View of Analisis dan Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Tahunan Karyawan dengan Metode SAW pada PT. XYZ

  Jatisi, Vol. 3 No. 1 September 2016

   73

  

Analisis dan Perancangan Sistem Pendukung Keputusan

Pemberian Bonus Tahunan Karyawan dengan

1 Metode SAW pada PT. XYZ 2 *3 1,2,3

Triyana Widya Ningrum, Sherly Valentina, Dafid

  STMIK GI MDP, Jalan Rajawali No. 14 Palembang, Telp:(0711)376400 Fax:(0711)376360 1 Jurusan Sistem Informasi, STMIK GI MDP, Palembang 2 *3 e-mail: trianawidya@mhs.mdp.ac.id, sherlyvalentina@mhs.mdp.ac.id, dafid@mdp.ac.id

  

Abstrak

Karyawan merupakan salah satu elemen yang penting di PT. XYZ. Oleh karenanya

perusahaan senantiasa memberikan penghargaan kepada karyawannya berupa pemberian

bonus berdasarkan kinerja karyawan yang dianggap memuaskan perusahaan dengan tujuan

untuk memotivasi karyawan supaya dapat bekerja lebih giat lagi. Dalam pelaksanaannya

perusahan kesulitan untuk menentukan karyawan yang layak untuk menerima bonus tahunan.

Tujuan penelitian ini untuk memudahkan perusahaan dalam memilih karyawan penerima bonus

tahunan. Metode pengumpulan data berupa studi literatur, wawancara, dan observasi.

  

Metodologi pengembangan sistem yang digunakan adalah iterasi. Metode dalam Sistem

Pendukung Keputusan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk

menyeleksi karyawan dari berbagai kriteria yang telah ditentukan yang berhak mendapatkan

bonus. Sistem yang dikembangkan meliputi data karyawan, data kriteria, data perhitungan

bobot kriteria, data penilaian kinerja karyawan, hasil perhitungan penentuan karyawan yang

mendapat bonus tahunan, dan laporan karyawan yang menerima bonus tahunan. Hasil dari

penelitian ini adalah sebuah rancangan Sistem Pendukung Keputusan yang memudahkan PT.

  XYZ dalam menentukan pemberian bonus tahunan karyawan.

  Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Bonus, Simple Additive Weighting (SAW).

  

Abstract

Employees are one of important things in PT. XYZ. Therefore, the company continually

give a reward to employee in the form of bonus based on employee performance in order to

motivate employee to work harder. PT. XYZ have difficulty to decide who employee that meet

the criteria to receive bonus. This research intend to make company easier to select qualified

employee to receive annual bonus. Method of collecting data using study of literature,

interview and obervation. Methodology of system development is iterative. Method of

decision support system using Simple Additive Weighting to select employee that meet the

criteria to receive bonus. The system will be develop into employee data, criteria data,

calculation of criteria, assesment of employee performance and reporting of selected

employee. The result of this research is a design of desicion support system that easir

company to decide the bonus receiver’s qualified employee Keywords : Decision Support Systems, Bonus, Simple Additive Weighting (SAW).

  

ISSN: 1978-1520

  ISSN PRINT : 2407-4322

  74 ISSN ONLINE : 2503-2933

  1. PENDAHULUAN aryawan di suatu perusahaan merupakan salah satu elemen yang paling penting. Oleh

  

K sebab itu banyak perusahaan yang memberikan penghargaan kepada karyawannya melalui

  pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan yang dianggap memuaskan perusahaan dengan tujuan untuk memotivasi karyawan supaya dapat bekerja lebih giat lagi. Begitu juga halnya dengan PT. XYZ yang memberikan penghargaan kepada karyawannya sebagai salah satu bentuk penghargaan atas kinerja karyawan tersebut. Namun bonus tahunan ini hanya diberikan kepada karyawan yang dianggap berprestasi kepada perusahaan tersebut. Hal ini membuat peluang karyawan lain untuk bisa mendapatkan bonus sangat kecil, padahal mereka juga memiliki kriteria yang mendukung untuk mendapatkan bonus tersebut. Seharusnya untuk mendapatkan bonus tahunan tersebut harus sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, agar semua karyawan yang bekerja pada PT. XYZ memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan bonus tahunan.

  Untuk itu diperlukan suatu sistem pendukung keputusan (SPK) yang dapat memperhitungkan segala kriteria yang mendukung pengambilan keputusan guna membantu mempermudah dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem pengambil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan dapat membantu manajer dalam mendukung setiap keputusan[2]. Persoalan pendukung keputusan pada dasarnya adalah bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih dengan melalui proses tertentu, dengan harapan akan menghasilkan sebuah keputusan yang terbaik[1]. Dalam penelitian ini untuk memudahkan perusahaan dalam mengambil keputusan akan digunakan metode Simple Additive Weighting karena metode ini dapat menyeleksi karyawan dari berbagai alternatif lainnya yang berhak mendapatkan bonus dari perusahaan. Metode ini juga dipilih karena dapat menentukan nilai bobot untuk setiap atribut yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternative lainnya. Dengan metode ini diharapkan adanya penilaian yang lebih akurat.

  Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Rindi Safitri (2014) dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Bonus Dengan Metode Simple Additive Weighting dimana pada penelitian yang dilakukan menghasilkan sistem pendukung keputusan yang mampu menentukan kriteria-kriteria untuk penentuan bonus pada PT. Perkebunan Nusantara III Desa Sei Karang[4]. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurhandi Ganda Mulia (2014) dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Bonus Dengan Metode Simple

  

Additive Weighting dimana pada penlenitian yang dilakukan menghasilkan sistem pendukung

  keputusan yang mampu menentukan kriteria karyawan yang berhak menerima bonus tahunan pada PT. Tanjung Timberindo Industri[5].

  2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Metode Simple Additive Weighting (SAW)

  Merupakan metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua kriteria [3]. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matrik keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Berikut ini adalah rumus dari metode

  Simple Additive Weighting (SAW).

  (1) = {

  JCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page

  Jatisi, Vol. 3 No. 1 September 2016

  Absensi > 6 kali mendapatkan nilai 0.25 b. Absensi hingga 4 kali mendapatkan nilai 0.50 c. Absensi hingga 6 kali mendapatkan nilai 0.75 d. Tidak ada absen mendapatkan nilai 1 3. Lama Bekerja (C 3 ) mencakup : a.

  Decision Support System (DSS) adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan manipulasi data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur. [2]

  Kinerja kurang memuaskan mendapatkan nilai 0.50 b. Kinerja memuaskan mendapatkan nilai 0.75 c. Kinerja sangat memuaskan mendapatkan nilai 1

  5. Hasil kinerja setahun (C 5 ) mencakup : a.

  Gaji < 2.000.000 mendapatkan nilai 0.25 b. Gaji antara 2.000.000 – 3.999.999 mendapatkan nilai 0.50 c. Gaji antara 4.000.000 – 6.999.999 mendapatkan nilai 0.75 d. Gaji > 7.000.000 mendapatkan nilai 1

  4. Gaji (C 4 ) mencakup : a.

  Bekerja < 2 tahun mendapatkan nilai 0.25 b. Bekerja hingga 4 tahun mendapatkan nilai 0.50 c. Bekerja hingga 6 tahun mendapatkan nilai 0.75 d. Bekerja > 7 tahun mendapatkan nilai 1

  Pelaksana/ Pekerja Lapangan mendapatkan nilai 0.25 b. Mandor/Pengawas Lapangan mendapatkan nilai 0.50 c. Staff mendapatkan nilai 0.75 d. Manajer mendapatkan nilai 1 2. Jumlah absensi dalam setahun ( C 2 ) mencakup : a.

   75 Keterangan :

  Jabatan (C 1 ) mencakup : a.

  Berdasarkan rumusan diatas jika dihubungkan dengan perusahaan maka variabel- variabel yang digunakan adalah sebagai berikut: Kriteria Penilaian (C) 1.

  V i = rangking untuk setiap alternatif W j = nilai bobot dari setiap kriteria R ij = nilai rating kinerja ternormalisasi Nilai V i yang lebih besar mengidentifikasi bahwa alternatif A i lebih terpilih.

  Keterangan :

  Dimana R ij adalah kinerja ternormalisasi dari aloternatif A i pada atribut Cj , i=1,2,....,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif(V i ) diberikan sebagai : Vi= ∑ w j r ij

  Benefit = jika nilai terbesar adalah terbaik Cost = jika nilai terkecil adalah terbaik

  R ij = nilai rating kinerja ternormalisasi X ij = nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria Max x ij = nilai terbesar dari setiap kriteria Min x ij = nilai terkecil dari setiap kriteria

2.2 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

  

ISSN: 1978-1520

  ISSN PRINT : 2407-4322

  76 ISSN ONLINE : 2503-2933

3. METODOLOGI PENELITIAN

  Gambar 1 merupakan metodologi penelitian yang menggambarkan tahapan penelitian yang dilakukan beserta metode yang digunakan.

  

Mulai Observasi Definisi Masalah

Studi Literatur Metode yang digunakan Metode Pengumpulan data

  Analisis Sistem Selesai Pengujian Desain Sistem

  Gambar 1 Metodologi Penelitian a. Observasi

  Pada penelitian ini dimulai dengan melakukan observasi lapangan untuk mencari bahasan penelitian pada PT. XYZ di Palembang.

  b.

  Definisi Masalah Pada tahapan ini melihat permasalahan yang akan diangkat, mencoba menjawab research

  question c.

  Studi literatur.

  Selanjutnya mencari studi literatur mengenai tinjauan pustaka yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilaksanakan serta literatur penelitian sebelumnya yang terkait dengan tema penelitian.

  d.

  Metode yang digunakan Metode Simple Additive Weighting merupakan metode yang dapat menyeleksi dari berbagai alternatif lainnya. Metode ini juga dipilih karena dapat menentukan nilai bobot untuk setiap atribut yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif lainnya. Dengan metode ini diharapkan adanya penilaian yang lebih akurat.

  e.

  Metode Pengumpulan Data Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara f. Analisis Sistem

  Melakukan analisa sistem untuk mengidentifikasi yang perlu dianalisis meliputi analisis permasalahan menggunakan PIECES dan analisis kebutuhan menggunakan use case.

  g.

  Desain Sistem Melakukan desain sistem dengan melakukan pemodelan proses dan pemodelan data serta melakukan perancangan antar muka dan penggambaran flowchart program h.

  Pengujian Melakukan pengujian sistem untuk memastikan sistem sudah memenuhi requirement/kebutuhan yang sudah ditentukan

  JCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page

  Jatisi, Vol. 3 No. 1 September 2016

4.1 Analisis PIECES

  Control (Kontrol)

  4.3 Prosedur Sistem yang Diusulkan Prosedur sistem yang diusulkan pada PT. XYZ dalam pemberian bonus tahunan terdiri

dari cara atau waktu pemberian bonus tersebut. Dimana karyawan dinilai oleh masing-masing

divisi sesuai dengan kriteria dan bobot yang telah ditentukan dan dibuatkan laporan yang

nantinya akan di berikan kepada bagian personalia. Lalu bagian personalia akan menginput

data-data karyawan sesuai laporan dari masing-masing divisi. Setelah proses penginputan

bagian personalia akan membuat laporan hasil dari penilaian dan diserahkan kepada pimpinan

untuk persetujuan.

  Pada analisis kebutuhan, akan diuraikan kebutuhan fungsional dari sistem yang di bangun. Siapa yang berhak mengakses sistem yang dapat berhubungan dalam sistem alur diagram use case yang dapat dilihat pada Gambar 2. Kelola data divisi berkaitan dengan pengelolaan divisi yang ada di perusahaan, kelola data kriteria berkaitan dengan pengelolaan kriterian untuk pemiliahan karyawan, kelola data karyawan berkaitan dengan pengelolaan data- data karyawan yang terdaftar di perusahaan, kelola penentuan divisi dan kriteria berkaitan dengan penentuan divisi beserta kriteria untuk divisi tersebut, kelola penilaian dan hitung penilaian berkaitan dengan pengelolaan penilaian dan perhitungan penilaian untuk menentukan hasil akhir pegawai yang layak diberikan bonus tahunan. Sedangkan kelola data pengguna berkaitan dengan pengelolaan data pengguna aplikasi, kelola laporan dan persetujuan hasil hitung penilaian berkaitan dengan pengelolaan laporan dan persetujuan hasil akhir perhitungan.

  4.2 Analisis Kebutuhan

  Hasil dari penilaian kinerja karyawan yang menerima bonus tahunan tidak sesuai dengan yang diperkirakan sehingga menyebabkan ketidakpuasan karyawan

  (Pelayanan)

  Proses penilaian kinerja karyawan yang mendapat bonus tahunan dilakukan secara berulang mulai dari penilaian oleh masing-masing divisi, kemudian dinilai kembali oleh bagian personalia lalu diserahkan ke pimpinan untuk dipertimbangkan dan diputuskan siapa yang berhak menerima bonus tahunan

  Efficiency (Efisiensi)

  Perusahaan sulit mengontrol karyawan yang telah menerima bonus secara periodik tahunan, dikarenakan arsip yang dikelola secara konvensional sebagai arsip sulit untuk dicari kembali 5.

  Seringnya terjadi kesalahan dalam pemberian bonus yang mengakibatkan kerugian dalam perusahaan, dimana perusahaan keliru dalam proses penilaian dan pemberian bonus pada karyawan 4.

   77

  Economic (Ekonomi)

  Seringnya terjadi kesalahan dalam penilaian setiap karyawan dikarenakan informasi mengenai kriteria dan data karyawan terkadang kurang relavan (sesuai) 3.

  (Informasi)

   Information

  Lamanya proses pencarian kinerja karyawan yang mendapat bonus dikarenakan setiap divisi harus memberikan hasil penilaian kepada bagian personalia yang selanjutnya akan diberikan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan, kemudian pimpinan akan mengembalikan hasil penilaian yang sudah disetujui ke bagian personalia 2.

  (Kinerja)

  Tabel 1 Kerangka PIECES 1. Performance

  Untuk membantu mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah

yang dihadapi PT. XYZ, penelitian ini menggunakan kerangka PIECES (Performance,

Information, Economic, Control, Efficiency, dan Service).

  4. HASIL DAN PEMBAHASAN

6. Service

  

ISSN: 1978-1520

  ISSN PRINT : 2407-4322

  78 ISSN ONLINE : 2503-2933 Gambar 2 Diagram use case

  Gambar 2 use case terdapat 2 aktor yaitu personalian dan pimpinan. Untuk aktor personalia berkaitan dengan use case kelola data divisi, kelola data kriteria, kelola data karyawan, kelola penentuan divisi dan kriteria, kelola penilaian dan hitung penilaian. Sedangkan untuk aktor pimpinan berkaitan dengan kelola data pengguna, kelola laporan dan persetujuan hasil hitung penilaian. Masing-masing use case tersebut include dengan use case login.

4.4 Diagram Konteks

  Gambar 3 merupakan diagram konteks yang di usulkan pada rancangan sistem baru yang akan diterapkan pada PT. XYZ.

  JCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page

  Jatisi, Vol. 3 No. 1 September 2016

   79 Gambar 3 : Diagram Konteks

  Gambar 3 menggambarkan ada 2 entitas yaitu : personalia dan pimpinan yang terlibat dalam proses sistem pendukung keputusan pemberian bonus tahunan pada PT. XYZ dengan Metode Simple Additive Weighting. Aliran data dari personalia ke sistem adalah login, divisi, kriteria, divisi kriteria, karyawan, penilaian,hitung penilaian. Aliran data dari sistem ke personalia adalah informasi penilaian dan hitung penilaian, informasi penentuan divisi kriteria, informasi karyawan, informasi kriteria, informasi divisi dan validasi login. Aliran data dari pimpinan ke sistem adalah laporan, login, pengguna sedangkan aliran data dari sistem ke pimpinan adalah cetak laporan, informasi pengguna, validasi login.

4.5 Diagram Nol

  Gambar 4 adalah diagram nol dari sistem pendukung keputusan pemberian bonus tahunan karyawan pada PT. XYZ. Diagram nol (Gambar 3) menggambarkan penjelasan rinci dari diagram konteks yang dipecah menurut dekomposisi, keseluruhan dari diagram nol dilakukan oleh pimpinan dan personalia. Proses didalamnya mencakup proses generalisasi dari pengembangan sistem. Prosesnya meliputi kelola hak akses, kelola data pengguna, kelola data divisi, kelola data kriteria, kelola data karyawan, kelola penentuan divisi dan kriteria, kelola data penilaian, hitung penilaian dan kelola laporan. Adapun data store yang diperlukan untuk menangani proses-proses tersebut adalah tbpengguna, tbdivisi, tbkriteria, tbdivisikriteria, tbkaryawan, tbpenilaian, tbhasilsaw. Proses-proses tersebut melibatkan pimpinan dan personalia dengan aliran data adalah login, idpengguna, namapengguna, alamat jeniskelamin, password, kelola divisi, kelola kriteria, kelola karyawan, laporan.

  

ISSN: 1978-1520

  ISSN PRINT : 2407-4322

  80 ISSN ONLINE : 2503-2933 Gambar 4 Diagram Nol

  4.6 Relasi Antar Tabel

  Gambar 5 adalah relasi antar tabel dari sistem pendukung keputusan pemberian bonus tahunan karyawan pada PT. XYZ.

  JCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page

  Jatisi, Vol. 3 No. 1 September 2016

   81 Gambar 5 Relasi Antar Tabel

  Relasi antar tabel (Gambar 4) menggambarkan komponen-komponen dari struktur data yang saling terkait dan terintegrasi. Masing-masing atribut memiliki atribut yang diperlukan dalam proses pengembangan sistem. Tabel-tabel yang ada meliputi tbdivisi, divisi_kriteria, tbkriteria, tbkaryawan, tbpengguna, tbhasilsaw, tbpenilaian. Tbdivisi berelasi dengan divisikriteria dan tbkaryawan, divisikriteria berelasi dengan tbkriteria dan tbdivisi, tbpenilaian berelasi dengan tblriteria dan tbkaryawan, sedangkan tbhasil_saw hanya berelasi dengan tbkaryawan. Semua bentuk relasi yang ada adalah satu ke banyak

4.7 Rancangan Antar Muka

4.7.1 Form Menu Utama

  Gambar 6 merupakan tampilan utama dari sistem pendukung keputusan pemberian bonus tahunan karyawan pada PT. XYZ dengan metode simple additive weighting. Form menu utama terdiri master data, penentuan dan penilaian, proses keputusan, laporan dan ubah password .

  Gambar 6 : Form Menu Utama

  

ISSN: 1978-1520

  ISSN PRINT : 2407-4322

  82 ISSN ONLINE : 2503-2933

  4.7.2 Flowchart Menu Utama Flowchart Menu menggambarkan aktor sudah masuk kedalam menu program dimana

  menu-menu tersebut dapat dilihat pada Gambar 7.

  Gambar 7 : Flowchart Menu Alur program (Gambar 7) dimulai dari form menu dimana pengguna diminta untuk memasukkan pilihan menu yaitu menu master data, menu penentuan dan penilaian, menu proses

  JCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page

  Jatisi, Vol. 3 No. 1 September 2016

  Hasil perhitungan akan dihitung sesuai dengan rumus SAW yang diberikan

  1. Penelitian ini menghasilkan rancangan Sistem Pendukung Keputusan yang setelah diimplementasikan sistem menampilkan informasi hasil perhitungan yang sesuai dengan rumus SAW yang diberikan dan mampu memberikan kemudahan bagi pihak personalia untuk menampilkan nama yang layak mendapatkan bonus.

  4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil kegiatan penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :

  Sesuai Harapan

  Sistem akan menampilkan nama yang layak mendapatkan bonus pada laporan

  Sesuai Harapan Memilih menu laporan pada form menu utama untuk melihat laporan data yang telah diproses pada tahap sebelumnya

  Sistem akan menampilkan informasi berupa data yang sudah terangking

  Sesuai Harapan Proses perangkingan dari hasil perhitungan ketika user melakukan pemilihan data dan menekan tombol hasil

  Proses perhitungan SAW dijalankan ketika user melakukan pemilihan data yang akan dihitung dan menekan tombol hitung

   83 keputusan, menu laporan, menu ubah password dan menu keluar dari program. Menu akan tampil sesuai dengan menu yang dipilih. Apabila selesai dari suatu menu maka pengguna akan kembali lagi ke pilihan untuk memasukkan pilihan menu seperti diawal program. Program akan terus tampil selama pilihan tidak sama dengan keluar program. Menu yang ada merupakan subprogram/modul yang akan diaktifkan apabila menu tersebut dipanggil sesuai dengan pilihan menu yang ada.

  Data akan tersimpan pada sistem Sesuai Harapan

  User melakukan proses penilaian dengan menginput data nilai dan menekan tombol simpan

  yang dipilih Sesuai Harapan

  form sesuai dengan menu

  Sistem akan menampilkan

  Menjalankan tiap menu yang terdapat pada sistem sesuai hak akses yang dibuat

  Tabel 2 Tabel Hasil Pengujian Skenario Pengujian Hasil Yang Diharapkan Hasil Uji

  4.8 Tabel Hasil Pengujian Adapun hasil pengujian yang dilakukan bisa dilihat pada Tabel 2.

  2. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan memberikan fitur perangkingan agar lebih akurat dalam menghasilkan nama karyawan yang mendapat bonus tahunan.

  

ISSN: 1978-1520

  ISSN PRINT : 2407-4322

  84 ISSN ONLINE : 2503-2933 DAFTAR PUSTAKA

  [1] Tata Sutabri 2012. Analisis Sistem Informasi, Andi Offset. Yogyakarta

  [2] Kursini 2007, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Andi Offset, Yogyakarta.

  [3] S, Kusumadewi 2006, Fuzzy Multi-Attribut Decision Making (Fuzzy MADM), Graha Ilmu, Yogyakarta.

  [4] Safitri Rindy 2014, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Bonus Dengan Metode

  

Simple Additive Weighting , dari

  [5] Mulia Nurhadi Ganda 2014 Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Bonus Dengan

  Metode Simple Additive Weighting, dari

   JCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page