PENGARUH KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI PUSKESMAS KALOSI KECAMATAN ALLA KABUPATEN ENREKANG
PENGARUH KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PERAWAT TERHADAP KEPUASAN
PASIEN RAWAT INAP DI PUSKESMAS KALOSI KECAMATAN ALLA KABUPATEN
ENREKANG
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar
Sarjana sosial (S.Sos) pada Jurusan Ilmu komunikasi
Pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Alauddin Makassar
Oleh
MIRNAWATI SYARIF
NIM. 50700109033
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan penuh kesadaran, penyusun yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan
bahwa skripsi ini benar bahwa hasil karya penyusun sendiri. Jika di kemudian hari terbukti
bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau
seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.Makassar, 21 November 2013 Penyusun, Mirnawati Syarif NIM : 50700109033
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing penulisan skripsi saudari Mirnawati Syarif, NIM : 50700109033,
Mahasiswa Jurusan ilmu Komunikasi UIN Alauddin Makassar, setelah dengan saksama meneliti
“Pengaruh Komunikasi dan mengoreksi skripsi yang bersangkutan dengan judul,Antarpribadi Perawat Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Puskesmas Kalosi
Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang”, memandang bahwa Skripsi tersebut telah memenuhi
syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui untuk diajukan ke sidang munaqasyah.Demikian persetujuan ini diberikan untuk diproses lebih lanjut.
Makassar, 21 Oktober 2013 Pembimbing I Pembimbing II Dra. Hj. Murniaty Sirajuddin, M. Pd Dr. H. Kamaluddin TajibuM. Si
NIP. 19530302 198403 2001 NIP. 19530302 198403 2001
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Perawat Terhadap
Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Puskesmas Kalosi Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang”
yang disusun oleh Saudari Mirnawati Syarif, NIM : 50700109033, Mahasiswa Jurusan ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, telah diuji dan dipertahankaan
dalam sidang Munaqasyah yang diselenggarakan pada hari .............. November 2013
dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam
fakultas dakwah dan komunikasi, jurusan ilmu komunikasi dengan beberapa perbaikan.November 2013 M Muharram 1435 H
DEWAN PENGUJI
Ketua : Dr. Nurhidayat M. Said. M. Ag (................................. ) Sekretaris : Ramsiah Tasruddin, S.Ag.,M.Si (..................................) Munaqisy I : Dra. Hj. Sitti Trinurmi, M. Pd (..................................) Munaqisy II : Dra. Audah Mannan, M. Ag (..................................) Pembimbing I : Dra. Hj. Murniaty Sirajuddin, M.Pd (..................................) Pembimbing II : Dr. H. Kamaluddin Tajibu, M.Si (..................................)
Diketahui Oleh :
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Alauddin Makassar
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Perawat Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Di
Puskesmas Kalosi Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang” dapat terselesaikan. Salam dan
Shalawat tak lupa pula penulis haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad saw, yang telah
membawa kita semua dari alam kegelapan menuju alam terang benderang, dari dunia kebodohan
menuju dunia yang penuh dengan ilmu pengetahuan.Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat utama, dalam meraih gelar Sarjana
Sosial (S.Sos) pada Jurusan ilmu komunikasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas
Islam Negeri (UIN ) Alauddin Makassar.Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penulisan skripsi ini,
mengingat terbatasnya waktu, pengetahuan, dan kemampuan penulis. Dengan penuh kerendahan
hati penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca yang nantinya akan
berguna dimasa yang akan datang.Menyusun skripsi ini tak sedikit kesulitan dan hambatan yang harus dihadapi dan dialami
penulis, baik menyangkut pengaturan waktu, pengumpulan data, maupun biaya yang tidak
sedikit. Namun kerja keras dan keungguhan hati serta dorongan dan motifasi dari berbagai pihak
Ucapan terimah kasih yang terdalam, penulis hanturkan buat kedua orang tua yang selalu
memberikan kasih sayang bapak Syarif.R dan ibu Senaba untaian doa dukungan dan bantuan
baik moril maupun materil serta selalu memberikian semangat kepada penulis sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan.Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan tidak terlepas juga dari bantuan dan bimbingan
dari bernagai pihak, untuk segalanya itu, penulis menghanturkan terimah kasih yang setulusnya
dan penghargaan yang tak terhingga kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H. A. Qadir Gassing, H. T, MS. selaku Rektor UIN Alauddin Makassar.
2. Ibu Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, Ibu Dr.Hj Muliaty
Amin, M.Ag yang telah memberikan segala bantuan kepada penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
3. Ibu Ramsiah Tasruddin, S.Ag.M.Si dan Dra. Audah Mannan, M.Ag selaku ketua dan
sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan arahan dan bimbingan yang sangat bermanfaat.4. Ibu Dra. Hj. Murniaty Sirajuddin, M. Pd selaku dosen pembimbing I dan Bapak Dr. H.
Kamaluddin Tajibu, M. Si selaku dosen pembimbing II dengan penuh perhatian telah memberikan dukungan dan waktu yang telah diluangkan untuk membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Semua dosen dan staf pegawai fakultas Dakwah dan komunikasi terkhusus Bapak/Ibu dosen
Jurusan ilmu Komunikasi UIN Alauddin Makassar, terima kasih atas segala ilmu dan
6. Kepada Kepala Puskesmas Kalosi Enrekang yang telah memberikan izin kepada penulis
untuk melaksanakan penelitian di Puskesmas Kalosi Enrekang, serta para perawat dan pegawai puskesmas yang membantu penulis selama penelitian berlangsung.7. Buat kakak-kakakku, juslifa, juneda, wahida, hasriani, aswar, misdayani segala dukungan dan kasih sayangnya selamanya menjadi motivasi dan hadiah berharga bagi penulis.
8. Teman-teman Jurusan ilmu Komunikasi Angkatan 2009 : Nurhikmah, Andi Rini Pratiwi,
Fitriani Dewi Rahayu, Sarni, Alqoriah Etik, Iswar Ramadhan, Ilham Saputra, Haeril, dan yang tidak saya sebuktan namanya kebersamaan kini menorehkan berjuta warna dan kelak menyisakan kenangan indah dan penuh makna.Akhirnya, semoga skripsi ini dapat berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan
terutama untuk mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UIN Alauddin Makassar dan semoga
semua kerja keras serta kesabaran yang dilakukan selama menyelesaikan skripsi ini bernilai
ibadah dimata Sang Khalik, Amin….Makassar, 21 Oktober 2013 Penulis Mirnawati syarif
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI............................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... iii
PENGESAHAN SKRIPSI.................................................................................. iv
KATA PENGANTAR......................................................................................... v
DAFTAR ISI........................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
ABSTRAK ........................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah … ................................................................
1 B. Rumusan Masalah ..............................................................................
4 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................
4 D. Hipotesis Penelitian ............................................................................
5 E. Definisi Operasional Variabel.............................................................
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunnikasi 1. Definisi Komunikasi ......................................................................
9 2. Karakteristik Komunikasi ..............................................................
12
B. Komunikasi Antarpribadi 1. Pengertian Komunikasi Antarpribadi.............................................
22 D. Populasi dan Sampel ...........................................................................
37 D. Analisis Regrei Linier ........................................................................
34 C. Analisis Penerapan Komunikasi Antarpribadi Perawat Terhadap Pasien Rawat Inap di Puskesmas Kalosi Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang .............................................................................................
30 B. Karakteristik Responden .................................................................... .
27 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Puskesmas Kalosi Enrekang .................................
25 F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data .................................................
23 E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................
22 C. Sumber Data........................................................................................
13 2. Tujuan Komunikasi Antarpribadi ..................................................
22 B. Waktu dan Lokasi Penelitian ..............................................................
20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian....................................................................................
19 C. Pengertian Perawat ............................................................................
18 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan .................
16 C. Kepuasan Pasien 1. Pengertian Kepuasan Pasien ..........................................................
15 3. Karakteristik Komunikasi Antarpribadi.........................................
56
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ..........................................................................................
62 B. Implikasi Penelitian..............................................................................
63 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS
DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1. Struktur Organisasi Puskesmas Kalosi Enrekang ............................
33 Gambar 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..........................
35 Gambar 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Umur........................................
37 Gambar 4.4. Frekuensi Komunkasi Antarpribadi .................................................
39 Gambar 4.5. Distribusi Komunikasi Antarpribadi Melalui Keterbukaan .............
42 Gambar 4.6. Distribusi Komunikasi Antarpribadi Melalui Kesamaan.................
44 Gambar 4.7. Distibusi Frekuensi Kepuasan Pasien ..............................................
46 Gambar 4.8 Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien Melalui Bukti Fisik ............
48 Gambar 4.9 Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien Melalui Daya Tanggap .......
50 Gambar 4.10. Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien Melalui Jaminan .................
52 Gambar 4.11. Distribusi Frekensi Kepuasan Pasien Melalalui Perhatian ..............
54 Gambar 4.12. Distribusi Frekuensi Kepuasan Melalui Keandalan.........................
56
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Komunikasi Antarpribadi ...................
26 Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin..........................
34 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .........................................
36 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Frekuensi Komunikasi Antarpribadi ...................
38 Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Komunikasi Antarpribadi Melalui Keterbukaan.
41 Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Komunikasi Antarpribadi Melalui Kesamaan.....
43 Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien .................................................
45 Tabel 4.7. Kepuasan Pasien Melalui Bukti Fisik...................................................
47 Tabel 4.8. Kepuasan Pasien Melalui Daya Tanggap .............................................
49 Tabel 4.9 Kepuasan Pasien Melalui Jaminan .......................................................
51 Tabel 4.10 Kepuasan Pasien Melalui Perhatian .....................................................
54 Tabel 4.11 Kepuasan Pasien Melaui Keandalan.....................................................
55 Tabel 4.12 Analisis Multivariabel Antara Variabel X 1 , X 2 , ,Terhadap Y ..............
61
ABSTRAK
Nama Penyusun : Mirnawati Syarif NIM : 50700109033 Jurusan : Ilmu Komunikasi Judul Skripsi : Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Perawat Terhadap KepuasanPasien Rawat Inap Puskesmas Kalosi Enrekang.
Penelitian ini berjudul Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Perawat Terhadap Kepuasan
Pasien Rawat Inap Puskesmas Kalosi Enrekang, Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
Penerapan Komunikasi Antarpribadi Perawat Terhadap Pasien Rawat Inap Puskesmas Kalosi
Enrekang, Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien Rawat Inap Puskesmas Kalosi Enrekang.
Untuk mengetahui Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Perawat Terhadap Kepuasan Pasien
Rawat Inap Puskesmas Kalosi Enrekang,Metode yang digunakan penelitian ini adalah deskriptif korelasional. bertujuan untuk
mengetahui bagaimana pengaruh komunikai antarpribadi (X) terhadap tingkat kepuasan pasien
(Y). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pasien yang menerima perawatan di Rawat
Inap Puskesmas Kalosi Kabupaten Enrekang berjumlah 172 orang pada tahun 2013. Untuk
menentukan sampel digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 5 % dengan tingkat
kepercayaan 95 %. Sehingga diperoleh sampel sebanyak 120 orang, untuk menentukan
responden yang berhak dijadikan sampel digunakan teknik Proportional Stratified Random
SamplingTeknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui teknik angket dan
observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kesahihan
(internal consistency metods of item analysis), analisis regresi, uji F Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Sig. = 0,00 dengan koefisien korelasi =0,616. Maka diketahui nilaiSig.< α. Hal ini menunjukkan bahwa variabel komunikais
antarpribadi perawat memiliki pengaruh yang poitif terhadap kepuasan pasien. Variabel
komunikai antarpribadi melalui keterbukaan sebesar 34,9%, komunikasi antarpribadi melalui
kesamaan sebesar 14,4%.Tentunya terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat yang mempengaruhi
hubungan antara variabel Komunikasi Antarpribadi Perawat dan variabel Kepuasan Pasien.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin baik (tinggi) Komunikasi
Antarpribadi Perawat, maka akan semakin tinggi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia pada hakikatnya membutuhkan manusia lain untuk bertahan hidup. Manusia sebagai makhluk sosial akan selalu berkeinginan untuk berbicara, tukar-
menukar gagasan, mengirim atau menerima informasi. Banyak alasan mengapa
manusia harus berkomunikasi. Thomas M. Schcidel dalam Edi Santoso mengatakan,
orang berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri dan
1 untuk membangun kontak sosial dengan orang lain.Komunikasi tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia, baik sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat karena merupakan aspek terpenting dan
2 kompleks bagi kehidupan manusia serta merupakan bagian integral dari kehidupan.Komunikasi merupakan komponen dasar dalam hubungan antara manusia,
termasuk keperawatan. Baik hubungan antara pasien, sesama perawat, dengan atasan
dan dokter. Maka komunikasi sangat penting sebagai sarana yang efektif dalam
memudahkan perawat melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik.Berkomunikasi dengan orang lain tampaknya merupakan hal sederhana,
dimana dua orang yang saling bertatap muka, berdialog secara bergantian, dua arah
timbal balik. Akan tetapi terkadang tidak mudah untuk dapat berkomunikasi dua
arah secara lancar. Perbedaan persepsi antara komunikator dengan komunikan
sering kali membuat hubungan diantara keduanya menjadi kurang harmonis. Hal
seperti ini juga sering terjadi dalam komunikasi antara perawat dengan pasien.Perawat adalah tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat umum. Dalam menghadapi pasien, seorang perawat harus
mempunyai etika, karena yang dihadapi perawat adalah juga manusia. Perawat harus
bertindak sopan, murah senyum dan menjaga perasaan pasien. Ini harus dilakukan
karena perawat membantu proses penyembuhan pasien bukan memperburuk keadaan.
Dengan komunikasi yang baik seorang perawat selalu menjalin hubungan yang lebih
baik dengan pasien. Hubungan yang baik, akan terjalin sikap saling menghormati
dan menghargai di antara keduanya.Komunikasi dalam profesi keperawatan merupakan faktor pendukung
pelayanan keperawatan profesional yang dilaksanakan oleh perawat, dalam
mengekspresikan peran dan fungsinya. Salah satu kompetensi perawat yang harus
dimiliki adalah kemampuan berkomunikasi dengan efektif dan mudah dipahami
dalam pelayanan keperawatan. Kemampuan berkomunikasi akan mendasari upaya
pemecahan masalah pasien, mempermudah pemberian bantuan, baik dalam
pelayanan medik, maupun psikologi. Dengan memiliki keterampilan berkomunikasi,
perawat akan mudah menjalin hubungan saling percaya dengan pasien, yang
selanjutnya akan memberikan dampak kepuasan profesional dalam pelayanan.Keterkaitan antara komunikasi dengan kepuasan dalam menerima pelayanan
menarik perhatian peneliti karena tidak jarang dari komunikasi yang buruk antara
komuniktor dengan komunikan yang pada akhirnya menimbulkan kekecewaan dan
ketidakpuasan serta hilangnya kepercayaan pasien terhadap instansi puskesmas.Kepuasan pasien terhadap komunikasi seorang perawat merupakan tingkat
perasaan pasien setelah membandingkan komunikasi perawat yang dirasakan dengan
harapan yang diinginkan oleh pasien setelah menjalani rawat inap. Suryani
mengatakan jika pasien tidak puas, maka kinerja dari perawat dapat terhambat, karena
pasien dapat melakukan tindakan-tindakan yang dapat menghambat kerja petugas
kesehatan, pasien tidak mau kembali ke instalasi karena ketidak puasan tersebut dan
3 juga pasien merasa sia-sia telah mengeluarkan biaya demi kesembuhannya.Pasien yang puas merupakan aset yang sangat berharga karena jika pasien
puas mereka akan terus melakukan pemakaian terhadap jasa pilihannya, tetapi jika
pasien merasa tidak puas mereka akan memberitahukan kepada orang lain tentang
pengalaman buruknya.B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan komunikasi antarpribadi perawat, terhadap pasien Rawat Inap Puskesmas Kalosi Enrekang?
2. Bagaimana tingkat kepuasan pasien terhadap penerapan komunikasi antarpribadi perawat di Rawat Inap Puskesmas Kalosi Enrekang.
3. Apakah ada pengaruh komunikasi antarpribadi perawat, terhadap kepuasan pasien Rawat Inap Puskesmas Kalosi Enrekang?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan penelitian
a. Untuk mengetahui penerapan komunikasi antarpribadi perawat, terhadap pasien Rawat Inap Puskesmas Kalosi Enrekang b. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap penerapan komunikasi antarpribadi perawat di Rawat Inap Puskesmas Kalosi
Enrekang.
c. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi antarpribadi perawat, terhadap kepuasan pasien Rawat Inap Puskesmas Kalosi Enrekang.
2. Kegunaan penelitian
a) Kegunaan teoris 1) Penelitian ini diharapkan dapat menambah ragam penelitian dalam bidang ilmu komunikasi 2) Diharapkan dengan penelitian ini dapat menjadi bahan informasi bagi pembaca dan dapat dijadikan referensi bagi penelitian yang lain.
b) Kegunaan praktis 1) Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai suatu acuan bagi pihak terkait mengenai pentingnya komunikasi antarpribadi.
2) Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menjadi informasi baru bagi para pembaca.
D. Hipotesis Penelitian Mengacu pada rumusan masalah, maka peneliti akan mengemukakan
hipotesis yaitu: “Komunikasi Antarpribadi Perawat berpengaruh terhadap kepuasan
Kabupaten Enrekang”.Pasien Rawat Inap di Puskesmas Kalosi Kecamatan Alla
E. Definisi Operasional Variabel Judul yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Komunikasi
Antarpribadi Perawat Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap di Puskesmas Kalosi
Kecamatan Alla Kabupaten Enre kang”. Untuk menghindari kesalah pahaman dalam
mengintegrasikan judul yang diajukan dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua
variabel yaitu:1. Variahbel Bebas Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel devenden (terikat) .
4 Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah Komunikasi Antarpribadi yang disimbolkan dengan huruf
X. Komunikasi Antarpribadi adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan antara pengirim pesan (sender) dengan penerima (receiver) baik secara langsung maupun tidak langsung.
5 Berdasarkan uraian diatas dapat dikemukakan dimensi dari variabel (X)
adalah:
6
a) Keterbukaan Komunikator dan komunikan saling mengungkapkan ide atau gagasan bahkan
permasalahan secara bebeas (tidak ditutup-tutupi) dan terbuka tanpa rasa takut atau
malu. Keduanya aling mengerti dan saling memahami. Dalam hal ini perawat sebagai
komunikator dan pasien sebagai komunikan, dan diharapkan antara perawat dan
pasien harus saling terbuka agar tercapainya komunikasi antarpribadi yang baik.Komunikasi antarpribadi bersifat keterbukaan yaitu kemauan menanggapi
dengan senang hati informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan
antarpribadi.4 Nursalam, Statistik Untuk Penelitian (Makassar: Alauddin University Press, 2011), h. 12
b) Kesamaan
5
Komunikasi antarpribadi bersifat kesetaraan atau kesamaan yaitu pengakuan
secara diam-diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai
sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Komunikasi akan menjadi lebih akrab
dan jalinan pribadi akan menjadi kuat apabila memiliki kesamaan tertentu, seperti
kesamaan pandangan, sikap, usia dan kesamaan idiologi, dan sebagainya,2. Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.
7 Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepuasan yang disimbolkan dengan
huruf Y. Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa dari seseorang yang mendapat kesan dari membandingkan hasil pelayanan kinerja dengan harapan- harapannya.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat dikemukakan dimensi (indikator) dari variabel (Y) : a. Bukti Fisik (Tangible), meliputi penampilan fisik, kelengkapan atribut, kerapian dan kebersihan ruang perawatan dan penampilan perawat, b. Keandalan (Reliability), yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan, tidak bingung dan selalu
memberikan penjelasan atas tindakan keperawatan yang akan dilakukan.
c. Daya Tanggap (Responsiveness) yaitu keinginan membantu para pasien dan memberikan pelayanan dengan tanggap dan seksama,dengan siap, cepat, tepat dan selalu sedia setiap saat,
d. Jaminan (Assurance) mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat
dapat dipercaya, bebas dari bahaya resiko atau keragu-raguan tindakan keperawatan yang akan dilakukan,
e. Empati (Emphaty) meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan
komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami pasien. Hal ini terutama berkaitan dengan karakteristik masing-masing.BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi
1. Definisi komunikasi
Kata atau istilah “komunikasi” (dari bahasa inggris “comunicatoin”) berasal
dari “communicatus” dalam bahasa latin yang artinya “berbagi” atau “menjadi milik
bersama”. Dengan demikian, komunikasi menurut lexcographer (ahli kamus
bahasa), menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.
Sementara itu, dalam webster’s new colleglate dictionary edisi tahun 1977 antara
lain dijelaskan bahwa komunikasi adalah “suatu proses pertukaran informasi
diantara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda- tanda, atau tingkah laku”.
Menurut hoyland, jenis & kelley komunikasi adalah suatu proses dimana
seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-
kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lain.Menurut barnland komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan
untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan
atau memperkuat ego. Bagi barnland komunikasi adalah upaya atau tindakan yang
mempunyai tiga tujuan untuk mengurangi ketidak pastian, sebagai dasar bertindak
secara efektif dan untuk mempertahankan atau memperkuat ego.Menurut gode komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari
yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh
dua orang atau lebih. Definisi dari gode memberi penekanan pada proses
“penularan” pemilikan, yakni dari yang semula (sebelum komunikasi) hanya
dimiliki satu orang kemudian (setelah komunikasi) menjadi dimiliki oleh dua orang
atau lebih. Kata penularan lebih tepat dipergunakan dalam konteks definisi ini
dibandingkan dengan distribusi atau pembagian, karena apa yang dimiliki seseorang
(sebelum komunikasi) tidak akan menjadi berkurang baik kualitas ataupun
8 kuantitasnya setelah dikomunikasikan kepada orang-orang lainnya.
Pada dasarnya manusia telah melakukan tindakan komunikasi sejak lahir ke
dunia. Tindakan komunikasi ini terus-menerus terjadi selama proses kehidupannya.
Dengan demikin komunikasi dapat diibaratkan sebagai urat nadi kehidupan
manusia. Kita tidak dapat membayangkan bagaimana bentuk dan corak kehidupan
manusia di dunia ini seandainya saja jarang atau hampir tidak ada tindakan
komunikasi antara satu kelompok dengan kelompok lain.Dari perspektif agama bahkan tuhanlah yang mengajarkan manusia
berkomunikasi, dengan menggunakan akal dan kemampuan bahasa yang
dianugerakan kepadanya. Allah berfirman dalam surah Ar-Rahmaan (55) : 1-4
Terjemahnya : (Tuhan) yang maha pemurah, yang telah mengajarkan al- Qur’an. Dia
9 menciptakan manusia mengajarkan pandai bicara.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah Swt mengajarkan Al- Qur’an kepada
nabi Muhammad Saw sebagaimana mengajarkannya juga pandai berbicara dan
beliaulah yang diamanahkan untuk mengajarkannya kembali kepada ummatnya
sebagaimana manusia adalah makhluk yang berbudaya, tidak dapat hidup kecuali
dengan berjamaa, maka haruslah terjalin komunikasi yang baik antara komunikator
dengan komunikan.Komunikasi juga merupakan salah satu fungsi dari kehidupan manusia.
Fungsi komunikasi dalam kehidupan menyangkut banyak aspek. Melalui
komunikasi seseorang dapat menyampaikan apa yang ada dalam bentuk pikirannya
atau perasaan hati nuraninya kepada orang lain baik secara langsung ataupun tidak
langsung. Seseorang dapat membuat dirinya untuk tidak terasingi atau terisolasi dari
lingkungannya, seseorang dapat mengajarkan atau memberitahukan apa yang
diketahuinya kepada orang laindan berbagai peristiwa yang terjadi di lingkungannya
baik yang dekat maupun yang jauh dan menghilangkan rasa tegang karena berbagai
10 permasalahan yang dihadapinya.
2. Karakteristik komunikasi
a. Komunikasi adalah suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau konsekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu.
b. Komunikasi adalah upaya yang disengajaserta mempunyai tujuan,Komunika si adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya.
c. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari pelaku yang terlibat, kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian terhadap topik pesan yang dikomunikasikan.
d. Komunikasi bersifat simbolis, komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam berkomunikasi antar manusia atau bahasa verbal yang digunakan untuk keperluan membujuk atau meminta tolong, tentunya akan berbeda dengan bahasa verbal yang digunakan untuk tujuan untuk memerintah atau memaksa. Selain bahasa verbal juga terdapat lambang-lambang yang bersifat non-verbal yang dapat digunakan dalam
11 komunikasi seperti ( gerak tangan, kaki atau bagian lainnya dari tubuh).
B. Komunikasi Antarpribadi
1. Pengertian Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara seorang komunikator
dengan komunikan. Jenis komunikasi tersebut dianggap paling efektif untuk
mengubah sikap, pendapat atau perilaku manusia berhubung prosesnya yang dialogis.
Menurut Barnlund komunikasi antarpribadi selalu dihubungkan dengan
pertemuan antara dua, tiga atau mungkin empat orang yang terjadi secara spontan dan
12 tidak berstruktur.
Menurut Devito komunikasi antarpribadi merupakan pengiriman pesan dari
13 seseorang dan diterima oleh orang lain dengan efek dan feedback yang langsung.
Komunikasi antarpribadi mempunyai berbagai macam manfaat antara lain
dapat mengenal diri sendiri dan orang lain, dapat mengetahui dunia luar, dapat
menjalin hubungan yang lebih bermakna. Melalui komunikasi antarpribadi seseorang
bisa melepaskan ketegangan, juga bisa mengubah nilai-nilai dan sikap hidup,
memperoleh hiburan dan mengibur orang lain, sebagaimana dalam firman Allah
dalam surah Al-Hujaraat (49):13. 11 12 Ibid., h. 15 Dasrun Hidayat, Komunikasi Antarpribadi Dan Medianya (Cet, 1; Yogyakarta: Graha Ilmu,
Terjemahnya : Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha
14 Mengenal.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah swt menciptakan laki-laki dan
perempuan untuk saling mengenal, berkomunikasi, tukar menukar informasi satu
sama lain demi mempererat hubungan silaturahmi dan persaudaraan antara umma
beragama.Manusia sebagai makhluk sosial selalu berkeinginan untuk berbicara, tukar
menukar gagasan, mengirim dan menerima informasi, berbagi pengalaman, bekerja
sama dengan orang lain untuk mmenuhi kebutuhan. Berbagai keinginan tersebut
hanya dapat terpenuhi melalui kegiatan interaksi dengan orang lain dalam suatu
sistem sosial tertentu. Adanya aktifitas-aktifitas dalam kehidupan sosial menunjukkan
bahwa manusia mempunyai naluri untuk hidup bergaul dengan sesamanya. Naluri ini
merupakan salah satu yang paling mendasar dalam kebutuhan hidup manusia,
disamping kebutuhan akal afeksi (kebutuhan akal kasih sayang), inklusi (kebutuhan
akan kepuasan) dan kontrol (kebutuhan akan pengawasan).Interaksi manusia dengan manusia menunjukan bahwa setiap orang
memerlukan bantuan dari orang lain disekitarnya. Untuk itu dia melakukan
komunikasi. Dapat dikatakan bahwa secara kodrat manusia merasa perlu
berkomunikasi sejak masih bayi sampai akhir hayatnya atau ungkapan lain untuk
menggambarkan hal in adalah secara empiris tiada kehidupan tanpa komunikasi.15
2. Tujuan Komunikasi Antarpribadi
a. Agar pesan yang disampaikan oleh komunikator dimengerti oleh komunikan,
Dalam menjalankan perannya sebagai komunikator, perawat perlu
menyampaikan pesan tentang diagnosa penyakit dengan jelas, lengkap dengan tutur kata yang lembut dan sopan, agar pesan yang disampaikan da pat diterima oleh pasien, b. Memahami orang lain, Prose komunikasi tidak dapat berlangsung dengan baik, bila perawat tidak memahami kondisi atau apa yang diinginkan pasien.c. Agar gagasan dapat diterima orang lain,
Selain sebagai komunikator perawat juga sebagai edukator yaitu memberikan pendidikan tentang kesehatan kepada pasien, peran ini akan efektif dan berhasil bila apa yang disampaikan oleh perawat dapat diterima dan dimengerti oleh pasien.
d. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu, Mempengaruhi orang lain untuk ingin melakukan sesuatu sesuai dengan keinginannya, yang tentunya bermanfaat bagi pasien. Dalam hal ini perlu adanya pendekatan-pendekatan yang dapat dilakukan dengan komunikasi antarpribadi.
3. Karakteristik Komunikasi Antarpribadi
Berikut ini penjelasan tentang karakteristik komunikasi antarpribadi:
16
e. Komunikasi antarpribadi bersifat dialogis artinya arus balik antara komunikator dengan komunikan terjadi langsung atau tatap muka sehingga pada saat itu juga komunikator dapat mengetahui secara langsung tanggapan dari komunikan dan secara pasti akan mengetahui apakah komunikasinya positif, negatif, dan berhasil atau tidak.
f. Komunikasi antarpribadi melibatkan jumlah orang terbatas artinya bahwa komunikasi antarpribadi hanya melibatkan dua orang atau tiga orang lebih dalam komunikasinya.
g. Komunikasi antarpribadi terjadi secara spontan. Terjadinya komunikasi antarpribadi sering tanpa ada perencanaan atau direncanakan.
h. Komunikasi antarpribadi menggunakan media. Komunikasi sangat dinamis sehingga komunikasi antarpribadi juga berkembang, semula tidak menggunakan media dan pada perkembangannya juga bisa menggunakan media.
i. Komunikasi antarpribadi bersifat keterbukaan yaitu kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan antarpribadi.
j. Komunikasi antarpribadi bersifat empati yaitu merasakan apa yang dirasakan orang lain. Komunikasi antarpribadi dapat berlangsung
kondusif apabila komunikator menunjukan rasa empati pada komunikan.
k. Komunikasi antarpribadi bersifat dukungan yaitu situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung efektif. Komunikasi antarpribadi diperlukan sikap memberi dukungan dari pihak komunikator agar komunikan ingin berpartisipasi dalam komunikasi.
l. Komunikasi antarpribadi bersifat positif, seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lebih aktif berpartisipasi dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif.
m. Komunikasi antarpribadi bersifat kesetaraan atau kesamaan yaitu pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna. Menurut Rahmat mengemukakan bahwa kesamaan atau kesetaraan adalah sikap memperlakukan orang lain secara horizontal dan demokratis, tidak menunjukan diri sediri lebih tinggi atau lebih baik dari orang lain karena status.
C. Kepuasan Pasien
1. Pengertian kepuasan pasien
Kata kepuasan berasal dari bahasa latin “satis” artinya cukup baik, memadai
dan “fakto” melakukan atau membuat. Kepuasan bisa diartikan sebagai upaya
17 pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai.
Kepuasan menurut kamus besar bahasa indonesia berasal dari kata puas yang
memiliki arti merasa senang (lega, gembira karena sudah terpenuhi hasrat harinya)
lebih dari cukup, jemu, sehingga kepuasan diartikan sebagai perihal yang bersifat
18 puas, kesenangan dan kelegahan.
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa dari seseorang yang mendapat
kesan dari membandingkan hasil pelayanan kinerja dengan harapan-harapannya.
Menurut Oliver kepuasan sebagai tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan harapannya. Tingkat kepuasan
merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan.
Apabila kinerja dibawah harapan, maka pelanggan akan sangat kecewa. Apabila
kinerja sesuai harapan, maka pelanggan akan sangat puas. Menurut Kotler kepuasan
17 Irwan Misbach, Kualitas Layanan Bank Syariah (Makassar:Alauddin University Press,
adalah tingkat kepuasan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang
dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Jadi kepuasan atau ketidakpuasan adalah
kesimpulan dari interaksi antara harapan dan pengalaman sesudah memakai jasa atau
19 pelayanan yang diberikan.
Kepuasan pasien terhadap komunikasi antarpribadi perawat merupakan
tingkat perasaan seseorang pasien setelah membandingkan komunikasi seorang
perawat yang dirasakan dengan harapan yang diinginkan oleh pasien setelah