View of Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi

  

Pengaruh Motivasi Kerja

Terhadap Prestasi Kerja Pegawai

Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi

  

Oleh Gurawan Dayona

ABSTRAK

otivasi adalah suatu dapat memberikan sumbangan aktivitas memberikan terhadap pencapaian organisasi. dorongan pada sese Prestasi kerja merupakan hasil

  M

orang supaya timbul dorongan keluaran yang dihasilkan oleh

dalam diri manusia untuk pegawai atau perilaku nyata

melakukan suatu tindakan. yang ditampilkan sesuai dengan

Motivasi pada dasarnya perannya dalam organisasi.

ditujukan untuk mencari titik Prestasi kerja merupakan suatu

imbang antara kepentingan hal yang sangat penting dalam

organisasi sebagai wadah usaha organisasi untuk mencapai

kegiatan sekelompok orang tujuannya. Fenomena yang

dengan kepentingan individu. muncul pada Dinas Pendapatan

Apabila titik imbang ini telah Daerah Kabupaten Sukabumi

dapat dicapai, yakni dimana adalah kurangnya kedisiplinan

organisasi mampu memberikan terhadap pelaksanaan tugas

kepuasan terhadap kebutuhan sehingga terjadinya penundaan

para pegawainya dan pegawai tugas. Kata Kunci : Motivasi Kerja, Prestasi Kerja I.

   PENDAHULUAN

  Dalam kehidupan masa kini peranan Sumber Daya Manusia (SDM) di masa globalisasi serta perkembangan dunia pengetahuan sangat penting, karena permasalahan yang dihadapi di berbagai negara khususnya dalam meningkatkan kemajuan untuk pembangunan terasa komplek, rumit serta beragam. Di negara negara yang sedang berkembang dan Negara maju akan berbeda permasalahan yang dihadapi oleh Pemerintah untuk mewujudkan tujuan negara, hal ini dipengaruhi oleh jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi serta perilaku masyarakat. Jika melihat perkembangan didalam suatu organisasi bahwa peranan pegawai sangat dominan mewarnai tingkat keberhasilan organisasi itu sendiri. Motivasi merupakan hal penting yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja dengan giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.

II. TINJAUAN PUSTAKA

  Untuk menggerakkan sumber daya manusia dalam suatu organisasi dibutuhkan motivasi yang benar dan cocok sehingga para pegawai melakukan pekerjaannya didasarkan dari hati sendiri dan mendapatkan kepuasan didalam macam kebutuhan, kepentingan kegemaran, kecakapan, kemampuan kerja, kesusahan, kesedihan dan lain-lainnya kedalam organisasi. Motivasi merupakan dorongan yang timbul dalam diri pegawai sadar atau tidak sadar untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan tujuan tertentu. Menurut Hasibuan (1991:158) motivasi adalah pemberian daya gerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan berintegrasi dengan upayanya untuk mencapai kepuasan. Motivasi pada hakeketnya merupakan usaha untuk memberikan motif bekerja atau menggerakkan para bawahannya, agar mereka mau dan bersedia dengan perasaan senang memberikan kemampuannya demi kepentingan organisasinya. Motivasi adalah suatu aktivitas memberikan motif pada seseorang supaya timbul dorongan dalam diri manusia untuk melakukan suatu tindakan. Motivasi juga dapat diartikan sebagai daya pendorong yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu, misalnya seseorang ingin naik pangkat atau naik gaji maka perbuatannya harus menunjang pencapaian keinginan. Motivasi pada dasarnya ditujukan untuk mencari titik imbang antara kepentingan organisasi sebagai wadah kegiatan sekelompok orang dengan kepentingan individu. Apabila titik imbang ini telah dapat dicapai, yakni dimana organisasi mampu memberikan kepuasan terhadap kebutuhan para pegawainya dan pegawai dapat memberikan sumbangan terhadap pencapaian organisasi.

  Prestasi kerja merupakan hasil keluaran yang dihasilkan oleh pegawai atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan peranya dalam organisasi. Prestasi kerja merupakan suatu hal yang sangat penting dalam usaha organisasi untuk mencapai tujuannya. Motivasi ini akan menunjang terhadap peningkatan prestasi kerja tercapainya prestasi kerja yang baik tidak lepas dari motivasi yang dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya yaitu dengan menggunakan faktor-faktor motivasi agar semua tujuan yang ingin dicapai dapat dipenuhi sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan.

  Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Motivasi pada dasarnya ditujukan untuk mencari titik imbang antara kepentingan organisasi sebagai wadah kegiatan sekelompok orang dengan kepentingan individu. Apabila titik imbang ini telah dapat dicapai, yakni dimana organisasi mampu memberikan kepuasan terhadap kebutuhan para pegawainya dan pegawai dapat memberikan sumbangan terhadap pencapaian organisas Motivasi ini akan menunjang terhadap peningkatan prestasi kerja tercapainya prestasi kerja yang baik tidak lepas dari motivasi yang dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya yaitu dengan menggunakan faktor-faktor motivasi agar semua tujuan yang ingin dicapai dapat dipenuhi sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan. Demikian pula motivasi yang dilaksanakan oleh pimpinan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi dapat dilaksanakan sepenuhnya dalam mencapai peningkatan prestasi kerja pegawai dan organisasi juga dapat berjalan secara baik sehingga dapat mencapai progam kerja yang sudah ditetapkan oleh instansi tersebut juga visi dan misi dapat berjalan baik.

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN

  Yang menjadi objek penelitian yaitu pegawai Dinas Pendapatan Derah Kabupaten Sukabumi. Sedangkan metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus, yaitu metode penelitian yang menggambarkan suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi pada saat penelitian dilaksanakan. Data yang telah terkumpul tersebut kemudian disusun dan diolah selanjutnya dianalisis sehingga menghasilkan suatu kesimpulan. Adapun data-data informasi yang diperlukan guna mengetahui permasalahan yang ada adalah data primer dan sekunder. Adapun pengambilan data primer melalui :

  a. Interview atau Wawancara Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait langsung dengan topik yang sedang diteliti.

  b. Kuesioner Yaitu cara memperoleh data dengan menyebarkan daftar pertanyaan secara tertulis kepada responden guna memperoleh keterangan mengenai objek yang sedang diteliti Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku- buku dan literatur serta sumber-sumber lain yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas oleh penulis.

  Pengujian Validitas

  Untuk menentukan kevalidan dari item kuesioner digunakan metode koefisien korelasi Spearman yaitu dengan mengkorelasikan skor total yang dihasilkan oleh masing-masing responden (Y) dengan skor masing-masing item (X) dengan rumus Dimana : n = Jumlah populasi Y = Jumlah skor dari masing-masing responden (Skor Total) X = Skor per Item pertanyaan Kemudian nilai korelasi yang dihasilkan dari perhitungan, dibandingkan dengan nilai r kritis. Nilai r kritis yang diambil biasanya antara 0,030-0,40 (sugiono,2003:115). Nilai korelasi spearman dibandingkan dengan r kritis, jika nilai koefisian korelasinya skor item dengan skor total lebih besar dari 0.30 maka item-item tersebut dapat dinyatakan valid.

  Pengujian Reliabilitas

  Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Adapun langkah-langkah pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut :

  1. Item variabel dibagi menjadi dua, yaitu belahan pertama (total ganjil) dan belahan kedua (total genap) lalu dikelompokan dalam kolom 1 dan 2.

  2. Skor untuk masing-masing kelompok dijumlahkan sehingga terdapat skor untuk kelompok 1 dan 2.

  3. Korelasi skor total kelompok 1 dan skor total kelompok 2 dengan menggunakan rumus: item (X) dengan rumus: Dimana n = Jumlah Populasi Y = Jumlah skor dari masing-masing responden (Skor Total) X = Skor per Item pertanyaan Kemudian nilai korelasi yang dihasilkan dari perhitungan, dibandingkan dengan nilai r kritis. Nilai r kritis yang diambil biasanya antara 0,030-0,40 (sugiono,2003:115). Nilai korelasi Spearman dibandingkan dengan r kritis, jika nilai koefisian korelasinya skor item dengan skor total lebih besar dari 0.30 maka item-item tersebut dapat dinyatakan reliable

  Analisis Data

  Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data yang diperoleh melalui kuesioner yang teleh diisi oleh responden adalah dilakukan tabulasi data jawaban responden, dengan memberikan pembobotan untuk setiap jawaban, dengan skor 5-4-3-2-1 untuk pertanyaan positif dan skor 1-2-3-4-5 untuk pertanyaan negatif kemudian dihitung frekuensi dan persentasenya.

  1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi pada Dinas Pendapatan Daerah, penulis menggunakan analisis deskriftif melalui pengklasifikasian total skor kedalam katagori interval berikut (Sugiono, 2003:78).

  Intereprestasi hasil perhitungan kategori menjadi sebagai berikut : 885

  • – 1592 = Sangat buruk 1593 - 2300 = Buruk 2301 - 3008 = Cukup baik 3009 - 3716 = Baik 3717 - 4425 = Sangat baik 2. untuk mengetahui prestasi kerja pada Dinas Pendapatan Daerah, penulis menggunakan analisis deskriftif melalui pengklasifikasian total skor ke dalam kategori interval berikut (Sugiono, 2003:78).

  Intereprestasi hasil perhitungan kategori menjadi sebagai berikut : 531 - 955 = Sangat buruk 956

  • – 1380 = Buruk 1381 - 1805 = Cukup baik 1806 - 2230 = Baik 2231 - 2655 = Sangat baik

  3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja, penulis menggunakan koefisien korelasi ranks spearman dan Koefisien determinasi Untuk menghitung koefisien korelasi (R) untuk mengetahui pengaruhnya dengan rumus korelasi spearman sebagai berikut:

  Untuk dapat mengetahui besarnya keeratan korelasi, maka dapat dijelaskan sesuai dengan kriteria sebagai berikut (Sugiono,2003:216) :

Tabel 3.3 Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

  0,00 Sangat rendah

  • – 0,199 0,20 Rendah – 0,399

  0,40 Sedang

  • – 0,599 0,60 Kuat – 0,799

  0,80 Sangat kuat

  • – 1,000 Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X terhadap Y, maka digunakan koefisien determinasi (d) dengan rumus (Sugiono, 2003:216) sebagai berikut: Kd = r2 x 100% Dimana : Kd = Koefisien determinasi r2 = Kuadrat Koefisien determinasi IV.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  Dari penelitian yang penulis lakukan melalui angket maka diperoleh tanggapan dari pegawai pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi tentang motivasi kerja dan prestasi kerja. Tanggapan tentang motivasi kerja pagawai dapat diperoleh melalui menggali tanggapan pagawai Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi tentang faktor- faktor motivasi yang secara teoritis terdiri dari prestasi, pengakuan, kemajuan, tugas, tanggung jawab, dan pengembangan potensi individu. Sedangkan prestasi kerja pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi dapat digali dari indikatornya yang meliputi kualitas hasil kerja, dan kecapatan kerja, kualitas hasil kerja dikembangkan melalui pertanyaan tentang upaya peningkatan prestasi kerja itu sendiri seperti upaya datang dan pulang tepat waktu, penerapan disiplin terhadap pelaksanaan kerja, melaksanakan tugas secara optimal, hasil kerja yang maksimal, hubungan kerjasama yang baik secara vertical dan horizontal, menambah wawasan dan pengetahuan, kesetiaan terhadap tempat kerja, target pekerjaan dan pencapaian target. Hasil penelitian yang dilakukan penulis dimulai dengan Pengujian Instrumen penelitian yang berkaitan variabel yang akan di teliti tentang motivasi dan prestasi kerja. Pengujian Instrumen Penelitian ini di maksudkan untuk mendapatkan Instrumens yang valid dan reliabel. Dengan Instrumen yang valid dan reliabel diharapkan hasil penelitian yang dilakukan juga valid dan reliabel. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi, penulis menggunakan analisis korelasi spearman.

  Hasil Pengujian Validitas

  7

  0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30

  12 0,4661 0,4434 0,4476 0,4771 0,3944 0,2944 0,1080 0,4415 0,2205 0,3216 0,2037 0,3621

  11

  10

  9

  8

  6

  Berikut ini disajikan Rangkuman Validitas dari masing_ masing Variabel penelitian.

  5

  4

  3

  2

  1

  

Rangkuman Pengujian Validitas Motivasi Kerja (Variabel X)

No Korelasi Skor Item terhadap Skor total r Krits Keterangan

  Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

  13

  4

  0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30

  9 0,3315 0,5109 0,3248 0,217 0,2157 0,720 0,3820 0,4019 0,1181

  8

  7

  6

  5

  3

  14

  2

  1

  No Korelasi Skor Item terhadap Skor total r Krits Keterangan

  Tabel diatas menunjukan bahwa setiap item memiliki koefisien valitidas lebih besar dari nilai r kritisnya sehingga dapat disimpulkan bahwa item- item tersebut valid dalam artian item-item yang digunakan untuk mengukur variable motivasi kerja akan mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan penelitian.

  Valid Valid Valid

  0,30 0,30 0,30

  15 0,4635 0.3959 0,5038

  Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

  Hasil Pengujian Reliabilitas

  Reliabilitas adalah tingkat konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama. Jika suatu alat ukur dipakai dua kali atau lebih untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pegukuran relative konsisten, maka alat ukur tersebut reliable. Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrument pengukur yang baik. Ide pokok dari konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, yaitu sejauhmana skor hasil pegukuran terbebas dari kekeliruan pengukuran (error of meansurement) Perhitungan dilakukan dengan Progam SPSS 10 Windows

  Teknik perhitungan reliabilitas kuesioner yang digunakan penelitian adalah Split Half Methode (teknik belah dua) dengan rumus Spearman. Pada variabel X koefisien 15 item dengan metode Split Half menunjukan hasil belahan I terhadap belahan II sebesar 0,4576 belahan pertama terdiri dari 8 item dengan koefisien alfa sebesar 0,7002. Belahan kedua terdiri dari 7 item dengan koefisien alfa 0,6509. Besar Reabilitas guttman split half adalah 0,6213. Pada variabel Y koefisien 9 item dengan metode Split Half menunjukan hasil belahan I terhadap belahan II sebesar 0,4877 belahan pertama terdiri dari 5 item dengan koefisien alfa sebesar 0,3989. Belahan kedua terdiri dari 4 item dengan koefisien alfa 0,2323. Besar Reriabilitas guttman split half adalah 0,6450.

  Hasil uji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan oleh penulis valid dan reliable sehingga data yang terkumpul dari kuesoner ini dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut.

V. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

  Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian dan pembahasan pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaaten Sukabumi mengenai pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja pegawai maka dapat ditarik kesimpulan:

  1. Secara keseluruhan motivasi kerja menurut tanggapan pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi termasuk kategori baik dengan skor kenyataan 3232 dari rata-rata nilai motivasi tercapai sebesar 60,0508.

  2. Secara keseluruhan prestasi kerja menurut rekapitulasi tanggapan pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi termasuk dalam interval 1806

  • – 2230 dengan kategori baik dengan skor kenyataan 2017.

  3. Adanya hubungan positif yang signifikan antara motivasi kerja dan prestasi kerja pagawai pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi. Hal ini ditunjukan dengan koefisien korelasi yang cukup kuat sebesar 0,510, koefisien determinasinya 0,260 atau pengaruhnya sebesar 26% dan sisanya 74% yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

  SARAN

  Berdasarkan kesimpulan diatas penulis memberikan saran kepada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi sebagai berikut :

  1. Kantor Dinas Pendapatan Daerah harus lebih meningkatkan motivasi pegawainya agar dapat meningkatkan prestasi kerja pegawai yang didasarkan masih kurangnya pimpinan memberikan penghargaan kepada pegawai.

  2. Agar lebih dipertahakan lagi motivasi kerja pegawai yang sudah baik yang ada di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi.

  3. Dalam hal pencapaian prestasi kerja pimpinan harus bisa meningkatkan pengawasan kepada pegawainya agar pelaksanaan tugas dapat dikerjakan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan.

  4. Penerapan disiplin pun harus lebih ditingkatkan lagi agar prestasi kerja pegawai meningkat.

  5. Agar lebih dipertahakan lagi prestasi kerja pegawai yang sudah baik yang ada di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi.

DAFTAR PUSTAKA

  Husain Umar, 2003, Metode Riset Perilaku Manusia, PT Gramedia Pustaka utama Jakarta. Malayu, S.P. Hasibuan, 2003, Manajemen Sumber daya Manusia, PT Gramedia Indonesia, Jakarta. Marihot Tua Hariandja, 2002, Sumber Daya Manusia, PT Gramedia

  Indonesia, Jakarta Maslow Abraham, 1994, Motivasi dan Kepribadian, jilid I dan II, terjemahan Nurul Imam, Pustaka Binaan Pressindo.

  Moekjizat, 1996, Motivasi dan Pengembangan Manajemen, cetakan pertama, penerbit Alumni, Bandung Sedarmayanti, 2001, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Mandar Maju Bandung. Sugiono, 2003, Statistik untuk Penelitian, cetakan kelima, Penerbit CV

  Alfabeta, Bandung Sugiono, 2001, Statistika untuk Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS,

  Penerbit CV Alfabeta, Bandung Sondang P. Siagian1999, Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan

  Ketujuh, cetakan Bumi Aksara Jakarta Sukarna, 1992, Dasar-Dasar Manajemen, CV Mandar Maju, Bandung Winardi, Asas-Asas Manajemen, CV Mandar Maju, Bandung

  Riwayat Hidup :

Dr. H. Gurawan Dayona, SE. MM, lahir di Palembang 4 Juli 1967,

Pendidikan terakhir S3 Unpad.