PEMBELAJARAN IPS BERBASIS KAJUKTER BANGSA MELALAUI STRATEGI CONTEXTUAL LEARNING

PEMBELAJARAN IPS BERBASIS KAJUKTER BANGSA
MELALAUI STRATEGI CONTEXTUAL LEARNING

Makalih

Hamimah

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013

PEMBELAJARAN IPS BElRBASIS KARAKTER BANGSA
MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL LEARNING

Hamimah*

Abstract

Demoralization starts to reach into the education in
Indonesia. The process learning of tends to teach about moral

lesson and manners in text. The government has done some
step to improve the qualit)]of Jdon~sined~icnfion.Especially
to produce the characteristic human in Indonesia. The
Characteristic education is moral education, that consist of
cognitive, ,feeling, and action. Contextual teaching and
Learning (CTL) is a learning strategy that focus on the process
in involvement of students to -find the materials and connect it
with a real life situations, so it can motivate students to aplicate
it in their own life. In this section, there are 7 main
components in the eflective fearning, there are : I )
constructive, 2) questioning, 3)inquiry, 4) learning community
5) modeling, 6) reflection and 7) authentic assessment.
Contextual learning strategies with a variety of models and
methods could uses to increase the characteristic of our
nation.
Keyword :Learning social studies, character and Contextual
learning

Bangsa Indonesia saat ini tengah dihadapkan pada krisis karakter
yang cukup memprihatikan. Demoralisasi mulai merambah ke dunia

pendidikan yang tidak pernah memberikan mainstream untuk berperilaku
jujur, karena proses pembelajaran cenderung mengajarkan pendidikan moral
dan budi pekerti sebatas teks dan kurang dipersiapkan pada siswa untuk
menyikapi dan menghadapi kehidupan yang kontradiktif. Bahkan, fenomena
lahirnya praktik korupsi juga berawal dari kegagalan dunia pendidikan
Hamimah .2013 : Pembelajaran IPS Berbasis K a ~ r ~ gMelalui
s a Strategi

Contextual Learning.

1

dalam menjalankanya fungsinya , ditandai dengan gejala tereduksinya
moralitas dan nurani sebagian dari kalangan akademisi. Banyak bukti
menunjukkan masih tingginya angka kebocoran di institusi terkait,
pengkatrolan nilai oleh guru, plagiaris~nenaskah-naskah skripsi dan tesis,
men-jamurnya budaya nyontek para murid, korupsi waktu mengajar, dan
sebagainya.
Di sisi lain, praktek pendidikan Indonesia cenderung terfokus pada
pengembangan aspek kognitif sedangkan aspek soft skils atau nonakademik

sebagai unsur utama pendidikan karakter belum diperhatikan secara optimal
bahkan cenderung diabaikan. Saat ini ada kecenderungan bahwa target-target
akademik masih menjadi tujuan utama dari
halnya Ujian Nasional (UN), sehingga
sulit

hasil

pendidikan,

seperti

proses pendidikan karakter masih

dilakukan. Oleh karena itu reorientasi pendidikan dari yang hanya

berfokus pada pengembangan kompetensi, menjadi pendidikan yang
berorientasi pada pengembangan karakter yang merupakan suatu keharusan
membangun karakter bangsa, namun orientasi tersebut membutuhkan waktu
yang cukup lama dan hams dilakukan secara berkesinambungan.

Pada saat ini Pemerintah tiada hentihentinya melakukan upaya-upaya
untuk perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia, namun belum semuanya
berhasil, terutama menghasilkan insan Indonesia yang berkarakter. Salah
satu upaya untuk mewujudkan pendidikan yang seperti di atas, para peserta
didik (siswa dan mahasiswa) hams dibekali dengan pendidikan khusus yang
membawa visi misi pokok dalam pembinaan karaktedakhlak mulia dan
Harus ada usaha untuk menjadikan nilai-nilai itu kembali menjadi karakter
yang dibanggakan di hadapan bangsa

lain.

Seperti

dalam

Undang-

Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional yang hams digunakan dalam mengembangkan upaya

pendidikan di Indonesia. Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan, "Pendidikan

.

.:

. .: ;,.:,,.rr,T(&.,,i..',: . ,..: , .,,r...,
, . .. .
,
,... , . ., .. ..., ,,
. ..,,,
.
.
. ..,,.,,,:, ..-,r.. :. ,., ... ,
Hamimah .2013 : Pembelajaran IPS Berbasis Karakter Bangsa Melalui Strategi
,

.

.


.

. I

.!

Contextual Learning.

..,.,l,,.,,..

..?

i!,.
.i.,

..I.

I.


:-2.Y~:,w,?

-

I-

>

LX.

+

*

.

v

"*?
.?A


*r-

Hanliniah .2013 : Penlbelajaran IPS Berbasis Karaker Bangsa Melalui Strategi
Contextual Learning.

,*-*

..- . ,

- -.-

%a

13

alat bagi

siswa untuk dapat meyelesaikan


masalha belajar ketika

mendapatkan tantagan, 4) Learning community

dimana guru senantiasa

membiasakan membangun belajar kelompok atau berpasangan, dalam ha1 ini
siswa dilatih dan dimantapkan pengetahuannya untuk bekerja perorangan.
Komponen ini sangat penting bagi tenvujudnya nilai demokratis menghargai,
gotong royong dan orientasi pada keunggulan, 5 ) Modelling, komponen ini
dapat melahirkan niali-nilai berakhlak mulia, iman dan taqwa, ha1 ini dapat
dipahami dari pemberian contoh figure pahlwan dan lain-lain. 6) Reflection
cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari atau berfikir kebelakang tentang
apa-apa yang sudah dilakukan. Refleksi dapatt berupa pernyataan langsung
tentang apa-apa yang sudah dilakukanpada hari itu baik berupa catatan atau
jurnal dibuku siswa.Komponen ini dapat

melahirkan kesadaran untuk

senantiasa berintropeksi diri setiap kali telah melakukan sesuatau, 7)


Authentic assernent proses pengumpulan data yang bisa memberikan
gambaran perkembangan belajar

siswa baik oleh guru maupun siswa

khususnya bagi siswa komponen ini membiasakan siswa untuk dapat
mengukur diri apakah sudah baik atau sbalikna, anak yang terbiasa dengan
ha1 ini akan nlenjadi tulang punggung Negara dalam membangun bangsa.

D. Kesimpulan Dan Saran
Membentuk karakter siswa merupakan proses yang berlangsung
seumur hidup. Anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter
jika ia tumbuh pada lingkungan yang berkarakter pula.
Pembelajaran dengan menggunakan strategi kontekstual adalah
konsep belajar yang memba~tiguru mengaitkan antara materi yang diajarkan
dengan situasi ilya dan siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikya dengan penerpan dalarn kehidupan mereka sehari-hari. Pendidikan
IPS yang diidentikan dengan fakta konsep yang sifatnya menghafal sudah
semestinya ditinggalkan oleh guru-guru IPS, stretegi kontekstual salah satu


~

.

~

~

~

~

~

~

~

m

.

-

~

,

~

~

~

~

~

~ .ru::y,ym
~
? i.~~+;uu:7%wu.:~
D
1
~.% r,.',
~ ~ r nc
r e % .~
* w . - ; r~ %,..x-:p /

'I.':'
I

.-

' . -w

Harnimah .2013 : Pernbelajaran IPS Berbasis Karakter*Banga ~ e l a l u i ~ t r a l e ~ i
Con textual Learning.

w.

\.

~

14

M

w

~

M

~

altenatif agar pendidikan lebih bennakna dan penerapan pendidikan karakter
bangsa dapat terwujud dalam PRM yang berlangsung di kelas.

~. ~ ...
. ~.

~

~

~-

~

a

~

~

.. ~

~

i ...~
.. .. m . . .., ... .~

- .. ~

~ .. ..~

~

.

r:..
~.

.

... a .i~,.i;c.
s s.:.;.;.-7
~
~.,.... ,-.-.
.
.::.-m -.r ~

;,- ~ -:: :..~

.r i;
~.

Hamimah .2013: Pembelajaran IPS Berbasis Karakter Bangsa Melalui Strategi
Contextual Learning.

~
,,

w

.

~

~

~

~

~

~

~

~

i

Daftar pustaka
Mewangi ratna. 2007. Pendidikan Karakter Solusi Yang Tepat Untuk

Mernbangun Bangsa.Bogor. Indonesia Heritage Foundation
Mulyo karso. 2009. Membangun Karakter Bangsa Melalui Pembelajaran
Kontekstual. http:// agupenajeteng.net
Suyanto. 2009. Urgensi Pendidikan Krakter. Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah

,I

: -... , .. :.... , .. , , . , , ,. , : .: :. . . , , . .: ,. .. - .
-

.

...

.

,.

.

, . . . . .. ...

.,,(...I'....,
..

. . .

,

;

:..

.

.

Hamimah .2013: Pen~belajaranIPS Berbasis Karakter Bangsa Melalui Strategi

Contextual Learning.

16