T 1 ATA NIAGA PERTANIAN

  1 TATA NIAGA PERTANIAN Produksi Konsumsi

  

Ilmu Tataniaga adalah suatu kegiatan usaha yang

mengarah-kan aliran barang dan jasa dari produsen mengalir

ke konsumen.

  Ilmu tataniaga menganut pengertian yang luas, dan tataniaga

  

merupakan keseluruhan dari pengertian tentang penjualan,

perdagangan, distribusi dan distribusi fisik.

  

Dalam pertanian di Indonesia, persoalan tataniaga muncul

pada saat petani menghasilkan produksi lebih banyak

daripada kebutuhan keluarganya.

  Sebenarnya, proses tataniaga itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, tidak dimulai pada saat produksi selesai, juga tidak berakhir dengan penjualan. Semua keputusan yang diambil di bidang tataniaga harus ditujukan untuk menentukan produk dan pasarnya, harganya dan promosinya.

  

Ilmu tataniaga adalah segala usaha yang menimbulkan

perpindahan dalam hak milik dari barang serta

penyebarannya secara fisik. pada saat petani mulai merencanakan usaha taninya.

  

Jadi persoalan tataniaga tidak timbul sesudah produksi

berjalan, tetapi muncul bersama-sama dengan persoalan

produksi .

  

TATANIAGA

KONSUMSI PRODUKSI Tataniaga terletak di antara produksi dan konsumsi.

  

Hal ini berarti tataniaga menjadi penghubung antara kedua

faktor yaitu produksi dan konsumsi.

  Konsumsi baru dilaksanakan sesudah adanya kegiatan produksi dan tataniaga. Dengan kata lain produksi dan tataniaga dapat membantu terlaksananya tujuan konsumsi. Tanpa adanya tataniaga orang sulit untuk mencapai tujuan konsumsi yang memuaskan.

  Pengetahuan tataniaga diperlukan untuk melancarkan penyebaran barang dan jasa di masyarakat.

  

Jaringan lalu lintas barang dapat ditemukan dengan

  adanya lembaga-lembaga tataniaga yang menampung berbagai fungsi tataniaga. Lembaga-lembaga tersebut merupakan suatu susunan yang dinamakan “Institutional fungsi tataniaga yang diperlukan untuk melancarkan arus barang di masyarakat.

  Pembelian Penjualan Pengangkutan Penyimpanan Pembelanjaan Penanggung resiko Standardisasi dan Grading Pengumpulan Informasi pasar

  Gambar: Fungsi-fungsi tataniaga yang dilakukan oleh penyedia, produsen, perantara dan konsumen

  P B E A N H Y A E N D

  I B A A K U P P E E R N U G S O A L H A A H A A N N P E R A N T A R A K O N S U M E N Masing-masing barang mempunyai sifat tersendiri dalam penyaluran di pasar yang memerlukan cara pemecahan tersendiri pula.

  Mudah pecah perlu wadah yang Telur bentuk bulat lonjong dapat mengatasi resiko pecah

  Mudah layu perlu wadah yang Kenampakan mudah dapat mengatasi rusak layu dan resiko

  Sayur-sayuran lain

  

  mudah busuk / perlu perlakuan tomat bentuk mudah rusak khusus

  

  mudah basi & rusak perlu wadah + es adi, pengetahuan dibidang penyaluran barang di pasaran memerlukan peninjauan dan pembahasan terlebih dahulu

  Bentuk tataniaga ditentukan oleh kondisi masyarakat yaitu keadaan politik, sosial, tekno- logi dan karakteristik fisik dari sebuah masyarakat.

J

  mengenai masalah-masalah disekitar lembaga yang bergerak dalam sistem tataniaga, serta fungsi tataniaga yang harus ditampung, ditinjau dari sudut hubungan antara manusia dengan barang dan jasa yang bersangkutan.

  

Produksi adalah yang membuat barang-barang dan

  menjual barang-barang ke pihak lain Produsen

  

Tataniaga / pemasaran adalah yang mendistri-

  busikan barang-barang pemasar / pelaku

  tataniaga

Jasa adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk

  merubah sesuatu barang dalam bentuknya, tempatnya, waktu pemakaiannya atau pemiliknya, yang pada umumnya menambah nilai pada barang yang bersangkutan.

  

Konsumsi adalah yang membeli dan menggunakan

  barang-barang tersebut konsumen Ilmu yang membahas hal tersebut di atas dikenal sebagai “Ilmu Tataniaga” atau “Marketing” atau “Pemasaran”.

HASIL PERTANIAN

  untuk memperoleh pengertian yang lebih baik, yang dapat menimbulkan perhatian dan penghargaan terhadap pentingnya masalahnya dan kemudian dapat memberi rintisan jalan untuk dapat memperbaiki praktek tataniaga yang pada waktu sekarang telah ada. engan pengetahuan ini diharapkan dapat diadakan

D

  perbaikan pelaksanaan pemasaran yang ada pada tiap-tiap daerah, sehingga: 1. kemungkinan terjadinya bahaya kelaparan dan penderitaan sebagai akibat dari tidak berhasilnya panenan di sesuatu daerah, dapat dicegah. 2. pendapatan petani ( produsen ) dapat ditingkatkan dan pengeluaran konsumen dapat diperkecil.

  3. pendapatan devisa negara dari hasil-hasil pertanian yang di ekspor ke luar negeri dapat diperbesar 4. kelebihan hasil dari daerah surplus dapat diratakan ke daerah-daerah minus.

  2 PENGERTIAN TATANIAGA Pengertian tataniaga memberikan gambaran aktivitas yang dilakukan dengan tujuan untuk memasarkan barang.

  Pengertian tataniaga ditinjau dari beberapa segi: 2. barangnya 3. lembaganya 4. manajemennya 5. keseluruhannya

  Beberapa definisi tataniaga : Ad.1. Definisi tataniaga ditinjau dari fungsinya Dari definisi di atas: mula-mula manusia harus menemukan kebutuhannya dulu baru kemudian berusaha untuk memenuhinya dengan cara mengadakan hubungan

  Kotler : Tataniaga adalah kegiatan manusia yang diarahkan kepada usaha untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran.

  TRANSAKSI KOMERSIAL Barang / jasa

  PENJUAL uang PEMBELI TRANSAKSI KETENAGA-KERJAAN

  PEMBERI gaji & tunjangan PEKERJA PEKERJAAN jasa-jasa produktif

  TRANSAKSI KEWARGANEGARAAN

  jasa-jasa perlindungan

  POLISI pajak & kerjasama PENDUDUK TRANSAKSI KEAGAMAAN

  LEMBAGA perasaan tentram KEAGAMA- uang / jasa DERMAWAN AN Gambar : Contoh hubungan pertukaran dalam tataniaga Dapat dikatakan bahwa kegiatan tataniaga terbentuk oleh

  

pembeli dan penjual yang semuanya ingin mencari

kepuasan dalam bentuknya masing-masing.

  

Pemasaran merupakan suatu usaha untuk memuaskan

kebutuhan pembeli dan penjual

  Semua keputusan yang diambil di bidang pemasaran harus ditujukan untuk menentukan produk dan

  pasarnya, harganya, dan promosinya

  Pengambilan keputusan tersebut dapat dimulai dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan : 1. apakah produk-produk itu akan dibuat sama ? kalau tidak, apa ciri khas (trade merk) dari barang yang akan kita produksi ?

  2. bagaimanakah mengepak dan memberi labelnya ? 3. bagaimana komposisi pasar potensialnya / kepada siapa / konsumen mana barang akan dipasarkan ? 4. apakah akan dibuat harga perkenalan ?

PERBEDAAN DEFINISI

  ANTARA PENJUALAN – PERDAGANGAN – DISTRIBUSI – DISTRIBUSI FISIK

  PENJUALAN:

Satu bagian dari promosi dan promosi adalah satu bagian

dari program pemasaran secara keseluruhan PERDAGANGAN:

Perencanaan produk, meliputi perencanaan untuk

mendapatkan barang atau jasa yang baik untuk pasar pada

waktu yang tepat, pada tingkat harga yang layak, dan dengan

warna serta ukuran yang sesuai.

  DISTRIBUSI:

Struktur perdagangan eceran dan perdagangan besar yang

saluran-saluran tersebut digunakan untuk menyampaikan

barang ke pasarnya.

  DISTRIBUSI FISIK:

Kegiatan-kegiatan aliran material seperti pengangkutan,

penyimpanan, dan pengawasan persediaan.

  Ad.2. Definisi tataniaga ditinjau dari segi serba barang Tataniaga dari segi ini berarti membahas segala aspek dari suatu barang yang bersangkutan dengan pasar. Membahas tentang dasar-dasar yang berlaku dalam lalu lintas barang di masyarakat yang didasarkan pada gejala-gejala di pasaran sesuai dengan kebutuhan.

         Pengetahuan suatu barang sangat penting kalau kita ingin Pengetahuan tersebut meliputi:

  1. bagaimana barang tersebut terjadi 2. sifat-sifat dari barang 3. bagaimana memperbanyak barang 4. bagaimana bentuk barang 5. mengapa barang tidak ada 6. kapan barang tersebut dapat disediakan

  7. dan sebagainya   

  Dalam membicarakan tentang barang maka harus dipisahkan antara barang industri dan barang non industri serta barang non energi. Barang non industri sebagian besar adalah hasil-hasil pertanian yang langsung dijual atau melalui agroindustri.

  SIFAT-SIFAT KHUSUS TATANIAGA HASIL PERTANIAN

  Tataniaga hasil pertanian menunjukkan sifat-sifat khusus yang ada pada: 1. sifat khusus hasil pertanian 2. sifat khusus konsumen hasil pertanian

  1. sifat khusus hasil pertanian

  a. Produksi hasil pertanian adalah produksi organis

  b. Produksi tidak dapat diperbesar sewenang-wenang dalam jangka pendek, karena sifat produksi adalah “inelastis” dan terikat pada musim  Pengaruh alam atau musim banyak berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas hasil  Hasil pertanian selalu mengalami fluktuasi  Fluktuasi produksi berpengaruh pada fluktuasi harga  hal ini akan menyulitkan sortasi, dan seterusnya.

  c. Perluasan produksi pada umumnya mengandung ongkos yang meningkat secara proporsional menurut gejala yang dinamakan hukum penambahan hasil yang berkurang ( low diminishing marginal returns ) d. Pada umumnya hasil pertanian mempunyai berat yang relatif besar jika dibandingkan dengan nilainya ( bs Jw:

  rowo )  akibatnya biaya angkut dan penyimpanan menjadi mahal. e. Sebagian besar hasil pertanian tidak dapat disimpan lama dan mudah rusak / busuk.

  Hal ini membutuhkan penanganan yang khusus yaitu cara-cara penyimpanan yang khusus, pengangkutan Akibatnya membutuhkan biaya yang besar. Pada umumnya untuk mengatasi resiko tersebut maka penjual menjual hasil produksi pertaniannya dengan harga yang rendah.

  2. sifat khusus yang ada pada konsumen hasil pertanian berpengaruh pada tataniaga a. konsumen menghendaki untuk dapat memperoleh bermacam-macam hasil produksi pertanian setiap

  saat, terus menerus, sedangkan ketersediaan hasil

   pertanian hanya secara musiman. maka perlu melakukan penyimpanan, pengawetan, transportasi secara cepat  akibatnya biaya menjadi besar.

  b. Konsumen menghendaki agar hasil pertanian sesuai

  dengan selera yang diinginkannya yaitu dalam bentuk, kualitas,

  untuk itu perlu sortasi atau pengolahan khusus yang akan menambah biaya.

  sekarang aku ingin musim makan buah hujan .... strawberry & mana ada buah duku yang duku dan di maniss ........

  4. sifat khusus yang terletak pada usaha / lahan pertanian

  a. usaha / lahan pertanian pada umumnya berskala kecil, kurang memadai untuk memenuhi kebutuhan keluarganya hasil produksinya kecil.

  b. usaha pertanian yang relatif berskala kecil ini letaknya masih tersebar dan jauh dari para konsumen.

    untuk mengatasi kedua sifat usaha tersebut maka diperlukan usaha pengumpulan hasil pertanian dari yang kecil jumlahnya dan tersebar letaknya.  Hal ini memerlukan alat angkut dan tempat penyimpanan yang memadai.  Karena adanya sifat-sifat khusus tersebut di atas maka biaya tataniaga hasil pertanian umumnya tinggi dibandingkan dengan hasil industri.

  PERBEDAAN DALAM TATANIAGA HASIL PERTANIAN DAN BARANG INDUSTRI

   Produksi industri adalah produksi mekanis dan bersifat “elastis”

   Produksi mengandung ongkos tetap yang jumlahnya besar, sehingga dapat menguntungkan dalam perluasan produksi pada jangka pendek. Perluasan hanya bersangkutan dengan ongkos variabel.

   perluasannya dalam batas-batas tertentu oleh ongkos variabel ( tergantung pada besarnya produksi dalam jangka pendek ).

   Ongkos yang tetap mengakibatkan dengan perluasan produksi akan tercapai ongkos per kesatuan hasil pertanian menjadi turun sampai pada kekuatan optimal dari potensinya. Disini berlaku “Hukum penambahan hasil yang meningkat”

  Definisi yang paling luas tentang pemasaran / tataniaga dikemukakan oleh William J. Staton sebagai berikut: William J. Staton: Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial

  Definisi di atas mempunyai beberapa urutan: 1. suatu sistem : suatu sistem kegiatan usaha

  2. dibuat untuk : merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan 3. sesuatu yang bernilai: barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan tangga yang ada dan konsumen rumah tangga potensial atau pemakai industri.

  Unsur-unsur penting yang terkandung di dalam definisi di atas adalah:

  1. definisi sistem yang bersifat manajemen 2. sistem bisnis yang berorientasi pasar atau konsumen.

  Kebutuhan pembeli harus dipahami dan dilayani dengan efektif. 3. tataniaga merupakan proses usaha yang dinamis (proses

  keseluruhan yang terintegrasi) dan merupakan interaksi dari banyak kegiatan.

  4. program tataniaga bermula dari ide tentang produk dan

  tidak berakhir sampai kebutuhan langganan terlayani, tetapi terkadang terjadi setelah penjualan dilakukan.

  5. untuk mencapai sukses, maka tataniaga harus dapat

  memaksimumkan penjualan yang menguntungkan dalam jangka panjang. Jadi, pembeli harus dilayani dengan memuaskan agar bersedia membeli kembali pada perusahaan bersangkutan.

  Pemasaran merupakan suatu interaksi yang berusaha untuk menciptakan hubungan pertukaran. Pertukaran hayalah merupakan tahap dalam proses pemasaran. Pemasaran dilakukan baik sebelum maupun sesudah pertukaran Contoh: Aplikasi di lapangan: Kodak Polaroid Handbody milk Handbody jelly Bidang konsumsi makanan: Nugget so good variasi bentuk nugget Mie singgle mie duo (dobble porsi ) Agar-agar nutrijell PENGERTIAN TATANIAGA PERTANIAN:

  Soedarsono H.: Tataniaga hasil pertanian adalah semua rentetan jasa yang dilakukan dalam pemindahan bahan makanan atau bahan

  Tugas: Cari dan catatlah sebanyak mungkin produk makanan (minimal 4 produk) yang melakukan usaha (baik deversifikasi jenis usaha maupun satu jenis usaha dengan deversifikasi dalam penyajian) yang bertujuan untuk mendapatkan pembeli sebanyak-banyaknya. Sebutkan jenis produknya dan spesifikasinya, bentuk kemasan, sampai pada penyajian akhir.

  Tugas-tugas tataniaga hasil pertanian ditentukan oleh sifat-sifat, kebutuhan dan kondisi dari tataniaga itu sendiri seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Berkaitan dengan hal tersebut maka tugas tataniaga hasil pertanian dapat digolongkan dalam tiga kelompok yaitu :

  1. Tugas pengumpulan Tugas pengumpulan meliputi pengumpulan kelebihan hasil berskala kecil-kecil dari tiap-tiap petani, kemudian memusatkannya pada tempat-tempat yang mudah dijangkau oleh para pedagang dan oleh alat-alat pengangkutan.

  2. Tugas persiapan untuk kepentingan konsumen Tugas ini meliputi segala tindakan yang ditujukan untuk merubah bentuk agar sesuai dengan selera dan keinginan pihak konsumen.

  Contoh: padi beras tebu gula ayam potong nugget macam-macam sayur sayur potong untuk soup

  Disamping itu tindakan tersebut dijalankan untuk mengawetkan hasil-hasil pertanian agar jangan cepat menjadi rusak. pengeringan ikan, buah-buahan, pengalengan buah-buahan, daging, ikan, dan sebagainya.

  3. Tugas distribusi Tugas ini meliputi tindakan-tindakan yang ditujukan untuk membagi barang-barang, yang telah dikumpulkan dan telah dipersiapkan sebelumnya, kepada pihak konsumen sesuai dengan kehendaknya yang berbeda-beda menurut besarnya pendapatan, pendidikan, agama, iklim, keadaan setempat dan lain-lain faktor.

  Contoh: Mentega/margarin - di Indonesia, kemasan kecil-kecil akan lebih disukai konsumen, sedangkan di luar negeri (berhawa dingin) kemasan yang besar (kalengan) akan lebih disukai oleh konsumen luar negeri.

  Mayones - di Indonesia, kemasan yang tersedia adalah dari kaca yang berbentuk cup, sedangkan di luar negeri adalah berbentuk botol dari plastik, sehingga praktis untuk digunakan setiap saat.

  Cabe - di Indonesia, konsumen akan lebih suka cabe yang basah daripada cabe kering. Di luar negeri akan lebih banyak dipasarkan cabe kering dengan tiga macam perajangan. Hal ini dilakukan sesuai permintaan konsumen.

  Untuk melaksanakan tiga tugas tataniaga di atas penyimpanan, sortasi dan standardisasi, pengemasan, mempertemukan penjual dan pembeli, pembiayaan, kesediaan memikul resiko.

  Didalam mata rantai pemasaran terdapat beberapa aspek menurut fungsinya. Masing-masing saluran penyebaran barang digolongkan sebagai berikut:

  1. Golongan produsen

  2. Golongan pedagang perantara

  a. pedagang pengumpul

  b. pedagang menengah

  c. pedagang besar

  d. importir & exportir

  e. grosir

  f. pedagang eceran a b c d e f

  3. Golongan lembaga yang menggunakan jasa dalam melakukan kegiatan / membantu memindahkan hak milik suatu barang.

  a. Transportasi

  b. Gudang

  c. Bank

  d. Perdagangan (veem ) e. Bursa

  f. Asuransi

  g. Kantor reklame

  h. Makelar & komisioner Setiap lembaga mempunyai fungsinya masing-masing.

  Dengan mempelajarinya maka kebijaksanaan dalam memasarkan suatu barang di pasaran dapat ditentukan, dan Setiap lembaga dalam mata rantai lalu lintas barang muncul karena suatu sebab. Perubahan teknologi akan juga mempengaruhi perubahan susunan lembaga pemasaran.

  Fungsi tataniaga adalah:

  2. Pembelian – pengumpulan ( buying – assembling )

  3. Penjualan – penyebaran ( selling – distributing )

  4. Pengangkutan ( transportation )

  5. Penyimpanan ( storage )

  6. Pengolahan ( grading – classing – standardization )

  7. Pengemasan ( packing )

  8. Pembiayaan ( financing )

  9. Resiko ( risk – taking )

  10. Keterangan pasar ( market information )

  1. Fungsi Pembelian dan pengumpulan ( buying – assembling )

  Fungsi pembelian merupakan suatu fungsi yang diperlukan untuk memiliki barang persediaan bagi produksi dan konsumsi. Dalam melaksanakan fungsi ini perlu pengalaman dan keahlian, karena menyangkut harga, jumlah dan waktu pembelian. Perlu diketahui bahwa produksi hasil pertanian di skala usaha kecil.

  Pengumpulan ini menimbulkan persoalan mencari dan menghimpun barang-barang menurut jumlah, kualitas, varietas dan waktu serta harga yang sesuai dengan masing-masing kebutuhan.

  2. Fungsi Penjualan – penyebaran ( selling – distributing )

  Fungsi penjualan berarti mencari para peminat suatu barang hasil produksi dan kepada mereka, para peminat, harus ditawarkan dengan harga yang memuaskan agar pembeli tersebut menjadi pelanggan tetap. Pada fungsi ini berusaha untuk terus memperluas langganan.

  Kebijaksanaan penjualan sangat ditentukan oleh faktor penentuan harga, karena disamping penjual melihat harga harian yang berlaku di pasar, segala sesuatu harus didasarkan pada “reservation price” yaitu harga yang diharapkan akan terjadi berkaitan dengan jumlah permaianan tawar-menawar di pasar ditinjau dari tata harga pasaran:

  Jika penawaran barang di pasaran melebihi jumlah permintaan, maka masalah penjualan merupakan fungsi yang sulit untuk dipecahkan. Kedudukan pembeli lebih kuat, sehingga pembeli barang dan jumlah barang yang akan dibeli (

  buyers market ).

  Sebaliknya, bila barang kurang atau banyak diminati, maka kedudukan penjual akan kuat sehingga penjual adalah penentu harga ( sellers

  market )

  Di bidang hasil pertanian, apabila kedua fungsi pembelian dan penjualan dipertemukan maka dalam penentuan harga akan timbul permasalahan-permasalahan yang lebih rumit. Harga untuk suatu barang di berbagai tempat seringkali berbeda. Hal ini disebabkan oleh imbangan antara jumlah penawaran dan permintaan di pasaran tergantung pada kebutuhan dan penilaian ditiap-tiap tempat.

  Adanya perbedaan harga di tiap tempat itu terjadi karena aliran barang seolah-olah mencari harga yang tinggi. Dengan demikian dalam menentukan harga adalah suatu proses yang rumit.

  3. Fungsi Pengangkutan ( transportation )

  Pengangkutan adalah pemindahan barang dari tempat produksi ke tempat konsumen dan biasanya dengan melalui beberapa titik-titik antara. terutama karena pada umumnya biaya + pengangkutan merupakan bagian yang terbesar dari seluruh biaya tataniaga, sehingga seringkali menentukan apakah sesuatu hasil dapat dijual-belikan ataukah tidak.

  Karena sifat-sifatnya yang khusus, maka berbagai jenis hasil pertanian memerlukan cara-cara pengangkutan yang khusus pula (misalnya pengangkutan ternak, pengangkutan buah-buahan, dan sebagainya).

  Alat pengangkutan di Indonesia masih banyak macamnya, antara lain dapat berupa :

  • - alat tradisional : gendongan, pikulan, gerobak sapi, gerobak kuda, becak, sepeda, perahu dayung. -

  alat modern: mobil, truk, perahu motor, kapal laut, pesawat udara.

  4. Fungsi Penyimpanan ( storage ) Fungsi ini berarti menghimpun atau menyimpan barang. Fungsi dapat ditemukan dalam masing-masing mata rantai penyaluran barang di pasaran.

  Barang yang dihasilkan membutuhkan penyimpanan sebelum barang tersebut laku dijual di pasar.

  Penyimpanan diperlukan untuk mengatasi sifat musiman Disamping itu penyimpanan ditujukan pula untuk mengurangi resiko, untuk menjamin kontinuitas hasil tersebut. Tiap-tiap barang mempunyai sifat yang memerlukan penanganan, cara penyimpanan yang tersendiri ( ingat sifat-

  sifat produk dan penanganannya ).

  Cara menyimpan disesuaikan dengan keadaan iklim setempat, sifat-sifat dari hasil yang disimpan supaya tidak mudah diserang oleh hama dan penyakit serta kerusakan bentuk. Disamping itu cara-cara penyimpanan diatur sedemikian rupa, sehingga hasil-hasil pertanian yang disimpan mudah dimasukkan dan mudah dikeluarkan dari tempat penyimpanan.

  Fungsi penyimpanan membutuhkan keahlian dan keuangan yaitu berupa investasi dalam bentuk gudang dan ongkos tetap serta ongkos variabel. Ditinjau dari sudut ekonomi perusahaan, cara penanganan fungsi ini memerlukan ketentuan administrasi dan organisasi beserta pembiayaan yang tergantung pada bentuk dan sifat suatu perusahaan.

  5. Fungsi Pengolahan ( grading – classing – standardization ) a Fungsi ini meliputi penyortiran barang (grading) b , penetapan mutu golongannya ( classing ) dan pengertian umum yang meliputi penetapan go- c longan untuk suatu barang disebut “standardi- d zation”.

  Sortasi berarti pemisahan dari hasil ke dalam beberapa golongan dengan sifat-sifat yang dianggap sama yang disesuaikan dengan permintaan pasar. Sifat sama itu dapat didasarkan atas besarnya, bentuknya, derajat masaknya, panjangnya atau dasar- dasar yang dapat diukur dengan nyata ( pada buah- buahan, beras sayur, ikan dan sebagainya ).

  Standardisasi berarti pemisahan dari hasil ke dalam beberapa golongan berdasarkan atas ukuran-ukuran tertentu yang ditentukan antara pihak penjual dan pembeli dan yang berlaku untuk semua tempat dan pada setiap masa. Standard adalah ukuran yang diterima oleh umum sebagai sesuatu yang mempunyai nilai tetap.

  Tujuan kegiatan sortasi dan standardisasi adalah: - untuk membantu pihak yang dikehendaki, - memperbesar rasa puas kepada pihak pembeli

  • - memudahkan cara tataniaga -

  pihak pembeli diharapkan akan membeli lebih banyak dan bersedia membayar dengan harga yang

  • - lebih tinggi. produksi dan memproduksi golongan hasil yang paling menguntungkan.

  Apalagi bila perdagangan sudah menginjak pada perdagangan tingkat internasional, standardi- sasi merupakan syarat mutlak untuk mempermudah transaksi jual-beli dan untuk mencegah penyimpangan atau penyele-wengan mengenai mutu yang telah disetujui dalam transaksi jual-beli. Standardisasi memungkinkan jual-beli barang tanpa melihat barangnya.

  Perdagangan barang-barang industri sangat memerlukan standardisasi, terutama pada barang-barang baku dan barang jadi. Sedangkan standardisasi hasil-hasil pertanian baru pada komoditas perkebunan ( seperti karet ) dan belum semua hasil perkebunan mempunyai standardisasi.

  6. Fungsi Pengemasan ( packing ) Sebagian besar hasil pertanian perlu dimasukkan ke dalam suatu tempat ( bungkus/ kemasan ) tertentu agar tataniaga dapat dilakukan secara luas dan efisien.

  • untuk mencegah dan menghambat terjadinya kerusakan, pemalsuan, pencurian, pergantian dengan barang lain dan sebagainya. - untuk menjaga kebersihan - memungkinkan penempelan tabel yang memuat nama, peraturan-peraturan penggunaannya, - untuk daya tarik para pembeli. Dengan cara pengemasan yang menarik diharapkan jumlah pembelinya akan bertambah.

  Kemasan yang dipergunakan dan cara pengemasan harus disesuaikan dengan:

  • - sifat barang yang akan dibungkus - keadaan sekeliling - tujuan pengemasan / pembungkusan

  7. Fungsi Pembiayaan ( financing )

  

  Fungsi pembiayaan mengandung aspek yang sangat luas dan mendalam. Pembiayaan berarti mencari dan mengurus modal uang beserta kredit dimana harus diperhatikan nilai kekayaan perusahaan, juga likwiditasnya yaitu uang yang setiap saat harus tersedia.

  Modal dari kredit harus dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan kemampuannya.

  Tataniaga memerlukan biaya untuk membiaya semua berasal dari kekayaannya sendiri maupun biaya yang berasal dari pihak lain yang tetap harus dibayar atau diperhitungkan bunganya.

  Petani memerlukan uang selama hasil pertaniannya belum dijual atau harga penjualannya belum dibayar, sedangkan para pedagang memerlukan uang untuk membayar persediaannya, gudangnya, alat-alat pengangkutannya dan sebagainya.

  8. Fungsi Resiko ( risk – taking ) Fungsi menanggung resiko adalah suatu fungsi yang bersangkutan dengan suatu kerugian.

  Jasa yang ditawarkan oleh masing- masing lembaga dalam jaringan lalu lintas barang mengandung fungsi ini. Disamping membayar bunga modal, maka pelaksana tataniaga harus memikul resiko dari jasa-jasa yang dilakukan.

  

kotor – biaya resiko = bersih ...... ???

  Kesediaan untuk memikul resiko hanya akan terjadi jika beban ini dapat diharapkan bisa ditutup dari keuntungan yang akan diperoleh, yang berarti bahwa beban memikul resiko ini akan menambah biaya tataniaga. - adanya kemungkinan penurunan harga - kerusakan sehingga menurunkan kualitas hasil - kehilangan sehingga mengurangi kuantitas hasil

  Besarnya resiko dapat berbeda-beda menurut: - jenis barang - keadaan keamanan - keadaan perekonomian pada umumnya Penyelesaian masalahnya adalah bagaimana dapat mengurangi atau mengelakkan kemungkinan rugi karena rusaknya barang atau hilangnya barang.

  Macam resiko yang dapat terjadi adalah:  resiko hilang  resiko rusak  resiko susut  resiko tidak laku  resiko naik turunnya harga

  Bagi usaha di bidang pertanian adalah usaha yang berdiri di atas ketidakpastian / resiko  yang sangat tinggi.

  9. Fungsi Keterangan Pasar ( market information ) Fungsi keterangan pasar bersangkutan dengan keterangan tentang barang yang dapat ditawarkan di pasar yaitu barang apa yang termasuk dalam permintaan efektif pihak pembeli.

  Berapa jumlah yang diminta, serta kapan barang

  tersebut diperlukan dan dimana barang tersebut harus disediakan.

  10. Fungsi Mempertemukan Pembeli dan Penjual Suatu jasa tataniaga yang penting adalah usaha untuk mempertemukan / menghubungkan pihak penjual dengan pihak pembeli dan untuk memungkinkan adanya pertukaran.

  Jasa ini memungkinkan pihak pembeli, yang karena kekurangan waktu, atau tempat tinggalnya jauh atau karena tidak tahu tempat penjualnya, dapat memperoleh barang yang diinginkan pada tempat, waktu, harga, bentuk dan cara pembayaran yang dikehendaki. Dilain pihak jasa ini memungkinkan pula pihak penjual, karena alasan-alasan yang sama, dapat menjual barangnya pada kondisi dan syarat-syarat yang diinginkan.

  Disamping itu, jasa ini memungkinkan pihak penjual mempromosikan / memamerkan barang yang ingin dijualnya dan pihak pembeli melihat barang-barang yang ingin dibeli. Kemungkinan ini dapat terjadi di di pasar manapun dapat diperoleh informasi tentang bentuk, waktu, harga dan lain-lain yang diinginkan oleh kedua pihak.

PELAKU TATANIAGA

  Pihak yang menjalankan tugas tataniaga dan jasa tataniaga dinamakan pelaksana / pelaku tataniaga. Pelaku tataniaga dapat terdiri dari perorangan, kelompok, koperasi, suatu firma, P.T. atau bentuk badan hukum yang lain atau suatu badan pemerintahan. Tiap-tiap unit ekonomi tersebut dapat menjalankan salah satu atau beberapa tugas atau jasa tataniaga sekaligus. Meskipun untuk tiap-tiap daerah, untuk tiap-tiap jenis hasil nama pelaku tataniaga mungkin dapat berbeda-beda.

  Namun menurut tugas dan jasa yang dilaksanakan, pelaku tataniaga dapat dibedakan sebagai berikut: Pedagang pengumpul mempunyai tugas untuk mengumpulkan hasil pertanian langsung dari petani atau dari pasar-pasar pengumpul desa. Pedagang ini dapat bertindak atas resiko sendiri atau atas komisi. Pedagang ini sering memberikan kredit pada para petani dan mengatur pengangkutan setempat.

  2. Pedagang distribusi Pedagang ini mempunyai tugas untuk menjual hasil pertanian yang telah dikumpulkan, melalui pengecer atau pedagang-pedagang lainnya, kepada pihak konsumen.

  Pedagang ini melakukan kegiatan pengangkutan, penyimpanan, pengolahan persiapan dan sebagainya. Pedagang ini membiayai sebagian besar dari jasa-jasa tataniaga dan memikul resikonya.

  Pedagang distribusi dianggap sebagai spekulator ( orang yang bersedia memikul resiko yang lebih besar daripada pihak-pihak lain ). Pedagang ini dapat menghambat jalannya pemindahan barang dari pihak produsen ke pihak konsumen, karena kadang-kadang melakukan penimbunan barang.

  Pedagang distribusi dianggap pula sebagai stabilisator karena dia membeli di tempat pada waktu permintaan menurun dan menjual di tempat pada waktu permintaan sedang meningkat.

  3. Pengemas dan pengolah merubah bentuk dan ukuran hasil-hasil pertanian agar mudah dijual / mempunyai daya tarik dan memenuhi keinginan pihak pembeli. Berfungsi juga untuk memperlancar tataniaga. Pelaku ini menyediakan alat, pengetahuan dan pengalamannya untuk kepentingan itu. Pelaku ini memperoleh balas jasanya dari selisih yang terjadi antara harga pembelian dan harga penjualan + nilai dari hasil-hasil sampingan.

  4. Komisioner Komisioner mempunyai tugas untuk mengadakan pembelian atau penjualan pihak lain yang tidak dapat menjalankan kegiatan-kegiatan tataniaga sendiri.

  Sebagai balas jasa dia memperoleh prosentase dari harga barang yang dibeli atau yang dijual. Dia tidak memikul resiko.

  5. Perantara ( makelar ) Perantara mempunyai tugas untuk menghubungkan penjual dengan pembeli.

  Perantara tidak memiliki dan tidak menjalankan jual / beli barang. Penjual dan pembeli setelah dihubungkan satu sama lain mengadakan transaksi sendiri secara langsung, dengan perantara sebagai saksi dan penasehat. besarnya ditentukan bersama antara penjual, pembeli dan perantara.

  6. Pelelang Pelelang mempunyai tugas untuk mempertemukan antara penjual dan pembeli pada tempat dan waktu tertentu dan menjadi penghubung didalam terjadinya jual-beli.

  Tugas ini dilakukan sedemikian rupa sehingga semua pihak mengetahui tentang penawaran yang dilakukan oleh seseorang. Penawar yang tertinggi memperoleh barang yang ditawarkan.

  Pelelang menjamin pemberian pembayaran dari pihak pembeli kepada pihak penjual.

  Sebagai balas jasa, pelelang mendapat prosentase dari harga menurut perjanjian setempat ( ± 5 % setelah dikurangi pajak-pajak).

  7. Pengecer ( retailer ) Pengecer mempunyai tugas untuk menyediakan barang dalam bentuk, waktu dan tempat yang diinginkan oleh pihak konsumen.

  Barang yang dibeli dari pedagang distribusi dipecah- pecah dalam jumlah kecil-kecil sesuai dengan kemampuan pihak konsumen dan seringkali telah diolah, dan dikemas menurut kebiasaan setempat.

  Dalam bentuk yang paling sederhana, petani sebagai produsen menjalankan sendiri semua kegiatan tataniaga tersebut di atas. Dia melakukan kegiatan pengolahan sementara, mengemas/membungkus, mengangkut dan jika perlu menyimpannya sampai barangnya dapat dijual kepada konsumen. Dalam hal ini biaya dan resiko juga dipikul sendiri. Rentetan pelaku tataniaga tersebut di atas menunjukkan adanya spesialisasi, yang diharapkan dapat menekan biaya pemasarannya.

  PETANI PRODUSEN mengolah membungkus

  KONSUMEN mengangkut menyimpan menjual

  Di dalam tataniaga modern, hal ini dianggap lebih menguntungkan jika diadakan integrasi yang berarti beberapa tugas dan jasa digabungkan di bawah satu pimpinan.

  Integrasi horizontal terjadi jika kegiatan yang sama yang terjadi di beberapa tempat digabungkan di bawah satu komando.

  Integrasi horizontal memungkinkan pembelian secara besar-besaran sedang propaganda akan dapat dijalankan secara efisien. berurutan digabungkan di bawah satu pimpinan. Integrasi vertikal dapat menghemat biaya pemasaran karena beberapa tugas dan jasa tataniaga berada disatu tangan. Contoh: Perusahaan ayam Delfarm, So good.

  3 ORGANISASI PASAR

  Pasar adalah suatu daerah tempat pertukaran dapat diadakan atau tempat pembeli dan penjual bertemu, barang dan jasa tersedia dan berfungsi sebagai tempat terjadinya pemindahan hal milik.

  Batas-batas dari suatu pasar tertentu tidak lagi ditentukan oleh jarak antara pusat-pusat penduduk, tetapi lebih banyak ditentukan oleh kemungkinan-kemungkinan diadakannya pengangkutan, oleh ketersediaan alat-alat dan

  saluran-saluran informasi

  ten-tang permintaan dan penawaran.

  Dalam hubungannya dengan pasar dunia, letak suatu pasar terutama ditentukan oleh faktor-faktor politik dan moneter.

  Negara-negara yang mengadakan berbagai pembatasan impor dan ekspor, sebagai contoh tidak menyediakan devisa untuk impornya akan terpencil dari dunia luar.

  Untuk memudahkan dilakukannya penukaran antara penjual dan pembeli maka kegiatan tataniaga dipusatkan pada tempat dan waktu tertentu. Tempat-tempat tersebut dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas lain seperti :

  • - tempat penyimpanan / gudang, tempat untuk memamerkan - barang-barang yang dijual -

  perlindungan terhadap kemungkinan kerusakan karena iklim, hama dan penyakit, dan sebagainya, yang diadakan oleh pihak-pihak tertentu yang mendapat pembayaran sebagai balas jasanya.

  JENIS-JENIS PASAR Jenis-jenis pasar yang ada dapat dibedakan dalam:

  1. Pasar produsen – konsumen yaitu suatu pasar tempat produsen dapat menjual hasilnya kepada konsumen ( penjualan langsung ).

  • Produsen dapat menerima penuh harga dari konsumen,
  • Jumlah barang yang dijual tidak begitu besar,

  • - Kegiatan-kegiatan tataniaga ini memerlukan waktu yang cukup lama -

  Tetapi produsen tidak tergantung dari pelaku-pelaku tataniaga lain.

  Contoh: pasar desa

  2. Pasar pengumpulan lokal merupakan tempat-tempat produsen melakukan pengumpulan hasil.

  • Hal ini dapat terjadi di rumah-rumah petani sendiri atau di pabrik-pabrik pengolahan ( pabrik padi, pupuk, dan sebagainya ) atau di toko-toko koperasi atau toko-toko swasta.
  • Penjualan dapat dilakukan secara lelang ( seperti ikan, daun tembakau ) atau secara tawar menawar di bawah tangan.

  3. Pasar pusat perdagangan terdapat di kota-kota besar dan terutama untuk penjualan barang-barang yang tidak tahan lama seperti buah-buahan, sayur-sayuran, daging dan ikan.

  Pasar seperti ini biasanya dilengkapi dengan tempat- tempat untuk memamerkan barang-barang yang akan dijual, tempat penyimpanan dan sebagainya Pembelinya terdiri dari pedagang-pedagang eceran, pedagang yang mengkhususkan diri pada jenis barang tertentu atau para konsumen.

  4. Pasar penukaran adalah pasar perdagangan besar tempat barang-barang yang diperdagangkan hanya berupa contoh baik berupa contoh barang itu sendiri atau dalam bentuk gambar Perdagangan dilakukan oleh pedagang-pedagang besar dan komisioner yang mewakili pembeli atau penjual yang tidak sempat datang sendiri. Contoh: untuk industri : tupper ware, tas-baju-sepatu Sophie Martin, Capriasi, Avon cosmetic, dll

  5. Pasar pengecer ialah pasar tempat orang dapat membeli barang-barang untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya sesuai dengan kekuatan ekonominya dan dalam bentuk dan waktu yang diinginkan. Ada pedagang-pedagang yang mengadakan spesialisasi dalam menjual suatu golongan barang saja, tetapi ada pula yang berusaha untuk menyediakan semua jenis barang keperluan rumah tangga ( supermarket ).

  Urut-urutan pasar atau pelaku tataniaga yang harus dilalui oleh suatu barang dari titik produksi ke titik konsumsi dinamakan saluran pemasaran / saluran

  

tataniaga ( market channel ) yang biasanya digambarkan dengan skema yang dinamakan peta pemasaran / peta tataniaga ( flow-cart ).

  Eksportir Petani Pedagang Pdg. di Pedagang besar di di desa/ Kecamatan Kabupaten perantara / perantara

  Pdg. antar Pulau Pengece Konsums

  Pengece Konsums r di desa i r di kota i sendiri, ternak bibit, dll

  Gambar. Tataniaga jagung di Indonesia PEMBENTUKAN HARGA di PASAR HASIL PERTANIAN

  I. Faktor Pembentukan Harga

  ¥ / $

  Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang berserta pelayanannya. Harga adalah faktor dan alat yang penting untuk melancar- kan lalu lintas barang. Harga menuntun gerak barang melalui pelaku tataniaga. Harga harus bertindak sebagai penuntun bagi petani dalam memutuskan apa yang akan dan harus diproduksi. Melalui harga, konsumen menunjukkan jenis barang, kuantitas, kualitas barang yang dikehendaki dan dibayarnya. Faktor pembentukan harga konsumen Konsumen memiliki jumlah uang terbatas yang dapat dikeluarkan untuk makanan dan barang lain serta jasa. dapat digunakan atau disebut “disposable income”. Bagian dari disposable income yang dikeluarkan untuk makanan biasanya adalah lebih stabil.

  Harga rata-rata yang dibayar untuk bahan makanan merupakan dasar bagi keseluruhan jumlah yang diperniagakan, yang dibagikan terhadap keseluruhan jumlah uang yang konsumen dapat dan bersedia membayar untuk masing-masing jenis bahan makanan.

   yang diperniagakan Harga rata-rata =

   yang konsumen bayar Tetapi karena jenis barang yang dijual diberbagai daerah tidak sama dalam jumlah, kualitas, jenis,maka harga ini adalah harga rata-rata yang dibayar oleh masing-masing konsumen adalah harga dugaan rata-rata ( hypothesis ) yang masih ditambah atau dikurangi dengan suatu selisih, yang dipengaruhi oleh jenis, kualitas, tempat penjualan dan faktor persaingan. Faktor-faktor yang menentukan harga produksi adalah jumlah harga yang dibayar konsumen dikurangi biaya- biaya yang diambil pedagang perantara. Biaya itu merupakan ongkos, upah, ongkos pengangkutan. Biaya keseluruhan ini dibagi dengan jumlah bahan makanan yang dijual merupakan harga perkesatuan produk, yang dibayar untuk jasa para pedagang perantara.

  Bila harga ini dikurangkan dari harga yang dibayar oleh konsumen tersisa maka sisa tersebut merupakan harga lain yaitu harga yang diterima petani.

  Harga produksi = harga konsumen – biaya-biaya Harga produsen ditentukan oleh tiga variabel: 1. jumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk barang yang diperlukan 2. jumlah barang yang diperniagakan 3. biaya-biaya jasa perniagaan perkesatuan produk ad.1. konsumen mengeluarkan uang tetap karena dipengaruhi oleh pendapatan konsumen yang disebut “disposable income”. ad.2. jumlah barang yang diperniagakan ditentukan oleh cuaca, efisiensi produksi pertanian dan harga di musim lalu dibanding dengan biaya produksi. ad.3. Biaya tataniaga ditentukan oleh efisiensi sistem tataniaga, tarif ongkos, upah, angkutan, jumlah jasa yang diberikan, persaingan dan keuntungan pedagang.

  II. Penawaran dan Permintaan

  Di dalam persaingan maka harga terutama dipengaruhi oleh keseimbangan antara permintaan dan penawaran.

  

bersedia membelinya pada berbagai tingkatan harga.

  Pada umumnya, makin rendah harganya, makin banyak barang yang dapat dibeli oleh pembeli (konsumen) dan sebaliknya. Hal ini menggambarkan bagian dari pendapatan yang disediakan oleh seseorang untuk ditukarkan dengan suatu jenis barang dengan mengingat alternatif-alternatif yang lain.

  Untuk tataniaga maka permintaan efektif mempunyai arti yang penting, karena hal ini menggambarkan jumlah barang yang pembeli dapat dan mau membelinya pada tingkatan harga tertentu.

  Permintaan konsumen: kuantitas yang akan dibeli oleh konsumen terakhir pada suatu harga eceran tertentu, pada pasar tertentu dan pada waktu tertentu.

Dokumen yang terkait

WARTA ARDHIA Jurnal Perhubungan Udara Karakteristik Aerodinamika Flying Boat pada Ketinggian Ground Effect (Studi Kasus Model Remote Control Flying Boat Pada Ketinggian 0,2 m dan 1 m) The Aerodynamic Characteristics of A Flying Boat on the Ground Effect A

0 0 8

View of HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA REMAJA PUTRI TENTANG FLUOR ALBUS DI SMA NEGERI 1 CILEUNYI

0 0 14

View of PENGARUH PROGRAM PUSAT INFORMASI DAN KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (PIK-KRR) TERHADAP PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 1 BALEENDAH

0 0 13

View of KRITERIA PENDIDIK DALAM SUDUT PANDANG AL QURAN SURAT AL-MUDDATSTIR AYAT 1 - 7

0 0 15

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TYPE PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN JARINGAN DASAR TENTANG KONSEP SISTEM OPERASI DI KELAS X TI B SMK NEGERI 2 BOGOR SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2014-2015

0 0 12

View of SUPERVISI AKADEMIK DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SMK NEGERI 1 BOJONG DALAM MEMBUAT ADMINISTRASI PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI WORKSHOP

0 1 10

Advance Engineering Mathematic chaper 1

0 0 63

MECHANICAL SCIENCE Volume 1 of 2

0 0 122

PEMANFAATAN BIOCHAR CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI SUBSTITUSI PUPUK NPK DALAM PENINGKATAN KUALITAS LAHAN PERTANIAN UTILIZING BIOCHAR PALM OIL SHELLS AS SUBSTITUTION OF NPK FERTILIZER IN IMPROVING SOIL QUALITY OF AGRICULTURE

0 0 8

RIYADHUS SHALIHIN Bab 1 Keikhlasan Dan Menghadirkan Niat Dalam Segala Perbuatan, Ucapan Dan

0 1 366