8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kewirausahaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Kewirausahaan
Menurut Suryana (2011:2) Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa serta kemakmuran. Tambahan nilai dan kemakmuran ini diciptakan oleh individu wirausaha yang memiliki keberanian menanggung risiko, menghabiskan waktu, serta menyediakan berbagai produk barang dan jasa. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh wirausaha tidak selalu barang baru tetapi memiliki nilai yang baru dan berguna.
2.2 Definisi Wirausaha
Definisi dari wirausaha dapat dipandang dari berbagai sudut pandang konteks yaitu ahli ekonomi, manajemen, pelaku bisnis, psikolog dan pemodal dalam Suryana (2011:12).
1. Pandangan Ahli Ekonomi
Menurut Ahli Ekonomi, wirausaha adalah orang yang mengombinasikan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, material, dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya.
2. Pandangan Ahli Manajemen
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan mengombinasikan sumber daya seperti keuangan, material, tenaga kerja, keterampilan untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis dan organisasi baru (Marzuki Usaman, 1997:3)
3. Pandangan Pelaku Bisnis
Menurut Scarborough dan Zimmerer (1993:5), wirausaha adalah orang yang menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengenali peluang dan mengombinasikan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang tersebut.
4. Pandangan Psikolog
Wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh suatu tujuan serta suka bereksperimen untuk menampilkan
5. Pandangan Pemodal
Wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-cara baru untuk menemukan sumber daya, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat.
Meskipun sudut pandang tentang wirausaha berbeda-beda dan konsep kewirausahaan seakan-akan identik dengan kemampuan pengusaha dalam berbisnis, akan tetapi pada umumnya mengandung unsur yang sama yaitu seseorang uang memiliki kemampuan yang kreatif, inovatif, berani menanggung risiko, serta selalu mencari peluang melalu potensi yang dimilikinya.
2.3 Definisi Pengembangan Usaha
Dalam (Vinanda Permata, 2013:3) definisi pengembangan usaha menurut para ahli sebagai berikut:
a. Brown dan Petrello
Pengembangan usaha adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnispun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh laba.
b. Steinford
Pengembangan usaha adalah aktifitas yangg menyediakan barang atau jasa yang diperlukan oleh konsumen yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak memiliki badan hukum maupun badan usaha seperti, pedagang kaki lima yg tidak memiliki surat izin tempat usaha.
c. Hughes dan Kapoor
Pengembangan usaha ialah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang jasa guna mendapatkan keuntungan.
2.4 Definisi Catering
Catering berasal dari kata to cater yang dalam terjemahan bebasnya berarti
menyiapkan dan menyajikan makanan dan minuman untuk umum. Seseorang yang menyiapkan dan menyajikan makanan dan minuman tersebut dinamakan
caterer . Industri jasa makanan (katering industri) meliputi tempat-tempat,
institusi dan perusahaan yang menyediakan makanan. Industri ini termasuk restoran, sekolah dan kafetaria rumah sakit, operasi katering, dan banyak format lainnya, termasuk 'on-premises' dan 'off-premises' caterings. adalah segmen multifaset pelayanan makanan industri. Ada banyak
Catering
jenis usaha katering dalam segmen katering. Industri jasa makanan dibagi menjadi tiga klasifikasi umum: segmen komersial, segmen nonkomersial, dan segmen militer. Manajemen katering mungkin didefinisikan sebagai tugas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan mengeksekusi. Setiap kegiatan mempengaruhi persiapan dan pengiriman makanan, minuman, dan layanan terkait di kompetitif tersebut, namun menguntungkan harga. Kegiatan ini bekerja sama demi memenuhi dan melampaui persepsi pelanggan nilai untuk uang.
2.5 Matriks SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakneses (kelemahan),
Opportunities (peluang/kesempatan) dan Threats (ancaman) (Irham Fahmi,
2011:265) Kekuatan dapat dijelaskan sebagai sisi positif perusahaan yang dapat membimbing ke arah peluang yang lebih luas, sehingga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan. Kelemahan adalah setiap kekurangan di dalam hal keahlian dan sumber daya perusahaan. Pertimbangan perlu diberikan pada bagaimana hal ini dapat diobati, misalnya dengan pengambil alihan, penggabungan atau pelatihan dan pengembangan.
Peluang/kesempatan menggambarkan peristiwa-peristiwa di lingkungan luar yang memungkinkan perusahaan mendapatkan keuntungan. Tampaknya hal ini timbul dari perubahan-perubahan teknologi, pasar dan produk, perundang- undangan dan sebagainya. Ancaman adalah bahaya atau masalah yang dapat menghancurkan kedudukan perusahaan. Contohnya, peluncuran produk baru oleh pesaing, perubahan standar keamanan, perubahan model, atau masalah- masalahyang timbul dengan pemasok bahan baku atau masalah dengan pelanggan.
Analisis SWOT merupakan model dalam merumuskan alternatif strategi yang dikombinasikan dari data internal dan eksternal perusahaan. Alternatif strategi peluang/strategi WO; (3) strategi kelemahan-ancaman/strategi WT;dan (4) strategi kekuatan-ancaman/strategi ST.
Langkah-langkah dalam membuat matriks SWOT adalah: 1. Memasukan faktor-faktor peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan pada kolom yang tersedia.
2. Sesuaikan kekuatan dengan peluang untuk menghasilkan strategi SO.
3. Sesuaikan kelemahan dengan peluang untuk menghasilkan strategi WO.
4. Sesuaikan kekuatan dengan ancaman untuk menghasilkan strategi ST.
5. Sesuaikan kelemahan dengan ancaman untuk menghasilkan strategi WT.
Analisis matriks SWOT terlihat seperti pada Tabel 5 dibawah ini:
Tabel 1. Matriks SWOT
Sumber: M. Taufiq Amir, 20122.6 Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)
Teknik QSPM ini dirancang untuk menentukan kemenarikan relatif (relative
attractiveness ) dan mengevaluasi pilihan-pilihan upaya pengembangan alternatif
yang dapat dilaksanakan secara objektif, berdasarkan faktot-faktor sukses internal dan eksternal yangtelah diindentifikai pada Internal Factor Evaluation dan
External Factor Evaluation Matrix sebelumnya.
Dengan demikian The Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) merupakan matriks tahap akhir dalam kerangka kerja analisis formulasi strategi. Teknik ini secara jelas menunjukkan strategi alternatif yang paling baik untuk
Tabel 2. Matriks QSPM
Alternatif Strategi Faktor Bobot Strategi I Strategi II StrategiIII Kunci AS WAS AS WAS AS WAS Peluang - Ancaman - Kekuatan - Kelemahan - Total Sumber : Iwan Purwanto,2008.Beberapa langkah untuk analisis QSPM adalah sebagai berikut: 1. Membuat daftar peluang/ancaman ekternal kunci dan kekuatan/kelemahan internal kunci dari usaha di kolom kiri QSPM.
2. Memberi bobot pada setiap faktor eksternal dan internal.
3. Memeriksa matriks-matriks pada tahap pencocokan dan mengenali strategi alternatif yang harus dipertimbangkan usaha untuk diterapkan.
4. Menentukan Nilai Daya Tarik atau Atractiveness Score (AS) yang didefinisikan sebagai angka yang menunjukkan daya tarik relatif masing- masing strategi pada suatu rangkaian alternatif tertentu.
5. Menghitung Nilai Daya Tarik Terbobot atau Weightl Atractiveness Score (WAS). WAS diperoleh dari hasil perkalian antara bobot dengan nilai AS.
Jumlah WAS tertinggi menyatakan strategi yang paling menarik dari masing- masing rangkaian alternatif strategi yang ada.
2.7 Bauran Pemasaran
Bauran Pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemsarannya di pasar sasaran. McCharty mengklasifikasikan alat-alat ini menjadi empat kelompok yang luasa yang disebut 4P dalam pemasaran: Produk (Product), Harga (Price), Tempat
(Place) dan Promosi (Promotion). Keputusan bauran pemasaran harus diambil
untuk mempengaruhi saluran perdagangan dan juga konsumen akhir. Perusahaan harus mempersiapkan suatu bauran tawaran yang terdiri dari produk, jasa, dan harga dan memanfaatkan sebuah bauran promosi yang terdiri dari promosi penjualan, periklanan, tenaga penjualan, humas, surat langsung, pemasaran jarak jauh dan internet untuk mencapai saluran perdagangan dan pelanggan sasaran. Menurut Suryana (2009:152) ada beberapa jenis promosi yang dapat digunakan yaitu:
1. Iklan
Merupakan suatu bentuk presentasi nonpersonal atau minsal dan promosi ide, barang, dan jasa dalam media massa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu, misalnya melalui media cetak atau elektronik.
2. Promosi Penjualan
Merupakan insentif jangka pendek dalam aktivitas promosi untuk merangsang pembelian suatu produk dengan cara yang bervariasi, misalnya melalui pameran dagang, kuis berhadiah, hiburan dan lain sebagainya.
3. Personal Selling
Merupakan suatu bentuk interaksi langsung dan mempromosikan langsung barang itu ke konsumen sasaran dengan membawa produk contoh. Bentuk kegiatan penjualan personal antara lain door to door selling, mail order,
telephone, selling dan direct selling. Program pendukung kegiatan penjualan
personal antara lain presentasi sales, pertemuan sales, program insentif, sampel dan pameran dagang.
4. Pemasaran Langsung
Merupakan bentuk promosi langsung dengan menghubungi konsumen bisa melalui telepon, email, dan alat penghubungan non personal lainnya untuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan atau mendaptakan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
5. Hubungan Masyarakat
Yaitu mempublikasikan barang kita melalui billboard, pamphlet, dan lain sebagainya. Hubungan masyarakat ini merupakan kegiatan membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun citra perusahaan yang baik dan menangani atau menyingkirkan gossip, serta cerita dan peristiwa yang merugikan.
2.8 Pengertian Peramalan (Forecasting)
Menurut Heizer dan Render (2009;162), peramalan adalah seni atau ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan dan melibatkan pengambilan data historis dan memperoyeksikannya ke masa mendatang dengan suatu bentuk model matematis.
Menurut Santoso (2009;8), peramalan adalah kegiatan yang bersifat teratur, berupaya memperediksi masa depan dengan menggunakan tidak hanya metode ilmiah, namun juga mempertimbangkan hal-hal yang bersifat kualitatif.
2.8.1 Teknik Perhitungan Peramalan Model Deret Waktu
Menurut Syahirman dan Umiyati (2010:112) Model deret waktu (time series) adalah suatu teknik atau metode prediksi dengan menggunakan analisis hubungan antara variabel yang dicari atau diramalkan dengan hanya satu-satunya variabel bebas yang mempengaruhinya yang merupakan variabel waktu.
Regresi linier sederhana dari model deret waktu
Notasi regresi sederhana merupakan pola garis lurus itu dinyatakan sebagai:
Keterangan: y = variabel yang diramalkan (volume penjualan & biaya promosi) a dan b = parameter atau koefisien regresi x = Variabel Waktu
2.8.2 Teknik Perhitungan Peramalan dengan Model Cross Section
Sebagaimana pada model deret waktu, dalam model linier sederhana sebab-akibat (cross section), juga terdapat pola hubungan yang berbentuk garis lurus dari variabel yang diprediksikan dengan satu variabel yang mempengaruhinya yang bukan merupakan variabel waktu.
Regresi Linier Sederhana Dari Model Cross Section
Dengan regresi linier sederhana suatu pola hubungan yang berbentuk garis lurus antara suatu variabel terikat dengan variabel bebas. Pola hubungan di antara dua variabel dapat dinyatakan dengan suatu garis luru. Dalam penerapannya dilakukan dengan menempatkan atau memplot titik-titik dari data observasi untuk melihat asumsi yang dapat digunakan bagi analisis regresi. Nilai a dan b dapat diperoleh dengan pemecahan secara simultan dari dua persamaan berikut: