Perancangan Dan Pembuatan Alat Pengukur Momen Puntir Pada Motor Bakar
LAMPIRAN 1
1.1 Data Biaya pada bahan
No.
Nama Bagian
Spesipikasi
Unit
Harga
(Rp)
1
Mesin Potong Rumput
Atomic Power AP 399
1 Unit
800.000
2
Rangka Kontruksi
Profil L 2 mm x 35 mm x 35
1 Pcs
175.000
1 Pcs
20.000
1 Pcs
35.000
mm x 6000 mm
3
Rangka Kontruksi
Plat Strip 4 mm x 45 mm x
1000 mm
4
Rangka Kontruksi
Baja Nako 8 mm x 8 mm x
1000 mm
5
Poros
ST 45 Ø18 mm x 1000 mm
1 Pcs
120.000
6
Pulley
4,05 inchi
1 Pcs
125.000
7
lahar
608RS
2 Pcs
50.000
8
Chuck Drill
Ø20 mm
1 Pcs
125.000
9
Timbangan Gantung Digital 40 kg
2 Pcs
250.000
10
Baut dan mur
M10
2 Pcs
5000
11
Baut dan mur
M8
4 Pcs
8000
12
Tali rem
Standart
1 Pcs
15.000
13
Clamp F
Standart
2 Pcs
120.000
14
Cat Pilox
Standart
1 Pcs
20.000
15
Kawat Las
RB-26
1 kotak
210.000
16
Batu Gerinda
Standart
2 Pcs
10.000
17
Mata Bor
Standart
2 Pcs
30.000
18
Tool KIt
Standart
1 kotak
50.000
19
Bahan bakar
Bensin
2 Liter
15.000
20
Oli 2T
Oli 2T
1 Pcs
20.000
Jumlah Total
Rp 2203.000
56
Tabel 1.2 Data Persiapan Alat
Nama Alat
Mesin bubut
Kegunaan
Digunakan pada saat membuat poros, lubang,
meratakan permukaan bahan
Mesin las
Digunakan untuk menyambung besi atau plat pada
saat membuat rangka
Gerinda
Memotong dan meratakan permukaan bahan
Bor tangan
Membuat lubang pada bahan
Kikir
Digunakan untuk meratakan permukaan bahan
Jangka sorong
Mengukur diameter dan kedalaman lubang
Meteran
Mengukur panjang atau lebar
Penitik
Memberi tanda (titik atau garis) pada bahan
Tool kit
Memasang dan membuka baut dan mur
Siku
Mengukur tegak lurus tiang dan sambungan
Tap
Menggetap lubang pada puley
Cat pilox
Untuk mengecet rangka
Kawat las
Untuk bahan pada mesin las agar dapat di gunakan
Batu Gerinda
Untuk bahan pada gerinda agar dapat di gunakan
Mata bor
Untuk bahan pada mesin bor agar dapat di gunakan
57
Tabel 1.3 Data Bahan yang Di Perlukan
Nama Alat
Kegunaan
Jumlah
Profil L 2 x 35 x 35 x 6000 mm
Membuat Rangka
1 Pcs
Plat Strip 4 x 45 x 1000 mm
Membuat Rangka
1 Pcs
Baja Nako 8 x 8 x 1000 mm
Membuat Rangka
1 Pcs
Poros ST 45 Ø18 x 1000 mm
Membuat Poros
1 Pcs
Pully 4,05 inchi
Membuat alat pengukur
1 Pcs
Timbangan Gantung Digital
Membuat alat pengukur
2 Pcs
Chuck DrillØ 20 mm
Tempat pengikat Poros
1 Pcs
Lahar 608RS
Bantalan Poros
2 Pcs
Baut dan mur
Pengikat
4 Pcs
Tali rem
Menghubungkan 2 timbangan
1 Pcs
Tabel 1.4Data hasil Pengujian dan Perhitungan Torsi pada Rope Brake
Beban Pada Rope Brake
Torsi
Power
T
P
[N]
[Nm]
[Kw]
9,31
28,91
1,53
1,03
38,22
11,76
26,46
1,4
0,83
4876
38,22
15,68
22,54
1,2
0,61
4.
3875
38,22
20,58
17,64
0,93
0,37
5.
2657
38,22
26,46
11,76
0,62
0,17
6.
1482
38,22
30,38
7,84
0,41
0,06
7.
540
38,22
34,3
3,92
0,2
0,01
Putaran
Dead Weight
Spring Balence Reading
N
W
S
[rpm]
[N]
[N]
1.
6426
38,22
2.
5682
3.
W-S
No.
58
LAMPIRAN 2
2.1 Proses persiapan pengujian sebelum pengujian untuk mengambil data
Gambar 3.9 Persiapan pengujian
59
2.2 Proses prosedur pengujian dilakukan untuk mengambil data
Gambar 3.10 Prosedur pengujian
LAMPIRAN 3
Lampiran 3.1 Grafik Hubungan Antara Putaran Mesin Dengan Torsi
60
1,8
1,6
1,4
Torsi (kW)
1,2
1
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
Putaran (rpm)
Gambar 4.9. Grafik Hubungan antara Putaran Mesin dengan Torsi
Lampiran 3.2 Grafik Hubungan Antara Putaran Dengan Daya
61
1,2
1
Daya (kW)
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
Putaran (rpm)
Gambar 4.10. Grafik Hubungan antara Putaran Mesin dengan Daya Poros
Lampiran 3.3 Grafik Hubungan Antara Putaran Dengan Selisih dari Beban Pengereman
62
1,8
1,6
1,4
Torsi (kW)
1,2
1
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0
5
10
15
20
25
30
35
Selisih Beban Pengerman (N)
Gambar 4.11. Grafik Hubungan antara Putaran Mesin dengan Selisih Beban Pengereman
Lampiran 3.4 Grafik Hubungan Antara Selisih dari Beban Pengereman Dengan Torsi
63
1,8
1,6
1,4
Torsi (kW)
1,2
1
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0
5
10
15
20
25
30
35
Selisih Beban Pengerman (N)
Gambar 4.12. Grafik Hubungan antara SelisihBeban Pengereman dengan Torsi
64
Lampiran 3.5 Grafik Hubungan Antara Selisih dari Beban Pengereman Dengan Daya
1,2
1
Daya (kW)
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0
5
10
15
20
25
30
35
Selisih Beban Pengereman (N)
Gambar 4.13. Grafik Hubungan antara SelisihBeban Pengereman dengan Daya
65
1.1 Data Biaya pada bahan
No.
Nama Bagian
Spesipikasi
Unit
Harga
(Rp)
1
Mesin Potong Rumput
Atomic Power AP 399
1 Unit
800.000
2
Rangka Kontruksi
Profil L 2 mm x 35 mm x 35
1 Pcs
175.000
1 Pcs
20.000
1 Pcs
35.000
mm x 6000 mm
3
Rangka Kontruksi
Plat Strip 4 mm x 45 mm x
1000 mm
4
Rangka Kontruksi
Baja Nako 8 mm x 8 mm x
1000 mm
5
Poros
ST 45 Ø18 mm x 1000 mm
1 Pcs
120.000
6
Pulley
4,05 inchi
1 Pcs
125.000
7
lahar
608RS
2 Pcs
50.000
8
Chuck Drill
Ø20 mm
1 Pcs
125.000
9
Timbangan Gantung Digital 40 kg
2 Pcs
250.000
10
Baut dan mur
M10
2 Pcs
5000
11
Baut dan mur
M8
4 Pcs
8000
12
Tali rem
Standart
1 Pcs
15.000
13
Clamp F
Standart
2 Pcs
120.000
14
Cat Pilox
Standart
1 Pcs
20.000
15
Kawat Las
RB-26
1 kotak
210.000
16
Batu Gerinda
Standart
2 Pcs
10.000
17
Mata Bor
Standart
2 Pcs
30.000
18
Tool KIt
Standart
1 kotak
50.000
19
Bahan bakar
Bensin
2 Liter
15.000
20
Oli 2T
Oli 2T
1 Pcs
20.000
Jumlah Total
Rp 2203.000
56
Tabel 1.2 Data Persiapan Alat
Nama Alat
Mesin bubut
Kegunaan
Digunakan pada saat membuat poros, lubang,
meratakan permukaan bahan
Mesin las
Digunakan untuk menyambung besi atau plat pada
saat membuat rangka
Gerinda
Memotong dan meratakan permukaan bahan
Bor tangan
Membuat lubang pada bahan
Kikir
Digunakan untuk meratakan permukaan bahan
Jangka sorong
Mengukur diameter dan kedalaman lubang
Meteran
Mengukur panjang atau lebar
Penitik
Memberi tanda (titik atau garis) pada bahan
Tool kit
Memasang dan membuka baut dan mur
Siku
Mengukur tegak lurus tiang dan sambungan
Tap
Menggetap lubang pada puley
Cat pilox
Untuk mengecet rangka
Kawat las
Untuk bahan pada mesin las agar dapat di gunakan
Batu Gerinda
Untuk bahan pada gerinda agar dapat di gunakan
Mata bor
Untuk bahan pada mesin bor agar dapat di gunakan
57
Tabel 1.3 Data Bahan yang Di Perlukan
Nama Alat
Kegunaan
Jumlah
Profil L 2 x 35 x 35 x 6000 mm
Membuat Rangka
1 Pcs
Plat Strip 4 x 45 x 1000 mm
Membuat Rangka
1 Pcs
Baja Nako 8 x 8 x 1000 mm
Membuat Rangka
1 Pcs
Poros ST 45 Ø18 x 1000 mm
Membuat Poros
1 Pcs
Pully 4,05 inchi
Membuat alat pengukur
1 Pcs
Timbangan Gantung Digital
Membuat alat pengukur
2 Pcs
Chuck DrillØ 20 mm
Tempat pengikat Poros
1 Pcs
Lahar 608RS
Bantalan Poros
2 Pcs
Baut dan mur
Pengikat
4 Pcs
Tali rem
Menghubungkan 2 timbangan
1 Pcs
Tabel 1.4Data hasil Pengujian dan Perhitungan Torsi pada Rope Brake
Beban Pada Rope Brake
Torsi
Power
T
P
[N]
[Nm]
[Kw]
9,31
28,91
1,53
1,03
38,22
11,76
26,46
1,4
0,83
4876
38,22
15,68
22,54
1,2
0,61
4.
3875
38,22
20,58
17,64
0,93
0,37
5.
2657
38,22
26,46
11,76
0,62
0,17
6.
1482
38,22
30,38
7,84
0,41
0,06
7.
540
38,22
34,3
3,92
0,2
0,01
Putaran
Dead Weight
Spring Balence Reading
N
W
S
[rpm]
[N]
[N]
1.
6426
38,22
2.
5682
3.
W-S
No.
58
LAMPIRAN 2
2.1 Proses persiapan pengujian sebelum pengujian untuk mengambil data
Gambar 3.9 Persiapan pengujian
59
2.2 Proses prosedur pengujian dilakukan untuk mengambil data
Gambar 3.10 Prosedur pengujian
LAMPIRAN 3
Lampiran 3.1 Grafik Hubungan Antara Putaran Mesin Dengan Torsi
60
1,8
1,6
1,4
Torsi (kW)
1,2
1
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
Putaran (rpm)
Gambar 4.9. Grafik Hubungan antara Putaran Mesin dengan Torsi
Lampiran 3.2 Grafik Hubungan Antara Putaran Dengan Daya
61
1,2
1
Daya (kW)
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
Putaran (rpm)
Gambar 4.10. Grafik Hubungan antara Putaran Mesin dengan Daya Poros
Lampiran 3.3 Grafik Hubungan Antara Putaran Dengan Selisih dari Beban Pengereman
62
1,8
1,6
1,4
Torsi (kW)
1,2
1
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0
5
10
15
20
25
30
35
Selisih Beban Pengerman (N)
Gambar 4.11. Grafik Hubungan antara Putaran Mesin dengan Selisih Beban Pengereman
Lampiran 3.4 Grafik Hubungan Antara Selisih dari Beban Pengereman Dengan Torsi
63
1,8
1,6
1,4
Torsi (kW)
1,2
1
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0
5
10
15
20
25
30
35
Selisih Beban Pengerman (N)
Gambar 4.12. Grafik Hubungan antara SelisihBeban Pengereman dengan Torsi
64
Lampiran 3.5 Grafik Hubungan Antara Selisih dari Beban Pengereman Dengan Daya
1,2
1
Daya (kW)
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0
5
10
15
20
25
30
35
Selisih Beban Pengereman (N)
Gambar 4.13. Grafik Hubungan antara SelisihBeban Pengereman dengan Daya
65