T1 672009071 Full text

Rancang Bangun Library Web untuk Pembacaan Low
Level Programming Language untuk Manipulasi
Multimedia

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti :
Gregoryan Billy Hananda Deva (672009071)
Hendry, M. Kom.

Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen SatyaWacana
Salatiga
Juli 2013

Rancang Bangun Library Web untuk Pembacaan Low

Level Programming Language untuk Manipulasi

Multimedia
1)

Gregoryan Billy Hananda Deva, 2) Hendry
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1) be_lie_11@yahoo.com, 2) hendry@staff.uksw.edu
Abstract
Multimedia is a way used to present information more interesting and easy to
understand Multimedia also became very important in information technology because
users need something exciting and easy to use. Now the technology is growing very
rapidly with the internet very easily accessible by various people. It can be used to create
a web-based multimedia presentation needed for the dissemination of information can be
done quickly without relying time and place. Web-based multimedia presentation requires
manipulation of multimedia in it, this is usually done by using the Synchronized
Multimedia Integration Language (SMIL). SMIL is a low-level programming language
that is generally difficult to understand. a web library is designed to help the programmer

in term of manipulating multimedia through its function. To use the functions, the
programmer only need to call the functions within the system that is being made.
Keywords : Library, Web, HLWDL, SMIL

Abstrak
Multimedia adalah suatu cara yang digunakan untuk mempresentasikan
informasi agar lebih menarik dan mudah dimengerti. Multimedia juga menjadi sangat
penting dalam teknologi informasi karena user butuh sesuatu yang menarik dan mudah
digunakan. Sekarang ini teknologi sudah berkembang sangat pesat dengan adanya
internet yang sangat mudah diakses oleh berbagai kalangan masyarakat. Hal ini dapat
dimanfaatkan untuk membuat sebuah presentasi multimedia berbasis web yang
dibutuhkan agar penyebaran informasi dapat dilakukan dengan cepat tanpa bergantung
waktu dan tempat. Presentasi multimedia berbasis web membutuhkan manipulasi
multimedia di dalamnya yang biasa dilakukan dengan menggunakan Synchronized
Multimedia Integration Language (SMIL). SMIL merupakan bahasa pemrograman
tingkat rendah yang umumnya sulit dipahami. Berdasarkan hal tersebut maka dirancang
sebuah library web yang berisi fungsi-fungsi manipulasi multimedia untuk memudahkan
programmer dalam memanipulasi multimedia yang akan dipresentasikan ke dalam
konten web yang dibangunnya hanya dengan memanggil fungsi-fungsi yang sudah
disediakan dalam library web.

Kata Kunci : Library, Web, HLWDL, SMIL
1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Teknik Informatika, Universitas
Kristen Satya Wacana
2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

1. Pendahuluan
Perkembangan Teknologi Informasi sekarang ini telah berkembang dengan
pesat. Hal ini berpengaruh pula pada perkembangan bahasa pemrograman yang
dapat digunakan untuk membangun suatu aplikasi atau software. Low level
programming language adalah bahasa pemrograman yang masih menggunakan
bahasa mesin, sehingga sulit dimengerti bahkan oleh developer . Hal ini
menyebabkan low level programming language jarang dipakai dan mulai
ditinggalkan. Bahasa pemgrograman terus dikembangkan agar lebih mudah
dimengerti manusia dengan pendekatan pada bahasa sehari-hari, sehingga
menghasilkan bahasa pemrograman baru yaitu high level programming language
yang jauh lebih mudah dipahami daripada low level programming language. High
level programming language inilah yang sampai saat ini digunakan developer
untuk membangun sebuah sistem atau aplikasi baik yang berbasis desktop, mobile,
atau web.
High level programming language biasanya berisi sekumpulan fungsi low

level programming language, karena low level programming language banyak
akses untuk fungsi-fungsi dasar. High level programming language di dalam
aplikasi web dikenal dengan high level web definition language yang dirancang
untuk user supaya dapat melakukan perancangan dari web yang mereka inginkan
berdasarkan pada bahasa tingkat tinggi, yang lebih mudah dipahami oleh user .
High level web definition language ini diharapkan mempermudah user dalam
membuat halaman web tanpa harus tahu bahasa tingkat rendah [1]. High level web
definition language ini juga memiliki beberapa keterbatasan seperti memanipulasi
multimedia untuk membuat presentasi multimedia berbasis web yang biasa
dibangun dengan menggunakan Synchronized Multimedia Integration Language
(SMIL). SMIL merupakan Extensible Markup Language (XML) yang termasuk
dalam bahasa tingkat rendah [2]. Berdasarkan masalah yang ada, maka dalam
penelitian ini dibangun sebuah library web untuk pembacaan low level
programming language yang digunakan untuk memanipulasi multimedia.

2. Kajian Pustaka
Pada penelitian yang berjudul High Level Web Definition Language
Incorporating Weighted Tree Similarity Algorithm diperoleh hasil bahwa high
level web definition language merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang
dapat menggerakkan bahasa pemrograman dengan tingkatan yang lebih rendah.

High level web definition language mengembangkan bahasa di bawahnya untuk
mempermudah user dalam membangun suatu program tanpa harus mempelajari
low level programming language yang umumnya sulit untuk dimengerti [1].
Pada penelitian yang berjudul Presentasi Multimedia Berbasis Web
menggunakan SMIL, PHP dan MySQL diperoleh hasil bahwa presentasi
multimedia berbasis web melalui internet sangat membantu dalam memenuhi
kebutuhan informasi dan komunikasi yang mudah diakses dan dikonfigurasi tanpa
bergantung pada waktu dan tempat. Penggunaan SMIL, PHP, dan MYSQL

1

memberikan kemudahan dalam pembuatan dan konfigurasi dalam presentasi
multimedia berbasis web yang menarik dan interaktif [2].
Penelitian ini menggabungkan penelitian-penelitian sebelumnya dengan
membuat library web yang berisi fungsi-fungsi untuk membuat presentasi
multimedia berbasis web dengan SMIL. Library web ini memungkinkan user
cukup hanya memanggil fungsi-fungsi dalam library web ini dengan high level
web definition language, sehingga user tidak perlu mempelajari SMIL untuk
dapat membuat presentasi multimedia berbasis web.
Library adalah kumpulan fungsi atau prosedur atau modul [3]. Library di

dalamnya tersedia beberapa fungsi yang bisa langsung digunakan oleh
programmer dengan cara memanggil fungsi yang akan digunakan di dalam kode
program yang dibangun. Library ini berisi fungsi-fungsi low level programming
language yang bisa digunakan oleh programmer dengan memanggilnya
menggunakan high level programming language . Penggunaan library ini akan
memudahkan programmer dalam pembuatan program dan mempercepat waktu
pengerjaan, karena dengan adanya library ini, programmer tidak perlu
mempelajari low level programming language dalam mengembangkan suatu
aplikasi atau sistem.
Low level programming language dikenal juga sebagai bahasa rakitan
(assembly). Bahasa assembly adalah bahasa pemrograman dengan korespondensi
satu-satu antara perintah-perintah/pernyataannya dan bahasa mesin komputer [4].
Bahasa pemrograman tingkat rendah ini sulit untuk dipahami karena masih berupa
bahasa mesin, sehingga saat ini mulai ditinggalkan. Kelebihan bahasa
pemrograman tingkat rendah ini banyak akses untuk fungsi-fungsi dasar seperti
fungsi untuk memanipulasi multimedia. Manipulasi multimedia dalam web
biasanya dibangun menggunakan SMIL. SMIL merupakan bagian dari XML
untuk membuat presentasi multimedia, XML ini tergolong dalam low level
programming language. Pengembangan sistem atau aplikasi dapat dimudahkan
dengan dibangunnya suatu library yang berisi fungsi-fungsi low level

programming language untuk diakses dengan high level programming language,
sehingga programmer dapat menggunakan fungsi-fungsi low level programming
language tanpa perlu mempelajari low level programming language secara
mendalam.
Synchronized Multimedia Integration Language (SMIL) memungkinkan
pengolahan/manipulasi sederhana dalam presentasi audio visual yang interaktif.
SMIL biasanya digunakan untuk presentasi multimedia yang mengintegrasikan
audio, video, gambar, atau jenis media lainnya [5].
High level programming language adalah bahasa pemrograman yang
mempunyai perintah-perintah handal yang diterjemahkan ke dalam berbagai
instruksi mesin [4]. Bahasa pemrograman tingkat tinggi ini sudah dikembangkan
dengan pendekatan pada bahasa sehari-hari manusia, sehingga bahasa
pemrograman ini mudah dipahami. Bahasa pemrograman tingkat tinggi ini

2

digunakan dalam pembangunan sistem atau aplikasi hingga saat sekarang ini.
Bahasa pemrograman tingkat tinggi ini memiliki keterbatasan seperti untuk
manipulasi multimedia, karena itu dibutuhkan fungsi-fungsi dalam bahasa
pemrograman tingkat rendah untuk melakukan manipulasi multimedia dalam

bahasa pemrograman tingkat tinggi.
High Level Web Definition Language adalah bahasa tingkat tinggi didalam
menghasilkan suatu halaman web [1]. High Level Web Definition Language
dirancang untuk mempermudah pembentukan web dengan menggunakan bahasa
tingkat tinggi, sehingga user tidak perlu mempelajari bahasa tingkat rendah
(javascript, XML dan ruleML) yang sulit untuk dipahami. High Level Web
Definition Language menggabungkan kemudahan dari web environment dan
compiler optimizer sehingga dapat menghasilkan halaman web dengan
kemampuan yang lebih baik.
High Level Web Definition Language dikembangkan dengan struktur tree
matching parse tree, dan struktur compiler dengan menggunakan struktur
dokumen XML untuk pembentukan ruleML, yang berguna untuk menghasilkan
dokumen XML dari user menjadi sebuah halaman HTML, yang saat ini banyak
disebut sebagai XHTML (Extended Hyper Text Markup Language).

3. Metode dan Perancangan
Metode penelitian yang digunakan dalam rancang bangun library web untuk
pembacaan low level programming language untuk manipulasi multimedia adalah
Modified Waterfall Model. Metode ini mempunyai tahapan pengembangan yang
sama dengan metode Waterfall, yakni definisi masalah, analisis kebutuhan, desain

purwarupa, implementasi, integrasi dan pengujian, dan pemeliharaan.
Modified Waterfall Model biasa disebut juga Whirlpool Model memiliki
perbedaan dibandingkan dengan Waterfall Model yaitu pada Whirlpool Model ini
dilakukan perulangan pada tahap definisi masalah dan analisis kebutuhan untuk
lebih memahami kebutuhan user sehingga berbentuk menyerupai pusaran air
(whirlpool) [6]. Modified Waterfall Model/Whirlpool Model dapat dilihat pada
Gambar 1.

3

Gambar 1 Bagan Modified Waterfall Model/Whirlpool Model [6]

Tahap-tahap yang dilakukan dalam rancang bangun library web untuk
pembacaan low level programming language untuk manipulasi multimedia
dengan menggunakan Whirlpool Model adalah :
Definisi Masalah
Definisi masalah merupakan tahap awal yang dilakukan dalam permodelan
whirlpool, pokok masalah apa yang menjadi sebab diperlukannya library web
untuk pembacaan low level programming language untuk manipulasi multimedia.
Masalah di sini adalah high level web definition language memiliki keterbatasan

seperti dalam melakukan manipulasi multimedia yang biasanya dilakukan dengan
menggunakan SMIL. SMIL merupakan bagian dari XML untuk presentasi
multimedia berbasis web, XML ini tergolong dalam low level programming
language yang pada dasarnya mendekati bahasa mesin dan sulit untuk dipahami.
Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan tahap akan dilakukannya analisis kebutuhan
apa saja yang dibutuhkan user . Dalam tahapan ini dilakukan pengamatan
perkembangan teknologi sampai pada saat ini, serta kebutuhan-kebutuhan dalam
memanipulasi multimedia untuk membuat presentasi multimedia berbasis web.
Yang dibutuhkan di sini adalah bagaimana membuat presentasi multimedia
berbasis web dengan mudah menggunakan high level web definition language.

4

Desain Purwarupa
Desain purwarupa merupakan tahap akan dilakukannya perancangan library
web untuk pembacaan low level programming language untuk manipulasi
multimedia. Desain sistem pada Gambar 2 menggambarkan tindakan yang dapat
dilakukan oleh user yaitu programmer . Programmer dapat menggunakan library
web dimana di dalamnya terdapat fungsi-fungsi low level programming language

yang dapat diakses dengan high level web definition language. Library web
membentuk hasil dari manipulasi multimedia dalam file SMIL yang disimpan
pada komputer user . User menampilkan hasil dari manipulasi multimedia ke
dalam halaman web dengan memuat file SMIL yang sudah terbentuk.

Gambar 2 Desain Sistem

Activity diagram dari perancangan library web untuk pembacaan low level
programming language untuk manipulasi multimedia, digunakan untuk
menggambarkan aktifitas yang dapat dilakukan oleh aktor dari mulainya aktifitas
sampai dengan berakhirnya aktifitas. Aktor pada library web untuk pembacaan
low level programming language untuk manipulasi multimedia ini adalah
programmer . Activity diagram programmer dapat dilihat pada Gambar 3. Pada
Gambar 3 menjelaskan aktifitas yang dapat dilakukan oleh programmer .
Programmer dapat memanggil fungsi set_layout, region, par, add_picture,
add_mp3, atau add_video. Proses aktifitas akan berhenti apabila programmer
memanggil fungsi create_smil.

5

Gambar 3 Activity Diagram Programmer

Implementasi
Tahap ini merupakan implementasi dari tahap desain yang sudah dirancang.
Untuk dapat dimengerti oleh komputer, maka desain tadi harus diubah ke dalam
bahasa pemrograman melalui proses pengkodean. Bahasa pemrograman yang
digunakan adalah PHP Hypertext Preprocessor dan Javascript.
Integrasi dan Pengujian
Tahap integrasi dan pengujian ini merupakan tahap akhir sebelum library web
diserahkan kepada user . Fungsi-fungsi dalam library web yang dibuat harus
diujicobakan agar terbebas dari error dan hasilnya benar-benar sesuai dengan
kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya. Setelah uji coba selesai
dilakukan, maka library web siap digunakan dan diserahkan kepada user .
Pemeliharaan
Pemeliharaan diperlukan karena ketika library web digunakan mungkin saja
masih ada error kecil yang tidak ditemukan dalam pengujian sebelumnya.
Pemeliharaan ini termasuk di dalamnya pengembangan, karena dengan semakin
berkembangnya teknologi, maka kebutuhan juga semakin bervariasi. Kebutuhan
yang semakin bervariasi ini perlu dipenuhi dengan penambahan fungsi-fungsi lain
dalam library web yang telah dibuat.

6

4. Hasil dan Pembahasan
Function Set Layout

Function set layout adalah fungsi untuk menambah layout dalam file SMIL
yang akan dibuat dengan mengeset lebar (width) dan tinggi (height) layout, dapat
dilihat pada Kode Program 1. Layout dalam SMIL berfungsi untuk
mendefinisikan tempat suatu klip SMIL akan dimunculkan [7]. Fungsi set layout
ini menghasilkan script untuk menambahkan layout dalam SMIL yang ditampung
dalam variabel bernama tempLayout sebelum nantinya dibentuk ke dalam file
SMIL.
Kode Program 1 Function Set Layout
1. function set_layout(lebar,tinggi){
2.
tempLayout += "\n";
4. }

Untuk menggunakan fungsi ini user cukup memanggil dalam kode program
dan mengisikan parameternya yaitu lebar (width) dan tinggi (height), contoh
pemanggilan dalam button dapat dilihat pada Kode Program 2. Pemanggilan
fungsi ini bisa dilakukan lebih dari satu kali tergantung pada berapa layout yang
akan dibuat dan tidak selalu harus dipanggil dalam button.
Kode Program 2 Pemanggilan Function Set Layout
1.

Hasil pemanggilan fungsi set layout pada Kode Program 2 dalam script SMIL
dapat dilihat pada Kode Program 3.
Kode Program 3 Hasil Pemanggilan Function Set Layout
1.

Function Region

Function region adalah fungsi untuk menambahkan region dalam file SMIL
yang akan dibuat dengan mengeset id, lebar (width), tinggi (height), batas kiri
(left), dan batas atasnya (top), dapat dilihat pada Kode Program 4. Region dalam
SMIL berfungsi untuk mengatur posisi, besar, dan skala klip SMIL yang akan
ditampilkan [7]. Fungsi region ini menghasilkan script untuk menambahkan
region dalam SMIL yang ditampung dalam variabel bernama tempRegion
sebelum nantinya dibentuk ke dalam file SMIL.
Kode Program 4 Function Region
1. function region(id,lebar,tinggi,kiri,atas){
2.
tempRegion += "\n";
5. }

7

Untuk menggunakan fungsi ini user cukup memanggil dalam kode program
dan mengisikan parameternya yaitu id, lebar (width), tinggi (height), batas kiri
(left), dan batas kanan (right), contoh pemanggilan dalam button dapat dilihat
pada Kode Program 5. Pemanggilan fungsi ini bisa dilakukan lebih dari satu kali
tergantung pada berapa region yang akan dibuat dan tidak selalu harus dipanggil
dalam button.
Kode Program 5 Pemanggilan Function Region
1.

Hasil pemanggilan fungsi region pada Kode Program 5 dalam script SMIL
dapat dilihat pada Kode Program 6.
Kode Program 6 Hasil Pemanggilan Function Region
1.

Function Add Video

Function add video adalah fungsi untuk menambahkan video dalam dalam
region yang sudah dibuat dengan mengeset nama atau path video, id region,
waktu mulai (begin), dan durasi, dapat dilihat pada Kode Program 7. Fungsi add
video ini menghasilkan script untuk menambahkan video dalam SMIL yang
ditampung dalam variabel tempBody karena video ini akan masuk dalam konten
body dalam SMIL sebelum nantinya dibentuk ke dalam file SMIL. Video dalam
SMIL bisa ditambahkan apabila layout dan region telah ditambahkan sebelumnya,
karena video akan ditampilkan di dalam region yang sudah ada dalam SMIL.
Kode Program 7 Function Add Video
1. function add_video(nama,reg,begin,dur){
2.
tempBody += "\n";
10. }

Untuk menggunakan fungsi ini user cukup memanggil dalam kode program
dan mengisikan parameternya yaitu nama atau path video, id region, waktu mulai
(begin), dan durasi, contoh pemanggilan dalam button dapat dilihat pada Kode
Program 8. Pemanggilan fungsi ini bisa dilakukan lebih dari satu kali tergantung
pada berapa video yang akan ditampilkan dan tidak selalu harus dipanggil dalam
button. Parameter begin dan duration tidak harus diisi apabila video akan
ditampilkan penuh seperti aslinya, tetapi bisa diisi apabila video akan dipotong
durasinya atau tidak dimulai dari awal.
Kode Program 8 Pemanggilan Function Add Video
1.

8

3.

Hasil pemanggilan fungsi add video pada Kode Program 8 dalam script SMIL
dapat dilihat pada Kode Program 9.
Kode Program 9 Hasil Pemanggilan Function Add Video
1.
2.

Function Par

Function par adalah fungsi untuk menambahkan par atau kelompok dalam file
SMIL yang akan dibuat dengan mengeset durasi, dapat dilihat pada Kode Program
10. Par dalam SMIL berfungsi untuk mendefinisikan waktu pengelompokan
sederhana untuk memutar beberapa elemen dalam waktu yang sama, misalnya
menggabungkan slideshow gambar dan MP3 atau memutar dua video secara
bersamaan dalam satu layar [7]. Fungsi par ini menghasilkan script untuk
menambahkan par dalam SMIL yang ditampung dalam variabel tempPar sebelum
nantinya dibentuk ke dalam file SMIL.
Kode Program 10 Function Par
1. function par(dur){
2.
tempPar += "\n";
3. }

Untuk menggunakan fungsi ini user cukup memanggil dalam kode program
dan mengisikan parameternya yaitu durasi, contoh pemanggilan dalam button
dapat dilihat pada Kode Program 11. Pemanggilan fungsi ini bisa dilakukan lebih
dari satu kali tergantung pada berapa par yang akan dibuat dan tidak selalu harus
dipanggil dalam button.
Kode Program 11 Pemanggilan Function Par
1.

Hasil pemanggilan fungsi par pada Kode Program 11 dalam script SMIL
dapat dilihat pada Kode Program 12.
Kode Program 12 Hasil Pemanggilan Function Par
1.

Function Add MP3

Function add MP3 adalah fungsi untuk menambahkan MP3 dalam file SMIL
yang akan dibuat dengan mengeset nama atau path MP3, waktu mulai (begin),
dan durasi, dapat dilihat pada Kode Program 13. Fungsi add MP3 ini
menghasilkan script untuk menambahkan MP3 dalam SMIL yang ditampung
dalam variabel tempBody karena MP3 ini akan masuk dalam konten body dalam
SMIL sebelum nantinya dibentuk ke dalam file SMIL.

9

Kode Program 13 Function Add MP3
1. function add_mp3(nama,begin,dur){
2.
tempBody += "\n";
10. }

Untuk menggunakan fungsi ini user cukup memanggil dalam kode program
dan mengisikan parameternya yaitu nama atau path MP3, waktu mulai (begin),
dan durasi, contoh pemanggilan dalam button dapat dilihat pada Kode Program
14. Pemanggilan fungsi ini bisa dilakukan lebih dari satu kali tergantung pada
berapa MP3 yang akan ditambahkan dan tidak selalu harus dipanggil dalam
button. Parameter begin dan duration tidak harus diisi apabila MP3 akan
ditampilkan penuh seperti aslinya, tetapi bisa diisi apabila MP3 akan dipotong
durasinya atau tidak dimulai dari awal.
Kode Program 14 Pemanggilan Function Add MP3
1.

Hasil pemanggilan fungsi add MP3 pada Kode Program 14 dalam script
SMIL dapat dilihat pada Kode Program 15.
Kode Program 15 Hasil Pemanggilan Function Add MP3
1.

Function Add Picture

Function add picture adalah fungsi untuk menambahkan gambar dalam file
SMIL yang akan digunakan untuk membuat slideshow dengan mengeset nama
atau path gambar dan durasi, dapat dilihat pada Kode Program 16. Fungsi add
picture ini menghasilkan script untuk menambahkan gambar dalam SMIL yang
ditampung dalam variabel tempBody sebelum nantinya dibentuk ke dalam file
SMIL.
Kode Program 16 Function Add Picture
1. function add_picture(nama,dur){
2.
tempBody += "\n";
7. }

Untuk menggunakan fungsi ini user cukup memanggil dalam kode program
dan mengisikan parameternya yaitu nama atau path gambar dan durasi, contoh
pemanggilan dalam button dapat dilihat pada Kode Program 17. Pemanggilan

10

fungsi ini bisa dilakukan lebih dari satu kali tergantung pada berapa gambar yang
akan ditambahkan dan tidak selalu harus dipanggil dalam button.
Kode Program 17 Pemanggilan Function Add Picture
1.
4.
6.

Hasil pemanggilan fungsi add picture pada Kode Program 17 dalam script
SMIL dapat dilihat pada Kode Program 18.
Kode Program 18 Hasil Pemanggilan Function Add Picture
1.
2.
3.

Function Create SMIL

Function create SMIL adalah fungsi untuk melempar script SMIL yang sudah
terbentuk dari fungsi-fungsi yang ada dan ditampung dalam variabel tempLayout,
tempRegion, tempPar, tempBody, tempImg untuk membangunnya menjadi file
SMIL dengan memasukkan parameter nama file SMIL yang akan dibuat, dapat
dilihat pada Kode Program 19.
Kode Program 19 Function Create SMIL
1. function create_smil(nama){
2.
var command = "file.php?nama="+nama+"&tempLayout="+tempLayout+
3.
"&tempRegion="+tempRegion+"&tempPar="+tempPar+
4.
"&tempBody="+tempBody;
5.
setTimeout(document.location=command,1000);
6. }

Untuk menggunakan fungsi ini user cukup memanggil dalam kode program
dan mengisikan parameternya yaitu nama file yang akan dibentuk, contoh
pemanggilan dalam button dapat dilihat pada Kode Program 20. Fungsi ini tidak
selalu harus dipanggil dalam button.
Kode Program 20 Pemanggilan Function Create SMIL
1.

Script SMIL yang sudah ditampung dalam variabel dan nama file yang akan
dibentuk dilempar ke halaman file.php yang akan mengambil value dari operan
yang dilempar dari function create SMIL dan membentuknya menjadi satu script
SMIL utuh. Script SMIL yang sudah digabungkan dan disusun utuh akan dibentuk
ke dalam satu file SMIL yang namanya sesuai dengan isi dari parameter pada
function create SMIL ke komputer user atau server, dapat dilihat pada Kode
Program 21.

11

Kode Program 21 Halaman file.php
1.