Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan Suami Dalam Program Keluarga Berencana di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2015
ABSTRAK
Keluarga Berencana adalah suatu cara untuk mengatur intervensi di antara
kehamilan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, dan menentukan
jumlah anak dalam keluarga. Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
kebanyakan penduduknya suku Karo, mereka masih beranggapan bahwa “banyak
anak banyak rejeki”. Serta suami di Kecamatan Medan Tuntungan masih merasa
malu jika ikut menjadi peserta Keluarga Berencana.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan dengan
keikutsertaan suami dalam program Keluarga Berencana di Wilayah Kerja
Puskesmas Medan Tuntungan. Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala
Keluarga (Suami) yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
yang terdiri dari 6 desa yaitu 4432 KK. Sampel sebanyak 94 responden,
pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (Simple Random Sampling)
dengan teknik undian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan
responden dengan keikutsertaan suami dalam program Keluarga Berencana
diperoleh p= 0,000 (p
Keluarga Berencana adalah suatu cara untuk mengatur intervensi di antara
kehamilan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, dan menentukan
jumlah anak dalam keluarga. Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
kebanyakan penduduknya suku Karo, mereka masih beranggapan bahwa “banyak
anak banyak rejeki”. Serta suami di Kecamatan Medan Tuntungan masih merasa
malu jika ikut menjadi peserta Keluarga Berencana.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan dengan
keikutsertaan suami dalam program Keluarga Berencana di Wilayah Kerja
Puskesmas Medan Tuntungan. Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala
Keluarga (Suami) yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
yang terdiri dari 6 desa yaitu 4432 KK. Sampel sebanyak 94 responden,
pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (Simple Random Sampling)
dengan teknik undian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan
responden dengan keikutsertaan suami dalam program Keluarga Berencana
diperoleh p= 0,000 (p