PENGARUH APLIKASI BIOCHAR TONGKOL JAGUNG DIPERKAYA ASAM NITRAT TERHADAP KADAR C-ORGANIK, NITROGEN, DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG PADA BERBAGAI TINGKAT KEMASAMAN TANAH Effects of Application of Maize Cob Biochar Enriched with Nitric Acid on Organic C, Nit

  

e-ISSN:2549-9793

PENGARUH APLIKASI BIOCHAR TONGKOL JAGUNG

DIPERKAYA ASAM NITRAT TERHADAP KADAR C-ORGANIK,

  

NITROGEN, DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

PADA BERBAGAI TINGKAT KEMASAMAN TANAH

Effects of Application of Maize Cob Biochar Enriched with Nitric

Acid on Organic C, Nitrogen, and Growth of Maize on

  • *

    Various Soil Acidity Levels

  

Hadi Yuananto, Wani Hadi Utomo

Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Jl.Veteran No 1, Malang 65145

  • *penulis korespondensi:

  

Abstract

  The need for food in Indonesia is relatively large, but not followed by optimal land conditions. One of the efforts to improve the quality of land that can be applied is biochar. Biochar used comes from corn cobs with nitrate acid enrichment. The purpose of this research is to know the effect of biochar application of corn cobs enriched nitric acid to C-Organic content, Nitrogen, and vegetative growth of corn plants at different soil pH. The research was implemented in September 2016 - March 2017 at the Tribhuwana Tunggadewi Experimental Garden. This study used a factorial randomized block design with two factors and three replications. The first factor of soil pHs were soil from West Borneo (As), Wajak (Ne), and NTT (Ba). The second factor of biochar applications were without biochar (K), biochar (Bio), and biochar enriched nitrate acid (BioN). The average effect of pH with biochar was no interaction except on the N-total content. However,

  • 1

  overall application of 5 t ha of biochar and biochar enriched nitrate acid had better C-organic, N- total, and growth of maize than control treatment on each soil.

  Keywords: biochar, growth of maize,maize cob, nitrate acid, organic-C, total-N Pendahuluan

  Nusa Tenggara Timur yang merupakan salah satu wilayah kepulauan, dan sebagian besar Kebutuhan pangan di Indonesia yang relatif wilayah memiliki kondisi agroklimat yang besar, namun tidak diikuti dengan kondisi ekstrim, karena berada pada ekosistem semi lahan optimal yang memadai. Salah satu faktor arid yang sangat khas. Menurut Njurumana et tidak optimalnya suatu lahan pertanian

  al

  . (2008) semi arid dicirikan oleh jumlah bulan dipengaruhi oleh reaksi tanah (pH) disuatu kering lebih banyak dibandingkan bulan basah. daerah. Di Indonesia kondisi lahan kurang

  Kondisi iklim yang ekstrim berdampak juga optimal tersebar dibeberapa daerah. Seperti di terhadap laju degradasi hutan dan lahan. Salah

  Kalimantan Barat yang memiliki pH sangat satu upaya dalam perbaikan kualitas tanah masam. Tanah masam disebabkan karena dapat diterapkan bahan-bahan yang tergolong koloid organik didominasi oleh gugus karboksil sebagai bahan pembenah tanah. Teknologi dan fenol yang bersifat racun bagi tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan pembenah (Maas, 1995). Selain itu daerah pada Wajak tanah yaitu biochar. Biochar dapat dibuat yang memiliki pH agak masam serta memiliki dengan memanfaatkan residu biomassa fraksi tanah dominan pasir, menyebabkan pertanian salah satunya tongkol jagung. tingkat kesuburan menjadi rendah akibat

  Menurut Gleser (2001) biochar memiliki sifat mudahnya unsur hara tercuci. Daerah lain yaitu stabil yang dapat dijadikan pembenah tanah.

  • 1
  • 1
  • 1
  • 1
  • 1

  2 AsBio Tanah Kalimantan Barat dan Biochar + pupuk urea

  C sehingga menghasilkan arang kurang lebih selama 4-8 jam (Tambunan, 2014). Sedangkan pengkayaan dengan asam nitrat menggunakan metode Sorption Ammonium Nitrate (Jassal et al., 2015). Pengamatan dilakukan dengan dua objek yaitu tanaman jagung dan tanah. Pengamatan tanaman dilakukan hanya pada fase vegetatif yaitu sampai 10 MST (Minggu Setelah Tanam). Tinggi tanaman jagung dan jumlah daun tanaman jagung yang diamati setiap minggu mulai 1 MST sampai 10 MST setelah itu pengamatan bobot brangkasan dilakukan setelah

  o

  C-600

  o

  9 BaBioN Tanah NTT dan Biochar diperkaya asam nitrat Pembuatan biochar menggunakan alat Pirolisator dengan suhu 500

  8 BaBio Tanah NTT dan Biochar + pupuk urea

  7 BaK Tanah NTT dan pupuk urea, pupuk SP-36, pupuk KCl

  6 NeBioN Tanah Wajak dan Biochar diperkaya asam nitrat

  5 NeBio Tanah Wajak dan Biochar + pupuk urea

  4 NeK Tanah Wajak dan pupuk urea, pupuk SP-36, pupuk KCl

  3 AsBioN Tanah Kalimantan Barat dan Biochar diperkaya asam nitrat

  1 AsK Tanah Kalimantan Barat dan pupuk urea, pupuk SP-36, pupuk KCl

  

e-ISSN:2549-9793

  No Kode Perlakuan Deskripsi

  Tabel 1. Kombinasi Percobaan

  ). Semua perlakuan tersebut diaplikasikan ke dalam polybag yang berisi 10 kg pada masing-masing tanah. Kemudian dilakukan 3 kali ulangan sehingga mendapatkan 27 satuan percobaan.

  ), dan KCl (0,5 g polybag

  ), SP-36 (0,5 g polybag

  , pupuk urea (1,5 g polybag

  atau setara dengan 25 g polybag

  1.Dosis biochar yang diaplikasikan yaitu 5 t ha

  Penelitian dilaksanakan di screen house Kebun Percobaan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Analisis sampel tanah dan biochar dilaksanakan di Laboratorium Kimia Universitas Brawijaya Malang. Waktu penelitian dimulai bulan September 2016 sampai Maret 2017. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman jagung varietas Pioneer 21, Pupuk Urea, Pupuk SP-36, Pupuk KCl, Biochar tongkol jagung, Biochar tongkol jagung diperkaya asam nitrat, dan tiga jenis tanah dengan pH yang berbeda yaitu tanah Kalimantan Barat, tanah Wajak, dan tanah Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial (RAKF) dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu pH tanah dan faktor kedua yaitu pengaplikasian biochar. Perlakuan kombinasi percobaan tersebut disajikan pada Tabel

  Metode Penelitian

  Penggunaan biochar sebagai suatu alternatif sumber bahan organik segar dalam pengelolaan tanah untuk tujuan pemulihan dan peningkatan kualitas kesuburan tanah kurang optimal sehingga sekarang ini menjadi fokus perhatian penting para ilmuan tanah dan lingkungan. Pengaplikasian biochar diharapkan akan dapat memberikan peningkatan kesuburan tanah khususnya dalam memenuhi kebutuhan unsur hara seperti nitrogen, serta menjaga kondisi sifat kimia tanah seperti pH, KTK, dan C- Organik tanah. Utomo et al. (2011) dalam penelitiannya menunjukan bahwa aplikasi biochar dapat meningkatkan kandungan C- Organik terutama pada lapisan 0 sampai 10 cm, peningkatan KTK, meminimalkan pencucian unsur hara, terutama kalium dan nitrogen. Dalam penelitian mengenai biochar sebagai bahan pembenah tanah memang sudah banyak dilakukan, namun biasanya hanya membandingkan jenis biochar dari bahan baku yang berbeda sedangkan untuk pengkayaan kandungan biochar itu sendiri masih jarang dilakukan. Sehingga penelitian ini menggunkaan asam nitrat sebagai bahan pengkayaan biochar dengan tujuan mengetahui pengaruh aplikasi biochar tongkol jagung diperkaya asam nitrat terhadap kadar C- Organik, Nitrogen, dan pertumbuhan tanaman jagung pada pH tanah yang berbeda.

  10 MST (pemanenan) dengan menimbang berat basah dan kering tanaman.

  

e-ISSN:2549-9793

  Sedangkan pada pengamatan tanah dilakukan diawal dan diakhir penanaman, yaitu analisis Laboratorium yang mencakup analisis pH, Nitrogen Total, C-Organik dan Kapasitas Tukar Kation (KTK). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dengan taraf 5%, apabila terdapat pengaruh yang nyata antar perlakuan akan dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significant Difference) serta untuk uji korelasi dan regresi untuk mengetahui hubungan antara variabel pengamatan.

  Hasil dan Pembahasan Analisis dasar tanah

  Hasil analisis dasar (Tabel 2) menunjukan pada kandungan KTK pada ketiga tanah tersebut termasuk kariteria sedang sampai sangat tinggi, namun jika dilihat dari nilai C-Organik ketiga tanah tersebut termasuk kedalam kriteria rendah hingga sedang, dan pada kadar Nitrogen Total ketiga tanah tersebut secara keseluruhan termasuk kedalam kategori rendah.

  Tabel 2. Analisis dasar tanah

  Tanah Parameter pH KTK (me 100kg

  • -1 ) C-Organik (%) N-Total (%)

  Kalbar (As) 3,8 29,54 (Tinggi) 1,53 (Rendah) 0,19 (Rendah) Wajak (Ne) 5,3 18,90 (Sedang) 0,84 (Rendah) 0,12 (Rendah) NTT (Ba) 7,8 52,89 (Sangat Tinggi) 2,7 (Sedang) 0,16 (Rendah)

  Keterangan : Kriteria berdasarkan Balai Penelitian Tanah (2009) Perubahan sifat kimia tanah pH tanah

  Hasil analisis ragam menunjukan bahwa tidak adanya interaksi yang nyata antara perlakuan biochar dengan pH. Namun secara terpisah faktor pH memberikan pengaruh sangat nyata terhadap kemasaman tanah. Uji LSD (Tabel 3) pada faktor pH menunjukan pada tanah Asam nilai pH tertinggi didapakan pada perlakuan Kontrol (K) yaitu pH 4,0 sedangkan nilai pH terendah pada perlakuan BioN yaitu 3,87. Tanah Netral nilai pH tertinggi yaitu pada perlakuan BioN yaitu 5,73 sedangan terendah yaitu Bio 5,50 dan pada tanah Basa nilai pH tertinggi pada perlakuan BioN yaitu 6,73 dan terendah yaitu perlakuan kontrol dan Bio yaitu 6,67. Jika dilihat dari kondisi tanah pada analisis dasar (Tabel 2) pemberian biochar tongkol jagung diperkaya asam nitrat dapat meningkatkan pH pada tanah masam, namun perubahannya tidak secara signifikan serta dapat menurunkan pH pada tanah basa. Selain itu menurut Suntoro (2001) pengaplikasian bahan organik pada tanah masam dengan kandungan Al yang tinggi dapat meningkatkan pH tanah, karena asam-asam organik hasil dekomposisi akan mengikat Al membentuk senyawa kompleks (khelat), sehingga Al tidak terhidrolisis. Penurunan nilai pH terjadi karena adanya proses dekomposisi bahan organik. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan Buckman et al (1982) dalam proses dekomposisi bahan organik terbentuk asam organik dan asam anorganik.

  Tabel 3. Pengaruh perlakuan terhadap pH tanah

  

pH Biochar Rata-rata

Kontrol (K) Biochar (Bio) Biochar+asam nitrat (BioN)

  Asam (As) 4,00 A 3,93 A 3,87 A 3,93 a Netral (Ne) 5,50 A 5,47 A 5,73 B 5,57 b Basa (Ba) 6,67 A 6,67 A 6,73 A 6,69 c LSD 5% 0,23

  

Keterangan : Angka yang diikuti huruf berbeda menunjukkan berbeda nyata menurut uji LSD pada taraf 5%

  • 1

  , terendah perlakuan kontrol 17,99 me 100kg

  • 1
  • 1
  • 1

  • 1
  • 1

  

Keterangan : Angka yang diikuti huruf berbeda menunjukkan berbeda nyata menurut uji LSD pada taraf 5%

C-organik tanah

  Asam (As) 29,18 A 30,42 A 30,18 A 29,92 b Netral (Ne) 17,99 A 20,39 A 20,06 A 19,48 a Basa (Ba) 47,05 A 50,67 A 50,29 A 49,33 c LSD 5% 6,12

  

pH Biochar Rata-rata

Kontrol (K) Biochar (Bio) Biochar+asam nitrat (BioN)

  Tabel 4. Pengaruh Perlakuan terhadap KTK Tanah

  . Secara keseluruhan pengaplikasian biochar memberikan pengaruh lebih baik dibandingan dengan aplikasi kontrol (tanpa biochar) namun perbedaannya tidak seginifikan. Hasil dari aplikasi biochar menunjukan bahwa pengaplikasian biochar lebih baik dibandingkan dengan faktor tanpa biochar, hal ini baik biochar tanpa diperkaya (Bio) ataupun biochar diperkaya (BioN). Menurut Buckman et al. (1982) pengaruh dari penambahan bahan organik seperti bochar dapat meningkatkan kemampuan adsorpsi kation yaitu dua sampai tiga kali koloida mineral dan 30-90% kekuatan mengadsorpsi mineral tanah.

  dan terendah pada perlakuan kontrol 47 me 100kg

  . Tanah Basa nilai KTK tertinggi sama seperti tanah lainnya yaitu perlakuan Bio yaitu 50,67 me 100kg

  dan nilai terendah pada perlakuan kontrol yaitu 29,18 me 100kg

  . Pada tanah Netral nilai tertinggi yaitu pada perlakuan Bio dengan 20,39 me 100kg

  Berdasarkan hasil analisis ragam tidak terdapat interaksi antar faktor. Namun secara terpisah faktor pH memberikan pengaruh berbeda nyata sedangan pada faktor biochar tidak berbeda nyata. Hasil uji LSD (Tabel 4) terhadap faktor pH, pada tanah Asam nilai KTK tertinggi didapatkan pada pengaplikasian biochar (Bio) dengan nilai 30,42 me 100kg

  Kapasitas Tukar Kation (KTK)

  merupakan asam yang dapat memberikan banyak ion higrogen di dalam tanah. bersamaan dengan asam organik lainnya, asam ini merupakan penyebab terbentuknya keadaan keasaman sedang hingga sangat masam. Asam sulfat dan asam nitrat tidak hanya terbentuk, tidak hanya oleh proses penguraian akan tetapi juga oleh kegiatan mikroba pada bahan pupuk tertentu.

  3

  2 SO 4 dan HNO

  Asam organik seperti H

  

e-ISSN:2549-9793

  Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukan bahwa tidak ada interaksi antara kedua faktor. Namun dilihat dari masing-masing faktor terdapat pengaruh yang sangat nyata terhadap faktor pH dan biochar. Dari hasil uji LSD (Tabel 5) masing-masing perlakuan pada faktor pH menunjukan bahwa pengaruh biochar diperkaya asam nitrat pada setiap tanah memiliki nilai C-Organik lebih baik dibandingkan lainnya. Pada tanah Asam nilai C-Organik tertinggi pada perlakuan BioN yaitu 2,40% dan terendah pada perlakuan kontrol yaitu 1,98%. Tanah Netral nilai tertinggi pada perlakuan BioN yaitu 1,33% dan terendah pada perlakuan kontrol yaitu 1,13%. Kemudian pada tanah Basa nilai tertinggi pada perlakuan BioN yaitu 2,28% dan terendah pada perlakuan kontrol yaitu 1,88%. Dari hasil faktor Biochar, perlakuan tanpa biochar nilai C-Organik tertinggi pada tanah Asam yaitu 1,98% dan terendah pada tanah Ne yaitu 1,13%. Pengaplikasian biochar tongkol jagung (Bio) nilai C-Organik tertinggi pada tanah Asam yaitu 2,34% dan terendah tanah Netral yaitu 1,17%. Lalu pada pengaplikasian biochar tongkol jagung diperkaya asam nitrat (BioN) nilai tertinggi pada tanah Asam yaitu 2,40% dan terendah tanah Netral 1,33%. Dilihat dari analisis dasar (Tabel 2) terlihat juga bahwa adanya peningkatan kandungan C-organik pada masing-masing perlakuan. Tingginya kandungan C-organik pada tanah disebabkan terjadinya proses dekomposisi oleh mikroba pengurai di dalam tanah pada biochar sehingga penambahan biochar tongkol jagung dapat

  

e-ISSN:2549-9793

  meningkatkan bahan organik tanah. Menurut dalam penelitian ini menggunakan tongkol Lehmann et al. (2006) menyatakan bahwa jagung sebagai bahan dasar biochar. Bahan pengayaan karbon melalui pemberian kering tanaman umumnya mengandung pembenah tanah biochar memberikan karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, dan pengaruh yang positif terhadap C-organik unsur-unsur mineral lainnya. Karena adanya tanah. Selain itu Buckman et al. (1982) dekomposisi oleh organisme tanah, hasilnya menambahkan bahwa tingginya nilai C-Organik akan menjadi bagian dari tanah karena dipengaruhi oleh sumber bahan organik yaitu diadsorpsi pencampuran fisik secara aktif.

  Tabel 5. Pengaruh perlakuan terhadap C-organik tanah

  

pH Biochar Rata-rata

Kontrol (K) Biochar (Bio) Biochar+asam nitrat (BioN)

  Asam (As) 1,98 bA 2,34 cB 2,40 bB 2,24 b Netral (Ne) 1,13 aA 1,17 aAB 1,33 aB 1,21 a Basa (Ba) 1,88 bA 2,08 bB 2,28 bC 2,08 b Rata-rata 1,67 A

  1.87 B 2,00 B 1,85 LSD 5%

  0,176

  

Keterangan : Angka yang diikuti huruf berbeda menunjukkan berbeda nyata menurut uji LSD pada taraf 5%

Kadar nitrogen total tanah

  nitrogen total pada masing-masing tanah baik diperkaya asam nitrat atau tanpa diperkaya. Berdasarkan analisis ragam terlihat adanya

  Sama halnya jika dibandingkan dengan data interaksi antara kedua faktor. Dari hasil uji analisis dasar N-total (Tabel 2), hasil

  LSD (Tabel 6) nilai kadar nitrogen tertinggi menunjukkan adanya peningkatan nilai N-total didapat yaitu pada perlakuan tanah Asam pada setiap perlakuan khususnya pada dengan pengaplikasian biochar yaitu 0,22% pengaplikasian biochar diperkaya asam nitrat (sedang), kemudian yang terendah yaitu pada atau tanpa diperkaya. Tingginya kandungan perlakuan tanah netral dengan perlakuan nitrogen total pada tanah disebabkan kontrol yaitu 0,09% (sangat rendah). Secara pengaplikasian perlakuan biochar dan biochar keseluruhan hasil analisis laboratorim, aplikasi diperkaya asam nitrat. biochar memberikan pengaruh baik bagi kadar Tabel 6. Pengaruh perlakuan terhadap N-total tanah

  Faktor N-Total (%) Kriteria pH Biochar

  Asam (As) Kontrol (K) 0,201 de Sedang Biochar+urea (Bio) 0,224 g Sedang Biochar+asam nitrat (BioN) 0,216 f Sedang

  Netral (Ne) Kontrol (K) 0,099 a Sangat Rendah Biochar+urea (Bio) 0,108 b Rendah Biochar+asam nitrat (BioN) 0,108 b Rendah

  Basa (Ba) Kontrol K 0,189 c Rendah Biochar+urea (Bio) 0,195 cd Rendah Biochar+asam nitrat (BioN) 0,205 e Sedang

  LSD 5% 0,0065

  

Keterangan : Angka yang diikuti huruf berbeda menunjukkan berbeda nyata menurut uji LSD pada taraf 5%

  

e-ISSN:2549-9793

  7 MST

  Jumlah daun tanaman jagung

  

Keterangan : Angka yang diikuti huruf berbeda menunjukkan berbeda nyata menurut uji LSD pada taraf 5%;

As (tanah masam), Ne (tanah netral), Ba (tanah basa), K (kontrol), Bio (biochar + urea), BioN (biochar + asam nitrat).

  7.75 4.58 3,54 2,94 3,92 4,54

  AsK 41,67 ab 71,67 cd 100,67 a 112,66 a 124,33 b 133,67 b AsBio 55,17 d 78,33 ef 124,00 d 133,33 f 146,67 f 151,67 e AsBioN 39,00 a 58,00 a 124,67 d 130,00 e 143,33 ef 146,67 d NeK 50,00 cd 71,00 c 108,67 b 110,67 a 114,67 a 124,00 a NeBio 47,17 bc 74,33 cde 110,00 b 118,33 b 123,33 b 135,67 b NeBioN 45,33 abc 71,00 c 117,67 c 123,67 c 123,66 b 133,00 b BaK 50,83 cd 64,17 b 117,00 c 126,67 d 130,33 c 140,66 c BaBio 56,00 d 79,67 f 133,33 e 135,33 f 143,33 ef 148,33 de BaBioN 56,17 d 76,00 def 125,67 d 129,66 e 139,00 d 146,33 d LSD 5%

  10 MST

  9 MST

  8 MST

  4 MST

  Biochar sebagai bahan organik dapat meningkatkan mikroba heterotrofik yang berguna sebagai pengurai asam amino menjadi amonium melalui proses amonifikasi, selain itu peran dari mikroorganisme melalui proses nitrifikasi juga dapat mengubah amonium menjadi nitrat sehingga dapat diserap oleh tanaman. Menurut Stevenson (1984), sebagian besar N-total tanah masam dalam bentuk senyawa organik. Setelah terjadi proses mineralisasi, senyawa N-organik akan berubah menjadi NH

  3 MST

  Perlakuan Tinggi Tanaman (cm)

  Tabel 7. Pengaruh perlakuan terhadap tinggi tanaman jagung

  10 MST menunjukan bahwa pengaplikasian biochar dengan penambahan pupuk NPK lebih tinggi diikuti dengan pengaplikasian biochar diperkaya dan kontrol (tanpa biochar), namun jika dilihat pada perbedaan pada masing-masing tanah. pada tanah As Dilihat dari data tersebut secara keseluruhan menunjukan bahwa pengaruh biochar baik tidak diperkaya ataupun diperkaya asam nitrat memiliki pengaruh positif terhadap tinggi tanaman jagung dibandingkan dengan tanpa perlakuan biochar. Dari hasil ini sesuai dengan pernyataan Buckman et al. (1982) senyawa nitrogen organik tertentu dapat diabsorpsi oleh tanaman tingkat tinggi, namun biasanya bahan tersebut tidak mencukupi kebutuhan tumbuhan akan nitrogen, kebanyakan tumbuhan masih memerlukan penambahan nitrat dalam menunjang pertumbuhannya.

  Dilihat dari Tabel 7, tanaman jagung tertinggi pada perlakuan AsBio yaitu 152 cm, kemudian yang terendah yaitu perlakuan NeK yaitu 124 cm. Dari hasil uji LSD (Tabel 7) pengaruh perlakuan sudah terlihat pada 3 MST yaitu dengan adanya interaksi antara faktor pH dan faktor biochar. Pada 3 MST secara keseluruhan pada masing-masing tanah, nilai tertinggi pada pengamatan tinggi tanaman jagung terdapat pada pengaplikasian pupuk NPK hal ini disebabkan karena pemberian pupuk anorganik yang memiliki sifat mudah diserap oleh tanaman, sedangkan pada biochar perlu adanya proses dekomposisi mengubah kandungan nitrogen sehingga dapat diserap oleh tanaman. Kondisi pada 7 MST menunjukan bahwa faktor pengaplikasian biochar diperkaya ataupun tidak memiliki nilai lebih baik dibandingan dengan perlakuan kontrol (tanpa biochar). Kemudian pada pengamatan terakhir yaitu

  Pertumbuhan tanaman jagung Tinggi tanaman jagung

  4 -N dan NO 3 -N yang dapat digunakan oleh tanaman.

  Dari hasil ANOVA secara keseluruhan tidak ada interaksi antar faktor terhadap jumlah daun. Pengamatan masing-masing perlakuan pengalami peningkatan jumlah yang berbeda pada setiap minggu. Pada 10 MST pada

  

e-ISSN:2549-9793

  masing-masing tanah pengaplik aplikasian biochar dipengaruhi oleh kondisi uns unsur hara di dalam diperkaya (BioN) atau tanpa npa diperkaya (Bio) tanah. Menurut Paliwal (200 2000) bahwa jumlah lebih baik dibandingkan de dengan perlakuan daun pada umumnya berkis rkisar antara 10-18 kontrol, yaitu rata-rata 10 daun daun (Gambar 1). helai, rata-rata munculnya da daun yang terbuka Peningkatan jumlah daun t tanaman jagung sempurna adalah 3-4 hari setia etiap daun.

  Gambar mbar 1. Pengaruh perlakuan terhadap jumlah daun

  Berat brangkasan tanaman jagung Keterangan : Angka yang diiku diikuti huruf berbeda menunjukkan berbeda nyata me menurut uji LSD pada

  Berat brangkasan merupakan be berat keseluruhan

  taraf 5%

  dari daun dan batang tanaman man jagung. Berat brangkasan ditimbang setela etelah

  10 MST.

  Hasil analisis menunjukkan n bahwa pemberian Berdasarkan hasil analisis is ragam bahwa biochar tongkol jagung baik baik yang diperkaya terdapat beda nyata terhadap be p berat brangkasan ataupun tidak menunjukan an nilai yang lebih tanaman jagung yang disajikan pa an pada Tabel 8. tinggi pada masing-masing ing kondisi tingkat kemasaman tanah. Tingginya inya berat brangkasan

  Tabel 8. Pengaruh perlakuan an terhadap berat dipengaruhi oleh proses pertumbuha pertumbuhan tanaman brangkasan tanaman baik dari jumlah daun, ba un, batang dan akar

  Berat Bra Brangkasan tanaman. Semakin tinggi pe i pertumbuhan dari Pelakuan (Setelah lah Panen) suatu tanaman semakin ting tinggi pula berat Basah Kering brangkasan pada suatu tanama naman. -1 -1 (g polybag ) (g polybag )

  AsK 245,00 c 42,80 c

  Kesimpulan

  AsBio 277,33 d 46,80 c Biochar tongkol jagung dipe diperkaya asam nitrat

  AsBioN 330,00 e 63,43 d memberikan pengaruh positif itif antara C-Organik NeK 97,33 a 16,10 a dengan Nitrogen Total da dalam tanah yang NeBio 185,00 b 31,95 b mengakibatkan peningkatan tan unsur hara di NeBioN 200,00 b 30,63 b ketiga tingkat kemasaman ta tanah dibandingkan BaK 120,00 a 19,90 a dengan perlakuan tanpa bioc biochar. Pemberian BaBio 230,00 bc 32,75 b asam nitrat pada biochar da dapat meningkatkan BaBioN 295,00 de 40,78 c pertumbuhan tanaman jagung ung namun hasilnya LSD 5% 45,45 6,83 tidak berbeda secara signifikan sig dengan pengaplikasian biochar tanpa npa asam nitrat.

  

e-ISSN:2549-9793

Daftar Pustaka Balai Penelitian Tanah. 2009. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk. Edisi kedua. Bogor. hal. 211. Buckman, H., Nyle, O. dan Brady, C. 1982. Ilmu Tanah. Bharatara Karya Aksara. Jakarta. Gleser, B. 2001. The terra preta phenomenin: a model for sustainable agriculture in the humic tropic. Die Naturwissenschaften 88 : 37-41. Hardjowigeno, S. 2015. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta. Jassal, R.S., Johnson, M.S., Molodovskaya, M., Black, T.A., Jollymore, A. and Sveinson, K.

  2015. Nitrogen enrichment potential of biochar in relation to pyrolysis temperature and feedstock quality.

  Journal of Enviromental Management 152: 140-144. . Lehmann, J., Gaunt, J. and Rondon, M. 2006. Bio- char sequestration in terrestrial ecosystems. a review. Mitigation and Adaptation Strategies for Global Change 11 : 403-427.

  Maas, A. 1997. Pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

  Alami 2 (1) : 21-28 Njurumana, G.N.D., Hidayatullah, M. dan

  Butarbutar, T. 2008. Kondisi tanah pada sistem Kaliwu dan Mamar di Timor dan Sumba. Info Hutan

  5 (1): 45-51 Paliwal, R. I. 2000. Tropical Maize Morphology. In: Tropical Maize: Improvement and Production.

  Food and Agriculture Organization of United Nations Rome. p 13-20. Rome. Stevenson, F.J. 1982. Humus Chemistry, Genenis,

  Composition, Reaction . 2nd ed. John Wiley and Sons, New York.

  Suntoro. 2001. Pengaruh residu penggunaan bahan organik, dolomit, dan KCl pada tanaman lacang tanah (Arachis hypogeae L.) pada Oxic Dystrudept di Jumapolo, Karanganyar. Habitat 12(3): 170- 177. Tambunan, S., Handayanto, E. dan Siswanto, B.

  2014. pengaruh aplikasi bahan organik segar dan biochar terhadap ketersediaan P dalam tanah di lahan kering Malang Selatan. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan 1(1): 89-98.

  Utomo, W.H., Sukartono, Kusuma, Z. and Nugroho, W.H. 2011. Soil fertility status, nutrient uptake, and maize (Zea mays L.) yield following biochar and cattel manure application on sandy soils of Lombok, Indonesia. Journal of Tropical Agriculture . 49 (1-2): 47-52.

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS PEMBERIAN BAHAN BIOGEOTEKSTIL TERHADAP KERAGAMAN MIKORIZA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN KENTANG DI ANDISOL, BATU Effectiveness of Biogeotextile Materials to Micoriza Diversity as Effort of Improving Potato Production in an Andisol

0 0 8

FITOREMEDIASI AIR TERCEMAR LOGAM KROMIUM DENGAN MENGGUNAKAN Sagittaria lancifolia DAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN KANGKUNG DARAT ( Ipomea reptans Phytoremediation of Cromium Contaminated Water Using Aquatic Sagittaria lancifolia and pistia stri

0 0 8

HUBUNGAN PENDUGAAN CADANGAN KARBON PADA TEGAKAN JATI MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN PENGUKURAN LAPANGAN Relationship of Carbon Stock Estimation on Teak Using Remote Sensing and Field Measurement

0 0 12

ANALISIS KETERSEDIAAN AIR PADA PERTANIAN LAHAN KERING DI GUNUNGKUDUL YOGYAKARTA Analysis of Water Availability on Dryland Farming in Gunungkidul Yogyakarta

0 1 6

PENGARUH RESIDU BICOHAR TONGKOL JAGUNG DIPERKAYA AMONIUM SULFAT TERHADAP BEBERAPA SIFAT TANAH DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG MANIS DI pH TANAH YANG BERBEDA Effects of Maize Cob Biochar Residue Enriched with Ammonium Sulphate on Soil Properties and Groth o

0 0 8

MANAJEMEN BAHAN ORGANIK UNTUK REKLAMASI LAHAN: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA SIFAT KIMIA TANAH DAN PERTUMBUHAN POHON DI LAHAN TIMBUNAN BEKAS TAMBANG BATUBARA PT BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk.

0 0 12

FITOREMEDIASI AIR TERCEMAR TEMBAGA (Cu) MENGGUANAKAN Salvinia molesta DAN Pistia stratiotes SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN Brassica rapa Phytoremedation of Copper (Cu) Contaminated Water Using Salvinia molesta and Pistia stratiotes and Its

0 0 12

APLIKASI PUPUK HAYATI MAJEMUK CAIR PADA TANAMAN TEBU DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X KEDIRI

0 1 8

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN CABAI MERAH PADA MUSIM HUJAN DI KABUPATEN LAMONGAN, JAWA TIMUR MENGGUNAKAN INTEGRASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN SISTEM PENILAIAN KESESUAIAN LAHAN Land Suitability Evaluation for Red Chili of Rainy Season at Lamo

0 0 8

SIMULASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP KETERSEDIAAN AIR TANAMAN TEBU DI WILAYAH MALANG Simulation of Impact of Climate Change on Water Supply Availability for Sugarcane in Malang Region

0 0 10