OBLIGASI PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LISTRIK NEGARA
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 6 0 TAHUN 1 9 9 2
TENTANG
OBLIGASI PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LISTRIK NEGARA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa unt uk memenuhi permint aan kebut uhan t enaga lislrik
dewasa ini, Perusahaan Umum (PERUM) List rik Negara perlu
mempercepat
pembangunan
dan
pengembangan
usaha
ket enagalist rikan;
b. bahwa unt uk keperluan pembangunan dan pengembangan usaha
ket enagalist rikan, Perusahaan Umum (PERUM) List rik Negara
memerlukan dana yang cukup besar unt uk invest asi;
c. bahwa dana yang dimiliki Perusahaan Umum (PERUM) List rik Negara
saat ini bersumber dari dana sendiri dan pinj aman dari dalam dan
luar negeri yang dinilai belum memadai, sehingga perlu unt uk
menghimpun dana dari masyarakat dalam bent uk obligasi;
d. bahwa sehubungan dengan hal t ersebut dan sesuai dengan
ket ent uan Perat uran Pemerint ah Nomor 17 Tahun 1990,
pengeluaran obligasi perlu diat ur dengan Perat uran Pemerint ah;
Mengingat
: 1. Pasal 5 ayat (2) dan Pasal 33 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;
2. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1952 t ent ang Penet apan
Undang-undang Darurat Nomor 13 Tahun 1951 t ent ang Bursa
(Lembaran Negara Tahun 1952 Nomor 67);
3. Perat uran Pemerint ah Nomor 17 Tahun 1990 t ent ang Perusahaan
Umum (PERUM) List rik Negara (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor
21);
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
2
-
MEMUTUSKAN :
Menet apkan : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG OBLIGASI
PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LISTRIK NEGARA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Perat uran Pemerint ah ini yang dimaksud dengan:
1. Obligasi adalah obligasi Perusahaan Umum (PERUM) List rik Negara
berupa surat Pengakuan Hut ang Jangka Panj ang Perusahaan Umum
(PERUM) List rik-Negara at as pinj aman uang dari masyarakat dengan
imbalan bunga t ert ent u dan pembayaran yang dilakukan secara
berkala;
2. Perusahaan adalah Perusahaan Umum (PERUM) List rik Negara yang
didirikan berdasarkan Perat uran Pemerint ah Nomor 17 Tahun 1990;
3. Ment eri adalah Ment eri
ket enagalist rikan.
yang
bert anggung
j awab
di
bidang
BAB II
PENGELUARAN OBLIGASI
Pasal 2
(1)
Dalam rangka mengembangkan usahanya Perusahaan dapat
mengeluarkan obligasi dengan j umlah maksimum sebesar Rp.
1. 200. 000. 000. 000, -(sat u t rilyun dua rat us milyar rupiah) yang
pengeluarannya
dilakukan
secara
bert ahap
berdasarkan
perset uj uan Ment eri Keuangan,
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
3
-
(2)
Penggunaan dana yang diperoleh dari pengeluaran obligasi
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dit uj ukan unt uk
pembiayaan pengembangan usaha ket enagalist rikan yang
dilakukan oleh Perusahaan.
(3)
Penet apan j enis obligasi dan t at a cara pengeluarannya diat ur
sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang-undangan yang
berlaku.
BAB III
PELUNASAN OBLIGASI
Pasal 3
Unt uk menj amin pelunasan obligasi yang dikeluarkan, Perusahaan
melakukan penyisihan dana yang pengat urannya dilakukan oleh
Ment eri dan Ment eri Keuangan.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 4
Ket ent uan lebih lanj ut yang diperlukan bagi pelaksanaan Perat uran
Pemerint ah ini diat ur oleh Ment eri Keuangan dan Ment eri baik secara
bersama maupun sendiri-sendiri sesuai dengan bidang t ugasnya
masing-masing.
Pasal 5
Perat uran Pemerint ah ini mulai berlaku pada t anggal diundangkan.
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
4
-
Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan
Perat uran Pemerint ah ini dengan penempat annya dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia.
Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 19 Sept ember 1992
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
SOEHARTO
Diundangkan di Jakart a
pada t anggal 19 Sept ember 1992
MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
ttd
MOERDIONO
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
5
-
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 60 TAHUN 1992
TENTANG
OBLIGASI PERUSAHAAN UMUM (PERUM)
LISTRIK NEGARA
UMUM
Dalam pelaksanaan pembangunan, t enaga list rik mempunyai peranan
pent ing unt uk mengupayakan peningkat an kesej aht eraan dan
kemakmuran rakyat sert a kegiat an ekonomi.
Oleh karena it u, Perusahaan Umum (PERUM) List rik Negara berusaha
unt uk memenuhi permint aan t enaga list rik.
Unt uk memenuhi permint aan kebut uhan t enaga list rik dalam j umlah
yang cukup, merat a dan dengan mut u sert a keandalan yang baik dan
harga yang t erj angkau oleh masyarakat , diperlukan dana yang besar.
Mengingat sumber dana yang diperoleh unt uk keperluan invest asi baik
dari dana anggaran Perusahaan, penyert aan Negara melalui Anggaran
Pendapat an dan Belanj a Negara, maupun pinj aman dari dalam
dan/ at au luar negeri belum mencukupi, maka perlu diperoleh dana
dari sumber lain yang sah.
Unt uk menghimpun dana guna pembiayaan pembangunan dan
pengembangan usaha ket enagalist rikan, sesuai dengan ket ent uan
Perat uran Pemerint ah Nomor 17 Tahun 1990 t ent ang Perusahaan
Umum (PERUM) List rik Negara, Perusahaan Umum (PERUM) List rik
Negara dapat menggunakan dana yang diperoleh melalui pengeluaran
obligasi dan alat -alat yang sah lainnya unt uk mengembangkan
usahanya.
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
6
-
Perusahaan Umum (PERUM) List rik Negara sebagai Badan Usaha Milik
Negara yang melaksanakan t ugas pelayanan kepada masyarakat dalam
bidang ket enagalist rikan,
perlu didukung dengan part isipasi
masyarakat berupa keikut sert aan dalam pendanaan pembangunannya,
agar peningkat an pelayanan dan pengembangan di bidang
ket enagalist rikan dapat t erpenuhi.
Unt uk peningkat an pembangunan dalam bidang ket enagalist rikan,
keikut sert aan masyarakat dalam penghimpunan dana dapat dilakukan
dengan cara pengeluaran obligasi oleh Perusahaan Umum (PERUM)
List rik Negara.
Pengeluaran obligasi oleh Perusahaan Umum (PERUM) List rik Negara
t ersebut , selain digunakan unt uk memenuhi kebut uhan dana invest asi
Perusahaan, j uga digunakan unt uk menunj ang program Pemerint ah
dalam rangka meningkat kan peranan pasar modal dalam pembangunan
dengan mengikut sert akan masyarakat .
PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Angka 1
Cukup j elas
Angka 2
Cukup j elas
Angka 3
Cukup j elas
Pasal 2
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
7
-
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan perat uran perundang-undangan yang
berlaku yait u perat uran perundang-undangan yang berkait an
dengan penet apan j enis obligasi dan t at a cara pengeluarannya
yang merupakan pelaksanaan Undang-undang Nomor 15 Tahun
1952 t ent ang Penet apan Undang-undang Darurat t ent ang Bursa.
Pasal 3
Cukup j elas
Pasal 4
Cukup j elas
Pasal 5
Cukup j elas
REPUBLIK INDO NESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 6 0 TAHUN 1 9 9 2
TENTANG
OBLIGASI PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LISTRIK NEGARA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa unt uk memenuhi permint aan kebut uhan t enaga lislrik
dewasa ini, Perusahaan Umum (PERUM) List rik Negara perlu
mempercepat
pembangunan
dan
pengembangan
usaha
ket enagalist rikan;
b. bahwa unt uk keperluan pembangunan dan pengembangan usaha
ket enagalist rikan, Perusahaan Umum (PERUM) List rik Negara
memerlukan dana yang cukup besar unt uk invest asi;
c. bahwa dana yang dimiliki Perusahaan Umum (PERUM) List rik Negara
saat ini bersumber dari dana sendiri dan pinj aman dari dalam dan
luar negeri yang dinilai belum memadai, sehingga perlu unt uk
menghimpun dana dari masyarakat dalam bent uk obligasi;
d. bahwa sehubungan dengan hal t ersebut dan sesuai dengan
ket ent uan Perat uran Pemerint ah Nomor 17 Tahun 1990,
pengeluaran obligasi perlu diat ur dengan Perat uran Pemerint ah;
Mengingat
: 1. Pasal 5 ayat (2) dan Pasal 33 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;
2. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1952 t ent ang Penet apan
Undang-undang Darurat Nomor 13 Tahun 1951 t ent ang Bursa
(Lembaran Negara Tahun 1952 Nomor 67);
3. Perat uran Pemerint ah Nomor 17 Tahun 1990 t ent ang Perusahaan
Umum (PERUM) List rik Negara (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor
21);
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
2
-
MEMUTUSKAN :
Menet apkan : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG OBLIGASI
PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LISTRIK NEGARA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Perat uran Pemerint ah ini yang dimaksud dengan:
1. Obligasi adalah obligasi Perusahaan Umum (PERUM) List rik Negara
berupa surat Pengakuan Hut ang Jangka Panj ang Perusahaan Umum
(PERUM) List rik-Negara at as pinj aman uang dari masyarakat dengan
imbalan bunga t ert ent u dan pembayaran yang dilakukan secara
berkala;
2. Perusahaan adalah Perusahaan Umum (PERUM) List rik Negara yang
didirikan berdasarkan Perat uran Pemerint ah Nomor 17 Tahun 1990;
3. Ment eri adalah Ment eri
ket enagalist rikan.
yang
bert anggung
j awab
di
bidang
BAB II
PENGELUARAN OBLIGASI
Pasal 2
(1)
Dalam rangka mengembangkan usahanya Perusahaan dapat
mengeluarkan obligasi dengan j umlah maksimum sebesar Rp.
1. 200. 000. 000. 000, -(sat u t rilyun dua rat us milyar rupiah) yang
pengeluarannya
dilakukan
secara
bert ahap
berdasarkan
perset uj uan Ment eri Keuangan,
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
3
-
(2)
Penggunaan dana yang diperoleh dari pengeluaran obligasi
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dit uj ukan unt uk
pembiayaan pengembangan usaha ket enagalist rikan yang
dilakukan oleh Perusahaan.
(3)
Penet apan j enis obligasi dan t at a cara pengeluarannya diat ur
sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang-undangan yang
berlaku.
BAB III
PELUNASAN OBLIGASI
Pasal 3
Unt uk menj amin pelunasan obligasi yang dikeluarkan, Perusahaan
melakukan penyisihan dana yang pengat urannya dilakukan oleh
Ment eri dan Ment eri Keuangan.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 4
Ket ent uan lebih lanj ut yang diperlukan bagi pelaksanaan Perat uran
Pemerint ah ini diat ur oleh Ment eri Keuangan dan Ment eri baik secara
bersama maupun sendiri-sendiri sesuai dengan bidang t ugasnya
masing-masing.
Pasal 5
Perat uran Pemerint ah ini mulai berlaku pada t anggal diundangkan.
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
4
-
Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan
Perat uran Pemerint ah ini dengan penempat annya dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia.
Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 19 Sept ember 1992
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
SOEHARTO
Diundangkan di Jakart a
pada t anggal 19 Sept ember 1992
MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
ttd
MOERDIONO
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
5
-
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 60 TAHUN 1992
TENTANG
OBLIGASI PERUSAHAAN UMUM (PERUM)
LISTRIK NEGARA
UMUM
Dalam pelaksanaan pembangunan, t enaga list rik mempunyai peranan
pent ing unt uk mengupayakan peningkat an kesej aht eraan dan
kemakmuran rakyat sert a kegiat an ekonomi.
Oleh karena it u, Perusahaan Umum (PERUM) List rik Negara berusaha
unt uk memenuhi permint aan t enaga list rik.
Unt uk memenuhi permint aan kebut uhan t enaga list rik dalam j umlah
yang cukup, merat a dan dengan mut u sert a keandalan yang baik dan
harga yang t erj angkau oleh masyarakat , diperlukan dana yang besar.
Mengingat sumber dana yang diperoleh unt uk keperluan invest asi baik
dari dana anggaran Perusahaan, penyert aan Negara melalui Anggaran
Pendapat an dan Belanj a Negara, maupun pinj aman dari dalam
dan/ at au luar negeri belum mencukupi, maka perlu diperoleh dana
dari sumber lain yang sah.
Unt uk menghimpun dana guna pembiayaan pembangunan dan
pengembangan usaha ket enagalist rikan, sesuai dengan ket ent uan
Perat uran Pemerint ah Nomor 17 Tahun 1990 t ent ang Perusahaan
Umum (PERUM) List rik Negara, Perusahaan Umum (PERUM) List rik
Negara dapat menggunakan dana yang diperoleh melalui pengeluaran
obligasi dan alat -alat yang sah lainnya unt uk mengembangkan
usahanya.
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
6
-
Perusahaan Umum (PERUM) List rik Negara sebagai Badan Usaha Milik
Negara yang melaksanakan t ugas pelayanan kepada masyarakat dalam
bidang ket enagalist rikan,
perlu didukung dengan part isipasi
masyarakat berupa keikut sert aan dalam pendanaan pembangunannya,
agar peningkat an pelayanan dan pengembangan di bidang
ket enagalist rikan dapat t erpenuhi.
Unt uk peningkat an pembangunan dalam bidang ket enagalist rikan,
keikut sert aan masyarakat dalam penghimpunan dana dapat dilakukan
dengan cara pengeluaran obligasi oleh Perusahaan Umum (PERUM)
List rik Negara.
Pengeluaran obligasi oleh Perusahaan Umum (PERUM) List rik Negara
t ersebut , selain digunakan unt uk memenuhi kebut uhan dana invest asi
Perusahaan, j uga digunakan unt uk menunj ang program Pemerint ah
dalam rangka meningkat kan peranan pasar modal dalam pembangunan
dengan mengikut sert akan masyarakat .
PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Angka 1
Cukup j elas
Angka 2
Cukup j elas
Angka 3
Cukup j elas
Pasal 2
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
7
-
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan perat uran perundang-undangan yang
berlaku yait u perat uran perundang-undangan yang berkait an
dengan penet apan j enis obligasi dan t at a cara pengeluarannya
yang merupakan pelaksanaan Undang-undang Nomor 15 Tahun
1952 t ent ang Penet apan Undang-undang Darurat t ent ang Bursa.
Pasal 3
Cukup j elas
Pasal 4
Cukup j elas
Pasal 5
Cukup j elas