HALAMAN PERSETUJUAN Karya Tulis Ilmiah TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG EFEK SAMPING KB SUNTIK 3 BULAN DI DESA SUKOREJO GIRITIRTO WONOGIRI

  

bTINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG

EFEK SAMPING KB SUNTIK 3 BULAN DI DESA

SUKOREJO RW IX GIRITIRTO WONOGIRI

KARYA TULIS ILMIAH

  Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

  Disusun oleh :

  

Ratih Pramita Wardhani

NIM B12037

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

HALAMAN PERSETUJUAN

  

Karya Tulis Ilmiah

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR

TENTANG EFEK SAMPING KB SUNTIK 3 BULAN

DI DESA SUKOREJO GIRITIRTO WONOGIRI

  Diajukan Oleh :

  

Ratih Pramita Wardhani

NIM B12037

  Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal.....................

  Pembimbing

  

Christiani Bumi Pangesti, S.SiT.,M.Kes

NIK. 201489130

  HALAMAN PENGESAHAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG EFEK SAMPING KB SUNTIK 3 BULAN DI DESA SUKOREJO GIRITIRTO WONOGIRI Karya Tulis Ilmiah

  Disusun Oleh:

  Ratih Pramita Wardhani NIM B12037

  Telah Dipertahankan di Depan DewanPenguji Ujian Akhir Program DIII Kebidanan Pada tanggal : ........................

  PENGUJI I PENGUJI II

  

Ernawati, S.ST.,M.Kes Christiani Bumi P, S.SiT.,M.Kes

NIK. 200886033 NIK. 201489130

  Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

  Mengetahui, Ka. Prodi DIII Kebidanan

  Retno Wulandari, S.ST

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang bejudul : “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Efek Samping KB Suntik 3 Bulan Di Desa Sukorejo RW IX Giritirto Wonogiri”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Ibu dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta

  2. Ibu Retno Wulandari S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan Kusuma Husada Surakarta

  3. Ibu Christiani Bumi Pangesti, S.ST M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

  4. Bapak Wakidjo selaku Ketua RW IX Sukorejo Giritirto Wonogiri, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data dan penelitian.

  5. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

  6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah.

  Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015 Ratih Pramita Wardhani NIM : B 12.037

  

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG

EFEK SAMPING KB SUNTIK 3 BULAN DI DESA

SUKOREJO RW IX GIRITIRTO WONOGIRI

  Xii + 55 Halaman + 18 Lampiran + 9 Tabel + 2 gambar

  

ABSTRAK

Latar Belakang : Keluarga Berencana (KB) adalah program pemerintah yang

  dirancang untuk menyeimbangkan kebutuhan dan jumlah penduduk. KB hormonal suntik dominan diminati wanita. Namun wanita sering mengabaikan efek samping fisiologis pada kontrasepsi tersebut sehingga menjadikannya sebagai keluhan membahayakan. Pentingnya pengetahuan WUS tentang efek samping KB Suntik 3 Bulan adalah untuk mengurangi keluhan yang sering timbul serta meningkatkan minat wanita dalam upaya peran serta program KB pemerintah.

  

Tujuan : Mengetahui Tingkat Pengetahuan WUS Tentang Efek Samping KB

  Suntik 3 Bulan di Desa Sukorejo RW IX Giritirto Wonogiri kategori baik, cukup, dan kurang.

  

Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.

  Lokasi penelitian di Desa Sukorejo RW IX Giritirto Wonogiri pada 13-16 April 2015. Jumlah sampel sebanyak 40 WUS, menggunakan tehnik pengambilan sampel purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis univariat.

  

Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan WUS tentang efek samping KB Suntik 3

  Bulan di Desa Sukorejo RW IX Giritirto Wonogiri, WUS dengan pengetahuan baik sebanyak 8 responden (20%), pengetahuan cukup sebanyak 22 responden (55%) dan pengetahuan kurang sebanyak 10 responden (25%).

  

Kesimpulan : Tingkat Pengetahuan WUS Tentang Efek Samping KB Suntik 3

Bulan sebagian besar kategori cukup yaitu 22 responden (55%).

  Kata Kunci : Pengetahuan, KB, Efek Samping KB Suntik 3 Bulan Kepustakaan : 21 Literatur (tahun 2005 s/d 2014)

  

MOTTO

  1. Sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka (QS. Ar-Ra’d 13:11)

  2. Hal terbaik yang bisa Anda lakukan untuk orang lain bukanlah membagikan kekayaan Anda, tetapi membantu ia untuk memiliki kekayaannya sendiri (Benjamin Disraeli)

  3. Hidup adalah sebuah tantanga, maka hadapilah. Hidup adalah sebuah nyanyian, maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi, maka sadarilah.

  Hidup adalah sebuah mainan, maka mainkanlah. Hidup adalah sebuah cinta, maka nikmatilah (Bhagawan Sri Sthaya Sai Baba)

  4. Pekerjaan terbaik adalah Hobi yang dibayar (Ridwan Kamil)

  5. Jangan nilai orang dari masa lalunya karena kita semua sudah tidak hidup disana. Semua orang bisa berubah, biarkan mereka membuktikannya (Mario Teguh)

  PERSEMBAHAN

  Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan :

  1. Kepada Allah SWT karena atas segala karunia dan kemudahan dalam karya tulis ilmiah ini.

  2. Kepada Almarhumah Ibunda tercinta di surga yang selalu menjadi semangat dan motivasiku hingga sejauh ini.

  3. Ayah yang selalu memberikan doa dan nasehat yang selalu mengalir.

  4. Kakak tersayang yang senantiasa menjagaku.

  5. Bu Christiani Bumi Pangesti, S.SiT.,M.Kes yang selalu sabar membimbingku.

  6. Teruntuk sahabatku dan keluargaku Pandu, Astrit, Asri, Rini, Rika, Sona, Anin, Ami, Onika dan Ady yang selalu membantu memberikan motivasi dan semangat.

  7. Untuk kost dan Parisya’s TV Crew serta teman-teman 3A yang selalu menebarkan canda tawanya.

CURICULUM VITAE

  Nama : Ratih Pramita Wardhani Tempat / Tanggal Lahir : Wonogiri, 17 Juni 1994 Agama : Islam Jenis kelamin : Perempuan Alamat : Sukorejo RT 03/ RW IX Giritirto Wonogiri Riwayat Pendidikan

  LULUS TAHUN 2006

  1. SD N 02 Giritirto, Wonogiri LULUS TAHUN 2009

  2. SMP N 01 Wonogiri LULUS TAHUN 2012

  3. SMA N 01 Wonogiri

  4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2012

  

DAFTAR ISI

  Halaman

  

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi

  vii CURICULUM VITAE ...................................................................................

  

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

  x DAFTAR TABEL ..........................................................................................

  

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

  xii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

  BAB I PENDAHULUAN

  1 A. Latar Belakang ...............................................................................

  3 B. Perumusan Masalah .......................................................................

  3 C. Tujuan Penelitian ...........................................................................

  4 D. Manfaat Penelitian .........................................................................

  5 E. Keaslian Penelitian .........................................................................

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  8 A. Landasan Teori ...............................................................................

  29 B. Kerangka Teori...............................................................................

  30 C. Kerangka Konsep Penelitian ..........................................................

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  31 A. Jenis dan Rancangan Penelitian .....................................................

  32 B. Lokasi dan Waktu Penelitian .........................................................

  34 D. Variabel Penelitian .........................................................................

  35 E. Definisi Operasional.......................................................................

  36 F. Instrumen Penelitian.......................................................................

  40 G. Teknik Pengumpulan Data .............................................................

  40 H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ..........................................

  43 I. Etika Penelitian ..............................................................................

  44 J. Jadwal Penelitian ............................................................................

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  45 A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ...................................................

  45 B. Hasil Penelitian ....................................................................................

  51 C. Pembahasan ..........................................................................................

  54 D. Keterbatasan .........................................................................................

  BAB V PENUTUP

  55 A. Kesimpulan ..........................................................................................

  55 B. Saran .....................................................................................................

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 3.1 Definisi Operasional ......................................................................

  35 Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ........................................................................

  37 Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Umur.................................

  46 Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jumlah Anak .....................

  46 Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan ........................

  47 Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan ..........................

  48 Tabel 4.5 Karakteristik Responden berdasarkan Lama Penggunaan KB ......

  48 Tabel 4.6 Nilai Mean dan Standar Deviasi .................................................. 49

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi pengetahuan WUS ....................................... 50

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ...........................................................................

  29 Gambar 2.2 Kerangka Konsep ....................................................................... 30

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Jadwal Penelitian Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent ) Lampiran 10. Kuesioner Uji Validitas Lampiran 11. Kuesioner Penelitian Lampiran 12. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 13 Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 14. Data Hasil Uji Validitas Lampiran 15. Data Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 16. Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 17. Deskripsi Data Penelitian Lampiran 18. Dokumentasi Penelitian (Foto) Lampiran 19. Lembar Konsultasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan sebuah negara berkembang dengan

  jumlah peningkatan penduduk yang tinggi. Data jumlah penduduk dunia pada tahun 2013 adalah 7,2 miiliar, dengan jumlah penduduk di Indonesia mencapai 240 juta jiwa terdiri atas 119.507.600 pria dan 118.048.783 wanita, dengan laju pertumbuhan sebesar 1,49 persen per tahun. Jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 273,7 juta jiwa atau mengalami kenaikan 67,9 juta jiwa dari jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2000 yaitu sebanyak 205,8 (Kompasiana, 2013).

  Keluarga Berencana (KB) adalah suatu program pemerintah yang dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk.

  Secara umum dapat diuraikan bahwa keluarga berencana adalah suatu usaha yang mengatur jumlah kelahiran atau meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi dalam mewujudkan NKKBS dengan mengendalikan jumlah kelahiran dan menjamin terkendalinya pertambahan penduduk. KB adalah mengatur jumlah anak sesuai kehendak dan menentukan sendiri kapan seorang wanita harus hamil (Irianto, 2014).

  Tingkat prevalensi pemakaian alat kontrasepsi atau Contraceptive Prevalence Rate (CPR), yang menunjukkan tingkat kesertaan ber-KB diantara

  57,9% diantaranya menggunakan cara KB modern, hanya meningkat sebesar 0,5% dari 57,4% dalam 5 tahun terakhir. Penggunaan kontrasepsi didominasi oleh alat kontrasepsi jangka pendek, terutama kontrasepsi suntik, yang mencapai 31,9%. Tingkat pemakaian metode KB jangka panjang (MKJP), yaitu IUD dan implan sebesar 15,4% serta metode operasi pria (MOP/vasektomi) dan metode operasi wanita (MOW/tubektomi) hanya sebesar 10,6% (BKKBN, 2013).

  Kontrasepsi hormonal yang paling dominan dan diminati oleh wanita adalah Suntik. Kontrasepsi suntikan (3 bulan) adalah alat kontrasepsi yang berupa cairan berisi progesteron yang disuntikan pada tubuh wanita secara periodik (3 bulan sekali) dengan keuntungan praktis, aman, efektif serta tingkat keberhasilannya 99%. Untuk efek samping kontrasepsi ini adalah mual, perdarahan bercak diantara masa haid, sakit kepala, nyeri perut bagian bawah, gangguan siklus haid, amenore, depresi, keputihan, spotting, jerawat, rambut rontok, perubahan berat badan, mual muntah, perubahan libido (Irianto, 2014)

  Sebagian wanita di Indonesia saat ini sudah menggunakan metode kontrasepsi yang sudah ada walaupun belum tercapai maksimal pada masyarakat dengan status sosial rendah. Namun kebanyakan pasangan yang memutuskan ber-KB tanpa memikirkan beberapa faktor yang terjadi boleh atau tidaknya alkon tersebut digunakan serta apa yang akan terjadi apabila alkon tersebut digunakan, sehingga banyak keluhan mengenai efek samping

  Status pendidikan dan pengetahuan mengenai kontrasepsi dan efek sampingnya khususnya pada kontrasepsi suntik sebagai kontrasepsi yang paling dominan dikalangan wanita mempengaruhi minat wanita untuk memaksimalkan program KB dan peran serta wanita dalam upaya pengendalian jumlah ledakan penduduk.

  Berdasarkan studi kasus yang dilakukan penulis pada 16 Oktober 2014 di Desa Sukorejo RW IX Giritirto Wonogiri, jumlah wanita usia subur umur 20-45 tahun yang sudah menikah adalah 220 orang. Hasil wawancara tidak terstruktur dari 10 responden (wanita usia subur), 3 responden mampu menjawab pertanyaan tentang efek samping KB suntik 3 bulan dan 7 responden tidak bisa menjawab pertanyaan tentang efek saping KB suntik 3 bulan. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti “Tingkat Pengetahuan WUS tentang Efek Samping KB suntik 3 Bulan di Desa Sukorejo RW IX Giritirto Wonogiri.

  B. Perumusan Masalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan WUS tentang Efek Samping KB

  Suntik 3 Bulanan di Desa Sukorejo RW IX Giritirto Wonogiri tahun 2015?”

  C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

  Untuk mengetahui tingkat pengetahuan WUS tentang Efek Samping KB Suntik 3 Bulanan di Desa Sukorejo RW IX Giritirto

2. Tujuan Khusus

  a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan WUS tentang Efek Samping KB Suntik 3 Bulan dengan kategori baik

  b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan WUS tentang Efek Samping KB Suntik 3 Bulan dengan kategori cukup

  c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan WUS tentang Efek Samping KB Suntik 3 Bulan dengan kategori kurang

  d. Untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat tingkat pengetahuan WUS tentang Efek Samping KB Suntik 3 Bulan di Desa Sukorejo RW IX Giritirto Wonogiri

D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi ilmu pengetahuan Menambah informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan yang lebih luas khususnya mengenai Efek samping

  KB Suntik 3 Bulanan

  2. Bagi Peneliti

  a. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan peneliti dalam memahami tingkat pengetahuan WUS tentang efek samping KB Suntik 3 Bulanan.

b. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat dari bangku kuliah tentang keluarga berencana dan pengalaman yang nyata.

3. Bagi Institusi

  a. BPS Memberikan masukan kepada BPS dalam program peningkatan pengetahuan tentang efek samping KB, khususnya KB suntik 3 Bulanan

  b. Pendidikan Menambah referensi perpustakaan dan sebagai sumber bacaan tentang pengetahuan efek samping KB suntik 3 Bulanan.

E. Keaslian Penelitian

1. Atik Kristiani (2012), dengan judul penelitian “Tingkat Pengetahuan

  Akseptor KB Suntik Depo Progestin tentang Depo Progestin di BPD Suparti Sambung Macan Sragen”. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan penekatan cross-sectional dengan hasil penilaian yaitu pengetahuan akseptor suntik 3 bulan (Depo Progestin) tentang efek samping suntik 3 bulan (Depo Progestin) pada kategori baik 6,7% kategori cukup 77,8% kategori kurang 15,5%. Persamaan penelitian terletak pada variabel penelitian yaitu KB Suntik 3 Bulan, metode penelitian deskriptif kuantitatif, instrumen penelitian berupa kuesioner, dan analisis data dengan distribusi frekuensi. Perbedaan penelitian terletak pada populasi penelitian, subyek atau responden penelitian, serta waktu dan tempat penelitian.

  2. Rostinah (2010), dengan judul penelitian “Gambaran Umum Penggunaan Alat Kontrsepsi Depo Progestin di PKM Patingaloang Makasar”.

  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dengan hasil penilaian yaitu sebanyak 130.256 masyarakat Sulawesi menggunakan alat kontrasepsi jenis suntik

  Depo Progestin, khususnya di daerah Makasar yang memiliki puskesmas

  pelayanan kontrasepsi dengan alat kontrasepsi jenis suntik Depo

  Progestin menempati urutan peminat tertinggi diantara metode

  kontrasepsi yang lain. Persamaan penelitian terletak pada variabel penelitian yaitu KB Suntik 3 Bulan, metode penelitian deskriptif kuantitatif, instrumen penelitian berupa kuesioner, dan analisis data dengan distribusi frekuensi. Perbedaan penelitian terletak pada populasi penelitian, subyek atau responden penelitian, serta waktu dan tempat penelitian.

  3. Elvana (2010), dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Efek Samping Kontrasepsi Suntik 3 Bulan di Dusun Krajan RW IV Kecamatan Siliragung Banyuwangi”. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dengan hasil penelitian yaitu hampir 151.590 dari 252.459 akseptor menggunakan alat kontrasepsi KB jenis suntik 3 bulan karena kemudahannya dalam penggunaan tanpa harus membuka aurat seperti pada pemasangan IUD, namun pengetahuan masyarakat hanya sampai disitu saja tanpa mengetahui lebih lanjut

  3 bulan. Persamaan penelitian terletak pada variabel penelitian yaitu KB Suntik 3 Bulan, metode penelitian deskriptif kuantitatif, instrumen penelitian berupa kuesioner, dan analisis data dengan distribusi frekuensi.

  Perbedaan penelitian terletak pada populasi penelitian, subyek atau responden penelitian, serta waktu dan tempat penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Pengetahuan

  a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yaitu indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang atau over behavior (Notoatmodjo, 2011).

  b. Cara memperoleh pengetahuan Cara memperoleh pengetahuan menurut Notoatmodjo (2011), ada 2 yaitu :

  1) Cara memperoleh kebenaran non Ilmiah Cara kuno atau tradisional untuk dipakai orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukannya metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematis dan logis adalah dengan cara non ilmiah tanpa memalui penelitian.

  2) Cara ilmiah atau modern Cara baru atau modern untuk memperoleh pengetahuan metode penelitian ilmiah atau lebih populer metodelogi penelitian (reseach metodelogy) .

c. Tingkat Pengetahuan

  Menurut Mubarak (2007), dalam domain kognitif berkatitan dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berfikir, berinteraksi, analisa, memecahkan masalah, dan lain-lain) yang berjenjang (memiliki 6 tingkatan) sebagai berikut: 1) Tahu (Know)

  Tahu diartikan mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya dimana mengingat kembali termasuk (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan atau rangsangan yan telah diterima.

  2) Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan yang menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara luas.. 3) Aplikasi (Aplication)

  Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada suatu situasi ataupun pada kondisi yang nyata. 4) Analisis (Analysis)

  Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu masih berada di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih saling berkaitan satu sama lain.

  5) Sintesis (Syntesis) Sintesis adalah menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. 6) Evaluasi (Evaluation)

  Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek.

  d. Menurut Mubarak (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1) Pengalaman

  Merupakan suatu kejadian yang pernah dialami oleh seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan apabila pengalaman yang dialami kurang baik maka seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap obyek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan menimbulkan kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaannya, dan akhirnya dapat pula membentuk sikap positif dalam kehidupannya.

  2) Pendidikan Pendidikan adalah suatu bimbingan yang diberikan seseorang

  Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah pula mereka dalam menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya jika tingkat pendidikan seseorang rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang dalam menerima informasi dan nilai-nilai baru yang diperkenalkan.

  3) Pekerjaan Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung

  4) Umur Bertambahnya umur seseorang akan menjadi perubahan dalam aspek fisik dan psikologis (mental). Pertumbuhan pada fisik secara garis besar ada empat kategori perubahan yaitu : perubahan ukuran, proporsi, hilangnya ciri-ciri lama, timbulnya ciri-ciri baru.

  5) Minat Minat diartikan sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam

  6) Sosial budaya Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

7) Informasi

  Kemudahan dalam memperoleh suatu informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru.

2. Wanita Usia Subur (WUS)

  Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang keadaan reproduksinya berfungsi dengan baik, yaitu terjadi pada usia 20 – 45 tahun. Puncak kesuburan wanita yaitu pada rentan usia 20 – 29 tahun. Pada usia ini wanita memiliki kesempatan untuk hamil 95 % dan akan menurun hingga menjadi 10% pada usia 40 tahun. Kisaran usia 20 – 45 tahun adalah rentan usia yang tepat bagi pasangan karena merupakan usia yang matang dalam segala hal, terutama bagi fungsi reproduksinya sehingga sangat baik untuk menentukan dan merencanakan pasangan tersebut dalam memperoleh keturunan menggunakan metode keluarga berencana. Tenaga kesehatan berperan dalam upaya untuk menekan angka kelahiran dan mengatur kesuburan dari pasangan usia subur tersebut melalui penyampaian atau penyuluhan penggunaan alat kontrasepsi rasional secara

3. Kontrasepsi

a. Pengertian Kontrasepsi

  Menurut Irianto (2014), Kontrasepsi adalah bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk pengaturan kehamilan, merupakan hak setiap individu sebagai makhluk seksual.

b. Jenis Metode Kontrasepsi

  Menurut Syaifudin (2010) Metode kontrasepsi dibedakan menjadi tiga metode yaitu, kontrasepsi hormonal, non-hormonal dan kontrasepsi jangka panjang. 1) Menurut (Baziad, 2008 ; Syaifudin 2010) Metode kontrasepsi hormonal, yaitu alat kontrasepsi yang mengandung hormon progesteron yang biasanya dalam penggunannya dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Misalnya : a) Pil KB

  b) Suntik KB

  c) Susuk KB atau implant 2) Menurut (Manuaba, 2010 ; Syaifudin, 2010) Metode kontrasepsi non-hormonal, yaitu alat kontrasepsi yang tidak mengandung hormon progesteron Misalnya :

  a) AKDR atau IUD

  b) Kondom

3) Menurut Manuaba (2010) Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

  yang sudah tidak ingin mempunyai anak. Secara awam, kontrasepsi ini dikenal sebagai pengikatan saluran sperma dan indung telur. Misalnya :

  a) Tubektomi (pada wanita)

  b) Vasektomi (pada pria)

  c. Metode kontrasepsi hormonal suntik Menurut Manuaba (2010), terdapat 2 jenis kontrasepsi hormon suntikan KB, yaitu

  1) Mengandung Progesteron 150 mg 2) Mengandung 25 mg Medroxy Progesteron Acetat dan 5 mg estradiol cypionate yaitu cyclofem.

  4. Kontrasepsi Suntik 3 Bulan

  a. Pengertian Metode KB suntik 3 bulan adalah metode alat kontrasepsi menggunakan obat KB yang disuntikkan pada ibu tiap 3 bulan yang mengandung progestin saja (Irianto, 2014).

  b. Jenis Suntikan 1) Golongan progestin Depoprovera 150 mg berisi 1 cc yang disuntikkan tiap 3 bulan sekali (Irianto, 2014).

  2) Golongan progestin Depo progestin 150 mg berisi 3cc yang disuntikkan tiap 3 bulan sekali (Irianto, 2014).

c. Cara Kerja Suntik 3 Bulan

  Menurut Syaifudin (2010), cara kerja metode kontrasepsi KB suntik 3 bulan adalah: 1) Mencegah ovulasi 2) Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu 3) Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implantasi terganggu 4) Menghambat transportasi gamet oleh tuba

d. Keuntungan KB Suntik 3 Bulan

  Menurut Irianto (2014), keuntungan menggunakan KB suntik 3 bulan adalah : 1) Tingkat efektivitasnya tinggi (99%) 2) Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami istri 3) Tidak membutuhkan pemeriksaan dalam 4) Dapat dilakukan oleh tenaga paramedis 5) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak mempengaruhi secara serius pada penderita jantung dengan reaksi penggumpalan darah 6) Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi 7) Pengawasan medis yang ringan 8) Peserta tidak perlu menyimpan obat suntik

  10) Dapat digunakan pada wanita berusia > 35 tahun diberikan pascapersalinan, pascakeguguran atau 11) Dapat pascamenstruasi

e. Kerugian KB Suntik 3 Bulan

  Menurut Syaifudin (2010), kerugian pemakaian KB Suntik 3 bulan adalah : 1) Gangguan haid, siklus haid bisa memanjang atau memendek, perdarahan bisa banyak atau sedikit, spotting, atau tidak haid sama sekali. 2) Sangat bergantung terhadap tempat pemberian layanan (harus kembali ke tempat suntikan) 3) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu 4) Masalah penambahan berat badan efek samping paling sering ditemui 5) Terlambat kembali kesuburan pascapemakaian 6) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular, virus Hepatitis, dan infeksi HIV/AIDS 7) Penggunaan jangka panjang menurunkan kepadatan tulang 8) Penggunaan jangka panjang mengeringkan vagina dan menurunkan libido

f. Efektifitas KB Suntik 3 Bulan

  Sangat efektif untuk alat kontrasepsi dengan tingkat angka kegagalan kurang dari 0,1 persen per 100 wanita per tahun (Irianto, 2014).

g. Efek Samping

  Menurut Irianto (2014), efek samping penggunaan metode kontrasepsi KB Suntik 3 Bulan adalah :

1) Mual muntah pada awal penggunaan

  a) Gejala (Keluhan) Rasa mual dan muntah seperti pada waktu hamil muda yang biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama pemakaian.

  b) Penyebab Reaksi tubuh terhadap hormon progesteron yang berpengaruh terhadap produksi asam lambung c) Penanggulangan dan pengobatan

  (1) KIE (a) Mennjelaskan penyebab terjadinya (b) Mejelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan individu. Tubuh mampu menyesuaikan diri setelah 2-

  3 bulan kemudian rasa mual akan hilang dengan sedirinya.

  (c) Memotivsi agar tetap menggunakan suntikan karena merupakan alkon praktis dengan efektifitas yang tinggi

  (2) Tindakan Medis (a) Memastikan mual dan muntah bukan karena kehamilan (pemeriksaan fisik dan laboratorium) (b) Jika sampai mengganggu aktivitas maka memberikan terapi obat berupa Metaklopramid 3 x 10 mg selama 5

  • – 7 hari, kemudian makan secara teratur dan usahakan lambung tidak sampai kosong

  (c) Jika dalam waktu 3 bulan gejala menetap atau bertambah berat, hentikan pemakaian suntikan dan menggantinya dengan metode kontrasepsi non- hormonal.

2) Gangguan siklus haid

a) Gejala (Keluhan)

  (1) Tidak mengalami haid atau amenore (2) Perdarahan yang berupa tetesan atau bercak-bercak atau spotting (3) Perdarahan diluar siklus haid yang lebih lama dan lebih banyak daripada biasanya. b) Penyebab Karena adanya ketidakseimbangan hormon sehingga endometrium mengalami perubahan histologi. Keadaan amenore disebabkan atropi endometrium.

  c) Penanggulangan dan Pengobatan (1) KIE

  (a) Menjelaskan penyebab terjadinya (b) Menjelaskan bahwa gejala atau keluhan tersebut dalam rangka penyesuaian diri, bersifat sementara dan individu serta merupakan hal yang fisiologis terjadi pada pemakaian alat kontrasepsi suntik 3 bulan

  (c) Memotivasikan agar tetap memakai alat kontrasepsi metode ini.

  (2) Tindakan Medis (a) Jika akseptor amenore (tidak haid), hal tersebut bukan karena kehamilan, sehingga beri motivasi bahwa hal tersebut bukanlah suatu yang abnormal dan biasa terjadi pada KB suntik pada 3 bulan pertama. Akan tetapi jika hal tersebut disebabkan karena kehamilan berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium maka penggunaan kontrasepsi tersebut harus segera dihentikan.

  (b) Jika akseptor spotting atau metroragia (perdarahan bercak atau menetes), jika hal tersebut tidak sampai mengganggu aktivitas dan masih tergolong ringan maka tidak perlu diberikan terapi obat. Tetapi jika hal tersebut cukup mengganggu dapat diberikan terapi obat berupa pil KB 3 x 1 tablet per hari selama 7 hari.

  Apabila terjadi menoragia pada akseptor atau perdarahan yang lebih banyak dan lebih lama dari biasanya maka diberikan obat berupa tablet sulfat ferorus 3 x 1 tablet selama 5-7 hari atau sampai keadaan membaik.

d) Catatan Khusus

  (1) Perdarahan yang tidak dapat diatasi dengan cara diatas maka harus diselidiki kemungkinan adanya penyakit lain, misalnya tumor, polip, infeksi. Jika perdarahan hebat, hentikan segera pemakaian suntik dan kemudian mengkonsultasikan kepada dokter spesialis kebidanan. (2) Pada setiap kelainan perdarahan sebaiknya diberikan juga robansia dan diperbaiki gizi makanannya.

3) Menaikkan atau menurunkan berat badan

  a) Gejala atau Keluhan (1) Berat badan bertambah atau naik. Kenaikan berat badan rata-rata untuk setiap tahun 2,3-2,9 kg (menurut hasil penelitian Depo Provera tahun 2010)

  (2) Berat badan berkurang atau menurun setiap tahun rata-rata penrunan berat badan antara 1,6-1,9 kg (menurut hasil penelitian Depo Provera tahun 2010)

  b) Penyebab Terjadinya kenaikan berat badan, kemungkinan karena hormon progesteron mempermudah karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga lemak dibawah kulit bertambah. Selain itu hormon progesteron juga menyebabkan nafsu makan bertambah dan aktivitas fisik menurun, akibatnya pemakaian sutik dapat menyebabkan berat badan bertambah.

  c) Penanggulangan (1) KIE

  (a) Menjelaskan penyebab terjadinya (b) Penambahan berat badan ini bersifat sementara dan individu (tidak terjadi pada semua suntikan, tergantung reaksi tubuh wanita terhadap metabolisme progesteron). Sebagian klien menganggap hal ini sebagai

  (2) Tindakan Medis (a) Memastikan bahwa kenaikan berat badan bukan karena kehamilan (b) Menganjurkan kilen untuk melakukan diet rendah kalori dan olahraga yang proposional untuk menjaga berat badnnya

  (c) Jika dengan cara tersebut tidak berhasil maka sebaiknya menganjurkan klien untuk menghentikan pemakaian dan beralih ke cara kontrasepsi lain yang non- hormonal, misalnya AKDR / IUD.

4) Depresi (lesu/ lethargi dan tidak bersemangat)

  a) Gejala dan Keluhan Perasaan lesu (lethargi) dan tidak bersemangat

  b) Penyebab (1) Diperkirakan dengan adanya hormon progesteron menyebabkan kurangnya vitamin B (piridoksin) di dalam

  6 tubuh.

  (2) Adanya retensi garam

  c) Penanggulangan dan Pengobatan (1) KIE

  (a) Menjelaskan penyebab terjadinya (b) Menjelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan

  (c) Memberi motivasi agar tetap memakai alat kontrasepsi jenis ini (2) Tindakan Medis

  (a) Untuk depresi ringan sampai sedang diberikan vitamin B

  6

  2-3 x 1 tablet (10 mg) (b) Menganjurkan untuk melakukan diet rendah garam hingga gejala depresi yang terjadi hilang (c) Jika depresi menetap dan bertambah berat maka hentikan pemakaian dan beralih ke alat kontrasepsi non-hormonal.

5) Keputihan (Leukorea)

  a) Gejala Keluarnya cairan berwarna putih dari dalam vgina atau adanya cairan putih di mulut vagina (vaginal discharge) b) Penyebab

  Oleh karena efek progesteron mengubah flora dan pH vagina, jamur mudah tumbuh di dalam tubuh vagina sehingga menimbulkan keputihan.

  c) Penanggulangan dan Pengobatan (1) KIE

  (a) Menjelaskan penyebab terjadinya (b) Menjaga kebersihan daerah kemaluan (berganti celana

  (c) Memotivasi agar tetap menggunakan kontrasepsi jenis ini.

  (2) Tindakan Medis (a) Jika disertai rasa gatal, cairan berwarna kuning kehijauan atau berbau tidak sedap, dapat diberikan antimikotik. Diberikan per-vagina selama 14 hari. (b) Jika pemberian antimikotik tidak menolong, dan keputihan terus berlangsung maka pemakaian suntik dihentikan sementara.

d) Catatan Khusus

  (1) Lendir atau keputihan fisiologis tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak gatal. Dapat terjadi sebelum dan sesudah menstruasi. (2) Keputihan patologis disebabkan oleh infeksi, tumor alat kandungan, infeksi trikomonas.

6) Timbul jerawat

  a) Gejala atau Keluhan Timbul jerawat di wajah.

  b) Penyebab Progestin menyebabkan peningkatan kadar lemak c) Penanggulangan dan Pengobatannya (1) KIE

  (a) Mengurangi makanan yang berlemak (kacang, susu, kuning telur) (b) Menjaga kebersihan wajah dengan membersihkan wajah dua kali perhari dengan pembersih muka (c) Menghindari pemakaian kosmetik wanita yang berlebihan

  (2) Tindakan Medis (a) Jika tidak mengganggu maka cukup menjaga kebersihan muka saja.

  (b) Jika terlihat ada infeksi maka diberi tetrasiklin 3-4 kali 1 kapsul 250 mg, selama 1-2 minggu.

  (c) Jika jerawat menetap dan bertambah banyak, ganti dengan cara kontrasepsi non-hormonal.

  d) Catatan Khusus Jerawat dapat timbul juga karena alergi terhadap kosmetik, perawatan kulit yang kurang higienis, dan kulit berlemak.

7) Rambut rontok

a) Gejala atau Keluhan

  Rambut rontok selama pemakaian suntikan atau bisa sesudah b) Penyebab Progestin mempengaruhi folikel rambut sehingga dapat timbul kerontokan rambut.

  c) Penanggulangan dan Pengobatan (1) KIE

  (a) Menjelaskan penyebab terjadi (b) Gejala ini bersifat sementara dan individu. Akan kembali normal tanpa pengobatan setelah suntikan dihentikan

  (c) Jika klien tidak mentolerir gejala ini, anjurkan untuk ganti kontrasepsi non-hormonal (2) Tindakan Medis

  Tidak diperlukan

8) Pusing atau sakit kepala

  a) Gejala atau Keluhan Sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi atau seluruh bagian kepala dan terasa berdenyut disertai rasa mual yang amat sangat.

  b) Penyebab Belum ada kesepakatan dari para ahli tentang penyebabnya. Apakah hal ini ada kaitannya dengan reaksi tubuh terhadap progesteron atau tidak.

c) Penanggulangan dan Penyebab

  (1) KIE (a) Jelaskan sebab terjadinya (b) Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara atau individu (c) Beri motivasi agar tetap memakai alat kontrasepsi jenis ini.

  (2) Tindakan Medis (a) Memastikan tekanan darahnya normal (b) Berikan pengobatan simtomatis untuk sakit kepala yaitu Antalgin 500 mg 3 x 1 tablet selama 3-5 hari (c) Pengobatan simtomatis untuk migrain yaitu, Preparat ergotmin 2 x 1 tablet selama 3-5 hari (d) Jika pemberian obat tidak menolong maka hentikan pemakaian alat kontrasepsi suntik dan beralih ke alat kontrasepsi non-hormonal.

h. Indikasi dan Kontraindikasi

  1) Indikasi pemakaian metode kontrasepsi KB Suntik 3 Bulan menurut Syaifudin (2010), adalah a) Usia reproduksi (20-45 tahun)

  b) Nulipara dan yang telah memiliki dua anak

  c) Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dengan efektifitas d) Wanita yang menyusui

  e) Pascapersalinan

  f) Pascaabortus/ keguguran

  g) Perokok

  h) Tekanan darah < 180/110 mmHg dengan masalah pembekuan darah atau anemia bulan sabit i) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi j) Belum menghendaki tubektomi

  2) Kontraindikasi pemakaian metode kontrasepsi KB Suntik 3 Bulan menurut Syaifudin (2010), adalah a.) Mengalami PPV yang belum diketahui penyebabnya

  b.) Hamil/ curiga hamil

  c.) Penderita DM dengan kompikasi

  d.) Penderita kanker atau ada riwayat kanker payudara

  e.) Amenore

B. KERANGKA TEORI

  Tingkat Pengetahuan :

  • Tahu Pengetahuan Pengetahuan Efek - Memahami Tentang KB

  Samping KB Suntik 3

  • Aplikasi Suntik 3

  Bulan

  • Analisis Bulan - Sintesi `
  • Evaluasi Faktor yang Teori Kontrasepsi KB Suntik 3 Efek Samping : Mempengaruhi Bul>Mual muntah Pengetahuan :
  • Pengertian KB Suntik 3 Bulan - Amenorhoe - Pengalaman - Jenis KB Suntik 3 Bulan - Spotting - Pendidikan - Cara Kerja KB Suntik 3 Bulan - Naik/ turun b
  • Pekerjaan

  badan

  • Kerugian KB Suntik 3 Bulan - Umur - Keuntungan KB Suntik 3 - Depresi - Minat Bulan - Keputihan - Sosial Budaya - Timbul jerawat
  • Efektivitas KB Suntik 3 Bulan - Efek Samping Suntik 3 Bulan - Rambut ro
  • Pusing/ sakit
  • Indikasi KB Suntik 3 Bulan kepala
  • Kontraindikasi KB Suntik 3

  Bulan

Gambar 2.1 Kerangka Teori

C. KERANGKA KONSEP

  Faktor yang Mempengaruhi:

  • Pengalaman - Sosial - Informasi Baik Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Cukup Efek Samping KB Suntik 3 Bulan

  Kurang

  Faktor Yang Mempengaruhi

  • Umur - Pendidikan - Pekerjaan - Minat Tidak Diteliti Diteliti

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Ditinjau dari tujuan penelitian yang akan dicapai jenis penelitian

  yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross- sectional. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang didalamnya tidak menganalisis hubungan antar variabel, tidak ada variabel bebas dan variabel terikat, bersifat umum, membutuhkan jawaban dimana, kapan berapa banyak, siapa, dan analisis statistik yang digunakan adalah deskriptif (Hidayat, 2011). Kuantitatif adalah data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2009). Cross-

  sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi

  antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara konsep atau variabel- variabel yang akan diamati (diukur) melalui penelitian yeng dimaksud (Notoadmojo, 2010).

  Penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan WUS tentang Efek Samping KB Suntik 3 Bulan di Desa Sukorejo RW IX Giritirto Wonogiri.

  32 B. Batas dan Waktu Penelitian