BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Bertanya - PENINGKATAN KEMAMPUAN BERTANYA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 2 SOKARAJA - repository perpustakaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Bertanya Menurut Harsanto (2007) bertanya atau mengajukan pertanyaan

  merupakan salah satu fungsi pokok bahasa selain fungsi lain seperti menyatakan pendapat, perasaan, mengajukan alasan, mempertegas pendapat, dan sebagainya. Bertanya adalah suatu cara untuk meminta keterangan atau penjelasan dari sesuatu yang belum diketahui (Semiawan, 1985). Menurut Hasibuan (2009) bertanya adalah ucapan verbal yang meminta respons dari seseorang yang dikenai. Kemampuan bertanya dapat dilatih dengan mengamati secara seksama dan mempertanyakan mengapa sesuatu itu memiliki kekhususan bentuk, warna, ukuran, bagian dan sebagainya (Harsanto, 2007).

  Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa kemampuan bertanya merupakan suatu cara untuk meminta keterangan atau penjelasan dari sesuatu yang belum diketahui selain menyatakan pendapat, perasaan, mengajukan alasan, mempertegas pendapat dan sebagainya.

  Menurut Hasibuan dan Moedjiono (2008) komponen kemampuan bertanya adalah sebagai berikut :

  1. Kemampuan bertanya dasar Komponen-komponen yang termasuk dalam kemampuan bertanya dasar meliputi : a. Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat b. Pemberian acuan

  c. Pemusatan jawaban kearah yang diminta

  d. Pemindahan giliran

  2. Kemampuan bertanya lanjutan Komponen-komponen yang termasuk ke dalam kemampuan bertanya lanjutan adalah sebagai berikut : a. Perubahan tuntunan tingkat kognitif pertanyaan

  b. Urutan pertanyaan

  c. Melacak

  d. Ketrampilan mendorong terjadinya interaksi antar siswa Menurut Usman (1994) jenis-jenis pertanyaan yang baik antara lain :

  1. Jenis pertanyaan menurut maksudnya

  a. Pertanyaan permintaan (compliance question), yaitu pertanyaan yang mengharapkan agar siswa mematuhi perintah yang diucapkan dalam bentuk pertanyaan.

  b. Pertanyaan retoris (rhetorical question), yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban, tetapi dijawab sendiri oleh guru. Hal ini merupakan teknik penyampaian informasi kepada murid.

  c. Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question), yaitu pertanyaan yang diajukan untuk memberi arah kepada murid dalam proses berpikirnya. d. Pertanyaan menggali (probing question), yaitu pertanyaan lanjutan yang akan mendorong murid untuk lebih mendalami jawabannya terhadap pertanyaan pertama.

  2. Pertanyaan menurut Taksonomi Bloom

  a. Pertanyaan pengetahuan (recoll question atau knowledge question), yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban yang bersifat hafalan atau ingatan dengan menggunakan kata-kata apa, dimana, kapan, siapa dan sebutkan.

  Contoh : Sebutkan sifat-sifat persegi panjang.

  b. Pertanyaan pemahaman (comprehension question), yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban yang bersifat pemahaman dengan kata-kata sendiri. Contoh : Jelaskan pengertian persegi panjang menurut kalian?

  c. Pertanyaan penerapan (aplication question), yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban untuk menerapkan pengetahuan atau informasi yang diterimanya. Contoh : Diketahui : panjang dan lebar persegi panjang adalah 6 dan 4 cm.

  Ditanya : Tentukan luas persegi panjang tersebut? Jawab : L = p × l

  L = 6 × 4 L = 24 cm² d. Pertanyaan analisis (analysis question), yaitu pertanyaan yang menuntut jawaban dengan cara mengidentifikasi, mencari bukti-bukti, dan menarik kesimpulan. Contoh : Apakah persegi dan belah ketupat itu sama?

  e. Pertanyaan sintesis (synthesis question), yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban yang benar, tidak tunggal, tetapi lebih dari satu dan menuntut murid untuk membuat ramalan (prediksi), memecahkan masalah, mencari komunikasi.

  Contoh : Apa yang sama dari persegi panjang, persegi dan jajargenjang? f. Pertanyaan evaluasi (evaluation question), yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban dengan cara memberikan penilaian atau pendapatnya terhadap suatu isyu yang ditampilkan. Contoh : Bagaimana pendapat anda tentang persegi panjang yang panjangnya sama dengan lebarnya?

  Mengukur kemampuan bertanya siswa, peneliti menggunakan 3 jenis pertanyaan menurut Taksonomi Bloom sebagai indikator dan komponen kemampuan bertanya dasar dari Usman (2006) antara lain yaitu: pertanyaan pengetahuan, pertanyaan pemahaman, dan pertanyaan penerapan.

B. Prestasi Belajar Matematika

  Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan prosesnya sedangkan prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar tersebut. Menurut Winkel (1996) prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Jadi setelah siswa melakukan serangkaian proses belajar maka dilakukan evaluasi untuk mengukur hasil dari proses belajar tersebut. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut maka diperoleh informasi tentang tingkat pencapaian hasil belajar siswa tersebut. Sedangkan mengenai pengertian matematika Russefendi menyatakan bahwa matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti belajar (berpikir) (Suwaningsih, 2006). Selain itu, James dan James mendefinisikan matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep- konsep yang berhubungan satu dengan lainnya (Suwaningsih, 2006).

  Jadi, prestasi belajar matematika adalah suatu bukti nyata keberhasilan yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan kegiatan dalam belajar ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya yang berkaitan juga dengan bilangan- bilangan dan prosedur operasional penyelesaian masalah mengenai bilangan tersebut yang ditujukan dengan nilai tes atau nilai hasil evaluasi.

C. Pembelajaran Snowball Throwing 1. Pengertian Pembelajaran Snowball Throwing Snowball artinya bola salju sedangkan Throwing artinya melempar.

  Snowball Throwing secara keseluruhan dapat diartikan melempar bola

  salju. Menurut Komalasari (2010) model pembelajaran Snowball Throwing merupakan pembelajaran yang menggali potensi kepemimpinan siswa dalam kelompok dan keterampilan dalam membuat dan menjawab pertanyaan yang dipadukan melalui permainan imajinatif membentuk dan melempar bola salju.

  Menurut Sukertiasih (2010) Snowball Throwing merupakan pengembangan dari diskusi dan merupakan bagian dari model pembelajaran kooperatif. Kegiatan belajar di seting sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan lebih menyenangkan. Dengan penerapan pembelajaran ini, diskusi kelompok dan interaksi antar siswa dari kelompok yang berbeda memungkinkan terjadinya saling sharing pengetahuan dan pengalaman dalam upaya menyelesaikan permasalahan matematika yang mungkin timbul dalam diskusi yang berlangsung secara lebih interaktif dan menyenangkan.

  Penerapan pembelajaran Snowball Throwing siswa dapat menyampaikan pertanyaan atau permasalahannya dalam bentuk tertulis yang nantinya akan didiskusikan bersama. Dengan demikian siswa dapat mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang dialaminya dalam memahami materi pelajaran.

2. Langkah-langkah Pembelajaran Snowball Throwing

  Langkah-langkah pembelajaran Snowball Throwing menurut Uno (2011) adalah sebagai berikut :

  a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan

  b. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kemudian untuk memberikan penjelasan tentang materi.

  c. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing- masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.

  d. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja kosong untuk menuliskan pertanyaan yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

  e. Kertas tersebut di buat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama kurang lebih 5 menit.

  f. Setelah siswa mendapat satu bola/satu pertanyaan di berikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

  g. Guru memberikan kesimpulan.

  h. Guru memberikan tugas rumah i. Penutup

  3. Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Snowball Throwing Kelebihan dan kekurangan pembelajaran Snowball Throwing adalah sebagai berikut : a. Kelebihan

  • Melatih kesiapan siswa, dalam hal ini siswa dituntut untuk bisa menjawab pertanyaan temanya sendiri dalam kondisi tidak tahu pertanyaanya dan juga waktu yang tidak menentu.
  • Saling memberikan pengetahuan. Artinya dari beberapa pertanyaan bisa memungkinkan pertanyaan yang sama dan tentu beragam pula para siswa yang menanggapi dan menyelesaikan masalah matematika.

  b. Kekurangan

  • Pengetahuan tidak luas hanya berkutat ada pengetahuan sekitar siswa.
  • Suasana kelas menjadi kurang kondusif.

  Dengan demikian, pembelajaran Snowball Throwing adalah kemampuan merumuskan pertanyaan yang dibentuk seperti bola kemudian dilemparkan kepada kelompok lain setelah itu kelompok lain untuk menjawab pertanyaan.

4. Langkah-langkah Implementasi di Kelas Menggunakan Pembelajaran

  Snowball Throwing

  Langkah-langkah implementasi di kelas menggunakan pembelajaran Snowball Throwing adalah sebagai berikut : a) Guru melakukan orientasi yaitu mempersiapkan siswa untuk belajar

  b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

  c) Guru mengingatkan siswa akan materi sebelumnya yang terkait materi yang akan diajarkan, mengenalkan materi yang akan dipelajari.

  d) Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan memberikan pertanyaan dan memotivasi siswa dalam menjawab pertanyaan.

  e) Guru memberikan stimulus tentang materi yang akan disajikan.

  f) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing- masing ketua kelompok kemudian untuk memberikan penjelasan tentang materi.

  g) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing- masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.

  h) Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja kosong untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. i) Kertas tersebut di buat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama kurang lebih 5 menit. j) Setelah siswa mendapat satu bola/satu pertanyaan di berikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian. k) Guru memberikan kesimpulan. l) Guru memberikan tugas rumah

  Melalui pembelajaran ini, diharapkan siswa akan lebih semangat dan senang dalam menerima pelajaran matematika, setiap siswa berani mengemukakan pertanyaannya, berani menyatakan kesalahan dari siswa lain, dan terlatih dalam menyimpulkan masalah.

D. Pokok Bahasan Segi Empat

  Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP tahun 2006), segi empat merupakan salah satu pokok bahasan matematika di SMP.

  Pokok bahasan ini diajarkan pada kelas VII semester 2. Pada pokok bahasan segi empat indikator-indikator yang akan dipelajari dalam penilitian ini adalah sebagai berikut :

  a. Menjelaskan pengertian persegi panjang, sifat-sifatnya yang ditinjau dari diagonal, sisi, dan sudutnya dan menurunkan rumus keliling dan luas persegi panjang serta menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun persegi panjang.

  b. Menjelaskan pengertian persegi, sifat-sifatnya yang ditinjau dari diagonal, sisi, dan sudutnya dan menurunkan rumus keliling dan luas persegi, serta menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun persegi. c. Menjelaskan pengertian jajar genjang, sifat-sifatnya yang ditinjau dari diagonal, sisi, dan sudutnya dan menurunkan rumus keliling dan luas jajar genjang serta menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun jajar genjang.

  d. Menjelaskan pengertian belah ketupat, sifat-sifatnya yang ditinjau dari diagonal, sisi, dan sudutnya dan menurunkan rumus keliling dan luas belah ketupat serta menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun belah ketupat.

  e. Menjelaskan pengertian layang-layang, sifat-sifatnya yang ditinjau dari diagonal, sisi, dan sudutnya dan menurunkan rumus keliling dan luas layang-layang serta menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun layang-layang.

  f. Menjelaskan pengertian trapesium, sifat-sifatnya yang ditinjau dari diagonal, sisi, dan sudutnya dan menurunkan rumus keliling dan luas trapesium serta menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun trapesium.

E. Kerangka Pikir

  3. Pertanyaan Penerapan Berdasarkan nilai ujian akhir sekolah semester satu terlihat Prestasi belajar matematika siswa masih rendah

  

a

  c) Guru memerintahkan kepada siswa kertas tersebut di buat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain. Dimana langkah ini siswa untuk menyampaikan pertanyaan yang ditulis pada selembar kertas kerja. Mengarahkan siswa kearah yang hendak dituju dan siswa didorong untuk berpikir sendiri, sehingga dalam hal ini dapat meningkatkan pertanyaan pengetahuan bertanya siswa.

  b) Guru memberikan siswa masing-masing satu lembar kertas kerja kosong untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. Dimana pada langkah ini guru memulai dengan menyuruh setiap siswa untuk menuliskan pertanyaan, sehingga dalam hal ini dapat meningkatkan kemampuan bertanya siswa.

  a) Guru memanggil ketua kelompok untuk menerima penjelasan materi kemudian ketua kelompok kembali ke kelompoknya masin-masing untuk menjelaskan kepada anggotanya.

  Throwing . Adapun langkah-langkah sebagai berikut:

  Dilakukan kegiatan pembelajaran melalui pembelajaran Snowball

  Kondisi Awal Siswa :

  1. Tidak ada keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan, ditunjukkan dengan adanya 2 sampai dengan 4 siswa saja yang bertanya pada saat guru memberikan penjelasan materi.

  1. Pertanyaan Pengetahuan

  Indikator Kemampuan Bertanya :

  5. Tidak sedikit siswa yang tidak memperhatikan pelajaran dan hanya mengobrol sendiri.

  4. Tidak sedikit siswa yang memiliki kemampuan daya analisis rendah dalam menjawab soal.

  3. Siswa tidak berani menunjukkan hasil pekerjaannya, ditunjukkan dengan adanya 2 sampai dengan 4 siswa saja yang mau mempresentasikan hasil pekerjaannya dengan mengerjakan di depan.

  2. Kurangnya keberanian siswa dalam mengeluarkan pendapat atau gagasan, terlihat dari pengungkapan siswa yang masih ragu-ragu dalam berpendapat atau bertanya.

  2. Pertanyaan Pemahaman a

  d) Setelah siswa mendapat satu bola/satu pertanyaan di berikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian. Sehingga langkah ini dapat meningkatkan kemampuan bertanya siswa, yaitu dapat meningkatkan kemampuan bertanya pemahaman bertanya siswa.

  e) Setelah jawaban diberikan, guru meminta kepada siswa lain untuk menambahkan sehingga dalam tahap ini dapat meningkatkan kemampuan bertanya sehingga siswa dapat menerapkan kemampuan bertanyanya.

  • – Dengan adanya pembelajaran Snowball Throwing diharapkan indikator indikator kemampuan bertanya siswa dan prestasi belajar siswa dapat meningkat.

F. Hipotesis Tindakan

  Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “ Melalui Pembelajaran

  Snowball Throwing Kemampuan Bertanya dan Prestasi Belajar Matematika

  Siswa Kelas VII E SMP Negeri 2 Sokaraja dapat meningkat ”.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VII SMP TAMAN SISWA GEDONG TATAAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 55

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV SDN 3 PANJANG UTARA BANDAR LAMPUNG

1 13 46

PENINGKATAN SIKAP SOSIAL DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING

9 53 155

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA KELAS VII SMP N 2 TEMPURAN TAHUN AJARAN 20132014

0 0 12

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING MELALUI PEMANFAATAN PRIZED CHART TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 11 YOGYAKARTA

0 0 8

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN SNOWBALL THROWING SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 2 KOKAP KULON PROGO

0 0 6

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS VII F SMP N 2 SRANDAKAN

0 0 8

PENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL SNOWBALL THROWING

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PRESTASI BELAJAR - PENGARUH KECERDASAN SPIRITUAL, KECERDASAN INTELEKTUAL DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA IPS KELAS XI DI SMA NEGERI 01PURWANEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA - repository perpustakaan

0 0 20