Pengaruh Pemberian Kunyit Asam Terhadap Dismenore

  

Pengaruh Pemberian Kunyit Asam Terhadap Dismenore

Aris Dwi Cahyono

  

Dosen Akper Pamenang Pare – Kediri

Dysmenorrhea is menstrual pain before or during menstruation, to make these women can not work and

just sleep. Frequent pain in conjunction with nausea, headaches, feeling faint, irritability. Dysmenorrhea

experienced by 95% of women of reproductive age while secondary dysmenorrhea is more rare and occurs in

25% of women who experience dysmenorrhea. The exact cause is unknown suspected dysmenorrhea

psychological factors contribute significantly to the emergence of pain. The purpose of this study is to analyze

the benefits turmeric acid against dysmenorrhea in SMP Negeri 2 Kediri Grogol.

  In this study using an experimental research design Pre. Population of more than 40 people and taken

samples of 10 people in SMP Negeri 2 Grogol Kediri.Penelitian held on May 10 to 15, 2010 with purposive

sampling technique. Collecting data for independent variables namely turmeric acid using a glass

ukur.sedangkan for dependent variables using a ruler and then analyzed using cross tabulation.

  The results in getting the results that the 10 respondents aged between 12 -14 years before the given

therapy pain scale is the scale of turmeric acid l (susceptible mild pain scale 1-4) and scale 6 (5-7 pain scale

was vulnerable), after a given therapy on the pain scale sour turmeric respondents declined to a scale of 0 (no

pain) and scale 4 (susceptible pain scale 1 - 4 mild). And proved it does show that turmeric acid influential in

overcoming dysmenorrhea.

  It can be concluded that the therapeutic effect of turmeric have acid in decreasing menstrual pain so that women could apply this therapy if menstrual pain with a level of mild or moderate pain.

  Keywords: Turmeric Acid, dysmenorrhea.

  % hingga 1,31 % dari jumlah penderita yang datang

  Latar Belakang

  Setiap bulan, secara periodik seorang wanita ke bagian kebidanan. Di Amerika Serikat, nyeri haid normal akan mengalami peristiwa reproduksi, yaitu didapatkan pada 30-50 % wanita dalam usia menstruasi, meluruhnya jaringan endometrium karena reproduksi, serta pada 60 – 70 % wanita desa yang tidak adanya telur matang yang dibuahi oleh sperma. tidak menikah dan berusia antara 30-40 tahun Peristiwa itu begitu wajar dan alami sehingga dapat (Harunrianto, 2009). Dari studi pendahuluan di SMP dipastikan bahwa semua wanita yang normal akan Negeri 2 Grogol Kediri didapatkan 10 siswi mengalami proses itu. Walaupun begitu pada mengalami nyeri saat haid dan 5 siswi yang tidak kenyataannya banyak wanita yang mengalami mengalami nyeri saat haid. Secara umum penyebab masalah menstruasi diantaranya adalah nyeri haid dismenore dibagi menjadi 2 yaitu dismenore primer (Restu, 2009). Dismenore adalah nyeri haid dan sekunder. dismenore primer timbul tanpa didasari menjelang atau selama haid, sampai membuat wanita kelainan atau penyakit antara lain endemetriosis, tersebut tidak dapat bekerja dan harus tidur. Nyeri fibroid, adenomyosis, infeksi panggul kronik, sering bersamaan dengan rasa mual, sakit kepala, peradangan tuba falopi, pemakaian IUD, dan lain-lain. perasaan mau pingsan, lekas marah, dikenal adanya Walaupun dismenore tidak mengancam jiwa namun dismenore primer dan sekunder (Mansjoer, dkk, dapat menjadi hal yang sangat mengganggu dan 1999). merupakan alasan utama wanita untuk libur dari Dismenore dialami oleh 95 % wanita usia sekolah atau pekerjaan (Biben, 2009). reproduksi sementara dismenore sekunder lebih Penyebab pasti dismenore primer belum jarang ditemukan dan terjadi pada 25 % wanita yang diketahui. Di duga faktor psikis sangat berperan mengalami dismenore. Di Surabaya didapatkan 1,07 terhadap timbulnya nyeri. Dismenore primer

  Keefektifan Campuran Mahkota Dewa, Jinten Hitam Vol. 3 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2012

  

28 umumnya dijumpai pada wanita dengan siklus haid Berdasarkan uraian data dan fakta di atas peneliti berovulasi. Penyebab tersering dismenore sekunder tertarik melakukan penelitian tentang ”Pengaruh adalah endometriosis, dan infeksi kronik genetalia Pemberian Kunyit Asam terhadap dismenore di SMP interna. (Mansjoer, dkk, 1999). Dismenore primer Negeri 2 Grogol Kediri Tahun 2010”. sering di mulai pada waktu wanita mendapatkan haid pertama dan sering dibarengi rasa muntah dan diare.

  Rumusan Masalah

  Nyeri sering terasa seperti kejang dan kaku serta Bertitik tolak dari uraian yang telah peneliti mendahului haid serta meningkat pada hari pertama kemukakan dalam latar belakang masalah diatas, dan kedua. Rasa nyeri hilang bila tidak terjadi maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : pelepasan sel telur dan timbul bila terjadi pelepasan

  “Apakah ada pengaruh pemberian kunyit asam sel telur. Pada dismenore sekunder, rasa nyeri tetap terhadap dismenore di SMP Negeri 2 Grogol Kediri ada dan hebat walaupun tidak ada pelepasan sel telur, Tahun 2010?”. serta didapatkannya kelainan pada pemeriksaan jasmani khususnya periksa pinggang dan rahim Tujuan Penelitian indung telur, sehingga kadang perlu tindakan operasi

  1. Tujuan Umum guna menyembuhkannya. Derajat nyeri haid dibagi Menganalisis manfaat kunyit asam terhadap atas : Derajat 0 : tanpa rasa nyeri dan aktivitas sehari- dismenore di SMP Negeri 2 Grogol Kediri. hari tak terpengaruhi , derajat 1 : nyeri ringan dan

  2. Tujuan Khusus memerlukan obat rasa nyeri seperti paracetamol, a. Mengidentifikasi dismenore sebelum antalgin, postan namun aktivitas jarang terpengaruhi, diberikan terapi kunyit asam di SMP Negeri 2 derajat 2 : nyeri sedang dan tertolong dengan obat Grogol Kediri. penghilang nyeri tetapi mengganggu aktivitas sehari-

  b. Mengidentifikasi dismenore sesudah hari. Derajat 3 : nyeri sangat hebat dan tak berkurang diberikan terapi kunyit asam di SMP Negeri 2 walaupun telah makan obat dan tak mampu bekerja, Grogol Kediri. diatasi segera (Harunrianto, 2009). asam terhadap dismenore yang tidak

  Beberapa pengobatan yang dapat menghilangkan diberikan terapi dan sesudah diberikan terapi atau minimal mengurangi nyeri haid antara lain : obat- kunyit asam di SMP Negeri 2 Grogol Kediri. obatan, relaksasi, hipnoterapi, dan beberapa alternatif atau pengobatan tambahan seperti : kompres air Desain Penelitian hangat, olah raga teratur, visualisasi, aroma terapi, Desain penelitian yang digunakan dalam penelitin pemijatan, dll (Restu, 2009). Selain menggunakan ini adalah desain pra eksperimental dengan obat-obatan dalam mengurangi rasa nyeri, ramuan rancangan one group pretest posttest design, tradisional juga bisa mengurangi dismenore. Kunyit dimana dalam rancangan dilakukan observasi asam yang biasanya jadi salah satu bahan resep terhadap satu kelompok sampel sebelum dan makanan ternyata memiliki manfaat khasiat dan sesudah perlakuan (intervensi). Yang diambil yaitu kandungan yang bagus buat kesehatan. Kunyit yang penderita dismenore yang ada di SMP Negeri 2 mempunyai nama lain Curcuma Domestica val, Grogol Kabupaten Kediri yaitu berupa terapi kunyit mempunyai aktivitas sebagai anti inflamasi pemberian kunyit asam diambil pada responden (anti peradangan) aktivitas terhadap repti ulcer, anti yang telah diambil dan dipilih oleh peneliti dengan toksis, anti hiperlipidemia, dan aktivitas anti kanker perlakuan terapi. Terapi diberikan saat responden dan asam jawa (tamarindus indica) yang mengandung mengalami dismenore sebanyak 1 gelas kunyit senyawa kimia antara lain asem appel, asam sitrat, asam (+ 200cc) dan setelah 1 jam dinilai tingkat asam anggung, asam tetrat. Kunyit asam juga dapat nyerinya. Pengukuran nyeri dilakukan sebelum menyembuhkan penyakit seperti sakit keputihan, responden diberi perlakuan dan 1 jam setelah dismenore (nyeri haid), perut mual, perut mules, perut perlakuan. Waktu penelitian pada tanggal 10 kembung, diare, mabuk kendaraan, demam. (Thomas, sampai 15 Mei 2010, di SMP Negeri 2 Grogol 2008).

  Kediri. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswi kelas 2A dan B di SMP Negeri 2 Grogol

29 Vol. 3 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2012

  urnal Kediri sebanyak 40 siswi. Sampel pada penelitian Hasil Penelitian ini adalah sebagian siswi di SMP Negeri 2 grogol

  1. Distribusi Frekuensi Tingkat Skala Nyeri Pretest Kediri. Yang dalam pengambilannya masih memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi, dan tekhnik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data pada 40% penelitian ini dilakukan pada sebagian yang mengalami dismenore. Alat ukur yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah pra

  60%

  eksperimental dengan rancangan one group pretest postest design, dimana dalam rancangan ini

   1 - 4 5 - 7 8 - 10

  dilakukan observasi terhadap satu kelompok sampel pada waktu sebelum dan sesudah perlakuan (intervensi). Pada penelitian ini untuk mengetahui

  Berdasarkan diagram diatas menunjukkan variabel dismenore digunakan alat ukur skala skala nyeri pada responden dismenore di SMP visual analog atau menggunakan penggaris dan Negeri 2 Grogol sebelum di berikan terapi kunyit lembar observasi. Setelah data terkumpul maka asam. Hasil pretest dari 10 responden dilakukan :

  1.Peninjauan kelengkapan data menunjukkan bahwa 60% atau 6 responden (editing), 2. Pengelompokan jenis data yaitu data mengalami nyeri ringan dengan skala 1 – 4, 40% yang dipilih antara kelompok dengan perlakuan atau 4 responden mengalami nyeri sedang dengan dan kelompok control serta juga dipilih antara data skala 5 – 7, dan tidak ada responden yang tidak pre perlakuan dan post perlakuan, 3. Dilakukan mengalami nyeri (skala 0) ataupun yang penyajian data secara deskriptif. Mean adalah nilai mengalami nyeri berat (skala 8 – 10). rata-rata dari nilai seperangkat data. Cara

  2. Distribusi frekuensi tingkat skala nyeri post test penjumlahan nilai-nilai individual dalam sepe¬rangkat data tertentu dengan banyaknya 20% individu dalam perangkat data tersebut. Secara matematik dapat dinyatakan sebagai berikut : _

   x i

  

  M =

  x n

  Keterangan : X = artimetik mean 80%

  = jumlah

   1 - 4 5 - 7 8 - 10

  xi = nilai masing-masing dalam seperangkat data n = banyaknya individu daiam seperangkat

  Berdasarkan diagram di atas menunjukkan data. skala nyeri pada responden dismenore di SMP

  Mean adalah ukuran tendensi sentral yang paling Negeri 2 Grogol sesudah di berikan terapi kunyit umum digunakan karena mean merupakan ukuran asam. Hasil post test dari 10 responden yang lebih torperinci dan tepat dalam analisa menunjukkan bahwa 80% atau 8 responden statistik. Keterbatasannya ialah bahwa di antara mengalami nyeri ringan dengan skala 1 – 4, 20% ketiga ukuran tendensi sentral yang dibahas ini, atau 2 responden tidak mengalami nyeri dengan mean merupakan ukuran yang paling dipengaruhi skala 0 dan tidak ada responden yang mengalami oleh nilai-nilai ekstrem dalam seperangkat data, nyeri sedang (skala 5 – 7) maupun nyeri berat baik nilai besar ataupun nilai kecil, 4. Analisis

  (skala 8 – 10). menggunakan analisis statistik deskriptif dengan menggunakan program SPSS 14.

  Pengaruh Pemberian Kunyit Asam Terhadap

  

30

  urnal Vol. 3 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2012

  40 Nyeri berat Total

  Dismenore adalah salah satu di antara empat kelainan haid, yaitu ketidakteraturan daur atau siklus, perdarahan haid yang lama lebih dari 10 hari, jumlah darah yang banyak di sertai gumpalan dan nyari haid,umumnya nyeri haid tidak bersifat tunggal, namun berkombinasi dengan kelainan tersebut (Biben, 2009).

  Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebagian skala nyeri pada responden dismenore di SMP Negeri 2 Grogol sesudah di berikan terapi kunyit asam. Hasil post test dari 10 responden menunjukkan bahwa 80% atau 8 responden mengalami nyeri ringan dengan skala 1 – 4, 20% atau 2 responden tidak mengalami nyeri dengan skala 0 dan tidak ada responden yang mengalami nyeri sedang (skala 5 – 7) maupun nyeri berat (skala 8 – 10).

  Nyeri sebelum haid atau dismenore adalah hal yang tidak tbu lagi bagi para remaja putri menjelang ataupun saat haid. Dengan tingkat persepsi nyeri yang berbeda para wanita memiliki respon nyeri yang berbeda pula, baik dari yang ringan maupun berat tergantung dari setiap individu.Dan berdasarkan hasil wawancara dengan responden didapatkan bahwa nyeri sedang sudah cukup mengganggu aktivitas bahkan ada beberapa responden sampai tidak masuk sekolah. Sehingga diperlukan suatu tindakan untuk mengurangi nyeri dengan memberikan terapi kunyit asam. kunyit asam

  Dismenore adalah nyeri haid menjelang atau selama haid, sampai membuat wanita tersebut tidak dapat bekerja dan harus tidur, nyeri sering bersamaan dengan rasa mual, sakit kepala, perasaan mau pingsan, lekas marah.(Mansjoer dkk,1999). Nyeri di uraikan sebagai mirip-kejang, spasmodik, terlokalisasi pada perut bagian bawah (area suprapubik) dan dapat menjalar ke paha dan pinggang bawah. Dapat disertai dengan mual, muntah, diare, nyeri kepala, nyeri pinggang bawah, iritabilitas, rasa lelah. Ditinjau dari berat ringannya rasa nyeri, dismenore di bagi menjadi 3 yaitu: dismenore ringan, yaitu dismenore dengan rasa nyeri yang berlangsung beberapa saat sehingga perlu istirahat sejenak untuk menghilangkan nyeri, tanpa disertai pemakaian obat, dismenore sedang, yaitu dismenore yang memerlukan obat untuk menghilangkan rasa nyeri, tanpa perlu meninggalkan aktifitas sehari- hari, dismenore berat, yaitu dismenore yang memerlukan istirahat sedemikian lama dengan akibat meninggalkan aktifitas sehari-hari selama 1 hari atau lebih.(Andika, 2003).

  Grogol sebelum di berikan terapi kunyit asam. Hasil pretest dari 10 responden menunjukkan bahwa 60% atau 6 responden mengalami nyeri ringan dengan skala 1 – 4, 40% atau 4 responden mengalami nyeri sedang dengan skala 5 – 7, dan tidak ada responden yang tidak mengalami nyeri (skala 0) ataupun yang mengalami nyeri berat (skala 8 – 10).

  1. Tingkat nyeri haid sebelum di berikan terapi kunyit asam Berdasarkan penelitian diketahui skala nyeri pada responden dismenore di SMP Negeri 2

  Pembahasan

  Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa skala nyeri pada responden yang berusia 12-14 tahun sebelum di berikan terapi kunyit asam memiliki skala nyeri ringan dan sedang, setelah di berikan terapi kunyit asam 2 responden tidak mengalami nyeri dan 8 responden mengalami nyeri ringan.

  80 10 100

  8

  20

  2

  4

  

31

  40

  4

  60 Nyeri sedang

  6

  40

  4

  20

  2

  N % N % N % N % N % Tidak nyeri Nyeri ringan

  Nyeri berat Total

  Nyeri ringan Nyeri sedang

  Post Test Pre Test Tidak nyeri

  3. Tabulasi Silang Nyeri Pre Test dan Post Test

  Aktivitas antiinflamasi dari kurkumin juga telah diuji,kurkumin berpengaruh pada sintesis senyawa yang menjadi penyebab inflamasi dengan cara menghambat biosintesis leukotrien dan berefek pada produksi prostaglandin.Kedua zat ini menimbulkan rasa nyeri dan panas.

  Kesimpulan

  1. Tingkat nyeri haid sebelum di berikan terapi kunyit asam didapatkan hasil bahwa dari 10 responden di dapatkan bahwa 60% atau 6 responden mengalami nyeri ringan dengan skala 1

  terjadi perbaikan yang nyata dari kurkumin yang dapat mengurangi rasa nyeri (Andika,2009)

  Hasil tingkat skala nyeri mengalami penurunan yaitu sebelum di berikan terapi (pre test) skala nyeri paling tinggi skala 6(rentan skala 5-7 skala sedang) sejumlah 1 responden (10%) setelah di berikan terapi (post test) menjadi skala) dengan jumlah 2 responden (20%) dan tingkat skala 4(rentan skala 1-4 ringan) sejumlah 3 responden (30%).Berdasarkan fakta dan teori yang ada kunyit asam dapat mengurangi rasa nyeri maka tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga kunyit asam layak untuk dikonsumsi sebagai terapi dismenore.

  • – 4. Dari hasil tersebut maka masih banyak responden yang pada saat itu mengalami nyeri haid..

  Dismenore adalah perasaan nyeri pada waktu haid dapat berupa kram rigan pada bagian kemluan sampai terjadi gangguan dalam tugas sehari-hari (Manuaba, 1998).

  Beberapa kandungan kimia dari kunyit asam yaitu minyak atsiri sebanyak 6% yang terdiri dari gologan senyawa monoterpen dan sesquiterpen, zat warna kuning yang disebut kurkuminoid sebanyak 5% (meliputi kurkumin 50 – 60%, monodesmetoksikurkumin dan bidesmetoksikurkumin), protein fosfor, kalium, besi dan vitamin C. Kunyit mempunyai aktivitas sebagai anti inflamasi (anti peradangan), aktivitas terhadap peptic ulser, antitoksik, antihiperlipidemia, dan aktivitas anti kanker (Restu, 2009).

  Hal ini menunjukkan bahwa terapi kunyit asam memiliki pengaruh dalam penurunan nyeri haid sehingga para wanita bisa menerapkan terapi ini apabila mengalami nyeri haid dengan tingkat nyeri yang ringan atau sedang.

  Pengaruh Pemberian Kunyit Asam Terhadap

  3. Menganalisis pengaruh pemberian kunyit asam terhadap dismenore Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui skala nyeri pada responden yang berusia 12-14 tahun sebelum di berikan terapi kunyit asam memiliki skala nyeri ringan dan sedang, setelah di berikan terapi kunyit asam 2 responden tidak nyeri ringan.

  2. Tingkat nyeri haid sesudah di berikan terapi kunyit asam didapatkan bahwa dari 10 responden sebagian besar 80% atau 8 responden mengalami nyeri ringan dengan skala 1 – 4. Sesuai dengan hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa ada perubahan tingkatan nyeri haid setelah pemberian terapi kunyit asam.

  3. Menganalisis pengaruh pemberian kunyit asam terhadap dismenore menunjukkan bahwa skala nyeri pada responden yang berusia 12-14 tahun sebelum di berikan terapi kunyit asam memiliki skala nyeri ringan dan sedang, setelah di berikan terapi kunyit asam 2 responden tidak mengalami nyeri dan 8 responden mengalami nyeri ringan. Hal ini berarti bahwa terapi kunyit asam memiliki para wanita bisa menerapkan terapi ini apabila mengalami nyeri haid dengan tingkat nyeri yang ringan atau sedang.

  Saran

  1. Bagi Responden Gunakan kunyit asam untuk terapi kunyit asam dan anjurkan juga keluarga, teman atau orang terdekat lainnya yang menderita nyeri haid untuk memanfaatkan kunyit asam sebagai penurun tingkat nyeri haid. Jadi kunyit asam bisa digunakan sebagai alternatif untuk mengurangi nyeri.

  2. Bagi Masyarakat Jangan salah dalam memilih obat herbal untuk terapi pada nyeri haid yang diderita. Pastikan obat yang dipilih benar-benar aman dan sudah terbukti khasiatnya, salah satunya alternatif adalah kunyit asam yang memang sudah terbukti dapat menurunkan tingkat nyeri haid. Budidayakan tanaman kunyit karena selain mudah juga banyak manfaatnya dan untuk bisnis juga menjajikan.

  3. Kepada Peneliti selanjutnya

32 Dari studi yang dilakukan terlihat bahwa

  Cari terus inovasi terbaru dibidang kesehatan khususnya menggunakan tanaman herbal untuk Mansjoer, Arif. (1999). Kapita Selecta Kedokteran, diteliti. Perbanyaklah referensi dalam melakukan

  Edisi 1. Jakarta : FKUI penelitian dan gunakan alat ukur yang validitasnya benar-benar terjamin.

  Manuaba, Ida Bagus Gde. (1998). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan

DAFTAR PUSTAKA

  Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Andika (2009), Teori Dismenore. www.ask.com.

  Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba (download : 16 Desember 2009)

  Medika

  A. N. S, Thomas. (2008). Tanaman Obat Tradisional _________. (2003). Konsep dan Penerapan

  1. Yogyakarta : Kansius Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

  Jakarta : Salemba Medika Biben (2009). Nyeri Haid. http//: newspaper.pikiranrakyat.com (download : 14

  Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Desember 2009)

  Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Harunriyanto. (2009). Nyeri haid pada remaja. ___________________,. (2007). Ilmu Kesehatan www.gemari or.id (download : 4 Desember

  Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta : 2010)

  Rineka Cipta Hestiantoro, Andon, dkk. (2008). Masalah Gangguan Restu. (2009). Kompoisis Kunyit. www.

  Haid dan Interfertilitas. Jakarta : FKUI Anneahira.com (download : 5 Januari 2010).

33 Vol. 3 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2012

  urnal