EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2014 - FISIP Untirta Repository

  EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2014 S K R I P S I Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Pada Program Studi Administrasi Negara Konsentrasi Manajemen Publik

  Disusun oleh :

MAMAN NURALAM

  NIM : 6661081097

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  Motto : “ Perjuangan untuk mendapatkan kesuksesan harus selalu diiringi oleh rasa syukur, kesabaran dan keikh lasan”

  PERSEMBAHAN Untuk kedua Orang Tuaku, Saudara-saudaraku dan Istri Tercinta Yang selalu memberikan semua yang terbaik kepada ku.

  Semoga skripsi ini dapat menjadi awal tanda terima kasih atas seluruh pengorbanan yang telah diberikan demi keberhasilanku.

  

ABSTRAK

Maman Nuralam. NIM. 6661081097. 2015. Program Studi Administrasi

Negara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Skripsi. Evaluasi Kinerja

Pegawai Di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Tahun 2014.

Pembimbing I : Dr. Ayuning Budiati., M.PPM dan pembimbing II :

Listyaningsih, S.Sos., M.Si

  Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang saat ini serta untuk mengetahui seberapa besar persentase kinerja pegawai menurut tanggapan masyarakat sebagai obyek dari pelayanan publik di kantor Kecamatan Sumur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Desain yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari desain deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate area

  

random sampling dengan jumlah sebanyak 96 responden. Pengolahan data

penelitian dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik yakni SPSS Versi 17.

  Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa prosentase kinerja pegawai kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang tahun 2015 sebesar 44% atau lebih kecil dari nilai yang dihipotesiskan sebesar 65%. Berkaitan dengan kinerja yaitu kuantitas, kualitas pekerjaan dan kreatifitas pegawai berada dalam kondisi yang kurang baik dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat. Pimpinan Kecamatan Sumur sebaiknya dapat melakukan evaluasi kinerja pegawai negeri sipil secara lebih menyeluruh berkaitan dengan melakukan pembinaan jiwa korps dan kode etik kerja, pelatihan komputer untuk pemerintahan, peningkatan disiplin kerja dengan menyempurnakan aturan dan tata tertib dalam bekerja, melakukan pengawasan melekat dan memberikan sanksi kepada pegawai yang melanggar peraturan dan tata tertib yang berlaku di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang.

  

ABSTRACT

Maman Nuralam . NIM . 6661081097. 2015. State Administration Studies

Program University of Sultan Ageng Tirtayasa . Thesis. Employee Performance

Evaluation in the Office of Pandeglang District Sumur 2014. Supervisor : Dr.

Ayuning Budiati., M.PPM and mentors II : Listyaningsih, S. Sos., M.Si

This study aimed to evaluate the performance of employees in the Office of

Pandeglang District Sumur at this time and to know how large a percentage of

employee performance according to community feedback as an object of public

service in the office of the District Sumur. The method used is quantitative

method. The design used in this study consisted of descriptive design. The

sampling technique using proportionate random sampling area with a total of 96

respondents. Processing of research data conducted by using statistical test of the

SPSS Version 17. Based on the findings, note that the percentage of employee

performance in the Office of Pandeglang District Sumur in 2015 amounted to

44% or less than the hypothesized by 65%. Relating to the performance of that

quantity, the quality of the work and creativity of employees are in a poor state in

providing public services to the community. Leaders District Sumur should be

able to conduct a performance evaluation of civil servants more thoroughly with

regard to fostering soul corps and the code of ethics of work, computer training

for government, improvement of labor discipline by refining rules and regulations

in work, to supervise the inherent and sanction employees which violate the rules

and regulations applicable in Pandeglang District Sumur.

  Keywords : Employee Performance Evaluation, District Sumur

KATA PENGANTAR

  Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah penulis panjatkan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dalam penyusunan skripsi yang berjudul

  “Evaluasi Kinerja

Pegawai Di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Tahun 2014

  dapat diselesaikan.

  Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang Banten. Penulis bersyukur mendapat bantuan dari semua pihak selama proses penyusunan skripsi serta mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :

  1. Prof. Dr. H. Soleh Hidayat, Drs., M.Pd, sebagai Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si, sebagai Dekan Fakultas Fisip Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  3. Kandung Sapto N., M.Si, sebagai Wakil Dekan I Fakultas Fisip Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  4. Mia Dwianna, S.Ikom., M.Si, sebagai Wakil Dekan II Fakultas Fisip Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Gandung Ismanto, S.Sos., M.M, sebagai Wakil III Dekan Fakultas Fisip Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  6. Rahmawati, S.Sos., M.Si, sebagai Plt. Ketua Program Studi Administrasi Negara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang Banten.

  7. Dr. Ayuning Budiati M.PPM, sebagai pembimbing I yang telah memberikan arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

  8. Listyaningsih, S.Sos., M.Si, sebagai pembimbing II yang telah memberikan arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

  9. Seluruh Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Untirta Banten.

  10. Bapak Dr. Epi Sutiasa, M.Si, selaku Kepala Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang yang telah mengizinkan dan membantu penulis selama melakukan kegiatan penelitian ini.

  11. Bapak E. Hadi Kusuma, SE, selaku Sekretaris Kecamatan yang telah membantu penulis selama proses pengumpulan data penelitian.

  12. Buat kedua orang tuaku, beserta keluarga besarku atas semua pengorbanan yang diberikan kepada penulis selama ini, baktiku untuk orangtuaku.

  13. Buat istriku tercinta, yang setia menemani suami selama penyusunan skripsi ini, I Love U.

  Penulis berharap kritik dan saran dari semua pihak untuk dapat memperbaiki skripsi ini. Semoga karya kecil ini bermanfaat bagi semua pihak.

  Serang, 17 Mei 2015

  

DAFTAR ISI

  Lembar Persetujuan Lembar Pengesahan Lembar Orisinalitas Motto dan Persembahan Abstrak

  Abstract

  Kata Pengantar....................................................................................................................i Daftar Isi..........................................................................................................................iii Daftar Tabel......................................................................................................................vi Daftar Gambar.................................................................................................................vii

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah ……….........................................................................1

  1.2 Identifikasi Masalah ……….............................................................................9

  1.3 Batasan Masalah ………...................................................................................11

  1.4 Rumusan Masalah ……….................................................................................11

  1.5 Tujuan Penelitian ………..................................................................................11

  1.6 Manfaat Penelitian ………................................................................................12

  1.6.1 Manfaat Teoritis ………...........................................................................12

  1.6.2 Manfaat Praktis ………............................................................................12

  BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

  2.1 Deskripsi Teori ……….....................................................................................13

  2.3 Teori Kinerja Pegawai ……………..................................................................15

  2.3.1 Pengertian Kinerja …………………...…............................................15

  2.3.2 Pengertian Evalua si………………….….............................................16

  2.3.3 Pengertian Evaluasi Kinerja …………………...………......................17

  2.3.4 Faktor-faktor dalam Evaluasi Kinerja …………………...……….......18

  2.4 Penelitian Terdahulu ……………….................................................................19

  2.5 Kerangka Berfikir …………….........................................................................21

  2.6 Hipote sis………………………………….……..............................................23

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.1 Metode Penelitian ….........................................................................................24

  3.2 Intrumen Penelitian ………...............................................................................25

  3.3 Jenis dan Sumber Da ta………..........................................................................29

  3.4 Populasi dan Sampel ……….............................................................................29

  3.5 Teknik Pengumpulan da ta………....................................................................33

  3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ……......................................................34

  3.6.1 Teknik Pengumpulan Da ta……..............................................................34

  3.6.2 Tekknik Analisis Data …….....................................................................35

  3.7 Lokasi dan Jadwal Penelitian ………................................................................37

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

  4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian................................... ..........................38

  4.2.1 Karakteristik Responde n......………........................................................40

  4.2.2 Uji Validitas dan Realibilitas...................................................................42

  4.2.2.1 Uji Validitas.................................................................................42

  4.2.2.2 Uji Realibilitas.............................................................................45

  4.2.3 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai................................46

  4.3 Pengujian Hipotesis ………..............................................................................73

  4.4 Interpretasi Hasil Penelitian.......................... ...................................................75

  4.5 Pembahasan......................................................................................................80

  BAB V PENUTUP

  5.1 Simpula n……….………..................................................................................82

  5.2 Sara n…………….………................................................................................82

  Daftar Pustaka Lampiran

  

DAFTAR TABEL

  Hal

Tabel 4.1 Uji Validitas Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur (tahap I)........42Tabel 4.2 Uji Validitas Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur (tahap II)......44Tabel 4.3 Uji Realibilitas Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur...................45Tabel 4.4 Tanggapan Respon Mengenai Pegawai Dapat Menyelesaikan

  Pekerjaan..................................................................................................46

Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Pelayanan Publik saat Terjadi

  Antrian.....................................................................................................47

Tabel 4.6 Tanggapan responden Mengenai Mempercepat Penyelesaian

  Pekerjaan..................................................................................................48

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Ketelitian Pegawai dalam Bekerja....49Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Kerapihan Penyelesaian

  Pekerjaan..................................................................................................50

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Kehati-hatian Dalam Bekerja............51Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Penyimpanan Berkas pekerjaan........52Tabel 4.11 Tanggapan Responden Mengenai Sikap Cekatan dalam Bekerja...........53Tabel 4.12 Tanggapan Responden Mengenai Daya Tanggap Pegawai.....................54Tabel 4.13 Tanggapan Responden Mengenai Pegawai Memiliki Respon yang

  Cepat........................................................................................................55

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Keterampilan Komputerisasi.............56Tabel 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Keterampilan Dalam Pengarsipa.......57Tabel 4.16 Tanggapan Responden Mengenai Latar Belakang Pendidikan

  Pegawai...................................................................................................58

Tabel 4.17 Tanggapan Responden Mengenai Pemberian Arahan dan Petunjuk.......59Tabel 4.18 Tanggapan Responden Mengenai Masa Kerja yang Cukup....................60Tabel 4.19 Tanggapan Responden Mengenai Kemampuan Menyelesaikan

  Masalah....................................................................................................61

Tabel 4.20 Tanggapan Responden Mengenai Keramahan Pegawai..........................62Tabel 4.21 Tanggapan Responden Mengenai Komunikasi yang Baik......................63Tabel 4.22 Tanggapan Responden Mengenai Komunikasi Pimpinan dan

  Bawahan..................................................................................................64

Tabel 4.23 Tanggapan Responden Mengenai Kerjasama Antar Pegawai Dalam

  Menyelesaikan Pekerjaan Sesuai Bidang Kerjanya.................................65

Tabel 4.24 Tanggapan Responden Mengenai Pegawai Memiliki Ide dan

  Gagasan....................................................................................................66

Tabel 4.25 Tanggapan Responden Mengenai Pegawai Dapat Menyerap Aspirasi...67Tabel 4.26 Tanggapan Responden Mengenai Hadir dan Pulang Tepat Waktu.........68Tabel 4.27 Tanggapan Responden Mengenai Mematuhi Tata Tertib..............,........69Tabel 4.28 Tanggapan Responden Mengenai Mengenakan Atribut Kepegawaian...70Tabel 4.29 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai................................71

  

DAFTAR GAMBAR

  Hal

Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

  ……….....………...40 Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia................

  ……….....………..41 Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan..... ……….....………...41 Gambar 4.4 Pengukuran Kinerja Secara Kontinum........................

  ……….....………..75

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Birokrasi merupakan suatu sistem kerja yang berdasarkan atas tata hubungan kerja sama antara jabatan-jabatan secara langsung mengenai persoalan yang formil menurut prosedur yang berlaku dan tidak adanya rasa sentimen tanpa emosi atau pilih kasih, tanpa pamrih dan prasangka. Menurut Subarsono (2012:14), birokrasi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengorganisir secara teratur suatu pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang.

  Tata Pemerintahan yang baik (Good Governence) menjadi slogan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan mulai dari pusat hingga daerah ini memerlukan Pegawai Negeri Sipil sebagai penggerak instansi pemerintah yang memiliki kecakapan kerja, memiliki kedisiplinan, dapat bekerjasama dengan baik, memiliki daya tanggap, bertanggung jawab serta taat kepada aturan hukum. Jika hal ini dilaksanakan secara terprogram (sistemik) dan berkelanjutan dapat meningkatkan kinerja instansi pemerintah dalam memberikan pelayanan- pelayanan kepada masyarakat.

  Sebagai salah satu provinsi yang tergolong muda baru yang baru berdiri selama kurang lebih 12 tahun, Provinsi Banten sampai saat ini terus berupaya untuk dapat melaksanakan tata kelola aparatur pemerintahannya baik pada tingkatan provinsi hingga tingkatan kabupaten. Secara geografis, Provinsi Banten Pulau Sumatera dan Pulau Jawa serta berbatasan dengan Jakarta sebagai Ibukota Negara. Posisi ini sangat menguntungkan bagi perkembangan kegiatan perekonomiannya, bila pemerintah daerah dapat menggunakan kesempatan dan memanfaatkan segala sumber daya yang dimilikinya secara optimal.

  Strategisnya letak Provinsi Banten berpotensi menarik masyarakat luar Banten untuk hidup dan menetap di Provinsi ini. Hal ini tentunya perlu mendapat perhatian dari aparatur pemerintahan yang ada dalam rangka memberikan pelayanan publik kepada masyarakat Banten. Semakin heterogen masyarakatnya maka akan semakin kompleks pula masalah yang harus ditangani oleh pemerintah daerah setempat. Oleh karena itu dibutuhkan pegawai negeri sipil yang profesional dan dapat diandalkan.

  Kewajiban pegawai negeri sipil memberikan pelayanan publik tertuang didalam Undang

  • – undang No 43 Tahun 1999, pada pasal 3 menyatakan bahwasanya pegawai negeri sipil berkedudukan sebagai pegawai negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara professional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintah dan kegiatan pembangunan.

  Kemudian guna dapat mengemban tugas tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai negeri sipil ialah dengan melakukan pembinaan jiwa dan korps pegawai negeri sipil pada seluruh aparatur pemerintahan yang ada di Provinsi Banten maupun di tiap Kabupaten, termasuk di dalamnya aparatur pemerintahaan di Kabupaten Pandeglang. Upaya Pemerintah No 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil yang didalamnya menerangkan kewajiban dan larangan yang harus dipatuhi oleh setiap pegawai negeri sipil. Dengan adanya peraturan pemerintah tersebut diharapkan pegawai negeri sipil akan lebih termotivasi untuk meningkatkan kinerja atau prestasi kerjanya.

  Menurut Syamsudin (2007 : 42), pegawai negeri sipil dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya memiliki tiga (3) peranan. Hal ini tentunya juga berlaku untuk pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang baik yang pegawai sudah diangkat menjadi pegawai negeri sipil maupun pegawai yang masih honorer. Adapun 3 peranan tersebut sebagai berikut : 1. Pegawai kecamatan sebagai pengembang misi organisasi.

  Sebagai pengembang misi organisasi, pegawai Kantor Kecamatan Sumur diharapkan dapat menjadi penggagas ide dan inovasi untuk dapat mengembangkan daerah-daerah yang ada di lingkungan kecamatannya yang bertujuan untuk membangun kemandirian masyarakat dan membangkitkan atau menstimulasi kegiatan penduduk khususnya yang berkaitan dengan kegiatan perekonomian demi upaya pemerataan pembangunan.

  2. Pegawai kecamatan sebagai pimpinan organisasi Sebagai pimpinan organisasi, Kantor Kecamatan Sumur merupakan instansi puncak di Daerah Sumur yang menaungi desa-desa atau kelurahan yang berada di lingkungan kecamatannya. Di dalam desa tersebut, terdapat berbagai macam organisasi baik organisasi formal (pemerintah desa, Kodim, Polsek, sekolah, puskesmas, dan lain sebagainya) maupun organisasi non formal (badan usaha perseorangan maupun kelompok, ormas, paguyuban dan lain sebagainya) yang membutuhkan arahan serta kerjasama agar segala kebijkana maupun tindakan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi tersebut sesuai dengan mekanisme atau prosedur yang ada dan tidak melanggar peraturan hukum yang berlaku.

  3. Pegawai kecamatan sebagai pekerja Sebagai pekerja, pegawai kecamatan memiliki fungsi untuk dapat menjalankan kegiatan keadministrasian dan tugas-tugas lainnya yang ada di Kantor Kecamatan. Dengan kata lain, pegawai kecamatan harus

  Berkaitan dengan pelayanan publik, pegawai di Kantor Kecamatan Sumur harus berpedoman kepada asas transparansi dan akuntabilitas serta mengatur dengan jelas hak dan kewajiban pemberi pelayanan (pegawai Kecamatan Sumur) dan yang diberi pelayanan (masyarakat Kecamatan Sumur). Tidak dapat diingkari bahwa rakyat atau masyarakat pada setiap daerah memiliki hak untuk mengawasi jalannya instansi pemerintahan, yakni pegawai di Kantor Kecamatan Sumur.

  Kegiatan pengawasan dan penyampaian keluhan bisa disampaikan secara langsung kepada instansi pelaksananya yakni Kecamatan Sumur maupun melalui lembaga-lembaga perwakilan rakyat seperti tokoh-tokoh di desa, ormas dan lain sebagainya. Menurut Ikhsan (2009 : 3-4), menyatakan bahwa instansi yang bertugas sebagai penyelenggara jasa pelayanan publik harus memiliki kemauan dan proaktif terhadap upaya-upaya perbaikan atau peningkatan kinerjanya serta memberikan ruang publik bagi masyarakat yang ingin menyampaikan pendapat baik berupa penilaian, evaluasi, keluhan, saran dan pengawasan.

  Saat ini, bentuk-bentuk dari pelayanan publik yang dapat dilakukan oleh Kecamatan Sumur kepada masyarakat Kecamatan Sumur baik secara langsung maupun melalui perwakilan petugas dari desa (kelurahan) disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 1.1 Pelayanan Publik dari Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang No Jenis Pelayanan Lama Waktu

  1 KTP elektronik (e-ktp)

  2

  • – 3 minggu

  2 Kartu keluarga (KK)

  2

  • – 3 minggu

  

No Jenis Pelayanan Lama Waktu

  5 Pajak bangunan dan bumi

  1

  • – 2 minggu

  6 Keterangan penduduk / domisili

  20

  • – 30 menit

  7 Surat nikah

  2

  • – 3 minggu

  8 Surat jual beli hewan

  20

  • – 30 menit

  9 Surat keterangan tidak mampu

  15

  • – 20 menit

  10 SKCK

  20

  • – 30 menit

  11 Surat kematian

  10

  • – 20 menit

  12 Surat bepergian

  20

  • – 30 menit Sumber : Data Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang, 2014

  Dalam rangka mengetahui kinerja pegawai di kantor Kecamatan Sumur berkaitan dengan pelayanan publik diperlukan sebuah evaluasi kinerja.

  Pelaksanaan evaluasi kinerja bertujuan untuk mengetahui pencapaian atau realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian visi dan misi dengan cara pemberian penilaian guna perbaikan pelaksanaan suatu kegiatan atau program untuk masa yang akan datang.

  Menurut Gandung (2010 : 157), hasil evaluasi kinerja dapat diperoleh dengan cara melakukan pengukuran (kuantifikasi) kinerja yang diperlukan untuk dapat memberikan penilaian seberapa besar perbedaan (gap) antara kinerja aktual saat ini dengan kinerja yang diharapkan. Dengan diketahuinya perbedaan (gap) tersebut, maka upaya perbaikan dan peningkatan kinerja dapat dilakukan.

  Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, diketahui bahwa ditemukan beberapa kondisi faktual yang diduga sebagai masalah atau hambatan dengan kinerja pegawai kantor kecamatan. Permasalahan-permasalahan tersebut menjadi gambaran keseharian dari aktifitas pegawai kantor Kecamatan Sumur.

  Pertama , adalah pegawai kantor Kecamatan Sumur sering ditemukan terlambat masuk kerja dari jam masuk kerja yang seharusnya yakni jam 7.30 Wib.

  Selain itu, terdapat beberapa pegawai kantor kecamatan yang tidak masuk kerja tanpa keterangan atau membolos, bermain game di saat jam kerja, istirahat sebelum tiba waktu istirahat, pulang sebelum waktunya tanpa izin pimpinan untuk mengurus keperluan pribadi, jarang ada pegawai yang ada di ruang piket kantor sebagai front office dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat (Sumber : penelitian lapangan dan lampiran daftar hadir pegawai, 2014).

  Kedua , pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat secara langsung

  maupun melalui perwakilan dari sekretaris desa (carik) untuk mengurus KTP elektronik (e-KTP), pembuatan kartu keluarga (KK) serta akte kelahiran terkesan dipersulit oleh oknum pegawai kantor Kecamatan Sumur. Bentuk dipersulitnya kepengurusan tersebut seperti menunda pelayanan, meminta berkas persyaratan yang sebenarnya tidak diperlukan, lama waktu pemerosesan e-ktp dan kartu keluaraga hingga satu setengah bulan dimana waktu normalnya adalah 2-3 minggu serta terdapat oknum pegawai yang meminta sejumlah uang dalam bentuk isyarat agar permintaan dapat lebih cepat diproses (Sumber : hasil wawancara dengan Sekretaris Desa Sumber Jaya, Hari selasa, 10 Juni 2014).

  Ketiga , pegawai Kantor Kecamatan Sumur dianggap kurang berkompeten.

  Hal ini ditunjukkan dari 28 pegawai Kantor Kecamatan Sumur hanya ada 5 orang terdapat pegawai satpol PP yang bertugas sebagai pegawai Kantor Kecamatan Sumur yang sebenarnya tidak tercatat sebagai pegawai Kecamatan Sumur secara sah atau legal (Sumber : hasil wawancara dengan Sekretaris Desa Kerta Mukti, Hari Kamis, 12 Juni 2014).

  Keempat , pegawai Kantor Kecamatan Sumur dianggap tidak memiliki

  kecakapan kerja yang memadai. Hal ini ditunjukkan dengan pegawai tidak mengerti prosedur atau mekanisme kerja untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan seperti tidak hafal syarat-syarat pembuatan surat keterangan tidak mampu, pengurusan STPT tanah, surat keterangan izin usaha kecil menengah dan lain sebagainya. Namun hal yang cukup memprihatinkan adalah etos kerja dan keterampilan pegawai dalam memberikan pelayanan publik kurang baik yang akhirnya membangun citra negatif kepada Kantor Kecamatan Sumur yang dinilai oleh masyarakat tidak bisa bekerja dengan baik(Sumber : hasil wawancara dengan masyarakat Sumber Jaya, Hari selasa, 10 Juni 2014).

  Kelima , pegawai Kantor Kecamatan Sumur tidak pernah melakukan

  pembinaan kepada aparatur pemerintahan desa atau kelurahan berkaitan dengan mekanisme dan kegiatan keadministrasian publik. Akibat dari tidak dilaksanakannya pembinaan atau penyuluhan tersebut, banyak sekretaris desa (carik) yang menjadi bingung apabila dimintai untuk mengurus berkas-berkas yang mereka inginkan seperti pembuatan e-ktp, kartu keluarga, surat pengantar SKCK, surat keterangan domisili, surat keterangan tidak mampu dan lain sebagainya(Sumber : hasil wawancara dengan Kepala Desa Kerta Jaya, Hari

  Keenam , terdapat beberapa oknum pegawai Kantor Kecamatan Sumur yang

  terindikasi terlibat pelanggaran netralitas PNS dalam hal politik. Hal tersebut terlihat oleh peneliti dalam observasi awal di lapangan, ada oknum PNS yang membicarakan dan mengarahkan PNS terhadap partai politik tertentu ketika jam kerja masih berlaku pada momen pemilihan presiden periode tahun 2014.

  Terkadang oknum pegawai tersebut menggunakan fasilitas Kantor untuk kegiatan mobilisasi dan kampanye yang dilakukan secara terang-terangan (Sumber : hasil wawancara dengan masyarakat Sumber Jaya, Hari selasa, 10 Juni 2014).

  Ketujuh , tidak adanya pemberian penghargaan dan sanksi (reward and

punishment ). Dalam hal pemberian penghargaan hampir tidak pernah

  dilaksanakan sama sekali di Kantor Kecamatan Sumur. Sedangkan sanksi hukuman hanya dilakukan dalam bentuk teguran lisan saja padahal kesalahannya mengharuskannya diberikan sanksi dalam bentuk lain yang lebih tegas (Sumber : hasil wawancara dengan Sekretaris Desa Sumber Jaya, Hari selasa, 10 Juni 2014).

  Kedelapan , Kepala Camat jarang melakukan pengawasan dan evaluasi

  berkaitan dengan kinerja dari pegawainya. Hal ini dipengaruhi karena Kepala Camat lebih sering pergi ke luar dan jarang berada di Kantor Kecamatan Sumur sehingga pegawai tidak dapat dikontrol pekerjaannya. Di samping itu, Kepala Camat dinilai tidak memiliki kepemimpinan yang kuat dan berkarakter sehingga mampu mengontrol kerja dari bawahannya (Sumber : hasil wawancara dengan masyarakat Sumber Jaya, Hari selasa, 10 Juni 2014).

  Berdasarkan fenomena permasalahan diatas yang saat ini terjadi di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang tentunya akan memberikan dampak yang kurang baik yakni menurunnya kinerja pegawai yang bekerja di Kecamatan Sumur. Selain itu, apabila hal ini tidak segera ditindaklanjuti maka opini masyarakat yang akan terbentuk nantinya adalah pegawai Kantor Kecamatan Sumur diragukan kredibilitasnya serta memperoleh pencitraan yang kurang baik.

  Hal ini menarik dan mendorong peneliti untuk melakukan kajian lebih mendalam mengenai kinerja Pegawai pada kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten yang kemudian peneliti tetapkan sebagai lokasi penelitian. Penelitian ini kemudian diangkat dalam bentuk skripsi yang berjudul “Evaluasi Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten

  Pandeglang Tahun 2014

1.2 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti melakukan identifikasi masalah berkaitan dengan kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang sebagai berikut :

  1. Pegawai kantor Kecamatan Sumur sering ditemukan terlambat masuk kerja dari jam masuk kerja yang seharusnya yakni jam 7.30 Wib, tidak masuk kerja tanpa keterangan, bolos kerja, bermain game di saat jam kerja, istirahat sebelum tiba waktu istirahat, pulang sebelum waktunya tanpa izin pimpinan untuk mengurus keperluan pribadi, jarang ada

  2. Pelayanan publik untuk mengurus KTP elektronik (e-KTP), pembuatan kartu keluarga (KK) serta akte kelahiran terkesan dipersulit oleh oknum pegawai kantor Kecamatan Sumur.

  3. Pegawai Kantor Kecamatan Sumur dianggap kurang berkompeten khususnya dalam mengoperasikan komputer. Hal ini ditunjukkan dari 28 pegawai Kantor Kecamatan Sumur hanya ada 5 orang yang dapat mengoperasionalkan komputer. Selain itu, saat ini terdapat pegawai satpol PP yang bertugas sebagai pegawai Kantor Kecamatan Sumur yang sebenarnya tidak tercatat sebagai pegawai yang sah.

  4. Pegawai Kantor Kecamatan Sumur dianggap tidak memiliki kecakapan kerja yang memadai. Hal ini ditunjukkan dengan pegawai tidak mengerti prosedur atau mekanisme kerja untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan.

  5. Pegawai Kantor Kecamatan Sumur tidak pernah melakukan pembinaan kepada aparatur pemerintahan desa atau kelurahan berkaitan dengan mekanisme dan kegiatan keadministrasian publik.

  6. Terdapat oknum pegawai Kantor Kecamatan Sumur yang terindikasi terlibat pelanggaran netralitas PNS dalam hal politik. Oknum pegawai membicarakan dan mengarahkan PNS terhadap partai politik tertentu ketika jam kerjadan menggunakan fasilitas Kantor untuk kegiatan mobilisasi dan kampanye yang dilakukan secara terang-terangan.

  7. Tidak adanya pemberian penghargaan dan sanksi (reward and

  8. Pimpinan Kecamatan yakni Kepala Camat jarang melakukan pengawasan dan evaluasi berkaitan dengan kinerja dari pegawainya.

  Hal ini dipengaruhi karena Kepala Camat lebih sering pergi ke luar dan jarang berada di Kantor Kecamatan Sumur.

  1.3 Batasan Masalah

  Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti memberikan batasan masalah guna memperkecil fokus pembahasan dalam penelitian ini yakni mengenai

  “Evaluasi Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Tahun 2014 ”.

  1.4 Rumusan Masalah

  Adapun rumusan masalah yang telah berhasil peneliti lakukan yakni “Bagaimana hasil evaluasi kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang tahun 2014 ?

  ”

  1.5 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui evaluasi kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang.

1.6 Manfaat Penelitian

  Dari judul penelitian “Evaluasi Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan

  Sumur Kabupaten Pandeglang Tahun 201 4”, peneliti berharap akan memberikan manfaat yang berarti baik secara teoritis maupun secara praktis. Berikut ini manfaat yang diharapkan oleh peneliti yang antara lain :

  1.6.1 Manfaat Teoritis

  1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan mengenai instansi pemerintah terkait.

  2. Diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran khususnya bagi pengembangan ilmu Administrasi Negara.

  3. Diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya yang memiliki kesamaan variabel penelitian.

  1.6.2 Manfaat Praktis

  1. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan saran yang tepat dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai sehingga Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dapat meningkatkan kinerja pegawai dan dapat memberikan pelayanan publik secara prima.

  2. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang.

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

  2.1 Deskripsi Teori

  Menurut Sugiyono (2010 : 55), teori merupakan seperangkat konsep asumsi generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi. Deskripsi teori ini merupakan acuan dasar dalam menunjang sebuah penelitian, sebagaimana yang peneliti lakukan. Pada bagian deskripsi teori ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui teori-teori apa saja yang digunakan sebagai referensi yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori kinerja pegawai. Adapun penjelasan dari teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini.

  2.2 Teori Organisasi Publik Organisasi pada dasarnya seperti sebuah organisme yang memiliki siklus

kehidupan. Organisasi dalam siklus hidupnya mengalami masa-masa layaknya

manusia seperti lahir, tumbuh, dewasa, tua dan mati. Namun agak berbeda sedikit

dengan manusia, organisasi dapat senantiasa diperbaharui. Ketika siklusnya mulai

menurun, organisasi harus segera berbenah dan menyesuaikan dengan

lingkungannya agar dapat sejalan dengan perkembangan zaman.

  Publik berasal dari bahasa latin “Public” yang berarti “of people” yaitu berkenaan dengan masyarakat. Menurut Syafi ’i (1999 : 22), mendefinisikan

  14

  

harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai norma

yang mereka miliki. Dengan kata lain publik tidak langsung diartikan sebagai

penduduk, masyarakat, warga negara ataupun rakyat, karena kata-kata tersebut

berbeda.

  Organisasi publik sering identik dengan organisasi pemerintah yang dikenal

sebagai birokrasi pemerintah. Menurut Taliziduhu (1999 : 14), mendefinisikan

organisasi publik sebagai berikut : “Organisasi yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan msyarakat akan jasa publik dan layanan kemasyarakatan

”.

  Menurut Sutarto (2002 : 25), organisasi publik dapat didefinisikan sebagai berikut : “Kerangka struktur dalam mana pekerjaan dari banyak orang dilakukan untuk pencapaian maksud bersama

  ”.

  Selain itu, organisasi publik merupakan organisasi terbesar yang mewadahi

seluruh lapisan masyarakat dengan ruang lingkup Negara dan mempunyai

kewenangan yang absah (terlegitimasi) di bidang politik, administrasi

pemerintahan, dan hukum secara terlembaga sehingga mempunyai kewajiban

melindungi warga negaranya, dan melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula

memungut pajak serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan hukum.

  Organisasi ini bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat demi

kesejahteraan sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi sebagai pijakan dalam

kegiatan operasionalnya. Organisasi publik berorientasi pada pelayanan kepada

masyarakat tidak pada keuntungan. Menurut Thoha (2001 :58), memprediksi

  15

  

penataan organisasi, dimana organisasi dimasa mendatang akan mempunyai sifat-

sifat yang unik.

  Struktur organisasi formal akan mengalami penambahan dan perubahan

yang bervariasi, sehingga banyak dijumpai organisasi-organisasi baru tanpa

menganalisis lebih lanjut struktur formal yang ada. Sehingga banyak dijumpai

organisasi-organisasi tandingan yang nonstruktural. Keadaan seperti ini sering

dinamakan gejala proliferation dalam organisasi. Suatu pertumbuhan yang cepat

dari suatu organisasi, sehingga banyak dijumpai organisasi-organisasi formal yang

nonstruktural yang dibentuk untuk menerobos kesulitan birokrasi.

2.3 Teori Kinerja Pegawai

2.3.1 Pengertian Kinerja

  Kinerja merupakan aspek penting dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Dengan kinerja pegawai yang baik pada suatu perusahaan, maka perusahaan tersebut akan dapat mencapai tujuan yang diinginkannya.

  Menurut Cordoso Gomes (2006 : 135), mendefinisikan kinerja sebagai berikut ini : “Catatan outcome yang dihasilkan fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama periode waktu tertentu

  ”. Menurut Anwar Prabu (2011 : 67), mendefinisikan kinerja sebagai berikut :

  “Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya ”.

  16 Adapun menurut Sedarmayanti (2007 : 14), memberikan pengertian kinerja yaitu : “Hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan seperti standar hasil kerja, target dan sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama

  ”. Menurut Winardi (2003 : 118), mengatakan bahwa pengertian kinerja sebagai berikut : ““Tingkatan hingga dimana tujuan-tujuan dicapai. Dengan demikian kinerja sinonim dengan hasil pekerjaan

  ”. Menurut Pasolong (2007 : 176), mendefinisikan kinerja adalah : “Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dalam hal ini jika hasil kerja ingin menempati nilai baik maka dalam bekerja harus benar-benar disiplin dalam segala hal yang positif.

  Dari pengertian-pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya selama waktu tertentu.

2.3.2 Pengertian Evaluasi

  Rangkaian dari fungsi pengawasan dalam manajemen salah satunya adalah penilaian (evaluating). Proses evaluasi atau penilaian sangat penting dalam proses manajemen, karena dalam evaluasi itulah dapat dipastikan ada atau tidak adanya kemajuan manajemen dalam menuju sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

  Dengan evaluasi yang sistematik dan tepat dapat diketahui adanya kemunduran

  17 Menurut Taliziduhu (2003 : 201), mendefinisikan evaluasi adalah : “Proses pembandingan antara standar dengan fakta dan analisis hasilnya”.

  Selain itu, menurut Payaman (2005 : 105), mendefinisikan penilaian (evaluasi) sebagai berikut :

  ”Suatu proses mengestimasi atau menetapkan nilai, penampilan, kualitas atau status dari beberapa objek, orang atau benda.

  Berdasarkan pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan evaluasi adalah serangkaian upaya untuk menilai dan membandingkan sejauhmana kesesuaian antara hasil yang dicapai dengan hasil semestinya (target).

2.3.3 Pengertian Evaluasi Kinerja

  Pada dasarnya evaluasi kinerja merupakan bagian dari fungsi manajemen yang penting yaitu evaluasi dan pengawasan. Evaluasi kinerja merupakan metode dan proses penilaian dan pelaksanaan tugas seseorang atau sekelompok orang atau unit-unit kerja organisasi atau instansi.

  Menurut Payaman (2005 : 73), evaluasi kinerja juga dapat berarti sebagai penilaian kinerja sebagai bahwa : “Suatu gambaran yang sistematis tentang kebaikan dan kelemahan dari pekerjaan dari individu atau kelompok. Meskipun ada diantara masalah teknis (seperti pemilihan format) dan masalah manusianya itu sendiri (seperti resistansi penilai, dan adanya hambatan hubungan antar individu), yang kesemuanya itu tidak dapat teratasi oleh penilai kinerj a”. Selain itu, menurut Anwar Prabu (2005 : 75), mendefinisikan evaluasi atau penilaian kinerja sebagai berikut :