LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI BENER docx

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI
“PG MADUKISMO”

NAMA

: PAMUNGKAS PUJIANTO

KELAS

: 2TPHP2

NO./NIS

: 27/9063

SMK NEGERI 1 (STM Pembangunan) TEMANGGUNG
JL. KADAR MARON KODE POS 104 TELP. (0293)
4901639

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur saya haturkan ke haribaan Allah SWT. Hanya

karena limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya akhirnya penulis dapat
menyelesaikan laporan kunjungan industri dengan judul “Kunjungan di

Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta”, walaupun banyak halangan yang
dihadapi.
Terselesaikannya laporan ini atas bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,
saya ucapkan terima kasih kepada :
1. Kepala SMK N 1 Temanggung
2. Seluruh Guru Pembimbing SMK N 1 Temanggung
3. Seluruh staf PG. Madukismo Yogyakarta
4. PO Bis
5. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Saya menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat saya harapkan demi sempurnanya laporan ini. Akhirnya saya
berharap semoga laporan ini bermanfaat.
Temanggung, 21 Oktober 2015
Penulis

Daftar isi

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Kunjungan
D. Manfaat Kunjungan
BAB 2 PELAKSANAAN
BAB 3 MATERI
A. Tahapan Proses Produksi Gula Psair
B. Mesin-mesin Pengolahn Gula Pasir
BAB 4 KESIMPULAN
BAB 5 PENUTUP
A. KESAN
B. SARAN

Daftar tabel
Tabel 1.1 limbah proses penggilingan
Tabel 1.2 Kualitas gula

Daftar gambar
Gb. 1.1 Alat Pengerja Pendahulu

Gb. 1.2 Tabung Devekator
Gb. 1.3 Evaporator

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Laporan kunjungan industri di DI Yogyakarta yaitu tepatnya di PT.
Madukismo ini kami buat untuk kelancaran dalam proses belajar mengajar
sebagai bahan penilaian tugas. Laporan ini saya buat berdasarkan
pengamatan pada saat berkunjung di PT. Madukiismo. Dalam pengamatan
tersebut kami bisa melihat cara memproduksi, waktu memproduksi gula
pasir, juga alat-alat dan mesin yang digunakan.

Diharapkan dari hasil laporan ini para pembaca dapat mengambil
manfaat. Dan dapat digunakan untuk belajar terjun dimasyarakat dan di
dunia kerja.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana masa produksinya?
2.
Bagaimana cara kerja serta alat yang digunakan saat proses

industri gula?
C. Tujuan Kunjungan
Tujuan dibuatnya laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi tugas dari guru mapel
2. Sebagai laporan kunjungan kunjungan industri di Industri / Perusahaan
di Bantul, Yogyakarta yaitu PT. Madukismo
3. Membekali para siswa-siswi akan gambaran pengalaman langsung
proses produksi industri gula
4. Meningkatkan profesionalisme para siswa-siswi di bidang
pengetahuan / ilmu yang diperoleh di sekolah dan ilmu yang terapkan
di dunia kerja
5. Siswa-siswi dapat membandingkan antara teori dan praktek lapangan
D. Manfaat Kunjungan
Laporan kunjungan industri ini bermanfaat untuk :
1. Meningkatkan wawasan kepada para pembaca tentang kunjungan di
PT. Madukismo.
2. Dapat memberikan gambaran kepada para pembaca tentang cara
membuat/cara memproduksi gula

BAB 2 PELAKSANAAN

Kegiatan kunjungan industri di PT. Madu Baru di laksanakan Pada Tanggal
15 Oktober 2015, Pukul 09.00 WIB.
Pabrik Gula Madukismo didirikan pada tahun 1955 pada awalnya bernama
Pabrik Gula Padokan. Pada masa pejajahan Belanda pabrik ini hancur
lebur dan selanjutnya dirintis kembali oleh Sri Sultan Hamengku Buwono
IX. Selanjutnya didirikan kembali Pabrik Gula Padokan dengan nama
Pabrik Gula Madukismo. Gagasan pendirian Pabrik Gula Madukismo
bertujuan menolong rakyat karena banyak dari karyawan pabrik yang
kehilangan pekerjaan semenjak pabrik tersebut dihancurkan oleh Belanda.
Selama pelaksanaan dari pertama kali tiba di gedung PG Madukismo
sambutan yang diberikan oleh prwakilan maupun karyawan disana sangat
baik. Setelah tiba di depa gedung PG Madukiso seluruh tamu undangan
dipersilakan masuk an mengikuti pengarahan dan sambutan dari Bapak
Agus selaku divisi umum dari PG Madukismo dan sambutan dari

perwakilan SMK N 1 Temanggung. Bapak Agus selaku pembicara
memaparkan tentang sejarah hingga keseluruhan langkah kerja produksi
gulandan lain-lain yang terdapat di PG Madukismo. Setelah mendengar
dan mengajukan pertanyaan dari paparan, selanjutnya kami dibawa
menuju lokasi pabrik yang memproduksi gula menggunakan kereta uap

khusus untuk wisata. Setelah sampai di pabrik pembuata gua gua, kami
langsung diajak melihat proses produksi gula pasir. Disana kami melihat
mesin-mesin penggiling dan mesin penghancur sehingga tebu dapat
menjadi serbuk dengan sangat halus. Proses produksi setelah
penghancuran selanjutnya dilakukan pemerahan nira dengan mesin yang
sangat besar, selanjutnya dilakukan proses pemurnian , kemudian
penguapan nira dalam penguapan nira juga menggunakan mesin yang
besar untuk selanjutnya dilakukan proses kritaliasi, kemudian dilakukan
proses pemisahan gula, dan yang terakhir yaitu proses penyaringan dan
pengepakan. Untuk proses pengepakan menggunakan karung plasik
putih. Selama mengamati proses produksi diijinkan mencicipi gula yang
dihasilkan dan memang benar gula yang dihasilkan berasa manis dan
warna dari gula tidak terlalu putih.
Dari pengamatan, Pabrik gula Madukismo mempunyai lokasi bangun yang
sangat besar dan didalam pabrik yang suasananya sangat bersih. Namun
kondisi diluar pabrik yang kotor karna terdapat tebu yang berserakan.

BAB 3 MATERI
A. Tahap-tahap pengolahan tebu untuk menjadi gula adalah sebagai
berikut :

1. Pemerahan Nira
Tebu di kirim ke Stasiun Gilingan (ekstrasi) untuk dipisahkan antara bagian
padat(ampas) dengan cairannya yang mengandung gula(nira mentah)
dengan alat-alat yang berupaUnigrator Mark IV dan Cane Knife digabung
dengan 5 gilingan masing-masing terdiri atas 3 rol. Limbah-limbah dari
proses penggilingan yaitu :
no limbah
1 Blotong

Pemanfaatan kembali
pupuk yang mengandung N, P,
dan K.2

2 gula tetes

Pembuatan alkohol murni

Bocoran minyak
3 pelumas


Pemanfaatan kembali pelumas)

4 Vinasse (slop)

Mengirigasi pertanian
Tabel 1.1 limbah proses penggilingan
2. Pemurnian Nira
Nira mentah ditimbang, kemudian dipanaskan hingga suhu mencapai
700-750°C, kemudian direaksikan dengan Ca(OH)2 (susu kapur) dalam
defekator. Pereksiaan dengan kapur bertujuaan untuk menghilangkan
kotoran-kotoran yang ada di dalam nira. Lalu diteruskandengan proses
sulfitasi, yakni pemberian SO2. Kemudian Nira jernihnya dikirim ke Stasiun
Penguapan.
3. Penguapan Nira
Nira jernih akan dipekatkan dalam Stasiun penguapan. Nira jernih
dipekatkan di dalam pesawat penguapan dengan sistem multiple effect.
Nira encer dengan padatan terlarut 16% dapatdinaikkan menjadi 64% dan
disebut Nira kental. Nira kental siap dikristalkan di
StasiunKristalisasi.sebelumnya Nira kental ini diberi gas SO2 untuk proses
pemucatan.

4. Kristalisasi
Nila kental dari Stasiun Penguapan ini diuapkan lagi dala Pan Kristalisasi
sampaimelewati titik jenuh. Penguapan ini sampai suhu 1000-1500 °C
Sebelum dipisahkan antara kristal gula dengan stroop, gula lebih dahulu
didinginkan didalam palung pendingin (kultrog).

5. Pemisahan Gula
Pemisahan gula dilakukan dengan proses karbonatasi yakni mereaksikan
gula dengan gaskarbon. Sehingga gula dengan stroop dapat terpisah.Hasil
pemisahan berupa gula, stroop, dan tetes tebu. Tetes tebu dan stroop

merupakan limbah dari proses pembuatan gula. Dimana Stroop yang
menjadi tetes tebudapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan
etanol (C2H5OH).
6. Penyaringan dan Pengepakan
Setelah gula terpisah dari stroop dilakukan proses penyaringan gula.
Pemisahan antaragula halus, kasar, dan normal. Gula normal dan halus
dikirim ke Gudang gula dan di kemasdalam karung plastik yang ½ kwintal.
Sedang gula kasar akan kembali diproses atau kembali ke proses
kristalisasi. Tabel Kualitas gula produksi PG. Madukismo masuk klasifikasi

SHS IA.
Analisa
Nilai remisi direduksi
Besar jenis butir (mm)
Kadar air (%)
Polarisasi

PG. Madukismo
Standard P3GI
70,20
70,00
1,05
0,9-1,10
0,08
0,10
99,96
99,80
Tabel 1.2 Kualitas gula
B. Alat alat yang digunakan
a. Alat pengerja pendahuluan (Voorbewer keras)

.

Gb. 1.1 Alat pengerja pendahulu
Berfungsi sebagai Alat penggiling tebu yang digunakan di pabrik gula
berupa suatu rangkaian alat yang terdiri dari alat pengerja pendahuluan
(Voorbewer keras) yang dirangkaikan dengan alat giling dari logam. Alat
pengerja pendahuluan terdiri dari Unigator Mark IV dan Cane knife yang
berfungsi sebagai pemotong dan pencacah tebu
b. Tabung defekator

Gb. 1.2 Tabung devekator
Berfungsi untuk Proses pemurnian nira menggunakan tabung defekator,
alat pengendap dan saringan Rotary Vacuum Filter dan bahan
pemurniannya adalah kapur tohor dan gas sulfit dari hasil pembakaran
c. Evaporator

.
Gb. 1.3 Evaporator
Berfungsi untuk menghilangkan kadar air dilakukan penguapan
(evaporasi). Menggunakan beberapa evaporator dengan sistem multiple
effect yang disusun secara interchangeable agar dapat dibersihkan
bergantian. Evaporator bisanya terdiri dari 4-5 bejana yang bekerja dari
satu bejana sebagai uap pemanas bejana berikutnya. Total luas bidang
pemanas 5990m2 v

BAB 4 KESIMPULAN
Produksi gula diupayakan terus meningkat baik dari segi kualitas maupum
kuantitas, penggunaan mesin-mesin (mekanisaai) merupakan salah satu
upaya untuk meningkatkan produksi gula. Meskipun mesin-mesin yang
digunakan bukan mesin berteknologi canggih. Pada umumnya mesinmesin yang digunakan oleh pabrik-pabrik gula di Indonesia

pengoprasiannya dilakukan oleh manusia. Mesin-Mesin tersebut bekerja
secara manual tidak secara komputerisasi.
Pembuatan gula terdiri dari beberapa tahapan dan setiap tahap
menggunakan mesin-mesin tersendiri. Adapun tahapan-tahapan
pembuatan gula itu adalah :
1. Tahapan pemerahan nira (ekstasi);
2. Tahapan pemurnian nira;
3. Tahapan penguapan nira;
4. Tahapan kristalisasi;
5. Tahapan pemisahan kristal; dan
6. Tahapan pengeringan.
Mesin-mesin yang digunakan dalam tahapan-tahapan pembuatan gula di
atas digerakan oleh tenaga yang berasal dari pembangkit listrik dan
pembangkit tenaga uap. Sedangkan bahan bakar untuk pembangkitan
tenaga uap itu sendiri berupa ampas tebu yang dihasilkan dari proses
pemerahan nira.
Produksi gula menggunakan mesin manual lebih menghemat energi
dibandingkan dengan produksi gula menggunakan mesin yang
berteknologi canggih. Kekurangan produksi gula menggunakan mesin
manual adalah tingkat produksi gula belum mampu mengimbangi tingkat
konsumsi masyarakat.

BAB 5 PENUTUP
A. Kesan
Kegiatan kunjungan industri ini saya rasa cukup bermanfaat, selain
kita bisa menambah berbagai ilmu dengan terjun langsung di lapangan
kita juga bisa sejenak melepas kejenuhan atas rutinitas akademika
sehari-hari.
B. Saran
Mengingat bahwa Kujnjungan Industri ini dapat memberikan banyak
manfaat yang didapat untuk mengetahui cara produksi dilapangan,
sebaiknya dilakukan kunjungan industri ditempat produksi lain untuk
semester selanjutnya