PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR TENTANG LETAK NEGARA-NEGARA DI ASIA TENGGARA PADA PETA BUTA DENGAN MENGGUNAKAAN METODE KERJA KELOMPOK BAGI SISWA KELAS VI SDK GOWONGAN TAHUN PELAJARAN 20092010
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR TENTANG LETAK NEGARA-NEGARA DI ASIA TENGGARA PADA PETA BUTA DENGAN MENGGUNAKAAN METODE KERJA KELOMPOK BAGI SISWA KELAS VI SDK GOWONGAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Veronika Tri Lestari
081134230
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR TENTANG LETAK NEGARA-NEGARA DI ASIA TENGGARA PADA PETA BUTA DENGAN MENGGUNAKAAN METODE KERJA KELOMPOK BAGI SISWA KELAS VI SDK GOWONGAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Veronika Tri Lestari
081134230
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSEMBAHAN Teriring rasa syukur, kupersembahkan karya kecilku ini untuk: 1.
Suami ,Bapak dan Ibuku tercinta dengan adanya kalian aku bisa seperti ini dan tanpa kalian aku bukan apa-apa, kasih sayang dan semua yang telah kalian berikan kepadaku sangat berarti dan tak ternilai besarnya
hingga aku tak mampu untuk membalasnya, doa dan restu kalian
kubutuhkan selalu dalam setiap langkahku.2. Kedua anakku:Dhian dan Dinda, dalam beningnya tatapan matamu selalu menanti keberhasilanku,dalam polosnya wajahmu membuatku mampu melihat tulusnya dunia.
3. Buat adik-adikku, terima kasih atas doa dan cintanya serta persaudaraan yang sejati untuk selamanya.
4. Buat teman guruku dan semua staf SD Kanisius Gowongan: Bu Lilis, Pak Haris, Bu Prih, Bu Parti, Bu Heni, Sr. Ela, Pak Gun terima kasih atas doa dan dukungannya, karena motivasi kalian aku bisa menyelesaikan studyku.
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku: Universitas Sanata Dharma
MOTTO
“ Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah maka akan
diberikan kepadamu; carilah maka kamu akan mendapat; ketoklah
maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang
meminta, menerima, dan setiap orang yang mengetok baginya pintu
akan dibukakan. “ (Lukas 11:9-10)“Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi
kekuatan kepadaku. (Filipi 4:13)“ Ikuti hidup yang mengalir dan reguklah hingga akhir, karena dunia
terus berubah jangan pernah menyerah dan goyah.” (Katon
Bagaskaraa)“Walaupun kamu sudah melakukan hal yang benar, Apakah kamu
telah melakukan dengan cara yang benar”ABSTRAK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR TENTANG LETAK NEGARA-NEGARA DI ASIA TENGGARA PADA PETA BUTA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMP0K BAGI SISWA KELAS VI SDK GOWONGAN TAHUN AJARAN 2009/2010
Veronika Tri Lestari Universitas Sanata Dharma
2010 Prestasi belajar siswa kelas VI SD Kanisius Gowongan dalam materi IPS tentang letak suatu wilayah masih rendah. Rendahnya prestasi belajar siswa terlihat pada nilai rata-rata ulangan harian yang belum memenuhi KKM yaitu 63, sementara KKM yang ditentukan adalah 70.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar tentang letak negara-negara di Asia Tenggara pada peta buta dengan menggunakan metode
kerja kelompok bagi siswa kelas VI SDK Gowongan Yogyakarta tahun ajaran
2009/2010. Peningkatan prestasi belajar diukur dengan instrumen penilaian yang berupa soal tes dan menggunakan teknik analisis data.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar. Pada data awal diperoleh nilai rata-rata 63, dan pada siklus I terdapat peningkatan nilai rata-rata hasil belajar menjadi 68,8, Namun rata-rata tersebut belum sesuai dengan KKM yang sudah ditentukan yaitu 70,0, maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II terdapat peningkatan prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata yang mencapai 72,2. Dari peningkatan nilai rata-rata pada siklus II dapat diketahui bahwa nilai tersebut telah memenuhi KKM. Dengan demikian terbukti bahwa metode kerja kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang letak negara-negara di Asia Tenggara pada peta buta bagi siswa kelas VI SDK Gowongan tahun ajaran 2009/2010.
Kata Kunci: peningkatan prestasi belajar, metode kerja kelompok, peta buta.
ABSTRACT
THE ACHIEVEMENT GROWTH FOR THE LEARNING
ABOUT THE PLACE FOR EVERY COUNTRIES IN WEST
EAST ASIA IN THE BLANK MAP WITH USED THE GROUP
STUDYING PROCESS FOR STUDENT IN CLASS SIX IN THE
SDK GOWONGAN FOR THE YEAR 2009/2010.
Veronika Tri Lestari Universitas Sanata Dharma
2010 The achievement growth for the learning of class six SDK Gowongan in
IPS’s study about the place of a country in the map still low. Its look of the average score of the daily examination only 63 which did not suitable for KKM’s standard.
This study is to looking for how to make better the learning about the place for every countries in West East Asia in the blank map with used the group studying for the student in class six of SDK Gowongan Yogyakarta for the year 2009/2010 than before with make scoring of the examination and used data analysis tech.
The result of this study showed that there were a growth of the learning for this matter. In the beginning data the average score is 63, for the first period there was a growth of the average score become 68,8. For the second period there was a good result, its showed in the average score in this period was 72,2. And this score was suitable with the KKM’s standard. This result showed that the group studying process could increase the achievement growth for the learning about the place for every countries in West East Asia in the blank map for the student in class six of SDK Gowongan for the year 2009/2010.
Keyword : the achievement growth for learning in the blank map, group
studying process, blank map.KATA PENGANTAR
Puji syukur atas Kasih Tuhan, yang telah menghadirkan ketekunan
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul: “
Peningkatan Prestasi Belajar Tentang Letak Negara-Negara Di Asia Tenggara
Pada Peta Buta Dengan Menggunakan Metode Kerja Kelompok Bagi Siswa
Kelas VI SDK Gowongan Tahun Ajaran 2009/2010 “ dengan lancar.Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S1) pada Jurusan Ilmu Pendidikan,
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar , Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.Penulisan skripsi ini dapat terwujud atas bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini diucapkan terima kasih
kepada:
1. Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ijin penelitian.
2. Drs. Puji Purnomo, M.Si. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan ijin penelitian, dan juga sebagai dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk dalam penulisan skripsi ini.
3. Rusmawan, S.Pd. dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan,
pengarahan, dan petunjuk dalam penulisan skripsi ini.
4. Mas Hermoyo dan Mbak Tri di sekretariat PGSD yang telah membantu dan
memberi bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
5. Y. Maryono Susanto,A.Ma.Pd. Kepala Sekolah SDK Gowongan yang telah
memberikan ijin penelitian di sekolah yang dipimpinnya.
6. Guru-guru dan karyawan SDK Gowongan yang telah membantu dalam
8. Suami dan orang tuaku yang selalu memberi aku semangat pada saat yang
sulit, terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya, itu sungguh menjadi kekuatan bagiku.9. Bagi pribadi-pribadi yang sangat berarti: Dian dan Dinda, terima kasih pada jiwa bening kalian yang selalu memberi kekuatan bagiku.
10. Semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung
yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu yang berjasa dalam penyusunan skripsi ini.Disadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu segala saran dan kritik yang sifatnya membangun akan diterima
dengan senang hati.Akhirnya semoga karya kecil ini dapat menjadi jawaban atas semua
dukungan dan akan melengkapi rasa syukur bila karya ini mampu memperluas
wacana model pembelajaran bagi yang membacanya.Yogyakarta, 8 Juni 2010 Penyusun, Veronika Tri Lestari
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………….. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………. iv
HALAMAN MOTTO…………………………………………………. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………. vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI …………………………. vii
HALAMAN ABSTRAK……………………………………………… viii
HALAMAN ABSTRACT ……………….. ………………………….. ix
HALAMAN KATA PENGANTAR…………………………………... x
HALAMAN DAFTAR ISI…………………………………………….. xii
HALAMAN DAFTAR TABEL ……………………………………….. xv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN…………………………………… xvi
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………… 1 A. Latar Belakang……………………………………………….. 1 B. Pembatasan Masalah………………………………………….. 3 C. Perumusan Masalah…………………………………………… 3 D. Batasan Pengertian…………………………………………….. 4 E. Pemecahan Masalah…………………………………………… 4 F. Tujuan Penelitian………………………………………………..5 G. Manfaat Penelitian…………………………………………… 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………………… 8
3. Pengertian Prestasi Belajar …………………………….
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………… 20 A. Setting Penelitian…………………………………………….. 20
3.Jadwal Penelitian ………………………………………….. 20
33
33
33 A. Hasil Penelitian……………………………………………..
3.Analisis Data ……………………………………………… 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……..........
B.Siklus II …………………………………………… 25
2.Rencana Tindakan Tiap Siklus……………………………. 23 A.Siklus I ……………………………………………. 23
1.Tahap persiapan…………………………………………… 21
21 B. Prosedur Penelitian………………………………………….. 21
5.Obyek Penelitian……………………………………………
21
4.Lokasi Penelitian……………………………………………
20
11
2.Waktu Penelitian……………………………………………
1.Subyek Penelitian…………………………………………... 20
E. Hipotesis…………………………………………………….. 19
D. Kerangka Berfikir……………………………………………. 18
3. Kekuatan dan Keterbatasan Metode Kerja Kelompok…… 18
2. Alasan Penggunaan Metode Kerja Kelompok…………… 17
1. Pengertian dan Tujuan Metode Kerja Kelompok………… 16
15 C. Metode Kerja Kelompok…………………………………….. 16
2. Pengertian Pembelajaran IPS……………………………
14
12 B. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial……………………. 14 1. Pengertian IPS…………………………………………..
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Belajar ……
1.Kegiatan Siklus I…………………………………………
B. Pembahasan ………………………………………………… 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………….. 52 A. Kesimpulan …………………………………………………. 52 B. Saran ………………………………………………………… 55 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….. 55 LAMPIRAN …………………………………………………………….
DAFTAR TABEL Tabel no:
Halaman
1. Jadwal Penelitian ………………………………………………20
2. Data persentase nilai siswa …………………………………….22
3. Kualifikasi Koefisien Korelasi …………………………………29
4. Data Hasil Tes Siklus I …………………………………………36
5. Data Hasil Tes Siklus II …………………………………………42
6. Data awal Hasil Belajar Siswa …………………………………46
7. Analisis Data Awal Dengan Data Siklus I ……………..……….47
8. Analisis Siklus I Dengan Siklus II ……………………………...48
9. Peningkatan Prestasi dari Data awal, Siklus I, Siklus II ………..48
DAFTAR LAMPIRAN
1. Silabus
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
a. RPP Siklus I
b. RPP Siklus II
3. Kisi-Kisi Soal
a. Kisi-Kisi Soal Siklus I
b. Kisi-Kisi Soal Siklus II
4. Lembar Kerja Siswa Siklus I
5. Lembar Evaluasi Siklus I
6. Lembar Kerja Siswa Siklus II
7. Lembar Evaluasi Siklus
8. Analisis soal siklus I
9. Analisis soal siklus II
10. Analisis reliabilitas siklus I
11. Analisis reliabilitas siklus II 12. a. Foto Kegiatan Pembelajaran Siklus I
b. Foto Kegiatan Pembelajaran Siklus II
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan Ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang kehidupan sosial yang didasarkan pada kajian geografi, ekonomi, antropologi, ketatanegaraan dan sejarah.
Materi IPS tentang letak suatu wilayah merupakan bahan kajian geografi yang terintegrasi dengan bahan kajian ekonomi, politik dan sosiologi dan juga sejarah. Materi tersebut merupakan dasar dari materi- materi selanjutnya yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara manusia, masyarakat, dan alamnya. Selain itu juga dapat memberikan pembelajaran tentang sejarah suatu negara dan menjelaskan arus lalu lintas perdagangan dunia dan sebagainya. Berdasarkan hal tersebut maka materi ini sangat penting untuk dipahami oleh siswa.
Tetapi berdasarkan hasil pengamatan pada siswa kelas VI tahun
pelajaran 2007 / 2008 dan tahun pelajaran 2008 / 2009, sebagian besar siswa mengalami kesulitan untuk menunjukkan letak suatu negara pada Peta Buta, hal tersebut dapat dilihat dari data tes yang menunjukkan pencapaian prestasi siswa pada bahasan ini 63 dan hal ini masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 70,0.
Hasil tersebut merupakan hasil dari proses pembelajaran yang yang berperan sangat besar, sedangkan siswa kurang aktif dan sumber belajarnya juga kurang dimanfaatkan bahkan kadang juga kurang sesuai.
Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, guru IPS kelas VI selaku peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas. Berdasarkan analisa data, ketidakberhasilan pembelajaran tersebut dikarenakan kurang optimalnya siswa dalam proses pencarian konsep tersebut, hal ini terjadi karena siswa hanya menerima informasi dari guru untuk membangun pemahamannya, sehingga yang terjadi hafalan tanpa ada pemahaman makna.
Menurut teori belajar yang dikembangkan oleh J. Peaget (dalam Sanjaya 2008:124) bahwa individu pada dasarnya memiliki kemampuan untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Pengetahuan yang dikonstruksi anak - anak menjadi pengetahuan yang bermakna. Namun pengetahuan yang hanya diperoleh melalui proses pemberitahuan tidak akan menjadi pengetahuan yang bermakna dan hanya bisa diingat sementara saja setelah itu dilupakan.
Melalui kerja kelompok anak dapat bekerjasama untuk menemukan
- letak negara negara asia pada peta buta dengan alat bantu peta, Globe, atau atlas sehingga anak mengalami langsung melalui media yang tersedia, dengan demikian kemungkinan untuk salah persepsi dapat dihindari.
Dengan terbangunnya pemahaman serta pengalaman langsung untuk mencari konsep sendiri, maka dengan metode kerja kelompok di Asia Tenggara pada peta buta bagi siswa kelas VI SDK Gowongan tahun pelajaran 2009/2010.
B. Pembatasan masalah
Dari uraian yang terdapat dalam latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas maka dapat diketahui adanya beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Oleh karena keterbatasan dalam hal waktu dan biaya, maka penelitian ini dibatasi pada peningkatan prestasi belajar siswa yang diteliti hanya terbatas pada belajar kognitifnya saja dengan kompetensi dasar membandingkan kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan permasalahannya secara umum yaitu,” Apakah dengan metode Kerja Kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS materi tentang letak Negara-Negara di Asia Tenggara pada peta buta bagi siswa kelas VI SDK Gowongan semester genap tahun
pelajaran 2009 / 2010, dan seberapa tinggi metode kerja kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS tentang letak negara – negara di Asia Tenggara untuk kelas VI SDK Gowongan tahun pelajaran 2009 / 2010”.
D. Batasan Pengertian
Dengan maksud tidak menimbulkan pertanyaan dan multi tafsir mengenai istilah-istilah kunci dalam penelitian ini, maka dijelaskan seperti dibawah ini :
1. Prestasi belajar adalah taraf sampai dimana siswa mendapat pengetahuan akademik yang dapat diukur dengan suatu alat ukur tertentu. Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah soal tes.
2. Negara-Negara di Asia Tenggara adalah negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang merupakan anggota ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunai Darusalam, Kamboja, Laos, Vietnam, Myanmar.
3. Peta Buta adalah peta yang tidak disertai keterangan-keterangan dari simbol– simbol yang ada.
4. Metode Kerja Kelompok adalah metode mengajar dengan mengkondisikan peserta didik dalam suatu group atau kelompok sebagai satu kesatuan dan diberikan tugas untuk dibahas dalam kelompok tersebut.
E. Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada, peneliti ingin menggunakan mata pelajaran IPS materi tentang letak negara – negara di Asia Tenggara pada peta buta untuk siswa kelas VI SDK Gowongan tahun pelajaran 2009/2010. Dalam penelitian ini masalah akan diatasi dengan penggunaan metode kerja kelompok.
F. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui apakah metode kerja kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar IPS materi tentang letak negara - negara di Asia Tenggara pada peta buta kelas VI SDK Gowongan pada tahun pelajaran 2009/2010.
2. Seberapa tinggi metode peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata
pelajaran IPS materi tentang letak negara-negara di Asia Tenggara untuk siswa kelas VI SDK Gowongan tahun pelajaran 2009/2010. G. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah untuk:
1. Peneliti sendiri
a. Membuka wawasan baru tentang model pembelajaran yang digunakan selain metode ceramah seperti yang biasa digunakan.
b. Merupakan pengalaman baru yang dapat dikembangkan untuk pembelajaran materi lain atau bidng studi lain yang memungkinkan.
c. Memiliki alternatif metode pembelajaran lain selain metode yang biasa digunakan, sehingga pembelajaran dapat dilakukan dengan cara bervariasi dan tidak monoton.
2. Guru
a. Merupakan metode pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan dan dikembangkan.
b. Diharapkan dapat memotivasi untuk melakukan penelitian dengan metode yang sama atau metode yang lain, pada bidang studi yang lain, materi lain, dan kelas yang lain.
3. Sekolah Menambah dokumen hasil penelitian yang dapat menambah bahan bacaan di perpustakaan sekolah yang diharapkan dapat memberi inspirasi dan memacu guru melakukan penelitian yang sama.
4. Prodi PGSD Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu tambahan bacaan PTK dengan menggunakan metode kerja kelompok dalam
5. Bagi Siswa
a. Memiliki pengalaman baru dalam melakukan kegiatan belajar, sehingga diharapkan dapat mengurangi kejenuhan atau kebosanan.
b. Bila metode pembelajaran dilakukan secara berkesinambungan tidak hanya sekali waktu (saat penelitian dilakukan) pada materi-materi lain, prestasi belajar diharapan dapat meningkat.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Prestasi Belajar
1.Pengertian Prestasi Istilah prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie.
Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha (Zainal Arifin, 1990:2-3). Woodwort dan Marquis mendevinisikan prestasi sebagai berikut: “Achievement actual ability and can be measured
directly by the use of test” (1957:58). Prestasi adalah kecakapan nyata dan
dapat diukur maka bersifat sementara dan dapat diukur secara langsung dengan menggunakan test. Karena dapat diukur maka bersifat sementara dan dapat dipengaruhi beberapa faktor yang ada.
Winkel (1984 :64) menyatakan prestasi adalah bukti usaha yang dapat dicapai. Hasil dari usaha pembelajaran perlu diukur secara langsung dengan menggunakan tes atau evaluasi, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran.
Purwanto (1984:33) menyatakan bahwa pelaksanaan evaluasi pembelajaran seorang guru dapat menggunakan dua macam tes, yaitu: tes yang telah distandarkan dan tes buatan guru. Tes yang telah distandarkan adalah tes yang telah melalui proses validasi dan keandalan. Sedangkan tes buatan guru adalah tes yang dibuat guru yang belum melalui proses
Evaluasi digolongkan menjadi evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran. Evaluasi hasil belajar menekankan pada perolehan informasi yang didapat oleh siswa dalam kaitannya dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Sedangkan evaluasi pembelajaran merupakan proses sistematis untuk memperoleh informasi tentang keefektifan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan secara optimal.
Proses pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antar siswa, sumber belajar maupun dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran dikatakan efektif apabila hasil dari pembelajaran tersebut dapat mencapi tujuan yang akan dicapai secara optimal. Ketercapaian tujuan pembelajaran tersebut dapat dilihat dari hasil tes, yang merupakan prestasi dari siswa.
Tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal, ditentukan oleh proses belajar siswa itu sendiri. Tercapainya tujuan pembelajaran yang optimal merupakan awal dari prestasi belajar siswa yang baik. Agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang optimal tersebut, siswa harus memperhatikan beberapa prinsip dalam belajar,yaitu:
1. Belajar berarti mencari makna. Makna diciptakan oleh siswa dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami.
2. Konstruksi makna adalah proses yang terus menerus.
3. Belajar merupakan kegiatan mengumpulkan fakta dan proses mengembangkan pikiran dengan membuat pengertian baru. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman pembelajaran dengan dunia fisik dan lingkungannya.
4. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, tujuan dan motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang dipelajari.
Berdasarkan uraian dan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah usaha yang dapat diukur secara langsung menggunakan test.
2. Pengertian Belajar
Belajar dilakukan siswa dan merupakan kegiatan yang penting untuk meraih peningkatan pengetahuan dan ketrampilan. Dengan adanya suatu kegiatan belajar yang baik, terjadi perubahan pada diri siswa ke arah yang lebih baik. Hal ini ditegaskan oleh Sri Rukmini (1995:59):
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap baik yang diamati maupun tidak diamati secara langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungannya.
Oemar Hamalik (1990:21) mengemukakan pengertian belajar menurut ahli belajar modern belajar adalah satu bentuk pertumbuhan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.
Selanjutnya Sumadi Suryabrata (1998:232) mengidentifikasikan
1) Belajar itu membawa perubahan (dalam arti behavioral changes, aktual maupun potensial) 2) Perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru
3) Perubahan itu terjadi karena usaha (dengan sengaja)
Dari pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan yang disebut belajar adalah merupakan tahapan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman dan hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Tetapi perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan, keadaan gila, lelah, dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai hasil belajar.
3. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dari pelajaran- pelajaran yang diterima atau kemampuan menguasai pelajaran yang diberikan oleh guru, yang selalu dikaitkan dengan tes hasil belajar atau tes prestasi (Mulyono,1995:150). Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan kognitif yang dimiliki oleh siswa dan dipengaruhi juga oleh pengalaman belajarnya.
Prestasi belajar yang diperoleh merupakan suatu hasil dari perubahan karena belajar. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia pengertian prestasi belajar adalah “penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”(Winarno Surakhmad, 1990:700).
Dalam menentukan nilai hasil belajar siswa dilakukan melalui kegiatan penilaian, dengan kata lain pengukuran hasil belajar dilakukan melalui proses evaluasi. Jadi evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran, tingkat keberhasilan tersebut ditandai dengan skala nilai yang berupa huruf, kata, atau angka.
Menurut pendapat Hutabarat (1986:12) hasil belajar terdiri dari 4 golongan, yaitu:
1. Pengetahuan yaitu bentuk bahan informasi, fakta-gagasan, keyakinan, prosedur, hukum, kaidah-staandar dan konsep lainnya.
2. Kemampuan, yaitu bentuk kemampuan untuk menganalisa, memproduksi, mencipta, berpikir, rasional dan menyelesaikan.
3. Kebiasaan dan ketrampilan, yaaitu dalam bentuk kebiasaan perilaku dan ketrampilan dalam menggunakan semua kemampuan.
4. Sikap, yaitu dalam bentuk apresiasi, minat, pertimbangan dan selera. Berdasarkan uraian diatas, prestasi belajar dapat diartikan sebagai tingkat kemampuan aktual siswa yang diukur berupa penguasaan pengetahuan, kemampuan, kebiasaan dan ketrampilan, sikap sebagai hasil dari proses belajar di sekolah yang dilaporkan dalam bentuk raport.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Slameto mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi faktor intern dan faktor ekstern, faktor intern adalah faktor-faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut: 1). Faktor intern, meliputi: a) Faktor jasmaniah terdiri atas faktor kesehatan dan cacat tubuh.
b) Faktor psikologis terdiri atas inteligensi, perhaatian, minat, bakat, motifasi, kematangan, kelelahan. 2). Faktor ekstern, meliputi:
a) Faktor keluarga terdiri atas cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga, dan keadaan keluarga.
b) Faktor sekolah terdiri atas metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, alat pelajaran, waktu sekolah, keadaan gedung, metode belajar, tugas belajar dan disiplin sekolah. Seluruh sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan disiplin membuat siswa disiplin pula, selain itu juga memberi pengaruh yang positif terhadap belajarnya. Banyak sekolah yang dalam pelaksanaan disiplin kurang, sehingga mempengaruhi sikap siswa dalam dalam belajar, kurang bertanggung jawab, karena bila tidak melaksanakan tugas toh tidak diberi sangsi. Hal mana dalam proses belajar, siswa perlu disiplin. Dengan demikian agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin di dalam belajar baik di sekolah, di rumah, dan di perpustakaan. Agar siswa disiplin haruslah guru dan staf disiplin pula.
c) Faktor masyarakat terdiri atas kegiatan siswa dalam masyarakat, massa media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat (Slameto:1998:62). Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut:
1. Faktor yang berasal dari individu sendri. Faktor ini meliputi keadaan fisik, inteligensi, perhatian, bakat, minat, disiplin, motivasi, sikap.
2. Faktor yang berasal dari luar individu itu sendiri. Faktor ini meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor lingkungan / masyarakat, dan faktor situasi seperti keadaan iklim, waktu, dan tempat.
B. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
1. Pengertian IPS
IPS merupakan bidang kajian yang mempelajari politik, ekonomi, budaya dan aspek-aspek lingkungan dari suatu masyarakat pada masa lalu, sekarang dan yang akan datang (Maxim dalam Rismiati:2008).
Ilmu pengetahuan sosial juga membahas hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Lingkungan masyarakat di mana anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada berbagi permasalahan yang akan terjadi di lingkungan sekitarnya. Pendidikan IPS berusaha membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi seseorang sehingga akan menjadikan orang tersebut semakin mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakatnya (Kosasih, 1994).
Pengajaran IPS tidak menekankan kepada aspek teoritis keilmuannya, melainkan lebih ditekankan kepada segi praktis seperti mempelajari, menelaah, mengkaji gejala dan masalah sosial (Sumaat madja, 1980:90), yang dimaksud disini adalah pengajaran IPS tidak hanya ditekankan pada teori saja tetapi memerlukan penerapan dalam kehidupan
Tujuan pelajaran IPS di Sekolah Dasar tercantum dalam kurikulum (2006:375) yang mencakup : (1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; (2) Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir kritis dan logis, rasa ingin tahu, memecahkan masalah; (3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; (4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk ditingkat lokal, nasional, dan global.
2.Pengertian Pembelajaran IPS
Pembelajaran IPS adalah proses membangun pemahaman tentang isi bahan kajian materi IPS pada diri siswa, yang ada pada kegiatan pembelajaran. Pembelajaran IPS berinteraksi dengan aspek-aspek kehidupan manusia dalam masyarakat dan digali dari kehidupan sehari- hari yang nyata di masyarakat
Pembelajaran IPS merupakan proses memadukan berbagai pengetahuan sosial. Pembelajaran IPS juga merupakan sistem pembelajaran yang membahas, menyoroti, menelaah, mengkaji gejala / masalah sosial dari berbagai aspek kehidupan, atau melakukan interaksi antar berbagai aspek kehidupan sosial dalam membahas masalah sosial.
Dalam penelitian ini materi yang dibahas diambil dari kompetensi dasar tentang “Membandingkan kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga” Kompetensi dasar tersebut merupakan topik sejarah, ekonomi, aspek politik yang lainnya. Dari keseluruhan aspek tersebut dalam penelitian ini tidak mendapatkan pembahasan yang sama, dalam hal ini pembahasan tetap menitik beratkan pada topik permasalahan tersebut, yaitu tentang membandingkan kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga yang terkait dengan geografi dan sejarah.
C. Metode Kerja Kelompok
1. Pengertian dan Tujuan Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok adalah metode mengajar dengan mengkondisikan peserta didik dalam suatu group atau kelompok sebagai satu kesatuan dan diberikan tugas untuk dibahas dalam kelompok tersebut.
Menurut Moedjiono (dalam Mulyani Sumantri & H. Johar Permana) metode kerja kelompok adalah format belajar mengajar yang menitikberatkan kepada interaksi antara anggota yang lain dalam satu kelompok guna menyelesaikan tugas-tugas belajar secara bersama-sama. Karena itu guru dituntut untuk mampu menyediakan bahan-bahan pelajaran yang secara manipulatif mampu melibataktifkan anak untuk bekerja sama dan berkolaborasi dalam kelompok.
Penerapan metode kerja kelompok menuntut guru untuk dapat mengelompokan peserta didik secara aktif dan proposional. Seperti yang dijelaskan dalam Strategi Belajar Mengajar (Mulyani Sumantri) pengelompokan peserta didik dalam suatu kelompok dapat didasarkan a. fasilitas yang ada di suatu kelas
b. perbedaan individu mengenai minat belajar dan kemampuan belajar
c. jenis tugas yang diberikan d.wilayah tempat tinggal peserta didik, jauh dekatnya tempat tinggal antar siswa e. perbedaan jenis kelamin (laki-laki atau perempuan)
f. memperbesar partisipasi peserta didik
g. berdasarkan pada Rendom Pembagian kelompok sebaiknya heterogen, supaya merata.
Penggunaan metode kerja kelompok menurut Moedjiono(1993-62) bertujuan untuk: a. Memupuk kemauan dan kemampuan kerjasama
b. Meningkatkan ketrampilan sosial emosional dan intelektual para peserta didik dalam proses belajar mengajar.
c. Meningkatkan perhatian dalam proses dan hasil dari proses belajar mengajar yang seimbang
2. Alasan penggunaan Metode Kerja Kelompok
Penggunaan metode kerja kelompok mempunyai beberapa alasan (Mulyani Sumantri) yaitu sebagai berikut:
a. Peserta didik dapat bekerjasama diantara para peserta didik
b.Mengembangkan kekuatan untuk mencari dan menemukan bahan-bahan untuk melaksanakan tugas d. Kegiatan belajar mengajar lebih menarik bagi siswa
e. Pemanfaatan media pembelaajaraan lebih optimal
3. Kekuatan dan Keterbatasan Metode Kerja Kelompok
a. Kekuatan Metode Kerja Kelompok
1) membuat peserta didik aktif mencari bahan untuk menyelesaikan tugasnya.
2) menggalang kerjasama dan kekompakan dalam kelompok. 3) mengembangkan kepemimpinan peserta didik dan pengajaran ketrampilan berdiskusi dan proses kerja kelompok 4) memupuk rasa saling membantu
b. Keterbatasan Metode Kerja Kelompok
1). Kerja kelompok hanya memberikan kesempatan kepada peserta didik yang aktif dan mampu untuk berperan sedangkan peserta didik yang terbelakang tidak bisa berbuat apa-apa
2). Memerlukan fasilitas yang beragam baik untuk fasilitas fisik dan ruangan maupun sumber – sumber belajar yang harus disediakan.
D. Kerangka Berfikir
Hubungan antara prestasi belajar dengan metode kerja kelompok, terlihat dari keterlibatan siswa pada saat bekerja di dalam kelompok.
Metode kerja kelompok adalah suatu metode yang memungkinkan siswa aktif didalam belajar, hal tersebut dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam menyampaikan ide atau gagasan, berani menyanggah pendapat orang lain dan berani merumuskan suatu pendapat.
Dengan metode kerja kelompok siswa dapat saling membantu, bagi siswa yang kurang mampu mengerjakan tugas dapat bertanya pada teman kelompoknya, sehingga siswa tersebut dapat lebih jelas dan lebih memahami tentang materi tersebut. Sedangkan bagi siswa yang sudah jelas dan lebih mampu mengerjakan tugas berkewajiban untuk membantu siswa yang kurang mampu tersebut.
Dengan demikian metode kerja kelompok dapat memudahkan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran dan memungkinkan siswa lebih mudah juga dalam menangkap materi pelajaran, sehingga prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS materi tentang Negara-Negara di Asia Tenggara Pada Peta Buta dapat meningkat.
E. Hipotesis
Berdasarkan pada kajian teori tersebut di atas, penelitian ini dilakukan dengan harapan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode kerja kelompok siswa dapat bekerja sama dalam belajar dan lebih aktif, sehingga siswa lebih mudah untuk memahami dan menangkap materi pelajaran dengan demikian dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS materi tentang letak negara negara di Asia Tenggara pada peta buta bagi siswa kelas VI SDK Gowongan pada tahun
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian
1.Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SDK Gowongan kelas VI Tahun Pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 10 orang.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran 2009 / 2010.
3. Jadwal Penelitian
Tabel 1: jadwal penelitian
No Kegiatan Th 2010 Januari Februari Maret April Mei Juni
1 Persiapan Penyusunan Kerangka Presentase Kerangka Menyusun Proposal Seminar Proposal Revisi Proposal
Bimbingan dengan Dosen
2. Pelaksanaan Menyiapkan Kelas dan Alat Melaksanakan Tindakan
I Melaksanakan Tindakan
II
3. Menyusun Laporan Menyusun Konsep Laporan Perbaikan laporan / bimbingan Ujian Penyusunan dalam bentuk artikel
4. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di SDK Gowongan yang beralamat di Jln. Penumping JT III /50, Kecamatan Jetis, Yogyakarta
5. Obyek penelitian
Peningkatan prestasi belajar tentang letak Negara-Negara Asia Tenggara pada peta buta.
B. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari satu kali pertemuan (3x35menit)
1. Tahap Persiapan
a.Indentifikasi Masalah Sebelum melaksanakan penelitian ini, peneliti mengidentifikasi masalah tentang prestasi belajar siswa yang berkaitan dengan letak negara- negara di Asia Tenggara pada peta buta, melalui studi pendahuluan.
Tahapan dalam studi pendahuluan pada penelitian ini adalah pembelajaran IPS kelas VI tahun pelajaran 2008/2009 di SDK Gowongan.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan pembelajaran IPS khususnya tentang letak negara-negara di Asia Tenggara pada peta buta.
Hasil studi pendahuluan memperoleh informasi bahwa prestasi siswa tentang letak negara-negara di Asia Tenggara pada peta buta masih rendah. Hal ini terbukti dari data nilai siswa tentang materi tersebut sebagai berikut: Tabel 2: data persentase nilai siswa
NO INDIKATOR KONDISI SIKLUS SIKLUS AWAL
I II
1. Rata-rata nilai ulangan
63
68
70 H
2. Persentase jumlah siswa yang 48% 70% 80% a memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) z
Identifikasi faktor-faktor penyebab belum berhasilnya pembelajaran tersebut antara lain karena pembelajaran masih bersifat monoton oleh guru, siswa pasif dalam pembelajaran dan sumber belajar belum dimanfaatkan secara optimal.
b. Analisis Materi Pembelajaran Kompetensi dasar dari materi ini adalah membandingkan kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga. Waktu yang dialokasikan 6 jam pelajaran atau 2 kali tatap muka.