PERANAN HAKAM DAN HAKIM DALAM PERKARA SYIQAQ Repository - UNAIR REPOSITORY

  PERA N A N HAKAM DAN H A KIM DA LA M PERKA RA SY IQ A Q

3 K E I P S I

  , 1

  m

  i

  

l

  i

  TZ^/r

  ‘ A'OOA" V \ OLEH SISWO HARSONO

  FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGrGA S U R A B A Y A 1 9 8 2 ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  PERA N A H HAKAM DAN H A KIM DA LA M PERKA RA SY IQ A Q

  S K R I P S I DIAJUKAN Ul’JTUK MELiiWGKAPI I’ JGAa DAN MEME

  j MUHI SYARAT-SYARAT UNl'UK

  MEN CAPA I GELAR SARJANA HUKUM

  M l LI Ik PEfcPUSTAK \ATI

  .’. 'm * ”

  • u>nrvrii'=:TA.pi -v'M

  S lT ^ \ \ 1 * ‘ OLEH '

  SISWO HARSONO 037410067

  FAKULTAS HUKUM UWIVERSli’AS AIHLANGGA S O H A B H A 1 9 8 2

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  KATA PSNGANTAR Dengan maman;|Btkan pu;]i ayukur kepada Tuhan Yang

  Mahaeaa karena limpabfln dan karuaiaNya, akhimya saya dapat menyeleaaikan penulisan akripsi ini, yang merupa- Itan aalah satu syarat yang harus dipenuhi sebelum studi di tfakultas Hukum Univorsitaa Airlangga dapat diakbiri dengan aukses.

  Sudah pa da tempatnya saya menyatakan penghargaan yang aetinggi-tingginya dan tarima kasih Icepada, perta- ma# samua giuru besar, doaen, asiatan Fakultas Hulcum Universitaa Airlangga yang telah member! bekal kepada aaya ilmu pengetahuan )chuauanya ilmu hukum; kedua, pe- gawai perpustakaan non eksakta Universitaa Airlangga dan semua karyawan Fakultaa Hukum yang telah memboriknn fasilitaa-faailltas yang aaya porlukan; ketiga, Bnpak Iamet Baswedan, S*H, yang di samping, kesibukannya se- hari-hari aelaku doaen hukum Xalam untuk memberlkan be- kal sebingga aaya dapat ma.nyelesaikan penulisan akripsi ini; keerapat ayahnda dan ibunda ntas segala perjuang-

  f

  annya aerta tidak lupa kepada kakalc-kalcak saya dan adik-adik aaya ataa dorongan dan bantuan mereka.

  Saya menyadari aepenubnyn bahwa akripai ini ma- 8ib. mengandung banyak kekurangan dnn tontu 3R,ia ;jauh i i i

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  h u l

  dari se/npurna. Kiranya m i dnpat dimalcliuni Icetar- batasan pengetahuan aaya, Jchuausnya dalani ilnu hukuru Namun hnl ini saya tetap berharap, mudah-raudaban slcripsi ini dapat berraanfaat bagi lcepontingan dunia pendidikan. pada Jchuausnya dan kepentingan masyaralcat pada umurnnya* ^

  Surabaya, 5 Juli 1982 Penulis

  Siawo Haraono

  i v

  

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

D A FTA R 1 3 1

  HaInman KATA PENGANTAR ................................ ' H i DAPEAR ISI..................................... ' V BAB I PENDAHULUAN...........................

  1 1. In tar Belakang Masalah....^.........

  1 2. Alasan Pemilihnn Judul..............

  3 3. Eujuan Panuliaan....... ♦...........

  4 4. Metodologi..•.......................

  5 5. Sistcmatika................ ........

  7 BAB II 2INJAUAM UMUM..........................

  9 1. Pengertia?i Syiqoq...................

  9 2. Daaar Hukum 3yiqoq..................

  11

  3. Faktor-fnktor yang Marti orong Ter;jacU- nya Syiqoq................. ........

  12 4. Macam-macam Bentuk Percoraian........ t

  14 BAB III SYIQOQ DAN PEKMA5ALAHANNYA.............

  19 1* Peranan Hakam.......................

  19 2. Tata Cara Pengangkatan Hakam.........

  23 3. Penyelenaian Perkara Syiqoql........

  24 4. Peran Hakim dalam Perknrn Syiqoq.....

  29

  5. Syiqoq Dalam Hubungannya Dengan Pasal 19 f Peraturan Pamerintah Nomor 9 Tn- hun 1975........... ,...............

  30

  m i

  V K I p " X T * ? S T \ - C \ A T ?

  \ \SGGA**

  l-UKlvr^'TAS

  

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  HnlAiwn BAB IV PRAKTEK PEMGADILAN.....................

  32 * . BAB V PJ3NUIUP............ ....... ..........

  36 A, Kcsimpulan...........................

  36

  37 DAFi'AR BACA AN LAMP IRAN

  n B. S a r ..............................

  PENBAHULUAN

  t

  1. La tar Belakan/r Maaalab Uruann rumah tangga itu aaaungguhnya merupalcan sun-

tu iirusnn yang rumit dan aulit dan mau tirtalc mau harua di-

tanggung oleh aetiap suami isteri dalara inengarungi aetiap

bahtera kehidupan rumah tangganya.

  Hubnngan pergaulan suami isteri adalah bentuk per­ gaulan yang aangat erat, dRlam art! tidak hanya aekadar bergaul dan berkumpul aeperti pergaulan barsahabat Rtan bersaudara, Mereka hidup aarumah., 8eme;Ja makan, setampat tidur aerta pergaulan itu bukan hanya untuk waktu yang

telah ditantukfln, melainkan aepanjang hidup berunab tanggR

dan aenantiaaa dituntut adanya paraeauaian paham, kaaih aayang dan aaling pengertian. i

  Telah kita ketahui bahwa suami isteri berbeda aBal

uaul maupun latar belalcang pengalamannya, sedangkan mereka

harus dapat memelihara hubungan yang aeharmonis mungkin.

  Mereka barus pandai-pnndai membaw* diri} berlapang dada

dan aaling pangurtian, aortn aaling mongandnlilcnn diri de-

mi kelestarian hidup beriunah tangga. tfamun tidak aelamanya

hidup berumah tangga aelalu dapat hidup rukun, pertengkar-

an dan perseliaihan aenantiaaa dapat terjadi kapan sa;jR BA B I

1 ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  dan dalam aoal apa aa;ja. Hal ini dapat kita raaldumi oleh karena auami iateri itu tidak hanya berlainan a sal usul sajfl, tetapi mareka merupakan dua individu yang mampunyai watak dan kepribadian aandiri-sendiri, bnhkan auatu 8aat aulit dipertamukan. Mareka juga berbada la­ ’ s. tar belakang kahidupan* pendidikan, cara berpilcir dan tidak sedikit pula kita ketahui paaangan suami iateri itu berlainan pandangan hidupnya. Oleh aebab itu di ata8 telah diaabutkan bahwa uruaan rumah tangga itu merupakan aoal rumit dan aulit yang panyeleaaiannya ti­ dak aemuilah apR yang dibayangkan oleh para calon aunmi iateri.

  2

  Sukar aekali dan tictalc salamanya perbedaan dan parselisihan dapat maraka ataai aandiri, walaupun untulc mancegah berlarut-latumya perbedaan dan parselisihan

  • * taraebut talah diuaahakan aekuat tenaga* Sabab bukan hal yang mustahil bahwa peraaauaian paham, keaabaran dan kaaih aayang yang ada dalam-diri manusia itu dapat menipia dan bahkan pudRr dalam kehidupan auami istori* Di Inin pihak fljnran atau Synri'at Ialam bab.wa talaq itu marupaJcan parbuatan halal yang dimurlcai Allah. Olah aebab itu dalam hukum Ialam diuaahakan aademikian rupa agar dalam hal talaq dibataai, minimal dicegah agar tidak ter.jadi talaq. Untulc aarana ini hukum Islam mengenal auatu lembaga yang dinamalcan "Syiqoq". ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  3 Dalam pembahasan masalah sylqoq tin;jauan saya

  tidak aemata-mata hanya dari segi huJcum Islam sa;ja# se- bab hasilnya hanya akan seauni dengan garis hukumnya aaf ja# misalnya wajib, haram, atau malcruh* DI samping itu sekedar sebagai perbandingan dan lebih jelasnyn

  V akan saya kemukakan tentang aturan-aturan yang ada da-

  q

  lam hukum perdata atau (Burgerlijlc W tboek, yang noinn- • .jutnya disinglcat BW) dan lebih konlcritnya alcan dikait- lean pula dengan Undang-undang nomor 1 tahun 1974, ten­ tang Perlcawinan (yang selanjutnya disinglcat TO 1/1974), serta Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1975 yang mengatur tentang pelaksanaan imdang-undnng tersebut (yang selanjutnya disinglcat PP 9/1975).

  Secara singkat dapat dikatakan syiqoq adalah parselisihan atau pertenglcaran hebnt yang sulit didamai-

  #

  lean antara suami isteri. Untuk merabatasi diri dalam pern- bahasab ini saya meninjau dari dua segi, yalcni pertama, peranan hakam yang meliputi dnsar hulcum, tugas dan wewe- nang hakam dan hal-hal lain yang berkaitan dengan masa- lah ini, misj'lnya dalam hubungannya dengan pernnfm ha­ kim, kedua, manalah syiqoq itu sendiri yang dalam hal ini pendekatannya tidaklah cukup hanya dengan pendeJcatan yuridis bolalw, tetapi ;)uga dari segi non yuridis, mi­ salnya d»ri segi kemasyarakatan* Dari segi lcemasyarakat-

  «n inilah yang merupalcan hal penting sebab suami isteri

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  3

  merupakan kelompok yang terkecil dari auatu masyaratat, oleh karena itu bila terjadi syiqoq antara auami iateri mnka aecara langaung maupun tidak langaung keadaan ma- syarakat aelcitarnya akan mernaa sedilcit ataupun bfmyalc akibat yang ditimbulkan syiqoq teraebut.

  s.

  2. Alnaan Pomilihan Judul Sebagaimana di muka tolah diaebutkan mengenai judul skripsi ini yaitu Peranan Hakam dan Hakim dalam

  w h

  Perkara Syiqoq, di sini aaya lebih menelcankan pada

  • aalah ayiqoq itu ditandatangani pnra hakim dan hakanu

  Dalam hal ini aaya lebih cenderung manggunalcan iatilah peranan, sebab perkara ayiqoq bermula dari masalah ke- luarga yaitu dari suami iateri itu aendiri, dan telah melibatkan pihak ketiga di dalamnya yaitu hakam dan

  t

  hakim, Untuk menghindari keaalahpahaman dalam menda- kati dan memahami maaalah. ini kiranya perlu dikerauka- kan, bahwa tinjnuan ini tontunya erat .aakali dalam kaitannya dengan hukum Islam. Sedang iatilah hukum Islam yang 3aya maksudkan adalah ^yari'ah atau Syari1 Islamiyah atau SyRri'Rt Ialam s

  Syari'at Islam mengandung pengertian yang lebih dari pada aekedar amaliyah, dengan kata lain tidak hanya manyangkut hubungan antara mnnusia

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  4

  dengan manuaia dan manuaia dengan Tuhannya, alcan tetapi mengandung pula ajaran etika dalnm art! yang luas.

  Mengingat aebagian besar rakyat Indonesia ber- agama Islam dan lembnga ayiqoq belum banyak mentispat perhatian Jchusua dari para earJana, maka dalam ke- aempfitan ini aaya mencoba membahaa dalam bentuk akripsi yang menurut saya cukup berala^an dan menarik, sebab wa la upon aebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam namun tidak aepenuhnya mereka hidup menurut a.jarHji dari hukum Islam. Dalam bal ini saya berbarap dapat memperoleh sekedar bekal ilmu pengetahuan dalam mempelajari seluk beluk hukum Islam dan pengetrapan- nya dalam masyarakat serta kaitannya dengan segi-segi lain misalnya segi kemasyarakatan.

  3. Tn.juan Penulisan Penulisan akripsi ini mengandung suatu rnakaud atau tujuan untuk membahaa ayiqoq khusuanya peranan bakam dan balcim. Membahaa masalah tujuan penulisan tidak akan terlepaa dari maksud dan manfaat dari pada

  ^Anwar Hari,1onof Hukum Islam Keluaaan dan Ke- aflilann.ya« cet. I, Bulan Bintang, Jakarta» 19 , h. Id.

  5

  panullsnn sicripsi ini, oleh fcaronn antara tujuan dan manfaat erat aekali hubungannya, maka mambahas tujuan penuliean ;juga menyangkut manfaat panulisan* Oleh karena itu dan ha 1-ha 1 teraebut di atas yang dititik beratlcan pada tujuan dan manfaat penuliean maka mandorong niat saya untuk menulis dalam bantuk skrip'ai.

  • dapun mengenai manfaat teraebut kiranya dapat diaebutkan pertama, memberikan pengertian kapada maoya- rakat yang sebagian basai* baragama Islam bahwa dalam menyeleaaikan perbedaan dan persenglcetaan paham antara suami isteri, maka hukum Ialam telah membarikan auatu sarajja yaitu lembaga syiqoq, hal ini disebabkan penger­ tian syiqoq itu sendiri memberikan kesempata3i atau ke- mungkinan pihalc ketiga (hakam dan hakim) untuk memberi- kan atau mengusahakan kearah hidup yang *serasi* Kadua, bagi mabasiswa Fakultas Hukum pada umumnya dan diri saya sendiri khususnya bahwa dengan membahas masalah ayiqoq ini kiranya dapatlah. melengkapi cakrawala penge- tahuan, khuausnya dalam hukum Islam dan hukum Perdata i pada umumnya.

  4* Matodolofli

  a. Sumber data Data yang ada dan yang dipergunakan dalam menyu- aun skripsi ini diperoloh dari

  

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

t

  6 i. data lapangan, yaitu di Knntor Pengadilfin

  BW dan UU 1/1974. Sabab

  bRnyR aemata-matR mendasarkan diri

  kalau

  kiranya kurang cukup

  ini

  memabami masalah

  untuk

  pendekatnn

  lain, yaitu

  Agama Gresik; ii. data kepustakaan, diporoleh dari membRbas

  hukum

  si stem

  hubxqjgarmyfl dengan

  mendalami hukum Ialam dalnm

  pula dalam usaha

  filonofia dipergunakan

  Di samping itu pombahasan aacRra soeial yuri- dia

  aertR membRCR buku-buku literatur, pengumpul-

an data dari majalRh, dan aebagainya.

V

b* tehnik pengumpulan dfltfl, pengumpulan data dalam

rangka pembflhRSRn akripsi ini diporoleh dari

survey dan studi Icepustnknan;

c. tebnik analisR data, metoda yang dipergunakan

dalam menganalisa data yan(T diperoleh adnlab

diskriptip analisia. Diskriptip adalah memapHrkan dnn raenafsirkan data yang ada dengan memusatkan pembflhaaan masalah polcok, yaitu paranan hakam

dan hakim, aartR masalah ayiqoq itu sendiri*

Abalisia artinya data yang diperoleh. diBuoun Be- cara aistematia, diuraikan dan dijelaskan sebing-

ga dapat dipertanggung.-jawabkan aeoara ilndah.

  pada logilca formal ea;ja.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  5* Sjgtematika

  rh

  Deng ;Jalan memahami cara pombahasan di ataa ma- ka dalam mendekati maaalah syiqoq ini dihsrapkan dapat dipdroleh adanya persesuaian praktek hukum Islam dalam masyarakat. Berdaanrkan pembabnaan ini, maka slatematika- nya aaya susun menjadi 5 bab yaitu s

  R. bab I merupakan pendahuluan momaparkan BHaalah dan latar belalcangnya, alasan pemilihan judul, tujuan penulisan, metodologi aarta giatematikanya* Dalam bab ini aecara uroum digambarkan aebagai pengantar untulc memnauki pembahaaan bab barikutnya;

  b. bab II aebagai tinjaiwn umum, mamma t pengertian dan da ear hukum ayiqoq aerta macam-maoara bentuk talaq, Setelah mondapat gambaran tontang pengertian daanr hukum, aelanjutnya perlu dicari faktor-faktor yang mendorong I ter.-jadinya syiqoq. ^arulnh komudian ditujukan salah aatu kemungkinan alcibat adanya syiqoq, yaitu rukun kembnli atau cerai; c. bab III membahas ayiqoq dan permasalahannya, yang raeliputi peranan hakam dan hakim, tugas dan wewenangnya serta ditaruakan dengan bagaimana panyelenaian perkara ayiqoq. Psmbabasan ini dibandingkan dengan ketentuan da­ lam Bff, UU 1/1974 dan PP 9/1975 dalam hubungannyn dengan maaalah syiqoq;

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  d* bab IV memaparltan bagaimana praktek peradilan yang menangani perkara ayiqoq. Hal ini perlu untuk /aelengknpi tinjauan, maka dengan ini diharapkan dapat diperoleh dari segi taori dan praktek;

  9

  • bab V panutup, dalnm bab ini dikemukakan tantang

  V keaimpulan dan aaravi-aaran dari ha ail yang talah diurai- lwn di atas. Adapun tantang saran-aaran yang akan dikemu­ kakan adalah hanya aedikit gnmbaran tentang Icaadaan ma- syarakat terutama masyarakat Ialam yang mengikuti serta taat kepada a.-jarnn maupun hukum Islam agar dapat menja- lankan dari Syari*at Ialam dalam bentuk teori maupun da­ lam bentuk praktelc.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  BA B I I

  TINJAUAN UMUM

  1. Pengertian Syiqoq Perkawinan adalah suntu periat;iwa yang amat pen- ting dan menantukan-maga depnn kaluarga yang akan dibina olab aetiap pnnnngan suami istori* Dun-gan perkawinan itu suHtnl istari raanuju hidup bahagia dan aeSahtera menik- mati lcasih an yang yang meara. Kamiskinan atau penderita- an dan koaukaran-kasukaran tidak aelalu menimbuUcan Ice- ratakan dalam hidup berumah tangga* ^‘atapi kenyataan mo- nunjukJcan bah.wa hubungan sun mi iateri tidak aelamanya dapat dipelihnra dengan baik. Kalau hal ini berlangaung tarns menarus dapat menimbulknn pertengkaran* Perseli**

  • * sihnn, pertengkaran dan parcekcokan hal yang biaaa kita temui dalam hidup berumah tangga, akan tetapi kalau ti­ dak ^agera diaelenaikan akan mangakibatkan bal-hal yang buruk. Oleh aabab itu suami istari haruslah beruaaha aedapat-dMpatnya menyelesaikan sendiri peraeliaihan dan pertangkaran di antara mereka* ^ertengkaran yang tidak dapat mereka saleaniknn aendiri akan mengnkibatkan flua- aana tegang dalam kobidupan suami isteri. Hal yang ae- macam ini beradn dalam suntu kandaan cUtengah-tengah antflra hidup rukan dan cerai, yang dalan hulnun Islam
  • * U N T V r, < f " " \ S ^ G G A "
  • V TV .P m T l T k

    S T \ K \ A N

dikenal iatilah ayiqoq.

  Untulc mamberi pen.jelaaan arti ayiqoq, Snjuti Iha- lib mengeraukakan bah.wa syiqoq adalah keretalcan yang aa- p ngat hebat antara auami isteri. Semantara itu Abu

  Zakaria Yahya Ibnu Syarif An Nawawi menyatakan bahwa syiqoq baraaal dari kata "syn" dikaaroh yaitu peraeli- aihan atau permusuhan antara suami isteri# Syiqoq di- ambil dari kata ayiqi yang artinya berpecah belnh.

  Sarjana yang lain berperidapat bahwa pengertian ayiqoq adalah pertengkaran dalam pergatilan auami isteri yang tidak dapat di atasi lagi.

  Dari ketiga pendapat ini dapat diaimpulkan, bah­ wa dalam hal-hal ter.ladi ayiqoq terknndung maksud meli- batkan pihnk ketiga kedalam perseliaihan suami isteri yang bersangkutan untuk Tnendnmaikan. Torlibatnya pihak ketiga diaebablcan mereka tidak dapat mongatnsi peraeli- sihnn yang ada.

  Ini seauai dengan arti raenurut istilah fiqh y«* ~ itu perseliaihan auami iateri yang diselesaiknn oleh dua ornng hakam, seorang hakam dari pihak isteri dan 1 0

  Sa.juti ri'halib, Hukum Kekeluarflaan Indonesia, cat. IV, Univeraitas Indoneaia, Jakarta, 1974, h. 104. Sulaeman, Fiqh Ialam. Bulan Bintang, Jakarta, 1974, h. 38. 2 3 ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  11

  aeorang hakam dari pihak auami.^

  2. Dasar Hukum Syiqoq Mengenai daaar hukum ayiqoq dapat diketemukan dalam A1 Qur'an Surat An Nissa* ayat 35 yang berbunyi J

  Dan ;]ika kamu khawatir ada pertdngkaran antara ke- duanya, maka u.tualab aeorang hakam dari kcluarga laki-laki dan neorang hakam dari kaluarga perompu- an* Jika kedua orang hakam itu bormakaud mengndakan perbaikan niscaya Allah memberi tnufiJc kepadn auami iateri itu. Allah maba mangetahui lagi mnha raenge- nal.5

  Maksud dasar hukum dari ayat Ini tidak lain ada- lah. ketentuan yang tegaa dari Allah Stfi1, dalam ranglca mengatur hubwngan auami iateri yang mengalami keretak- an, Dari ketentuan ini hikmabnya bagi keh.idupan kmim muslim, agar dengan demikian berusaha mencari perbaikan untulc dirinya dan dapat mengalcui atau menghargai pihak lain khuauanya di antara auami isteri yang bersnngkut- an. Ayat ini mengandung pangakuan terhadap kebebasan orang mengenai hak-haknya aebagai individu. Pela,-)nran yang lain a Jean dapat dipetik adalah pongakuan hak yang

  ^Kamal Muchtar, Aaaa-aaaa Hukum Ialam ^entang Perkawinan. cet. I, Bulan Bintang,- Jakarta, 1974, hVlB T TT .

  ^Anwar Harijono, op.cit.,. h. 236

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  1 2

  soma sebagai nilai demokratis antara suami isteri dalam hidup berumah tangga,

  3. Faktor~faktor yan/r Mendoron/r ^errladinya ayiqoq Memang benar bahwn sunmi isteri adRlah dua indi- vidu yang berlninan watak, latar belakang pendidikan atau pengalaman, oleh sebab itu dapatlah kita maklumi babwa dalam hidup beruroah tangga selalu dimungkinkan ter;jadinya paraoliaihan clan perteiigkarnji. Pertengkaran dan per.aeliaihan suami isteri sebsnarnya dapat ;juga aebngai bumbu penyedap dalam menikmati lcebahaginan, bila perselisihan itu dapat di ataai dengan baik, yang berarti suami isteri telah lulus dari cobaan dan bam- lah mereka meraaakan bagaimana liku-liku hidup itu.

  Adapun yang dibahas mangenni faktor-faktor yang menyebabkan terf *]ndinya syiqoq. ihi adalah usnha pendekat- an untuk memahami atau mengetnhui perbedann-perbedaan di antara suami isteri pada umumnya. Mengenai berbagai peraoalan yang mengakibaticfin pertengkaran yang tidak dapat diaelesaikan sendiri.

  Mengenai hal teraebut dapat dikemukakan di sini bahwa sekalipun faktor okonomis tidak oolnlu merupakan penyebab utama dalam terjndinya syiqoq, nainun tidak dnpnt flisnnclcnl In^i bahwn fnkbor-fnlctor ini knclnng-

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  1 2

  kadang sebagai awal mula pertonglcaran. Jadi dapat dimak- liuni bahwa faktor elconomi hanya merupakan kemungkinan yang kecil dalam terjadinya pertengkaran suami isteri, ini da­ pat dihindari apabila kedua belah pihak saling menyadflri.

  Kalau memang keadaan okonomi dalam arti pengbaailan euami tidak mencukupi dalam kebutuhan keluarga maka isteri barus menyadari kondaan yang demikian ini* Sea.udfii.nya faktor ini dapat dianggap aebagai falctor yang berpengarub sekali da­ lam ketenteraman keluarga, maka hendaknya masing-masing pihak harus mau menyadari keadaan yang demikian ini. Oleh sebab itulab dalam hal ter.jadinya pertengkaran suami is­ teri yang berpokok pada kekurangan ekonomi a lean membawa pengaruh yang lobih ;jaub. lagi, dalam arti dapat membawti suasana yang lebih buruk lagi, baik dari pihak keluarga suami isteri maupun maayarakat sekitarnya. i?aktor-faktor lain yang dapat menimbulkan terjadi- nya syiqoq, adalah faktor yang bersifat pribadi yang ada pada diri suami iateri itu sendiri atau faktor yang me- lekat pada diri kedua suami isteri tersebut. Faktor yang bernifat pribadi ini baik yang namanya karnkter atau wa- tak dan kepribadian maaing-maaing sebagni identitas dari suami interi Tnamegang peranan pen ting dalam kebidupan berumah tangga. Sesuai dengan J?irman Euhnn dalam kitab-

  Nya :

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  13 Dan ;]ang*mlBb knmu iri hati torhadap apa yon/; dika-

  runiakan Allah kopadn nebagian kamu lebih banyak da­ ri sabagian yon/; lain (Karena) bagi orang Inki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi wanita (pim) ada bagian dari apa yang mereka usaba-* kanf dnn mohonlah kepada Allah dari JcaruniaNya. £e- sunggubnya Allah maha mengetabui aegaln sanuatu*

  Suami isteri sebagai dun individu yang berboda hal, aenantiaaa dituntut adanya aaling pengertiHn dan Baling fcer;ja sama. ini merupakan snatu perbuatan yang tidak dapat dengan rnudab diwujudkan. Biasanya torjadi tanpa disadari bahwa pertengkaran diawali dari sesuatu bal yang romeh atau kecil, hal ini berkelanjutan man;jadi peraoalan yang sungguh-sungguh dan oleh karena masing- masing suami isteri saling mempertabankan identitas di- rinya maka ketegangan tidak dapat dielakkan.

  Masalah keluarga yang dihadapi dapat berupa se- ribu satu macam bentuk misftlnyn yang menyangkut pendi- dikan terbadap anak, cita-cita, atau tujuan hidup anak dan sebagainya.

  Berdasarkan berbagai uraian tentang faktor-falc- tor teraebut maka termasuk pula dalam berbagai alasan perceraian yang terkanduhg dalam pasal 233 BW pasal 19

  PP 9/1975. Hanya sa;ja dalam pembabaaan ini saya akan £

  Nsbarudin Ihaha, Pedoman Perkawinan Islam, cet, IV, Bulan Bin tang, Jakarta, 1967, b.TOG.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  1 4

  rcembahaa faktor yang menimbulknn terjadinya syiqoq, bar- arti aaya akan molihat la bib ;jauh lagi dari paila nlnaan- alasan perceraian secara konJcrit, separti miaalnya bar-' buat zinnh, pemabuk dan borjudi.

  Apabila terjadi rujulc atau rukun kembali agar di- unahakan hari-hari berikutnya untuk hidup saling pengor- I tifln dan Inin hfllnya kalau sampRi terjadi perceraian ma- c r nkan berakibat torbadap anak-anak mnupun keadaan ko- luarga suami isteri teraebut.

  4# Macam-roacam Bentuk Perceraian Dalam kesempatan ini saya tidak membahas perce- raian aecara terperinci, tetapi hanya aelcedar perban- dingan sa.ja maka di aini saya nkan raengetengahkan ben- tuk-bentuk perceraiRn secara nmum.

  Berdasarfcan urninn teraebut fli nt^s maka bentuk* perceraian aecara umum dapat dibagi man jadi dua bagian, yakni cerai karena matinya salah satu pih^k auami atau iateri dan c^rai karena aebab tertentu. Perceraian yang aJcan aaya paparkan di ai.ni adalah perceraian lcflrena aa- bab-sebab tertentu, yakni bentuk-bentulmya mlalah per- tnma, perceraian yang berflaal dari pihak suami :

  a. talaq, adalah perceraian, di mana auami berikrar men;jatubkan talaq kopada iaterinya, yang dapat ber- bentuk :

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  1 5

  i. talaq rn.i'i adalah talaq yang dijatuhkan oleh sun ml kepada isteri dengan catatan kalau suami mau ru,juk kembnli maka suami tidak perlu melakuknn perkawinan baru, ini disebut ta3.aq sntu dan talaq dua; ii. talaq balk ialah talaq yang dijatubkan suami terha- dap isteri dengan catatan bahwa talaq ini tidak da- pat diru.jukl lagi kecuali dengan perkawinan baru dnji dengan nqad nikah yang baru pula, yang manga dalcan perkawinan baru di sipi adalah isteri. Apabiln suami berniat akan ru.juk kembali kepada bekaq iiter5.nya, maka bekas interinya barus.kawin terlebih d;ihulu dengan lnki-laki lain dan lcomudinn bercerHi dari la- ki-laki tersebut. Laki-laki yang talah bercerai ini dinamakan mubalil, inilnh yang dinamnkan syarnt mut- lak bagi sahnya talaq bain untuk dapat diru.iulci lagi oleh suami. Bekas isteri tersebut haras melakukan

  i

  perkawinan baru dan dengan aqad nikah yang baru pula dengan suami yang akan rujuk itu. f ialaq baik dapat dibagi dua : yakni pertama, talaq bain keoil yaitu talaq sntu daji dua yang disertai dengan ^e.jumlnh uang iwadl dari pihak isteri. Apabiln suami men;jatub- kan talaq natu dan dua dengan meneriroa ua?ig iwadl da­ ri lsterinya, maka ta3.aq ini tidak boleh diru;]uki la- gi kecuali dengan perkawinan baru dan dengan nqfld ni- kah yang baru pula. Kedua, talaq bain besar, ia3.ah

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  1 6

  talaq tiga. Apabila suami ingin rujuk kembali kepada bekfls isterinya maka bekas iaterinya teraebut barua knwin dahulu dengan laki-laki lain, bersetubuh. dan bercerai lagi dengan laki-laki teraebut serta menung- gu frabia masa idatmya; V.

  b. ila * yaitu suami bersumpah din tidak akan laencampuri isterinya, dan sesudab. empat Dulan auaminya hams 7 memberi keterangan rukun kembali atau cerai* c* li'an adalah putusnya hubangan perkawinan karena sua- mi menuduh isterinya melakukan zinah, dan isteri me- nolak tuduhan itu serta kedua belab pihak menguatkan pendiriannya masing-masing; d. zbibar adalah suami bersumpah bahwa isterinya itu sa- ma dengan ibunyn yang berarti tidak akan menyetubuhi lagi isterinya, akibatnya bila suami rujuk kembali

  « wa.-jib membnyar kafarah atau denda lebih dahulu.

  Kedua, yaitu bentuk perceraian yang berasal dari pihak isteri : a. khul* atau khululc, yaitu suami menceraikan isterinya dengan diaertai se;]umlah uang iwodl atau se.lumlnb bartn aebagai penebus dari isterinya yang mcng- ^Snjuti i'halib, op.cit., h. 124.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  1 7

  inginkan cerai*;

  b. fasakb adalah. putusnyn perkawinan atas permintaan sa- lab. satu pihak yang diajukan pada pe?igad±lan agama, dan selnnjutnyn pengadilan agama yang akan menetapkan ’ perceraian torsebut. Perceraian i?ii biasanya ter;]adi npabila salah sntu pihak menemukan cola atau meraaa tertipu oleh pihak lain, yang umumnya digunakan oleb kaum isteri karena dianggap sobagai imbangnn hnk ta­ laq dari suami,8 c. rafah (gugnt eorU), ialah hak isteri untuk mengaju- kan gugatan cerai apabila teraniaya atau menderita lahir maupun bntinnyn;

  d. murtnd yaitu putuanya perkawinan karena suami atau isteri lceluar dari agama Islam, biasanya digunakan oleh isteri karena sulit bcrcerai dengan suanunya.

  Sodangkan bentuk perceraian ketiga adalah ben­ tuk perceraian yang ter.'jadi karena adanya putusan dari pihak ketiga ikut campur ta.ngan- dalam masalah keluarga suami isteri, pihak ketiga inilnh yaj^g dinamalcnn hakim dan bakam. Mengapa pihak ketiga ikut campur dalam ma- salah keluarga suami isteri ini? Hal ini disebabkan oleh karena kesempumaan pemikiran dalam hukum Ialam,

  8Ibld.. h. 129 yang membarikan kesempatRn atau mengb.ondaki ilcut campur- nya pihak ketiga untuk membnntu menyalesaikan maaalah

  t

  teraebut. Hal teraebut dapat diterangkan sebagai berikut, bahwa keluarga merupakan bagian terkecil dari masyarakat - clan yang tidak terlepaa daripadanya, oleh sebab itu maka maayarakat harua ikut men.jaga keutuhan rumah tangga yaitu beruaaha mendamaikan dalam peraengketaan. Kaum kerRbat, taman sejawat, dan orang-orang terkemuka atau Jcawan de- katnya harua menggunakan, dan mengusahakan perbaikan bagi auami isteri yang aedang baracmgketa. Sebab mengerjakan perbaikav antara yang beraengkota adalah. ,jana baik, dan ibadah aerta amal aaleb. Hal ini aeauai dengan hndith

  Nabi 'Muhammad yang maknanya aebagai berikut : "InginJcah kamu Alcu beritakan yang terlebih afdol dalam dernjnt puaaa, aembahyang dan aedakah? meraka berkata

  i

  ya dan ingin liasullullah, Berkata Raaullullah; mendamaikan 9 orang yang beraengketa". Apabila upaya dari hakam dan hakim untuk menda- maikan auami iateri yang aedang beraengketa rmaih belum terlakaana maka alcibat yang timbul adalah perceraian antara auami dan isteri teraobut. Kedudukan hakam di sini adalah sabagai ;]uru damai, tetapi kalau memang uaa- ha yang dilakukan aebagai pendamai antara suami iateri 1 8

  Q Naaharudin Thaha, op.cit., ,h«24 ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  yang bersengketa tidak dapat terlnk^nna dengnn baik ma­ ka nkibatnyn adalah, hakam dari pihak auami alcan meng- ikrarknn talaq kepada hakam dari pihak iatari* Inilnh yang disebut aebagai nkibnt yang ter.ladi dari periatiwa ayiqoq nntnra sunrai iateri yaitu perceraian.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  BA B I I I

  SYIQOQ BAN PERMASALAHANNYA

  t

  Secara aingkat ayiqoq dan permasalahannya terutama dibah.as dalam rangkaiannya dengan adanya dasar ketentuan hukum Islam yang menggariskan bahwa perceraian suami dan isteri bagnimanapan ; juga tetnp dimurkai Allah. Oleh sebab itu dicarikan ;)alan keluar yaitu syiqoq. ICemutUan tin;jau- annya dikaitlcan dengan masalah Iceterlibatan b.akam dan ha­ kim. Aannyfl lambaga syiqoq itu dimaksudkan agar suami is­ teri tidak langsung cerai. Hukum Islam menentukan berba- gai syarat yang cukup berat sebelum perkawinan dapat di- bubflrkan dan terhadap periatiwa syiqoq harus diadakan perdamaian terlebih dah.ulu. .

  1. Peranan Hakam Masalah pertengkaran antarn auami i3teri itu ti­ dak banyflk diketahui oleh masyarakat, dan ketenteraman masyarakat tidak banyak terganggu maka biasanya yang le­ bih tabu manalnh. ini adalah lingkungan keluarga sendiri* i oleh karena itu soyogyanya yang men;jadi hakam diutamakan dari lingkungan keluarga aendiri, sebab kemungkinan bo- sar hakam tersebut dapat melakukan pondekatan dari hati ke hati secara luwes.

  Menurut Mahmud Yunus haknm itu berperan sebagai 1 9

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  2 0

  hakim, ■bukfin wakil, sebab keduanya barhak men.jatuhkan ta­ laq atau kh.uluk (khul1), menghimpunkan atau menceraikan dengan tidak perlu meminta ijin kapada auami atau isteri.

  WHf

  Hal ini seauai dengan Firman Allah 5 yang menyatakan s Kalau timbul pertengkaran antara keduanya (auami is- tari) maka angkatlah aeorang hakam dari keluarganya

  (auami) dan aeorang hakam dari kaluarganya (iateri). Kalau kedua orang hakam menghendaki pardamaian, Allah akan member! taufik antara keduanya.^-0

  a. i'ugas dan wewenang hakam Oleh karena peranan hakam aebagai pelaku yang nknn mambawakan peranan ;juru damai, maka tugaa hakam adnlnh beruaaha raencari sumfcer peraelisihan yang manendi penyc- bab utama tor;jadinya syiqoq dan beruaaha mencari ;jalan pardamaian bagi auami isteri teraebut, Dalam malak3anakan peranannya tentu parq hakam dari kedua bolah pihak itu parlu mendapat keterangan yang cukup ;]elaa dari auami iateri yang beraangkutan, aahingga atas daaar keterangan atau ha nil yang diperoleh itu hakam dapat memberikan ka- putusan yang aeauai dengan keadaan suami isteri teraebut. Dalam hal ini keputman hakam itu dapat berupa auatu ajakan atau anjuran a gat supayn suami isteri itu dapat

  ^°Mahmud Yunus, Hukum Parkawlnan Dalam Ialum, cat, VII, Ilidnkarya Agang, Jakarta, 19 , h. 138-139. hidup rulum kerobali, atau sebaliknya dapat pula berupa keputuaan yang memutuskan ikntnn suami isteri, biln hnl itu merupakan h.asj.1 yang dapat tfihindarkan dari usahn maksimal kedua hakam itu, b. Fungs! hakam V.

  Fungsi bakaia dalam hal ini, adalah mencakup ten- tang tugaa dan peranan serta wewenangnya dapat ber;jalan lancar seauai apa yarig dihnrapkan oleh. pihak sun ml mau­ pun istori. Yang panting dalam fungni hakam adalah mene- luauri, memahnmi

  3erta

  mangbnyati bnhwn suami iatari me- rupakan. dua individu yang berlainan dalam banyak hnl.

  Oleh karena itu hakam di sin! harua benar-benar mejiemu- lean jalnn keluar yang aeauai dengan kahandak auami is­ teri.

  Jadi di samping hnrus mancari penyebab utamn I dalam timbulnya syiqoq, maka aspek-aspek sosial yang ’ ada dalam kehidupan perkawinan tidak dapat diabaikan

  ,1uga, Dengan pengertian inilnh maka kiranyn hakam da­ pat menyeauaikan segala sikap serta tindaiomnyn dalam ranglta tugaa dan wewenangnya, aehinggn berfungailah adanya hakam tersebut. Inilnh yang dimak3iul bahwa pandekatan yang sematn-mata mejidaaarkan diri pa da a- kal aa;ja belum cukup.

  M I L 1 K FETtP ST\SC\AN u > h v e r s i t a s a i p l a n g o a - S U £ A B A V A 2 1 ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA c. Maaa tugas hakam Maaa tuga a hakam .ini adalah jangka waktu sejalc hakam ditun;juk dan mulai aktip bertugas aampai dengan berakhimya tugas yang diberikan padanya. Di dalam

  Pertama, bakim memberikan jangka waktu ketika akan mengangkat hakam, mrika maaa tugaa hakam aeperti yang ditentukan oleh hakim.

  A1 Qur'an tidalc disebutkan dengan maaa tugaa hakam itu* Namun demikian dapat dilcemukakan jan^ka waktu bagi mnrn tugaanya,

  Kedua, opabila hakim tidalc menentukan batas wnk~ tu maka ada dua macam cara pendekatan beralchimya maaa tugaa hakam yaitu : i« kalau pardamaian tidak berhaail diuaahakan oleh hakam dan mereka menyerahkan kemtiali mnndatnya

  • * kepada hakim yang mengangkat, maka maaa tugaa , hakam adalah mulai mereka diangkat sampai deiigan penyeraban mandat teraebut; ii. bila perdamaian berhaail dicapai, maka maaa tu­ ga s hakam adalah 'mulai mereka diangkat aampni dengan hakim yang menyatakan perdamaian auami iateri di muka aidang.

  Hakam a in (hakam-hakam), disebut ;)uga dengan is- tilah min;jihatil bakim yakni dua hakam dari keluarga ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2 2

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  2 3

  suami isteri yang diangkat oleh hakim, dan masR tugns ba-

  kam raulai mereka diangkflt sampRi

  ini Rdalah ' perkRrn flyi-

  11

  qoq itu diputus, 2, Tata Cara Penflanflkatan Haknm

  Adanya hakam dimaksudkan a^ir eupaya suaiui isteri

  

raempertimbRngkRn segRlfl seauatunya lebih mendekati pera-

  3Ran adil antara auami isteri. Hukum Inlam menggariokan aecara urnu^ untuk terlibatnya hakam, yaitu sebfigaimann disebutkan dalam Surat An Wisaa1 Ryat 35 di mulna tadi.

  Karena perdamaian tidak dapat dicapai oleh Buani dan isteri, maka mereka dapat mengajukan gugatan perkara syiqoq kepada pengadilan agama. Penunjukan hakam dilaku- s e d R p R t - d n p n t n y a kan oleh suami dan isteri yRng diajuknn dari lingkungan keluRrga sendiri. Menun.juk dua orang ha- . knrn itu untuk menyelenaikan porkara qyiqoq ini hukumnya adalah wa;)ib. Kawajiban itu diletakkan pada suami i3teri, j p keluarga, aorta kepada hakim.'

  Kemudian hakim mengnngkat kedua orang hakarr ter- aebut yang diajukan atau'hakim dapat mengangkfit hakam Ininnya berdaaarkan pandanga?inya dan pertimbangannya sendiri. Pen.lelaaannya telah aaya kemukflkan pada bab II

  ■^'Sajuti TbaHib, op.clt. . h.HH

  12Ibicl.. h.105

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  24 di atas.

  3. Penyeloaaian Perkara Syiqoq Bilfl di dalam hukum Islam dikenal adnnyn lemhaga ' ayiqoq, maka hukum perdata (33W) mengenai adanya apa yang disebut, perpiaahan me,1a dan tempat tidur (scbei- ding van tafel en bed). Bertolnk dari b.al ini, maka da- lam pembahasan ini sekedar akan aaya uraiknn terlebih dahulu antara kedua hal teraebut di atas yang mengatur dan tontunyn tidak akan terlepas dalam kaitannya dengan dengan Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perka- winan dan Poraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 ton- tang pelakaanaan undang^undang teraebut.

  Ketentuan~ketentuan yang mengatur perpiaahan me;ja clan tempat tidur dibicarakan dalam *BW setelah ke­ tentuan yang mengatur tentnng percerainn# Mungkin pom*- bontuk BW menganggap perpiaahan me( -|a dan tempat tidur

  13 "aebagai pomutuaan sebagian" dari auatu perkawinan.*

  Kiranya bal ini dapat diterangkan aebagai berikut, bah- wa dengan adanya perpisafran me;]a dan tempat tidur ter­ aebut memang perkawinan manih ada dan masih berlang- sung, namun maealah perkawinan di alni au3.it tlibicara-

  3 3boeto;]o Prawirobamid ;jo;jrt dan Asia Safiocdin, Hukum Oran/r dan Keluarga, cet.II, Alumni, Bundung, 1974, h. 132.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  25

  • - s u m

  lean, oleh karena diputuskannya lembaga ini di antara mi iatari yang barsanglcutan bGrkGwa.jiban untuk hidup bor- sama atau berdiam beraama-sama clan ,juga akibat porl^wimm torhRdap harta kokayaan (vGrmogen) tarhapus saolah-olnh perkawinan telah dibubarkan (lihat pasal 242 BW dan 243 BW).

  Akan tetapi aapek poaitip dari lombaga ini adAlah maaib tarbukanya kemimgkinan bagi auami isteri yang bor- sangkutan untulc damai dan hidup bersama lagi.

  Dari uraian tersebut di atas, kiranya dapat ;iuga dikatakan bahwa lombaga ayiqoq-inipun masih. terdapat atau terbukn kemungkinan untuk damai kembali, bila hal itu masih. mungkin dicapai, tentunya keputuaan tersebut bordaBarkan ketarangan atau data-data yang diperoleh para hakam yang barsanglcutan.

  Lembaga parpioah.an me;ja dnn tempat tidur ini dl- pergunakan oleh mereka yang,(l) dilarang bercerai ber-

  f

  dasffrkan paraturan-peraturan agama (2) tidak dapat minta cerai karena alanamya tidak cukup kuat, (3)' guna memberikan kemungkinan bagi kedua belab. pihak, mengada- kan paraatujuan untuk minta perpisah.an me;|a dan tempat tidur tanpa menyobutkan suatu sebab.

  14Iblr1., b.133

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  2 6

  Apabila dibandingkan antara ketiga butir terbadap

  

3iapa lembaga perpiaahan me.ja dan tempat tidur yang telah

t

  diuraikan di atas dengan lembaga ayiqoq dapatlah dikata- knn adanya auatu keaanaan, di mana perceraian menurut bu-- kum Islam adalah. dilarang, hal mana dinyatalcan sebagai perbuatan halal yang dimurkai Allah, <Jadi terlaranglah auatu perceraian bila belum diuaahakan jalan lainnya agar tidak mengakibatkan perceraian.

  Oleh karena itu dengan dignnaknnnya lembaga nyi-

  qoq hnl

  dibarapkan perceraian dapat dihindari, ini hum- pir aarna dengan butir pertama di ataa, yaitu karena ada- nya larangan perceraian berdasar peraturan-peraturan agamanya.

  Adapim letak perbedaan antara perpiaahan me;ja dan tempat tidur ini sesuai dengan syiqoq dapat diterangkan, ■ bahwa dalam BW ada dua Fiacam bentuk perpiaahan me.ja dan tempat tidur yaitu, karena alanan tertentu dan dengan

  .■Jalan damai akan aaya uraikan di .bawah ini.

  Dalam pa sal 209 BW diaebutkan b^b.wa alasan-alanan yang dapat men^rakibatkan percoraian adalah hanya aebagai berikut : (1) jsinah; (2) meninggalkan tempat tinggal bersama dengan mak^ud jahat; (3) pongbukuman dongan bu- kum pen^ara lima tahun lamanya atau dengan hukunan yang lebih berat, yang diucapkan aetelah perkawinan; (4) me- lukai berat atau menganiaya, dilakukan suntfd terhadap in­ ter! atau sebaliknya dilakukan isteri terhadap guard, de.ngan perbuatan ini akan mombahayalcan ;jiwa pihak yang dilukai atau pihak yang dianiaya, aahinggfl mengnkibntkan luka-luka yang raembahayaknn. Ini dapat dikatakan sesuai dengan apa yang men.jadi daaar alaaan ter.iad.lnya syiqoq, yaitu pertengkaran hebat yang tidak dapat diseloaaikan sondiri. Dari uraian tersebut di atas juga merupalcan penyebab torjadinyn pertengkaran hebat di antara nuami isteri.

  Ada pun porbadaannya. .adalah torletnk pada butir yang kedua, yaitu dengan .jalan damai, hal ini disebutkan dalam pasal 236 BW bahwa atas perraintaan kedua belab pi- bak tanpa menyebutkan alaaan tertentu, pengadilan berwe-

  1 K nang raerautuskan perpisahan me;ja dan tempat tidur* i Hal atau ;jalan tersebut di atas itulah yajig tidak dikenal dalam Syiqoq, sebab sebagaimana diketahui yang men;jac1i nlasan atau faktor utamn ayiqoq adalah juptru keadaan beraclisih atau bertangkar antarH suami isteri yang tidak mungkin mereka' menyelonaikannya sendiri tanpa adanya bantuan atau campur tangannya dari pihak ketiga

  (para hakam). Jadi adanya suatu alaaan yang kuat, dan JugB tanpa menyebutkan auatu sebab.

  Subekti dan T;jitroaudibio, Kltab Undann-Undnn/r Hukum Perdata. cet* VII, ^eriejnahan Burgerlijk Vffttboak,

  Pradnya Paramita, Jakarta, 1970, h# 71 3 5 ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Bila masalah syiqoq dihubungkan dengan pa sal 39 ayat 1 UU 1/1974, yang menyatakan bahwa perceraian dapat dilnkukan di depan sidang pengadilan aetelah pengadilan yang bersangkutan berusaba dan tidak berhasil mendamaikan kedua belab pibak, maka dapatlah ditarik suatu kesimpulan bahvva syiqoq merupakan upaya atau usaha pengadilan untuk mendamaikan kedua bolah pibak, apabila kedua bolab pibak teraebut menga;julc.an porcorqian.^

  Sedangkan menurut pa sal 31 PP 9/1975 usaha menda- maikan dapat dilakukan olob hakim pada setiap sidang pengadilan atau sidang pemeriksaan. Bahknn menurut paaal

  24 PP 9/1975 pengadilan dapat mengi.1inlf.an auami iateri untuk tidak tinggal dalam satu rumah.^ Dengan demikian dapat dikfttakan lembaga syiqoq adalab. uaaha perta'fiia-tama yang barus dilakukan oleh hakim terbadap penga;juan gLJgat- an cerai oleh pihak suami isteri,

  Perkara syiqoq dapat terjadi dalam dua hal, yaitu bila antara suami isteri bertengkar» yang berkepentingan dapat menga.-jukan hal ini kepada para hakim tentang ,ada- nya syiqoq* Kedua, dapat ;ter;jadi dari gugatan cerai oleh hakim ditetapkan men;)adi perkara ayiqoq, hal ini sebagai l6Sn,1uti 1’hnlib, on.clt.. h.105

17 K*\Vant;jik Saleh, Hukum Perkawinan Indonesia,

  cet» II, Ghalia Indonesia, Jakarta, 19767 h 9 - S 3

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  2 9

  usahn dari hakim untuk mendamnikan sun mi istori torse- but, Kemudian hakim mengnngknt dun ornng hakam ya.ng dinjukan sebagai pihak yang mewalcili nun mi isteri untuk menyolesaiknn perkarnnya. Apabjla kedua hakam tidak mencapai knta sepakat, yaitu yang s a W menyataKan ru- juk dan yang sntu menyatnkan cer«i, maka hakim dnpat mombubarlcan kedua hakam itu dan akan mengangkat hnltfun yang baru. Dalam hal ini hakim dapat mengambil Icesim- pulan berdasarlcan pertimbangnnnyn dan pandangannya sendiri,

  Ajchirnya putusan hakam ada dun kemungkinan ya­ itu cerai atau ru;juk kembnli. Hakam mencari penyesuaian pendapat untuk menyatakan ru;juk atau raengikrarkan talaq suami atauknh kh.uluk isteri. Kemudian p'elaksnnaan dan penyele^aiannya tentang perceraian auami isteri itu efi sahknn oleh hakim pengadilan agama,