827844973.doc 118.20KB 2015-10-12 00:18:17

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
DAMPAK HUKUMAN FISIK YANG DITERAPKAN DI SEKOLAH
TERHADAP SISWA
BIDANG KEGIATAN
PKM-P (PENELITIAN)

Diusulkan Oleh :
Peni Fitri Astuti

(1511413094/2013)

Amrih Dianisti

(1511413092/2013)

Yemima Distia O.G

(1511412146/2012)


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2015

1

PENGESAHAN PKM PENELITIAN
1. Judul Kegiatan
2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas/Institut/Politeknik
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP

: Dampak Hukuman Fisik yang Diterapkan
Di Sekolah Terhadap Siswa
: PKM-P (Penelitian)


: Peni Fitri Astuti
: 1511413094
: Psikologi
: Universitas Negeri Semarang
: Karangsalam Rt.14 Rw.04, Kel.Teter,
Kec.Simo /085950860837
f. Alamat email
: penifitri313@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
:
b. NIDN
:
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp 3.020.000,00
b. Sumber lain (sebutkan . . . ) : Rp 7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan
Semarang, 30 September 2015
Menyetujui

Ketua Jurusan
Ketua Pelaksana Kegiatan

(Dr. Edy Purwanto, M.Si.)
NIP/NIK.19630121987031001

(Peni Fitri Astuti )
NIM. 1511413094

Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan

Dosen Pendamping

(Dr. Bambang Budi Raharjo, M.Si.)
NIP/NIK. 196012171986011001

(

)
NIDN.


DAFTAR ISI

2

Halaman sampul......................................................................................................1
Halaman pengesahan...............................................................................................2
Daftar Isi .................................................................................................................3
Ringkasan................................................................................................................4
BAB I......................................................................................................................5
Latar belakang.................................................................................................5
Tujuan Wawancara..........................................................................................6
Manfaat Wawancara .......................................................................................6
BAB II......................................................................................................................7
Pengertian Hukuman .......................................................................................7
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ................................................................8
Bentuk-Bentuk dan Efektivitas Hukuman .....................................................9
BAB III....................................................................................................................10
Jenis Penelitian ...............................................................................................10
Metode ...........................................................................................................10

Metode Pengumpulan Data .............................................................................11
Populasi dan Sampel .......................................................................................11
Panduan Wawancara ......................................................................................12
BAB IV....................................................................................................................14
Rancangan Biaya .............................................................................................14
Jadwal...............................................................................................................14
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………15
Lampiran...................................................................................................................16
Lampiran Biodata.............................................................................................16
Lampiran Susunan Organisasi .........................................................................19
Lampiran Formulir Penilaian...........................................................................19
Lampiran Surat Pernyataan .............................................................................21

RINGKASAN
Di sekolah remaja seringkali melakukan bentuk agresivitas yang menyebabkan
guru memberikan hukuman baik verbal maupun fisik, misal siswa dimarahi, diancam,
diejek didepan kelas, dan sebagainya. Terkadang guru juga memberikan hukuman fisik
seperti lari keliling lapangan sekolah, push up, dan sebagainya. Bahkan guru tidak
3


segan akan memukul siswanya bila kesalahannya tidak dapat ditolerir lagi. Pada
dasarnya hukuman menimbulkan ketidaksenangan, sehingga menimbulkan keinginan
untuk membalas yang berakibat remaja untuk agresivitas. Perasaan tersinggung, tidak
senang karena sering mendapat hukuman dapat menimbulkan stress dan frustrasi
sehingga muncul perasaan jengkel dan tertekan karena sering disalah-salahkan terus
menerus akhirnya kompensasinya diwuudkan dalam bentuk agresivitas.
Maka untuk mengetahui remaja yang telah sering mendapat hukuman fisik
memiliki dampak terhadap dirinya sendiri atakah tidak.

4

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja merupakan salah satu periode dalam rentangan kehidupan
manusia, dimana individu meninggalkan masa anak-anaknya dan mulai
memasuki masa dewasa. Oleh karena itu, periode remaja dapat dikatakan
periode transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa atau bias dikatakan
periode rentangan antara masa anak-anak ke masa dewasa. ( Yoshi Restu &
Yusri, 2013). Remaja adalah individu yang mengalami peralihan dari satu

tahap ketahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat,
pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah Hurlock (1998:207).
Freud (Arif, 2006) bahwa agresivitas terhadap obyek atau orang lain
merupakan penyaluran kedalam naluri kematiannya. Sedangakan menurut
Medinus dan Johnson (Ross,dkk.1982) bahwa agresivitas merupakan suatu
niat atau aktivitas untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain baik tingkah
laku fisik maupun verbal. Seperti menyerang orang lain, mengancam secara
fisik maupun verbal, menuntuk orang lain.
Dalam satu tahun 13 pelajar Jabodetabek tewas akibat tawuran. Pada
bulan September 2012 terdapat dua tawuran pelajar SMA yang menewaskan 2
orang pelajar dengan jarak hanya 2 hari (Nel, Ray, Mdn, Gal, Eln, Rts, Fro &
Pin, 2012). Di Yogyakarta pada tahun 2011 tercatat kasus pengeroyokan
pelajar SMA yang menewaskan satu orang pelajar SMU Gama akibat sabetan
clurit. Merdeka (5 Februari 2014) Puluhan pelajar yang didominasi siswa
SMA Negeri 3 dan siswa SMA Negeri 4 Medan, tawuran di depan KFC Jalan
Adam Malik, Medan. Tempo, Jakarta- Komisi Nasional Perlindungan Anak
(Komnas Anak) mencatat ada 229 kasus tawuran pelajar sepanjang JanuariOktober 2013. Jumlah ini meningkat sekitar 44% disbanding tahun lalu yang
hanya 128 kasus. Dalam 229 kasus kekerasan antarpelajar SMP dan SMA, 19
siswa meninggal dunia.
Di sekolah remaja seringkali melakukan bentuk agresivitas yang

menyebabkan guru memberikan hukuman baik verbal maupun fisik, misal
siswa dimarahi, diancam, diejek didepan kelas, dan sebagainya. Terkadang
guru juga memberikan hukuman fisik seperti lari keliling lapangan sekolah,
push up, dan sebagainya. Bahkan guru tidak segan akan memukul siswanya
bila kesalahannya tidak dapat ditolerir lagi.
Pada dasarnya hukuman menimbulkan ketidaksenangan, sehingga
menimbulkan keinginan untuk membalas yang berakibat remaja untuk

5

agresivitas. Perasaan tersinggung, tidak senang karena sering mendapat
hukuman dapat menimbulkan stress dan frustrasi sehingga muncul perasaan
jengkel dan tertekan karena sering disalah-salahkan terus menerus akhirnya
kompensasinya diwuudkan dalam bentuk agresivitas (Ronald, 2006).
Charles Schaefer mengemukakan bahwa penggunaan hukuman yang
terlalu sering, apabila hukuman itu keras bisa menimbulkan resiko yang
berbahaya, yaitu merendahkan harga diri siswa, menyebabkan yang
bersangkutan timbulnya rasa takut, kecemasan, perasaan salah, dan
bermusuhan terhadap yang menimpakan hukuman.
B. Tujuan Wawancara

Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi hukuman fisik yang
diberikan di sekolah pada remaja, menganalisis dampak terhadap hukuman
fisik yang diberikan di sekolah pada agresivitas remaja.
C. Manfaat Wawancara
a. Bagi orang tua
Memberikan informasi kepada orang tua agar tidak salah dalam mendidik
maupun memberikan hukuman kepada anak dan lebih bijak dalam merawat
anak. Dalam menerapkan punsihmen juga harus melihat dampak yang akan
dirasakan oleh sang anak.
b. Bagi Sekolah dan Guru
Memberikan informasi kepada sekolah dan guru dalam
menerapkan hukuman yang tepat sebagai salah satu alat
pendidikan yang lebih efektiv, guna untuk mengurangi kenakalan
siswa.

c. Bagi anak
Memberi tahu bahwa hukuman yang diberikan bukan untuk membuat
anak sakit hati akan tetapi hukamn yang diberikan untuk memberitahu bahwa
perbuatan yang dilakukan merupakan pelanggaran yang harus dihindari dan
tidak dilakukan.


6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Hukuman
Menurut Charles Schaefer, hukuman adalah suatu bentuk kerugian atau kesakitan
yang ditimpakan kepada seseorang yang berbuat kesalahan.
M. Ngalim Purwanto, hukuman adalah penderitaan yang diberikan atau yang
ditimbulkan dengan sengaja (orang tua, guru, dan sebagainya), sesudah terjadi
pelanggaran, kejahatan atau kesalahan.
Hukuman menurut Bandura (Koeswara, 1998, h.87) adalah bentuk
penegakkan disiplin baik secara fisik maupun psikis dalam menghindari perilaku
yang tidak diinginkan, jika hukuman disertai dengan kekerasan fisik yang berlebihan
akan berakibat buruk bagi perkembangan remaja.
Wirawan (1988:36) menjelaskan bahwa kekerasan (hukuman fisik) terhadap
anak merupakan bentuk penyalahgunaan anak, berupa tindakan kejam yang melebihi
batas perikemanusiaan seperti memukuli anak, menyiram anak dengan air panas atau
membiarkan anak kedinginan di luar rumah dengan tidak membukakan pintu.
Ida (dalam Handayani, 2000:36) mengemukakan kekerasan dalam keluarga

merupakan kondisi dan lingkungan yang tidak kondusif, tidak mendidik serta tidak
pantas bersetuhan dengan dunia anak karena menghambat perkembangan fisik serta
jiwa anak, sehingga anak merasa takut dan terancam dan merasa tidak diharapkan
dalam keluarganya.
Sri Esti Wuryani Djiwandono menyatakan bahwa penyiksaan atau hukuman
secara fisik adalah perbuatan kekuasaan terhadap orang lain yang mengakibatkan
kerusakan dan membahayakan fisik. (Sri Esti Wuryani Djiwandono, 2005)
Menurut Amir Daien Indrakusuma, hukuman adalah tindakan yang dijatuhkan
kepada anak secara sengaja dan sadar sehingga menimbulkan nestapa, dengan adanya
nestapa anak menjadi sadar akan perbuatannya dan berjanji didalam hatinya untuk
tidak mengulanginya.
Menurut Charles Schaefer, tujuan hukuman yaitu :
a. Tujuan jangka pendek adalah menghentikan tingkah laku yang salah.
b. Tujuan jangka panjang adalah untuk mengajar dan mendorong anaka-anak
menghentikan sendiri tingkah laku mereka yag salah, agar dapat mengarahkan
dirinya yaitu aturan berlaku.
c. Charles Schaefer mengemukakan bahwa penggunaan hukuman yang terlalu
sering, apabila hukuman itu keras bisa menimbulkan resiko yang berbahaya, yaitu
merendahkan harga diri siswa, menyebabkan yang bersangkutan timbulnya rasa
takut, kecemasan, perasaan salah, dan bermusuhan terhadap yang menimpakan
hukuman.

7

2.2.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Faktor-Faktor Hukuman Fisik
Faktor-Faktor Penyebab Kekerasan Dalam Dunia Pendidikan Kekerasan yang
terjadi dalam dunia pendidikan dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu:
1) Dari Guru
Ada beberapa faktor yang menyebabkan guru melakukan kekerasan pada siswanya,
yaitu:
a. Kurangnya pengetahuan bahwa kekerasan baik fisik maupun psikis tidak efektif
untuk memotivasi siswa atau merubah perilaku, malah beresiko menimbulkan trauma
psikologis dan melukai harga diri siswa.
b. Persepsi yang parsial dalam menilai siswa. Bagaimana pun juga, setiap anak
punya konteks kesejarahan yang tidak bisa dilepaskan dalam setiap kata dan tindakan
yang terlihat saat ini, termasuk tindakan siswa yang dianggap "melanggar" batas. Apa
yang terlihat di permukaan, merupakan sebuah tanda dari masalah yang tersembunyi
di baliknya. Yang terpenting bukan sebatas "menangani" tindakan siswa yang terlihat,
tapi mencari tahu apa yang melandasi tindakan / sikap siswa.
c. Adanya masalah psikologis yang menyebabkan hambatan dalam mengelola
emosi hingga guru bisa menjadi lebih sensitif dan reaktif.
d. Adanya tekanan kerja : target yang harus dipenuhi oleh guru, baik dari segi
kurikulum, materi maupun prestasi yang harus dicapai siswa didiknya sementara
kendala yang dirasakan untuk mencapai hasil yang ideal dan maksimal cukup besar.
e. Pola authoritarian masih umum digunakan dalam pola pengajaran di Indonesia.
Pola authoritarian mengedepankan faktor kepatuhan dan ketaatan pada figure otoritas
sehingga pola belajar mengajar bersifat satu arah (dari guru ke murid). Implikasinya,
murid kurang punya kesempatan untuk berpendapat dan berekspresi. Dan, pola ini
bisa berdampak negatif jika dalam diri sang guru terdapat insecurity yang berusaha di
kompensasi lewat penerapan kekuasaan.
f. Muatan kurikulum yang menekankan pada kemampuan kognitif dan cenderung
mengabaikan kemampuan afektif (Rini, 2008). Tidak menutup kemungkinan suasana
belajar jadi "kering" dan stressful, dan pihak guru pun kesulitan dalam menciptakan
suasana belajar mengajar yang menarik, padahal mereka dituntut mencetak siswasiswa berprestasi.
2) Dari siswa
Salah satu factor yang bisa ikut mempengaruhi terjadinya kekerasan,
adalah dari sikap siswa tersebut. Sikap siswa tidak bisa dilepaskan dari dimensi
psikologis dan kepribadian siswa itu sendiri. Kecenderungan sadomasochism tanpa
sadar bisa melandasi interaksi antara siswa dengan pihak guru, teman atau kakak

8

kelas atau adik kelas. Perasaan bahwa dirinya lemah, tidak pandai, tidak berguna,
tidak berharga, tidak dicintai, kurang diperhatikan, rasa takut diabaikan.
2.3.

Bentuk-Bentuk dan Efektivitas Hukuman
2.3.1 Bentuk-bentuk Hukuman
a. Stimulus Aversif
Stimulus dapat berfungsi sebagai hukuman biasanya stimulu ini aversif
(tidak menyenangkan). Ada dua hal macam stimulus aversif yaiu stimulus aversif
tak bersyarat dan bersyarat ( Soekadji,19).
1) Stimulus aversif tak bersyarat
Stimulus yang menimbulkan efek aversitas pada manusia umumnya,
pukulan keras, kejutan listrik, tersengat benda panas, bahaya yang
menyilaukan dan stimulus yang berlebihan (terlalu kenyang, terlalu dingin)
umumnya aversif. Jadi stimulus aversif bukan karena hasil belajar disebut
stimulus aversif tak bersyarat.
2).Aversif stimulus bersyarat
Stimulus netral dapat menjadi stimulus aversif sebagai akibat disajikan
sebelum atau bersama-sama stimulus aversif tak bersyarat. Karena stimulus
bersyarat lemah tetapi berpasangan yang terjadi berulang-ulang. Pada
stimulus bersyarat maupun tidak bersyarat dapat berbentuk verbal maupun
non verbal. Stimulus aversif bersyarat non verbal misalnya jika cemberut,
dituding dengan telunjuk atau ancaman yang lebih keras.
b.

Hukuman Eksentrik dan Sosial
Penghukum yang eksentrik adalah kejadian yang mengikuti dan
memperlemah perilaku yang dapat digolongkan sebagai hukuman yang primer
atau tidak dipelajari, karena kemampuannya untuk membuat lemah respon yang
mengikutinya tampaknya sudah ada sejak lahir. Suara yang keras, kesakitan,
terasing dari rangsangan sosial juga indera dapat berfungsi sebagai hukuman
yang eksentrik. Jenis hukuman ini merupakan bawaan, sedang hasil belajar ini
dapat dianggap hukuman yang sekunder ( Davidoff,1991).
c. Hukuman Positif
Hukuman yang terjadi apabila pemberian suatu kejadian yang mengikuti
satu operan akan mengurangi atau menurunkan jumlah operan tersebut dalam
situasi yang sama dan sering terjadi tanpa sengaja, misal: memukul.
d. Hukuman Negatif
Hukuman yang terjadi bila penguatnya ditunda atau dihilangkan setelah
9

satu operan, lalu menurunkan jumlah perilaku dalam situasi yang sama misalnya
sanksi atau denda, yang bertujuan untuk memperkecil pelanggaran.
Bentuk kekerasan oleh Purniati (1999:3) dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Tindakan kekerasan fisik adalah tindakan yang bertujuan untuk melukai dan
menyiksa, menganiaya orang seperti mendorong, memukul, menampar,
meninju dan membakar.
b. Tindakan kekerasan non fisik adalah tindakan yang bertujuan untuk
merendahkan citra atau kepercayaan diri seseorang misalnya berkata kasar,
membodohkan atau memaksa seseorang melaku kan perbuatan yang tidak
disukai atau dikehendaki.
c. Tindakan kekerasan psikologis adalah tindakan yang bertujuan mengganggu
atau menekan emosi korban secara kejiwaan.
2.3.2 Efektifitas Hukuman
Hukuman disesuaikan dengan perkembangan dan dilakukan secara adil,
kalau tidak dapat menimbulkan keberanian anak. Hukuman bias mendorong
anak untuk menyesuaikan diri dengan harapan sosial dimasa berikutnya
( Hurlock, 1991).
Menurut Soekadji ( 1988 ), menyebutkan ada beberapa factor yang dapat
mempertimbangkan efektifitas hukuman, yaitu :
a. Intensitas
Makin besar hukuman makin cepat tanggapan hilang atau berkurang.
Bila hukuman cukup besar intensitasnya, maka tanggapan itu cenderung cepat
hilang secara permanaen.
b. Frekuensi
Makin sering suatu tanggapan hukuman, makin efektif hukuman,
untuk mempercepat hukuman diberikan setiap tanggapan yang akan
dihilangkan timbul, tetapi begitu hukuman dihilangkan maka perilaku mudah
timbul kembali.
c. Tenggang Waktu
Makin segera hukuman diberikan maka efektif hukuman. Tanggapan
bersosialisasi dengan akibatnya bila imbalan sebera diberikan, kaitan perilaku
dengan imbalan kurang erat.
d. Langsung Intensitas Tinggi
Hukuman paling efektif bila dosisnya langsung tinggi. Hukuman yang
mulai intensitas rendah kemudian bertambah sedikit demi sedikit akan kurang
efektif sebab subyek dapat meneggang hukuman tersebut.

10

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian
kuantitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005).
Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Peneliti
kualitatif mencoba menganalisis data secara induktif. Peneliti tidak mencari data
untuk membuktikan hipotesis yang.mereka susun sebelum mulai penelitian,
namun untuk menyusun abstraksi.

3.2 METODE
Penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif. Deskriptif
merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif, sehingga
memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang.
Langkah-langkah yang dilakukan yaitu pengumpulan data, klasifikasi,
pengolahan atau analisis data, membuat kesimpulan, dan data.
3.3 METODE PENGUMPULAN DATA
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode
wawancara. Wawancara menurut Sutoyo (2009) merupakan teknik pengumpulan
data dengan tanya jawab lisan yang dilakukan secara system matis guna mencapai
tujuan penelitian, yang terdiri dari 2 orang atau lebih.
3.4 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2008:115), populasi adalah wilayah generalisasi terdiri
atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sekolah yang menerapkan hukuman fisik
dan siswa yang sering terkena hukuman fisik.

11

3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2008:116), sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Suharsimji Arikunto
(1995 : 120), sampling didefinisikan sebagai sejumlah subjek penelitian sebagai
wakil dari populasi sehingga dihasilkan sample yang mewakili populasi
dimaksud. Sampel yang diambil dari populasi harus representatif (mewakili)
seluruh populasi, sehingga sampel dalam penelitian ini sebanyak 8 subjek dengan
nantinya diwawancara secara keseluruhan.
3.5 PANDUAN WAWANCARA (Interview Guide)
Unit Analisis : Dampak Hukuman
Sub Unit Analisis

Pertanyaan

1. Demografi

a. Usia
b. Kelas
c. Kondisi kesehatan
d. Jenis kelamin
a. apakah pola asuh orang tua berpengaruh terhadap
pelanggaran siswa ?
b. apakah orang tua juga menerapkan hukuman fisik ?
c. apakah orang tua mengetahui jika siswa diberi hukuman
fisik karena melanggar peraturan ?
d. jika orang tua mengetahui, apa tanggapan mereka
terhadap hal tersebut ?
a. Apakah subjek menilai dirinya sendiri sering
melanggar peraturan ?
b. Bagaimana pendapat siswa terhadap hukuman fisik
dari guru?
c. Bagaimana perilaku siswa dalam sehari-hari ?
d. Apakah ada dampak dari hukuman fisik terhadap
siswa ?
e. Mengapa siswa melakukan pelanggaran peraturan ?
f. Apakah hukuman fisik membuat siswa menjadi jera ?
g. Apa yang dirasakan setelah mendapat hukuman ?
h. Apa yang dilakukan setelah mendapat hukuman ?
a. Bagaimana perilaku spiritual subjek berkaitan dengan
kepercayaannya?
b. Apakah ada hubungan spiritual terhadap pelanggaran
yang dilakukan siswa?
a. Apa harapan subjek saat ini?
b. Apa harapan subjek yang belum tercapai hingga saat

2.keluarga

3. Kepribadian

4. Religiusitas

5. Harapan

12

ini?
3.6 Penyimpulan Hasil Penelitian
Pada penelitian dengan teknik wawancara, hasil yang diperoleh akan di
interpretasikan dalam bentuk verbatim dan dianalisis sesuai dengan hasilnya lalu
dikaitkan dengan teori yang sudah ada.

13

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Rancangan Biaya
No Jenis Pengeluaran
1
Voice Recorder
2
Alat Pencatat, Laporan
3
Transportasi
4
Makan (8 subjek wawancara)
5
Biaya Keikutsertaan Wawancara (8 Subjek)
Jumlah

Biaya (Rp)
Rp 945.000, 00
Rp 550.000, 00
Rp 125.000, 00
Rp 600.000, 00
Rp 800.000, 00
Rp 3.020.000, 00

4.2. Jadwal Kegiatan
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Subje
k
A
B
C
D
E
F
G
H

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Pertemuan 3

Pembuatan
Laporan

Minggu 1
Minggu 1
Minggu 1
Minggu 1
Minggu 2
Minggu 2
Minggu 2
Minggu 2

Minggu 3
Minggu 3
Minggu 3
MInggu 3
Minggu 4
Minggu 4
Minggu 4
Minggu 4

Minggu 5
Minggu 5
Minggu 5
Minggu 5
Minggu 6
Minggu 6
Minggu 6
Minggu 6

Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu

DAFTAR PUSTAKA

14

7
7
8
8
9
9
10
10

Purwandari, Lisa. (2008). Hubungan Antara Frekuensi Hukuman Dengan Agresivitas
Pada Remaja SMK Majapahit Semarang.
Fortuna, Fini. (2008). Hubungan Pola Asuh Otoriter dengan Perilaku Agresif Pada
Remaja.
Yani, Asep Ahmad. (2013). Pengaruh Hukuman Terhadap Tingkah Laku Siswa.
Muhammad, Amri Hana. (2012). Psikodiagnostik: Wawancara.
https://fitwiethayalisyi.wordpress.com/teknologi-pendidikan/metode-penelitiankualitaif-sistematika-penelitian-kualitatif/ . Fitwi Luthfiah (diambil pada tanggal 29
September 2015)

Lampiran

15

Lampiran 1
BIODATA KETUA DAN ANGGOTA

1
2
3
4
5
6
7

 KETUA
A. Identitas Diri
Nama Lengkap (dengan Gelar)
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
Email
Nomor Telepon/HP

Peni Fitri Astuti
Perempuan
Psikologi
1511413094
Boyolali, 31 Maret 1995
penifitri313@gmail.com
085950860837

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SDN Candisari
01-04
2001 – 2007

SMP
SMPN 8 Semarang
2007 – 2010

C. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
1
2

SMA
SMAN 15
Semarang
IPA
2010

2013

Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM).
Semarang, 30 September 2015
Pengusul,

(Peni Fitri Astuti)

16

 Anggota 1
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap (dengan Gelar)
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
Email
Nomor Telepon/HP

Amrih Dianisti
Perempuan
Psikologi
1511413092
Kebumen, 20 Januari 1995
amrih_dianisti@yahoo.co.id
089636444977

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi

SD
SDN Gadung
rejo

SMP
SMPN 1 Kebumen

Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

2001 – 2007

2007 – 2010

SMA
SMAN 1 Pejagoan

IPS
2010


2013

C. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
1
2

Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM).

Semarang, 30 September 2015
Pengusul,
(Amrih Dianisti)
 Anggota 2
17

A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap (dengan Gelar)
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
Email
Nomor Telepon/HP

Yemima Distia Oktavina Geihaptakami
Perempuan
Psikologi
1511412146
Magelang, 16 Oktober 1993
yemimadistia@yahoo.com
08813748921

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SD Pantekosta

SMP
SMP Pantekosta

2000 – 2006

2006 – 2009

SMA
SMAN 1 Kota
Mungkid
IPS
2009– 2012

C. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir
No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM).
Semarang, 30 September 2015
Pengusul,
(Yemima Distia Oktavina Geihaptakami )

Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

18

No
.

Nama/NIM

1

2

Alokasi
Waktu
(Jam/Minggu
)

Uraian Tugas

Peni
Fitri Psikologi
Astuti/1511413
094

8 jam/minggu

Sebagai
ketua,
Membuat ide dan
mengembangkan serta
membuat isi.

Amrih
Dianisti/15114
13092

Psikologi

8 jam/minggu

Sebagai
anggota,
Membantu
dalam
mengembangkan ide,
membantu
mencari
referensi.

Psikologi

8 jam/minggu

Sebagai
anggota,
membantu
dalam
membuat kerangka,
mengembangkan ide,
mencari referensi.

3

Program Studi

Formulir Penilaian Proposal PKM-P
Judul Kegiatan

:

Bidang Kegiatan
Bidang Ilmu
Penulis Utama
NIM
Jumlah Anggota
Anggota 1
Anggota 2
Dosen Pembimbing
Perguruan Tinggi
Fakultas/Program Studi
Proposal Biaya Kegiatan
Persetujuan Biaya Kegiatan
N Kriteria Penilaian
o

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Dampak Hukuman Fisik yang Diterapkan Di
Sekolah Terhadap Siswa
PKM-P
Psikologi
Peni Fitri Astuti
1511413094
2 Orang
Amrih Dianisti
Sugiariyanti
Universitas Negeri Semarang
Fakultas Ilmu Pendidikan/Psikologi
Rp 3.020.000, 00
Bobot Skor
(%)

19

Nilai
(Bobot x Skor)

1

2
3

4

5

Kreativitas:
Gagasan (orisinalitas, unik dan bermanfaat)
Perumusan Masalah (fokus dan atraktif)
Tinjauan Pustaka (state of the art)

15

Kesesuaian Metode Penelitian
Potensi Program:
Kontribusi perkmbangan Ilmu dan Teknologi
Potensi Publikasi Artikel Ilmiah/HKI
Potensi Komersial
Penjadwalan Kegiatan dan Personalia:
Lengkap, Jelas, Waktu, dan Personalianya
Sesuai
Penyusunan Anggaran Biaya:
Lengkap,
Rinci,
Wajar,
dan
Jelas
Peruntukannya
TOTAL

20
15

15
10

19
5
5

5

100%

Keterangan : Skor : 1, 2, 3, 5, 6, 7 (1 = Buruk; 2 = Sangat kurang; 3 = Kurang; 5=
Cukup;6 = Baik; 7 = Sangat baik); Nilai = Bobot x Skor
Komentar Penilai………………………………………………………………….
Semarang, Juni 2015
Penilai
(__________________)

Lampiran
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

20

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Gedung H : Kampus Sekaran – GunungPati – Semarang
Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan
Email: pr3@unnes.ac.id Telp/Fax : (024) 8508003

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Peni Fitri Astuti

NIM

: 1511413094

Program Studi

: Psikologi

Fakultas

: Fakultas Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-P saya dengan judul :
Dampak Hukuman Fisik yang Diterapkan Di Sekolah Terhadap Siswa yang
diusulkan untuk tahun anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah dibiayai
oleh lembaga atau sumber dana lain. Bilamana di kemudian hari ditemukan
ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian
yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Semarang, Juni 2015
Mengetahui,

Yang menyatakan,

Pembantu Rektor Bidang kemahasiswaan,

(Dr. Bambang Budi Raharjo, M.Si.)

(Peni Fitri Astuti)

NIP. 196012171986011001

NIM. 1511413094

21

Dokumen yang terkait