Analisis Pengaruh Faktor Geometri Terhadap Ketidak Tajaman Gambar Radiografi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sejak ditemukannya sinar-x oleh WC Rontgen pada tanggal 8 November
1895, ilmu pengetahuan berkembang pesat termasuk di bidang radiodiagnostik
dan radioterapi.Salah satu sifat dari sinar-x yang dimanfaatkan dalam dunia
kedokteran adalah kemampuannyauntuk menghitamkan film sehingga dapat
menghasilkan suatu radiografi yang berkualitas.Dalam bidang radiodiagnostik,
kualitas radiografi sangat berpengaruh dalam penentuanketepatan diagnosa suatu
penyakit.Kualitas

radiografi

yaitu

kemampuan

suatu

radiografi


dalam

memberikan informasiyang optimal dari objek yang diperiksa (Curry,1984).
Faktor yang mempengaruhi kualitas radiografi antara lain densitas, kontras, detail
dan ketajaman (Meredith, 1977).Hasil gambaran pada film radiografi seharusnya
memiliki semua faktor kualitas radiografi diatas termasuk ketajaman.Ketajaman
adalah kemampuan memperlihatkan batasyang tegas antara dua daerah yang
memiliki densitas yang berbeda. Ketajaman radiografi dikatakan optimum bila
batas antara bayangan yang satu dengan yang lain dapat terlihatdengan jelas
(Bushong, 2001).Citra radiografi merupakan hal penting dalam menunjang
praktek Kedokteran radiografi sehari-hari. Setiap radiologist (dokter spesialis
radiologi) pasti menginginkan gambar radiografi atau foto rontgen dengan kualitas
yang semaksimal mungkin dalam rangka menegakkan diagnosis, membuat
rencana perawatan, dan menilai keberhasilan perawatan yang telah dilakukan
terhadap pasiennya.
Radiografer sebagai seorang mitra kerja seorang radiologist (dokter
spesialis radiologi) harus dapat memberikan hasil kerja yang maksimal dan
berkualitas, baik detail mutu maupun karakteristik gambar radiografi. Apabila
citra radiografi yang dihasilkan terlalu rendah, dapat menyebabkan tingkat

diagnostik yang rendah pula, dan apabila kualitas diagnosa yang dihasilkan

rendah, pasti akanmenimbulkan kesulitan dalam menentukan tahap perawatan
berikutnya terkait kasus yang dialami pasien.
Secara umum, salah satu faktor penentu tingginya kualitas gambar
radiografi (citra radiografi) yang dihasilkan adalah kualitas dari perlengkapan
pemeriksaan radiografi. Namun seringkali dijumpai adanya pengaburan atau
ketidaktajaman pada film yangdapat mempengaruhi kualitas gambar.Pengaburan
ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitufaktor geometri, faktor intensifying
screen atau film, faktor pergerakan, dan faktor parallax.Atas dasar tersebut penulis
tertarik untuk meneliti faktor penyebab pengaburan akibat faktor geometri pada
film radiografi sehingga dapat diperoleh kualitas radiografi yang optimal.

1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian di atas, maka didapatkan permasalahan, yaitu:
1. Ketidak tajamam pada film radiografi disebabkan oleh faktor geometri.
2. Dari parameter geometri manakah yang paling berpengaruh penyebab
ketidak tajaman film radiografi?
3. Bagaimana cara meminimalkan faktor geometri terhadap ketidak tajaman
film radiografi ?


1.3 Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi padaketidak tajaman
ketidaktajaman geometri dengan parameter :
1. Focal spot
2. SID (Source image distance)
3. SOD (Source object Distance)

filmyang diakibatkan oleh faktor

1.4 Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh parameter geometri terhadap ketidak tajaman pada
film radiografi yang paling dominan
2. Mengetahui cara meminimalkan ketidak tajaman pada film radiografi
yang diakibatkan oleh parameter geometri untuk menghasil gambar yang
optimal

1.5 Manfaat Penelitian
Diharapkan dapat memberi informasi tentang ketidak tajaman pada filmradiograf

ditinjau dari faktor parameter

geometri, sehingga dapatditentukan langkah-

langkah untuk meminimalkan ketidak tajaman tersebut sehingga memberikan
diagnosa yang akurat.

1.6. Sistem penulisan
Sistematika penulisan pada masing-masing bab adalah sebagai berikut:
Bab I

Pendahuluan
Bab ini mencakup latar belakang penelitian, batasan
masalah yang akan diteliti, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, tempat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II

Tinjauan Pustaka
Bab ini membahas tentang landasan teori yang menjadi

acuan untuk proses pengambilan data, analisa data serta
pembahasan.

Bab III

Metode Penelitian

Bab ini membahas tentang peralatan dan bahan penelitian,
diagram alir penelitian, prosedur penelitian, pengujian
sampel.
Bab IV

Hasil dan Pembahasan
Bab ini membahas tentang data hasil penelitian dan analisa
data yang diperoleh dari penelitian.

Bab V

Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang diperoleh dari

penelitian dan memberikan saran untuk penelitian yang
lebih lanjut.