IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU LEBAK SEHAT DI KABUPATEN LEBAK - FISIP Untirta Repository
IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU LEBAK SEHAT DI KABUPATEN LEBAK SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Kebijakan Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh : TOMMY ADI PUTRA NIM. 6661112166 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG Februari 2017
ABSTRAK
Tommy Adi putra, 6661112166. 2016 skripsi. Implementasi Prograrm kartu Lebak Sehat di Kabupaten Lebak. Program Studi. Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dosen Pembimbing I: Leo Agustini, PhD. Dosen Pembimbing II: Ipah Ema J, M.Si.
Kata Kunci: kartu Lebak Sehat
Ditetapkannya kartu Lebak Sehat ialah karena adanya tuntutan masyarakat Kabupaten Lebak yang belum mempunyai jaminan kesehatan. Kartu Lebak Sehat bertujuan bagi masyarakat yang belum memiliki jaminan kesehatan, agar memiliki jaminan kesehatan yang dibiayai oleh pemerintah Kabupaten Lebak. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui penerapan program tersebut dan faktor- faktor yang mempengaruhinya.Penelitian ini meneliti tentang implementasi maka peneliti menggunakan teori implementasi model Meter dan Horn (Agustino, 2008). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Instrumen Penelitian ini yaitu peneliti sendiri sedangkan sumber penelitiannya adalah Dinas Sosial Kabupaten Lebak, Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dan Masyarakat penerima kartu lebak sehat. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan dengan menggunakan teknik analisis data menurut Irawan. Uji keabsahan data triangulasi dan member check.). Berdasarkan hasil penelitian Implementasi Kartu Lebak Sehat di Kabupaten Lebak belum berjalan baik karena masih kurangnya dukungan dana, serta sosialisasi terhadap Masyarakat. Rekomendasi yang diberikan yaitu ditingkatkanya anggaran, dan Kompetesi para pegawai Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan maupun tenaga medis di Puskesmas dan Rumah Sakit.
ABSTRACT
Tommy Adi putra, 6661112166. 2016 thesis , Implementation Prograrm Healthy
Lebak card in Lebak. Study program. Public Administration, Faculty of Social
and Political Sciences, University of Sultan Ageng Tirtayasa. Supervising
Lecturer I: Leo Agustini, PhD Supervising Lecturer II: Ipah Ema J, M.Si ` Keywords: Healthy Lebak cardHealthy Lebak card stipulation is that because of the demands of society Lebak
District who do not have health insurance. Healthy Lebak card intended for
people who do not have health insurance, in order to have health insurance that is
financed by the government of Lebak. The purpose of this study was to determine
the application of the program and the factors that influence. This study examines
the implementation of the researchers used theoretical model implementation
Meter and Horn (Agustino, 2008). The method used is a qualitative method. The
instrument of this study is the researchers themselves while the source of the study
was the Social Service Lebak, Lebak District Health Office and Community lebak
card recipient healthy. Data was obtained through interviews, observation,
documentation and literature study using data analysis techniques according to
Irawan. Test data validity triangulation and check. Based on the research results
Implementation Cards Healthy in Lebak Lebak not working well because of lack
of financial support, and socialization for the Community. Recommendations are
given that increased budget, and Competition An employee of the Department of
Social Welfare and Department of Health and medical personnel in health centers
and hospitalsKATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur
Alhamdulillahirobbil’alamin penulis panjatkan
kehadirat ALLAH SWT, serta shalawat serta salam selalu tercurahkan untuk Nabi Muhammad SAW, sahabat beserta keluarganya, karena dengan ridho, rahmat, karunia dan kasih sayang-Nya yang berlimpah sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisi Implementasi Program Kartu Lebak Sehat di Kabupaten Lebak
Dengan selesainya Skripsi ini tentu tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang senantiasa selalu mendukung penulis. Maka penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada .
1. Prof. Drs.H. Sholeh Hidayat., M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
2. DR. Agus Sjafari, S.Sos.,M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
4. Mia Dwianna M., S.Sos, M.I.Kom., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
5. Ismanto, S.Sos.,MM., Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
6. Listyaningsih.S,Sos, M.Si., Ketua Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 7. Leo Agustino ,PhD., Pembimbing I yang membantu dan memberikan masukan yang berarti bagi peneliti dalam menyusun Skripsi ini dari awal hingga akhir dan juga memotivasi dalam kehidupan sehari-hari .
8. Ipah Ema Jumiati ,M.Si., pembimbing II yang membantu dan memberikan masukan bagi peneliti dalam menyusun skripsi dan juga memberikan pelajaran dalam bersikap di dalam pekerjaan, dan kehidupan sehari-hari.
9. Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak yang telah membantu serta memberikan data untuk pengerjaan dan kelengkapan skripsi ini
10. Dinas Sosial Kabupaten Lebak yang telah membantu serta memberikan data untuk pengerjaan dan kelengkapan skripsi ini
11. Dwi Saptono dan Ade Mulyani, Ayah Mamah saya memanggilnya. Mohon maaf apabila selama ini belum bisa memberikan yang terbaik dan belum bisa membalas segala kebaikan kalian selama ini.
12. Bobby dan Dinno adik-adik saya yang menjadi motivasi tersendiri dalam penyusunan proposal skripsi.
13. Teman-teman senasib dan seperjuangan Ubay, Dodi, Nendi, Agit, Randi, Novega, Yenita, Erin, Ririn, Kikoy, Uca, dan teman-teman lainnya yang tidak bisa ditulis satu persatu terima kasih untuk setiap kebaikan yang kalian berikan selama ini dan diskusi-diskusi yang bermanfaat tentunya.
14. Kawan-kawan Jurusan Administrasi Negara FISIP UNTIRTA Reguler dan non Reguler angkatan 2011
Akhirnya penulis mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga dengan selesainya Skripsi ini. Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunannya sehingga penulis dengan rendah hati menerima masukan dari semua pihak agar dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi.
Serang, Februari 2017 Penulis
Tommy Adi Putra NIM:6661112166
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................ ii
ABSTRAK ................................................................................................ iii
ABSTRACT ............................................................................................. iv
KATA PENGANTAR .............................................................................. v
DAFTAR ISI ........................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ ix
DAFTAR TABEL .................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................. 13
1.3 Batasan Masalah ........................................................................ 14
1.4 Rumusan Masalah ..................................................................... 14
1.5 Maksud dan Tujuan Penelitian ................................................... 15
1.6 Manfaat Penelitian .................................................................... 15
1.7 Sistematika Penulisan ............................................................... 16
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA BERFIKIR
2.1 Deskripsi Teori .......................................................................... 19
2.1.1 Pengertian Teori .............................................................. 19
2.1.2 Pengertian Implementasi Kebijakan .............................. 20
2.1.3 Kebijakan Publik ............................................................. 35
2.1.3.1 Ungensi kebijakan Publik .............................................. 41
2.1.3.2 Tahap-tahap Kebijakan Publik ....................................... 43
2.1.3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan kebijakan45
2.1.3.4 Kerangka Kerja kebijakan Publik. ................................. 47
2.1.3.5 Ciri-ciri kebijakan Publik. .............................................. 48
2.1.3.6 Jenis kebijakan Publik.................................................... 49
2.1.4 Konsep Pembangunan ............................................................ 54
2.1.5 Definisi Sosial Ekonomi ........................................................ 55
2.2 Penelitian Terdahulu .................................................................... 57
2.3 Kerangka Berfikir ........................................................................ 60
2.4 Asumsi Dasar .............................................................................. 69
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian ...................................................................... 73
3.2 Ruang Lingkup Fokus Penelitian ............................................. 76
3.3 Lokasi Penelitan......................................................................... 76
3.4 Fenomena yang Diamati ............................................................ 76
3.4.1 Definisi Konseptual ....................................................... 77
3.4.2 Definisi Operasional ...................................................... 75
3.5 Informan Penelitian ................................................................. 78
3.6 Instrumen Penelitian ............................................................... 80
3.7 Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 82
3.7.1 Sumber Data Primer .......................................................... 82
3.7.2 Sumber Data Sekunder ...................................................... 88
3.8 Teknik Analisis Data ............................................................... 90
3.9 Pengujian Keabsahan Data ...................................................... 93
3.10 Jadwal Penelitian ................................................................... 95
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi objek penelitian ....................................................... 97
4.1.1 Gambaran umum dinas sosial kabupaten lebak ............. 95
4.1.2. Struktur organisasi ...................................................... 105
4.2 Deskripsi data ......................................................................... 107
4.2.1 Deskripsi data penelitian .................................................. 104
4.2.2 Daftar nama informan ...................................................... 109
4.3 Deskripsi hasil penelitian ....................................................... 111
1. Ukuran dan Tujuan Kebijakan .............................................. 111
2. Sumber Daya ......................................................................... 116
3. Karakteristik Agen Pelaksana ............................................... 124
4. Sikap dan Kecenderungan Para Pelaksana ............................ 128
5. Komunikasi Antar Organisasi dan Aktivitas Pelaksana........ 133
6. Lingkungan eksternal ............................................................ 136
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 136
1. Ukuran dan Tujuan Kebijakan .............................................. 137
2. Sumber Daya ......................................................................... 139
3. Karakteristik Agen Pelaksana ............................................... 142
4. Sikap dan Kecenderungan Para Pelaksana ............................ 144
5. Komunikasi Antar Organisasi dan Aktivitas Pelaksana........ 146
6. Lingkungan eksternal ............................................................ 147
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................. 150
5.2 Saran ........................................................................................ 151
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Hal
1.1 Masyarakat Jaminan Pelayanan Kesehatan .......................................... 8
3.1 Kategori Informan ............................................................................. 79
3.2 Pedoman Wawancara ........................................................................ 86
3.3 Jadwal Penelitian ............................................................................... 96
4.1 Komposisi Berdasarkan Tingkat Pendidikan PNS ...........................106
4.2 Komposisi Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................106
4.3 Kodefikasi Informan Penelitian ........................................................110
4.4 Hasil Penilaian Atas Dimensi Ukuran dan Tujuan Kebijakan..........138
4.5 Hasil Penilaian Atas Dimensi Sumber Daya .................................... 142
4.6 Hasil Penilaian Atas Dimensi Karakteristik Agen Pelaksana ......... .144
4.7 Hasil Penilaian Atas Dimensi Sikap Para Pelaksana ...................... .145
4.8 Hasil Penilaian Atas Dimensi Komunikasi Antar Organisasi dan Aktivitas Pelaksana .................................................................147
4.9 Hasil Penilaian Atas Dimensi Lingkungan Eksternal ......................148
x
DAFTAR GAMBAR
Hal2.1 model dalam Mengimplementasikan Kebijakan Publik ........................... 21
2.2 Tahap-Tahap Kebijakan ............................................................................ 45
2.3 Kerangka Berfikir....................................................................................... 71
3.1 Proses Analisis data Menurut Irawan ........................................................ 92
4.1 Alat Keseshatan di Puskesmas ................................................................... 123
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi dalam penyelengaraan kehidupan bernegara. Sistem demokrasi ini telah dianut oleh Indonesia sejak terbentuknya Republik ini, di mana nafas-nafas demokrasi telah tertuang dalam dasar negara yaitu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sebagai sebuah negara yang menganut sistem demokrasi tersebut, Indonesia menjalankan kehidupan bernegara dengan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi di dalamnya.
Wujud dari demokrasi adalah otonomi daerah, di mana otonomi daerah menurut undang-undang Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah wewenang, hak, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur serta mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Salah satu pelaksanaan demokrasi dalam wujud otonomi daerah adalah pemilihan umum di daerah-daerah di Indonesia. Salah satunya Kabupaten Lebak sebagai lokus penelitian. (Sumber:www.miung.com.14 Agustus 2015).
Dalam tataran teknis Pemilihan umum kepala daerah di atur dalam pasal 24 ayat (5) UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemilihan daerah dijelaskan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
1
2 dan ayat (3) dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat di daerah yang bersangkutan.
Sejak dilantiknya Kepala daerah di Kabupaten Lebak, maka Bupati Lebak memiliki kewenangan penuh untuk mengelola daerahnya, keleluasaan atas kewenangan yang dimiliki oleh Bupati dibarengi dengan mekanisme kontrol (checks
and balances ) yang memadai antara eksekutif dan legislatif, Kabupaten Lebak
mempunyai catatan tersendiri dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Kabupaten Lebak, dengan luas wilayah 304.472 Ha merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Banten, memiliki berbagai potensi sumber daya yang cukup memadai untuk melaksanakan upaya-upaya peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Sejak berdirinya pada tanggal 2 Desember 1828, Kabupaten Lebak telah dipimpin oleh 25 Kepala Daerah, dan hingga saat ini telah memasuki kepemimpinan Bupati Lebak yang ke-26 yaitu Hj.Iti Octavia Jayabaya.
(Sumber:http://www.biropemerintahan.bantenprov.go.id/read/page- detail/profil-kabupaten-leb/5/profil-kabupaten-lebak.html/ 14 Agustus 2015).
Wilayah kabupaten pada hakekatnya adalah pusat kegiatan ekonomi yang berfungsi mewujudkan efektivitas dan efisiensi pemanfaatan ruang sebagai tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan ekonomi dan sosial budaya. Dengan demikian wilayah Kabupaten perlu dikelola secara optimal melalui suatu proses penataan ruang, Kawasan perdesaan sebagai basis utama dan bagian terbesar dalam wilayah Kabupaten Lebak, sangat membutuhkan percepatan pembangunan secara bertahap, proporsional dan berkelanjutan. Berbagai keterbatasan kapasitas dan ketertinggalan
2
3 kondisi wilayah yang terdapat di perdesaan, senantiasa dihadapkan pada isu
disparitas regional yang bersifat makro bahwa Kabupaten Lebak adalah salah satu
dari 183 Daerah Tertinggal di Indonesia, yang sekaligus merupakan daerah terluas dalam wilayah Propinsi Banten. Hal ini tentu berimplikasi terhadap kebutuhan mendasar atas ketersediaan infrastruktur dalam kesehatan, pendidikan dan juga peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat lebak pada umumnya.
(SumberAgustus 2015).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2005
- –2025 dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas satuan kerja perangkat daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. (Sumbearet 2015).
Dalam pelaporan dari Kepala Daerah sebagai wujud pelaksanaan pertanggung jawaban Kepala Daerah pada setiap akhir tahun anggaran, berupa visi, misi yang dilaksanakan dalam setiap program dan kegiatan sebagaimana tercantum dalam RPJMD Kabupaten Lebak Tahun 2014-2019 sebagaimana telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor: Tahun 2014 tentang Rencana
3
4 Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2014-2019 serta amanat Pasal 5 ayat (20) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan dilaksanakan sebagai perwujudan pelaksanaan program dan kegiatan Bupati dan Wakil Bupati Lebak terpilih.
Kebijakan Pemerintah Kabupaten Lebak melahirkan program-program guna mempercepat pembangunan di Kabupaten Lebak dengan melahirkan Kartu Lebak Sehat, Kartu Lebak Pintar dan Kartu Lebak Sejahtera. (Sumber:https://otdalebak.files.wordpress.com/14 Agustus 2015).
Program Kartu Lebak Sehat, Kartu Lebak Pintar dan Kartu Lebak Sejahtera yang dicanangkan dalam visi misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih saat berkampanye tertuang dalam RPJMD Kabupaten Lebak yang diharapkan dengan adanya program ini mampu untuk memajukan pembangunan di Kabupaten Lebak menjadi lebih baik.
Dana yang digelontorkan untuk Kartu Lebak Sehat yaitu 4,4 Miliar dengan kuota 18.720 Orang.
Program-program tersebut mampu untuk membantu masyarakat dalam bidang kesehatan, pendidikan dan juga kesejahteraan agar wujud dari pembangunan Kabupaten Lebak yang berintegritas mampu terwujud. Jika dilihat ke ranah nasional, sebelum lahir program Kartu Lebak Sehat, Pintar dan Sejahtera, sebelumnya pemerintah pusat telah membuat program Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera. Hal ini dapat menimbulkan data tumpang tindih penerima bantuan kartu tersebut dengan Kartu Lebak Sehat
- – Kartu Indnesia Sehat, Kartu Lebak Pintar – Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Lebak Sejahtera – Kartu
4
5 Keluarga Sejahtera. Hal ini pun diperjelas menurut Bapak Andi sebagai Staf Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, mengungkapkan kepada peneliti pada maret 2015 bahwa Kartu Lebak Sehat diperuntukan bagi yang belum menerima Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) ataupun Jaminan Kesehatan Daerah (JAMKESDA). Tetapi, di beberapa daerah ada masyarakat yang memiliki Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Kartu Lebak Sehat. Ini membuktikan bahwa data Penerima Kartu Lebak Sehat belum akurat, dengan demikian dapat menimbulkan tumpang tindih penerima program Kartu Lebak Sehat yang seharusnya dimiliki oeh masyarakat miskin yang belum memiliki JAMKESMAS, JAMKESDA ataupun BPJS.
Program Kartu Lebak Pintar dan Kartu Lebak Sejahtera tidak menjadi fokus dalam penelitian ini karena Kartu Lebak Pintar masih menjadi pembahasan di Dinas Pendidikan tentang data siapakah yang berhak menerima program bantuan Kartu Lebak Pintar. Pemerintah daerah mencatat 2.889 siswa SMA dan SMK, akan tetapi banyak yang mendesak siswa Aliyah pun berhak mendapatkan Kartu Lebak Pintar.
Sedangkan Kartu Lebak Sejahtera tidak menjadi fokus penelitian karena baru berjalan beberapa bulan sejak pertama dikeluarkan dan data yang berhak menerima Kartu Lebak Sejahtera belumlah konsisten jumlah angkanya. Menurut Bapak Supriyadi sebagai staf pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, mengungkapkan kepada peneliti pada maret 2015 bahwa Sekolah berbasis Agama seperti Tsanawiyah dan Aliyah tidak diikut sertakan dalam program Kartu Lebak Pintar. Hal ini menjadi pertentangan dan polemik, karena pihak sekolah tersebut merasa di bedakan.
5
6 Dari hasil observasi peneliti di lapangan, peneliti menemukan permasalahan dalam tahap pengimplementasian program tersebut, di antaranya adalah masih banyak masyarakat Kabupaten Lebak yang belum mengetahui program ini. Salah satunya peneliti melakukan wawancara kepada ibu Sutiah warga Desa Parungsari, sebagai petani mengungkapkan kepada peneliti pada maret 2015 bahwa Sosialisasi langsung kepada masyarakat masih kurang, sehingga pengetahuan masyarakat terhadap program kartu lebak sehat, kartu lebak pintar, dan kartu lebak sejahtera masih sangat minim.
Pernyataan ibu Sutiah tersebut menjelaskan bahwa proses sosialisasi sebagai tahap awal implementasi program ini belum merata, mengingat RPJMD ini baru ditetapkan pada tanggal 22 Agustus 2014.
Dari permasalahan pemerataan tahap sosialisasi, menyebabkan keterpaduan dan sinkronisasi program ini belum mampu dijalankan dengan baik oleh SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), karena masih membutuhkan koordinasi dari
stakeholder lain yang berkaitan dengan program Kartu Lebak Sehat, Kartu Lebak
Pintar dan Kartu Lebak Sejahtera.Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, menjelaskan untuk peserta juga bisa
leluasa memilih fasilitas kesehatan yang sudah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
tercatata 42 puskesmas, 71 Puskesmas Pembantu (Pustu) dan 14 klinik swasta,
sementara untuk rujukan, bisa di RSUD Malingping maupun RSUD Dr. Adjidarmo.
Semua fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas, dapat melayani pengobatan dan
pelayanan kesehatan dasar juga pencegahan penyakit menular di masyarakat, dan
6
7
juga Kabupaten Lebak terus meluas sejalan dengan pelaksanaan JKN (Jaminan
Kesehatan Nasional) yang dilaksanakan Pemerintah Pusat dan Kartu Lebak Sehat
yang menjadi salah satu program unggulan daerah. (Sumber: setkab.go.id. perpaduan
JKN dan Kartu Lebak Sehat).Kehadiran program JKN di Kabupaten Lebak mendapat sambutan positif dari masyarakat. Hal ini ditandai dengan banyaknya masyarakat yang mendaftarkan diri menjadi peserta JKN ke BPJS Kesehatan Kabupaten Lebak. Hingga Agustus 2014, sebanyak 17.405 orang telah mendaftar secara mandiri. Mereka bisa memilih tiga tipe kelas yakni kelas III dengan membayar iuran Rp 25.500 per bulan, kelas II membayar Rp 42.500 per bulan dan kelas I membayar Rp 59.500 per bulan.
Proses pendaftaran di BPJS Kesehatan juga relatif mudah dan cepat. Masyarakat cukup membawa KTP, KK dan foto. Prosedur pendaftarannya adalah mulai dengan mengisi formulir pendaftaran, kemudian mendaftar dan akan mendapat nomor virtual account dilanjutkan membayar iuran sesuai dengan kelas yang diinginkan dan bukti pembayaran dijadikan untuk mencetak kartu. Berdasarkan observasi di lapangan, proses pendafataran hingga cetak kartu sekitar 1 jam, dan begitu kartu sudah tercetak, maka pada saat itu juga kartu tersebut sudah bisa digunakan untuk berobat.
Hingga saat ini, sebanyak 768.668 jiwa atau 61,5% dari total penduduk Lebak
yang berjumlah 1.247.906 jiwa, telah memiliki jaminan pelayanan kesehatan.
Pemerintahan Kabupaten Lebak mengalokasikan dana sebesar Rp 4,4 miliar untuk
kuota Kartu Lebak Sehat sebanyak 18.720 jiwa. Perinciannya sebanyak 16.436 jiwa
7
8
untuk kurang mamapu dan 2.284 untuk pimpinan pondok pesantren (1.853 jiwa),
kepala desa (340 jiwa) dan sekretaris desa (94 jiwa) yang belum memiliki jaminan
kesehatan. (Sumber: setkab.go.id. perpaduan JKN dan Kartu Lebak Sehat).Adapun perinciannya masyarakat lebak yang telah memiliki jaminan
kesehatan adalah sebanyak 675.221 jiwa merupakan peserta eks Jamkesmas,
sebanyak 66.956 jiwa merupakan eks asuransi Askes PNS, TNI dan Polri serta eks
Jamsostek, sebanyak 17.405 jiwa merupakan peserta mandiri dan 9.086 jiwa
merupakan peserta Kartu Lebak Sehat yang terintegrasi dengan JKN. (Sumber:
arsip/2014/07/ honorer-pemkab-lebak-didaftarkan-masuk-bpjs/
09 Agustus 2015). Dapat dilihat rinciannya pada tabel 1.1 berikut:
1.1.Tabel Masyarakat Jaminan Pelayanan Kesehatan No. Keterangan Jumlah Jiwa
1. Eks Jamkesmas 675.221
2. Eks Asuransi Askes PNS, TNI, Polri dan Eks 66.956 Jamsostek
3. Peserta Mandiri 17.405
4. Kartu Lebak Sehat 9.086
Total 768.668 (Sumber: Bantenpos.com).
8
9
Daerah Kabupaten Lebak memiliki wilayah tertinggal dari aspek kesehatan.
Sebanyak 3.220 penyandang cacat permanen yang tersebar di 28 kecamatan di
Kabupaten Lebak. Menerima asuransi pelayanan kesehatan gratis melalui Kartu
Lebak Sehat yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Mereka berhak mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis, baik Rumas Sakit
Umum Daerah (RSUD) Adjidarmo Rangkasbitung maupun puskesmas.Dari 28 Kecamatan yang ada di Kabupaten Lebak, yang memiliki permasalahan kesehatan adalah Kecamatan Sobang, Cibeber, Bayah, Cibadak dan Rangkasbitung. Permasalahan yang utama adalah gizi buruk. Maka sosialisasi di utamakan adalah di Kecamatan tersebut. Kecamatan tersebut memiliki permasalahan kesehatan yang signifikan diantara Kecamatan lain yang terdapat di Kabupaten Lebak. Selain permasalahan kesehatan, Kecamatan tersebut memerlukan sosialisasi dan bentuk penerapan dari sosialisasi tersebut seperti pelaksanaan Kartu Lebak Sehat.
Selain Kartu Lebak Sehat, diperlukan juga Puskesmas, Tenaga Medis, obat-obatan kesehatan, dan Bantuan Pangan. (Sumber: Dinkes Kab.Lebak, 2015).
Dengan demikian dalam pelaksanaan program Kartu Lebak Sehat terjadi
permasalahan-permasalahan yang timbul dan ini menjadi fokus bagi Dinas Kesehatan
Kabupaten Lebak untuk mengimplementasikannya, agar pembangunan di Kabupaten
Lebak dapat tercapai.
9
10 Berdasarkan observasi awal dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti, bahwa dalam pelaksanaanya masih ditemukan permasalahan-permasalahan yang terkait dengan implementasi progran Kartu Lebak Sehat di Kabupaten Lebak.
Pertama, Program Kartu Lebak Sehat yang dicanangkan oleh pemerintah
Kabupaten Lebak dalam upaya mempermudah masyarakat dalam mendapat pelayanan kesehatan di Kabupaten Lebak ternyata masih dirasa kurang efektif oleh masyarakat Kabupaten Lebak karena masih banyaknya masyarakat Kabupaten Lebak yang membutuhkan pelayanan kesehatan akan tetapi belum menikmati Program Kartu Lebak Sehat.
Kedua, Program yang dijalankan oleh pemerintah Kabupaten Lebak yang
dalam hal ini Dinas Sosial Kabupaten Lebak, belum bisa berjalan dengan baik karena sosialisasi yang dilakukan dari program tersebut belum dilakukan dengan maksimal, sosialisasi yang selama ini berjalan adalah di mana Dinas Sosial Kabupaten Lebak merekomendasikan kepada seluruh puskesmas yang berjumlah 42 puskesmas di kabupaten lebak untuk mensosialisasikan program Kartu Lebak Sehat. Sosialisasi yang dilakuakan oleh puskesmas adalah meminta kader-kader posyandu dapat bekerjasama dengan PSM, PKK, DKM, Karang Taruna untuk mendata masyarakat miskin sekaligus mensosialisasikan di desa-desa mereka tinggal untuk menjadi penerima Kartu Lebak Sehat, sosialisasi juga dilakukan oleh Dinas Sosial Kabupaten Lebak dengan melibatkan para perangkat desa dalam pensosialisasiannya dan setiap puskesmas dan perangkat desa membuat forum untuk membahas evaluasi dari data
10
11 dan sosialisasi dilingkungan kerja puskesmas tersebut yang biasanya dilakukan sebulan sekali, data yang didapat bukan hanya dilaporkan dan dipertanggung jawabkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, akan tetapi juga kepada Dinas Sosial Kabupaten Lebak.
Ketiga, Melaksanakan tugas dalam hal ini tentang Implementasi Program
Kartu Lebak Sehat di Kabupaten Lebak yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kabupaten Lebak haruslah dengan penuh tanggung jawab, agar tujuan dan sasaran dari adanya program ini yang tentunya bertujuan memberikan pelayanan dalam bidang kesehatan benar-benar dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Lebak, akan tetapi hal-hal seperti ini belumlah dipahami betul oleh para pegawai Dinas Sosial Kabupaten Lebak, sehingga tujuan dari adanya program Kartu Lebak Sehat ini belumlah dirasakan optimal oleh masyarakat Kabupaten Lebak.
Keempat, Perbandingan data masyarakat miskin di Kabupaten Lebak yang
dimiliki Dinas Sosial yang berjumlah 118.036 rumah tangga sasaran dari 737.130 kepala keluarga, akan tetapi data masyarakat miskin yang dimiliki Pemerintah Kabupaten lebak memiliki perbedaan dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Lebak yaitu 185.123 rumah tangga sasara dari 737.130 kepala keluarga, disinyalir perbedaan data inilah yang menjadi turut memicu ketidak akuratan data yang harusnya menerima program Kartu Lebak Sehat, sehingga sasaran dari progam ini belum pada target yang diinginkan. Belum berjalan maksimal ini dibuktikan masih banyaknya masyarakat yang belum terdata yang disebabkan ketidak tahuanya masyarakat
11
12 bagaimana cara menjadi anggota dari Kartu Lebak Sehat dan bagaimana manfaat yang didapatkan oleh masyarakat apabila terdaftar didalam program Kartu Lebak Sehat tersebut.
Kelima, Sebagaimana wewenang yang diberikan Kepada Dinas Sosial
Kabupaten Lebak yang didalamnya terdapat Program Kartu Lebak Sehat maka sudah menjadi keharusan dari pegawai Dinas Sosial dituntut untuk paham dan menjalankan progrram ini dengan sebagaimana tujuannya, namun didalam berjalannya dari Program Kartu Lebak Sehat ini yang dijalankan oleh Dinas Sosial semula dijalankan oleh Dinas Kesehatan inilah yang membuat ketidaknyaman pegawai Dinas Sosial dalam menjalankan program ini dikarenakan adanya rasa tidak nyaman karerena ada rasa dianggap merebut program yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak.
Keenam, Untuk menunjang dari berjalannya Program Kartu Lebak Sehat di
Kabupaten Lebak ini dari segi Lingkungan sosial, ekonomi dan politik haruslah dalam keadaan kondusif, namun dari segi politik kebijakan program ini sudah mulai tidak konsisten, ini dibuktikan dengan adanya pemindahan penanggung jawab atas kebijakan ini yang semula dipegang oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak lalu dialihkan ke Dinas Sosial Kabupaten Lebak. Dari ketidak konsistenan tersebut berpengaruh terhadap lingkungan sosial masyarakat Kabupaten Lebak, yang dimana adanya kebingungan terhadap pemahaman Program Kartu Lebak Sehat ini bila mengalami hambatan harus mengadukannya ke Dinas mana yang sebenarnya bertanggung jawab penuh akan Program Kartu Lebak Sehat ini. Dalam bidang ekonomi tingkat kesejahteraan dari para pegawai pelaksana dari program ini haruslah
12
13
13
sejahtera sehingga akan adanya kesesuai antara kewajiban yang diemban dan hak yang diterima sesuai dengan beban kinerja dan ini dapat meminimalisir penyimpangan anggaran dari program ini.
Dengan ini peneliti tertarik terhadap permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan implementasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lebak dalam upayanya mewujudkan pembangunan di Kabupaten Lebak. Oleh karena itu, peneliti mencoba melakukan penelitian mengenai IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU LEBAK SEHAT DI KABUPATEN LEBAK. (Studi Kasus di Kecamatan Sobang, Cibeber, Bayah, Cibadak dan Rangkasbitung).
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah tersebut, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Masih banyaknya masyarakat Kabupaten Lebak yang membutuhkan pelayanan
kesehatan akan tetapi belum menikmati Program Kartu Lebak Sehat.
2. Program Kartu Lebak Sehat belum diketahui dan dipahami oleh masyarakat
Kabupaten Lebak, karena masih rendahnya sosialisasi program oleh pemerintah daerah Kabupaten Lebak.
3. Kurangnya pemahaman pegawai Dinas Sosial Kabupaten Lebak terhadap tujuan
dan sasaran dari adanya Program Kartu Lebak Sehat, sehingga tujuan dari adanya program Kartu Lebak Sehat ini belumlah dirasakan optimal oleh masyarakat Kabupaten Lebak
14
4. Adanya perbedaan jumlah data masyarakat miskin yang dimiliki BPS Kabupaten
Lebak dengan Dinsos Kabupaten Lebak yang menyebabkan penerimaan Kartu Lebak Sehat untuk masyarakat miskin di Kabupaten Lebak, tidak akurat
5. Adanya rasa tidak nyaman dari Dinas Sosial Kabupaten Lebak dalam
menjalankan tugas karena ada rasa dianggap merebut program yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak.
6. Kurang kondusifnya lingkungan sosial, ekonomi dan politik yang menghambat
berjalannya Program Kartu Lebak Sehat.1.2. Batasan Masalah
Dari uraian-uraian yang ada dalam latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka dengan itu peneliti membatasi masalah penelitiannya. Pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu peneliti mencoba mencari tahu Implementasi Program Kartu Lebak Sehat di Kabupaten Lebak.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana Implementasi program kartu lebak sehat di Kabupaten Lebak ? 2.
Faktor apa sajakah yang mendukung dan menghambat implementasi program kartu lebak sehat di Kabupaten Lebak ?
14
15
1.4. Maksud dan Tujuan Penelitian Setiap penelitian tentu akan memiliki suatu tujuan dari apa yang teliti tersebut.
Hal ini sangat perlu untuk bisa jadi acuan bagi setiap kegiatan penelitian yang akan dilakukan. Karena tujuan penelitian merupakan tolak ukur dan menjadi target dari kegiatan penelitian tersebut. Tanpa itu semua maka apa yang akan dilakukan akan menjadi sia-sia. Maksud dan tujuan dari peneliti antara lain yaitu untuk mencari tahu implementasi program Kartu Lebak Sehat di Kabupaten Lebak.
1.5. Manfaat Penelitian 1) Secara Teoritis
a. Menambah ilmu pengetahuan melalui penelitian yang dilaksanakan sehingga
memberikan kontribusi pemikiran bagi pengembangan Ilmu Administrasi Negara khusunya.
b. Sebagai bahan pemahaman dan pembelajaran bagi peneliti maupun mahasiswa
lain untuk melakukan penelitian-penelitian secara lebih mendalam mengenai implementasi program dalam pembangunan.
2) Secara Praktis
a. Bagi pemerintah daerah atau instansi, diharapkan nantinya dapat dijadikan sebuah
penilaian yang logis bagi pemerintahan daerah untuk lebih serius dalam perencanaan program yang baik terhadap pembangunan di kabupaten lebak.
b. Bagi masyarakat, diharapkan nantinya bisa mendapatkan dampak yang lebih baik
dari program pemerintah dalam upaya mewujudkan pembangunan di Kabupaten Lebak yang optimal.
c. Bagi peneliti, sebagai salah satu syarat untuk menyandang gelar strata satu (S1)
dan bertambahnya ilmu pengetahuan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan implementasi program.
15
16
1.6. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN Terdiri dari latar belakang yang menerangkan ruang lingkup dan kedudukan masalah yang akan diteliti dalam bentuk deduktif, dari lingkup yang paling umum yang selanjutnya mengarah kepada masalah yang paling spesifik. Kemudian yang selanjutnya yaitu Identifikasi Masalah, dalam hal ini indentifikasi masalah mendeteksi aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dari tema/topik/judul penelitian atau dengan masalah. Pembatasan masalah dan perumusan masalah dari hasil identifikasi masalah tersebut ditetapkan masalah yang paling urgen yang berkaitan dengan judul penelitian. Maksud tujuan penelitian, dalam hal ini mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan dilaksanakan penelitian. Kemudian terdapat juga kegunaan penelitian yang menjelaskan manfaat teoritis dan praktis dari penelitian yang akan diteliti dan yang terakhir yaitu Sistemiatika Penulisan yang menjelaskan isi dari BAB per BAB yang ada dalam penelitian.
BAB II DESKRIPSI TEORI Terdapat deskripsi teori dan kerangka berfikir. Deskripsi teori mengkaji tentang berbagai teori yang relevan dengan permasalahan dan variabel berfikir sedangkan kerangka berfikir menceritakan alur pikiran peneliti dalam penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Terdiri dari metode penelitian menjelaskan tentang penggunaan metode yang digunakan. Instrumen penelitian menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis alat pengumpulan data. Informan penelitian menjelaskan tentang penentuan informan
16
17 yang berdasarkan data yang diperlukan menyangkut masalah yang di angkat. Teknik pengolahan dan analisa data menjelaskan tentang teknik analisa beserta rasionalisasinya. Terakhir tentang tempat dan waktu penelitian, menjelaskan tentang tempat dan waktu penelitian tersebut.
BAB IV HASIL PENELITIAN Terdiri dari deskripsi obyek penelitian yang meliputi lokasi penelitian secara jelas. Struktur organisasi dari populasi dan sampel yang telah ditentukan. Kemudian terdapat deskripsi data yang menjelaskan tentang hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan menggunakan teknik analisis data yang relevan. Kemudian melakukan pembahasan lebih lanjut terhadap persoalan dan pada akhir pembahasan peneliti dapat mengemukakan berbagai keterbatasan yang mungkin tedapat dalam pelaksanaan penelitian. Terutama sekali untuk penelitian eksperimen dan keterbatasan ini dapat dijadikan rekomendasi terhadap penelitian lebih lanjut dalam bidang yang menjadi objek penelitian.
BAB V PENUTUP Dalam bagian penutup ini memuat penjelasan mengenai simpulan yaitu menyimpulkan hasil penelitian yang diungkapkan secara singkat, jelas, dan muah dipahami dan Saran yaitu berisi tindak lanjut dari sumbangan penelitian terhadap bidang yang diteliti baik secara teoritis maupun secara praktis.
17
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA BERPIKIR 2.1. Deskripsi Teori 2.1.1. Pengertian Teori Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang
mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Sehingga bisa dikatakan bahwa suatu teori adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengetahuan dan menyediakan suatu cetak biru untuk melakukan beberapa tindakan. Tiga hal yang perlu diperhatikan jika kita ingin mengenal lebih lanjut tentang teori adalah:
1. Teori merupakan suatu proporsi yang terdiri dari kontrak yang sudah didefinisikan secara luas sesuai dengan hubungan unsur-unsur dalam proporsi tersebut secara jelas.