TUGAS TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN (1)

TUGAS
TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dosen Pengampu : Muhammad Ihsan.

Disusun Oleh :

SYAHRIAH
NPM: 11.13.02660
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
STIA AMUNTAI
2015

0

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Setiap orang selalu terlibat didalam tindakan pembuatan keputusan atau decision
making,bahkan mungkin harus dilakukan beberapa kali. Mulai dari masalah yang sederhana
sampai dengan yang kompleks, dan menuntut pertimbangan banyak dan mendalam.
Pengertian Pembuatan keputusan atau decision making ialah proses memilih atau
menentukan berbagai kemungkinan diantara situasi-situasi yang tidak pasti.

Pengambilan keputusan terjadi di dalam situasi-situasi yang meminta seseorang harus:
a. Membuat prediksi ke depan
b. Memilih salah satu diantara dua pilihan atau lebih
c. Membuat estimasi (prakiraan) mengenai frekuensi kejadian berdasarkan bukti-bukti yang
terbatas.
Menurut Ralf C. Davis, pengambilan keputusan adalah keputusan dapat dijelaskan
sebagai hasil pemecahan masalah, selain itu juga harus didasari atas logika dan pertimbangan,
penetapan alternatif terbaik, serta harus mendekati tujuan yang telah di tetapkan
Menurut Mary Follet pengambilan keputusan adalah seorang pengambil keputusan haruslah
memperhatikan hal-hal seperti: logika, realita, rasional, dan pragmatis.
Menurut James A.F.Stoner secara umum pengambilan keputusan adalah teknik pendekatan yang
digunakan dalam proses pengambilan keputusan atau proses memilih tindakan sebagai cara
pemecahan masalah.
Pembuatan keputusan disamping dilakukan dalam kehidupan dilakukan pula dalam
bidang-bidang seperti psikologi, kedokteran, ekonomi, pendidikan, ilmu politik, teknologi,
rekayasa, managemen, dan geografi (Halpern, 1996;Matlin 1989)
Pembuatan keputusan juga dapat diartikan sebagai proses memilih diantara dua alternatif atau
lebih, memprediksi situasi ke depan atau menaksir frekuensi suatu kejadian berdasarkan bukti
dan terbatas. Dengan demikian, seseorang yang sedang membuat suatu keputusan sebenarnya ia
menghadapi situasi yang tidak pasti (uncertainly).

Fungsi pengambilan keputusan adalah individu atau kelompok baik secara insitusional ataupun
organisasional, sifatnya furistik.
1

Tujuan pengambilan keputusan :
- bersifat tunggal (hanya satu masalah dan tidak berkaitan dengan masalah lain)
- bersifat ganda (masalah saling berkaitan, dapat bersifat kontradiktif ataupun tidak kontradiktif)

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Salah satu teori pengamilan keputusan yang paling terkenal adalah prspek (prosfect
theori). Teori ini dikembangkan oleh dua orang ilmuan terkemuka dari Amerika Serikat, yaitu
Daniel Kahneman dan Amos Tversky sekitar tahun 80-an. Namun, dikalangan ahli psikologi
Indonesia teori prospek baru dikenal tahun 90-an.
Prinsip-prinsip yang diajukan oleh teori prospek meliputi:
a. Fungsi Nilai (value function)
Teori prospek mendefinisikan nilai di dalam kerangka kerja bipolar diantara perolehan
(gains) dan kehilangan (losses).keduanya bergerak dari titik tengah yang merupakan
referensi netral. Fungsi nilai bagi suatu perolehan (mendapatkan sesuatu) akan berbeda
dengan kehilangan sesuatu. Value bagi suatu kehilangan dibbot lebih tinngi, sedangkan
value nbagi suatu perolehan dibobot lebih rendah.

Contoh: Pada uang 1juta. Kehilangan uang 1juta dirasakan lebihtinngi nilai kerugian bila
dibandingkan dengan keuntungan yang dirasakan seseorang ketika memperoleh uang
1juta. Dengan kata lain, lebih tinngi kualitas kesedihan yang di rasakan seorang ketika
kehilangan uang 1juta, dari pada kualitas kegembiraan. Yang dirasakan ketika
mendapatkan uang 1juta.
Jadi antara suat problem dengan kehilangan atau antara keuntungan dengan kerugian
merupakan 2 hal yang tidak simetris.
b. Pembingkaian (framing)
Teori prospek memprediksi bahwa prefensi (kecenderungan memilih) akan tergantung
pada bagaimana suatu persoalan dibingkai atau di formulasikan.
Perhitungan Psikologis (psychological Accounting)
Psycological accoun-ting atau perhitungan mental atau psikologis adalah orang yang
membuat keputusan tidak hanya membingkai pilihan-pilihan yang ditawarkan, tetapi juga
membingkai hasil serta akibat dari pilihan-pilihan itu.
2

c. Probabilitas (probability)
Teori prospek berpandangan kecenderungan orang dalam membuat keputusan merupakan
fungsi dari bobot keputusan (decision weight). Bobot keputusan initidak selalu
dihubungkan dengan besar kecilnya peluang atau frekuensi kejadian. Fenomena ini

berlaku pada kejadian yang menimbulkan kerugian berskala besar. Seperti bencana alam,
wabah penyakit, kelaparan dan bom huklir.
Pastinya kecenderungan fenomena tersebut sering dimanfaatkan orang perusahaan
asuransi untuk menarik masyarakat suapaya ikut asuransi. Setelah kejadian yang
memakan banyak korban tersebut.
d. Efek kepastian (certainly effect)
Teori prospek memprediksi bahwa pilihan yang dipastikan tanpa risiko sama sekali akan
lebih disukai dari pada pilihan yang masih mengandung risiko meski kemungkinannya
sangat kecil. Sebab, orang-orang cenderung menghilangkan sama sekali adanya risiko
(eliminate) dari pada hanya mengurangi (reduce).
Contoh: dipermasalahan medis orang cenderng membeli obat yang menjamin 100%
ampuhan tanpa efek samping. Dari pada obat yang hanya menyembuhkan sebagian dari
penyakit yang dideritanya.
Menurut Walgito, dalam pengambilan keputusan orang dapat bermacam-macam cara,
yaitu:
a. Kesimpulan yang di tarik atas dasar analogi
Yaitu kesimpulan yang ditarik atas dasar adanya persamaan dari suatu keadaan atau
peristiwa dengan keadaan atau peristiwa yang lain
b. Kesimpulan yang ditarik atas dasar cara induktif
Yaitu yang di taik dari peristiwa-peristiwa menuju kepada hal-hal yang bersifat

umum, atau dari hal-hal yang khusus je hal yang bersifat umum
c. kesimpulan yang ditarik atas dasar cara deduktif,
kesimpulan yang di tarik dari hal umum ke hal yang bersifat khusus, atau dari hukum
ke peristiwa.

3

TAHAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Seseorang mengidentifikasikan bahwa suatu keputusan perlu dibuat atau diambil
berkaitan dengan permasalahan yang tengah di hadapi:
1. Orang itu kemudian mencari dua alternatif atau lebih yang dianggap cocok dengan tujuan
yang diinginkan.
2. Selanjutnya tugas pokok pembuat keputusan adalah memilih alternatif yang terbaik
diantara alternatif-alternatif yang telah dihasilkan itu.
3. setelah alternatif terbaik dipilih kemudian dilaksanakan, sambil terus dilakukan evaluasi
hasil-hasilnya.
Menurut Herbert A. Simon, terdapat tiga fase tahapan:
1. Fase intelegensi
2. Fase desain
3. Fase pemilihan (selection)

Kerangka Kerja Pembuatan Keputusan Halpern
Mengidentifikasi, mengenali dan membungkai keputusan
Mencari dan menemukan sejumlah alternatif
• pengaruh individu (nilai-nilai pengetahuan)
• kemelesetan kognitif dan sosial budaya
• Variabel-variabel lingkungan Mengevluasi-ulang
Membingkai-ulang
Mencari-ulang alternatif lain
Melakukan tindakan sesuai keputusan
Mengevaluasi alternatif-alternatif yang dihasilkan dengan memepertimbangkan aspek :
• Kemungkinan atau peluang
• Konsekuensi-konsekuensi
• Risiko / kemungkinan
4

Mengevaluasi hasil-hasilnya
Memilih salah satu alternatif dan melakukan tindakan
Menurut Richard l.Levin, terdapat enam fase tahapan:
1. Tahap observasi
2. Tahap analisis dan pengenalan masalah

3.

Pengembangan model

4.

Memilih data masukan yang sesuai

5.

Perumusan dan pengetesan

6.

Pemecahan

Menurut Sir Francis Bacon, terdapat enam fase tahapan:
1.

Merumuskan atau mendefinisikan masalah


2. Pengumpulan informasi yang relevan
3. Analisis alternative
4.

Memilih alternatif terbaik

5.

Melaksanakan keputusan dan evaluasi hasil

FAKTOR – FAKTOR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Factor- factor pangambilan keputusan, diantaranya:
1. Tujuan dan pengambilan keputusan
2.

Identifikasi alternatif-alternatif, keputusan untuk pemecahan masalah

3. Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui
4.


Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil

Adapun dalam referensi lain pengambilan keputusan yang dipengaruhi faktor-faktor personal
adalah:
1. Kognisi, artinya kualitas dan kuantitas pengetahuan yang di miliki. Misalnya ;
Kemampuan menalar, memiliki kemampuan berfikir secara logis, dll.

5

2. Motif, suatu keadaan tekanan dalam diri individu yang mempengaruhi, memelihara dan
mengarahkan prilaku menuju suatu sasaran.
3. Sikap; Bagaimana keberanian kita dalam mengambil risiko kepututusan, pemilihan
suasana emosi dan waktu yang tepat, mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin
terjadi
Tanda-tanda umum pengambilan keputusan, yaitu:
1. Keputusan merupakian hasil berfikir, hasil usaha intelektual
2. keputusan selalu melibatkan pilihan dan berbagai alternative
3.


Keputusan selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun dalam pelaksanaannya boleh
ditangguhkan atau dilupakan.

6