BOOK Cahya Suryani Dukungan Sosial 2

Dukungan Sosial di Media Sosial
Cahya Suryani
Email: Cahyasuryani01@gmail.com
(Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit)

Abstrak
Media sosial merupakan aplikasi yang dapat menciptakan
interaksi dan komunikasi antara dua orang atau lebih yang
saling terhubung. Komunikasi yang terjalin memberikan
dampak terhadap kehidupan, dampak yang diterima salah
satunya adalah dukungan sosial. Generasi Z sebagai generasi
yang akrab dengan internet dan aktif dalam penggunaan media
sosial memiliki bentuk dalam dukungan sosial. Hasil penelitian
melalui metode pendekatan kualitatid studi kasus menemukan
bahwa dukungan sosial yang diterima terdiri dari dukungan
emosional dan dukungan informasional.
Kata kunci : Dukungan sosial online, media sosial, Generasi Z

Abstract :
Social media is an application that can create interaction and
communication between two or more people who are connected.

he communication that exists has an impact on life, one of the
impacts is social support. Generation Z as a generation who is
familiar with the internet and active in the use of social media
has a form in social support. he results of the research through
the qualitative method approach of case study found that received
social support consisted of emotional support and informational
support.
Keyword : Social support online, social media, generation z

Pendahuluan
Setiap individu merupakan makhluk sosial membutuhkan
kehadiran orang lain. Salah satu tugas perkembangan manusia adalah
mempertahankan hidup, dimana salah satu cara yang dilakukan adalah
menjalin komunikasi. Hal ini, juga berlaku pada remaja. Pada masa ini
remaja memerlukan penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

251


melakukan hubungan sosial untuk tercapainya perkembangan sosial
dan terpenuhinnya kebutuhan hidupnya.
Komunikasi merupakan salah satu bentuk dari dukungan sosial.
Dimana dukungan sosial merupakan mekanisme hubungan antar
pribadi yang menjadi salah satu cara untuk pelindung dari efek
berbahaya stres. Menurut Srivastava dan Barmola (2012) dukungan
sosial mengacu dalam transaksi sosial yang memberikan dampak
individu merasa lebih baik. Selain itu,dukungan sosial memiliki
pengertian ketersediaan dan kehandalan seseorang untuk menjalin
hubungan yang erat dengan orang lain, sehingga individu akan
memiliki jaringan komunikasi sosial dan menghindari dampak negatif.
Menurut Srivastava dan Barmola (2012) dukungan sosial
diperlukan membantu transaksi sosial sehingga membuat hidup
lebih baik. Dengan adanya dukungan sosial yang diterima maka akan
terbentuk lingkungan dengan interaksi sosial yang baik. Dukungan
sosial biasanya diperoleh dalam sebuah hubungan yang terjadi dengan
teman dekat, teman yang telah dikenal lama. Seseorang yang menjalin
komunikasi dengan waktu yang lama akan membentuk sebuah
hubungan yang dekat dengan landasan kepercayaan.
Menurut Handers dalam Srivastava dan Barmola (2012:303)

dukungan sosial dapat terjadi apabila ada keinginan dan kesediaan
untuk percaya dari individu yang memiliki kedekatan, kepercayaan
dapat terbentuk karena memiliki jaringan komunikasi dan memiliki
kesamaan pengalaman. Saat individu merasa kesepiaan dan cemas
individu akan membutuhkan dukungan sosial. Menurut Peplau dan
Perlman (1982) kesepiaan merupakan perasaan subyektif yang tidak
menyenangkan dan pengalamaan menyedihkan akibat kekurangaan
dalam hubungan sosial seseorang. Pendapat ini memperkuat penelitian
dari Mahon dkk (2006) yang mengatakan bahwa kesepiaan selama
masa remaja dapat dicegah dengan adanya individu yang signiikan
membantu, setia dan mendukung.
Hal ini diperkuat juga oleh pendapat Bernardon, Babb, Larson
dan Gragg (2011) yang mengungkapkan bahwa kehadiran dan
dukugan yang diberikan oleh orang lain kepada individu lainnya
dapat mencegah rasa putus asa dan mengurangi kesepiaan. Dukungan
sosial yang terjadi dalam interaksi dalam komunikasi tatap muka akan
252

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia


menghasikan dukungan sosial secara langsung dan berupa isik.
Remaja sekarang merupakan generasi Y. Dimana generasi Y
adalah generasi yang tumbuh di era digital dan memiliki kebebasan
dalam mengakses informasi melalui media internet. Strauus dan
Howe ( mengatakan bahwa karateristik generasi Z fasih menggunakan
teknologi dan memiliki interaksi sosial yang sangat intens di media
sosial yang ada. Generasi Y fasih menggunakan media sosial untuk
berkomunikasi.
Goldsminth (2004) mengatakan bahwa dukungan sosial
merupakan sumber dari bagaimana seseorang berbicara mengenai
sebuah masalah dan individu lain dapat membantunya. Individu lain
yang dimaksud dalam hal ini bisa seorang teman atau keluarga. Menurut
Konijin, Utz, Tanis dan Barnes (2008) komunikasi yang terjadi dengan
teman dan keluarga melalui telepon, email dan media virtual berguna
untuk mendapatkan dukungan sosial online. Dukungan sosial online
ini merupakan hasil dari adanya interaksi sosial melalui media online.
Berdasarkan pemaparan diatas maka penulis menemukan
fenomena mengenai dukungan sosial online. Sehingga penelitian ini
ingin memahami bagaimana bentuk dukungan sosial yang terjadi di
media sosial. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “bentuk dukungan sosial di media sosial.

Kajian Teori
Dukungan Sosial
Johnson dan Johnson (2009) Dukungan sosial adalah proses
pertukaran sumber – sumber dukungan yang bertujuan untuk saling
meningkatkan kesejahteraan dengan cara diberikan bantuan, dorongan,
penerimaan dan kepastian. Menurut Saraino (2006) dukungan sosial
mengarah pada kenyamanan untuk orang lain dengan cara merawat
dan menghargainya. Cutrona (dalam Regan 2013) memberikan deinisi
dukungan sosial sebagai sebuah konsep mengenai tindakan terhadap
perhatiaan dalam berkomunikasi yang memvalidasi nilai – nilai selain
perasaan dan tindakan atau memfasilitasi koping adaptasi dengan
berbagai permasalahan.
Taylor, Kim, jarcho, Takagi dan Dunaga (2004) memamparkan
dukungan sosial sebagai suatu keadaan bagi individu, dimana keadaan
Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

253


itu diperoleh dari individu lain yang dapat dipercaya dengan tujuan
setiap individu dapat mengetahui dan merasakan bahwa ada pihak lain
yang memperhatikan, menghargai serta mencintainya. House dalam
Goldsmith (2004) dukungan sosial adalah transaksi antarpersonal yang
melibatkan emosi, bantuan instrumental , informasi atau informasi
yang relevan untuk mengevauasi diri. sedangkan menurut Antonucci
(1985) dukungan sosial adalah bantuan dari interaksi sosial.
Sumber – sumber dari dukungan sosial yang diterima setiap
individu berasal dapat berasal dari dalam keluarga maupun lingkungan
sekitar. Individu akan merasakan dukungan yang lebih berarti apabila
sumber dukungan berasal dari individu yang memiliki kedekatan
emosional. Hal ini diperkuat oleh hoits (1986) yang mengatakan
bahwa sumber dukungan sosial berasal dari orang – orang yang
memiliki hubungan berarti dengan individu, misalnya saja keluarga,
teman dekat, pasangan hidup, rekan kerja, saudara maupun tetangga di
lingkungan rumah.
Pendapat dari Johnson dan Johnson (2012) mengatakan dukungan
sosial berasal dari orang – orang terdekat dan di anggap penting oleh
individu yang membutuhkan bantuan. Hal senada juga di dukung oleh
House dan Kahn (1985) orang – orang penting yang dekat merupakan

sumber dukungan sosial yang utama, misalnya dukungan yang
diberikan oleh pasangan, kerabat, teman dekat, teman kerja , tetangga
maupun dokter serta psikolog. Menurut kail dan Nelson (1991)
dukungan yang bersumber dari teman sebaya merupakan sumber
dukungan dari remaja, karena teman dapat memberikan rasa senang
dan dukungan saat dalam kondisi stress. Steinberg (2002) mengatakan
bahwa keluarga adalah sumber dukungan sosial bagi remaja, karena
dalam hubungan keluarga tercipta hubungan yang saling mempercayai.
Terdapat empat jenis dukungan sosial menurut Johnson dan
Johnson (2012) yaitu :
a. Dukungan emosional yaitu dukungan yang bersumber dari orang –
orang sekitarnya dalam bentuk kasih sayang,penghargaan, merasa
didengarkan, perhatian serta kepercayaan saat individu mengalami
masalah.
b. Dukungan penghargaan yaitu dukungan yang diterima oleh individu
berupa penilaian, penguatan, umpan balik dan perbandingan sosial
254

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia


yang mendukung perilaku dalam kehidupan sosial.
c. Dukungan informasional adalah dukungan yang diterima dalam
bentuk informasi, nasihat, maupun saran yang dapat mempermudah
dalam menjalani kehidupan.
d. Dukungan instrumental adalah dukungan yang ditandai oleh
individu yang bersedia meluangkan waktu, uang, alat bantu, untuk
individu lain yang membutuhkan.
Faktor yang mempengaruhi Dukungan Sosial
Faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan sosial menurut
Cohen dan Syme (1985) adalah sebagai berikut :
a. Pemberi dukungan sosial
Dukungan yang bersifat berkesinambungan dari sumber yang
sama akan lebih memiliki arti dan bermakna jika dibandingan
dengan dukungan yang diterima dari sumber yang berbeda. Hal
ini berkaitan dengan faktor kedekatan dan tingkat kepercayaan
penerima dukungan.
b. Jenis dukungan
Dukungan yang memberikan manfaat dan sesuai dengan situasi
yang dihadapi akan sangat berarti bagi penerima dukungan.
c. Penerima dukungan

Karakteristik dari penerima dukungan juga memiliki pengaruh
bagi keefetifan dukungan yang diperoleh. Karakteristik tersebut
diantaranya kepribadian, kebiasaan dan peran sosial. Serta
dukungan akan efektif apabila penerima dan pemberi dukungan
memilki kemampuan untuk mencari dan mempertahankan
dukungan yang diperoleh.
d. Lamanya pemberian dukungan
Waktu pemberian dukungan berpengaruh pada kapasitas yang
dimiliki oleh pemberi dukungan untuk memberikan dukungan
dalam suatu periode tertentu.

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

255

Remaja
Remaja merupakan periode peralihan dari anak menuju dewasa.
Santrock (2012) mengatakan remaja merupakan periode peralihan
anak menuju dewasa yang melibatkan perkembangan emosi, sosial,
perubahan kognitif dan juga perubahan biologis. Remaja memiliki tugas

perkembangan yaitu membentuk hubungan baik. Hal ini didukung
pendapat dari Hurlock (1980) salah satu tugas perkembangan remaja
adalah mampu membina hubungan baik dengan lawan jenis maupun
sesama jenis, dengan cara melakukan interaksi dan komunikasi.
Teori Generasi
Teori Generasi dari Starauss dan Howe mengenai pembagian
klasiikasi generasi berdasarkan dari tahun kelahiran. (1) Generasi
baby boomer adalah generasi yang lahir pada tahun 1944 – 1964, (2)
Generasi X lahir pada tahun 1965-1980, (3) generasi Y atau milineial
adalah generasi yang lahir pada tahun 1981-1994, selanjutnya generasi
Z adalah generasi yang dilahirkan pada tahun 1995-2010. Dan
generasi Alpha lahir pada tahun 2011-2025. Tiap generasi ini memiliki
karakteristik yang berbeda –beda. Generasi Z merupakan generasi
net atau generasi internet merupakan keturunan yang terlahir antara
generasi x dan generasi Y. Generasi Z ini dibesarkan di era digital
dengan berbagai macam aplikasi teknologi.
Karakteristik utama generasi Z adalah generasi ini fasih teknologi,
generasi digital yang mahir dengan aplikasi komputer, generasi ini
mampu mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan dengan
cepat dan mudah. Karakteristik kedua, generasi ini sangat intens

berkomunikasi dan berinteraksi melalui berbagai aplikasi media sosial.
Karakteristik ketiga ekspresif, generasi Z cenderung memiliki sikap
toleran dengan perbedaan kultur dan sangat peduli dengan lingkungan.
Karakakteristik keempat adalah cepat berpindah dari satu pemikiran
ke pemikiran lain.

Metode penelitian
Fokus dalam penelitian ini untuk mengetahui bentuk dukungan
sosial generasi Z dalam media sosial. Sumber data adalah pertanyaan
terbuka. Pada kajian ini digunakan tipe kajian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Proses analisis data deskriptif karena berakar
256

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

pada latar belakang mengenai dukungan di media sosial. Penelitian
ini menggunakan studi kasus melalui observasi dan wawancara secara
mendalam kepada narasumber dan narasumber pendukung. Studi
kasus

Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini dilakukan dengan diawali menggunakan metode
survei melalui media sosial dengan jumlah subjek 50 anak generasi Z.
Langkah kedua Peneliti memilih subjek yang dijadikan narasumber
dalam penelitian, kemudian peneliti mengajukan pertanyaan di media
sosial mengenai dukungan yang diperoleh di media sosial, bentuk –
bentuk dukungan yang diperoleh, perasaan yang di alami saat mendapat
dukungan sosial. Hasil penelitian menemukan bahwa dukungan di
media sosial yang dilakukan oleh generasi Z terdiri dari dukungan
emosi melalui kata-kata yaitu berupa komentar dan dukungan simbol
berupa ikon like. Serta dukungan informasi.
Hasil penelitian ini dapat digambarkan sesuai dengan bagan
berikut ini

Bagan 1 : Bentuk Dukungan di Media Sosial

Berdasarkan gambar di atas saat berkomunikasi melalui media
sosial interaksi yang dihasilkan dapat berupa dukungan, dimana
dukungan yang dihasilkan terdiri dari dua yaitu dukungan emosi
dan dukungan informasi. Dukungan emosi di media sosial diterima
melalui komentar dalam postingan, dan dukungan berupa simbol/
Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

257

ikon. Sedangkan dukungan informasi diperoleh dari berbagi info dan
mendapatkan info dari postingan di media sosial.
Johnson dan Johnson (2012) mengemukakan bahwa
dukungan sosial terdiri dari empat jenis dukungan yaitu dukungan
emosional,penghargaan, informasional dan instrumental. Berdasarkan
hasil penelitian ini dukungan sosial yang diperoleh di media sosial
adalah dukungan emosional dan dukungan informasional. Dimana,
dukungan emosional adalah dukungan yang bersumber dari orang
orang sekitarnya dalam bentuk kasih sayang, penghargaan, merasa,
didengarkan, perhatian serta kepercayaan saat individu mengalami
masalah (johnson dan Johnson,2012). Bentuk penghargaan dalam
dukungan emosional di media sosial diperoleh dari simbol suka (like)
di setiap postingan yang diterbitkan, dan bentuk merasa didengarkan,
bentuk perhatian diperoleh dari setiap komentar yang diberikan dalam
postingan.
Penelitian ini mendukung penelitian dari Reinhardt dkk (dalam
Regan 2011) mengenai tiga bentuk dukungan sosial yang memberikan
pengaruh terhadap kesejahteraan yaitu dukungan emosional, perasaan
dan penerimaan. Penelitian ini juga mendukung pendapat dari
Cutrona (dalam Regan,2011) yang mengatakan bahwa dukungan sosial
merupakan aksi berupa perhatian dalam berkomunikasi. Bernardon,
Babb, Larson dan Gragg (2011) mengemukakan bahwa kehadiran dan
dukungan yang diberikan kepada individu lainnya dapat mencegah
rasa putus asa dan mengurangi kesepian.penelitian ini juga mendukung
pendapat dari Konijin, Uts, Tanis dan Barnes (2008) komunikasi yang
terjadi dengan teman dan keluarga melalui media virtual berguna
untuk mendapatkan dukungan sosial online.
Hasil penelitian juga menemukan bahwa terdapat 3 perasaan
yang di rasakan oleh responden ketika memperoleh dukungan sosial
di media sosial. Hasil penelitian tersebut dapat digambarkan melalui
bagan berikut ini

258

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

Bagan 2 Perasaan Dukungan

Hasil penelitian mengenai perasaan yang diterima oleh responden
saat menggunakan media sosial adalah perasaan senang ketika
postingan mereka mendapatkan respon yang sangat baik, yang sesuai
dengan suasana hatinya. Perasaan sedih ketika respon yang diperoleh
tidak sesuai dengan harapan, dan perasaan marah ketika responden
mendapatkan respon negatif terhadap postingan. Respon negatif
seperti kata- kata tidak sopan dalam komentar.
Berdasarkan teori generasi dari Starauss dan Howe mengenai
klasiikasi generasi, generasi Z yang menjadi subjek penelitian ini dikenal
sebagai generasi internet yang fasih menggunakan aplikasi komputer,
mampu dengan cepat mengakses informasi yang dibutuhkan, generasi
ini sangat intens berkomunikasi dan berinteraksi melalui berbagai
aplikasi media sosial, karena itu generasi ini sangat merasakan adanya
dukungan yang diperoleh saat menggunakan media sosial.

Kesimpulan
Dukungan sosial yang diterima generasi Z dalam menggunakan
media sosial adalah dukungan emosional dan dukungan informasional.
Dukungan emosional berupa komentar, dan simbol like di setiap
postingan di media sosial. Dukungan informasional adalah dukunngan
berupa informasi yang diperoleh di postingan tersebut.
Saran
Penulis berharap penelitian ini dapat menjadi tumpuan untuk
penelitian-penelitian selanjutnya dalam lingkup media baru secara
khusus dalam psikologi komunikasi di media sosial. Melalui penelitian
ini, penulis berharap akan tumbuhnya kesadaran mengenai dukungan
sosial di media sosial. Sebaiknya penggunaan media sosial dapat di
Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

259

kontrol dan dipantau sehingga postingan tersebut memberikan manfaat
yang baik bagi yang membacanya, karena media sosial digunakan
untuk mendapatkan dukungan sosial.

Datar Pustaka
Antonucci, T. C. (1985). Social support: heoretical advances, recent
indings and pressing issues. In Social support: heory, research
and applications (pp. 21-37). Springer Netherlands.
Bernardon, S., Babb, K. A., Hakim-Larson, J., & Gragg, M. (2011).
Loneliness, attachment, and the perception and use of social
support in university students. Canadian Journal of Behavioural
Science/Revue canadienne des sciences du comportement, 43(1),
40.
Cohen, S. E., & Syme, S. (1985). Social support and health. Academic
Press.
Goldsmith, D. J. (2004). Communicating social support. Cambridge
University Press.
Johnson, D. W., & Johnson, R. T. (2009). An educational psychology
success story: Social interdependence theory and cooperative
learning. Educational researcher, 38(5), 365-379.
Konijn, E. A., Utz, S., Tanis, M., & Barnes, S. B. (Eds.). (2008). Mediated
interpersonal communication. Routledge.
Mahon, N. E., Yarcheski, A., Yarcheski, T. J., Cannella, B. L., & Hanks,
M. M. (2006). A meta-analytic study of predictors for loneliness
during adolescence. Nursing research, 55(5), 308-315.
Peplau, L. A., & Perlman, D. (1982). Perspectives on loneliness.
Loneliness: A sourcebook of current theory, research and therapy,
1-20.
Laschinger, H. K., Wong, C., Regan, S., Young-Ritchie, C., & Bushell,
P. (2013). Workplace incivility and new graduate nurses’ mental
health: he protective role of resiliency. Journal of Nursing
Administration, 43(7/8), 415-421.
Santrock, J. (2012). LIFESPAN DEVELOPMENTAL PSYCHOLOGY.
Psychology.
Srivastava, S. K., & Barmola, K. C. (2012). Role of motivation in higher
productivity. Management Insight, 7(1).
260

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

Steinberg, L., & Silk, J. S. (2002). Parenting adolescents. Handbook of
parenting, 1, 103-133.
Taylor, S. E., Sherman, D. K., Kim, H. S., Jarcho, J., Takagi, K., &
Dunagan, M. S. (2004). Culture and social support: who seeks it
and why?. Journal of personality and social psychology, 87(3), 354.
hoits, P. A. (1986). Social support as coping assistance. Journal of
consulting and clinical psychology, 54(4), 416.

Bunga Rampai Komunikasi Indonesia

261