkan
komparabilitas laporan keuangan, meningkatkan transparansi perusahaan
dan kualitas pelaporan keuangan sehingga meningkatkan manfaat bagi
investor.
Manfaat IFRS dalam meningkatkan kualitas informasi akuntansi
menunjukkan perbedaan hasil penelitian. Hasil penelitian yang mendukung,
yaitu Bartov (2005), Liu dan Liu (2005), Barth dkk (2008), dan Alali dan
Foote (2012) dalam Cahyonowati (2012) menunjukkan informasi akuntansi
yang telah disusun berdasarkan IFRS dapat meningkatkan kualitas informasi
akuntansi dibandingkan dengan informasi akuntansi yang disusun
berdasarkan standar akuntansi sebelumnya.
Sebaliknya, hasil penelitian
yang menolak seperti Meulen, Hung dan Subramayam (2007) serta
Karampanis dan Hevas (2011) dalam Cahyonowati (2011) menunjukkan
bukti empiris yang bertentangan yaitu tidak ada peningkatan signifikansi
dalam kualitas informasi akuntansi setelah penerapan IFRS.
Informasi akuntansi harus mampu membuat perbedaan dalam sebuah
keputusan. Jika tidak mempengaruhi keputusan, maka informasi tersebut
dikatakan tidak relevan terhadap keputusan yang diambil. Informasi yang
relevan akan membantu pemakai membuat prediksi tentang hasil akhir dari
kejadian masa lalu, masa kini, dan masa depan; yaitu memiliki nilai
prediktif. Informasi yang relevan juga membantu pemakai menjustifikasi
atau mengoreksi ekspektasi atau harapan masa lalu, yaitu memiliki nilai
umpan balik. Agar relevan, informasi juga harus tersedia kepada pengambil
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan untuk mempengaruhi
keputusan yang diambil (Kieso, 2002 dalam Apriansani, 2013).
Komponen penting dalam laporan keuangan yang seringkali dijadikan
sebagai alat untuk menginformasikan kinerja perusahaan adalah laba dan
nilai buku. Laba memiliki nilai relevansi bila secara statistik berhubungan
dengan harga saham: penurunan dan peningkatan laba berhubungan dengan
penurunan atau kenaikan harga saham. Demikian halnya dengan nilai buku,
relevansi nilai buku berasal dari perannya sebagai suatu proksi untuk nilai
adaptasi dan nilai penolakan (Burgstahler dan Dichev, 1997 dalam Kusuma,
2006).
Menurut Statement of Financial Accounting Concept No.1, 1978
(Anggono, 2002 dalam Apriansani, 2013) laporan keuangan yang hanya
menunjukkan penerimaan dan pembayaran kas pada periode yang pendek
tidak cukup mampu untuk menunjukkan kesuksesan kinerja suatu
perusahaan. Sistem akuntansi dapat memberikan informasi mengenai nilai
buku dan laba yang lebih bersifat komplementer dalam penilaian ekuitas.
Nilai buku dari neraca memberikan informasi mengenai nilai laba bersih
sumber daya perusahaan. Informasi ini didasarkan harga pasar (umumnya
harga pasar historis), sedangkan laba yang diperoleh dari laporan laba/rugi
memberikan informsi nilai yang mencerminkan kemampuan perusahaan
dalam menggunakan sumber dayanya (Bulgestahler dan Dichev 1997 dalam
Apriansani 2013).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
Relevansi nilai dari nilai buku dan laba dapat melihat dampak dari
penerapan IFRS terhadap kualitas informasi keuangan, mengingat peran
penting dari penilaian ekuitas dalam kerangka konseptual IFRS (Bimo dkk.,
2014). Sebagai pengguna laporan keuangan kita dapat melihat nilai buku
dan laba sebagai pendeskripsi rangkuman dari laporan keuangan dan
sebagai indikator untuk melihat perubahan nilai relevansi setelah penerapan
IFRS.
B.
Rumusan Masalah
Atas dasar uraian pada bagian latar belakang, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: Apakah laporan keuangan perusahaan sesudah
penerapan IFRS memiliki relevansi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
laporan keuangan sebelum penerapan IFRS?
C.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan apakah laporan
keuangan perusahaan sesudah penerapan IFRS memiliki relevansi yang
lebih tinggi dibandingkan dengan laporan keuangan sebelum penerapan
IFRS.
D.
Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan go public di Indonesia
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan
saran dalam hal penerapan IFRS.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan kepustakaan
dan dapat dijadikan sebagai bahan acuan atau refrensi bagi pembaca dan
atau peneliti di masa yang akan datang.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai media pembelajaran dan
implementasi dari suatu teori yang telah dipelajari di perkuliahan.
E.
Sistematika Penulisan
Bab I
Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BabII
Landasan Teori
Bab ini berisi tentang penelitian terdahulu, teori penunjang
penelitian, dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian.
BabIII
Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang variabel-variabel penelitian yang digunakan,
definisi operasional, penentuan populasi dan sampel, jenis dan
sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini.
BabIV Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini berisi uraian tentang gambaran singkat mengenai
perusahaan-perusahaan yagn dijadikan sampel penelitian.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
BabV
Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang deskripsi data, analisis data, dan hasil
penelitian.
BabVI Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diberikan berkaitan dengan
penelitian ini dan keterbatasan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
International Financial Reporting Standard (IFRS)
1.
Sejarah IFRS
IFRS
merupakan
standar
akuntansi
internasional
yang
diterbitkan oleh International Accounting Standar Board (IASB).
Standar Akuntansi Internasional disusun oleh empat organisasi utama
dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi
Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal
(IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC). International
Accounting Standar Board (IASB) yang dahulu bernama International
Accounting
Standar
Committee
(IASC),
merupakan
independen untuk menyusun standar akuntansi.
lembaga
Organisasi ini
memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar
akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat
diperbandingkan. Natawidyana (2008) dalam Ana (2011) menyatakan
bahwa sebagian besar standar yang menjadi bagian dari IFRS
sebelumnya merupakan International Accounting Standars (IAS).
IAS diterbitkan antara tahun 1973 sampai dengan 2001 oleh IASC.
Pada bulan April 2001, IASB mengadopsi seluruh IAS dan
melanjutkan pengembangan standar yang dilakukan. International
Financial Reporting Standars mencakup:
7
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
a.
International Financial Reporting Standars (IFRS) –
standar yang diterbitkan setelah tahun 2001.
b. International Accounting Standars (IAS) – standar yang
diterbitkan sebelum tahun 2001.
c. Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial
Reporting Interpretations Committee (IFRIC) – setelah
tahun 2001.
d. Interpretations
yang
diterbitkan
oleh
Standing
Interpretations Committee (SIC) – sebelum tahun 2001.
International Financial Reporting Standards (IFRS), merupakan
standar tunggal pelaporan akuntansi yang memberikan penekanan
pada penilaian (revaluation) profesional dengan disclosures yang
jelas dan transparan mengenai substansi ekonomis transaksi,
penjelasan hingga mencapai kesimpulan tertentu. Standar ini muncul
akibat tuntutan globalisasi yang mengharuskan para pelaku bisnis di
suatu negara ikut serta dalam bisnis lintas negara.
Untuk itu
diperlukan suatu standar internasional yang berlaku sama di semua
negara untuk memudahkan proses rekonsiliasi bisnis. Perbedaan
utama standar internasional ini dengan standar yang berlaku di
Indonesia terletak pada penerapan
revaluation model,
yaitu
kemungkinkan penilaian aktiva menggunakan nilai wajar, sehingga
laporan keuangan disajikan dengan basis „true and fair„ (IFRS
framework paragraph 46). Mengadopsi IFRS berarti menggunakan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
bahasa pelaporan keuangan global, yang akan membuat perusahaan
bisa dimengerti oleh pasar dunia (global market).
Dalam pengapdopsian IFRS terdapat beberapa variasi yakni:
a. IFRS
digunakan
sebagai
standar
nasional,
dengan
nasional
dengan
penambahan penjelasan yang material.
b. IFRS
digunakan
sebagai
standar
penambahan standar nasional itu sendiri dengan topik yang
tidak tercover pada IFRS.
c. Standar nasional akuntansi dibangun secara terpisah namun
berbasis dan memiliki kesamaan yang relevan pada IFRS,
standar nasional umunya menyediakan tambahan penjelasan
yang material.
d. Standar akuntansi nasional dibangun secara terpisah tetapi
berbasis dan umumnya sama dengan IFRS dalam beberapa
kasus.
e. Tidak terdapat standar nasional yang diatur, IFRS secara
resmi tidak diadopsi namun selalu digunakan.
Manfaat menggunakan suatu standar yang berlaku secara
internasional (IFRS) yang bisa dirasakan oleh perusahaan adalah
sebagai berikut:
a. Penurunan dalam hal biaya.
b. Penurunan
/
pengurangan
misunderstanding.
resiko
ketidakpastian
dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
c. Komunikasi yang lebih efektif dengan investor.
d. Perbandingan dengan anak perusahaan dan induk persahaan.
di negara yang berbeda dapat dilakukan.
2.
Sejarah Standar Akuntansi Indonesia
Akuntansi sebenarnya sudah ada sejak manusia itu mulai bisa
menghitung dan membuat suatu catatan, yang pada awalnya dengan
menggunakan batu, kayu, bahkan daun menurut tingkat kebudayaan
manusia waktu itu. Pada abad XV terjadilah perkembangan dan
perluasan perdagangan oleh pedagang-pedagang Spanyol, Portugal,
dan
Belanda.
Perkembangan
perdagangan
ini
menyebabkan
kebutuhan akan suatu sistem pencatatan yang lebih baik (yakni
pencatatan mengenai rugi dan laba tahunan serta pembuatan neraca
perdagangan yang diharuskan sekali dalam dua tahun, sehingga
dengan demikian akuntansi juga mulai berkembang (Soemarso, 1992
dalam Ana, 2011). Setelah itu perkembangan akuntansi juga ditandai
dengan adanya seorang yang bernama Lucas Pacioli pada tahun 1494
ahli matematika, mengarang sebuah buku yang berjudul Summa de
Aritmatica,Geometrica, Proportioni et Propotionalita, di mana dalam
suatu bab berjudul Tractatus de Computies et Scriptoris.
Di Indonesia mulai diterapkan sejak 1642 namun perkembangan
yang mencolok muncul setelah undang-undang tanam paksa
dihapuskan sehingga membuka kesempatan besar pada perkembangan
penanaman modal pengusaha swasta Belanda. Akuntansi di Indonesia
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
pada awalnya menganut sistem kontinental, seperti yang dipakai di
Belanda saat itu. Sistem ini disebut juga dengan tata buku
(Soemarso, 1992 dalam Ana, 2011). Tata buku menyangkut kegiatankegiatan yang bersifat konstruktif dari proses pencatatan, peringkasan,
penggolongan dan aktivitas lain yang bertujuan menciptakan
informasi akuntansi berdasarkan pada data. Sejak tahun 1950 an
akuntansi mulai berubah yakni dengan mengacu pada sistem
akuntansi yang dianut oleh Amerika yakni GAAP dan pada tahun
2008 pemerintah Indonesia mencanangkan mengikuti standar
internasional (IFRS) sebagai standar akuntansi Indonesia yang baru.
Penerapan standar ini diperkirakan akan penuh diterapkan pada tahun
2012.
Terdapat tiga tonggak sejarah pengembangan standar akuntansi
Indonesia yakni tonggak sejarah pertama pada saat pasar modal
Indonesia mulai aktif yakni tahun 1973. Pada masa itulah IAI
membentuk kodifikasi prinsip dan standar akuntansi yang tertuang
pada satu buku yang disebut PAI “Prinsip Akuntansi Indonesia”.
Tonggak sejarah kedua terjadi pada saat revisi pertama PAI pada
tahun 1984, serta yang ketiga adalah bahwa revisi total terhadap PAI
pada tahun 1994 dan melakukan kodifikasi dalam buku Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) pada tanggal 1 Oktober 1994. Dalam
perkembangannya, SAK terus direvisi secara berkesinambungan
sebanyak 6 kali, yakni revisi 1 Oktober 1995, 1 Juni 1996, 1 Juni
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
1999, 1 April 2002, 1 Oktober 2004, dan 1 September 2007 (IAI,
September 2007).
Dalam proses pembentukan sebuah standar akuntansi tidak
terlepas dari badan pembentuknya, seperti di Indonesia badan
pembentuk standar akuntansi yang pertama dinamakan badan
penghimpun bahan-bahan yang dibentuk pada 1973, lalu pada tahun
1974 dibentuklah secara resmi badan yang dinamakan komite Prinsip
Akuntansi Indonesia (PAI), PAI kemudian diubah menjadi komite
Sandar Akuntansi Keuangan (komite SAK) pada tahun 1994-1998
dan komite SAK diubah menjadi komite DSAK yang memiliki hak
otonomi menyusun PSAK dan ISAK IAI (2001;411.1) menjelaskan
frasa “prinsip akuntansi ” adalah suatu istilah teknis akuntansi yang
mencakup konvensi, aturan, dan prosedur yang diperlukan untuk
merumuskan praktik akuntansi yang berlaku umum pada saat tertentu.
Dengan pengertian yang hampir sama, Miller (1985) dalam IAI
(2007) menyatakan prinsip akuntansi berlaku umum (GAAP)
merupakan rajutan dari berbagai aturan dan konsep. Aturan dan
konsep ini awalnya dikembangkan dari praktik tetapi telah ditambah
dan dikurangi oleh badan yang punya otoritas. Prinsip akuntansi
beraku umum mengacu pada berbagai sumber. Sumber acuan prinsip
akuntansi berlaku umum di Indonesia menurut IAI (2007) adalah
sebagai berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
a. Prinsip akuntansi yang ditetapkan dan/atau dinyatakan
berlaku oleh badan pengatur standar dari Ikatan Akuntan
Indonesia.
b. Pernyataan dari badan, yang terdiri dari pakar pelaporan
keuangan, yang mempertimbangkan isu akuntansi dalam
forum publik dengan tujuan menetapkan prinsip akuntansi
atau menjelaskan praktik akuntansi yang ada dan berlaku
umum, dengan syarat dalam prosesnya penerbitan tersebut
terbuka untuk dikomentari oleh publik dan badan pengatur
standar dari Ikatan Akuntan Indonesia tidak menyatakan
keberatan atas penerbitan pernyataan tersebut.
c. Pernyataan dari badan, yang terdiri dari pakar pelaporan
keuangan, yang mempertimbangkan isu akuntansi dalam
forum publik dengan tujuan menginterpretasikan atau
menetapkan prinsip akuntansi atau menjelaskan praktik
akuntansi yang ada berlaku umum, atau pernyataan yang
tersebut pada butir “b” yang penerbitannya tidak pernah
dinyatakan keberatan dari badan pengatur standar dari Ikatan
Akuntan Indonesia tetapi belum pernah secara terbuka
dikomentari oleh publik.
d. Praktik atau pernyataan resmi yang secara luas diakui
sebagai berlaku umum karena mencerminkan praktik yang
lazim dalam industri tertentu, atau penerapan dalam keadaan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
khusus dari pernyataan yang diakui sebagai berlaku umum,
atau
penerapan
standar
akuntansi
internasional
atau
standarakuntansi yang berlaku umum di wilayah lain yang
menghasilkan penyajian substansi transaksi secara lebih
baik.
Komite PAI (IAI, 1994; Kata Pengantar) mengemukakan
Standar Akuntansi Keuangan merupakan pedoman yang harus diacu
dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan pelaporan kepada
para pemakai di luar manajemen perusahaan. Arti penting standar
akuntansi dikemukakan oleh Dr. Katjep K. Abdoelkadir, sebagai
ketua umum IAI, (IAI, 1994; Sambutan Ketua Umum) menyatakan
Standar Akuntansi Keuangan sebagai pedoman pokok penyusunan
dan penyajian laporan keuangan bagi perusahaan, dana pensiun, dan
unit ekonomi lainnya adalah sangat penting, agar laporan keuangan
lebih berguna, dapat dimengerti dan dapat diperbandingkan serta tidak
menyesatkan. Perubahan nama dari Prinsip Akuntansi Indonesia
(PAI) menjadi Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menurut IAI
(1994;
Kata
Pengantar)
dimaksudkan
untuk
menghindari
kesalahpahaman yang sering terjadi dan agar nama sesuai dengan
makna. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa yang
disebut selama ini sebagai prinsip akuntansi maknanya adalah standar
akuntansi. Sumber acuan prinsip akuntansi berlaku umum di
Indonesia seperti yang dijelaskan di atas tidak menyebut posisi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
standar akuntansi secara jelas karena yang menduduki posisi pertama
adalah prinsip akuntansi yang ditetapkan dan/atau dinyatakan berlaku
oleh badan pengatur standar adalah standar akuntansi. Dalam
rerangka prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia seperti
diuraikan di atas secara jelas dapat dilihat bahwa standar akuntansi
menduduki tingkat satu sebagai landasan operasional atau praktik.
Artinya, dalam tatanan operasional standar akuntansi harus menjadi
acuan utama yang harus digunakan sebelum acuan lainnya.
3.
Konvergensi IFRS di Indonesia
Menurut Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tingkat
pengadopsian IFRS dapat dibedakan menjadi 5 tingkat:
a. Full Adoption; Suatu negara mengadopsi seluruh standar
IFRS dan menerjemahkan IFRS sama persis ke dalam
bahasa yang negara tersebut gunakan.
b. Adopted; Program konvergensi PSAK ke IFRS telah
dicanangkan
IAI
pada
Desember
2008.
Adopted
maksudnya adalah mengadopsi IFRS namun disesuaikan
dengan kondisi di negara tersebut.
c. Piecemeal; Suatu negara hanya mengadopsi sebagian besar
nomor IFRS yaitu nomor standar tertentu dan memilih
paragraf tertentu saja.
d. Referenced (konvergence); Sebagai referensi, standar yang
diterapkan hanya mengacu pada IFRS tertentu dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
bahasa dan paragraf yang disusun sendiri oleh badan
pembuat standar.
e. Not adopted at all; Suatu negara sama sekali tidak
mengadopsi IFRS. Indonesia menganut bentuk yang
mengambil
IFRS
sebagai
referensi
dalam
sistem
akuntansinya.
Program konvergensi IFRS ini dilakukan melalui tiga tahapan
yakni tahap adopsi mulai 2008 sampai 2011 dengan persiapan akhir
penyelesaian infrastruktur dan tahap implementasi pada 2012. Dewan
Standar Akuntansi Keuangan (DSAK–IAI) telah menetapkan
roadmap. Pada tahun 2009, Indonesia belum mewajibkan perusahaanperusahaan listing di BEI menggunakan sepenuhnya IFRS, melainkan
masih mengacu kepada Standar Akuntansi Keuangan atau PSAK.
Namun pada tahun 2010 bagi perusahaan yang memenuhi syarat,
adopsi IFRS sangat dianjurkan. Sedangkan pada tahun 2012, Dewan
Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif
SAK dan DSAK merencanakan untuk menyusun/merevisi PSAK agar
secara material sesuai dengan IAS/IFRS versi 1 Januari 2009.
Pemerintah dalam hal ini Bapepam-LK, Kementerian Keuangan
sangat mendukung program konvergensi PSAK ke IFRS. Hal ini
sejalan dengan kesepakatan pemimpin negara-negara yang tergabung
dalam G20 yang salah satunya adalah untuk menciptakan satu set
standar akuntansi yang berkualitas yang berlaku secara internasional.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
Disamping itu, program konvergensi PSAK ke IFRS juga merupakan
salah satu rekomendasi dalam Report on the Observance of Standards
and Codes on Accounting and Auditing yang disusun oleh assessor
World Bank yang telah dilaksanakan sebagai bagian dari Financial
Sector Assessment Program (FSAP) (BAPEPAM LK, 2010 dalam
Ana, 2011).
Konvergensi PSAK ke IFRS memiliki manfaat sebagai berikut:
Pertama, meningkatkan kualitas standar akuntansi keuangan (SAK).
Kedua, mengurangi biaya SAK. Ketiga, meningkatkan kredibilitas
dan
kegunaan
komparabilitas
laporan
keuangan.
Keempat,
meningkatkan
pelaporan
keuangan.
Kelima,
meningkatkan
transparansi keuangan. Keenam, menurunkan biaya modal dengan
membuka peluang penghimpunan dana melalui pasar modal. Ketujuh,
meningkatkan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
Standard IFRS yang digunakan tahun 2008 adalah IAS 40
(properti investasi) yang menjadi PSAK 14 (properti investasi),
standar mangatur pengukuran aset tetap yang dimiliki untuk tujuan
memperoleh pendapatan.
Aset ini tidak dimaksudkan untuk
digunakan dalam aktivitas operasi bisnis. Terdapat dua perlakuan
atas aset ini, aset ini seharusnya dinilai pada harga dasarnya
sementara disisi lain aset ini diperlakukan sama sebagaimana aset
lainnya sehingga akan dinyatakan sebesar nilai yang telah
didepresiasikan. IAS 40 mengharuskan untuk memilih satu dari dua
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
model akuntansi dan menerapkan model yang dipilih secara konsisten
untuk semua properti investasi. Model pertama adalah fair value
model dan model kedua adalah depreciated historical cost model.
Menurut model nilai wajar (fair value model), properti investasi
seharusnya diukur pada nilai wajarnya dan perubahan pada nilai
wajarnya harus diakui dalam laporan laba rugi (metode ini sangat
kontroversial karena metode ini mengakui laba yang belum direalisasi
untuk dilaporkan dalam laporan laba rugi). Model historical cost
yang terdepresiasi, sesuai dengan perlakuan yang dipersyaratkan oleh
IAS 16 di dalam pengukuran aset pada nilai yang terdepresiasi. Aset
dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai aset. Jika nilai cost
dipilih, nilai wajar investasi harus dicantumkan sebagai nilai
tambahan.
Hak atas properti yang diperoleh lessee melalui sewa
operasi dapat diperlakukan sebagai properti investasi jika aset tersebut
memenuhi definisi sebagai properti investasi dan akan diakunkan
sebagai sebagai finance lease.
PSAK 30 (asset sewa guna usaha) juga merupakan konvergensi
atas IFRS. Standar ini meliputi akuntansi untuk lessee. Mengenai
lessee, pada laporan laba rugi perlu melaporkan penyusutan untuk
asset leasing dan biaya bunga dari saldo kewajiban. Mengenai lessor,
permasalahan terletak pada periode pelaporan pendapatan dan sifat
dari asset IAS 16 (property, plant and equipment) juga diadopsi
Indonesia sebagai suatu referensi SAK terbaru yang menjadi PSAK
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
16 (aset tetap).
Permasalahan utama dalam akuntansi aset tetap
adalah tentang waktu pengakuan aset, jumlah yang harus disajikan
dalam neraca.
Pada saat pengakuan, aset dinilai sebesar harga
perolehannya. Selanjutnya suatu entitas diperbolehkan untuk memilih
menggunakan model biaya atau model revaluasi dalam pengukuran
aset. Dengan menggunakan model cost, aset akan disajikan dalam
neraca sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi depresiasi dan
akumulasi kerugian sebagai akibat dari penurunan nilai aset. Jika
salah satu jenis aset direvaluasi, maka aset lain yang sejenis juga
harus direvaluasi.
Standar IFRS yang digunakan pada tahun 2009 adalah IAS 2,
yang dikonvergensi menjadi PSAK 14. Menurut Roberts et al. (2005)
dalam Ana (2011) key issues dari IAS 2 adalah penilaian persediaan
merupakan aspek penting dalam menentukan sebuah laba bersih
sebuah perusahaan. Standar menyatakan bahwa laba akan diakui pada
saat terbentuk (earned) yaitu pada saat persediaan dijual. Harga
perolehan persediaan adalah semua biaya yang terjadi hingga
persediaan tersebut siap dijual. IAS 2 berisi aturan untuk penilaian
persediaan. Aspek kunci dalam penilaian standard ini adalah sebagai
berikut:
a. Persediaan diukur dengan nilai terendah (lower of cost)
antara nilai realisasi bersih (net realizable value) dan harga
pokoknya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
b. Harga pokok meliputi harga beli, biaya konversi, biaya kirim
dan biaya-biaya lain-lain yang terjadi hingga persediaan siap
dijual.
c. Harga pokok termasuk biaya yang dialokasikan secara
sistematis dari biaya overhead tetap dan variabel yang
didasarkan pada kapasitas normal dari fasilitas pabrik yang
ada; biaya overhead biaya lain-lain yang terjadi hingga
persediaan siap digunakan.
d. Dalam situasi tertentu, biaya pinjaman akan diakui sebagai
bagian dari harga pokok persediaan ( IAS 23)
e. Metode biaya standar (standard cost method) atau metode
eceran boleh digunakan untuk menaksir harga pokok
persediaan.
f.
Standard mengijinkan untuk menggunakan first in first out
(FIFO).
Persediaan merupakan salah satu aspek penting dalam
menentukan laba bersih suatu perusahaan, dan jika perusahaan
mengalami keuntungan (gains) maka akan meningkatkan ekuitas atau
net assets dan jika perusahaan mengalami kerugian (losess)
mengurangi ekuitas maupun net assets. Persediaan awal jika dicatat
terlalu tinggi akan menimbulkan laba yang terlalu rendah, jika
persediaan akhir dicatat terlalu rendah maka akan menimbulkan laba
yang dicatat terlalu rendah dan jika pengakuan lebih awal atas
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
pendapatan maka akan menimbulkan kurang saji persediaan dan lebih
saji piutang, lebih saji laba (Greuning, 2005 dalam Ana, 2011).
B.
Relevansi Nilai Informasi Akuntansi
Barth dkk.(2008) dalam Cahyonowati (2012) menyatakan perusahaan
dengan kualitas informasi akuntansi yang tinggi mempunyai relevansi nilai
laba bersih dan nilai buku ekuitas yang tinggi. Francis dan Schipper (1999)
dalam Cahyonowati (2012) mendefinisikan relevansi nilai informasi
akuntansi sebagai kemampuan angka-angka akuntansi untuk merangkum
informasi yang mendasari harga saham, sehingga relevansi nilai
diindikasikan dengan sebuah hubungan statistical antara informasi
keuangan dan harga atau return saham. Kualitas informasi akuntansi yang
tinggi diindikasikan dengan adanya hubungan yang kuat antara harga/return
saham dan laba serta nilai buku ekuitas karena kedua informasi akuntansi
tersebut mencerminkan kondisi ekonomik perusahaan.
Pada umumnya
analisis relevansi nilai mengacu pada kekuatan penjelas (explanatory
power/R2) dari sebuah regresi antara harga/return saham dan laba bersih
serta nilai buku ekuitas.
Francis
dan
Schipper
(1999)
dalam
Cahyonowati
(2012)
mengungkapkan bahwa terdapat empat pendekatan dalam memahami
relevansi nilai informasi akuntansi, yaitu:
1.
Pendekatan analisis fundamental, bahwa informasi akuntansi
menyebabkan perubahan harga pasar dan mendeteksi terjadinya
penyimpangan harga saham.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
2.
Pendekatan prediksi, bahwa informasi akuntansi dikatakan
relevan apabila bermanfaat untuk memprediksi prospek kinerja
perusahaan di masa akan datang.
3.
Pendekatan perwujudan informasi nilai relevansi, bahwa
informasi akuntansi dikatakan relevan apabila digunakan
investor untuk menetapkan harga saham. Pendekatan ini
menyiratkan bahwa relevansi nilai diukur berdasarkan reaksi
pasar terhadap informasi baru.
4.
Pendekatan pengukuran relevansi nilai, bahwa relevansi nilai
informasi akuntansi yang terkandung dalam laporan keuangan
diukur oleh kemampuannya untuk menangkap atau meringkas
informasi bisnis dan aktivitas lainnya.
C.
Saham
1.
Definisi Saham
Menurut Thian (2000) dalam Nurjamin (2012), saham adalah
surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau
badan terhadap suatu perusahaan. Penyertaan ini bisa disebut saham
jika bentuk badan hukum dari usaha tersebut adalah perseroan
terbatas.
2.
Macam-macam Saham
Menurut Jogiyanto (2007) saham dapat dibagi menjadi tiga
macam, yaitu:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
a.
Saham Preferen
Merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara
obligasi dan saham biasa. Seperti obligasi yang membayarkan
bunga atas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil
yang tetap berupa deviden preferen. Dibandingkan saham biasa,
saham preferen mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas
deviden tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi
likuidasi. Oleh karena itu, saham preferen dianggap mempunyai
karakteristik di tengah-tengah antara obligasi dan saham biasa.
b.
Saham biasa
Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja,
saham ini biasanya dalam bentuk saham biasa. Sebagai pemilik
perusahaan, pemegang saham biasa mempunyai beberapa hak,
antara lain:
1)
Hak kontrol, yaitu pemegang saham biasa untuk
mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan.
2)
Hak Preemptif, yaitu hak pemegang saham untuk
mendapatkan persentasi pemelikan yang sama jika
perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham untuk
tujuan melindungi hak kontrol dari kemerosotan nilai.
c.
Saham treasuri
Merupakan saham milik perusahaan yang sudah pernah
dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
perusahaan untuk disimpan sebagai treasuri yang nantinya dapat
dijual kembali.
3.
Faktor-faktor yang Memperngaruhi Harga Saham
Menurut Arifin (2000) dalam Nurjamin (2012), pergerakan
harga saham dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a.
Kondisi Fundamental Emiten
Faktor fundamental merupakan faktor yang berhubungan
dengan kondisi perusahaan, yaitu kondisi manajemen organisasi
sumber daya manusia, kondisi keuangan perusahaan yang
tercermin
dalam
kinerja
keuangan
perusahaan.
Nilai
fundamental meruapakan nilai intrinsik dari suatu saham yang
dianalisis dengan menggunakan analisis sekuritas fundamental.
Analisis fundamental merupakan analisis yang menggunakan
data finansial, yaitu data yang berasal dari laporan keuangan
perusahaan, contohnya laba, deviden yang dibagi, penjualan,
dan sebagainya (Jogianto, 2007).
Faktor fundamental merupakan faktor yang berkaitan dengan
kinerja emiten yang tercermin dalam kinerja keuangan
perusahaan. Semakin baik kinerja emiten maka semakin besar
pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham.
Demikian
sebaliknya, semakin menurun kinerja emiten maka semakin
besar kemungkinan merosotnya harga saham yang diterbitkan
dan diperdagangkan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
b.
Hukum Permintaan dan Penawaran
Faktor hukum permintaan dan penawaran berada diurutan kedua
setelah faktor fundamental. Karena begitu investor mengetahui
kondisi
fundamental
perusahaan
tentunya
melakukan transaksi jual maupun beli.
mereka
akan
Transaksi-transaksi
inilah yang akan mempengaruhi fluktuasi harga saham. Perlu
diwaspadai
juga
bahwa
kenaikan
harga
saham
karena
permintaan yang banyak atau penawaran yang sedikit tidak akan
berlangsung terus sebab pada suatu titik harga akan terlalu
mahal.
c.
Tingkat Suku Bunga
Faktor suku bunga ini penting untuk diperhatikan karena ratarata
semua
orang,
termasuk
investor
saham
selalu
mengaharapkan hasil investasi yang lebih besar. Dengan adanya
perubahan suku bunga, tingkat pengembalian hasil berbagai
sarana investasi akan mengalami perubahan, ada yang
cenderung naik dan ada yang cenderung turun, yang mengalami
kecenderungan naik misalnya investasi di pasar uang seperti
tabungan, deposito, dan mata uang asing.
Bunga yang tinggi ini tentunya akan berdampak pada alokasi
dana investasi para investor.
Investor produk bank seperti
deposito atau tabungan jelas lebih kecil risikonya jika dibanding
dengan investasi dalam bentuk saham. Karenanya investor akan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
menjual saham dan dananya akan ditempatkan di bank.
Penjualan saham secara serentak ini akan berdampak pada
penurunan harga saham signifikan.
d.
Valuta Asing
Dolar Amerika meupakan mata uang kuat yang dapat
mempengaruhi nilai dari mata uang negara-negara lain. Sebagai
contoh ketika suku bunga dolar Amerika naik, investor asing
mengharapkan hal yang sama.
Mereka akan berbondong-
bondong menjual sahamnya untuk ditempatkan di bank dalam
bentuk dolar. Otomatis harga saham akan menjadi turun.
e.
Dana Asing di Bursa
Mengamati jumlah dana investasi asing merupakan hal yang
penting,
karena
dengan
semakin
besarnya
dana
yang
ditanamkan, hal ini menandakan bahwa kondisi investasi di
Indonesia telah kondusif yang berarti pertumbuhan ekonomi
tidak lagi negatif, yang tentu saja akan merangsang kemampuan
emiten untuk mencetak laba.
Sebaliknya, jika investasi
berkurang, ada perkiraan bahwa mereka sedang ragu atas negeri
ini, baik atas keadaan sosial politik maupun keamanannya. Jadi
besar kecilnya investasi dana asing di bursa akan berpengaruh
pada kenaikan atau penurunan harga saham.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
f.
Indeks Harga Saham
Kenaikan indeks harga saham gabungan sepanjang waktu
tertentu,
tentunya
menandakan
kondisi
perekonomian negara dalam keadaan baik.
investasi
dan
Sebaliknya, jika
turun berarti iklim investasi sedang buruk. Kondisi demikian
akan memperngaruhi naik turunnya harga saham di pasar bursa.
g.
News and Rumors
Berita yang beredar di msyarakat akan menyangkut berbagai hal
baik itu masalah ekonomi, sosial, politik, keamanan, hingga
berita seputar reshuffle kab
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ANALISIS RELEVANSI LAPORAN KEUANGAN SEBELUM DAN
SESUDAH PENERAPAN INTERNATIONAL
FINANCIAL REPORTING STANDARD
Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Riska Anggreini
NIM: 102114090
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ANALISIS RELEVANSI LAPORAN KEUANGAN SEBELUM
DANSESUDAH PENERAPAN INTERNATIONAL
FINANCIAL REPORTING STANDARD
Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Riska Anggreini
NIM: 102114090
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Tak pernah ada kesuksesan tanpa kerja keras dan pengorbanan,
Kesuksesan bukanlah seberapa besar apa yang dihasilkan tetapi
Kesuksesan adalah seberapa besar rasa syukur dari apa yang dihasilkan
It is not what you think you can do
That is important, it is what you really do
(Mario Teguh)
Kita hanya bisa berusaha dan berdoa, Allah yang tentukan
hasil akhirnya...
Man JADDA WAJADA
(Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil)
Ku persembahkan skripsi ini kepada:
Allah SWT yang selalu menyertaiku
Dan kepada,
Alm. Papa Firdaus Andriyan, Mama Supini, Bapak Dalman
Masmasku, Rio, Fandi, Yuri,
Mbakku Vera dan Vitha,
Adikku Rony…
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis haturkan kepada Allah atas segala
rahmat yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Analisis Relevansi Laporan
Keuangan Sebelum dan Sesudah Penerapan International Financial Reporting
Standard (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia)”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi,
Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan, bimbingan,
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.
Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc.,Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang terlah memberikan kesempatan untuk menimba
ilmu dan mengembangkan kepribadian.
2.
Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si.,Ak.,QIA.
selaku Dosen Pembimbing
yang telah banyak memberikan waktu, bimbingan, masukan, dan saran
dalam penulisan skripsi ini.
3.
Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah membagikan ilmu pengetahuan dan pengalamannya
dalam proses perkuliahan.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4.
Staf sekretariat Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
5.
Staf Pojok Bursa Efek Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakata,
Universitas Kristen Duta Wacana, yang membantu dalam proses pencarian
data.
6.
Orang tuaku yang tercinta, Alm. Papa Firdaus Andriyan, Mama Supini, dan
Bapak Dalman yang selalu memberikan doa, nasihat, dorongan, kasih
sayang yang tak terhingga dan perhatian yang luar biasa, dan segala sesuatu
yang aku butuhkan selama kuliah.
7.
Mas-masku tercinta, Mas Rio, Fandi, Yuri dan Mbak-Mbakku, Mbak Vera
dan Vitha yang selalu memberikan doa, motivasi, dukungan, dan perhatian
yang tak terhingga kepadaku.
8.
Adik tercinta, Rony yang selalu memberi motivasi, doa, dan kasih sayang
yang luar biasa kepadaku.
9.
Mas Seno, lelaki spesial dihatiku yang turut memberikan dukungan,
motivasi, dan perhatian yang tak terhingga kepadaku.
10.
Sahabat-sahabatku, Helena, Mayang, dan Satya yang telah memberikan
dukungan, motivasi, dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
11.
Teman-teman Akuntansi 2010, teman-teman Kost Putri Anugerah dan
semua orang yang pernah aku temui yang telah memberikan doa dan
motivasi kepadaku.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .........................
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN.............................................
vi
KATA PENGANTAR .....................................................................................
vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xii
ABSTRAK .......................................................................................................
xiii
ABSTRACT .....................................................................................................
xiv
BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................
1
B. Rumusan Masalah .............................................................
4
C. Tujuan Penelitian ...............................................................
4
D. Manfaat Penelitian .............................................................
4
E. Sistematika Penulisan ........................................................
5
BAB IILANDASAN TEORI ...........................................................................
7
A. International Financial Reporting Standard (IFRS)..........
7
B. Relevansi Nilai Informasi Akuntansi .................................
21
C. Saham .................................................................................
22
D. Earnings Per Share (EPS) .................................................
28
E. Book Value Per Share (BVPS) ...........................................
28
F. Hipotesis .............................................................................
30
BAB III
METODE PENELITIAN..........................................................
33
A. Jenis Penelitian ...................................................................
33
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................
34
C. Subjek dan Objek Penelitian ..............................................
34
D. Jenis Data ...........................................................................
34
E. Populasi dan Sampel Penelitian .........................................
34
F. Teknik Pengumpulan Sampel ............................................
35
G. Definisi Operasional Variabel dan Variabel Penelitian .....
35
1. Definisi Operasional Variabel ......................................
35
2. Variabel Penelitian .......................................................
36
a. Variabel Dependen .................................................
36
b. Variabel Independen ..............................................
36
H. Teknik Analisis Data ..........................................................
37
1. Analisis Statistik Deskriptif .........................................
37
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2. Uji Asumsi Klasik ........................................................
a. Uji Normalitas ........................................................
b. Uji Multikolinearitas ..............................................
c. Uji Heterokedastisitas ............................................
3. Uji Autokorelasi ...........................................................
4. Pengujian Hipotesis ......................................................
BAB IVGAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...........................................
A. BURSA EFEK INDONESIA .............................................
B. SAMPEL PERUSAHAAN ................................................
BAB VANALISIS DAN PEMBAHASAN .....................................................
A. Deskripsi Sampel ...............................................................
B. Analisis Data ......................................................................
1. Statistik Deskriptf ........................................................
2. Uji Asumsi Klasik ........................................................
a. Uji Normalitas ........................................................
b. Uji Multikolinearitas ..............................................
c. Uji Heterokedastisitas ............................................
d. Uji Autokorelasi .....................................................
3. Pengujian Hipotesis ......................................................
BAB VI
PENUTUP ................................................................................
A. Kesimpulan ........................................................................
B. Keterbatasan Penelitian ......................................................
C. Saran ...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
LAMPIRAN .....................................................................................................
xi
37
38
38
39
40
40
45
45
48
51
51
52
52
53
53
56
57
58
60
70
70
70
71
72
73
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Perkembangan Pasar Modal di Indonesia .......................................
46
Tabel 4.2 Perusahaan Sampel .........................................................................
48
Tabel 5.1 Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian ...........................................
51
Tabel 5.2
Hasil Pengujian Statistik Deskriptif ..............................................
52
Tabel 5.3
Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov) ...............................
54
Tabel 5.4
Hasil Pengujian Statistik – LN ......................................................
55
Tabel 5.5
Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov) – LN......................
56
Tabel 5.6
Hasil Uji Multikolinearitas............................................................
57
Tabel 5.7
Hasil Uji Heterokedastisitas 2010 .................................................
58
Tabel 5.8
Hasil Uji Heterokedastisitas 2012 .................................................
58
Tabel 5.9
Hasil Uji Autokorelasi 2010 .........................................................
59
Tabel 5.10 Hasil Uji Autokorelasi 2012 .........................................................
59
Tabel 5.11 Hasil Koefisien Determinasi Tahun 2010 .....................................
60
Tabel 5.12 Nilai Hitung Signifikansi Tahun 2010 ..........................................
61
Tabel 5.13 Koefisien Regresi Tahun 2010 ......................................................
61
Tabel 5.14 Hasil Koefisien Determinasi Tahun 2012 .....................................
63
Tabel 5.15 Hasil Hitung Signifikansi Tahun 2012 .........................................
63
Tabel 5.16 Koefisien Regresi Tahun 2012 ......................................................
64
Tabel 5.17 Hasil dari Regresi Harga Saham pada EPS dan BVPS untuk Periode
2010 dan 2012 ...............................................................................
65
Tabel 5.18 Hasil Uji Chow Test ......................................................................
66
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS RELEVANSI LAPORAN KEUANGAN SEBELUM DAN
SESUDAH PENERAPAN INTERNATIONAL
FINANCIAL REPORTING STANDARD
Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia
RiskaAnggreini
NIM: 102114090
UniversitasSanata Dharma
Yogyakarta
2014
Tujuan penelitian ini untuk membandingkan apakah laporan keuangan
sesudah penerapan IFRS memiliki relevansi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan laporan keuangan sebelum penerapan IFRS. Dengan menerapkan IFRS
dapat menghasilkan laporan keuangan yang memiliki kredibilitas yang tinggi dan
laporan keuangan perusahaan menghasilkan informasi yang lebih relevan dan
akurat. Informasi akuntansi yang berkualitas dapat dilihat dari relevansi informasi
akuntansi dalam pengambilan keputusan investor yang tercermin pada harga
saham.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian empiris. Pengambilan sampel
menggunakan metode purposive sampling, dengan jumlah sampel 82 perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 dan 2012.
Pengujian dalam penelitian ini menggunakan metode regresi berganda dan chow
test.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada peningkatan relevansi
nilai secara signifikan pada periode sesudah penerapan IFRS. Hal ini tidak terjadi
structural change model nilai relevansi informasi akuntansi yang terdapat di
dalam laporan keuangan.
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE RELEVANCE OF FINANCIAL STATEMENTS
BEFORE AND AFTER THE ADOPTION OF INTERNATIONAL
FINANCIAL REPORTING STANDARD
An Empirical Study of Manufacturing Companies Listed
In Indonesia Stock Exchange
Riska Anggreini
NIM: 102114090
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2014
The purpose of this research is to compare whether the financial statements
after the adoption of International Financial Reporting Standard (IFRS) has a
higher relevance than the financial statements prior to the adoption of IFRS. The
application of IFRS could produce financial statements with high credibility and
therefore it will provide more relevant and accurate information. The quality of
accounting information can be assessed by the relevance of accounting
information in the decision-making of investors as reflected in the stock price.
This research is an empirical study. This research uses purposive sampling
method, the number of samples are 82 companies listed in the Indonesia Stock
Exchange in 2010 and 2012. Analysis in this study employed multiple regression
technique and chow test.
The results of this study show that there was no significant increase of
relevance after the adoption of IFRS. It means that there is no structural change of
the model of the relevance value of accounting information contained in the
financial statements.
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
International Accounting Standards yang lebih dikenal sebagai
International Financial Reporting Standard (IFRS) merupakan standar
tunggal
pelaporan
akuntansi.
IFRS
memberikan
tekanan
pada
penilaian (revaluation) profesional dengan disclosures yang jelas dan
transparan mengenai substansi ekonomis transaksi, penjelasan hingga
mencapai kesimpulan tertentu.
Standar ini muncul akibat tuntutan
globalisasi yang mengharuskan para pelaku bisnis di suatu negara ikut serta
dalam bisnis lintas negara. Untuk itu diperlukan suatu standar internasional
yang berlaku sama di semua negara untuk mempermudah proses rekonsiliasi
bisnis.
Perbedaan utama standar internasional ini dengan standar yang
sebelumnya terletak pada penerapan revaluation model, yaitu kemungkinan
penilaian aktiva menggunakan nilai wajar, sehingga laporan keuangan di
sajikan dengan basis ‘true and fair’. Dengan demikian, pengguna laporan
keuangan dapat dengan mudah membandingkan informasi keuangan entitas
antarnegara di berbagai belahan dunia.
Kewajiban untuk menggunakan IFRS bagi perusahaan-perusahaan
yang terdaftar di bursa efek merupakan salah satu perubahan paling
signifikan dalam sejarah regulasi akuntansi (Daske dkk., 2008 dalam
Cahyonowati, 2012). Telah lebih dari 100 negara mengadopsi IFRS.
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
Regulator berharap bahwa penggunaan IFRS dapat meningkatkan
komparabilitas laporan keuangan, meningkatkan transparansi perusahaan
dan kualitas pelaporan keuangan sehingga meningkatkan manfaat bagi
investor.
Manfaat IFRS dalam meningkatkan kualitas informasi akuntansi
menunjukkan perbedaan hasil penelitian. Hasil penelitian yang mendukung,
yaitu Bartov (2005), Liu dan Liu (2005), Barth dkk (2008), dan Alali dan
Foote (2012) dalam Cahyonowati (2012) menunjukkan informasi akuntansi
yang telah disusun berdasarkan IFRS dapat meningkatkan kualitas informasi
akuntansi dibandingkan dengan informasi akuntansi yang disusun
berdasarkan standar akuntansi sebelumnya.
Sebaliknya, hasil penelitian
yang menolak seperti Meulen, Hung dan Subramayam (2007) serta
Karampanis dan Hevas (2011) dalam Cahyonowati (2011) menunjukkan
bukti empiris yang bertentangan yaitu tidak ada peningkatan signifikansi
dalam kualitas informasi akuntansi setelah penerapan IFRS.
Informasi akuntansi harus mampu membuat perbedaan dalam sebuah
keputusan. Jika tidak mempengaruhi keputusan, maka informasi tersebut
dikatakan tidak relevan terhadap keputusan yang diambil. Informasi yang
relevan akan membantu pemakai membuat prediksi tentang hasil akhir dari
kejadian masa lalu, masa kini, dan masa depan; yaitu memiliki nilai
prediktif. Informasi yang relevan juga membantu pemakai menjustifikasi
atau mengoreksi ekspektasi atau harapan masa lalu, yaitu memiliki nilai
umpan balik. Agar relevan, informasi juga harus tersedia kepada pengambil
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan untuk mempengaruhi
keputusan yang diambil (Kieso, 2002 dalam Apriansani, 2013).
Komponen penting dalam laporan keuangan yang seringkali dijadikan
sebagai alat untuk menginformasikan kinerja perusahaan adalah laba dan
nilai buku. Laba memiliki nilai relevansi bila secara statistik berhubungan
dengan harga saham: penurunan dan peningkatan laba berhubungan dengan
penurunan atau kenaikan harga saham. Demikian halnya dengan nilai buku,
relevansi nilai buku berasal dari perannya sebagai suatu proksi untuk nilai
adaptasi dan nilai penolakan (Burgstahler dan Dichev, 1997 dalam Kusuma,
2006).
Menurut Statement of Financial Accounting Concept No.1, 1978
(Anggono, 2002 dalam Apriansani, 2013) laporan keuangan yang hanya
menunjukkan penerimaan dan pembayaran kas pada periode yang pendek
tidak cukup mampu untuk menunjukkan kesuksesan kinerja suatu
perusahaan. Sistem akuntansi dapat memberikan informasi mengenai nilai
buku dan laba yang lebih bersifat komplementer dalam penilaian ekuitas.
Nilai buku dari neraca memberikan informasi mengenai nilai laba bersih
sumber daya perusahaan. Informasi ini didasarkan harga pasar (umumnya
harga pasar historis), sedangkan laba yang diperoleh dari laporan laba/rugi
memberikan informsi nilai yang mencerminkan kemampuan perusahaan
dalam menggunakan sumber dayanya (Bulgestahler dan Dichev 1997 dalam
Apriansani 2013).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
Relevansi nilai dari nilai buku dan laba dapat melihat dampak dari
penerapan IFRS terhadap kualitas informasi keuangan, mengingat peran
penting dari penilaian ekuitas dalam kerangka konseptual IFRS (Bimo dkk.,
2014). Sebagai pengguna laporan keuangan kita dapat melihat nilai buku
dan laba sebagai pendeskripsi rangkuman dari laporan keuangan dan
sebagai indikator untuk melihat perubahan nilai relevansi setelah penerapan
IFRS.
B.
Rumusan Masalah
Atas dasar uraian pada bagian latar belakang, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: Apakah laporan keuangan perusahaan sesudah
penerapan IFRS memiliki relevansi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
laporan keuangan sebelum penerapan IFRS?
C.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan apakah laporan
keuangan perusahaan sesudah penerapan IFRS memiliki relevansi yang
lebih tinggi dibandingkan dengan laporan keuangan sebelum penerapan
IFRS.
D.
Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan go public di Indonesia
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan
saran dalam hal penerapan IFRS.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan kepustakaan
dan dapat dijadikan sebagai bahan acuan atau refrensi bagi pembaca dan
atau peneliti di masa yang akan datang.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai media pembelajaran dan
implementasi dari suatu teori yang telah dipelajari di perkuliahan.
E.
Sistematika Penulisan
Bab I
Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BabII
Landasan Teori
Bab ini berisi tentang penelitian terdahulu, teori penunjang
penelitian, dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian.
BabIII
Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang variabel-variabel penelitian yang digunakan,
definisi operasional, penentuan populasi dan sampel, jenis dan
sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini.
BabIV Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini berisi uraian tentang gambaran singkat mengenai
perusahaan-perusahaan yagn dijadikan sampel penelitian.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
BabV
Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang deskripsi data, analisis data, dan hasil
penelitian.
BabVI Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diberikan berkaitan dengan
penelitian ini dan keterbatasan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
International Financial Reporting Standard (IFRS)
1.
Sejarah IFRS
IFRS
merupakan
standar
akuntansi
internasional
yang
diterbitkan oleh International Accounting Standar Board (IASB).
Standar Akuntansi Internasional disusun oleh empat organisasi utama
dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi
Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal
(IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC). International
Accounting Standar Board (IASB) yang dahulu bernama International
Accounting
Standar
Committee
(IASC),
merupakan
independen untuk menyusun standar akuntansi.
lembaga
Organisasi ini
memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar
akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat
diperbandingkan. Natawidyana (2008) dalam Ana (2011) menyatakan
bahwa sebagian besar standar yang menjadi bagian dari IFRS
sebelumnya merupakan International Accounting Standars (IAS).
IAS diterbitkan antara tahun 1973 sampai dengan 2001 oleh IASC.
Pada bulan April 2001, IASB mengadopsi seluruh IAS dan
melanjutkan pengembangan standar yang dilakukan. International
Financial Reporting Standars mencakup:
7
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
a.
International Financial Reporting Standars (IFRS) –
standar yang diterbitkan setelah tahun 2001.
b. International Accounting Standars (IAS) – standar yang
diterbitkan sebelum tahun 2001.
c. Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial
Reporting Interpretations Committee (IFRIC) – setelah
tahun 2001.
d. Interpretations
yang
diterbitkan
oleh
Standing
Interpretations Committee (SIC) – sebelum tahun 2001.
International Financial Reporting Standards (IFRS), merupakan
standar tunggal pelaporan akuntansi yang memberikan penekanan
pada penilaian (revaluation) profesional dengan disclosures yang
jelas dan transparan mengenai substansi ekonomis transaksi,
penjelasan hingga mencapai kesimpulan tertentu. Standar ini muncul
akibat tuntutan globalisasi yang mengharuskan para pelaku bisnis di
suatu negara ikut serta dalam bisnis lintas negara.
Untuk itu
diperlukan suatu standar internasional yang berlaku sama di semua
negara untuk memudahkan proses rekonsiliasi bisnis. Perbedaan
utama standar internasional ini dengan standar yang berlaku di
Indonesia terletak pada penerapan
revaluation model,
yaitu
kemungkinkan penilaian aktiva menggunakan nilai wajar, sehingga
laporan keuangan disajikan dengan basis „true and fair„ (IFRS
framework paragraph 46). Mengadopsi IFRS berarti menggunakan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
bahasa pelaporan keuangan global, yang akan membuat perusahaan
bisa dimengerti oleh pasar dunia (global market).
Dalam pengapdopsian IFRS terdapat beberapa variasi yakni:
a. IFRS
digunakan
sebagai
standar
nasional,
dengan
nasional
dengan
penambahan penjelasan yang material.
b. IFRS
digunakan
sebagai
standar
penambahan standar nasional itu sendiri dengan topik yang
tidak tercover pada IFRS.
c. Standar nasional akuntansi dibangun secara terpisah namun
berbasis dan memiliki kesamaan yang relevan pada IFRS,
standar nasional umunya menyediakan tambahan penjelasan
yang material.
d. Standar akuntansi nasional dibangun secara terpisah tetapi
berbasis dan umumnya sama dengan IFRS dalam beberapa
kasus.
e. Tidak terdapat standar nasional yang diatur, IFRS secara
resmi tidak diadopsi namun selalu digunakan.
Manfaat menggunakan suatu standar yang berlaku secara
internasional (IFRS) yang bisa dirasakan oleh perusahaan adalah
sebagai berikut:
a. Penurunan dalam hal biaya.
b. Penurunan
/
pengurangan
misunderstanding.
resiko
ketidakpastian
dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
c. Komunikasi yang lebih efektif dengan investor.
d. Perbandingan dengan anak perusahaan dan induk persahaan.
di negara yang berbeda dapat dilakukan.
2.
Sejarah Standar Akuntansi Indonesia
Akuntansi sebenarnya sudah ada sejak manusia itu mulai bisa
menghitung dan membuat suatu catatan, yang pada awalnya dengan
menggunakan batu, kayu, bahkan daun menurut tingkat kebudayaan
manusia waktu itu. Pada abad XV terjadilah perkembangan dan
perluasan perdagangan oleh pedagang-pedagang Spanyol, Portugal,
dan
Belanda.
Perkembangan
perdagangan
ini
menyebabkan
kebutuhan akan suatu sistem pencatatan yang lebih baik (yakni
pencatatan mengenai rugi dan laba tahunan serta pembuatan neraca
perdagangan yang diharuskan sekali dalam dua tahun, sehingga
dengan demikian akuntansi juga mulai berkembang (Soemarso, 1992
dalam Ana, 2011). Setelah itu perkembangan akuntansi juga ditandai
dengan adanya seorang yang bernama Lucas Pacioli pada tahun 1494
ahli matematika, mengarang sebuah buku yang berjudul Summa de
Aritmatica,Geometrica, Proportioni et Propotionalita, di mana dalam
suatu bab berjudul Tractatus de Computies et Scriptoris.
Di Indonesia mulai diterapkan sejak 1642 namun perkembangan
yang mencolok muncul setelah undang-undang tanam paksa
dihapuskan sehingga membuka kesempatan besar pada perkembangan
penanaman modal pengusaha swasta Belanda. Akuntansi di Indonesia
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
pada awalnya menganut sistem kontinental, seperti yang dipakai di
Belanda saat itu. Sistem ini disebut juga dengan tata buku
(Soemarso, 1992 dalam Ana, 2011). Tata buku menyangkut kegiatankegiatan yang bersifat konstruktif dari proses pencatatan, peringkasan,
penggolongan dan aktivitas lain yang bertujuan menciptakan
informasi akuntansi berdasarkan pada data. Sejak tahun 1950 an
akuntansi mulai berubah yakni dengan mengacu pada sistem
akuntansi yang dianut oleh Amerika yakni GAAP dan pada tahun
2008 pemerintah Indonesia mencanangkan mengikuti standar
internasional (IFRS) sebagai standar akuntansi Indonesia yang baru.
Penerapan standar ini diperkirakan akan penuh diterapkan pada tahun
2012.
Terdapat tiga tonggak sejarah pengembangan standar akuntansi
Indonesia yakni tonggak sejarah pertama pada saat pasar modal
Indonesia mulai aktif yakni tahun 1973. Pada masa itulah IAI
membentuk kodifikasi prinsip dan standar akuntansi yang tertuang
pada satu buku yang disebut PAI “Prinsip Akuntansi Indonesia”.
Tonggak sejarah kedua terjadi pada saat revisi pertama PAI pada
tahun 1984, serta yang ketiga adalah bahwa revisi total terhadap PAI
pada tahun 1994 dan melakukan kodifikasi dalam buku Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) pada tanggal 1 Oktober 1994. Dalam
perkembangannya, SAK terus direvisi secara berkesinambungan
sebanyak 6 kali, yakni revisi 1 Oktober 1995, 1 Juni 1996, 1 Juni
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
1999, 1 April 2002, 1 Oktober 2004, dan 1 September 2007 (IAI,
September 2007).
Dalam proses pembentukan sebuah standar akuntansi tidak
terlepas dari badan pembentuknya, seperti di Indonesia badan
pembentuk standar akuntansi yang pertama dinamakan badan
penghimpun bahan-bahan yang dibentuk pada 1973, lalu pada tahun
1974 dibentuklah secara resmi badan yang dinamakan komite Prinsip
Akuntansi Indonesia (PAI), PAI kemudian diubah menjadi komite
Sandar Akuntansi Keuangan (komite SAK) pada tahun 1994-1998
dan komite SAK diubah menjadi komite DSAK yang memiliki hak
otonomi menyusun PSAK dan ISAK IAI (2001;411.1) menjelaskan
frasa “prinsip akuntansi ” adalah suatu istilah teknis akuntansi yang
mencakup konvensi, aturan, dan prosedur yang diperlukan untuk
merumuskan praktik akuntansi yang berlaku umum pada saat tertentu.
Dengan pengertian yang hampir sama, Miller (1985) dalam IAI
(2007) menyatakan prinsip akuntansi berlaku umum (GAAP)
merupakan rajutan dari berbagai aturan dan konsep. Aturan dan
konsep ini awalnya dikembangkan dari praktik tetapi telah ditambah
dan dikurangi oleh badan yang punya otoritas. Prinsip akuntansi
beraku umum mengacu pada berbagai sumber. Sumber acuan prinsip
akuntansi berlaku umum di Indonesia menurut IAI (2007) adalah
sebagai berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
a. Prinsip akuntansi yang ditetapkan dan/atau dinyatakan
berlaku oleh badan pengatur standar dari Ikatan Akuntan
Indonesia.
b. Pernyataan dari badan, yang terdiri dari pakar pelaporan
keuangan, yang mempertimbangkan isu akuntansi dalam
forum publik dengan tujuan menetapkan prinsip akuntansi
atau menjelaskan praktik akuntansi yang ada dan berlaku
umum, dengan syarat dalam prosesnya penerbitan tersebut
terbuka untuk dikomentari oleh publik dan badan pengatur
standar dari Ikatan Akuntan Indonesia tidak menyatakan
keberatan atas penerbitan pernyataan tersebut.
c. Pernyataan dari badan, yang terdiri dari pakar pelaporan
keuangan, yang mempertimbangkan isu akuntansi dalam
forum publik dengan tujuan menginterpretasikan atau
menetapkan prinsip akuntansi atau menjelaskan praktik
akuntansi yang ada berlaku umum, atau pernyataan yang
tersebut pada butir “b” yang penerbitannya tidak pernah
dinyatakan keberatan dari badan pengatur standar dari Ikatan
Akuntan Indonesia tetapi belum pernah secara terbuka
dikomentari oleh publik.
d. Praktik atau pernyataan resmi yang secara luas diakui
sebagai berlaku umum karena mencerminkan praktik yang
lazim dalam industri tertentu, atau penerapan dalam keadaan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
khusus dari pernyataan yang diakui sebagai berlaku umum,
atau
penerapan
standar
akuntansi
internasional
atau
standarakuntansi yang berlaku umum di wilayah lain yang
menghasilkan penyajian substansi transaksi secara lebih
baik.
Komite PAI (IAI, 1994; Kata Pengantar) mengemukakan
Standar Akuntansi Keuangan merupakan pedoman yang harus diacu
dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan pelaporan kepada
para pemakai di luar manajemen perusahaan. Arti penting standar
akuntansi dikemukakan oleh Dr. Katjep K. Abdoelkadir, sebagai
ketua umum IAI, (IAI, 1994; Sambutan Ketua Umum) menyatakan
Standar Akuntansi Keuangan sebagai pedoman pokok penyusunan
dan penyajian laporan keuangan bagi perusahaan, dana pensiun, dan
unit ekonomi lainnya adalah sangat penting, agar laporan keuangan
lebih berguna, dapat dimengerti dan dapat diperbandingkan serta tidak
menyesatkan. Perubahan nama dari Prinsip Akuntansi Indonesia
(PAI) menjadi Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menurut IAI
(1994;
Kata
Pengantar)
dimaksudkan
untuk
menghindari
kesalahpahaman yang sering terjadi dan agar nama sesuai dengan
makna. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa yang
disebut selama ini sebagai prinsip akuntansi maknanya adalah standar
akuntansi. Sumber acuan prinsip akuntansi berlaku umum di
Indonesia seperti yang dijelaskan di atas tidak menyebut posisi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
standar akuntansi secara jelas karena yang menduduki posisi pertama
adalah prinsip akuntansi yang ditetapkan dan/atau dinyatakan berlaku
oleh badan pengatur standar adalah standar akuntansi. Dalam
rerangka prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia seperti
diuraikan di atas secara jelas dapat dilihat bahwa standar akuntansi
menduduki tingkat satu sebagai landasan operasional atau praktik.
Artinya, dalam tatanan operasional standar akuntansi harus menjadi
acuan utama yang harus digunakan sebelum acuan lainnya.
3.
Konvergensi IFRS di Indonesia
Menurut Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tingkat
pengadopsian IFRS dapat dibedakan menjadi 5 tingkat:
a. Full Adoption; Suatu negara mengadopsi seluruh standar
IFRS dan menerjemahkan IFRS sama persis ke dalam
bahasa yang negara tersebut gunakan.
b. Adopted; Program konvergensi PSAK ke IFRS telah
dicanangkan
IAI
pada
Desember
2008.
Adopted
maksudnya adalah mengadopsi IFRS namun disesuaikan
dengan kondisi di negara tersebut.
c. Piecemeal; Suatu negara hanya mengadopsi sebagian besar
nomor IFRS yaitu nomor standar tertentu dan memilih
paragraf tertentu saja.
d. Referenced (konvergence); Sebagai referensi, standar yang
diterapkan hanya mengacu pada IFRS tertentu dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
bahasa dan paragraf yang disusun sendiri oleh badan
pembuat standar.
e. Not adopted at all; Suatu negara sama sekali tidak
mengadopsi IFRS. Indonesia menganut bentuk yang
mengambil
IFRS
sebagai
referensi
dalam
sistem
akuntansinya.
Program konvergensi IFRS ini dilakukan melalui tiga tahapan
yakni tahap adopsi mulai 2008 sampai 2011 dengan persiapan akhir
penyelesaian infrastruktur dan tahap implementasi pada 2012. Dewan
Standar Akuntansi Keuangan (DSAK–IAI) telah menetapkan
roadmap. Pada tahun 2009, Indonesia belum mewajibkan perusahaanperusahaan listing di BEI menggunakan sepenuhnya IFRS, melainkan
masih mengacu kepada Standar Akuntansi Keuangan atau PSAK.
Namun pada tahun 2010 bagi perusahaan yang memenuhi syarat,
adopsi IFRS sangat dianjurkan. Sedangkan pada tahun 2012, Dewan
Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif
SAK dan DSAK merencanakan untuk menyusun/merevisi PSAK agar
secara material sesuai dengan IAS/IFRS versi 1 Januari 2009.
Pemerintah dalam hal ini Bapepam-LK, Kementerian Keuangan
sangat mendukung program konvergensi PSAK ke IFRS. Hal ini
sejalan dengan kesepakatan pemimpin negara-negara yang tergabung
dalam G20 yang salah satunya adalah untuk menciptakan satu set
standar akuntansi yang berkualitas yang berlaku secara internasional.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
Disamping itu, program konvergensi PSAK ke IFRS juga merupakan
salah satu rekomendasi dalam Report on the Observance of Standards
and Codes on Accounting and Auditing yang disusun oleh assessor
World Bank yang telah dilaksanakan sebagai bagian dari Financial
Sector Assessment Program (FSAP) (BAPEPAM LK, 2010 dalam
Ana, 2011).
Konvergensi PSAK ke IFRS memiliki manfaat sebagai berikut:
Pertama, meningkatkan kualitas standar akuntansi keuangan (SAK).
Kedua, mengurangi biaya SAK. Ketiga, meningkatkan kredibilitas
dan
kegunaan
komparabilitas
laporan
keuangan.
Keempat,
meningkatkan
pelaporan
keuangan.
Kelima,
meningkatkan
transparansi keuangan. Keenam, menurunkan biaya modal dengan
membuka peluang penghimpunan dana melalui pasar modal. Ketujuh,
meningkatkan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
Standard IFRS yang digunakan tahun 2008 adalah IAS 40
(properti investasi) yang menjadi PSAK 14 (properti investasi),
standar mangatur pengukuran aset tetap yang dimiliki untuk tujuan
memperoleh pendapatan.
Aset ini tidak dimaksudkan untuk
digunakan dalam aktivitas operasi bisnis. Terdapat dua perlakuan
atas aset ini, aset ini seharusnya dinilai pada harga dasarnya
sementara disisi lain aset ini diperlakukan sama sebagaimana aset
lainnya sehingga akan dinyatakan sebesar nilai yang telah
didepresiasikan. IAS 40 mengharuskan untuk memilih satu dari dua
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
model akuntansi dan menerapkan model yang dipilih secara konsisten
untuk semua properti investasi. Model pertama adalah fair value
model dan model kedua adalah depreciated historical cost model.
Menurut model nilai wajar (fair value model), properti investasi
seharusnya diukur pada nilai wajarnya dan perubahan pada nilai
wajarnya harus diakui dalam laporan laba rugi (metode ini sangat
kontroversial karena metode ini mengakui laba yang belum direalisasi
untuk dilaporkan dalam laporan laba rugi). Model historical cost
yang terdepresiasi, sesuai dengan perlakuan yang dipersyaratkan oleh
IAS 16 di dalam pengukuran aset pada nilai yang terdepresiasi. Aset
dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai aset. Jika nilai cost
dipilih, nilai wajar investasi harus dicantumkan sebagai nilai
tambahan.
Hak atas properti yang diperoleh lessee melalui sewa
operasi dapat diperlakukan sebagai properti investasi jika aset tersebut
memenuhi definisi sebagai properti investasi dan akan diakunkan
sebagai sebagai finance lease.
PSAK 30 (asset sewa guna usaha) juga merupakan konvergensi
atas IFRS. Standar ini meliputi akuntansi untuk lessee. Mengenai
lessee, pada laporan laba rugi perlu melaporkan penyusutan untuk
asset leasing dan biaya bunga dari saldo kewajiban. Mengenai lessor,
permasalahan terletak pada periode pelaporan pendapatan dan sifat
dari asset IAS 16 (property, plant and equipment) juga diadopsi
Indonesia sebagai suatu referensi SAK terbaru yang menjadi PSAK
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
16 (aset tetap).
Permasalahan utama dalam akuntansi aset tetap
adalah tentang waktu pengakuan aset, jumlah yang harus disajikan
dalam neraca.
Pada saat pengakuan, aset dinilai sebesar harga
perolehannya. Selanjutnya suatu entitas diperbolehkan untuk memilih
menggunakan model biaya atau model revaluasi dalam pengukuran
aset. Dengan menggunakan model cost, aset akan disajikan dalam
neraca sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi depresiasi dan
akumulasi kerugian sebagai akibat dari penurunan nilai aset. Jika
salah satu jenis aset direvaluasi, maka aset lain yang sejenis juga
harus direvaluasi.
Standar IFRS yang digunakan pada tahun 2009 adalah IAS 2,
yang dikonvergensi menjadi PSAK 14. Menurut Roberts et al. (2005)
dalam Ana (2011) key issues dari IAS 2 adalah penilaian persediaan
merupakan aspek penting dalam menentukan sebuah laba bersih
sebuah perusahaan. Standar menyatakan bahwa laba akan diakui pada
saat terbentuk (earned) yaitu pada saat persediaan dijual. Harga
perolehan persediaan adalah semua biaya yang terjadi hingga
persediaan tersebut siap dijual. IAS 2 berisi aturan untuk penilaian
persediaan. Aspek kunci dalam penilaian standard ini adalah sebagai
berikut:
a. Persediaan diukur dengan nilai terendah (lower of cost)
antara nilai realisasi bersih (net realizable value) dan harga
pokoknya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
b. Harga pokok meliputi harga beli, biaya konversi, biaya kirim
dan biaya-biaya lain-lain yang terjadi hingga persediaan siap
dijual.
c. Harga pokok termasuk biaya yang dialokasikan secara
sistematis dari biaya overhead tetap dan variabel yang
didasarkan pada kapasitas normal dari fasilitas pabrik yang
ada; biaya overhead biaya lain-lain yang terjadi hingga
persediaan siap digunakan.
d. Dalam situasi tertentu, biaya pinjaman akan diakui sebagai
bagian dari harga pokok persediaan ( IAS 23)
e. Metode biaya standar (standard cost method) atau metode
eceran boleh digunakan untuk menaksir harga pokok
persediaan.
f.
Standard mengijinkan untuk menggunakan first in first out
(FIFO).
Persediaan merupakan salah satu aspek penting dalam
menentukan laba bersih suatu perusahaan, dan jika perusahaan
mengalami keuntungan (gains) maka akan meningkatkan ekuitas atau
net assets dan jika perusahaan mengalami kerugian (losess)
mengurangi ekuitas maupun net assets. Persediaan awal jika dicatat
terlalu tinggi akan menimbulkan laba yang terlalu rendah, jika
persediaan akhir dicatat terlalu rendah maka akan menimbulkan laba
yang dicatat terlalu rendah dan jika pengakuan lebih awal atas
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
pendapatan maka akan menimbulkan kurang saji persediaan dan lebih
saji piutang, lebih saji laba (Greuning, 2005 dalam Ana, 2011).
B.
Relevansi Nilai Informasi Akuntansi
Barth dkk.(2008) dalam Cahyonowati (2012) menyatakan perusahaan
dengan kualitas informasi akuntansi yang tinggi mempunyai relevansi nilai
laba bersih dan nilai buku ekuitas yang tinggi. Francis dan Schipper (1999)
dalam Cahyonowati (2012) mendefinisikan relevansi nilai informasi
akuntansi sebagai kemampuan angka-angka akuntansi untuk merangkum
informasi yang mendasari harga saham, sehingga relevansi nilai
diindikasikan dengan sebuah hubungan statistical antara informasi
keuangan dan harga atau return saham. Kualitas informasi akuntansi yang
tinggi diindikasikan dengan adanya hubungan yang kuat antara harga/return
saham dan laba serta nilai buku ekuitas karena kedua informasi akuntansi
tersebut mencerminkan kondisi ekonomik perusahaan.
Pada umumnya
analisis relevansi nilai mengacu pada kekuatan penjelas (explanatory
power/R2) dari sebuah regresi antara harga/return saham dan laba bersih
serta nilai buku ekuitas.
Francis
dan
Schipper
(1999)
dalam
Cahyonowati
(2012)
mengungkapkan bahwa terdapat empat pendekatan dalam memahami
relevansi nilai informasi akuntansi, yaitu:
1.
Pendekatan analisis fundamental, bahwa informasi akuntansi
menyebabkan perubahan harga pasar dan mendeteksi terjadinya
penyimpangan harga saham.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
2.
Pendekatan prediksi, bahwa informasi akuntansi dikatakan
relevan apabila bermanfaat untuk memprediksi prospek kinerja
perusahaan di masa akan datang.
3.
Pendekatan perwujudan informasi nilai relevansi, bahwa
informasi akuntansi dikatakan relevan apabila digunakan
investor untuk menetapkan harga saham. Pendekatan ini
menyiratkan bahwa relevansi nilai diukur berdasarkan reaksi
pasar terhadap informasi baru.
4.
Pendekatan pengukuran relevansi nilai, bahwa relevansi nilai
informasi akuntansi yang terkandung dalam laporan keuangan
diukur oleh kemampuannya untuk menangkap atau meringkas
informasi bisnis dan aktivitas lainnya.
C.
Saham
1.
Definisi Saham
Menurut Thian (2000) dalam Nurjamin (2012), saham adalah
surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau
badan terhadap suatu perusahaan. Penyertaan ini bisa disebut saham
jika bentuk badan hukum dari usaha tersebut adalah perseroan
terbatas.
2.
Macam-macam Saham
Menurut Jogiyanto (2007) saham dapat dibagi menjadi tiga
macam, yaitu:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
a.
Saham Preferen
Merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara
obligasi dan saham biasa. Seperti obligasi yang membayarkan
bunga atas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil
yang tetap berupa deviden preferen. Dibandingkan saham biasa,
saham preferen mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas
deviden tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi
likuidasi. Oleh karena itu, saham preferen dianggap mempunyai
karakteristik di tengah-tengah antara obligasi dan saham biasa.
b.
Saham biasa
Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja,
saham ini biasanya dalam bentuk saham biasa. Sebagai pemilik
perusahaan, pemegang saham biasa mempunyai beberapa hak,
antara lain:
1)
Hak kontrol, yaitu pemegang saham biasa untuk
mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan.
2)
Hak Preemptif, yaitu hak pemegang saham untuk
mendapatkan persentasi pemelikan yang sama jika
perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham untuk
tujuan melindungi hak kontrol dari kemerosotan nilai.
c.
Saham treasuri
Merupakan saham milik perusahaan yang sudah pernah
dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
perusahaan untuk disimpan sebagai treasuri yang nantinya dapat
dijual kembali.
3.
Faktor-faktor yang Memperngaruhi Harga Saham
Menurut Arifin (2000) dalam Nurjamin (2012), pergerakan
harga saham dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a.
Kondisi Fundamental Emiten
Faktor fundamental merupakan faktor yang berhubungan
dengan kondisi perusahaan, yaitu kondisi manajemen organisasi
sumber daya manusia, kondisi keuangan perusahaan yang
tercermin
dalam
kinerja
keuangan
perusahaan.
Nilai
fundamental meruapakan nilai intrinsik dari suatu saham yang
dianalisis dengan menggunakan analisis sekuritas fundamental.
Analisis fundamental merupakan analisis yang menggunakan
data finansial, yaitu data yang berasal dari laporan keuangan
perusahaan, contohnya laba, deviden yang dibagi, penjualan,
dan sebagainya (Jogianto, 2007).
Faktor fundamental merupakan faktor yang berkaitan dengan
kinerja emiten yang tercermin dalam kinerja keuangan
perusahaan. Semakin baik kinerja emiten maka semakin besar
pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham.
Demikian
sebaliknya, semakin menurun kinerja emiten maka semakin
besar kemungkinan merosotnya harga saham yang diterbitkan
dan diperdagangkan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
b.
Hukum Permintaan dan Penawaran
Faktor hukum permintaan dan penawaran berada diurutan kedua
setelah faktor fundamental. Karena begitu investor mengetahui
kondisi
fundamental
perusahaan
tentunya
melakukan transaksi jual maupun beli.
mereka
akan
Transaksi-transaksi
inilah yang akan mempengaruhi fluktuasi harga saham. Perlu
diwaspadai
juga
bahwa
kenaikan
harga
saham
karena
permintaan yang banyak atau penawaran yang sedikit tidak akan
berlangsung terus sebab pada suatu titik harga akan terlalu
mahal.
c.
Tingkat Suku Bunga
Faktor suku bunga ini penting untuk diperhatikan karena ratarata
semua
orang,
termasuk
investor
saham
selalu
mengaharapkan hasil investasi yang lebih besar. Dengan adanya
perubahan suku bunga, tingkat pengembalian hasil berbagai
sarana investasi akan mengalami perubahan, ada yang
cenderung naik dan ada yang cenderung turun, yang mengalami
kecenderungan naik misalnya investasi di pasar uang seperti
tabungan, deposito, dan mata uang asing.
Bunga yang tinggi ini tentunya akan berdampak pada alokasi
dana investasi para investor.
Investor produk bank seperti
deposito atau tabungan jelas lebih kecil risikonya jika dibanding
dengan investasi dalam bentuk saham. Karenanya investor akan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
menjual saham dan dananya akan ditempatkan di bank.
Penjualan saham secara serentak ini akan berdampak pada
penurunan harga saham signifikan.
d.
Valuta Asing
Dolar Amerika meupakan mata uang kuat yang dapat
mempengaruhi nilai dari mata uang negara-negara lain. Sebagai
contoh ketika suku bunga dolar Amerika naik, investor asing
mengharapkan hal yang sama.
Mereka akan berbondong-
bondong menjual sahamnya untuk ditempatkan di bank dalam
bentuk dolar. Otomatis harga saham akan menjadi turun.
e.
Dana Asing di Bursa
Mengamati jumlah dana investasi asing merupakan hal yang
penting,
karena
dengan
semakin
besarnya
dana
yang
ditanamkan, hal ini menandakan bahwa kondisi investasi di
Indonesia telah kondusif yang berarti pertumbuhan ekonomi
tidak lagi negatif, yang tentu saja akan merangsang kemampuan
emiten untuk mencetak laba.
Sebaliknya, jika investasi
berkurang, ada perkiraan bahwa mereka sedang ragu atas negeri
ini, baik atas keadaan sosial politik maupun keamanannya. Jadi
besar kecilnya investasi dana asing di bursa akan berpengaruh
pada kenaikan atau penurunan harga saham.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
f.
Indeks Harga Saham
Kenaikan indeks harga saham gabungan sepanjang waktu
tertentu,
tentunya
menandakan
kondisi
perekonomian negara dalam keadaan baik.
investasi
dan
Sebaliknya, jika
turun berarti iklim investasi sedang buruk. Kondisi demikian
akan memperngaruhi naik turunnya harga saham di pasar bursa.
g.
News and Rumors
Berita yang beredar di msyarakat akan menyangkut berbagai hal
baik itu masalah ekonomi, sosial, politik, keamanan, hingga
berita seputar reshuffle kab