PENGOBATAN CONDYLOMA ACUMINATA PADA IBU

PENGOBATAN CONDYLOMA ACUMINATA PADA
IBU HAMIL DENGAN TERAPI CRYOTHERAPY
YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN
PROANTHOCYANIDINS
LI-JUAN YANG1, DONG-NING ZHU1, YAN-LING DANG1 dan XIONG ZHAO2
1

Departemen Dermatology, Rumah Sakit Kesehatan Ibu dan Anak Shaanxi, Xian, Shaanxi

710003; 2 Departemen Ortopedi, Rumah Sakit Xijing, The Fourth University Medical Militer,
Xian, Shaanxi 710.032, PR China

Diterima 11 Januari 2015; Disampaikan pada tanggal 25 Februari 2016
DOI: 10.3892 / etm.2016.3207

ABSTRAK. Pasien

dengan condyloma acuminata (CA) selama kehamilan

merupakan kelompok risiko tinggi. Hasil dari beberapa metode pengobatan untuk
kasus ini tidak memberikan hasil yang memuaskan. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengevaluasi hasil pengobatan dan keamanan penggunaan
cryotherapy yang dikombinasikan dengan proanthocyanidins (PC) untuk CA pada
ibu hamil. Dalam penelitian ini, terdapat 46 ibu hamil dengan CA diobati dengan
cryotherapy yang dikombinasikan dengan PC. Lesi disemprot dengan liquid
nitrogen sampai warna lesi berubah menjadi ungu. PC kemudian disemprotkan ke
kain atau kasa single-layer non-woven dan ditempelkan ke daerah lesi. PC ini
digunakan selama 20 menit, 2 atau 3 kali per hari. Semua pasien dikontrol kembali
setelah 1 dan 3 bulan. Pada semua pasien tidak ada lesi yang terlihat setelah
pengobatan cryotherapy dan PC. Pada follow up 1 bulan, hanya terdapat 1 kasus
kekambuhan yang teridentifikasi. Pada follow up 3 bulan, 5 kasus kekambuhan
yang teridentifikasi, dan tingkat kekambuhannya adalah 10,9%. Tingkat kepuasan
pasien adalah 94% pada 1 bulan dan 87% pada 3 bulan setelah pengobatan. Semua
ibu hamil telah melahirkan bayinya dalam keadaan hidup dan sehat tanpa
komplikasi dalam persalinan. Cryotherapy yang dikombinasikan dengan PC aman

digunakan dan efektif yang dapat berfungsi sebagai pilihan pengobatan bagi ibu
hamil dengan CA.
Kata kunci: condyloma acuminata, cryotherapy, proanthocyanidin, human
papilloma virus, kehamilan


PENDAHULUAN

Condyloma acuminata (CA) adalah lesi pada genital yang bersifat
simtomatik dan disebabkan oleh human papilloma virus (HPV). Pasien yang
menderita CA selama kehamilan adalah kelompok risiko tinggi. Selama kehamilan,
sekresi cairan vagina pada kulit dan selaput lendir akan menjadi lebih banyak (1),
yang berarti bahwa vulva akan tetap berada pada keadaan lembab, yang akan
menyebabkan masalah bagi pasien CA. Beberapa faktor yang terkait dengan
kehamilan dapat mendorong pertumbuhan lesi yang diinduksi oleh HPV, misalnya
hormon kehamilan dan kekebalan tubuh yang berkurang. Kasus CA pada
kehamilan biasanya ditandai dengan kutil yang tumbuh cepat, dan memiliki respon
yang buruk terhadap pengobatan (2).
Hanya sejumlah kecil pengobatan yang telah diuji dan direkomendasikan
pada kehamilan seperti bi-dan tri-kloroasetat acid (BCA/TCA), cryotherapy,
electrocautery dan eksisi bedah, tindakan laser adalah satu-satunya pengobatan
yang direkomendasikan. Selain tingkat kekambuhan yang tinggi, efek samping
yang signifikan juga telah ditemukan pada metode ini, seperti ulserasi lokal dan
pembentukan jaringan parut (3). Selain itu, obat berpotensi menyebabkan
malformasi janin, tindakan laser dan eksisi bedah dapat menyebabkan kontraksi
uterus, atau bahkan aborsi (1,4).

Cryotherapy banyak digunakan untuk pengobatan CA. Selama pengobatan
dengan liquid nitrogen cryotherapy akan dapat membekukan jaringan dan
menyebabkan nekrosis; Pengobatan ini juga merangsang respon imun spesifik,

seperti tindakan imunomodulator limfosit T terhadap jaringan kutil yang tersisa
(5,6). Kelebihan cryotherapy adalah sederhana, murah, jarang menyebabkan
jaringan parut atau depigmentasi, dan aman digunakan pada ibu hamil.
Proanthocyanidins (PC), yang merupakan ekstrak dari daun ginkgo, teratai
dan tanaman lainnya memiliki efek antioksidan yang kuat. PC telah dilaporkan
memiliki efek antibakteri, antiallergic dan antigenotoxic serta menghambat
agregasi trombosit dan permeabilitas kapiler (7-11). Beberapa penelitian telah
menunjukkan bahwa PC aman digunakan pada bayi, ibu hamil dan orang tua, serta
aman untuk penggunaan pada wajah, perineum dan payudara (12,13). PC telah
terbukti efektif menyembuhkan kemerahan, bengkak, eksudat, gatal dan gejala lain
yang terkait dengan peradangan (14).
Dalam penelitian ini, liquid nitrogen cryotherapy dikombinasikan dengan
PC yang digunakan sebagai pengobatan pad a ibu hamil dengan CA, keamanan dan
keefektifan pengobatan ini akan diteliti lebih lanjut.

BAHAN DAN METODE


Kelompok sampel. Studi retrospektif ini menganalisis catatan dari 46 ibu hamil
yang telah didiagnosis dengan CA (lokal atau extended) yang diobati dengan liquid
nitrogen cryotherapy yang dikombinasikan dengan PC. Pasien diambil dari klinik
dermatologi Rumah Sakit Ibu dan Anak (Shaanxi, China) dari Mei 2010 sampai
Februari 2013. Usia rata-rata pasien yang dirawat adalah 27 tahun (rata-rata, 23- 34
tahun) dan usia kehamilan pasien yang didiagnosis dengan CA rata-rata 18 minggu
(rata-rata, 10-26 minggu). CA didiagnosis dengan uji asam asetat putih (15). Pasien
diberi informasi tentang manfaat liquid nitrogen cryotherapy yang dikombinasikan
dengan PC, dan meminta untuk menggunakannya setelah diberi informasi tentang
komplikasi CA seperti aborsi, masalah kesuburan, dan risiko lain yang terkait.

Penelitian ini disetujui oleh Komite Etik Rumah Sakit Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) Provinsi Shaanxi. Semua peserta menandatangani informed consent
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

Karakteristik lesi. Jumlah lesi yang diobati untuk setiap kasus berkisar antara 5

sampai 18, dengan diameter lesi rata-rata ± 5,5 cm per pasien. Kutil itu berbeda
ukurannya, tapi masing-masing diambil yang paling luas, dengan batas yang jelas

dan permukaan yang halus dan lembab. Dalam kasus tertentu, terdapat lesi
lebur. Sebagian besar lesi berwarna abu-abu coklat, tetapi beberapa lesi berwarna
merah tua. Ada 12 kasus lesi dengan diameter >4 cm. Kelompok studi tersebut
mencakup 14 pasien yang belum memperoleh pengobatan, sementara sisanya telah
melakukan terapi laser, electrocautery dan/atau perawatan lainnya seperti krim
Imiquimod 5%, operasi dan interferon, selama 2-10 bulan terakhir. Jaringan parut
telah ditemukan pada 4 kasus. Pasien yang berisiko mengalami aborsi dikeluarkan
dari penelitian ini.

Pengobatan lesi. Lesi pertama-tama dibersihkan dengan larutan 0,02% povidone-

iodin. Kemudian, liquid nitrogen cryotherapy disemprotkan ke lesi menggunakan
HX17-YDQ-500 liquid nitrogen gun (Far Western Science and Technology Co.
Ltd., Beijing, China). Jarak dari nozzle sampai lesi adalah 2-3 cm dan waktu
semprotnya > 60 detik hingga nozzle menjadi buram (~ 2 menit) dan semprotan
nitrogen tidak lagi berpusat pada lesi. Penyemprotan juga dihentikan jika pasien
merasa sakit. Bila rasa sakit berkurang, lesi disemprot lagi hingga warna kutil
berubah menjadi warna ungu. The Velvet Feeling (terdiri dari PC sebagai bahan
aktif; Lanke Hengye Medical Technology Co. Ltd., Changchun, China)
disemprotkan ke kain atau kasa single-layer non-woven kemudian ditempelkan

pada area yang terkena selama 20 menit, 2-3 kali sehari selama satu minggu.

Sebelum pasien meninggalkan klinik, klinisi mengkonfirmasi bahwa pasien
dapat mengontrol lesinya. Pasien diberi informasi bahwa mereka harus memeriksa
area lesi setiap hari dan disarankan untuk memperhatikan gejala infeksi yang
timbul, seperti peningkatan kemerahan, pembengkakan, dengan cairan yang tidak
berbau atau tanda infeksi lainnya seperti demam, apabila ada gejala infeksi tersebut
segera dilaporkan ke dokter.
Pada sebagian besar kasus, jaringan nekrotik pada kutil akan hilang setelah
3 hari pengobatan dan membaik setelah 1 minggu. Pada kasus dimana kutil tidak
hilang, maka tingkat perkembangan lesi dapat diamati serta klinisi dapat
memberikan pengobatan ulang dengan menggunakan metode yang disebutkan di
atas. Pengobatan dihentikan saat tidak ada kutil yang terlihat.

Follow-up Pasien . Gambar foto lesi diambil sebelum pengobatan dan pada setiap

kontrol kembali. Pada 1 dan 3 bulan setelah terapi liquid nitrogen cryotherapy,
pasien diperiksa kembali untuk evaluasi klinis. Pemeriksaan ini termasuk
memeriksa kekambuhan lesi, pembentukan jaringan parut, perubahan pigmentasi
kulit dan toleransi terhadap rasa sakit. Pada masing-masing kunjungan ini,

kepuasan pasien terhadap hasil pengobatan juga dapat disurvei. Setiap pasien
diminta untuk menilai apakah pengobatan ini 'sangat memuaskan', 'cukup
memuaskan' atau 'tidak memuaskan'.

HASIL

Secara umum, lesi dapat sembuh setelah 5 hari pengobatan. Semua pasien
telah melaporkan rasa ketidaknyamanan, kecuali rasa sakit ringan sampai
sedang. Tidak ada kutil yang terlihat setelah pengobatan. Semua pasien yang
mengikuti pengobatan menilai dengan tingkat kepuasan 94% pada 1 bulan
pengobatan dan kepuasan 87% pada 3 bulan setelah selesai pengobatan. Pasien

yang menjawab 'sangat memuaskan' dan 'cukup memuaskan' juga dimasukkan
dalam perhitungan ini.
Pada beberapa pasien, ditemukan edema dan eritema yang disertai nyeri
ringan sampai sedang di sekitar area lesi. Namun, pasien mampu mentolerir gejala
ini dan berhasil menyelesaikan pengobatan. Lepuhan yang berada di daerah lesi
telah pecah pada 4 pasien. Jaringan yang pecah sembuh dalam waktu 4 hari setelah
perawatan PC. Peristiwa ini tidak mempengaruhi pengobatan selanjutnya.
Tidak ditemukan depigmentasi atau pembentukan jaringan parut, dan tidak

ada pasien yang melaporkan adanya efek samping yang berat. Semua ibu hamil
telah melahirkan bayinya dalam keadaan hidup dan sehat tanpa komplikasi dalam
persalinan. Efektivitas terapeutik pada pasien dengan CA yang telah mendapatkan
pengobatan ditampilkan pada Gambar. 1 dan 2.

Gambar 1. Lesi pada kasus 1. (A) Sebelum pengobatan dan (B) setelah pengobatan
dengan cryotherapy dan proanthocyanidins.

Gambar 2. Lesi pada kasus 2. (A) Sebelum pengobatan dan (B) setelah pengobatan
dengan cryotherapy dan proanthocyanidins.
Pada follow up 1 bulan, hanya 1 kasus kekambuhan yang teridentifikasi
dengan tingkat kekambuhan adalah 2,2%. Pada follow up 3 bulan, 5 kasus
kekambuhan

yang

teridentifikasi

dengan


tingkat kekambuhannya

10,9%. Hasil ini dirangkum pada Tabel I.
Tabel I. Karakteristik klinis ibu hamil dengan CA.
Karakteristik klinis

Jumlah pasien (%)

Tipe persalinan

Persalinan normal
Sectio caesarea

19 (41,3)
27 (58,7)

Berat lahir (gram)
4.000

1 (2.2)

41 (89,1)
4 (8.7)

Usia kehamilan (minggu)
42

4 (8.7)
39 (84.8)
3 (6.5)

Kasus kekambuhan
1 bulan
3 bulan

1 (2.2)
5 (10.9)

CA (condyloma acuminata)

adalah


DISKUSI

Pada kehamilan, CA ditandai oleh kutil yang tumbuh cepat, dan memiliki
respon yang buruk terhadap pengobatan serta memiliki risiko yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pada pasien yang tidak hamil. Ini mungkin karena kekebalan
tubuh yang berkurang selama kehamilan, perubahan tingkat hormon (misalnya,
peningkatan kadar progesteron), dan peningkatan keputihan yang mengakibatkan
lingkungan vagina yang lebih lembab (16).
Beberapa pengobatan yang telah diuji dan direkomendasikan untuk
digunakan pada kehamilan adalah BCA/TCA, cryotherapy, electrocautery dan
eksisi bedah, seperti tindakan laser. Salah satu pilihan pengobatan untuk CA adalah
imiquimod, agen imunomodulator; Namun, pengobatan dengan krim imiquimod
5% memberikan efek samping seperti eritema ringan sampai berat, erosi lokal,
gatal dan sensasi terbakar; Selain itu, iritasi, indurasi, dan nyeri tekan juga sering
dilaporkan (17). Pada subyek percobaan klinis menggunakan krim imiquimod 5%,
kekambuhan dilaporkan pada 13-19% kasus (18). Keamanan penggunaan
imiquimod selama kehamilan belum ditemukan.
Pilihan pengobatan lain seperti terapi topikal, misalnya dengan asam
salisilat, cantharidin, podophyllotoxin, 5-fluorouracil atau bleomycin; Pengobatan
imunomodulator lainnya (interferon); Kerusakan fisik (eksisi bedah, cryotherapy,
electrodessication atau terapi laser) dan terapi homoeopati (19-21). Cryotherapy
menyebabkan nekrosis jaringan dan merangsang respons imun spesifik
(19,20). Seperti yang disebutkan di atas, cryotherapy adalah pengobatan sederhana
dan murah yang jarang menyebabkan jaringan parut atau depigmentasi, dan aman
digunakan dalam kehamilan.
Dalam penelitian ini, metode pembekuan dengan semprotan yang digunakan
untuk mengobati kutil. Waktu dan dosis injeksi liquid nitrogen mudah
dikendalikan,

dengan

waktu

pembekuan

yang

lebih

lama

memberikan

penyembuhan kutil secara lebih menyeluruh. Selama pengobatan, liquid nitrogen
bersentuhan dengan kulit normal dan selaput lendir. Hal ini tidak akan

menyebabkan kerusakan parah; hanya sedikit menyebabkan pembengkakan dan
erosi superfisial. Kutil tersebut mengalami nekrosis pada suhu rendah. Selain itu,
pengobatan cryotherapy dapat menginduksi respon imun spesifik antigen dan
pelepasan sitokin (16).
PC yang diekstraksi dari daun ginkgo, teratai, biji anggur dan tanaman
lainnya

memberikan

efek

antioksidan

yang

kuat. Beberapa

studi

telah

menunjukkan bahwa PC dapat menghambat aktivitas pengikatan factor-κB DNA,
dan dengan demikian dapat menghalangi jalur inflamasi untuk mencapai efek antiinflamasi (22,23). Secara struktural, PC terdiri dari satu cincin aromatik dan paling
sedikit satu gugus hidroksil, yang dapat dengan mudah digabungkan dengan
radikal

bebas

untuk

membentuk

resonance-stabilized

phenoxyl

radicals

(24). Seperti yang telah disebutkan di atas, PC telah terbukti aman digunakan pada
ibu hamil, dan efektif pada kemerahan, bengkak, eksudat, gatal dan gejala
peradangan lainnya.
Dalam penelitian ini, semua lesi hilang setelah pengobatan. Tingkat
kekambuhannya adalah 2,2% pada 1 bulan setelah pengobatan dan 10,9% pada 3
bulan setelah pengobatan. Tidak ada jaringan parut atau bekas luka yang
ditemukan pada semua pasien, hal ini menunjukkan tingkat keamanan terapi
kombinasi ini. Selain itu, tingkat kepuasan pasien 87% dicapai pada 3 bulan
setelah pengobatan.
Penelitian ini memiliki keterbatasan tertentu. Pertama, rekam medis
diperiksa secara retrospektif, dan tidak dapat melihat follow-up akhir pasien pada
penelitian ini. Kedua, follow-up akhir pasien dapat dilihat setelah 1,2 sampai 3,4
tahun, sehingga hasil klinis jangka panjang tidak diketahui seperti tingkat
kekambuhan, dan kemungkinan masalah lainnya.
Kesimpulannya, liquid nitrogen cryotherapy yang dikombinasikan dengan
PC merupakan pengobatan yang efektif untuk ibu hamil dengan CA. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kekambuhan CA relatif rendah, dan

tidak ada efek yang terlihat pada janin. Liquid nitrogen cryotherapy yang
dikombinasikan dengan PC dapat menjadi pilihan pengobatan pada ibu hamil
dengan CA.

DAFTAR PUSTAKA
1. Cohen E, Levy A, Holcberg G, Wiznitzer A, Mazor M and Sheiner E: Perinatal
outcomes in condyloma acuminata pregnancies. Arch Gynecol Obstet 283:
1269-1273, 2011.
2. Wiley DJ, Douglas J, Beutner K, Cox T, Fife K, Moscicki AB and Fukumoto
L: External genital warts: Diagnosis, treatment and prevention. Clin Infect Dis
35 (Suppl 2): S210-S224, 2002.
3. Lacey CJ and Fairley I: Medical therapy of genital human papilloma
virus-related disease. Int J STD AIDS 6: 399-407, 1995.
4. Yang YG, Zou XB, Zhao H, Zhang YJ and Li HJ: Photodynamic therapy of
condyloma acuminata in pregnant women. Chin Med J (Engl) 125: 2925-2928,
2012.
5. Gilson RJ, Ross J, Maw R, Rowen D, Sonnex C and Lacey CJ: A multicentre,
randomised, double-blind, placebo controlled study of cryotherapy versus
cryotherapy and podophyllotoxin cream as treatment for external anogenital
warts. Sex Transm Infect 85: 514-519, 2009.
6. Mi X, Chai W, Zheng H, Zuo YG and Li J: A randomized clinical comparative
study of cryotherapy plus photodynamic therapy vs. cryotherapy in the
treatment of multiple condylomataacuminata. Photodermatol Photoimmunol
Photomed 27: 176-180, 2011.
7. Li S, Chen L, Yang T, Wu Q, Lv Z, Xie B and Sun Z: Increasing antioxidant
activity of procyanidin extracts from the pericarp of Litchi chinensis processing
waste by two probiotic bacteria bioconversions. J Agric Food Chem 61:
2506-2512, 2013.
8. Llópiz N, Puiggròs F, Céspedes E, Arola L, Ardévol A, Bladé C and Salvadó
MJ: Antigenotoxic effect of grape seed procyanidin extract in Fao cells
submitted to oxidative stress. J Agric Food Chem 52: 1083-1087, 2004.

9. Oyedemi SO and Afolayan AJ: Antibacterial and antioxidant activities of
hydroalcoholic stem bark extract of Schotia latifolia Jacq. Asian Pac J Trop
Med 4: 952-958, 2011.
10. Dauer A, Hensel A, Lhoste E, Knasmuller S and Mersch-Sundermann V:
Genotoxic and antigenotoxic effects of catechin and tannins from the bark of
Hamamelis virginiana L. in metabolically competent, human hepatoma cells
(Hep G2) using single cell gel electrophoresis. Phytochemistry 63: 199-207,
2003.
11. Chang WC and Hsu FL: Inhibition of platelet aggregation and arachidonate
metabolism in platelets by procyanidins. Prostaglandins Leukot Essent Fatty
Acids 38: 181-188, 1989.
12. Schmidt CA, Murillo R, Heinzmann B, Laufer S, Wray V and Merfort I:
Structural and conformational analysis of proanthocyanidins from
Parapiptadenia rigida and their wound-healing properties. J Nat Prod 74:
1427-1436, 2011.
13. Khanna S, Venojarvi M and Roy S, Sharma N, Trikha P, Bagchi D, Bagchi M
and Sen CK: Dermal wound healing properties of redox-active grape seed
proanthocyanidins. Free Radic Biol Med 33: 1089-1096, 2002.
14. Jhun JY, Moon SJ and Yoon BY, Byun JK, Kim EK, Yang EJ, Ju JH, Hong YS,
Min JK, Park SH, Kim HY and Cho ML: Grape seed proanthocyanidin
extract-mediated regulation of STAT3 proteins contributes to Treg
differentiation and attenuates inflammation in a murine model of
obesity-associated arthritis. PLos One 8: e78843, 2013.
15. Wikstrom A, Hedblad MA, Johansson B, Kalantari M, Syrjanen S, Lindberg M
and von Krogh G: The acetic acid test in evaluation of subclinical genital
papillomavirus infection: a comparative study on penoscopy, histopathology,
virology and scanning electron microscopy findings. Genitourin Med 68:
90-99, 1992.
16. Le Poole C, Denman CJ and Arbiser JL: Immunosuppression may be present
within condyloma acuminata. J Am Acad Dermatol 59: 967-974, 2008.
17. Edwards L, Ferenczy A, Eron L, Baker D, Owens ML, Fox TL, Hougham AJ
and Schmitt KA: Self-administered topical 5% imiquimod cream for external
anogenital warts. HPV Study Group. Human PapillomaVirus. Arch Dermatol
134: 25-30, 1998.
18. Buck HW, Fortier M, Knudsen J and Paavonen J: Imiquimod 5% cream in the
treatment of anogenital warts in female patients. Int J Gynaecol Obstet 77:
231-238, 2002.
19. Lopaschuk CC: New approach to managing genital warts. Can Fam Physician
59: 731-736, 2013.
20. Stefanaki C, Katzouranis I, Lagogianni E, Hadjivassiliou M, Nicolaidou E,
Panagiotopoulos A, Anyfantakis V, Bethimoutis G, Rallis E, Antoniou C and
Katsambas A: Comparison of cryotherapy to imiquimod 5% in the treatment of
anogenital warts. Int J STD AIDS 19: 441-444, 2008.

21. Simonart T and de Maertelaer V: Systemic treatments for cutaneous warts: A
systematic review: J Dermatolog Treat 23: 72-77, 2012.
22. Subarnas A and Wagner H: Analgesic and anti-inflammatory activity of the
proanthocyanidin shellegueain A from Polypodium feei METT. Phytomedicine
7: 401-405, 2000.
23. Ahmad SF, Zoheir KM, Abdel-Hamied HE, Ashour AE, Bakheet SA, Attia SM
and Abd-Allah AR: Grape seed proanthocyanidin extract has potent
anti-arthritic effects on collagen-induced arthritis by modifying the T cell
balance. Int Immunopharmacol 17: 79-87, 2013.
24. Puiggros F, Llópiz N, Ardévol A, Blade C, Arola L and Salvadó MJ: Grape

seed procyanidins prevent oxidative injury by modulating the expression of
antioxidant enzyme.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25