BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - PENGARUH NIAT BERPERILAKU DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA - Perbanas Institutional Repository

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

  Adapun penelitian terdahulu yang menjadi rujukan dalam penelitian diantaranya adalah :

1. Nguyen Thi Ngoc Mien dan Tran Phuong Thao (2015)

  Penelitian dengan judul “Factors Affecting Personal Financial Management

  Behaviors

  ” ini dilakukan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manajemen keuangan pribadi, dimana faktor-faktor tersebut meliputi: sikap keuangan pribadi, pengetahuan keuangan, Locus Of Control (LOC). Sampel terdiri dari 307 responden yang berumur antara 19 hingga 30 tahun dan bertempat tinggal di kota Ho Chi Minh, Vietnam. Dimana sampel ini dambil dengan teknik convenience sampling. Data dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner untuk responden yang terpilih. Teknik analisis yang digunakan adalah Structural Equation Model (SEM) dan software yang digunakan adalah AMOS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap keuangan dan pengetahuan keuangan memiliki hubungan positif signifikan dengan perilaku pengelolaan keuangan pribadi. Orang yang memiliki lokus kontrol eksternal lebih mengarah perilaku pengelolaan keuangan yang lebih buruk. Selain itu, hasil tidak mendukung untuk pengaruh tidak langsung dari pengetahuan keuangan pada perilaku manajemen keuangan melalui locus of

  control dan peran moderator pengetahuan keuangan pada hubungan antara sikap dan perilaku keuangan manajemen keuangan.

  Persamaan: Topik yang dijadikan penelitian sama-sama mengenai pengelolaan keuangan pribadi. Alat pengumpulan data primer pada penelitian ini dan penelitian terdahulu adalah dengan menggunakan kuesioner. Perbedaan: Dalam teknik analisis data, pada penelitian sebelumnya memakai Structural

  Equation Model (SEM) dan software yang digunakan adalah AMOS,

  sedangkan pada penelitian ini menggunakan Multiple Regression Analysis (MRA) dengan software SPSS 16.0 for windows. Variabel independen yang dipakai pada penelitian terdahulu adalah LOC, Pengetahuan Keuangan dan Sikap sedangkan dalam penelitian ini memakai Niat Berperilaku dan Kecerdasan Spiritual sebagai variabel independen. Teknik sampling pada penelitian terdahulu memakai convenience sampling sedangkan dalam penelitian ini memakai purposive sampling dan snowball sampling.

2. Adrie Putra (2014)

  Penelitian yang berjudul “Pengujian Personal Financial Behavior, Planned

  Behavior terhadap Self Control Behavior dengan Theory Planned of Behavior” bertujuan untuk memberikan bukti tentang perilaku pengelolaan

  keuangan, yang tercermin dari perilaku dan sikap yang digambarkan dengan variabel ; power prestige, retention time, subjective norms, behavioral

  control, intentions, behaviors dan conscientiousness. Responden pada penelitian ini adalah 200 mahasiswa Universitas yang datang dari berbagai tempat di daerah JaBoDeTaBek. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dengan cara mendatangi responden dan mewawancarai sesuai dengan butir-butir pertanyaan yang ada pada lembar kuesioner. Penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square (PLS) dengan menggunakan analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan keuangan yang baik sangat diperlukan untuk tujuan peningkatan kesejahteraan, hal ini ditunjukan dengan tingginya tingkat conscientiousness, retention time dan kontrol perilaku yang menunjukkan tingkat yang signifikan terhadap niat dan perilaku seseorang akan self-controling pada pengelolaan keuangan pribadi. Niat self-controlling dalam pengelolaan pribadi sangat berpengaruh terhadap perilaku dalam pengelolaan keuangan. Persamaan: Topik yang diangkat adalah pengelolaan keuangan pribadi atau bisa diartikan sebagai pengelolaan keuangan keluarga. Penelitian terdahulu dan penelitian ini juga sama-sama meneliti tentang niat berperilaku terhadap pengelolaan keuangan. Alat pengumpulan data primer pada penelitian ini dan penelitian terdahulu adalah dengan menggunakan kuesioner. Perbedaan: Dalam teknik analisis datanya pada penelitian sebelumnya memakai Partial

  

Least Square (PLS), sedangkan pada penelitian ini menggunakan Multiple penelitian terdahulu adalah power prestige, retention time, subjective norms,

  behavioral control, intentions, behaviors dan conscientiousness, sedangkan

  dalam penelitian ini memakai Niat Berperilaku dan Kecerdasan Spiritual sebagai variabel independen. Responden pada penelitian terdahulu adalah mahasiswa universitas yang datang dari berbagai tempat di daerah JaBoDeTaBek, sedangkan pada penelitian ini responden yang digunakan adalah pengelola keuangan keluarga yang bertempat di daerah Gerbangkertasusila.

3. Peter Garlans Sina dan Andris Noya (2012)

  Penilitian dengan judul “Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap Pengelolaan Keuangan Pribadi

  ” dilakukan untuk menguji apakah kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan pribadi. Sampel pada penelitian ini adalah 100 mahasiswa strata satu psikologi UKSW. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dengan teknik

  accidental sampling yaitu mahasiswa strata satu psikologi yang secara

  kebetulan ditemui pada saat mengadakan pengumpulan data. Variabel kecerdasan spiritual pada penelitian ini adalah variabel independen, sedangkan variabel pengelolaan keuangan pribadi merupakan variabel dependen. Teknik analisis untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif namun tidak signifikan antara kecerdasan spiritual terhadap manajemen keuangan pribadi, dan hal ini disebabkan dibutuhkannya faktor lain untuk meningkatkan seni mengelola uang pribadi.

  Persamaan: Variabel independen yang digunakan yaitu Kecerdasan Spiritual dan variabel dependen yaitu pengelolaan keuangan pribadi yang dapat juga disebut menjadi pengelolaan keuangan keluarga. Perbedaan: Perbedaan antar penelitian ini dan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian ini memakai analisis regresi linier berganda (MRA). Dan mengenai variabel, pada penelitian sebelumnya variabel dependen yang digunakan adalah pengelolaan keuangan pribadi. Sedangkan pada penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah pengelolaan keuangan keluarga. Selain itu pada penelitian sebelumnya, teknik pengumpulan datanya juga menggunakan kuesioner dengan teknik accidental sampling sedangkan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Dan sampel yang digunakan dalam penelitian sebelumnya merupakan mahasiswa strata satu psikologi UKSW sedangkan pada penelitian ini, sampel yang digunakan adalah pengelola keuangan keluarga.

  12 Berikut adalah tabel perbandingan antara penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang:

  Tabel 2.1 PERBANDINGAN PENELITIAN TERDAHULU DAN PENELITIAN SEKARANG

  Keterangan Penelitian Penelitian I Penelitian II Penelitian III Penelitian Sekarang Peneliti Nguyen Thi Ngoc Mien dan

  Tran Phuong Thao (2015) Adrie Putra (2014) Peter Garlans Sina dan Andris Noya (2012) Ririt Faridawati (2016)

  Judul Factors Affecting Personal Financial Management Behaviors

  Pengujian Personal Financial Behavior , Planned Behavior terhadap Self Control Behavior Dengan Theory Planned of Behavior

  Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap Pengelolaan Keuangan Pribadi Pengaruh Niat Berperilaku dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Pengelolaan Keuangan Keluarga Variabel

  Independen Locus Of Control . Pengetahuan Keuangan, dan Sikap Keuangan

  Power prestige, retention time, subjective norms, behavioral control, intentions, behaviors & conscientiousness

  Kecerdasan Spiritual Niat Berperilaku, Kecerdasan Spiritual Variabel Dependen

  Perilaku Pengelolaan Keuangan Pribadi Perilaku Pengelolaan Keuangan Pribadi

  Pengelolaan Keuangan Pribadi Pengelolaan Keuangan Keluarga Teknik Sampling Convenience sampling Purposive sampling Accidental sampling Purposive sampling, Snowball sampling

  Populasi Penduduk kota Ho Chi Minh, Vietnam Mahasiswa universitas yang datang dari berbagai tempat di daerah jabodetabek Mahasiswa strata satu psikologi UKSW Pengelola keuangan keluarga yang bertempat tinggal di kota Gresik, Mojokerto, Surabaya dan Sidoarjo.

  Teknik Analisis SEM dan AMOS Partial Least Square (PLS) Analisis Regresi Analisis Regresi Linier Berganda/ Multiple Regression Analysis (MRA)

  Jenis Data Data Primer Data Primer Data Primer Data Primer

  13

  Hasil Penelitian Sikap keuangan dan Tingginya tingkat Terdapat pengaruh yang pengetahuan keuangan memiliki conscientiousness, retention positif namun tidak signifikan hubungan positif signifikan time dan kontrol perilaku antara kecerdasan spiritual dengan perilaku pengelolaan menunjukkan tingkat yang terhadap pengelolaan keuangan pribadi. Seseorang signifikan terhadap niat dan keuangan pribadi, dan hal ini dengan lokus kontrol eksternal perilaku seseorang akan self- disebabkan dibutuhkannya akan mengarah pada perilaku controling akan pengelolaan faktor lain untuk pengelolaan keuangan yang keuangan pribadi. Niat self- meningkatkan seni mengelola lebih buruk. Hasil penelitian controlling dalam pengelolaan uang pribadi. tidak mendukung untuk pribadi sangat berpengaruh pengaruh tidak langsung dari signifikan terhadap perilaku pengetahuan keuangan pada dalam pengelolaan keuangan. perilaku manajemen keuangan melalui locus of control dan peran moderator pengetahuan keuangan pada hubungan antara sikap dan perilaku keuangan manajemen keuangan.

  Sumber: Nguyen Thi Ngoc Mien dan Tran Phuong Thao (2015), Adrie Putra (2014), Peter Garlans Sina dan Andris Noya (2012).

2.2 Landasan Teori

  Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, ada beberapa teori yang digunakan untuk mendukung penjelasan-penjelasan serta untuk mendukung analisis-analisis pembahasan yang akan dilakukan.

2.2.1 Pengelolaan keuangan keluarga

  Menurut Yulius Eka (2014 : 25) pengelolaan keuangan merupakan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Pengertian pengelolaan keuangan (Ayoeb, 2008) lainnya yaitu merupakan proses merencanakan keuangan, termasuk keadaan dan sasaran keuangan yang telah dipersiapkan. Dalam jurnal Sina dan Noya (2012 : 173) menyatakan bahwa salah satu aplikasi dari pengelolaan keuangan adalah pengelolaan keuangan pribadi yang merupakan proses perencanaan dan pengendalian keuangan dari unit individu atau keluarga.

  Sementara itu, Safir Senduk dalam Sina dan Noya (2012: 173) menyatakan bahwa cara pengelolaan keuangan pribadi/keluarga meliputi: pertama, menentukan harta produktif yang ingin dimiliki, tulis pos-pos harta produktif yang diinginkan tersebut di kolom harta produktif, segera setelah mendapatkan gaji, prioritaskan untuk memiliki pos-pos harta produktif sebelum membayar pengeluaran yang lain. Kalau perlu, pelajari seluk-beluk masing- masing harta produktif tersebut. Kedua, mengatur pengeluaran. Nalarnya adalah berusaha sedikit lebih keras pada diri untuk tidak mengalami defisit karena defisit Prioritaskan pembayaran cicilan utang, lalu premi asuransi, kemudian biaya hidup. Pelajari cara mengeluarkan uang secara bijak untuk setiap pos pengeluaran.

  Ketiga, hati-hati dengan utang. Penjelasannya adalah caranya ketahui kapan sebaiknya berutang dan kapan tidak berutang. Kuasai tip yang diperlukan jika ingin mengambil utang atau membeli barang secara kredit. Kuasai tip yang diperlukan bila pada saat ini terlanjur memiliki utang.

  Tidak jauh berbeda, Indrasto dan Gunanto (2010: 2) menyatakan bahwa pengelolaan keuangan keluarga dengan menuliskan setiap pemasukan dan pengeluaran dalam pos-pos keuangan akan memberikan arahan dan pedoman untuk membuat keputusan keuangan. Sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kehabisan uang sebelum tanggal gajian dan lain sebagainya.

2.2.2 Niat berperilaku

  Niat merupakan kehendak, rencana, tekad, dan janji kepada diri sendiri untuk melakukan suatu tindakan tertentu (R. Bambang S, 2014 : 125). Hal ini berarti, individu akan bertindak atau berperilaku sesuai dengan kehendak atau niat yang dimilikinya.

  Dalam Theory of Planned Behavior (Ajzen, 1991 : 181) menyatakan bahwa penentu terpenting perilaku seseorang adalah intensi (niat) untuk berperilaku. Artinya, jika individu memiliki niat untuk melakukan suatu perilaku maka individu cenderung akan melakukan perilaku tersebut, sebaliknya, jika individu tidak memiliki niat untuk melakukan suatu perilaku maka individu cenderung tidak akan melakukan perilaku tersebut. Niat berperilaku adalah pada keyakinan seseorang terhadap apa dan bagaimana yang dipikirkan orang- orang yang dianggapnya penting) dan persepsi pengendalian perilaku. Secara umum, apabila sikap dan norma subjektif menunjuk ke arah positif serta semakin kuatnya kontrol yang dimiliki maka tingkat niat berperilaku pun semakin kuat.

  Seseorang yang memiliki niat yang kuat untuk menampilkan suatu perilaku tertentu diharapkan semakin berhasil pula ia dalam melakukan perilaku tersebut.

  Namun niat bisa berubah karena waktu. Semakin lama jarak antara niat dan perilaku, maka semakin besar kecenderungan terjadinya perubahan intensi (niat).

  Selama niat belum diubah menjadi tindakan-tindakan, maka niat masih berupa keinginan atau kecenderungan untuk berperilaku saja.

2.2.3 Kecerdasan spiritual

  Pada awalnya, kecerdasan manusia diidentikkan dengan kecerdasan intelektual, yang merupakan kecerdasan yang berkaitan dengan berhitung, berpikir secara logika, kenyataan, dan linear (berpikir lurus). Namun dengan seiring perkembangan pengetahuan manusia, maka ditemukan tipe-tipe kecerdasan lainnya yang salah satunya yaitu kecerdasan spiritual.

  Kecerdasan spiritual dinilai sebagai kecerdasan yang tertinggi karena erat kaitannya dengan kesadaran seseorang untuk bisa memaknai segala sesuatu.

  Akhmad (2010 : 31) berpendapat bahwa kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang mengangkat fungsi jiwa sebagai perangkat internal diri yang memiliki kemampuan dan kepekaan dalam melihat makna yang ada di balik sebuah kenyataan atau kejadian tertentu. Sehingga tetap tenang dalam menurut Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin (2009 : 237) menjelaskan bahwa kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang bersifat religius, di mana seseorang mampu memahami dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari- hari dengan beribadah sesuai agama masing-masing dan dalam pengambilan keputusan selalu berorientasi pada nilai-nilai kehidupan agamanya.

2.2.4 Pengaruh niat berperilaku terhadap pengelolaan keuangan keluarga

  Niat merupakan cerminan dari kemauan atau keinginan seseorang untuk melakukan perilaku tertentu. Dengan memiliki niat, maka dapat dikatakan bahwa seseorang tersebut akan berperilaku atau bertindak sesuai dengan niatnya.

  Perhatian utama dari Theory of Planned Behavior adalah pada niat seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku, hal ini dikarenakan niat merupakan variabel perantara yang menyebabkan terjadinya perilaku dari suatu sikap. Jika dikaitkan dengan pengelolaan keuangan dalam keluarga, seorang pengelola keuangan yang memiliki keyakinan untuk dapat bebas secara finansial, maka dia akan membentuk sikap terhadap uang yang bersifat positif yaitu kecenderungan menggunakan uang yang diarahkan kepada masa depan. Sehingga dari terbentuknya sikap tersebut maka muncullah niat untuk mengelola keuangan keluarga dengan baik dan nantinya orang tersebut akan berperilaku atau bertindak secara nyata seperti melakukan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana dalam keluarga tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa niat berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan keluarga.

  

2.2.5 Pengaruh kecerdasan spiritual terhadap pengelolaan keuangan

keluarga

  Keterkaitan antara kecerdasan spiritual dan pengelolaan keuangan keluarga dikemukakan oleh Karvof (2010 : 25) yang menegaskan bahwa kecerdasan spiritual dibutuhkan dalam mengelola uang karena dapat meningkatkan sifat filantropis, yakni mencintai sesama manusia yang diwujudkan kedalam bentuk memberikan bantuan harta (charity/amal) kepada pihak yang membutuhkan dengan tujuan pemberdayaan (empowerment). Seseorang dengan kecerdasan spiritual yang baik akan memiliki perilaku yang tidak mementingkan diri sendiri atau keluarga sehingga orang tidak mencintai hartanya secara berlebihan dan berakibat pada banyak berkat, kerabat, dan kawan.

  Berkaitan dengan pengalokasian dalam mengelola keuangan, Karvof menyatakan bahwa hal pertama yang harus dilakukan ketika menerima penghasilan atau gaji adalah menyisihkan dan mengalokasikan 10%-nya untuk

  

charity . Amal (charity) merupakan kebutuhan spiritual yang manfaatnya sangat

  banyak, yang mana dapat membuat individu merasakan perasaan yang menyenangkan, mendamaikan, dan menentramkan. Hal ini akan mengakibatkan efek lanjutan pada kejernihan pikiran. Bermodalkan kejernihan pikiran itulah seorang individu akan bersikap atau berperilaku dengan bijak dan tepat ketika mengelola uang baik pribadi maupun keluarga.

  Pemahaman yang baik atas kecerdasan spiritual atau kecerdasan yang bersifat religius ini juga akan membangkitkan rasa syukur, ikhlas, sabar dan tawakkal dalam diri seseorang. Muhammad Safak (2006 : 47) menjelaskan bahwa rasa syukur adalah menerima apa pun secara ikhlas yang diberikan oleh tuhan kemudian menggunakan dan mengelola nikmat tersebut dengan baik. Ketika mendapatkan penghasilan yang sedikit, seseorang yang memiliki kecerdasan spiritual akan ikhlas menerimanya dan tetap mengelolanya dengan baik. Selain itu, kecerdasan spiritual juga akan membuat seseorang untuk berpasrah diri kepada tuhan (tawakkal) atas sesuatu yang telah diusahakan, maka orang tersebut tidak akan bersedih atau menyalahkan keadaan jika hasilnya tidak sesuai keinginan. Hal ini akan berefek pula pada pikiran yang tenang. Bila pikiran tetap tenang walau sedang dalam kondisi tidak baik/sedih, otak tetap bisa menghasilkan ide-ide kreatif, sehingga langkah yang akan diambil selanjutnya menjadi terarah dan berpeluang mendapat hasil yang optimal. Jika dikaitkan dengan pengelolaan keuangan, seseorang dengan kecerdasan spiritual akan tetap tenang dalam menghadapi sebuah masalah keuangan, karena dengan pikiran yang tenang dapat menghasilkan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah keuangan tersebut serta mendapatkan ide baru untuk memperbaiki cara pengelolaan keuangannya agar lebih baik lagi.

  Mengelola keuangan tidak hanya bagaimana menggunakan uang dengan baik, tetapi juga mengenai bagaimana memperoleh uang tersebut. Uang yang baik adalah uang yang halal atau uang yang didapatkan dengan cara yang benar. Akhmad (2010 : 45) menyatakan bahwa seseorang yang dilanda rasa takut akan kemiskinan yang berlebihan akan membuat orang tersebut lupa terhadap hukum dan nilai, sehingga orang tersebut akan melakukan berbagai cara untuk tidak jatuh miskin, seperti menipu, mencuri, atau melakukan korupsi. Namun hal tersebut tidak berlaku pada orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi. Ia akan menghadapi dan mengelola rasa takut itu dengan baik sehingga ia akan berusaha untuk memperoleh penghasilan (uang) dengan cara yang benar.

  Ayranci (2011 : 21) berpendapat bahwa kecerdasan spiritual berkaitan dengan kesadaran dan kemauan individu untuk menghadapi tantangan. Kesadaran yang dimaksud adalah kesadaran diri yang meliputi menyadari diri sendiri dan bersikeras untuk menjadi pribadi yang benar. Jika dikaitkan dengan perilaku dalam mengelola keuangan keluarga, seseorang yang memiliki pemahaman akan kecerdasan spiritual akan memiliki kesadaran akan kelemahan atau kekurangan dari dirinya sendiri. Ketika menyadari apa yang menjadi kekurangannya dalam mengelola keuangan maka orang tersebut akan mengubah perilaku pengelolaan keuangannya menjadi lebih baik lagi.

  Sehingga dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan spiritual memiliki pengaruh pada pengelolaan keuangan keluarga.

2.3 Kerangka Pemikiran

  ) (

  

Niat

Berperilaku

  Uang

  Demografi s Sikap thd

  Keuangan Faktor

  Materialitas Literasi

  Locus of Control Perilaku Pengelolaan keuangan Keluarga

  Keluarga (Y)

  Pengelolaan Keuangan

  Berikut adalah kerangka pemikiran kolaborasi riset dosen dengan mahasiswa dan kerangka penelitian saat ini: Sumber: Diolah

  Gambar 2.1 KERANGKA PEMIKIRAN KOLABORASI RISET DOSEN DENGAN MAHASISWA H

  (X

  Kecerdasan Spiritual

  1 )

  (X

  Niat Berperilaku

  Gambar 2.2 KERANGKA PENELITIAN

  2 Sumber: Diolah

  1 H

  2

2.4 Hipotesis Penelitian

  Dalam penelitian ini, dikembangkan hipotesis didasarkan pada masalah dan kerangka hipotesis yang telah dijelaskan sebelumnya maka dirumuskan beberapa hipotesis sebagai berikut: H : Niat berperilaku berpengaruh positif signifikan terhadap pengelolaan

  1 keuangan keluarga.

  H

  

2 : Kecerdasan spiritual berpengaruh positif signifikan terhadap pengelolaan

keuangan keluarga.

Dokumen yang terkait

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu - PENGARUH KONTROL DIRI DAN ORIENTASI MASA DEPAN TERHADAP SIKAP PENGELOLA KEUANGAN DAN PERILAKU PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA - Perbanas Institutional Repository

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - PENGARUH PENGETAHUAN KEUANGAN, SIKAP KEUANGAN, DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERILAKU PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu - PENGARUH PENGETAHUAN KEUANG AN DAN PENDIDIKAN KEUANGAN DI KELUARGA TERHADAP PENGELOLAAN KEUANGAN MAHASISWA DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

KECERDASAN SPIRITUAL DAN LITERASI KEUANGAN DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA DENGAN MEDIASI LOCUS OF CONTROL - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

KECERDASAN SPIRITUAL DAN LITERASI KEUANGAN DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA DENGAN MEDIASI LOCUS OF CONTROL - Perbanas Institutional Repository

0 0 19

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - KECERDASAN SPIRITUAL DAN LITERASI KEUANGAN DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA DENGAN MEDIASI LOCUS OF CONTROL - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu - PERILAKU PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA DALAM PERSPEKTIF ETNIS DAN DEMOGRAFIS - Perbanas Institutional Repository

0 4 13

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN SIKAP KEUANGAN YANG DIMEDIASI OLEH NIAT TERHADAP PERILAKU PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA - Perbanas Institutional Repository

0 0 19

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN SIKAP KEUANGAN YANG DIMEDIASI OLEH NIAT TERHADAP PERILAKU PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

PENGARUH NIAT BERPERILAKU DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16