ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR BANGUNAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) 3R PALABUHANRATU

  

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR BANGUNAN TEMPAT

PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) 3R PALABUHANRATU

1 2 3 1,2,3

Muhamad Lutfi* , Nurul Chayati , Moch. Marwan

  Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor Kontak Person :

  Muhammad Lutfi, Nurul Chayati, Moch. Marwan 1 2 3 e-mail: mlutfi@uika-bogor.ac.id* , nurulais@ymail.com , moch. marwan@ymail.com

  

Abstrak

Kota Palabuhanratu sebagai ibukota Pemerintahan Kabupaten Sukabumi dan salah satu

kawasan strategis pariwisata Jawa Barat perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah terutama

mengenai masalah pengelolaan persampahan. Data yang ada menunjukan setiap tahun volume

sampah terus bertambah. Tahun 2013 jumlah timbulan sampah mencapai 74 ton/hari. Tingkat layanan

persampahan saat ini baru mencapai 18%, masih jauh dari layanan ideal yaitu 80% untuk wilayah

perkotaan. Perlu terobosan baru untuk menangani persoalan pengelolaan, peningkatan kebersihan dan

layanan sampah di Kota Palabuhanratu, salah satunya dengan pembangunan TPST 3R Palabuhanratu

yang sangat mendesak. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rancangan terbaik terutama pada

tata letak dan analisis struktur bangunan TPST. Pada proses pembangunan TPST haruslah

memperhatikan beberapa aspek teknis guna untuk menentukan tata letak bangunan dan kekuatan

konstruksi bangunan TPST tersebut agar dapat berfungsi maksimal. Metode yang dipakai

menggunakan perhitungan analisis struktur, sedangkan pemeriksaaan balok dan kolom dengan

menggunakan perangkat lunak STAAD 2004. Hasil kajian anstruk tersebut didapat desain bangunan

dan tata letak TPST yaitu 10 (sepuluh) bangunan utama dan pelengkapnya yang terdiri dari bangunan

(1) Pos; (2) Kantor Timbangan; (3) Gudang Kompositing; (4) Terminal; (5) Gudang Residu; (6) Gudang

Daur Ulang; (7) Kantor Karyawan; (8) Mushola; (9) Torn; (10) Genset, sedangkan sistem struktur secara

keseluruhan menggunakan sistem rangka (open frame) balok-kolom dengan penutup atap

menggunakan metal sheet. Dimensi yang diperoleh untuk kolom adalah 25x25 cm, sedangkan dimensi

tipikal pembalokan 40x20 cm. Sistem pondasi menggunakan pondasi dangkal yaitu pondasi telapak

dengan ukuran 150x150 cm. dengan kedalaman 75 cm yang dihubungkan dengan sloof. Dimensi sloof

menggunakan dimensi 30x25.

  Kata kunci : bangunan TPST, layout, analisis struktur

1. Pendahuluan

  Kota Palabuhanratu sebagai ibukota Pemerintahan Kabupaten Sukabumi dan salah satu kawasan strategis pariwisata Jawa Barat perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah terutama mengenai masalah pengelolaan persampahan. Data yang ada menunjukan setiap tahun volume sampah terus bertambah. Tahun 2013 jumlah timbulan sampah mencapai 74 ton/hari. Tingkat layanan persampahan saat ini baru mencapai 18%, masih jauh dari layanan ideal yaitu 80% untuk wilayah perkotaan. Perlu terobosan baru untuk menangani persoalan pengelolaan, peningkatan kebersihan dan layanan sampah di Kota Palabuhanratu, salah satunya dengan pembangunan TPST 3R Palabuhanratu yang sangat mendesak. Pengurangan sampah dari sumber (rumah tangga), pengelolaan sementara hingga pemrosesan akhir dibuat secara terpadu dan berkesinambungan. Berdasarkan PP No 81 Tahun 2012, Pemerintah Kabupaten wajib menyediakan fasilitas Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dalam rangka mendukung program Reduce, Reuse, Recycle (3R) yang menjadi amanat peraturan pemerintah tersebut.

  Hasil penelitian yang ingin dicapai, yaitu: (1) mendapatkan hasil tata letak (layout) bangunan TPST 3R Palabuhanratu yang sesuai dengan Permen PU No. 03/PRT/M/2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sejenis Sampah Rumah Tangga; (2) mendapatkan hasil analisis struktur bangunan TPST 3R Palabuhanratu meliputi analisis kolom dan balok. Pemeriksaaan balok dan kolom dengan menggunakan perangkat lunak STAAD (Structural Analysis And Design) tahun 2004.

  2. Metode Penelitian Diagram alir penelitian disampaikan pada Gambar 1 berikut ini.

  Gambar 1 Diagram alir penelitian

  Secara garis besar, tahapan penelitian yang akan dilaksanakan terbagi 4 (empat) tahap sebagai berikut: 1) Kegiatan pertama adalah survei pendahuluan adalah melakukan observasi ke lokasi rencana dimana akan dibangun TPST 3R untuk mendapatkan pengamatan visual dan kondisi situasi lokasi rencana. 2) Kegiatan kedua adalah melakukan studi literatur meliputi pekerjaan persiapan, pengumpulan data sekunder baik dari perpustakaan maupun instansi terkait. 3) Kegiatan ketiga adalah melakukan survei lapangan meliputi pengumpulan data, pengukuran topografi, inventarisasi lapangan, dan pengumpulan data lingkungan yang diperlukan. 4) Kegiatan keempat adalah meliputi pengolahan data meliputi analisis topografi, analisis data penyelidikan tanah, dan analisis struktur serta penggambaran detail desain. 5) Kegiatan kelima adalah meliputi seminar dan pelaporan meliputi kegiatan seminar dan penyusunan laporan akhir penelitian.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

  Lokasi TPST sebaiknya jauh dari permukiman penduduk dan industri, dengan pertimbangan TPST akan mendapatkan daerah penyangga yang baik dan mampu melindungi fasilitas yang ada, tetapi tidak menutup kemungkinan lokasi dekat dengan permukiman atau industri, hanya saja dibutuhkan pengawasan terhadap pengoperasian TPST sehingga dapat diterima dilingkungan. TPST 3R yang 2 direncanakan berada dilahan seluas 14.260 m setara dengan 1,426 Ha (milik Pemkab Sukabumi) dan didesain seluas 0,7 Ha yang terdiri dari Bangunan utama TPST 3R, Kolam Lindi dan WTP, Parkir dan Taman Hijau. Umur rencana dari bangunan TPST 3R adalah 10 tahun.

II- 2 SENTRA 2017

3.1 Tata Letak Bangunan

  3 Plastik 25 18,5

  74

  9 B3 1 0,74 Jumlah

  8 Campuran 7 5,18

  7 Kardus 10 7,4

  6 Besi dan logam 3 2,2

  5 Kaca 5 3,7

  4 Mainan 5 3,7

  1. Analisis Layanan Sampah

  TPST 3R ini akan melayani Kecamatan Palabuhanratu, dan enam desa lain yang berada di sekitar Desa Cidadap Kecamatan Simpenan, yakni 3 desa Kecamatan Simpenan (Cidadap, Loji, dan Cibuntu) serta 3 desa Kecamatan Bantar Gadung (Bojongsari, Bantar Gadung, Mangun Jaya).

  1 Organik 40 29,6

  

Tabel 1 Komposisi sampah Kota Palabuhanratu

No Jenis Sampah Prosentase Jumlah (ton/hari)

  Berdasarkan studi terdahulu Master Plan Kebersihan Palabuhanratu tahun 2013, komposisi sampah antara organik dan an-organik adalah 40% dan 60%, sehingga total komposisi sampah yang dihasilkan setiap harinya adalah pada Tabel 1 berikut ini.

  2. Perkiraan Jumlah dan Komposisi Sampah

  Jumlah Timbulan = Faktor Kota Sedang x jumlah penduduk (1) Jumlah Timbulan = 0,7 kg/hari/jiwa x 105.000 jiwa Jumlah Timbulan = 73,5 ton/hari  74 ton/hari

  Total jumlah Penduduk Palabuhanratu (BPS,2013) sebanyak 175.000 jiwa, tingkat layanan direncanakan sebesar 60%. Sehingga jumlah penduduk terlayani adalah 105.000 jiwa atau setara dengan 21.000 rumah. Berdasarkan standar Direktorat PLP jumlah timbulan sampah yang terlayani adalah sebesar:

  Gambar 2 Peta lokasi lahan rencana

  2 Kertas 5 3,7 Berdasarkan Tabel 1, diharapkan sampah yang dapat dimanfaatkan kembali adalah berupa kertas, plastik, mainan, kardus, besi dan logam, dengan asumsi yang dipakai kembali adalah sebesar 80% atau sebanyak 28,4 ton/hari. Sedangkan untuk sampah organik, diasumsikan sebanyak 60% dimanfaatkan untuk pembuatan kompos, sehingga sampah yang tereduksi sebesar 17,2 ton/hari. Total residu sampah yang tidak dimanfaatkan sebesar 29 ton/hari, melalui proses pemadatan diharapkan bisa menjadi 7-8 ton/hari atau sekitar 18 m 3 .

3. Analisis Kebutuhan Luas Lahan TPST Ukuran dan dimensi fasilitas pendukung kebutuhan lahan untuk kapasitas 20-30 ton/hari.

  1 Pos jaga 4 m²

  1000 m²

  13 Area Hijau 192 m² Jumlah area minimal yang dibutuhkan

  12 Drainase 48 m²

  11 Ramp Sampah Keluar 8,5 m² x 4 = 34 m²

  10 Ramp Sampah Masuk 50 m² x 4 = 200 m²

  9 Area Parkir 17,5 m² x 4 = 70 m²

  8 Bak Penampung Lindi 10 m² x 4 = 40 m²

  7 Gudang B3 7 m²

  6 Ruang Genset 20 m²

  5 Ruang Pemilahan 21 m² x 4 = 84 m²

  4 Ruang Pemadat 70m² x 4 = 280 m²

  3 Toilet 3 m²

  2 Kantor pengelola 9 m²

  

Tabel 2 Kebutuhan lahan untuk kapasitas 20-30 ton/hari

No Kebutuhan lahan untuk kapasitas 20-30 ton/hari

  1 Pos jaga 4 m²

  7 Gudang B3 7 m²

  2 Kantor pengelola 9 m²

  3 Toilet 3 m²

  4 Ruang Pemadat 70m²

  5 Ruang Pemilahan 21 m²

  6 Ruang Genset 20 m²

  8 Bak Penampung Lindi 10 m²

  Proyeksi penduduk = 175.000 jiwa x 0,7 x 60% = 74 ton/hari. Jumlah target yang akan dilayani pada TPST ini adalah sekitar 60% sehingga di dapat angka pembulatan 74 ton/hari (prediksi sampah yang akan dikelola). Jadi lahan yang akan di gunakan, dapat diasumsikan sebagai berikut:

  9 Area Parkir 17,5 m²

  10 Ramp Sampah Masuk 50 m²

  11 Ramp Sampah Keluar 8,5 m²

  12 Drainase 48 m²

  13 Area Hijau 192 m² Jumlah area yang dibutuhkan

  560 m² Sumber: Diseminasi dan Sosialisasi Keteknikan Bidang PLP PU tahun 2013

  

Tabel 3 Kebutuhan lahan untuk kapasitas 74 ton/hari

No Kebutuhan lahan untuk kapasitas 74 ton/hari

II- 4 SENTRA 2017

  4. Pengambilan Titik Koordinat Lahan TPST Data titik koordinat lahan TPST 3R disajikan pada Tabel 4. dibawah ini.

  

Tabel 4 Titik Koordinat LahanTPST Desa Cidadap Kecamatan Simpenan

Titik S E Elevasi (m)

  1 07⁰01’41,2" 106⁰34’51,8" 182 2 07⁰01’40,5" 106⁰34’53,0" 175 3 07⁰01’40,0" 106⁰34’54,2" 179 4 07⁰01’40,2" 106⁰34’54,6" 173 5 07⁰01’40,7" 106⁰34’54,9" 172 6 07⁰01’42,0" 106⁰34’55,4" 166 7 07⁰01’41,7" 106⁰34’55,4" 166 8 07⁰01’41,3" 106⁰34’55,5" 165 9 07⁰01’40,2" 106⁰34’55,8" 168 10 07⁰01’39,3" 106⁰34’56,1" 163 11 07⁰01’38,6" 106⁰34’55,7" 166 12 07⁰01’38,1" 106⁰34’55,2" 163 13 07⁰01’37,4" 106⁰34’54,5" 159 14 07⁰01’36,6" 106⁰34’53,1" 160 15 07⁰01’37,2" 106⁰34’52,6" 162 16 07⁰01’36,5" 106⁰34’51,5" 166 17 07⁰01’37,8" 106⁰34’51,1" 163 18 07⁰01’40,0" 106⁰34’51,6" 169 19 07⁰01’41,3" 106⁰34’51,6" 175

  

Gambar 3 Denah Lokasi dan luas area lahan

  Gambar 4 Foto situasi, 3D kontur lahan dan batas rencana lahan yang akan digunakan

5. Layout Rencana Bangunan TPST

  Keterangan Gambar 5: 1) Pos 2) Kantor Timbangan 3) Gudang Kompositing (EL.148.2) 4) Terminal (EL.148.2) 5) Gudang Residu (EL.148.2) 6) Gudang Daur Ulang (EL.148.2) 7) Kantor Karyawan (EL.151.2) 8) Musholah (EL.151.2) 9) Torn 10) Genset (EL.151.2)

  Gambar 5 Layout Rencana Bangunan TPST 3R

II- 6 SENTRA 2017

  

Gambar 6 Potongan memanjang TPST-3R Desa Cidadap Kec. Simpenan

3.2 Struktur Bangunan Terminal TPST

  Bangunan ini merupakan bangunan terminal dari TPST 3R yang berfungsi untuk menampung sementara sampah yang tiba di lokasi. Bangunan ini hanya terdiri dari 1 (satu) lantai ukuran 42x12 meter dengan penutup atap menggunakan metal sheet serta rangka atap terbuat dari rangka baja ringan. Sistem stuktur secara keseluruhan menggunakan sistem rangka (open frame) balok-kolom. Dimensi yang direncanakan untuk kolom adalah 25x25 cm, sedangkan dimensi tipikal pembalokan menggunakan dimensi 40x20 cm. Sistem pondasi menggunakan pondasi dangkal yaitu pondasi telapak dengan ukuran 150x150 cm. dengan kedalaman 75 cm yang dihubungkan dengan sloof. Dimensi sloof menggunakan dimensi 30x25 cm.

  

Gambar 7 Tampak depan dan samping bangunan terminal TPST

Gambar 8 Denah pondasi bangunan terminal TPST Nilai-nilai yang digunakan dalam perhitungan struktur dengan menggunakan aplikasi STAAD 2004 adalah sebagai berikut: 2

   Fcmain = Kuat tekan beton, direncanakan K-225  225 kg/cm .  Fymain = Kuat tarik baja untuk tulangan utama, direncanakan menggunakan mutu baja U-30  2 3000 kg/cm . 2

   Fysec = Kuat tarik baja untuk tulangan sengkang, menggunakan mutu baja U-24  2400 kg/cm .

   Maxmain = ukuran maksimum besi tulangan utama yg digunakan (batasan dimensi tulangan utama maksimum yang didesain oleh STAAD) untuk perencanaan digunakan besi tulangan maksimum yang diperbolehkan adalah Ø16.  Minmain = ukuran minimum besi tulangan utama yg digunakan (batasan dimensi tulangan utama minimum yang didesain oleh STAAD) untuk perencanaan digunakan besi tulangan minimum yang diperbolehkan adalah Ø12.  Minsec = ukuran minimum besi tulangan sengkang yg digunakan (batasan dimensi tulangan minimum sengkang yang didesain oleh STAAD) untuk perencanaan digunakan besi tulangan minimum sengkang yang diperbolehkan adalah Ø8.

   Clb, Cls, Clt = Jarak decking atau selimut beton pada bagian samping, atas dan bawah adalah diambil = 4 cm.  Analisa Teknis: SK-SNI 1993 dan PBI 1971

  

Gambar 9 Portal Struktur 3 Dimensi

a) Preliminiary Desain

  Perencanaan awal dimensi balok dan kolom struktur Gedung Terminal TPST 3R, Desa Cidadap Kecamatan Simpenan Kabupaten Pelabuhan Ratu Provinsi Jawa Barat ini didasarkan pada ketentuan SKSNI T-15-1991-03.

  1. Balok Induk L terpanjang = 600 cm

  1

  h min= L (2)

  16

  1 600

  h min = = 37,50 cm ≈ 40 cm

  16

  1

  1

  40

  b = h = = 20 cm, jadi digunakan balok induk dengan dimensi 20x40cm

  2

2 II- 8 SENTRA 2017

  2. Kolom Perencanaan Dimensi Kolom harus dibuat lebih kaku dari dimensi balok dan dibuat seragam dengan syarat: K kolom > K balok

  600 25 .

  Penulangan Lentur

  Pada preliminary desain kita rencanakan dimensi 20/40 cm, dan pembebanan diatasnya masuk dalam perhitungan sistem pembebanan portal, untuk selanjutnya kita pakai sebagai input pada program STAAD 2004, sehingga didapatkan gaya-gaya dalam yang terjadi akibat beban-beban tersebut.

  c) Kontrol terhadap penulangan balok dan kolom

  = 49.062,336 kg = 49.062,336 kg : 108 m 1 = 454,281 kg/m 1

  Zona Gempa = Zona ke 4 = 0,4 Faktor Modifikasi Respons (R) = 5,6 Tipe Tanah = Tanah Kelas 3 Periode Natural Struktur (CT) = 0.2 Zona Gempa = Zona ke 4 = 0.4 Beban Merata Atap Baja Ringan + Genteng Metal = 824,30 m 2 x 59,52 kg/m 2

   Beban Gempa (q E )

  Beban Orang = 100 kg/m2

   Beban Hidup (q L )

  = 49.062,336 kg : (2 sisi x 29 titik) = 845,923 kg Plafond = 11 kg/m 2 Penggantung = 11 kg/m 2

  Berat sendiri balok = 0,20 m x 0,40 m x 2400 kg/m 3 = 192 kg/m Atap Baja Ringan + Genteng Metal = 824,30 m 2 x 59,52 kg/m 2 = 49.062,336 kg

   Beban Mati (q D )

  b) Data Pembebanan Pada Portal

Dengan perhitungan beban-beban yang dipikul oleh balok diatasnya didapatkan q ek maksimum

untuk balok.

  25 ( 3 bk.hk 3 > 343781025 cm 4 . Jadi direncanakan kolom dengan dimensi 25x25cm

  > )

  (3)

  ( 3 hk bk

  ) 378 .

  1 ( 3 Lb hb bb

  12

  > ) .

  1 ( 3 Lk hk bk

  12

  I E balok ) .

  L

  ) . (

  >

  I E kolom

  L

  ) . (

  Mut = - 2,595 kg-m = - 25950 Nmm Mul = 2,26 kg-m= 22600 Nmm B = 20 cm = 200 mm H = 40 cm = 400 mm Direncanakan menggunakan tulangan D12 mm, deking = 3 cm d = H – Deking - Ø Sengkang - ½ Ø Tulangan Utama d = 400 – 40 – 8 – 12/2 = 346 mm d’ = Deking + Ø Sengkang + ½ Ø Tulangan Utama d’ = 40 + 8 + 12/2 = 26 mm

  Gambar 10 Keluaran Bidang Momen pada Balok Portal Pada tumpuan:

  Mut = - 25950 Nmm

  Mu 25950 R    , 00135 Mpa n 2 2 . b . d , 8 . 200 . 346

  φ 1 ,

  4

  4 min 1 ,

   = = = 0,0047

  300 fy

  Tulangan Tarik: 1  2 . .  m Rn

   

   perlu =

  1

  1

  (4)

      m fy

    1  2 . 20 , 92 . , 00135   

  1

  1      20 ,

  92 300   min

  = 0,0000045 ≤   pakai perlu = 0,0047 2 As = .b.d = 0,0047 . 20 . 34,6 = 3,252 cm

  Kebutuhan Tulangan Tarik = 3,252 : (0,25 . 3,14 . 1,2 . 1,2) = 2,878 bh ≈ 3 bh 2 Dipakai tulangan 3D12 mm (As = 3,392 cm ) Tulangan Tekan (dari table momen berfaktor penampang persegi,  =0,5) perlu 2 2 As’ = . As = 0,5 . 3,252 cm = 1,626 cm

  ρ

  Kebutuhan Tulangan Tekan = 1,626 : (0,25 . 3,14 . 1,2 . 1,2) = 1,438 bh ≈ 2 bh 2 Dipakai tulangan 2D12 mm (As = 2,261 cm )

II- 10 SENTRA 2017

  Pada Lapangan:

  Mul = 22600 Nmm

  Mu 22600 R    , 408 Mpa n 2 2 . b . d , 8 . 200 . 346

  φ

  Tulangan Tarik

  1  2 . .  1  2 .

20 ,

92 . , 408  perlu  m Rn

  1 1  

  1 1 

   =

           20 , 92 300 m fy

      min

  = 0,003799 ≤   pakai sperlu = 0,0047 2 A = .b.d = 0,0047 . 20 . 34,6 = 3,252 cm

  Kebutuhan Tulangan Tarik = 3,252 : (0,25 . 3,14 . 1,2 . 1,2) = 2,878 bh ≈ 3 bh 2 Dipakai tulangan 3D12 mm (As = 3,392 cm ) Tulangan Tekan (dari table momen berfaktor penampang persegi  =0,2) perlu 2 2 As’ = ρ .As = 0,2 . 3,252 cm = 0,6504 cm < As min 2 As’ = As min = 0,0047 . 20 . 34,6 = 3,252 cm

  Kebutuhan Tulangan Tarik = 3,252 : (0,25 . 3,14 . 1,2 . 1,2) = 2,878 bh ≈ 3 bh 2 Dipakai tulangan 3D12 mm (As = 3,392 cm )

  Penulangan Geser Penulangan Geser pada Tepi ¼ Bentang Balok: 2163 , 54 3024 ,

  37 3024 , 37 600 *

   , x = = 349,779 cm 600  x x 2163 , 54  3024 ,

  37 3024 , 37 3024 , 37 ( ) *

  Vuk xd 3024 , 37 ( 349 , 779  34 , * 6 ) , Vuk = =

   x xd x 349 , 779

  Vuk = 2725,200 kg = 27252 N

  Gambar 11 Bidang Geser Kritis pada Balok Portal

  ' f c b d

  22 , 5 200 346 * * Vc = = = 207,966 N

  6

6 Vc yang digunakan = ½ . Vc = ½ . 207,966 =103,983 N

  Vuk 27252 Vs = - Vc = - 103,983 =45316,017 N

  ,

  6 φ

  • 200 346

  bw * d Vsmin = = =23066,67 N

  3

3 Check kebutuhan tulangan geser

  1    min    ,

* *

  φ  Vc VsVu φ Vc fc bw d

  3   1  

  , 6 54707 , 404  23066 , 67  27252  , 6 54707 , 404  22 , 5 200 346 * * ,

   

  3   30252 , 2232 27252 136768 , 509 ,  

  dipakai tulangan geser dengan memperhitungkan jarak sengkang 2

  2

  25

8 300 346

Av fy d

  • ,

  π

  s = = = 230.157 mm

  45316 , 017 Vs dipasang sengkang Ø 8 – 200 mm Penulangan Geser pada Tengah Bentang: Vuk = 2725,200 kg = 27252 N

  ' * * f c b d 22 , 5 200 * 346 *

  Vc = = = 207,966 N

  6

6 Vc yang digunakan = ½ . Vc = ½ . 207,966 = 103,983 N

  Vuk 27252

  Vs = - Vc = - 103,983 = 45316,017 N ,

  6 φ

  • 200 346

  bw * d Vsmin = = =23066,67 N

  3

  3 Check kebutuhan tulangan geser ,

  • 0,5.0,6.207,966<27252<0,6.207,966 62,3898 < 27252 < 124,7796

5 Vc  Vu  Vc ,

  φ φ

  dipakai tulangan geser minimum 2

  2 , * * * * * * *

  25

8 300 346

Av fy d

  π

  s = = = 230.157 mm

  45316 , 017 Vs dipasang sengkang Ø 8 – 200 mm

II- 12 SENTRA 2017

  

Gambar 12 Penulangan Lentur dan Geser Portal Memanjang

Perhitungan Kolom 25x25

  Beban kombinasi berfaktor Mu kolom = 908,972 kgm = 9089,72 Nm Pu = 301,619 kg = 3016,19 N

  3016 ,

  19 Pu   0,00315 . . , 85 . ' , 8 . 250 . 250 . , 85 . 22 ,

5 A fc

  φ gr Mu 9089 , 72 e 3 ,

  01 e   = 3,01m = 3010mm   12 ,

  04 p 3016 , 19 h ,

  25   Pu e

     

  = 0,00315.12,04 = 0,038

      . . , 85 . '

  A fc h φ gr  

   

  25 d

  Dianggap '  = 0,1

  250 h

  r = 0,0067 ;  = 0,9;  = r .  = 0,0067.0,9 = 0,00603 perlu gr 2 As = .A = 0,00603 . 25 . 25 = 3,76875 cm

  Tulangan kolom yang dipakai: 2 3,76875 : (1/4.. 1,2 ) = 3,33 Buah 2 Dipakai tulangan kolom 4 D 12 (As = 4.52 cm )

  

Gambar 13 Penulangan Kolom 25x25 cm

4. Kesimpulan

  Hasil kajian didapat desain bangunan dan tata letak TPST yaitu 10 (sepuluh) bangunan utama dan pelengkapnya yang terdiri dari bangunan (1) Pos; (2) Kantor Timbangan; (3) Gudang Kompositing; (4) Terminal; (5) Gudang Residu; (6) Gudang Daur Ulang; (7) Kantor Karyawan; (8) Mushola; (9) Torn; (10) Genset, sedangkan sistem stuktur secara keseluruhan menggunakan sistem rangka (open frame) balok-kolom dengan penutup atap menggunakan metal sheet. Dimensi yang diperoleh untuk kolom adalah 25x25 cm, sedangkan dimensi tipikal pembalokan 40x20 cm. Sistem pondasi menggunakan pondasi dangkal yaitu pondasi telapak dengan ukuran 150x150 cm. dengan kedalaman 75 cm yang dihubungkan dengan sloof. Dimensi sloof menggunakan dimensi 30x25.

  Referensi

  [1] M. Firdaus Alkaff, STAAD 2004 untuk Orang Awam, Palembang: Maxikom, 2005 [2] Badan Standardisasi Nasional, SNI 19-3964-1995 Metoda Pengambilan dan Pengukuran Contoh

  Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan, LPMB Bandung, 1995

  [3] Badan Standardisasi Nasional, SNI 3242:2008 Pengelolaan Sampah di Permukiman, Kementerian Pekerjaan Umum, 2008

  [4] Badan Standardisasi Nasional, SNI 2847:2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan

  Gedung, Kementerian Pekerjaan Umum, 2013

  [5] Direktorat Jenderal Cipta Karya, Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa, Kementerian Pekerjaan Umum, 2006

  [6] Direktorat Jenderal Cipta Karya, Materi Bidang Sampah I, Kementerian Pekerjaan Umum, 2012 [7] Direktorat Jenderal Cipta Karya, Materi Bidang Sampah II, Kementerian Pekerjaan Umum, 2013 [8] W.C. Vis dan Gideon H.K., Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang, edisi kedua, Jakarta: Erlangga, 1993.

  [9] W.C. Vis dan Gideon H.K., Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang, Jakarta: Erlangga, 1993. [10] Iden Wildensyah, Rangka Atap Baja Ringan untuk Semua, Bandung: Alfabeta, 2010 [11] Julistyana Tistogondo, “Re-Desain Teknis & Biaya Struktur Portal Beton”, NEUTRON, Vol.6, No.2,

  Agustus 2006: 155-184, 2006