ppl2_7101409173_R112_1349695274. 281.09KB 2013-07-11 22:16:20

LAPORAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2
DI SMP NEGERI 5 BATANG

Disusun Oleh :

Nama

: Erlina Fitriati

NIM

: 7101409173

Prodi

: Pendidikan Ekonomi Koperasi

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012


1

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL 2) ini telah disusun sesuai dengan
Pedoman PPL Universitas Negeri Semarang.
Hari
Tanggal :

:
Oktober 2012

Disahkan oleh

2

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin tiga bulan masa belajar di SMP Negeri 5
Batang telah terselesaikan dengan lancar, dengan segala kesabaran guru pamong
dan dosen pendamping dalam membimbing penulis selaku mahasiswa PPL dalam

belajar menjadi pendidik profesional. Kemudian Sholawat serta salam senantiasa
terhadiahkan secara spesial kepada sosok pendidik terbaik sepanjang zaman, nabi
Agung Muhammad saw.
Kembali berterimakasih kepada Sang Pemberi Nikmat atas segala
rahmatNya, sehingga tersusunnya laporan PPL 2 ini sebagai tanda berakhirnya
masa belajar praktik di SMP Negeri 5 Batang.Tersusunnya laporan ini tidaklah
semata-mata karena usaha penulis semata namun, berkat dukungan dari banyak
pihak. Oleh karena itu secara pribadi penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, selaku Rektor UNNES
2. Drs. Masugino, M.Pd selaku Kepala Pusat Pengembangan PPL UNNES dan
penganggung jawab pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan.
3. Dr. Teguh Supriyanto, M.Hum selaku koordinator dosen pembimbing.
4. Drs. Fx Sukardi, selaku dosen pembimbing yang senantiasa membimbing
selama kegiatan PPL berlangsung.
5. Drs. Sukanan Widaryanto. M. Pd selaku Kepala SMP Negeri 5 Batang.
6. Drs. Sriwidodo selaku koordinator guru pamong PPL.
7. Drs. Bambang Riyanto selaku guru pamong yang selalu memberikan
bimbingan terbaiknya.
8. Segenap guru dan staf karyawan SMP Negeri 5 Batang.
9. Seluruh siswa SMP Negeri 5 Batang yang telah mengisi hari-hari selama 3

bulan ini.
10. Teman-teman seperjuangan yang telah memberi bantuan secara moral dalam
penyelesaian laporan PPL.
11. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
melaksanakan kegiatan ini, yang tidak bisa dapat kami sebutkan satu-persatu.

3

Semoga semua budi baik yang telah diberikan mendapat imbalan
melimpah dari Allah SWT. Demikian laporan ini disusun dan mudah-mudahan
bermanfaat bagi pembaca.

Batang, Oktober 2012
Penulis

Erlina Fitriati
NIM.7101409173

4


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................... .

1

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………..

2

KATA PENGANTAR………………………………………………..

3

DAFTAR ISI………………………………………………………….

5

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….


6

A. Latar Belakang…………………………………………………….

6

B. Tujuan……………………………………………………………..

7

C. Manfaat……………………………………………………………

7

BAB II LANDASAN TEORI……………………………………….

9

A. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)…………………


9

B. Dasar Pelaksanaan PPL…………………………………………..

9

C. Struktur Organisasi Sekolah………………………………………

10

D. Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran…………………………

10

BAB III PELAKSANAAN

13

A. Waktu .........................................................................................


13

B. Tempat .......................................................................................

13

C. Tahapan Kegiatan .......................................................................

13

D. Materi kegiatan ...........................................................................

14

E. Proses Pembimbingan .................................................................

14

F. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat selama PPL .....


14

BAB IV PENUTUP ...................................................................

16

A. Simpulan .....................................................................................

16

B. Saran ..........................................................................................

16

REFLEKSI DIRI

5

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Kemampuan professional sangatlah penting dalam rangka meningkatkan
kualitas pendidikan, sebagaimana yang diamanatkan dalam Garis-Garis Besar
Haluan Negara bahwa titik berat pembangunan pendidikan diletakan pada
peningkatan mutu setiap jenjang dan jenis pendidikan. Tetapi hal ini tidak
mungkin tercapai apabila tidak disertai dengan peningakatan mutu guru itu
sendiri untuk selalu berusaha meningkatkan kemampuan profesionalnya dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pengajar.
Bertolak dari alasan tersebut maka Universitas

Negeri Semarang

(UNNES) merupakan salah satu LPTK yang menghasilkan tenaga kependidikan
berusaha meningkatkan mutu lulusanya antara lain dengan menjalankan
kerjasama dengan berbahagia pihak yang berkompeten dalam penyelenggaraan
pendidikan. UNNES sebagai penghasil tenaga kependidikan menjalin kerjasama
dengan

sekolah-sekolah.Salah


satu

bentuk

kerjasama

tersebut

adalah

penyelenggaraan PPL sebagai upaya penyerapan tenaga kependidikan yang
profesional.
Berdasarkan kurikulum Universitas Negeri Semarang setiap mahasiswa
wajib melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL). PPL 2012
dilaksanakan 2 tahap , yaitu:
1. Praktek Pengalaman Lapangan I (PPL I)
PPL I dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2012 hingga 11 Agustus
2012.Dalam PPL I ini dilakukan observasi dan orientasi ke sekolah tempat
Latihan. Kegiatan Observasi dan Orientasi ini meliputi keadaan fisik sekolah,

keadaan lingkungan sekolah, Fasilitas Sekolah, Penggunaan sekolah, Keadaan
guru dan siswa, interaksi sosial, tata tertib, dan pelaksanaanya, Bidang
pengelolaan dan administrasi. Kemudian melakukan diskusi dari hasil observasi
dan melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait.

6

2. Praktek Pengalaman Lapangan II (PPL II)
PPL II dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2012 hingga 20 Oktober
2012. Kegiatan PPL II adalah tahap kedua dalam serangkaian kegiatan PPL.
PPL II adalah praktek pengajaran secara langsung di sekolah latihan , meliputi
pengajaran terbimbing, pengajaran mandiri, dan ujian mengajar ujian mengajar
yang diberikan guru pamong.
Praktek

pengalaman

lapangan

menjadi

inti

latihan

mahasiswa

dalam

mengajar.Dengan dilaksanakannya program ini diharapkan mampu menjadi
modal pengalaman awal bagi mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri saat
nanti terjun di masyarakat sebagai pendidik profesional.

B. Tujuan Praktik Penglaman Lapangan II
Praktek pengalaman lapangan II ini memiliki beberapa tujuan yang hendak
dicapai, yakni
1. Bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga
kependidikan yang profesional,
2. Membekali mahasiswa praktikan dengan seperangkat pengetahuan sikap dan
keterampilan yang dapat menunjang sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan
berdasarkan kompetensi yang meliputi kompetensi paedagogik, kompeensi
kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.

C. Manfaat
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi semua komponen terkait yaitu mahasiswa praktikan,
sekolah, dan perguruan tinggi yang bersangkutan.
1. Manfaat bagi Mahasiswa Praktikan
a. Mahasiswa praktikan diharapkan mempunyai bekal yang menunjang tercapainya
penguasaan kompetensi profesional, personal, dan kemasyarakatan.
b. Mahasiswa praktikan mempunyai kesempatan untuk mengaplikasikan teori yang
diperoleh selama kuliah ke dalam kelas (lapangan pendidikan) yang
sesungguhnya, sehingga terbentuk seorang guru yang profesional.

7

c. Mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya nalar mahasiswa dalam
melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah pendidikan yang ada
disekolah.
d. Mengetahui dan mengenal secara langsung kegiatan pembelajaran dan kegiatan
pendidikan lainnya di sekolah latihan.
2. Manfaat bagi Sekolah latihan
a. Meningkatkan kualitas pendidikan dalam

membimbing anak didik maupun

mahasiswa PPL.
b. Mempererat kerjasama antara sekolah latihan dengan perguruan tinggi yang
bersangkutan yang dapat bermanfaat bagi para lulusannya kelak.
3. Manfaat bagi Universitas Negeri Semarang
a. Meningkatkan kerjasama dengan sekolah yang bermuara pada peningkatan mutu
dan kualitas pendidikan di Indonesia.
b. Memperoleh gambaran nyata tentang perkembangan pembelajaran yang terjadi di
sekolah- sekolah dalam masyarakat.
c. Mengetahui perkembangan pelaksanaan PPL sehingga memperoleh masukan
mengenai kurikulum, metode, dan pengelolaan kelas dalam kegiatan belajar
mengajar di instansi pendidikan.

8

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang
harus dilakukan mahasiswa praktikan sebagai sarana untuk menerapkan teoriteori yang telah diperoleh selama perkuliahan. Kegiatan PPL meliputi praktik
mengajar, praktik administrasi, praktik bimbingan konseling serta kegiatan
pendidikan lainnya yang sesuai. Dengan demikian akan diperoleh pengalaman
dan keterampilan dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah
maupun di luar sekolah.
B. Dasar Pelaksanaan PPL
Dasar dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 adalah
sebagai berikut.
a. UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
b. Peraturan Pemerintah No. 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.
c. Keputusan presiden
1. No. 271 tahun 1965 tentang pengesahan pendirian IKIP Semarang.
2. No. 124/M tahun 1999 tentang perubahan IKIP Semarang, Bandung, dan Medan
menjadi Universitas.
3. No. 100/M tahun 2002 tentang pengangkatan Rektor Universitas Negeri
Semarang.
d. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
1.

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional

2. No 304/U/1999 tentang perubahan penggunaan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan menjadi Departemen Pendidikan Nasional.
3. No. 225/O/2000 tentang status Universitas Negeri Semarang.
4. No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan
Penilaian Hasil Belajar.
5.

Keputusan Rektor

6. No. 65/O/2004 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di UNNES.
9

7. No. 46/O/2001 tentang Jurusan dan Program Studi di lingkungan Fakultas serta
Program Studi pada Program Pasca Sarjana.
8. No. 35/O/2006 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Bagi Mahasiswa
Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang.
9. No. 25/O/2004 tentang Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Universitas Negeri
Semarang.
C. Struktur Organisasi Sekolah
Sekolah sebagai unit pelaksana teknis pendidikan formal di lingkungan
Departemen Pendidikan Nasional yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Kantor Pendidikan Nasional Propinsi yang bersangkutan.
Pengorganisasian suatu sekolah tergantung pada jenis, tingkat, dan sifat sekolah
yang bersangkutan. Susunan organisasi sekolah tertuang dalam Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional tentang susunan organisasi dan tata kerja jenis
sekolah tersebut. Dari struktur organisasi sekolah tersebut terlihat hubungan dan
mekanisme kerja antara kepala sekolah, guru, murid, pegawai tata usaha sekolah
serta pihak lainnya di luar sekolah. Koordinasi, integrasi dan sinkronisasi
kegiatan–kegitan yang terarah memerlukan pendekatan pengadministrasian yang
efektif dan efisien, yaitu:
1. Berorientasi kepada tujuan, yaitu berarti bahwa administrasi sekolah menunjang
tercapainya tujuan pendidikan.
2. Berorientasi kepada pendayagunaan semua sumber (tenaga, dana, dan sarana)
secara tepat guna dan hasil guna.
3. Mekanisme pengelolaan sekolah meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan penilaian hasil kegiatan administrasi sekolah harus dilakukan
secara sistematis dan terpadu.
D. Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama
Perkembangan dan perubahan yang tejadi dalam kehidupan masyarakat,
berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan
global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya.
Untuk menyikapi adanya perubahan yang terus-menerus alam sistem pendidikan
ini salah satu bentuk upaya nyata Departemen Pendidikan Nasional untuk
meningkatkan kualitas pendidikan tersebut adalah pelaksanaan Kurikulum

10

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006. Kurikulum adalah program
sekolah yang berkaitan dengan proses belajar mengajar.
Kurikulum antara lain berisi landasan yang dipakai sebagai acuan dan
pedoman dalam pengembangan kurikulum, tujuan pendidikan nasional, tujuan
pendidikan menengah pertama dan tujuan pendidikan pada sekolah menengah
pertama, program pengajaran yang mencakup isi program pengajaran, lama
pendidikan dan susunan program pengajaran, pelaksanaan pengajaran di tingkat
nasional dan daerah.
Adapun tujuan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah itu sendiri
dan sekolah menengah pertama adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang
yang lebih tinggi dan mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu,
teknologi, dan kesenian.
2. Meningkatkan

kemampuan

siswa

sebagai

anggota

masyarakat

dalam

mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam
sekitar.
Sesuai dengan kurikulum sekolah menengah pertama yang baru yaitu
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dalam mengelola proses belajar
mengajar seorang guru dituntut untuk melaksanakan:
1. Menyusun program tahunan dan program semester,
2. Penjabaran tentang kompetensi dasar yang akan dicapai, materi pembelajaran,
alokasi waktu, sumber belajar, indikator pencapaian, dan sistem pengujian,
3. Penjabaran tentang struktur kurikulum yang diterapkan di sekolah,
4. Menyusun persiapan mengajar,
5. Melaksanakan perbaikan dan pengayaan.
Langkah-langkah diatas dijabarkan dalam perangkat pembelajaran yang
terdiri atas:
1. Program Tahunan (Prota)
2. Program Semester (Promes)
3. Silabus
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
11

5. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

12

BAB III
PELAKSANAAN

A. Waktu
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 di SMP N 5 BATANG
dilaksanakan mulai tanggal 27 Agustus 2012 dan berakhir pada 20 Oktober
2012.
B. Tempat
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 dilaksanakan di SMP N 5 Batang
yang berlokasi di Jalan R.E Martadinata No. 138 Karangasem Selatan Batang.
C. Tahapan Kegiatan
1. Pengenalan Lapangan
Kegiatan pengenalan lapangan di SMP N 5 BATANG dilaksanakan pada
PPL I yaitu tanggal 31 Juli 2012 – 11 Agustus 2012.
2. Pelatihan Mengajar dan Tugas Keguruan (Pengajaran Terbimbing)
Pengajaran terbimbing dilakukan oleh mahasiswa praktikan dibawah bimbingan
guru pamong dan dosen pembimbing. Artinya guru pamong dan dosen
pembimbing ikut masuk kelas. Sebelum masuk ke kelas praktikan sudah
menyiapkan perangkat pembelajaran. Pengajaran terbimbing dilaksanakan kurang
lebih 3 minggu pada minggu ke-5 sampai minggu ke-7.
3. Pelatihan Mengajar dan Tugas Keguruan (pengajaran Mandiri)
Pengajaran mandiri dilakukan oleh praktikan dimana guru pamong sudah tidak
ikut mendampingi masuk ke kelas yang diajar. Sebelum mengajar praktikan
membuat perangkat pembelajaran dan dikonsultasikan ke guru pamong. Pelatihan
pengajaran mandiri dilaksanakan minggu ke-8 .
4. Pelaksanaan Ujian Program Mengajar.
Pelaksanaan Ujian praktik mengajar dilaksanakan pada minggu ke-8. Ujian
praktik mengajar ini dinilai oleh guru pamong dan dosen pembimbing yang
bersangkutan, dengan melihat secara langsung proses belajar mengajar di kelas.

13

5. Penyusunan Laporan PPL.
Penyusunan laporan akhir PPL 2 dilaksanakan pada minggu ke-9 PPL 2. Dalam
penyusunan laporan PPL 2 ini, praktikan mengkonsultasikan penyusunan laporan
pada guru pamong dan dosen pembimbing untuk mendapatkan masukanmasukan tentang isi laporan tersebut.
D. Materi Kegiatan
Materi kegiatan dalam PPL 2 adalah sebagai berikut.
1. Membuat perangkat pembelajaran atas bimbingan guru pamong.
2. Melaksanakan praktik mengajar atas bimbingan guru pamong dan dosen
pembimbing.
3. Mengikuti kegiatan ekstra maupun intra sekolah.

E. Proses Bimbingan
1. Bimbingan dengan guru pamong, dilakukan setiap saat mengajar di kelas. Hal-hal
yang dikoordinasikan mengenai bahan untuk mengajar, pembuatan PROTA,
pembuatan PROMES, pembuatan silabus, pembuatan rencana pembelajaran,
penggunaan metode pengajaran, perkembangan dan keadaan siswa, serta hal-hal
lain yang berhubungan dengan tugas-tugas keguruan.
2. Bimbingan dengan dosen pembimbing, dilakukan setiap dosen pembimbing
datang ke sekolah latihan. Hal-hal yang dikoordinasikan mengenai materi yang
diajarkan, sistem pengajaran yang baik, kesulitan selama PPL di sekolah latihan,
masalah yang menghambat selama PPL di sekolah latihan, informasi terbaru baik
dari sekolah latihan dan kampus, serta pelaksanaan ujian praktik mengajar.

F. Faktor-faktor yang Mendukung dan Menghambat Selama PPL
1. Hal-hal yang Mendukung
a) Guru pamong dan dosen pembimbing selalu siap apabila praktikan memerlukan
bimbingan.
b) Adanya hubungan yang baik antara siswa, praktikan, guru pamong, dosen
pembimbing, serta guru lainnya.
c) Sarana dan prasarana yang lengkap sehingga sangat membantu dalam proses
pembelajaran
14

2. Hal-hal yang Menghambat
a)

Kekurangan pada diri praktikan dalam pengetahuan tentang materi pelajaran.

b) Keadaan siswa yang cenderung ramai sehingga proses pembelajaran tidak dapat
berjalan secara maksimal.

15

BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan uraian serta pengalaman praktikan selama mengikuti dan
melaksanakan PPL II di SMP Negeri 5 Batang, maka praktikan dapat
memberikan kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan PPL merupakan proses pencarian pengalaman yang mutlak
diperlukan bagi setiap pendidik.
2. Supaya mampu mengelola kelas dengan baik, seorang guru harus bisa :
Menguasai bahan atau materi
Mampu menyesuaikan tujuan khusus pembelajaran dengan materi yang akan
disampaikan.
Mampu menciptakan kondisi kelas yang kondusif.
Terampil memanfaatkan media dan memilih sumber belajar.
3. Dalam setiap pelaksanaan proses belajar mengajar guru harus senantiasa
memberikan motivasi kepada muridnya.
4. Dalam setiap permasalahan baik itu yang berhubungan dengan materi maupun
dengan anak didik, praktikan harus berkonsultasi dengan guru pamong yang
bersangkutan.
5. Bimbingan yang diberikan oleh guru pamong sangat berpengaruh kepada
praktikan.
B. Saran
1. Untuk Mahasiswa PPL
Senantiasa menjaga dan menjalin komunikasi yang baik dengan sesama
mahasiswa PPL maupun dengan guru-guru dan staf karyawan sekolah.
Senantisa saling membantu selama pelaksanaan kegiatan PPL.
2. Untuk pihak sekolah
Sebagai mahasiswa PPL, praktikan mempunyai beban yang cukup berat,
untuk itu praktikan menyarankan kepada pihak sekolah terutama guru-guru untuk
lebih membantu dan memberikan motivasi pada setiap mahasiswa PPL dalam
melaksanakan setiap kegiatan.

16

3. Untuk Pihak UPT
Pihak UPT agar memperhatikan masalah waktu pelaksanaan agar tidak
mengganggu jalannya pelaksanaan PPL, karena adakalanya waktu kegiatan PPL
bertabrakan dengan kegiatan yang telah ditentukan oleh Universitas.
Saran-saran di atas hanyalah merupakan keinginan praktikan. Itu semua
mudah-mudahan menjadi masukan bagi semua pihak untuk dapat meningkatkan
mutu pendidikan yang telah ada.

17

REFLEKSI DIRI
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN I
SMP NEGERI 5 BATANG

Nama

: Erlina Fitriati

NIM : 7101409173
Prodi

: Pendidikan Ekonomi Koperasi

Jurusan : Pendidikan Ekonomi
Fakultas : Fakultas Ekonomi

Praktik pengalaman lapangan (PPL) I wajib dilaksanakan bagi mahasiswa
yang mengambil program kependidikan sebagai program yang ditetapkan oleh
UPT PPL UNNES sebagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK).
Kegiatan PPL ini bertujuan untuk membentuk mahasiswa praktikan menjadi
calon tenaga kependidikan yang profesional sesuai prinsip-prinsip pendidikan
yang meliputi empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kegiatan PPL ini
memberikan manfaat yang besar kepada praktikan sebagai bekal ketika terjun
dalam masyarakat, terutama dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu
PPL 1 dan PPL 2. Kegiatan PPL 1 telah dilaksanakan praktikan di SMP N 5
Batang Kabupaten Batang selama kurang lebih dua minggu yaitu mulai tanggal
31 Juli 2012 hingga 11 Agustus 2012. Kegiatan yang telah dilakukan praktikan
dalam PPL I ini adalah observasi tentang keadaan sekolah. Selama PPL 1,
praktikan telah melakukan observasi terhadap kondisi fisik sekolah, administrasi
sekolah, keadaan guru, karyawan dan peserta didik, fasilitas, sarana dan
prasarana, dan observasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Dengan
mengetahui hal-hal tersebut dapat memberi bekal dan semangat kepada praktikan
untuk melaksanakan PPL 2 di SMP N 5 Batang.
Hasil dari pelaksanaan PPL I yang telah dilakukan oleh praktikan adalah
sebagai berikut :
A.

Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran IPS Ekonomi

1. Kelebihan Pembelajaran IPS Ekonomi
Mata pelajaran ekonomi merupakan salah satu bagian dari mata pelajaran
IPS Terpadu yang di dalamnya juga terdiri dari mata pelajaran sejarah, geografi
dan sosiologi. Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari daya upaya manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidup dimasyarakat dan meningkatkan kesejahteraannya.
Ekonomi adalah pelajaran yang menyenangkan, karena dapat disampaikan dalam
18

banyak metode sebagai variasi agar tidak membosankan. Belajar ekonomi tidak
hanya bisa dilakukan dalam kelas, melainkan bisa dilaksanakan di alam terbuka
(Outdoor Study). Karena materi ekonomi yang berhubungan dengan lingkungan
sekitar contohnya tentang pasar.
2. Kelemahan Pembelajaran IPS Ekonomi
Selama ini mata pelajaran ekonomi dianggap sulit oleh siswa, karena
dianggap sebagai pelajaran hafalan yang sulit dimengerti oleh siswa dan selalu
dilaksanakan dalam kelas. Padahal jika sesekali belajar ekonomi dilaksanakan di
luar kelas (outdoor study) pasti akan membuat siswa lebih tertarik untuk
mempelajarinya. Karena pelajaran ekonomi dianggap sulit, jadi jika tidak
diimbangi dengan penggunaan media atau metode yang cocok, materi pelajaran
ini akan sulit diterima oleh siswa.
B.

Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pembelajaran IPS Ekonomi
Ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang atau mendukung
proses pembelajaran IPS ekonomi di SMP Negeri 5 Batang sudah cukup
memadai. Koleksi buku ekonomi di perpustakaan juga sudah cukup lengkap
sehingga dapat menambah referensi bagi guru dan siswa. Akan tetapi,
ketersediaan media pembelajaran yang inovatif seperti LCD dan OHP masih
terbatas. Akan lebih memudahkan guru dan menambah minat belajar siswa jika
penggunaan alat tersebut dilakukan dengan maksimal. Namun secara umum
ketersediaan sarana dan prasarana yang ada sudah cukup memadai. Dengan
adanya sarana dan prasarana yang cukup memadai ini diharapkan akan
berdampak positif bagi keberhasilan proses belajar mengajar (bidang akademik).
Selain itu, ketersediaan sarana dan prasarana yang cukup juga diharapkan bisa
mengembangkan prestasi dalam bidang non akademik.

C.

Kualitas Guru Pamong
Guru pamong mata pelajaran IPS ekonomi kami adalah Bapak Drs.
Bambang Riyanto. Beliau mengajar di beberapa kelas yaitu kelas VIII F dan IX
A, B, C, D. Setelah praktikan melakukan observasi, beliau merupakan seorang
guru yang baik, disiplin, tegas dan berwibawa. Dalam proses pembelajaran,
beliau mampu menyampaikan materi dengan baik sehingga siswa tidak sulit
menerimanya. Beliau mampu mengendalikan kelas, sehingga terjadi
pembelajaran yang kondusif dan membuat siswa aktif. Guru mampu menarik
perhatian siswa karena metode dan media pembelajarannya yang kreatif,
sehingga tidak membosankan. Guru juga selalu memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya. Sebagai seorang guru, beliau sudah mampu menjalankan
tugasnya dengan baik.

D.

Kualitas Pembelajaran
Kualitas pembelajaran di SMP N 5 Batang bisa dikatakan sudah bagus.
Setelah melaksanakan PPL I di SMP Negeri 5 Batang, mahasiswa praktikan
dapat menyimpulkan bahwa kualitas pembelajaran IPS ekonomi di sekolah
tersebut sudah baik, dilihat dari penggunaan metode dan media pembelajarannya.
Proses pembelajaran pun berjalan dengan efektif dan kondusif.

19

E.

Kemampuan Diri Praktikan
Konsentrasi pendidikan yang dimiliki mahasiswa praktikan adalah
program studi Pendidikan Ekonomi Koperasi, S1. Praktikan di bangku kuliah
telah menempuh lebih dari 110 sks dan mengikuti mata kuliah MKU (Mata
Kuliah Umum), mata kuliah Strategi Belajar Mengajar 1 dan 2, mata kuliah
tentang pembuatan media pembelajaran Ekonomi, mata kuliah Telaah Kurikulum
Sekolah dan berbagai mata kuliah dasar kependidikan (MKDK). Selain itu
sebagai persiapan dalam melaksanakan PPL, kami juga telah melaksanakan
microteaching dan pembekalan PPL. Meskipun telah mendapat bekal yang
cukup, praktikan merasa masih harus banyak belajar. Hal yang lebih penting
adalah bagaimana menerapkan apa yang telah dipelajari dan didapatkan dari
bekal tersebut. Karena bagaimanapun juga pengalaman adalah guru yang paling
berharga.

F.

Nilai Tambah yang Diperoleh Praktikan setelah Melaksanakan PPL I
Setelah melakukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 di SMP Negeri
5 Batang, banyak nilai tambah yang kami peroleh antara lain mengetahui peran
dan tugas dari personil di sekolah, mengetahui kondisi riil dalam pembelajaran
IPS ekonomi di kelas, cara berkomunikasi dengan siswa, mempunyai gambaran
dalam mendesain strategi pembelajaran yang digunakan, mengetahui cara
berinteraksi dengan semua masyarakat di sekolah, dan masih banyak hal-hal baru
yang kami dapatkan di SMP Negeri 5 Batang yang tidak kami dapatkan selama di
bangku perkuliahan.

G.

Saran Pengembangan

1. Bagi pihak SMP Negeri 5 Batang
Saran praktikan untuk SMP N 5 Batang adalah perlu adanya optimalisasi
pengadaan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan belajar mengajar
khususnya media yang digunakan dalam pembelajaran ekonomi, agar terjadi
proses belajar yang lebih inovatif, serta mengadakan kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat bagi siswa dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan yang
kondusif dalam proses pembelajaran.
2. Bagi pihak UNNES
Bagi pihak UNNES sebaiknya tetap menjaga dan meningkatkan
hubungan baik dengan sekolah-sekolah tempat pelaksanaan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) terutama dengan SMP Negeri 5 Batang. Dengan demikian dapat
memperlancar proses pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) tahun
berikutnya.

20

Demikian uraian refleksi diri dari praktikan setelah melakukan observasi
dan mengikuti berbagai kegiatan selama PPL I di SMP N 5 Batang.

Batang, Oktober 2012

21

Dokumen yang terkait