PROS Agus Budi Santosa Pengujian Model Purchasing Power fulltext

3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014

ISBN: 978-979-3775-55-5

PENGUJIAN MODEL PURCHASING POWER PARITY DALAM
MENJELASKAN HUBUNGANINFLASI DAN NILAI TUKAR RUPIAH
Agus Budi Santosa
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank Semarang
agusbudi5@yahoo.co.id

ABSTRACT
This research aimed to analyze the relation between inflation variable and the currency
exchange rate from Rupiah to US Dollar. The reaserch mode was Purchasing Power Parity (PPP)
supported by Error Correction Model (ECM) as analysis tool. PPP model was used based on empirical
evidence that showed the ability in predicting and explaining exchanging rate behaviour. ECM was
used because of the ability to explain both short term and long term behaviours. The research result
showed that inflation variable didn 7 szgnificantlly influence the fluctuation on currency exchange rate
from Rupiah to US Dollar as well as the amount of the money circulation during the short term.
However, national income variable and interest rate variable significantly influenced the fluctuation
on currency exchange rate from Rupiah to US Dollar. The conclusion for both long term and short term

analysis had no difference, in which inflation variable wasn't able to explain Rupiah exchange rate
behaviour. The underlying thing could be taken from the research was the positive coefficient between
inflation and exchange rate in both short and long terms. The estimation results and the error correction
models showed that the ECT (Error Correction Term) score was equal to zero, so it could be concluded
that the model used in the research was valid.
Keywords: purchasing power parity, inflation, error correction models , exchange rate

PENDAHULUAN
Globalisasi perekonomian sering didefinisikan sebagai proses semakin menghilangnya atau
menipisnya "batas" ekonomi antar negara. Sejalan dengan berkembangnya proses globalisasi
perekonomian, maka dibidang perdagangan internasionalpun restriksi semakin berkurang. Hal ini
membawa dampak meningkatnya volume dan nilai perdagangan internasional .
Dalam melakukan perdagangan internasional, nilai (harga) suatu komoditi dinyatakan dalam
satuan mata uang tertentu, bisa mata uang domestik maupun mata uang luar negeri. Permasalahan
muncul dalam kaitannya dengan harga, karena nilai valuta asing sering mengalami fluktuasi. Perubahan
nilai tersebut disebabkan oleh banyak hal, diantaranya : perubahan tingkat inflasi, perubahan tingkat
suku bunga, perubahan tingkat pendapatan serta seberapa besar peran pemerintah dalam perekonomian
(Madura,2000). Nilai valuta asing tercermin dalam variabel kurs yang sebenarnya merupakan
perbandingan mata uang domestik dengan valuta asing, sehingga kurs dapat digunakan untuk
mengetahui daya beli suatu valuta. Perbedaan daya beli antara mata uang suatu negara dengan negara

yang lain akan memberikan kesempatan bagi pelaku ekonomi untuk mengambil keuntungan melalui
arbitrage.
Teori Purchasing Power Parity (PPP) merupakan suatu teori yang langsung menerapkan
hukum satu harga untuk membandingkan pasar barang dan jasa antar negara. Pada dasarnya teori PPP
menekankan hubungan jangka panjang antara kurs valuta asing dengan harga komoditi secara relatif.
Menurut teori PPP bentuk relatif (relative form) laju perubahan indeks harga, yang juga merupakan
inflasi, di dua negara akan hampir sama jika diukur memakai valuta yang sama. (Jeff Madura, 1995).

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

797

3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014

ISBN: 978-979-3775-55-5

Kurs
15,000

10,000
Kurs

5,000

00
CT1
CTl

rsj ro "vj- LO
oo cn O
(N ro
CTl O
O O
o o ^—It—IT—IT—I
CT1 O O O O O
O
O
"
o

o
o
o
o o
CTl
O
O
^H(N(N(NrNjr\l(N(N