Rancang Bangun Prototipe Aplikasi Konsultasi Menu Makanan Berbasis Mobile Bagi Penderita Penyakit Diabetes Menggunakan Metode Harris Benedict
Vol. 3, No. 1, Januari 2019, hlm. 7959-7964 http://j-ptiik.ub.ac.id
Rancang Bangun Prototipe Aplikasi Konsultasi Menu Makanan Berbasis
MobileHarris
Bagi Penderita Penyakit Diabetes Menggunakan Metode
1 Benedict 2 3 Gede Bayu Eka Bhuana , Agi Putra Kharisma , Lutfi FananiProgram Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: bayu.bhuana@gmail.com, agi@ub.ac.id, lutfifanani@ub.ac.id
Abstrak
Sample Registration Survei tahun, 2014 mengatakan diabetes menjadi penyakit pembunuh nomor tiga di Indonesia. Dimana menurut Prof Sidartawan, resiko diabetes meningkat 30 persen setiap tahunnya sehingga dianjurkan bagi kita untuk melakukan pemeriksaan gula darah setahun sekali. Akan tetapi mahalnya membayar seorang ahli konsultan makanan bagi penderita penyakit diabetes menjadi salah satu kesulitan kita untuk mengatur pola makan kita sendiri. Harga jasa ahli konstultan makanan
- – mencapai satu juta lebih sekali pertemuan. Oleh faktor faktor tersebut dan juga wawancara yang telah saya lakukan dengan lulusan lulusan baru ahli - gizi UB tentang kekurangannya mereka akan pasien, penulis termotivasi untuk membuat sebuah prototipe aplikasi berbasis mobile dengan pemanfaatan metode Harris Benedict yang dapat membantu ahli gizi dan pasien. Prototipe aplikasi ini dibangun menggunakan Android. Dalam proses penentuan kalori nya aplikasi ini memanfaatkan metode Harris
Benedict untuk menentukan kebutuhan kalori bagi penderita diabetes. nantinya akan dihasilkan sebuah
aplikasi yang dapat membantu pasien penderita penyakit diabetes untuk mencari konsultan menu makanan dan juga membantu para ahli gizi untuk mendapatkan pasien
Kata kunci: Diabetes, Harris Benedict, Mobile, Kalori
Abstract
Sample Registration The 2014 survey said that diabetes was the third killer disease in Indonesia. Where
according to Prof. Sid reporter, the risk of diabetes increases 30 percent every year it is recommendedthat we check blood sugar once a year. But the cost of paying a food consultant for diabetics has become
one of our difficulties in managing our own diet. The price of the services of food consultants has
reached more than one million meetings. By these factors also the interviews thatI have done with
graduates new graduates of nutrition - experts about their shortcomings will patients the authors are
motivated to make a prototype based mobile application by utilizing Harris Benedict method that can
help nutritionists and patients. This application prototype was built using Android. In the process of
determining calories, this application utilizes the Harris Benedict method to determine calorie
requirements for diabetics. Later, an application will be produced that can help diabetics to find food
menu consultants also help nutritionists to get patients Keywords: Diabetes, Harris Benedict, Mobile, Caloriediabetes setelah terjadi kompiklasi penyakit 1. yang disebabkan penyakit diabetes itu sendiri,
PENDAHULUAN
hal itu diungkapkan oleh Dokter Soegondo di Diabetes mellitus adalah penyakit yang kantornya di Bagian Metabolik dan Endokrin, diakibatkan oleh kelainan sekresi insulin.
FKUI/RSCM. Penyakit ini sangat sulit dideteksi dan dikatakan
Mahalnya membayar seorang ahli onset atau terjadi 7 tahun sebelum diagnosis itu konsultan menu makanan bagi penderita diberitahu. Yang mengakibatkan sulitnya penyakit diabetes juga menjadi salah satu penanganan secara tepat waktu (Soegondo, kesulitan kita untuk mengatur pola makan kita 2005). Biasanya banyak pengidap diabetes sendiri. Harga jasa ahli konstultan makanan militus baru mengetahui dia mengidap penyakit
Fαkultαs Ilmu Komputer U n iversitαs Brαwijαyα 7959
- – poin yang dilakukan pada tahap perancangan ialah perancangan perhitungan kalori, perancangan penentuan menu makanan, pembuatan sequence diagram , pembuatan class diagram dan perancangan antarmuka.
- – faktor tersebut dan juga wawancara yang telah saya lakukan dengan lulusan - lulusan baru ahli gizi UB tentang kekurangannya mereka akan pasien. Penulis dalam penelitian ini termotivasi untuk membuat sebuah prototipe aplikasi berbasis mobile yang dapat membantu ahli gizi dan pasien.
Pengujian yang dilakukan setelah melakukan implementasi bermanfaat untuk mengetahui apakah system sudah terimplemntasi sesuai dengan analisa kebutuhan yang dibuat sebelumnya.
Poin
diagram. Dimana dari hasil analisis tersebut
Pada tahap ini dilakukan identifikasi aktor yang terlibat dan proses pembuatan use case
3. ANALISIS KEBUTUHAN
Fase akhir dari penelitian ini merupakan pengambilan kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang diambil berdasarkan dari apa hasil yang telah diperoleh dari penelitian. Dan saran yang dibuat bermanfaat untuk proses pengembangan sistem dalam penelitian ini untuk lebih lanjutnya.
android .
Setelah dilakukannya perancangan dilakukanlah implementasi, Bahasa pemograman yang digunakan pada proses implementasi penelitian ini adalah java dan berbasis pada
2. METODE PENELITIAN
Dari proses analisis yang dilakukan didapatkan 2 aktor yang terlibat pada pembuatan sistem ini. Tabel
3.1. Identifikasi Aktor
1 dibawah berikut merupakan deskripsi dari aktor yang terlibat didalam sistem.
Tabel
1. Identifikasi Aktor Aktor Deskripsi Aktor Pengguna Aktor yang menggunakan aplikasi untuk menentukan menu makanan mana yang tepat bagi dirinya atau melakukan konsultasi dengan ahli gizi. Ahli Gizi Aktor yang menjadi konsultan ahli gizi dan menerima permintaan konsultasi bagi pengguna dan menentukan menu makanan yang tepat bagi pengguna.
Gambar
Pada penelitain ini rumusan masalah yang diangkat ialah bagaimana cara menentukan kalori yang dibutuhkan seorang penderita diabetes, bagaimana cara menentukan menu makanan yang tepat bagi penderita diabetes, bagaimana rancangan dan implementasi yang dapat membantu lulusan ahli gizi UB baru serta pasien penderita penyakit diabetes.
Oleh faktor
mencapai satu juta lebih sekali pertemuan.
akan dilakukan perancangan dan proses implementasi untuk selanjutnya.
1. Diagram Alir Metode Penelitian
setelah semua aspek
case scenario . Tahap perancangan dilakukan
Selanjtunya dilakukanlah sebuah analisis kebutuhan sistem. Pada tahap analisis kebutuhan terdiri dari identifikasi aktor, identifikasi kebutuhan, pembuatan use case diagram dan use
Benedict.
3.2. Kebutuhan Fungsional
Berdasarkan proses analisis yang dilakukan terdapat 18 fungsional sistem yang harus
Gambar 1 mendeskripsikan bagaimana tahapan dari pengerjaan penelitian ini. Dimana tahap pertama diawali dengan studi literatur. Studi literatur bermanfaat untuk memperdalam pemahaman mengenai rumus Harris Benedict dan bagaimana melakukan penentuan menu makanan menggunakan metode Harris
- – aspek kebutuhan yang dibutuhkan sistem sudah lengkap dan sesuai.
4.2. Perancangan Perhitungan Kebutuhan Kalori Tubuh Menggunakan Metode Harris Benedict
Benedict .
fungsional tersebut adalah tampilan aplikasi
Perancangan antar muka dilakukan agar aplikasi yang dibuat nantinya dapat memenuhi kebutuhan non fungsional . kebutuhan non
4.3. Perancangan Antar Muka
TB : Tinggi badan dalam Cm U : Usia dalam Tahun
Perempuan : 65,5 + (9,6x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U) Laki-laki : 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U) Keterangan BB : Berat badan dalam Kg
(Almatsier, 2008)
Harris Benedict adalah sebagai berikut
Untuk menghitung kalori khusus yang dibutuhkan oleh penyandang penyakit diabetes menggunakan metode Harris Benedict , diperlukan beberapa variabel pendukung untuk perhitungan kalori tersebut. Dimana rumus
dipenuhi diantaranya adalah pengguna dapat menghitung kebutuhan kalori, menampilkan menu makanan, mengirim pesan ke ahli gizi dan melakukan registrasi.
Metode MVC merupakan metode yang dipilih sebagai perancangan aristektural aplikasi ini. Dimana controller merupakan penghUBung antara view dan model . View merupakan tampilan yang berhubungan langsung dengan pengguna sedangkan model adalah tempat data dan metode yang digunakan untuk melakukan perhitungan kalori menggunakn metode Harris
Gαmbαr 2. Use Cαse Diαgrαm Αplikαsi
3. Hubungan antara model, view dan controller (Satish, 2004)
Gambar
3 berikut.
4. PERANCANGAN
Tahapan yang akan dilakukan pada fase perancangan ini ialah perancangan arsitektural, perancangan, perancangan perhitungan kebutuhan kalori tubuh, dan perancangan penentuan menu makanan. Tahap perancangan berguna untuk melakukan proses implementasi nantinya.
2 berikut merupakan use case diagram dari aplikasi yang akan dibuat.
3.4. Use Case Diagram Use case diagram dibuat berdasarkan hasil identifikasi aktor dan hasil analisis kebutuhan non fungsional . Gambar
3.3. Kebutuhan Non fungsional Dari kebutuhan non fungsional terdapat satu kebutuhan yang harus dipenuhi yaitu tampilan aplikasi harus dapat dengan mudah dipahami oleh pengguna maupun ahli gizi.
Sedangkan dari sisi ahli gizi, ahli gizi dapat menghitung kebutuhan kalori, dapat membalas pesan ke pengguna dan dapat melakukan registrasi.
yang mudah dipahami oleh pengguna maupun ahli gizi.
4.1. Perancangan Arsitektural
Gambar 3 merupakan deskripsi dari hasil perancangan antar muka aplikasi yang telah dilakukan. Dimana nantinya hasil perancangan akan dilanjutkan pada proses implementasi antar
Perancangan arsitektural pada pembuatan aplikasi ini menggunakan metode model, view dan controller. Setiap elemen
- – elemen yang ada pada MVC di deskripsikan pada gambar
Terdapat objek nomor 1 yang berfungsi untuk kembali kehalaman utama, kemudian objek nomor 2 berfungsi untuk melihat profil
testing dan usability testing .
10 Gambar 3. Perancangan Antar Muka
Pengujian usability aplikasi konsultasi menu makanan bagi penderita diabates ini dilakukan pengambilan 10 sample pengguna aplikasi yang dibagi menjadi dua kategori user dan ahli gizi. Dimana menurut Broke J pengambilan
Kasus Uji proses registrasi pengguna Valid Menambahkan Biodata Aplikasi berhasil menambahkan biodata user ke dalam database Valid Kasus Uji Memperbarui Biodata Aplikasi berhasil memperbarui biodata pengguna ke dalam database Valid Kasus Uji Memperbarui Kasus Uji profil Aplikasi berhasil memperbarui profil pengguna ke dalam database Valid Menghitung kebutuhan Kalori perhari Aplikasi berhasil menampilkan hasil perhitungan kalori yang dibutuhkan oleh pengguna Valid Kasus Uji Melihat Saran Menu Makanan Aplikasi berhasil melihat saran menu makanan sesuai kalori kebutuhan pengguna Valid Kasus Uji Melihat List Ahli Gizi Aplikasi berhasil melihat List ahli gizi, sesuai dengan ahli gizi yang mendaftar pada aplikasi Valid Kasus Uji Mengirim Pesan ke Ahli Gzi Aplikasi berhasil mengirimkan pesan ke ahli gizi Valid Kasus Uji Membalas Pesan ke Ahli Gzi Aplikasi berhasil mengirimkan pesan balasan ke ahli gizi sesuai dengan email pengirim pesan Valid Kasus Uji Melakukan Logout Aplikasi berhasil melakukan logout akun pengguna terhadap aplikasi dan diarahkan keluar ke menu Kasus Uji splashscreen Valid Melakukan Registrasi Ahli Gizi Aplikasi berhasil melakukan registrasi ahli gizi lalu menyimpan data user kedalam database Valid Kasus Uji Melakukan Login Ahli Gizi Aplikasi berhasil melakukan login dengan email dan password yang sesuai dengan Kasus Uji proses registrasi Ahli Gizi Valid Menambahkan Biodata Ahli Gizi Aplikasi berhasil menambahkan biodata Ahli Gizi ke dalam database Valid Kasus Uji Memperbarui Biodata Ahli Gizi Aplikasi berhasil memperbarui biodata Ahli Gizi ke dalam database Valid Kasus Uji Membalas Pesan Kasus Uji ke pengguna Aplikasi berhasil mengirimkan pesan balasan ke pengguna sesuai dengan email pengirim pesan Valid Menghitung kebutuhan Kalori perhari Ahli Gizi Aplikasi berhasil menampilkan hasil perhitungan kalori yang di lakukan oleh ahli gizi Valid Kasus Uji Melakukan Logout Aplikasi berhasil melakukan logout akun pengguna terhadap aplikasi dan diarahkan keluar ke menu splashscreen Valid
2. Hasil Dari Pengujian valid asi Kasus Uji Hasil yang Didapat Status Kasus Uji Melakukan Registrasi Aplikasi berhasil melakukan registrasi pengguna lalu menyimpan data pengguna kedalam database Valid Kasus Uji Melakukan Login Aplikasi berhasil melakukan login dengan email dan password yang sesuai dengan
Tabel
valid asi yang telah dilakukan.
pengujian valid asi. Tabel 2 dibawah ini menjelaskan bagaimana hasil dari pengujian
black box testing yang dilakukan adalah
Pengujian white box testing yang dilakukan adalah pengujian unit . Sedangkan pengujian
Terdapat dua pengujian yang dilakukan pada enelitian ini, yaitu white box testing black box
user . Lalu objek nomor
PENGUJIAN
Gambar
Tampilan antarmuka dari implementasi kode program pada aplikasi dideskripsikan pada gambar 4 berikut.
5.1 Implementasi Antar Muka
5.1 Implementasi Kode Program Implementasi dilakukan untuk memenuhi semua kebutuhan fungsional yang telah di buat. Implementasi dilakukan pada aplikasi mobile menggunakan bahasa pemograman java dan memanfaatkan metode MVC atau model, view dan controller.
dan berkerja pada aplikasi android
Java
Setelah melakukan proses perancangan tahapan selanjutnya adalah melakukan proses implementasi kode program. Aplikasi yang di bangun memanfaatkan kode program
5 merupakan daftar ahli gizi yang dapat dihubungi oleh pengguna.
3 untuk melakukan penghitungan kebutuhan kalori. Sedangkan objek nomor 4 berfungsi untuk proses logout dan objek nomor
5. IMPLEMENTASI
4. Implementasi Antar Muka 6.
Tabel
4. Hasil Konversi Kuisioner SUS
sample untuk proses pengujian sudah dikatakan cukup (Brooke J,1986).
User dan ahli gizi melakukan registrasi ke aplikasi dan mencoba fitur-fitur yang tersedia.
Setelah itu user dan ahli gizi memberi respon terhadap 10 item pernyataan berdasarkan metode uji pengguna System Usability Scale (SUS).
Metode uji pengguna System Usability Scale ini menggunakan 10 item pernyataan yang dijelaskan pada tabel
3. no Pertanyaan Sangat Sangat 1 Saya rasa saya akan sering menggunakan Tabel
3. Pertanyaan SUS Setuju Tidak Setuju 1 2 3 4 5 2 Saya merasa sistem 3 Saya rasa sistem mudah sistem ini. terlalu kompleks padahal sebenernya dapat dibuat untuk digunakan. sederhana. Tabel
5. Hasil Konversi Kuisioner SUS Ahli Gizi 5 Saya menemukan bahwa
4 Saya rasa saya fungsi yang terintegrasi terdapat berbagai macam sistem ini. dapat menggunakan dari orang teknis untuk membutuhkan bantuan 6 Saya rasa banyak hal 7 Saya rasa mayoritas yang tidak konsisten dengan baik dalam sistem. menggunakan sistem ini terdapat pada sistem. pengguna akan belajar 8 Saya menemukan bahwa secara cepat. sistem sangat tidak Berdasarkan hasil dari kuisioner SUS
dengan skor rata rata 76.25 dan 7.5 dari
- – 9 Saya sangat percaya dalam menggunakan orang responden dapat dikatakan aplikasi sudah sistem ini.
10 praktis. 10 Saya harus belajar banyak hal terlebih masuk dalam kategori acceptable (Bangor, sistem ini. dapat menggunakan dahulu sebelum saya 2009).
Perhitungan bobot untuk masing masing item mempunyai aturan sebagai berikut: Dari hasil analisis kebutuhan, perancangan,
7. DAN SARAN KESIMPULAN
1. item no 1,3,5,7, dan 9 nilai yang Untuk implementasi, dan pengujian yang telah didapat adalah posisi skala dikurangi
1. dilakukan sebelumnya maka dapat ditarik
2. item 2,4,6,8 dan10, nila yang Untuk kesimpulan sebagai berikut: didapat adalah
5 dikurangi posisi skala Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang
3. jumlahkan nilai yang didapat Kemudian dilakukan, aplikasi konsultasi menu makanan dan lakukan proses perhitungan nilai menggunakan metode Harris Benedict ini jumlah dikalikan 2,5 untuk memiliki 18 kebutuhan fungsional dan
1 mendapatkan nilai keseluruhan skor kebutuhan non fungsional . SUS.
Pemanfaatan metode Harris Benedict dapat Kemudian dari hasil survei dengan diandalkan pada saat aplikasi melakukan fitur pengguna dan ahli gizi ataupun calon ahli gizi menghitung kebutuhan kalori user berdasarkan yang telah dilakukan didapatlah hasi yang telihat form biodata yang telah disediakan oleh aplikasi. di tabel 4 dan 5.
Dari hasil pengujian usability yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini dapat dikatakan memberikan kemudahan dalam penggunaan bagi pengguna
Saran yang diberikan yang akan berguna dalam pengembangan aplikasi penentuan menu makanan menggunakan metode Harris Benedict ini antara lain.
Aplikasi dalam pengembangannya disarankan dapat menampilkan saran menu makanan berdasarkan kebutuhan yang lebih spesifik seperti vitamin, lemak, nutrisi dan lainnya.
Aplikasi dapat menyediakan fitur bagi user untuk menghitung kalori makanan yang telah
user santap.
8. DAFTAR PUSTAKA Almatsier, 2008. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.
Jakarta: Gramedia Pustaka Umum, pp. 105-115.
Soegondo, 2005. Penata Laksanaan Diabetes Mellitus Terpadu, Sebagai Panduan Penatalaksanaan Diabetes Mellitus bagi Dokter Maupun Edukator, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, pp. 70-77.
Satish, 2004. Model View Controller (MVC)
Architecture , [Online] Available at:
dotnetspider.com/resources/316- Model-
View-Controller -MVC- architecture.aspx
[Diakses pada tanggal 25 Januari 2018]. Brooke, J.1986. SUS-A Quick dan Dirty
Usability Scale, Usability Evaluation in Industry , pp.111-112.
Bangor, 2009. Determining what individual
SUS scores mean: Adding an adjective rating scale , pp. 8-10.