Kekasaran Permukaan Resin Komposit Nanohibrid Setelah Penyikatan Dengan Pasta Gigi yang Mengandung Jenis Bahan Abrasif Berbeda

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Resin komposit merupakan restorasi sewarna gigi yang berkembang di awal
tahun 1960-an oleh Bowen.1 Resin komposit merupakan gabungan dua atau lebih
bahan berbeda dengan sifat-sifat yang lebih baik dari bahan itu sendiri.2 Komponen
resin komposit yaitu matriks resin, bahan pengisi (filler), bahan pengikat (coupling
agent). Selain itu, beberapa bahan lain yang ditambahkan seperti sistem inisiator atau
aktivator, inhibitor, UV absorber dan bahan pigmen.1
Resin komposit memiliki ukuran bahan pengisi yang bervariasi mulai dari
0,02-12μm sehingga akan mempengaruhi kehalusan dari bahan tersebut terutama sifat
mekanis dan fisik resin komposit.6 Pemolesan merupakan langkah penting dalam
kedokteran gigi untuk mengurangi kekasaran yang terbentuk akibat instrument dan
bahan

pengisi

komposit.

Permukaan


bahan

restorasi

yang

dipoles

akan

meminimalkan akumulasi plak, iritasi gingiva, estetik yang kurang baik, perubahan
warna dan akan menunjukkan hasil yang lebih baik dibanding bahan dengan
permukaan kasar.6,7 Lohbauer, dkk (2008) menyatakan bahwa pemolesan resin
komposit dapat meningkatkan kekuatan mekanis restorasi dan memperpanjang masa
pemakaian restorasi komposit dalam mulut serta meningkatkan estetis dan restorasi.8
Salah satu produk kosmetik yang mempunyai jangkauan luas di dalam
masyarakat adalah sediaan pasta gigi yang biasanya digunakan bersamaan dengan
sikat gigi.9 Pasta gigi merupakaan sediaan untuk membersihkan dan memoles
permukaan gigi yang pada umumnya mengandung bahan abrasif 20-40%. Penyikatan

gigi merupakan salah satu perawatan pencegahan individual untuk mempertahankan
agar gigi tetap sehat dengan membersihkan seluruh permukaan gigi, penyikatan gigi
harus dilakukan pada pasien secara teratur minimal 2 kali sehari selama 2-2,5 menit
sehingga tidak akan menimbulkan efek pada rongga mulut.9,10 Rocha, dkk (2010)
dalam penelitiannya juga menemukan adanya kekasaran permukaan resin komposit

setelah dilakukan penyikatan dengan pasta gigi.11 Khamverdi, dkk (2010)
menemukan bahwa adanya kekasaran permukaan resin komposit setelah dilakukan
penyikatan dengan pasta gigi pemutih.12
Adanya bahan abrasif pada pasta gigi

dapat mempengaruhi kekasaran

permukaan seperti besarnya tekanan saat dilakukan pemolesan, arah partikel pada
permukaan bahan abrasif dan lamanya penggunaan bahan abrasif. Pasta gigi yang
tidak mengandung bahan abrasif misalnya CaCO3, Ca(PO4)2 dan sebagainya, akan
menyebabkan lapisan berwarna coklat pada permukaan gigi. Lapisan ini merupakan
senyawa organik yang mudah hilang apabila dibersihkan dengan menggunakan pasta
gigi yang mengandung senyawa pembersih atau abrasif.9 Mondelli, dkk (2005)
menyatakan adanya perubahan kekasaran pada bahan restorasi sewarna gigi setelah

dilakukan penyikatan dengan pasta gigi yang mengandung bahan abrasif.13
Pada penelitian Cong Sum Yin, dkk (2009) melakukan penelitian pada resin
komposit nanofilled, microhybrid dan giomer. Dalam penelitian tersebut Chong, dkk
membandingkan tiga pasta gigi yaitu Colgate Total, Colgete Advance Whitening, dan
Darlie All shiny White, dimana ketiga pasta gigi memiliki bahan abrasif. Mereka
mendapatkan bahwa kekasaran permukaan resin komposit meningkat pada
penyikatan dengan pasta gigi Darlie All Shiny White.14 Natalia VDC, dkk (2012)
pada penelitiannnya ditemukan adanya perbedaan yang signifikan pada kekasaran
permukaan resin komposit setelah disikat dengan pasta gigi pemutih yang
mengandung beberapa jenis bahan abrasif diantaranya calcium carbonate, silica,
perlite, dan hydrated silica.15
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai perubahan kekasaran permukaan resin komposit nanohibrid setelah
penyikatan dengan pasta gigi yang mengandung jumlah bahan abrasif berbeda.

1.2 Rumusan Masalah
Apakah ada perubahan kekasaran permukaan resin komposit nanohibrid
setelah penyikatan dengan pasta gigi yang mengandung jenis bahan abrasif berbeda.

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah ada perubahan kekasaran permukaan resin
komposit nanohibrid setelah penyikatan dengan pasta gigi yang mengandung jenis
bahan abrasif berbeda.

1.4 Hipotesis Penelitian
Tidak ada perubahan kekasaran permukaan resin komposit nanohibrid setelah
penyikatan dengan pasta gigi yang mengandung jenis bahan abrasif berbeda.

1.5 Manfaat Penelitian
1. Menambah pengetahuan bagi peneliti, dokter gigi dan masyarakat
mengenai pengaruh pasta gigi terhadap sifat resin komposit.
2.

Sebagai bahan tambahan informasi bagi dokter gigi tentang bahan-bahan

pasta gigi yang dapat mempengaruhi kekasaran resin komposit nanohibrid.
3.

Sebagai referensi data untuk penelitian selanjutnya mengenai kekasaran


permukaan pada bahan restorasi resin komposit nanohibrid.