Membangun Server Cloud Computing Berbasis Web Menggunakan Raspberry Pi 3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Server

Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan (service)
tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang
bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi
khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan (network operating system).
Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses
terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya
berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada workstation
anggota jaringan.

Di dalam sistem operasi server, umumnya terdapat berbagai macam
service yang menggunakan arsitektur klien/server. Contoh dari service yang
diberikan oleh server ini antara lain Mail Server, DHCP Server (Dynamic Host
Configuration Protocol), HTTP Server, DNS Server, FTP Server dan lain-lain.
Setiap sistem operasi server umumnya merangkai berbagai layanan tersebut. Atau
bisa juga layanan tersebut diperoleh dari pihak ketiga. Setiap layanan tersebut
akan merespons terhadap request dari klien. Contoh sistem operasi server adalah

Windows NT 3.51, dan dilanjutkan dengan Windows NT 4.0. Saat ini sistem yang
cukup populer adalah Windows 2000 Server dan Windows Server 2003,
kemudian Sun Solaris, Unix, dan GNU/Linux. Pada umumnya, sebuah server

Universitas Sumatera Utara

9

terhubung dengan client dengan kabel UTP dan sebuah Network Card. Kartu
jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA.

2.1.1 Fungsi Server
Berikut beberapa fungsi dari komputer server:
1. Bertanggung jawab melayani permintaan komputer client.
2. Menyediakan resource untuk di gunakan bersama baik itu perangkat keras
ataupun berupa aplikasi agar dapat di gunakan di semua komputer client di
dalam jaringan.
3. Bertanggung jawab mengatur lalu lintas data.
4. Dapat menyimpan file, data untuk di akes bersama menggunakan file
sharing.

5. Mampu mengatur hak akses level dalam jaringan, sehingga tidak semua
client bisa membuka data yang di simpan di komputer server.
6. Menyediakan database atau aplikasi yang dapat di jalankan di semua
komputer.
7. Melindungi komputer client dengan memasang firewall atau anti malware
di komputer server.

Universitas Sumatera Utara

10

2.2 Cloud Computing

Cloud Computing terdiri dari dua kata yaitu Cloud dan Computing. Setiap kata
mempunyai arti, cloud bisa dikatakan awan, yang dimaksud awan disini adalah
internet sedangkan computing adalah proses komputasi. Cloud Computing adalah
evolusi selanjutnya dari internet. Cloud pada Cloud Computing merupakan
penyedia atau hal-hal yang berkaitan dari tenaga komputasi hingga infrastruktur
komputasi, aplikasi-aplikasi, proses bisnis hingga kolaborasi yang muncul sebagai
layanan yang dapat diakses pada saat dibutuhkan kapanpun dan dimanapun.


Cloud computing adalah suatu model komputasi, dimana sumber daya
seperti processor, storage, network, dan software menjadi abstrak dan diberikan
sebagai layanan di jaringan/internet dengan menggunakan pola akses remote.
Ketersediaan on-demand sesuai kebutuhan, mudah untuk dikontrol, dinamik dan
skalabilitas yang hampir tanpa batas adalah beberapa atribut penting dari cloud
computing. (Johnson dkk, 2010)

Gambar 2.1. Skema teknologi komputasi awan

Universitas Sumatera Utara

11

2.2.1 Pembagian Cloud Menurut Infrastruktur
Menurut infrastrukturnya, cloud dibangun dalam beberapa struktural yang
berbeda. Pembagian tersebut, yaitu public cloud, private cloud, dan hybrid cloud.

Gambar 2.2. Tipe Cloud Computing
(Sumber: Sam Johnston : 2009)


1. Public Cloud
Public cloud merupakan bentuk cloud pada umumnya yang ditujukan
untuk pekerjaan yang umum. Pada bentuk ini, pusat data terletak dalam
lingkungan virtualisasi sebuah cloud provider. Setiap data dan aplikasi
terletak pada pusat data dan diakses secara publik. Sistem keamanan hanya
sederhana, hanya dibuat sebuah halaman otentikasi untuk menentukan
seorang user mengakses data yang tepat. Tidak ada layanan yang khusus
pada public cloud. Sebuah aplikasi yang diperuntukkan oleh publik dan
diakses secara massal menggunakan public cloud, sebagai contoh adalah
aplikasi image sharing. Contoh public cloud ini adalah Amazon Simple
Storage Service (Amazon S3).

Universitas Sumatera Utara

12

2. Private Cloud
Private cloud di sini berarti sebuah pusat data cloud yang bersistem
virtualisasi secara total yang berlokasi di dalam firewall perusahaan sang

user. Dapat juga berupa ruang yang tersedia secara privat di dalam sebuah
pusat data dari cloud vendor untuk kebutuhan beban kerja perusahaan.
Adapun karakteristik dari private cloud yakni:
1. Memperbolehkan IT untuk menyediakan layanan dan kemampuan
komputasi untuk pengguna internal dalam sebuah cara self-service.
2. Otomasi tugas-tugas manajemen dan memberikan tagihan bisnis untuk
setiap layanan yang digunakan.
3. Menyediakan lingkungan yang tertata dengan baik.
4. Optimasi penggunaan sumber daya komputasi seperti server.
5. Mendukung beban kerja spesifik.
6. Menyediakan perangkat keras dan lunak sesuai ketentuan berdasarkan
pada self-service.

Meskipun terlihat mirip dengan public cloud, kunci dari perbedaannya
adalah kontrol pada lingkungan, dimana pada private cloud sang penggunalah
yang mengontrol dari manajemen servis. Ada beberapa alasan yang menjadi
pertimbangan perusahaan memilih private cloud daripada public cloud (Harsono:
2010), yaitu sebagai berikut:
1. Bisnis berhubungan dengan data dan aplikasi, dimana kontrol dan
keamanan menjadi prioritas utama.

2. Bisnis yang berhubungan dengan bagian dari sebuah industri yang mana
harus mengkonfirmasi untuk isu larangan keamanan dan privasi data.

Universitas Sumatera Utara

13

3. Perusahaan yang cukup besar sehingga memiliki skala ekonomi yang
harus berjalan pada pusat data cloud secara efisien dan efektif.

3. Hybrid Cloud
Hybrid cloud adalah sebuah lingkungan cloud computing dimana sebuah
organisasi menyediakan dan mengelola beberapa sumber daya yang ada di
rumah dan sumber daya lainnya yang disediakan secara eksternal. Hybrid
Cloud merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud (privat,
komunitas atau publik). Dimana meskipun secara entitas mereka tetap
berdiri sendiri-sendiri, tapi dihubungkan oleh suatu teknologi atau
mekanisme yang memungkinkan portabilitas data dan aplikasi antar Cloud
itu. Idealnya, pendekatan hybrid memungkinkan sebuah bisnis untuk
mengambil keuntungan dari skalabilitas dan efektifitas biaya yang

ditawarkan public cloud tanpa memaparkan aplikasi dan data yang kritikal
untuk kerentanan terhadap pihak ketiga. Sebagai contoh, sebuah organisasi
mungkin menggunakan sebuah layanan public cloud, seperti Amazon
Simple Storage Service (Amazon S3) untuk data arsip tetapi tetap
melanjutkan

urusan

pemeliharaan

penyimpanan

di

rumah

untuk

operasional data pelanggan.


Secara umum Cloud ini mirip dengan cairan yang mudah dapat
memperluas dan mengisi. Bersifat Elastisitas, yang berarti bahwa
pengguna dapat meminta sumber daya tambahan pada permintaannya dan
dengan mudah melepaskan sumber daya ketika mereka tidak lagi
diperlukan. Elastisitas ini salah satu alasan utama individu, bisnis, dan

Universitas Sumatera Utara

14

pengguna IT berpindah ke awan (Cloud). Pada data center tradisional itu
selalu mungkin untuk menambah dan melepaskan sumber daya.

Untuk evolusi Cloud Computing ini sudah berlangsung dan
sepenuhnya dapat mengubah cara perusahaan menggunakan teknologi
untuk layanan pelanggan, mitra, dan pemasok. Beberapa perusahaan sudah
memiliki sumber daya IT hampir seluruhnya di Cloud. Mereka merasa
bahwa model Cloud memberikan keuntungan lebih efisien, biayapelayanan IT yang efektif. Cloud itu sendiri adalah satu set perangkat
keras,


jaringan,

penyimpanan,

pelayanan,

dan

antarmuka

yang

memungkinkan pengiriman komputasi sebagai layanan. Layanan Cloud
meliputi pengiriman perangkat lunak, infrastruktur, dan penyimpanan
melalui Internet (baik sebagai komponen terpisah atau platform lengkap)
berdasarkan permintaan pengguna.

2.2.2 Model Layanan Cloud Computing
Di dalam komputasi awan terdapat 3 model layanan utama (Mark & Lozano,
2010) yaitu :

1. Infrastructure as a Service (IaaS)
Model aplikasi yang paling luas cakupannya yaitu Infrastructure as a
Service ( IaaS) yang meliputi penyediaan layanan infrastruktur secara
terintegrasi. Pada prinsip tekniknya, vendor menyediakan virtual server
dengan IP address yang unik bagi user. User dapat menggunakan
Application Program Interface (API) milik vendor untuk memulai,
menghentikan, mengakses dan melakukan konfirgurasi virtual server dan

Universitas Sumatera Utara

15

media storage-nya. Media storage disini dapat bersifat fisik berupa
hardware maupun virtual (Sridhar, 2009). Sasaran model layanan ini
adalah di tingkatan korporasi karena adanya efesiensi biaya dalam
penggunaan infrastruktur berbasis virtual server ini. Contoh IaaS
diantaranya adalah Google, IBM, dan AmazonEC2.

2. Software as a Service (SaaS)
Software as a Service berarti aplikasi yang tersedia bagi user dalam bentuk

layanan berbasis sesuai kebutuhan user (on-demand). Jadi, dengan
pengaplikasian model ini, user tidak perlu lagi membeli lisensi dan
melakukan instalasi untuk sebuah aplikasi, tetapi cukup membayar biaya
sesuai dengan pemakaiannya saja (pay per used). Secara teknis, model
aplikasi ini memanfaatkan web-based interface yang diakses melalui
browser dan berbasis teknologi Web 2.0 (Robbins, 2009). Contoh SaaS ini
adalah Google Docs. SaaS ini merupakan model aplikasi komputasi awan
yang sasarannya difokuskan pada user individual.

3. Platform as a Service (PaaS)
Jika SaaS merupakan model layanan yang fokusnya pada application
using, maka fokus dari Platform as a Service (PaaS) mengacu pada
application development. Sasaran model layanan ini adalah para
programmer dan application developer. Karena dalam model ini, vendor
menyediakan layanan yang berupa serangkaian perangkat lunak dan alatalat pengembangan produk yang tersedia pada infrastrukrur vendor
sehingga developer dapat menciptakan aplikasi pada platform vendor

Universitas Sumatera Utara

16

melalui internet. Contoh PaaS diantaranya adalah Google App Engine,
Windows Live dan Force.com (Cleveland, 2009). Model-model layanan
komputasi awan mampu memberikan dukungan teknologi yang baik,
nyaman dan berkualitas serta stabil bagi penggunanya (Buyya, et al.
2009).

2.2.3 Karakteristik Cloud Computing
Ada lima karakteristik cloud, yaitu:
1. On Demand Self Service
Pengguna dapat memesan dan mengelola layanan tanpa interaksi manusia
dengan penyedia layanan. Interaksi dapat dilakukan dengan menggunakan
portal web. Pengadaan dan perlengkapan layanan serta sumber daya yang
terkait terjadi secara otomatis pada provider cloud.
2. Broad Network Access
Layanan yang tersedia terhubung melalui jaringan broadband. Hal ini
berguna untuk dapat mengakses cloud dengan baik melalui internet.
3. Resource Pooling
Provider cloud memberikan layanan melalui sumber daya yang
dikelompokkan pada satu atau lebih lokasi yang terdiri dari sejumlah
server multi-tenant, yaitu mekanisme yang memungkinkan sejumlah
sumber daya komputasi digunakan secara bersama-sama oleh banyak
pengguna. Kebutuhan pengguna dapat secara dinamis terpenuhi oleh
provider.
4. Rapid Elasticity

Universitas Sumatera Utara

17

Pengguna dapat membeli fasilitas cloud dengan jumlah tak terbatas dan
dapat dibeli kapan pun diinginkan. Kapasitas komputasi yang disediakan
pun dapat dengan mudah dan cepat disediakan, baik untuk penambahan
maupun pengurangan kapasitas.
5. Measured Service
Pengguna dapat mengetahui besar sumber daya komputasi apa saja yang
telah digunakan secara transparan dengan suatu ukuran/parameter cloud,
misalnya storage, memory, processor, bandwidth, aktivitas pengguna, dan
sebagainya. Sehingga, pengguna tidak akan dirugikan oleh penyedia.
(Sihotang, 2011)

2.2.4 Komponen Cloud Computing
Komponen dasar cloud computing ada tiga, yaitu:
1. Clients
Client dapat berupa Laptop , PC, Mobile phone, PDA, dan sebagainya.
2. Data Center
Data Center dapat berupa hardware yang merupakan kumpulan server di
sebuah gedung dan juga software yang merupakan virtualizing server.
3. Distributed Server
Distributed Server merupakan server-server yg tersebar di beberapa lokasi.
(Velte dkk, 2010)

Universitas Sumatera Utara

18

Gambar 2.3. Komponen Cloud Computing

2.2.5 Kelebihan Cloud Computing
Adapun kelebihan dari cloud computing, yaitu:
1. Hemat biaya
Penghematan biaya akan sangat terasa terutama bagi perusahaan, karena
tidak perlu membayar update dan upgrade hardware, software maupun
maintenance. Cloud computing tidak membutuhkan spesifikasi hardware
dan software yang tinggi. Software untuk perkantoran juga biasanya akan
lebih murah bahkan gratis dan jika berbayar pun maka akan tetap
diuntungkan, karena hanya cukup menginstal satu saja pada cloud.
2. Keamanan data
Data yang tersimpan akan bertahan di cloud, sehingga tidak ada resiko
kehilangan data karena kerusakan hard disk maupun crash computer.
Cloud secara otomatis akan menduplikasi data, sehingga data dapat
kembali di akses melalui komputer lain. Cloud juga menggunakan Secure
Sockets Layer (SSL) sebagai sistem keamanan cloud.

Universitas Sumatera Utara

19

3. Kompatibilitas
Dengan cloud computing, sistem operasi apapun dapat saling bertukar
data. Kompatibilitas sistem tidak berpengaruh di cloud computing.
Pengguna juga tidak perlu khawatir akan kompatibilitas file dokumen,
misalnya antara word 2003 dengan word 2007 ataupun open office.
Pengguna dapat berbagi data dalam bentuk file flash ataupun dokumen
terbuka yang dapat diakses melalui browser apapun.
4. Kinerja lebih baik
Kinerja komputer akan terasa lebih cepat, karena tidak seperti PC desktop
yang menjalankan banyak software, sehingga sumber daya yang
digunakan tidak membebani komputer.
5. Kolaborasi lebih mudah
Pengguna akan dimudahkan dalam bertukar data antar komputer satu
dengan yang lain, jarak tidak lagi menjadi masalah, misalnya bertukar data
dengan relasi di luar kota bahkan di luar negeri.
6. Kemudahan mengakses dokumen pribadi
Pengguna dapat mengakses dokumen pribadinya dari komputer manapun
selama terhubung ke internet dan dokumen tersimpan di cloud. Pengguna
cukup login menggunakan username dan password.
7. Kemudahan update dan upgrade software
Pengguna tidak perlu disibukkan lagi dalam update dan upgrade software,
karena provider cloud biasanya sudah memberikan layanan update dan
upgrade software secara otomatis. Ketika pengguna mengakses login,

Universitas Sumatera Utara

20

maka pengguna langsung mendapat versi terbaru tanpa harus membayar
biaya upgrade tersebut.
8. Customization
Sebelum

cloud

muncul,

pengguna

mengalami

kesulitan

dalam

menyeragamkan kinerja antar komputer dan juga membutuhkan
konfigurasi yang sulit. (Sihotang, 2011)

2.3 Raspberry Pi

Raspberry Pi (RasPi) merupakan sebuah Single Board Computer (SBC) yang
memiliki ukuran sebesar kartu kredit. Raspberry Pi ini merupakan sebuah
komputer mini yang dikembangkan oleh Yayasan Raspberry Pi yang bertempat di
UK (United Kingdom). Pada awalnya Raspberry Pi ini dikembangkan untuk
memicu proses pengajaran ilmu komputer dasar di sekolah-sekolah dengan biaya
yang minim.

Dalam Raspberry Pi ini sudah dilengkapi dengan prosesor ARM1176JZFS 700 MHz, RAM sebesar 256 MB dan juga sebuah GPU VideoCore IV. Dan
untuk penyimpanan data, Raspberry Pi tidak menggunakan Hard Disk namun
Raspberry Pi dapat menggunakan SD Card untuk menyimpan data, baik itu data
Operating System ataupun untuk media penyimpanan data jangka panjang.
Komputer mini ini sendiri terdiri dari 2 versi, yaitu Raspberry Pi model A dan
model B.

Universitas Sumatera Utara

21

Gambar 2.4. Komponen Raspberry Pi

Keterangan :
SD Card Slot = Slot untuk memasukkan SD Card (sebagai media
penyimpanan data).
RCA Video Out = Port untuk menghubungkan ke Analog TV (PAL).
Audio Out = Port untuk audio.
USB 2 = Digunakan untuk slot USB (untuk keyboard dan
mouse).
Ethernet Out = Digunakan untuk menghubungkan jaringan internet.
HDMI Out = Port HDMI.
Micro USB Power = Port
HDMI = Digunakan sebagai port power pada raspberry (Bisa
menggunakan charger hp untuk mengisi daya).

Universitas Sumatera Utara

22

2.4 Owncloud

Perusahaan dengan nama Owncloud adalah yang membuat Owncloud ada sejak
tahun 2011, didirikan oleh pakar open source bernama Frank Karlitschek bersama
Markus Rek. Dengan slogan “Your Cloud, Your Data, Your Way”. Owncloud
adalah salah satu perangkat lunak berbagi berkas gratis dan bebas (open source).
Owncloud juga tersedia edisi bisnis dan edisi perusahaan yang menyediakan
keamanan yang baik, memiliki tata cara yang baik bagi pengguna aplikasi untuk
membagi dan mengakses data yang terintegrasi dengan perangkat teknologi
informasi yang tujuannya mengamankan, melacak, dan melaporkan penggunaan
data. (Dedy Setyo,A, 2013:5)

Owncloud merupakan sebuah aplikasi yang memberikan layanan akses
penuh terhadap file melalui antarmuka web atau WebDAV, yang memudahkan
pengguna untuk melihat dan sinkronisasi kontak, kalender, dan bookmark melalui
segala perangkat dan juga terdapat fasilitas editing di web. Instalasi owncloud
sangatlah mudah, cepat dan spesifikasi yang dibutuhkan cukup rendah. Owncloud
berjalan dengan antarmuka web dan bersifat open source sehingga diperbolehkan
untuk digunakan dan dikembangkan sesuai kebutuhan. Terdapat juga aplikasi
berbasis desktop untuk konfigurasi awal dan untuk komputer client.

Universitas Sumatera Utara

23

2.4.1 Fitur-Fitur Owncloud
Owncloud memiliki beberapa fitur/fungsionalitas untuk mendukung layanan
cloud storage. Pada proyek akhir ini beberapa fitur Owncloud yang digunakan
akan dijelaskan sebagai berikut.

1. File Upload dan Download
Owncloud menyediakan fasilitas pengolahan data gambar, musik, video,
lagu dan dokumen lainnya. Owncloud memberikan fitur upload untuk
menyimpannya ke server dan dapat diunduh untuk menyimpan data dari
server ke penyimpanan offline.
2. Data Syncronizing
Fitur ini digunakan untuk sinkronisasi segala data yang ada di server dan
dikomputer. Semua folder yang ada akun pengguna di server Owncloud
akan otomatis ada di penyimpanan offline.
3. Data Sharing
Fitur yang digunakan untuk berbagi gambar, musik, video, dokumen dan
data lainnya dengan pengguna lainnya.
4. Undelete
Sebuah fitur sebagai bentuk toleransi kesalahan pengguna. Fitur ini
membolehkan pengguna mengembalikan data yang sudah dihapus secara
utuh jika tidak sengaja terhapus dan dibutuhkan.
5. Enkripsi
Sebuah fasilitas Owncloud untuk meningkat keamanan data pengguna di
server, ketika pengguna mengupload data tersebut maka akan otomatis
terenkripsi.

Universitas Sumatera Utara

24

2.5 Localhost

Localhost adalah sebuah Internet Service Provider (ISP) mini yang di buat di
komputer/laptop kerja pengguna. Dengan localhost, pengguna memiliki ISP
sendiri dan dilengkapi dengan hosting database mandiri di computer pengguna.
Karena ISP dan Database berada hanya di komputer pengguna, maka website
hanya akan terbuka dan dapat di akses di komputer pengguna saja.

Ketika pengguna membuat sebuah aplikasi berbasis web, aplikasi tersebut
harus di tempatkan di web server agar bisa berjalan dan bisa diakses oleh
pengguna. Artinya pengguna harus menginstall aplikasi tersebut pada komputer
yang diposisikan sebagai web server yang sudah memiliki aplikasi web server,
yang bisa digunakan oleh aplikasi-aplikasi yang berbasis web.

Localhost

berfungsi

sebagai

contoh

saat

pengguna

dalam

pelatihan/pembelajaran pembuatan sebuah Website. Disana kita menggunakan
localhost untuk mencoba memanggil website buatan kita melalui browser dengan
tujuan localhost (localhost) dari sini kita dapat mengujicoba tampilan web kita
saat dibuka di browser. Kita dapat merasakan antarmuka web kita masih memiliki
kekurangan dalam fungsi/tampilan (BUG) atau tidak.
Dengan menggunakan sistem informasi off-line kita akan menggunakan
fasilitas localhost untuk membuka sistem informasi tersebut. Dengan cara ini
database sederhana akan menampung input data yang kita masukkan dan setelah
itu dari database-database sistem off-line akan di gabungkan ke database pusat
dengan cara mengcopynya dan mengirimkan kembali copy database ter update

Universitas Sumatera Utara

25

kepada pengguna yang menggunakan sistem informasi off-line. Dengan cara
demikian walaupun jaringan on-line internet terdapat gangguan tidak akan
berpengaruh terhadap update database di setiap sistem informasi off-line yang
dipakai.
Berikut beberapa web server localhost yang biasa digunakan dan gratis :
1. Xampp
Xampp adalah program aplikasi pengembang yang berguna untuk
pengembangan website berbasis PHP dan MySQL. Versi terbaru program
ini adalah XAMPP 1.7.7, yang dirilis pada tahun 2011. Software Xampp
dibuat dan dikembangkan oleh Apache Friends.
2. Wamp Server
Wamp Server merupakan sebuah aplikasi yang dapat menjadikan
komputer maupun laptop teman-teman menjadi sebuah server atau bisa
dikatakan server offline. Kegunaan wamp server ini untuk membuat
jaringan local sendiri dalam artian teman-teman dapat membuat website
secata offline yang biasanya untuk joomla, wordpress, dll. Wamp server
hanya bisa digunakan untuk sistem operasi windows saja, jadi untuk
pemakai linux tidak bisa memakai aplikasi ini. Sebenarnya fungsi wamp
server ini sama dengan Xampp.
3. AMPPS
AMPPS merupakan aplikasi webserver ciptaan Softaculous dan bisa
digunakan baik sebagai webserver localhost ataupun di onlinekan, karena
AMPPS sudah mendukung banyak pengaplikasian, control panel yang
sudah dapat diakses melalui browser dan sudah terintegrasi dengan segala

Universitas Sumatera Utara

26

pengaturan seperti hosting panel dan juga dapat langsung mengatur
domain setting dan sebagainya. Softaculous Auto installer juga sudah
termasuk disini, meskipun untuk memanfaatkan Auto installer ini
diharuskan mempunyai koneksi internet.
4. UWamp
UWamp adalah sebuah paket kumpulan software yang terdiri dari apache,
mysql, phpmyadmin, php, Perl, Freetype2, dll. UWamp berfungsi untuk
memudahkan instalasi lingkungan php, di mana biasanya lingkungan
pengembangan web memerlukan web. Dengan menggunakan UWamp,
kita tidak perlu menginstall aplikasi-aplikasi tersebut satu persatu.
5. EasyPHP
EasyPHP dalah software antarmuka WAMP (Windows Apache MySql
PhpMyAdmin) yang dapat menjalankan cms website berbasis sql di
localhost windows (offline). Software ini membantu dalam pengetesan
cms sebelum diupload ke webhosting.

Universitas Sumatera Utara