3953d96bc7d8eaba535361d66a294402
HUBUNGAN PELATIHAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL DENGAN
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN BIDAN DESA DALAM
PERTOLONGAN PERSALINAN DI KOTA GORONTALO
THE RELATIONSHIP OF NORMAL CHILDBIRTH CARE TRAINING
WITH KNOWLEDGE AND SKILLS VILLAGE MIDWIFE DELIVERY
IN GORONTALO CITY
Suliyanti Otto¹, Masni², M Furqaan Naiem³
1
2
Bagian Kesehatan Ibu dan Anak, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Bagian Biostatistik/KKB, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin,
³Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Hasanuddin, Makassar
Alamat Korespondensi :
Suliyanti Otto
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Jl. Irian Kelurahan Liluwo Kota Gorontalo
HP : 082343249226
e-mail : [email protected]
Abstract
High maternal mortality is influenced by many factors, one of which is the ability of midwives' work. This study
aimed to assess the effect of training on the knowledge and skills APN midwives as well as differences in the
level of knowledge and skills of midwives who have been trained and who have never APN APN trained. This
type of research is a cross sectional study design. Samples are 42 villages in Gorontalo city midwives elected
disproportionate stratified random sampling. Data were analyzed using chi-square test and independent twosample t test with a significance level of 0.05. The results showed that APN training has a significant association
with knowledge help labor (p = 0.025). APN training has a significant connection with childbirth aid skills (p =
0.000). There is a significant difference between the level of knowledge delivery assistance that has been trained
midwives APN and midwives who have never trained APN (p = 0.009), there were significant differences
between the skill level of aid delivery that has been trained midwives APN and midwives who have never trained
APN (p = 0.001). The conclusion that the knowledge and skills of midwives who have been trained APN better
than the midwives who are not trained APN.
Keywords: Village Midwife, APN training, knowledge, skills
Abstrak
Kematian Ibu yang tinggi di pengaruhi oleh banyak faktor , salah satunya adalah kemampuan kinerja bidan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pelatihan APN terhadap pengetahuan dan keterampilan bidan
desa serta perbedaan tingkat pengetahuan dan keterampilan bidan desa yang pernah dilatih APN dan yang tidak
pernah dilatih APN. Jenis penelitian adalah rancangan penelitian cross sectional study. Sampel adalah 42 bidan
desa di Kota Gorontalo yang dipilih secara Disproportionate stratified random sampling. Data dianalisis
menggunakan uji chi-square dan uji t dua sampel independen dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pelatihan APN mempunyai hubungan yang bermakna dengan pengetahuan pertolongan
persalinan (p= 0,025). Pelatihan APN mempunyai hubungan yang signifikan dengan keterampilan pertolongan
persalinan (p = 0,000). Ada perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan pertolongan persalinan bidan desa
yang pernah dilatih APN dan bidan desa yang tidak pernah dilatih APN (p=0,009), Ada perbedaan yang
bermakna antara tingkat keterampilan pertolongan persalinan bidan desa yang pernah dilatih APN dan bidan
desa yang tidak pernah dilatih APN (p= 0,001). Kesimpulannya bahwa pengetahuan dan keterampilan bidan desa
yang telah dilatih APN lebih baik dibandingkan dengan bidan desa yang tidak dilatih APN.
Kata kunci : Bidan desa, Pelatihan APN, pengetahuan, keterampilan
PENDAHULUAN
Kematian ibu dan bayi merupakan suatu masalah besar di negara berkembang. Ibu dan
anak berada pada risiko tertinggi untuk penyakit dan kematian. Meskipun telah mengalami
penurunan jika dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya, berdasarkan Survei Demografi
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia
yaitu 228 /100.000 kelahiran hidup (KH) dengan penyebab kematian adalah perdarahan
(28%),eklampsia (24%),infeksi (11%),komplikasi masa nifas (8%),partus lama/macet (5%)
dan penyebab lain (34%) (Statistik Indonesia 2008)
AKI di Kota Gorontalo untuk 3 tahun terakhir terus mengalami peningkatan yaitu;
119,5/100.000 KH (2009),183 /100.000 KH (2009) dan 211/100.000 KH (2011). Angka ini
masih dibawah angka nasional yakni 228/100.000 KH tetapi kecenderungan peningkatan
setiap tahunnya perlu mendapat perhatian khusus. Untuk Angka kematian Bayi di tiga tahun
terakhir adalah; 6,9 /1000 KH (2009), 6,9 /1000 KH (2010) dan 8,7 /1000 KH (2011). (Profil
Dinas Kesehatan Kota Gorontalo 2011)
Dari berbagai faktor yang berperan pada kematian ibu dan bayi, kemampuan kinerja
petugas kesehatan berdampak langsung pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu.
Cakupan pelayanan kehamilan, persalinan dan nifas oleh tenaga terlatih adalah kunci dari
perbaikan status kesehatan ibu,bayi dan anak. Pengetahuan tentang kebidanan yang baik
adalah identitas profesionalitas seorang bidan karena berfungsi sebagai kerangka kerja dalam
pelaksanaan tugas. (Sigridur H et al 2011; Onasoga et al 2012).
Salah satu metode untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidan
yaitu dengan Pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN). Pada prinsipnya APN adalah
asuhan yang bersih dan aman dari setiap tahapan persalinan dan upaya pencegahan
komplikasi terutama perdarahan pasca persalinan,hipotermia serta asfiksia bayi baru lahir.
Secara umum tujuan APN adalah menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat
kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya melalui upaya yang terintegrasi dan lengkap tetapi
dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan
dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan atau optimal (JNPK-2008).
Menurut Maimunah (2005) dalam penelitiannya tentang hubungan pelatihan APN dan
tingkat pengetahuan dengan perilaku bidan memperoleh hasil bahwa pelatihan APN dan
pengetahuan bidan berpengaruh terhadap perilaku bidan dalam menolong persalinan normal.
Bidan yang pernah mengikuti palatihan APN akan semakin tinggi kemungkinan
melaksanakan pertolongan persalinan normal dengan baik. Berdasarkan latar belakang yang
telah penulis uraikan di atas, maka penelitian ini ditujukan untuk memperoleh informasi
tentang hubungan pelatihan APN dengan pengetahuan dan keterampilan bidan desa dalam
pertolongan persalinan di Kota Gorontalo serta melihat perbedaan pengetahuan dan
keterampilan bidan yang telah dilatih APN dan yang tidak dilatih APN
BAHAN DAN METODE
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo pada tanggal 11 Januari hingga
11 Februari 2012. dengan pertimbangan bahwa di daerah tersebut terjadi peningkatan AKI
setiap tahunnya dan belum ada laporan penelitian tentang pengaruh pelatihan APN dengan
pengetahuan dan keterampilan bidan desa dalam pertolongan persalinan di Kota Gorontalo.
Desain dan Variabel Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan menggunakan desain cross
sectional study. Peneliti melakukan pengukuran pada variabel dependent yaitu pengetahuan
dan keterampilan bidan desa dan variabel independent yaitu pelatihan APN.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh bidan desa di Kota Gorontalo. Sampel sebanyak 42 orang.
Pengambilan sampel dilakukan secara disproportionate stratified random sampling. Kriteria
sampel yaitu bidan desa yang bekerja di wilayah kerja Kota Gorontalo,berstatus Pegawai
Negeri Sipil (PNS) di Kota Gorontalo,masih melaksanakan pertolongan persalinan dalam 6
bulan terakhir dan bersedia untuk mengikuti penelitian ini dengan menandatangani informed
consent yang telah di buat oleh peneliti.
Pengumpulan Data
Untuk variabel pengetahuan, pengumpulan data diperoleh dengan cara melakukan
wawancara langsung terhadap responden dengan berpedoman pada kuesioner yang telah
tersedia yang memuat pertanyaan-pertanyaan maupun pernyataan-pernyataan yang digunakan
untuk menggali pengetahuan responden tentang pertolongan persalinan sesuai APN. Adapun
untuk variabel keterampilan, pengumpulan data dilakukan dengan melaksanakan observasi
secara langsung pertolongan persalinan yang dilaksanakan oleh bidan dengan menggunakan
check list baku 58 langkah APN.
Analisis Data
Analisis data menggunakan program SPSS 16.00 for Windows. Untuk mengetahui
pengaruh pelatihan APN dengan pengetahuan dan keterampilan bidan desa,
digunakan
analisis chi-square. Untuk menilai perbedaan tingkat pengetahuan dan keterampilan pada
bidan desa yang pernah dilatih APN dengan yang tidak pernah dilatih APN,digunakan analisis
uji t dua sampel independen .
HASIL PENELITIAN
Karakteristik Sampel
Tabel 1, menunjukkan karakteristik bidan desa yang menjadi sampel dalam penelitian
ini. Sebagian besar bidan desa berumur antara 31 – 35 tahun (28,6%) , berpendidikan D3
kebidanan (66.7%) dan mempunyai masa kerja antara
1 – 5 tahun (40.5%) . Lebih dari
separuh bidan desa juga telah dilatih APN (71,4%) dengan kurun waktu pelatihan adalah < 5
tahun (66,6%).
Tingkat pengetahuan dan keterampilan bidan desa tentang APN
Pengetahuan bidan desa dalam penelitian ini adalah apa yang diketahui bidan desa
tentang perlindungan diri,asuhan sayang ibu dan bayi pasca persalinan,disinfeksi tingkat
tinggi (DTT),partograf dan persiapan alat dan obat rujukan dalam pertolongan persalinan.
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan bidan desa tentang asuhan persalinan normal,di
dapatkan bahwa dari 42 bidan desa,sebagian besar memiliki pengetahuan dengan kategori
cukup yakni 22 bidan desa (51,4 %) dan
20 bidan desa lainnya (48,6 %) memiliki
pengetahuan kategori kurang seperti pada tabel 2.
Keterampilan
bidan desa dalam penelitian ini
mengenali gejala dan tanda
adalah keterampilan dalam hal
kala II, menyiapkan pertolongan persalinan, memastikan
pembukaan lengkap dan keadaan janin baik, menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu
proses bimbingan meneran, persiapan pertolongan kelahiran, persiapan pertolongan kelahiran
bayi, penanganan bayi baru lahir,penatalaksanaan kala III,menilai perdarahan,melakukan
prosedur pasca persalinan.
Tingkat keterampilan bidan desa dalam pertolongan persalinan dapat dilihat pada tabel
3 dimana data yang ada memperlihatkan hasil bahwa dari 42 bidan desa di Kota Gorontalo,
keterampilan bidan desa mengenai pertolongan persalinan kategori mahir lebih tinggi (76
%) dari kategori mampu (24 %). Dengan tingkat keterampilan mahir, bidan mempunyai andil
besar dalam menentukan kualitas pelayanan kebidanan dan diharapkan secara nyata dapat
memberikan kontribusi dalam percepatan penurunan AKI dan AKB di Kota Gorontalo.
Analisis bivariat pengaruh pelatihan APN terhadap pengetahuan dan keterampilan
Dari 30 bidan desa yang pernah mengikuti pelatihan APN,19 bidan desa memiliki
pengetahuan cukup (63,3 %) dan dari 12 bidan desa yang belum pernah mengikuti pelatihan
APN 3 bidan desa memiliki pengetahuan baik (25 %). Hasil uji statistik dengan uji ChiSquare menunjukkan bahwa nilai p sebesar 0,025 (p < 0,05),hal ini berarti bahwa pelatihan
APN mampu meningkatkan pengetahuan bidan dalam pertolongan persalinan walaupun
kekuatan hubungannya sangat lemah.
Dari 30 bidan desa yang pernah mengikuti pelatihan APN 28 bidan desa memiliki
keterampilan mahir (93,3 %) dan dari 12 bidan desa yang belum pernah mengikuti pelatihan
APN 4 bidan desa memiliki keterampilan mampu (33.3 %). Hasil uji statistik dengan uji ChiSquare nilai p sebesar 0,000 (p < 0,05), dengan demikian maka Ho ditolak. Hal ini berarti
bahwa pelatihan APN mampu meningkatkan keterampilan
bidan dalam pertolongan
persalinan.
Perbedaan tingkat pengetahuan dan keterampilan bidan desa yang telah dilatih APN dan
yang tidak dilatih APN
Untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan dan keterampilan antara bidan desa yang
telah dilatih dan tidak dilatih dilakukan analisis dengan menggunakan uji t dua sampel
independen. Tabel
memberikan informasi hasil statistik t – test untuk pengetahuan
menghasilkan nilai signifikan p=0,000 (p
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN BIDAN DESA DALAM
PERTOLONGAN PERSALINAN DI KOTA GORONTALO
THE RELATIONSHIP OF NORMAL CHILDBIRTH CARE TRAINING
WITH KNOWLEDGE AND SKILLS VILLAGE MIDWIFE DELIVERY
IN GORONTALO CITY
Suliyanti Otto¹, Masni², M Furqaan Naiem³
1
2
Bagian Kesehatan Ibu dan Anak, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Bagian Biostatistik/KKB, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin,
³Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Hasanuddin, Makassar
Alamat Korespondensi :
Suliyanti Otto
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Jl. Irian Kelurahan Liluwo Kota Gorontalo
HP : 082343249226
e-mail : [email protected]
Abstract
High maternal mortality is influenced by many factors, one of which is the ability of midwives' work. This study
aimed to assess the effect of training on the knowledge and skills APN midwives as well as differences in the
level of knowledge and skills of midwives who have been trained and who have never APN APN trained. This
type of research is a cross sectional study design. Samples are 42 villages in Gorontalo city midwives elected
disproportionate stratified random sampling. Data were analyzed using chi-square test and independent twosample t test with a significance level of 0.05. The results showed that APN training has a significant association
with knowledge help labor (p = 0.025). APN training has a significant connection with childbirth aid skills (p =
0.000). There is a significant difference between the level of knowledge delivery assistance that has been trained
midwives APN and midwives who have never trained APN (p = 0.009), there were significant differences
between the skill level of aid delivery that has been trained midwives APN and midwives who have never trained
APN (p = 0.001). The conclusion that the knowledge and skills of midwives who have been trained APN better
than the midwives who are not trained APN.
Keywords: Village Midwife, APN training, knowledge, skills
Abstrak
Kematian Ibu yang tinggi di pengaruhi oleh banyak faktor , salah satunya adalah kemampuan kinerja bidan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pelatihan APN terhadap pengetahuan dan keterampilan bidan
desa serta perbedaan tingkat pengetahuan dan keterampilan bidan desa yang pernah dilatih APN dan yang tidak
pernah dilatih APN. Jenis penelitian adalah rancangan penelitian cross sectional study. Sampel adalah 42 bidan
desa di Kota Gorontalo yang dipilih secara Disproportionate stratified random sampling. Data dianalisis
menggunakan uji chi-square dan uji t dua sampel independen dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pelatihan APN mempunyai hubungan yang bermakna dengan pengetahuan pertolongan
persalinan (p= 0,025). Pelatihan APN mempunyai hubungan yang signifikan dengan keterampilan pertolongan
persalinan (p = 0,000). Ada perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan pertolongan persalinan bidan desa
yang pernah dilatih APN dan bidan desa yang tidak pernah dilatih APN (p=0,009), Ada perbedaan yang
bermakna antara tingkat keterampilan pertolongan persalinan bidan desa yang pernah dilatih APN dan bidan
desa yang tidak pernah dilatih APN (p= 0,001). Kesimpulannya bahwa pengetahuan dan keterampilan bidan desa
yang telah dilatih APN lebih baik dibandingkan dengan bidan desa yang tidak dilatih APN.
Kata kunci : Bidan desa, Pelatihan APN, pengetahuan, keterampilan
PENDAHULUAN
Kematian ibu dan bayi merupakan suatu masalah besar di negara berkembang. Ibu dan
anak berada pada risiko tertinggi untuk penyakit dan kematian. Meskipun telah mengalami
penurunan jika dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya, berdasarkan Survei Demografi
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia
yaitu 228 /100.000 kelahiran hidup (KH) dengan penyebab kematian adalah perdarahan
(28%),eklampsia (24%),infeksi (11%),komplikasi masa nifas (8%),partus lama/macet (5%)
dan penyebab lain (34%) (Statistik Indonesia 2008)
AKI di Kota Gorontalo untuk 3 tahun terakhir terus mengalami peningkatan yaitu;
119,5/100.000 KH (2009),183 /100.000 KH (2009) dan 211/100.000 KH (2011). Angka ini
masih dibawah angka nasional yakni 228/100.000 KH tetapi kecenderungan peningkatan
setiap tahunnya perlu mendapat perhatian khusus. Untuk Angka kematian Bayi di tiga tahun
terakhir adalah; 6,9 /1000 KH (2009), 6,9 /1000 KH (2010) dan 8,7 /1000 KH (2011). (Profil
Dinas Kesehatan Kota Gorontalo 2011)
Dari berbagai faktor yang berperan pada kematian ibu dan bayi, kemampuan kinerja
petugas kesehatan berdampak langsung pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu.
Cakupan pelayanan kehamilan, persalinan dan nifas oleh tenaga terlatih adalah kunci dari
perbaikan status kesehatan ibu,bayi dan anak. Pengetahuan tentang kebidanan yang baik
adalah identitas profesionalitas seorang bidan karena berfungsi sebagai kerangka kerja dalam
pelaksanaan tugas. (Sigridur H et al 2011; Onasoga et al 2012).
Salah satu metode untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidan
yaitu dengan Pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN). Pada prinsipnya APN adalah
asuhan yang bersih dan aman dari setiap tahapan persalinan dan upaya pencegahan
komplikasi terutama perdarahan pasca persalinan,hipotermia serta asfiksia bayi baru lahir.
Secara umum tujuan APN adalah menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat
kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya melalui upaya yang terintegrasi dan lengkap tetapi
dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan
dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan atau optimal (JNPK-2008).
Menurut Maimunah (2005) dalam penelitiannya tentang hubungan pelatihan APN dan
tingkat pengetahuan dengan perilaku bidan memperoleh hasil bahwa pelatihan APN dan
pengetahuan bidan berpengaruh terhadap perilaku bidan dalam menolong persalinan normal.
Bidan yang pernah mengikuti palatihan APN akan semakin tinggi kemungkinan
melaksanakan pertolongan persalinan normal dengan baik. Berdasarkan latar belakang yang
telah penulis uraikan di atas, maka penelitian ini ditujukan untuk memperoleh informasi
tentang hubungan pelatihan APN dengan pengetahuan dan keterampilan bidan desa dalam
pertolongan persalinan di Kota Gorontalo serta melihat perbedaan pengetahuan dan
keterampilan bidan yang telah dilatih APN dan yang tidak dilatih APN
BAHAN DAN METODE
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo pada tanggal 11 Januari hingga
11 Februari 2012. dengan pertimbangan bahwa di daerah tersebut terjadi peningkatan AKI
setiap tahunnya dan belum ada laporan penelitian tentang pengaruh pelatihan APN dengan
pengetahuan dan keterampilan bidan desa dalam pertolongan persalinan di Kota Gorontalo.
Desain dan Variabel Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan menggunakan desain cross
sectional study. Peneliti melakukan pengukuran pada variabel dependent yaitu pengetahuan
dan keterampilan bidan desa dan variabel independent yaitu pelatihan APN.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh bidan desa di Kota Gorontalo. Sampel sebanyak 42 orang.
Pengambilan sampel dilakukan secara disproportionate stratified random sampling. Kriteria
sampel yaitu bidan desa yang bekerja di wilayah kerja Kota Gorontalo,berstatus Pegawai
Negeri Sipil (PNS) di Kota Gorontalo,masih melaksanakan pertolongan persalinan dalam 6
bulan terakhir dan bersedia untuk mengikuti penelitian ini dengan menandatangani informed
consent yang telah di buat oleh peneliti.
Pengumpulan Data
Untuk variabel pengetahuan, pengumpulan data diperoleh dengan cara melakukan
wawancara langsung terhadap responden dengan berpedoman pada kuesioner yang telah
tersedia yang memuat pertanyaan-pertanyaan maupun pernyataan-pernyataan yang digunakan
untuk menggali pengetahuan responden tentang pertolongan persalinan sesuai APN. Adapun
untuk variabel keterampilan, pengumpulan data dilakukan dengan melaksanakan observasi
secara langsung pertolongan persalinan yang dilaksanakan oleh bidan dengan menggunakan
check list baku 58 langkah APN.
Analisis Data
Analisis data menggunakan program SPSS 16.00 for Windows. Untuk mengetahui
pengaruh pelatihan APN dengan pengetahuan dan keterampilan bidan desa,
digunakan
analisis chi-square. Untuk menilai perbedaan tingkat pengetahuan dan keterampilan pada
bidan desa yang pernah dilatih APN dengan yang tidak pernah dilatih APN,digunakan analisis
uji t dua sampel independen .
HASIL PENELITIAN
Karakteristik Sampel
Tabel 1, menunjukkan karakteristik bidan desa yang menjadi sampel dalam penelitian
ini. Sebagian besar bidan desa berumur antara 31 – 35 tahun (28,6%) , berpendidikan D3
kebidanan (66.7%) dan mempunyai masa kerja antara
1 – 5 tahun (40.5%) . Lebih dari
separuh bidan desa juga telah dilatih APN (71,4%) dengan kurun waktu pelatihan adalah < 5
tahun (66,6%).
Tingkat pengetahuan dan keterampilan bidan desa tentang APN
Pengetahuan bidan desa dalam penelitian ini adalah apa yang diketahui bidan desa
tentang perlindungan diri,asuhan sayang ibu dan bayi pasca persalinan,disinfeksi tingkat
tinggi (DTT),partograf dan persiapan alat dan obat rujukan dalam pertolongan persalinan.
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan bidan desa tentang asuhan persalinan normal,di
dapatkan bahwa dari 42 bidan desa,sebagian besar memiliki pengetahuan dengan kategori
cukup yakni 22 bidan desa (51,4 %) dan
20 bidan desa lainnya (48,6 %) memiliki
pengetahuan kategori kurang seperti pada tabel 2.
Keterampilan
bidan desa dalam penelitian ini
mengenali gejala dan tanda
adalah keterampilan dalam hal
kala II, menyiapkan pertolongan persalinan, memastikan
pembukaan lengkap dan keadaan janin baik, menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu
proses bimbingan meneran, persiapan pertolongan kelahiran, persiapan pertolongan kelahiran
bayi, penanganan bayi baru lahir,penatalaksanaan kala III,menilai perdarahan,melakukan
prosedur pasca persalinan.
Tingkat keterampilan bidan desa dalam pertolongan persalinan dapat dilihat pada tabel
3 dimana data yang ada memperlihatkan hasil bahwa dari 42 bidan desa di Kota Gorontalo,
keterampilan bidan desa mengenai pertolongan persalinan kategori mahir lebih tinggi (76
%) dari kategori mampu (24 %). Dengan tingkat keterampilan mahir, bidan mempunyai andil
besar dalam menentukan kualitas pelayanan kebidanan dan diharapkan secara nyata dapat
memberikan kontribusi dalam percepatan penurunan AKI dan AKB di Kota Gorontalo.
Analisis bivariat pengaruh pelatihan APN terhadap pengetahuan dan keterampilan
Dari 30 bidan desa yang pernah mengikuti pelatihan APN,19 bidan desa memiliki
pengetahuan cukup (63,3 %) dan dari 12 bidan desa yang belum pernah mengikuti pelatihan
APN 3 bidan desa memiliki pengetahuan baik (25 %). Hasil uji statistik dengan uji ChiSquare menunjukkan bahwa nilai p sebesar 0,025 (p < 0,05),hal ini berarti bahwa pelatihan
APN mampu meningkatkan pengetahuan bidan dalam pertolongan persalinan walaupun
kekuatan hubungannya sangat lemah.
Dari 30 bidan desa yang pernah mengikuti pelatihan APN 28 bidan desa memiliki
keterampilan mahir (93,3 %) dan dari 12 bidan desa yang belum pernah mengikuti pelatihan
APN 4 bidan desa memiliki keterampilan mampu (33.3 %). Hasil uji statistik dengan uji ChiSquare nilai p sebesar 0,000 (p < 0,05), dengan demikian maka Ho ditolak. Hal ini berarti
bahwa pelatihan APN mampu meningkatkan keterampilan
bidan dalam pertolongan
persalinan.
Perbedaan tingkat pengetahuan dan keterampilan bidan desa yang telah dilatih APN dan
yang tidak dilatih APN
Untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan dan keterampilan antara bidan desa yang
telah dilatih dan tidak dilatih dilakukan analisis dengan menggunakan uji t dua sampel
independen. Tabel
memberikan informasi hasil statistik t – test untuk pengetahuan
menghasilkan nilai signifikan p=0,000 (p