Peran Lembaga Kesejahteraan Sosial dalam Pembinaan Akhlak Anak (Studi Kasus di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Muslihah Aisyiyah Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto) - Repositori UIN Alauddin Makassar

  PERAN LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK (Studi Kasus di Lembaga

  Kesejahteraan Sosial Anak Muslihah Aisyiyah Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto)

  Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar

  Sarjana Sosial Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar

  Oleh: SAINUDDIN

  NIM: 50200111017 FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN ALAUDDIN MAKASSAR

  2016

  

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini :

  Nama : Sainuddin NIM : 50200111017 Tempat/Tgl. Lahir : Batu-batua 05 Mei 1993 Jur/Prodi : Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas : Dakwah dan Komunikasi Alamat : Per. Mega Rezky No. B 16 Judul : Peran Lembaga Kesejahteraan Sosial Dalam Pembinaan

  Akhlak Anak (Studi Kasus di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Muslihah Aisyiyah Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto)

  Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

  Gowa, 19 Maret 2016 Penyusun Sainuddin 50200111017

  

PENGESAHAN SKRIPSI

  Skripsi yang berjudul, “Peran Lembaga Kesejahteraan Sosial dalam Pembinaan Akhlak Anak (Studi Kasus di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Muslihah Aisyiyah Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto)

  ”, yang disusun oleh Sainuddin, Nim: 50200111017, mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, telah diuji dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah yang diselenggarakan pada hari Jum‟at, tanggal 19 Maret 2016, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (dengan beberapa perbaikan).

  Gowa, 19 Maret 2016

  

DEWAN PENGUJI

  Penanggung jawab : Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Ketua sidang : Dr. Nur Syamsiah, M.PdI (...........................) Sekretaris : Dr. H. Muh. Ilham M. Pd (...........................) Munaqisy I : Dr. A. Syahraeni, M.Ag (...........................) Munaqisy II : Dr. Tasbih, M. Ag (...........................) Pembimbing I : Dr. Hamiruddin, M. Ag., MM (...........................) Pembimbing II : Dra. Audah Mannan, M.Ag (...........................)

  Diketahui oleh : Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, Dr. H. Abd. Rasyid Masri, S.Ag., M.Pd., M.Si., M.M.

  NIP : 19690827 199603 1 004

KATA PENGANTAR

  ًَُل ّلِضُم َلاَف ُالله ِيِدٍَْي ْهَم بَىِلبَمْع

  َأ ِتبَئّيَسََ بَىِسُفْوَأ ِرَُْرُش ْهِم ِللهبِب ُذُُْعَوََ ُيُرِفْغَتْسَوََ ًُُىْيِعَتْسَوََ ُيُدَمْحَو ِللهِ َدْمَحْلا ّنِإ ... ُدْعَب

  بّمَأ ًُُلُُْسَرََ ُيُدْبَع اًدّمَحُم ّنَأ ُدٍَْشَأََ ُالله ّلاِإ ًَلِإ َلا ْنَأ ُدٍَْشَأ ًَُل َيِدبٌَ َلاَف ْلِلْضُي ْهَمََ

  

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, karena dengan

limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Salawat serta salam penulis haturkan kepada baginda Nabi Muhammad saw. serta segenap keluarga dan para sahabatnya hingga akhir nanti. Dalam penyelesaian skripsi yang berjudul

  “Peran Lembaga Kesejahteraan Sosial dalam Pembinaan Akhlak

Anak (Studi Kasus di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Muslihah Aisyiyah

Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto)

  ”, tentu tidak lepas dari bantuan

  berbagai pihak. Karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga kepada:

  1. Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. Musafir Pababbari, M.Si., Wakil Rektor I UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Mardan M. Ag., Wakil Rektor

  II UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Lomba Sultan., Wakil Rektor III UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. Hj. Siti Aisyah Kara, MA. PhD., yang telah menyediakan fasilitas belajar sehingga penulis dapat mengikuti kuliah dengan baik.

  2. Dr. H. Abd Rasyid Masri, S.Pd, M, Pd, M,Si, MM selaku Dekan, beserta Wakil Dekan I Dr. Misbahuddin, M.Ag., Wakil Dekan II Dr. Mahmuddin,

  M.Ag dan Wakil Dekan III Dr. Nur Syamsiah, M.PdI, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan berbagai fasilitas kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi.

  3. Dr. A. Syahraeni, M.Ag dan Dr. H. Muh. Ilham M. Pd. sebagai ketua Jurusan dan sekretaris Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam serta bapak dan ibu dosen yang telah memberikan bimbingan dan wawasan selama penulis menempuh pendidikan di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar.

  4. Dr. Hamiruddin, M. Ag., MM dan Dra. Audah Mannan, M.Ag sebagai pembimbing I dan pembimbing II yang telah meluangkan waktu, memberikan arahan, bimbingan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik seperti saat ini.

  5. Dr. A. Syahraeni, M.Ag dan Dr. Tasbih, M. Ag sebagai munaqisy I dan munaqisy II yang telah menguji dengan penuh kesungguhan demi kesempurnaan skripsi ini.

  6. Kepala Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi serta Perpustakan UIN Alauddin dan seluruh stafnya yang telah memberikan izin untuk meminjamkan buku-buku yang berhubungan dengan skripsi penulis.

  7. Keluarga besar Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Muslihah Aisyiyah Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

  8. Sahabat-Sahabatku tercinta Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam yang selalu memberikan motivasi, bersama melewati masa kuliah dengan penuh kenangan dan dorongan serta selalu memberikan semangat sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

  9. Teman-teman KKN Propesi angkatan 06 UIN Alauddin Makassar terkhusus Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa. Terima Kasih, sudah menjadi sahabat, sekaligus keluarga yang senantiasa memberikan semangat untuk saya.

  10. Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

  11. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua saya, Alm. Mannulungi dan Ibunda Masi, yang telah melahirkan dan membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang, dorongan, dukungan materi dan doa yang selalu dipanjatkan setiap saat untuk penulis dengan tulus dan ikhlas, sehingga penulis bisa menjadi manusia yang berharga dan bermanfaat buat orang lain.

  Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari semua pihak, penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik. Oleh karena itu, penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa, isi maupun analisisnya, sehingga kritik dan saran penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya Rabbal „Alamin.

  Samata, 19 Maret 2016 Penyusun,

  Sainuddin 50200111017

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iii KATA PENGANTAR ................................................................................................ iv DAFTAR ISI ............................................................................................................... xii DAFTAR TABEL............................................................................................ ........... xi PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ....................................................... x ABSTRAK .................................................................................................................. xii

  BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................... 1-12 A. Latar Belakang ..............................................................................

  1 B. Fokus Penelitian dan Deskriptif Fokus .........................................

  5 C. Rumusan Masalah .........................................................................

  8 D. Kajian Pustaka ..............................................................................

  8 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................

  10 BAB II : TINJAUAN TEORETIS ..................................................................... 13-25 A. Akhlak ...........................................................................................

  13 B. Pembentukan Akhlak .....................................................................

  15 C. Pembinaan Akhlak................................... ......................................

  20 D. Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak ............................................

  23 BAB III : METODE PENELITIAN .................................................................... 26-35 A. Jenis dan Lokasi Penelitian ...........................................................

  26 B. Pendekatan penelitian ....................................................................

  27 C. Sumber Data ..................................................................................

  29 D. Metode Pengumpulan Data.................................................... .......

  30

  E.

  Insrumen Penelitian......................................... ..............................

  33 F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...........................................

  33 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 36-57 A. Hasil Penelitian ............................................................................

  36 B. Pembahasan. .................................................................................

  53 BAB V : PENUTUP ........................................................................................... 58-59 A. Kesimpulan ...................................................................................

  58 B. Implikasi Penelitian ......................................................................

  59 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 60-61 LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR TABEL

Tabel : Struktur Organisasi Lembaga KesejahteraanSosial Anak Muslihah

  Aisyiyah Jeneponto.

  40

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

  Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf latin dapat dilihat pada tabel berikut:

1. Konsonan Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

  Alif tidak tidak dilambangkan ا dilambangkan

  Ba B Be ة

  Ta T Te ت

  Tsa es (dengan titik di atas) ث ṡ

  Jim J Je ج

  Ha ha (dengan titik di bawah) ح Ḥ

  Kha Kh ka dan ha خ

  Dal D De د

  Zal zet (dengan titik di atas) ذ Ż

  Ra R Er ر

  Za Z Zet ز

  Sin S س

  se

  Syin Sy

  se nad ss

  ش Shad es (dengan titik di bawah)

  ص Ṣ Dhad de (dengan titik di bawah)

  ض Ḍ Tha te (dengan titik di bawah)

  ط Ṭ

  ظ Dza

  ‟ Apostrof

  ــُـ ḌAMMAH

  I I

  KASRAH

  ــِـ

  FAT ḤAH A A

  Tanda Nama Haruf Latin Nama ــَـ

   Vokal

  ي ya‟ Y Ye 2.

  ي ha H Ha أ hamzah

  Ẓ zet (dengan titik di bawah) ع „ain „ apostrof terbaik غ

  َ Wawu W We

  Mim M Em ن nun N En

  Lam L Ei م

  ك kaf K Ka ل

  ق Qaf Q Qi

  ف Fa F Ef

  se

  Gain G

  U U

  

ABSTRAK

Nama : Sainuddin Nim : 50200111017 Jurusan : Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Judul Skripsi : Peran Lembaga Kesejahteraan Sosial dalam Pembinaan

Akhlak Anak (Studi Kasus di Lembaga Kesejahteraan

  Sosial Anak Muslihah Aisyiyah Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto)

  Pokok permasalahan penelitian ini adalah bagaimana upaya pembina dalam membina akhlak anak di lembaga kesejahteraan sosial anak muslihah aisyiyah kecamatan binamu kabupaten jeneponto ? dari pokok masalah tersebut dirumuskan beberapa submasalah, yaitu: 1) Bagaimana peran lembaga kesejahteraan sosial anak dalam pembinaan akhlak anak di lembaga kesejahteraan sosial anak Muslihah Aisyiyah kecamatan Binamu kabupaten Jeneponto ?, 2) Apa saja faktor hambatan dalam proses pembinaan akhlak anak di lembaga kesejahteraan sosial anak Muslihah Aisyiyah kecamatan Binamu kabupaten Jeneponto ?

  Jenis penelitian ini tergolong kualitatif dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah psikologi dan sosiologi. Sumber data penelitian ini adalah lembaga kesejahteraan sosial anak Muslihah Aisyiyah Jeneponto, pembina/pengasuh dan anak asuh itu sendiri. Selanjutnya, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Lalu teknik pengolahan dan analisis data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran lembaga kesejahteraan sosial anak ternyata mempunyai pengaruh besar dalam meningkatkan akhlak anak asuh, khususnya pengaruh pada anak asuh terlihat dalam cara bersikap terhadap sesama anak asuh, pengasuh, ataupun dengan orang lain dan cara anak mengatasi masalahnya sendiri. Sedangkan hambatan yang sering dihadapi lembaga kesejahteraan sosial anak dalam pembinaan akhlak anak di lembaga kesejahteraan sosial anak Musliahah Aisyiyah Jeneponto pada awalnya dimulai dari kesadaran anak asuh itu sendiri. Kesadaran dari anak asuh itu sendiri dianggap masih kurang karena dalam kehidupan sehari-hari peneliti dapat melihat tingkah laku anak asuh yang belum bisa taat pada peraturan atau tata tertib yang dibuat lembaga kesejahteraan sosial anak Musliahah Aisyiyah Jeneponto karena latar belakang anak asuh yang buruk.

  Implikasi penelitian ini adalah: 1) Sebagai bahan pembinaan akhlak anak di lembaga kesejahteraan sosial anak Muslihah Aisyiyah Jeneponto. 2) Sebagai bahan evaluasi bagi lembaga kesejahteraan sosial anak Muslihah Aisyiyah Jeneponto.

BAB I PENDAHULUAAN A. Latar Belakang O

  rang tua dan keluarga adalah “sekolah” pertama bagi anak. Anak yang

lahir bersih seperti kertas putih itu akan mendapat celupan warna dari orang tua dan

orang-orang dekat atau keluarga. Dalam perkembangannya, anak membutuhkan peran

orang tua, antara lain sebagai pemelihara kesehatan mental dan fisik, peletak dasar

kepribadian yang baik, pembimbing, pemberi fasilitas dan motivator untuk

mengembangkan diri, menciptakan suasana nyaman dan kondusif bagi

1 pengembangan diri anak.

  Anak merupakan amanah yang dibebankan oleh Allah swt. kepada orang

tuanya, maka dari itu orang tua berkewajiban untuk menjaga dan memelihara serta

menyampaikan amanah itu kepada yang berhak yaitu anak. Anak merupakan amanah

2

yang dititipkan kepada keluarga untuk dibesarkan sebagai pewaris masa depan.

  Sebagaimana Firman Allah swt. dalam QS. At-Tahrim/66:6

                       

  1 2 Partini, Pengantar Pendidikan Usia Dini (Yogyakarta: Grafindo Litera Media, 2010), h. 55 Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 1996), h. 103

  2 Terjemahnya “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat- malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang 3 diperintahkan. ” Ayat di atas jelas bahwa semata-mata mengakui beriman saja belumlah

cukup. Iman mestilah dipelihara dan dipupuk, dengan dasar iman hendaklah orang

menjaga keselamatan diri dan seisi rumah tangga terutama anak-anak kita, yang

nantinya akan menjadi pewaris keluarga dan penerus bangsa agar tidak terjerumus

  4 kedalam neraka yang sangat panas dan siksa yang sangat pedih.

  Membina akhlak anak merupakan kewajiban banyak pihak, bermula dari

ibu, bapak, pembimbing agama, masyarakat, pemimpin dan yang lebih penting adalah

diri sendiri. Oleh karena itu keberadaan seorang pembina sebagai pembimbing

khususnya soal akhlak sangat membantu dalam pembinaan akhlak pada diri anak.

  Anak yang mendapatkan keberuntungan masih memiliki orang tua yang

lengkap dan perekonomian yang memadai, namun beberapa anak ada dalam kondisi

yatim, piatu, yatim piatu, terlantar dan kurang mampu (miskin). Namun mereka

bukan berarti tidak berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan pembinaan

akhlak yang baik.

  3 Departemen Agama RI., Al-Quran dan Terjemahnya (Cet. XVII; Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah Alquran, 2014), h. 78. 4 Hamka, Tafsir al-Azhar, Jilid 10 (Singapura: Pustaka Nasional, 1990), h. 7508.

  3

  Anak berhak untuk tumbuh kembang secara wajar serta memperoleh perawatan, pelayanan, asuhan, dan perlindungan yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraannya. Anak juga berhak atas peluang dan dukungan untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi diri dan kemampuannya. Namun tidak semua keluarga dapat memenuhi seluruh hak dan kebutuhan anak, disebabkan oleh krisis ekonomi, kemiskinan dan menurunnya kegairahan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan, maupun semakin keringnya spritualitas, dan ketidakberdayaan anak-anak akibat tidak terpenuhinya kebutuhan pokok kehidupan anak .

  Krisis ekonomi telah memengaruhi kehidupan dan daya beli keluarga, yang

akhirnya juga berdampak kepada pendidikan anak, sebagian besar anak Indonesia

telah kehilangan kesempatanya sebagai anak bahkan kesulitan ekonomi keluarga

dapat mengancam masa depan mereka bila mereka tidak mendapat pendidikan yang

semestinya, padahal pendidikan sangatlah penting bagi mereka terutama untuk

memperbaiki kondisi perekonomian keluarga. Dalam Undang-Undang No. 20 tahun

2003 juga tertulis bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhalak mulia, serta keterampilan yang

  5 diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 5 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), h.

  12.

  4 Pemerintah daerah telah mengurangi beban biaya pendidikan peserta didik,

realitasnya tidak sedikit di antara anak-anak dari keluarga yang kurang mampu justru

terabaikan dan belum bisa terjamin oleh kebijakan tersebut, untuk itu kita saksikan

masih banyak anak-anak yang belum mendapatkan, mengikuti atau melanjutkan

pendidikan. Selain secara formal, anak-anak yang berusia di bawah enam belas tahun

yang semestinya masih harus diperhatikan memperoleh asuhan dari orang tuanya,

karena berbagai alasan terjebak ke dalam kondisi keterlantaran.

  Lembaga kesejahteraan sosial anak (LKSA) Muslihah Aisyiyah Jeneponto

menangkap realitas sosial yang terjadi di dalam masyarakat tersebut sebagai sebuah

peluang untuk membantu masyarakat dengan memberikan perhatian yang baik

komprehensip bagi pendidikan sebagai anak yang belum memiliki kesempatan

memperoleh pendidikan sebagaimana mestinya, yaitu membantu memberikan

pembinaan dan kesempatan menempuh pendidikan bagi anak-anak dari keluarga

kurang mampu atau dhua’fa. Atas dasar kondisi dan pemikiran tersebut di atas, maka

pemerintah daerah mendirikan lembaga sosial yang memiliki perhatian untuk

menjawab masalah tersebut di atas, yaitu dengan mendirikan lembaga kesejahteraan

sosial anak Muslihah Aisyiyah Jeneponto dengan berpola pendidikan yang telah

direncanakan sesuai dengan visi misi yang telah dibuat.

  Lembaga kesejahteraan sosial anak Muslihah Aisyiyah berperan penting

dalam menjalankan program kerja lembaga tersebut. Melihat realitas tersebut menarik

untuk dikaji dan dianalisis sekaligus yang mendasari penulis untuk melakukan

penelitian secara rasional dan objektif. Lembaga kesejahteraan sosial anak Muslihah

  5 Aisyiyah Jeneponto berperan untuk menerapkan program kerja lembaga tersebut terutama dalam pembinaan akhlak.

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat tema tersebut dengan mengambil judul skripsi “peran lembaga kesejahteraan sosial

anak dalam pembinaan akhlak anak (studi kasus di lembaga kesejahteraan sosial anak

  Muslihah Aisyiyah kecamatan Binamu kabupaten Jeneponto) ”

B. Fokus Penelitian Dan Deskripsi Fokus

  1. Fokus penelitian Penelitian ini berjudul “peran lembaga kesejahteraan sosial anak dalam

pembinaan akhlak anak (studi kasus di lembaga kesejahteraan sosial anak Muslihah

  Aisyiyah kecamatan Binamu kabupaten Jeneponto) ”. Oleh karena itu, penelitian ini

akan difokuskan pada upaya yang ditempuh oleh lembaga kesejahteraan sosial anak

dalam pembinaan akhlak anak. Adapun yang dimaksud penulis agar anak binaan

dapat berakhlak mulia. Indikator lembaga sosial dalam hal ini pengasuhan berbasis

lembaga kesejahteraan sosial anak di kecamatan Binamu kabupaten Jeneponto

merupakan alternatif dari pelayanan pengasuhan untuk anak-anak yang tidak bisa

diasuh di dalam keluarga inti, keluarga besar, kerabat, atau keluarga pengganti.

  Pengasuhan anak merupakan pengasuhan keluarga, sampai dengan

pengasuhan yang dilakukan oleh pihak lain di luar keluarga atau disebut dengan

pengasuhan alternatif. Jika ditentukan bahwa pengasuhan di dalam keluarga tidak

dimungkinkan atau tidak sesuai dengan kepentingan terbaik anak, maka pengasuhan

anak berbasis keluarga pengganti melalui orang tua asuh (fostering), perwalian, dan

  6

pengangkatan anak harus menjadi prioritas sesuai dengan situasi dan kebutuhan

pengasuhan anak.

  2. Deskripsi fokus Berdasarkan pada fokus penelitian di atas, maka fokus penelitian tersebut

dapat didestkripsikan bahwa pembinaan juga dilakukan oleh lembaga kesejahteraan

sosial pada saat membina akhlak anak serta untuk standar membina akhlak di

lembaga kesejahteraan sosial anak (LKSA).

  Pembinaan yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah merupakan suatu

pembinaan akhlak yang mendidik anak agar bisa berperilaku baik tehadap orang yang

lebih tua darinya, tata krama yang baik, dan pembinaan mental maupun peningkatan

spiritual kepada sang khalik. Pembinaan ini, juga merupakan salah satu proses yang

dilakukan untuk merubah tingkah laku individu kepada yang lebih baik serta

membentuk kepribadian dan melahirkan anak yang berakhlak mulia sehingga apa

yang dicita-citakan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

  Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi penelitian ini serta

menghindari adanya ketidakpahaman, maka penulis memberikan pengertian terhadap

kata-kata yang dianggap penting dalam judul tersebut sebagai berikut: a.

  Peran Peran ialah sesuatu yang jadi bagian atau yang memegang pimpinan yang terutama dalam terjadinya hal atau peristiwa.

  Peran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keikutsertaan, keaktifan,

dan keterlibatan pihak-pihak lembaga kesejahteraan sosial anak Muslihah Aisyiyah

  7 Jeneponto dalam suatu program kegiatan dalam proses pembuatan keputusan,

pelaksanaan, menarik kemanfaatan dan mengevaluasi program tersebut tanpa

mengorbankan kepentingan sendiri untuk mencapai tujuan. Dalam penelitian ini yang

dimaksud adalah peranan di dalam mendukung pembinaan akhlak terhadap anak

asuh, sehingga tertanam nilai-nilai agama pada anak yang nantinya dapat melahirkan

tingkah laku dan berakhlak mulia.

  b.

  Akhlak

  Islam menempatkan akhlak pada posisi penting yang harus dipegang teguh setiap pemeluknya. Bahkan setiap aspek ajaran Islam selalu beriontasi pada pembentukan dan pembinaan akhlak.

  Kata akhlak yang dikaitkan dengan kata islami, maka akan berbentuk akhlak islami, secara sederhana akhlak islami diartikan sebagai akhlak yang berdasarkan ajaran Islam atau akhlak yang bersifat islami. Kata Islam yang berada di belakang kata akhlak menempati kata sifat. Dengan demikian akhlak islami ialah perbuatan yang dilakukan dengan mudah, disengaja, mendarah daging dan berdasarkan pada ajaran Islam. Dilihat dari segi sifatnya yang universal, maka akhlak islami juga

  6 bersifat universal.

  Jadi, akhlak islami bersifat mengarahkan, membimbing, medorong peradaban manusia agar memiliki akhlak yang baik untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. 6 Lihat Abuddin Nata, Akhlak Tasauf (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h. 158

  8

C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah “Bagaimana upaya lembaga

kesejahteraan sosial anak dalam pembinaan akhlak anak di lembaga kesejahteraan

sosial anak Muslihah Aisyiyah kecamatan Binamu kabupaten Jeneponto ”? Dari permasalahan tersebut dapat dirumuskan beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1.

  Bagaimana peran lembaga kesejahteraan sosial anak dalam pembinaan akhlak anak di lembaga kesejahteraan sosial anak Muslihah Aisyiyah kecamatan Binamu kabupaten Jeneponto? 2. Apa saja faktor hambatan dalam proses pembinaan akhlak anak di lembaga kesejahteraan sosial anak Muslihah Aisyiyah kecamatan Binamu kabupaten

  Jeneponto ? D.

   Kajian Pustaka 1.

  Hubungan dengan buku-buku yang membahas tentang pembinaan akhlak dan anak.

  Setelah mencermati dan menelaah beberapa judul buku yang berkaitan

dengan masalah pembianaan akhlak dan anak penulis merasa perlu menggambarkan

beberapa pandangan atau tinjauan beberapa judul buku yang telah dikemukakan oleh

para ahli di antaranya :

  Buku Akhlak Tasawuf yang disusun oleh Mustofa H. A, yang membahas tentang akhlak baik dan akhlak buruk dengan pengaruhnya terhadap seseorang.

  9 Buku Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga yang disusun

oleh Syaiful Bahri Djamarah yang membahas tentang Pengaruh Orang Tua terhadap

pendidikan akhlak anak.

  Mengacu pada beberapa judul buku di atas, penulis mencoba merangkai

kalimat demi kaliamat dari buku-buku tersebut, sehingga memudahkan bagi penulis

dalam penyusunan skripsi ini.

  2. Hubungan dengan hasil penelitian yang telah ada Penelitian yang telah dilakukan terhadap peran pembina dalam membina

akhlak anak di lembaga kesejahteraan sosial anak oleh para insan akademisi baik oleh

mahasiswa jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam maupun oleh mahasiswa dari

jurusan-jurusan lain yang ada di UIN Alauddin Makassar, khususnya terhadap

lembaga kesejahteraan sosial anak, sejauh yang penulis amati masih kurang. Berikut

ini beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan antara lain: Penelitian yang telah dilakukan oleh Maftur Fakultas dakwah dan komunikasi dengan judul

  “Strategi Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA)

Panti Asuhan Mega Mulia Kabupaten Gowa terhadap Pembinaan Sikap Mental

Anak’’. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi maka penelitian ini hanya

menggambarkan tugasnya sebagai penelitian sosial, pembimbing memikul berbagai

7 tugas dalam membina sikap mental anak. 7 Maftur,

  “Strategi Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Panti Asuhan Mega Mulia

Kabupaten Gowa terhadap Pembinaan Sikap Mental Anak’’ Skripsi (Makassar: Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN Alauddin, 2014).

  10 Penelitian yang telah dilakukan oleh Hadiana Fakultas dakwah dan komunikasi dengan judul

  “Metode Orang Tua dalam Membentuk Akhlak Anak di Kelurahan Pattingaloang Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar ”. Penelitian ini

menggunakan pendekatan komunikasi maka penelitian ini hanya menggambarkan

tugasnya sebagai penelitian sosial, orang tua berperan dalam membentuk akhlak

8 anak.

  Hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, terdapat beberapa

perbedaan, mulai dari segi judul objek, perspektif kajian maupun dari segi

metodologi, karena tidak ada satupun yang menyinggung tentang peran lembaga

kesejahteraan sosial anak dalam pembinaan akhlak anak (studi kasus di lembaga

kesejahteraan sosial anak Muslihah Aisyiyah kecamatan Binamu kabupaten

Jeneponto).

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.

  Tujuan penelitian Usaha dalam rangka untuk mengarahkan pelaksanaan penelitian ini dan

mengungkapkan masalah yang dikemukakan pada pembahasan pendahuluan, maka

perlu dikemukakan tujuan dan kegunanaan penelitian. Adapun tujuan dalam

penelitian ini adalah:

8 Hadiana,

  “Metode Orang Tua dalam Membentuk Akhlak Anak di Kelurahan Pattingaloang

Kecamatn Ujung Tanah Kota Makassar” Skripsi (Makassar: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN

Alauddin, 2005).

  11 a.

  

Untuk mengetahui peran lembaga kesejahteraan sosial anak dalam pembinaan

akhlak anak di lembaga kesejahteraan sosial anak Muslihah Aisyiyah kecamatan Binamu kabupaten Jeneponto.

  b.

  

Untuk mengetahui faktor hambatan dalam proses pembinaan akhlak anak di

lembaga kesejahteraan sosial anak Muslihah Aisyiyah kecamatan Binamu kabupaten Jeneponto.

  2. Kegunaan penelitian Kegunaan penelitian dalam penulisan skripsi ini, secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori sebagai berikut: a.

  Kegunaan ilmiah 1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam upaya pengembangan kesejahteraan sosial anak secara profesional bagi kalangan aktivis yang melakukan pembinaan anak. 2) Sebagai bahan komparatif dalam konteks sejauhmana signifikansi aktivitas penyuluh/konselor dengan gerakan-gerakan konseling yang ada pada pembinaan akhlak anak di lembaga kesejahteraan sosial anak Muslihah Aisyiyah kecamatan Binamu kabupaten Jeneponto 3)

  Diharapkan penelitian ini akan menjadi bahan edukatif (pembelajaran) bagi insan akademis khususnya dan aktivis konselor/penyuluh pada umumnya, dalam upaya memahami serta merumuskan teori-teori pembinaan anak dan strategi konseling yang sesuai dengan lembaga kesejahteraan sosial anak Muslihah Aisyiyah kecamatan Binamu kabupaten Jeneponto

  12 b.

  Kegunaan praktis Secara umum kegunaan yang bersifat praktis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1)

  Penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi aktivis konselor yang melakukan aktivitas pembinaan anak khususnya di wilayah kecamatan Binamu kabupaten Jeneponto. 2) Sebagai langkah evaluasi bagi para aktivis pembina secara personal maupun kelembagaan, terkait urgensi gerakan penyuluh dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan sosial pada anak.

  3) Untuk memenuhi kewajiban sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Sosial pada jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar.

BAB II TINJAUAN TEORETIS A. Akhlak Islam menempatkan akhlak pada posisi penting yang harus dipegang teguh

  setiap pemeluknya. Bahkan setiap aspek ajaran Islam selalu beriontasi pada pembentukan dan pembinaan akhlak.

  Kata akhlak yang dikaitkan dengan kata islami, maka akan berbentuk akhlak islami, secara sederhana akhlak islami diartikan sebagai akhlak yang berdasarkan ajaran Islam atau akhlak yang bersifat islami. Kata Islam yang berada di belakang kata akhlak menempati kata sifat. Dengan demikian akhlak islami ialah perbuatan yang dilakukan dengan mudah, disengaja, mendarah daging dan berdasarkan pada ajaran islam. Dilihat dari segi sifatnya yang universal, maka akhlak islami juga

  1 bersifat universal.

  Jadi, akhlak islami bersifat mengarahkan, membimbing, medorong peradaban manusia agar memiliki akhlak yang baik untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

1. Macam-macam akhlak

  Secara garis besar, akhlak dibagi menjadi dua, yaitu :

1 Lihat Abuddin Nata, Akhlak Tasauf (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h. 158

  14

  a.

  Akhlak Mahmudah Akhlak mahmudah atau akhlak yang mulia sangat banyak jumlahnya.

  Namun dilihat dari segi hubungan manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan manusia, akhlak yang mulia itu dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : 1)

  Akhlak terhadap Allah Akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan sealain Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji yang jangankan manusia, malaikatpun tidak akan menjangkau hakekatnya. 2)

  Akhlak tehadap diri sendiri Akhlak yang baik terhadap diri sendiri dapat diartikan menghargai, menghormati, menyayangi, dan menjaga diri sendiri itu sebagai ciptaan dan amanah Allah yang harus dipertanggung jawabkan dengan sebaik-baiknya. 3)

  Akhlak terhadap sesama manusia Manusia adalah makhluk sosial yang kelanjutan eksistensinya secara fungsional dan optimal banyak bergantung pada orang lain. Oleh karena itu, ia perlu bekerja sama dengan orang lain. Islam menganjurkan berakhlak yang baik kepada saudara, caranya dapat dilakukan dengan memuliakannya, memberikan bantuan, pertolongan dan menghargainya. Karena manusia adalah makhluk sosial maka ia perlu menciptakan suasana yang baik, antara

  2 satu dengan yang lainnya. 2 Muhammad Ardani, Akhlak Tasauf (Jakarta: PT. Karya Mulya, 2005), h. 49

  15

  b.

  Akhlak Mazmumah Akhlak mazmumah (akhlak tercela) adalah sebagai lawan atau kebalikan dari akhlak yang baik sebagaimana tersebut di atas. Dalam ajaran Islam tetap membicarakan secara terperinci dengan tujuan agar dapat dipahami dengan benar, dan menjadi peringatan lagi kita untuk menjauhinya.

  Macam-macam akhlak yang tercela, diantarnya : 1)

  Berbohong, memberikan atau menyampaikan informasi yang tidak sesuai dengan yang sebernarnya.

  2) Takabur (sombong), merasa atau mengaku dirinya besar, tinggi, mulia melebihi orang lain. Pendek kata merasa dirinya lebih kuat.

  3) Dengki, rasa atau sikap tidak senang atas kenikmatan yang diperoleh orang lain.

  4) Bakhil atu kikir yang berarti sukar mengurangi, berbagi, atau memberi 3 sebagian dari apa yang dimilikinya untuk orang lain.

B. Pembentukan Akhlak 1.

  Pembentukan Akhlak Akhlak memunyai dua sisi yang tampak dan lahir pada diri seseorang, yaitu akhlak yang baik dan akhlak yang buruk. Seseorang berakhlak jelek, apabila setiap harinya kebiasaan yang ditunjukkan dari dirinya adalah perbuatan jelek dan jahat. Perbuatan dan sikap buruk itu sudah makanan dan perhiasaan sehari-harinya. Sebaliknya seseorang dikatakan berakhlak mulia, apabila setiap harinya melakukan 3 Muhammad Ardani, Akhlak Tasauf, h. 57

  16

  perbuatan kebaikan dan kemuliaan. Kebaikan dan kemuliaan itulah yang menjadi pakaian dan hiasan hidup sehari-harinya.

  Akhlak itu adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang darinya akan lahir perbuatan-perbuatan yang dilakukan dengan mudah tanpa adanya proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian. Apabila keadaan ini melahirkan perbuatan yang baik dan terpuji menurut pandangan akal dan syara' (hukum Islam), disebut sebagai akhlak yang baik. Namun jika perbuatan-perbuatan yang timbul itu 4 tidak baik (kejelekan dan keburukan), maka dinamakan akhlak yang buruk.

  Berdasarkan Firman Allah swt. dalam QS. Al-Qalam /68:4

     

  Terjemahnya

  5

  “Sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berakhlak agung.” Ayat di atas menggambarkan bahwa suatu kejiwaan manusia dapat terlihat dalam interaksi kehidupan, bagaimana seseorang dapat menempatkan diri dalam 6 suasana kejiwaan yang berbeda.

2. Faktor yang memengaruhi pembentukan akhlak

  Fenomena kehidupan manusia tidak akan lepas atau dapat melepaskan diri dari rangkaian kehidupan dunia. Antara manusia yang satu dengan yang lainnya akan 4 5 H.A. Mustafa, Akhlak Tasawwuf (Bandung: Pustaka Setia, 1995). h. 11 6 Departemen Agama RI., Al-Quran dan Terjemahnya, h. 564 Nur Khalisah Latuconsinah, Aqidah Akhlak Kontemporer (Makassar: University Press,

  2014). h. 109

  17

  selalu terjadi interaksi timbal balik. Dari hubungan tersebut akan tercipta satu keadaan yang saling memengaruhi antara satu dengan lainnya.

  Proses saling memengaruhi di antara manusia dapat berupa pengaruh lahiriyah dan dapat pula bersifat bathiniyah. Secara lahiriyah dapat dicontohkan dalam hal berpakaian (fashion), sementara dalam hal bathiniyah dapat dilihat dari sikap dan tingkah laku ataupun akhlaknya.

  Secara garis besar hubungan interaksi yang terjadi antara manusia yang dapat memengaruhi pembentukan pribadi seseorang dapat terjadi pada tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

  a.

  Lingkungan Keluarga Keluarga dan pendidikan adalah dua istilah yang tidak bisa dipisahkan.

  Sebab dimana ada keluarga disitu ada pendidikan. Dimana ada orang tua disitu ada anak yang merupakan suatu kemestian dalam keluarga. Ketika ada orang tua yang ingin mendidik anaknya, maka pada waktu yang sama ada anak yang menghajatkan

  7

  pendidikan dari orang tua. Muncullah istilah “pendidikan keluarga” pendidikan berlangsung dalam keluarga yang dilaksanakan orang tua sebagai tugas dan tanggung jawabnya dalam mendidik anak dalam keluarganya.

  Pendidikan jika ditelusuri lebih jauh adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan 7 Syaiful Bahri Djamarah, Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga (Cet. I;

  Jakarta: CV. Rineka Cipta, 2004), h. 2

  18 8 rohaninya ke arah kedewasaan.

  Dalam konteks keluarga, maka “orang dewasa” yang dimaksudkan disini adalah orang tua (ayah dan ibu) yang secara sadar mendidik anak-anaknya untuk mencapai kedewasaan. Sebagai lembaga pendidikan, maka pendidikan yang berlangsung dalam keluarga bersifat kodrati karena adanya hubungan darah orang tua dan anak.

  Perspektif yang lain, keluarga disebut juga sebagai sebuah persekutuan antara ibu-bapak dengan anak-anaknya yang hidup bersama dalam sebuah institusi yang terbentuk karena ikatan perkawinan yang sah menurut hukum, didalamnya ada

  9 interaksi (saling berhubungan dan memengaruhi) antara satu dengan lainnya.

  Uraian di atas jelaslah bahwa keluarga adalah sebuah institusi keluarga yang utama dan bersifat kodrati. Sebagai komunitas masyarakat terkecil, keluarga memiliki arti penting dan strategis dalam pembangunan komunitas masyarakat yang lebih luas dan dalam pembentukan manusia-manusia berakhlak pada masa-masa yang akan datang. Oleh karena itu, kehidupan kelurga yang harmonis perlu dibangun di atas dasar sistem interaksi yang kondusif sehingga pendidikan dapat berlangsung dengan baik. Pendidikan dasar yang baik harus diberikan kepada anggota keluarga sedini mungkin dalam upaya memerankan fungsi pendidikan dalam keluarga, yaitu menumbuhkembangkan potensi anak, sebagai bahan untuk mentransfer nilai-nilai dan sebagai agen tranformasi ilmu pengetahuan dan kebudayaan. 8 Ngalim Poerwanto, Ilmu Pendidikan dalam Teori dan Praktek (Cet. II; Bandung: Remaja

  Rodakarya, 2000), h. 11 9 Syaiful Bahri Djamarah, Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga, h. 3

  19

Dokumen yang terkait

Dampak Poligami terhadap Interaksi Sosial Anak di Sekolah (Studi Kasus di Desa Manuju Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa) - Repositori UIN Alauddin Makassar

1 3 109

Peran Keluarga dalam Pembinaan Anak Jalanan di Jalan Sultan Alauddin Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 100

Peranan Lembaga Pemasyarakatan dalam Proses Peradilan Pidana Anak (Studi kasus di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Kabupaten Maros) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 100

Efektifitas Lembaga Pembinaan Khusus Anak Terhadap Anak Sebagai Pelaku Kejahatan di Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 115

Peranan Lembaga Permasyarakaatan Terhadap Pembinaan Narapidana Anak (Studi Kasus Lembaga Permasyarakatan Anak Kelas IIB Kota Pare-Pare - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 76

Pemenuhan Hak-Hak Pembinaan Terhadap Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Takalar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 81

Rancang Bangun Sistem Informasi Distribusi Bantuan Sosial Beras Miskin (Studi Kasus Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 4 89

Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa Wirajaya Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 85

Masalah Sosial Anak Putus Sekolah (Studi Kasus di Kecamatan Tamalate Kota Makassar) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 79

Srategi Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Panti Asuhan Mega Mulia Kabupaten Gowa Terhadap Pembinaan Sikap Mental Anak - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 3 79