TAP.COM - METODA PENGUMPULAN BIAYA PRODUKSI - UNIVERSITAS MERCU BUANA
Metoda Pengumpulan Biaya Produksi
A. Metoda Harga Pokok Pesanan (Job Order Costing)
Merupakan
pengumpulan
biaya
produksi
yang
diterapkan
pada
perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan.
Ketentuan metoda harga pokok pesanan:
-
Bahan yang diolah dalam proses produksi dipisahkan menjadi bahan
baku dan bahan penolong.
-
Tenaga kerja bagian produksi dibedakan menjadi tenaga kerja
langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
-
Biaya overhead pabrik dalam penentuan harga pokok produk pesanan
dibebankan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka, karena sifat
biaya overhead pabrik:
-
Ada sebagian yang bersifat tetap, sehingga jika menggunakan
biaya yang sesungguhnya maka pembebanan biaya overhead per
unit akan berfluktuasi sesuai fluktuasi volume produksi setiap
perioda. Biaya overhead pabrik per unit lebih besar saat volume
produksi rendah, dan sebaliknya. Misal biaya depresiasi garis lurus
untuk mesin.
-
Ada sebagian yang frekuensi terjadinya tidak merata tiap bulan.
Sehingga jika menggunakan biaya sesungguhnya maka harga
pokok produk akan dibebani biaya overhead yang lebih besar pada
saat terjadinya biaya overhead, dan sebaliknya. Misal biaya
reparasi mesin.
-
Ada sebagian yang jumlahnya dapat diketahui pada saat tertentu,
misal biaya listrik. Jika menggunakan biaya sesungguhnya maka
harga pokok produk pesanan yang selesai pada tengah bulan tidak
dapat dihitung.
Jadi biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dibebankan
berdasarkan biaya sesungguhnya. Sedang biaya overhead pabrik
dibebankan berdaasarkan tarif yang ditentukan dimuka.
Serangkaian proses akuntansi dalam pengumpulan biaya produksi untuk
harga pokok berdasarkan pesanan:
http://www.mercubuana.ac.id
Tata Hitung Ongkos
Metoda Pengumpulan Biaya Produksi (job order)
o
Kartu biaya overhead pabrik sesungguhnya: mencatat biaya bahan
penolong yang merupakan salah satu elemen biaya overhead
pabrik
Gambar 4.2. Contoh Kartu Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
Kartu Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
Bulan: Agustus 2007
Jenis Bahan
Jumlah
Biaya bahan penolong
Rp. 3.250.000,-
Biaya tenaga kerja tidak langsung
Rp. 3.800.000,-
Biaya listrik
Rp. 1.125.000,-
Biaya penyusutan gedung pabrik
Rp. 2.250.000,-
Biaya penyueutan mesin pabrik
Rp. 1.600.000,-
Biaya asuransi pabrik
Rp. 1.750.000,-
Jumlah
Rp. 13.775.000,-
2. Akuntansi Biaya Tenaga Kerja
Pemakaian jasa tenaga kerja dalam proses produksi meliputi pencatatan
waktu kerja atau satuan produk yang dikerjakan, pembuatan daftar gaji
dan upah tenaga kerja, dan pembayaran gaji dan upah. Akuntansi biaya
tenaga kerja yang diperlukan:
Pengakuan biaya tenaga kerja (saat terutang); berdasarkan bukti
pencatatan gaji dan upah tenaga kerja, dibuat jurnal pengakuan biaya
tenaga kerja sbb:
Gaji dan upah
Utang gaji dan upah
Rp. XXX
Rp. XXX
Pembayaran biaya tenaga kerja; saat pembayaran biaya tenaga kerja,
berdasarkan bukti kas keluar, dibuat jurnal sbb:
Gaji dan upah
Kas
Rp. XXX
Rp. XXX
Distribusi biaya tenaga kerja;
Jumlah gaji dan upah yang diakui selanjutnya didistribusikan ke
dalam kelompok biaya sesuai departemen atau bagian fungsional.
Jurnalnya:
Barang dalam proses-BTKL
Biaya overhead pabrik sesungguhnya
Biaya pemasaran
Biaya administrasi & umum
Gaji & upah
Aifrid
http://www.mercubuana.ac.id
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
XXX
XXX
XXX
XXX
Rp. XXX
49
Tata Hitung Ongkos
Metoda Pengumpulan Biaya Produksi (job order)
Akuntansi biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi.
Dicatat dalam rekening Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya. Contoh
jurnalnya
Biaya overhead pabrik sesungguhnya
Persediaan bahan penolong
Rp. XXX
Rp. XXX
(untuk mencatat biaya bahan penolong)
Biaya overhead pabrik sesungguhnya
Gaji & upah
Rp. XXX
Rp. XXX
(untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung)
Biaya overhead pabrik sesungguhnya
Persediaan bahan penolong
Rp. XXX
Rp. XXX
(untuk mencatat biaya bahan penolong)
Biaya overhead pabrik sesungguhnya
Akumulasi penyusutan gedung pabrik
Akumulasi penyusutan mesin pabrik
Rp. XXX
Rp. XXX
Rp. XXX
(untuk mencatat penyusutan aktiva tetap pabrik)
Biaya overhead pabrik sesungguhnya
Persediaan Suku cadang
Rp. XXX
Rp. XXX
(untuk mencatat biaya reparasi & pemeliharaaan aktiva tetap pabrik)
Biaya overhead pabrik sesungguhnya
Kas/utang biaya
Rp. XXX
Rp. XXX
(untuk mencatat macam-macam biaya overhead)
Akuntansi selisih biaya overhead pabrik; mencatat perbedaan
biaya overhead pabrik yang dibebankan berdasarkan tarif dengan
biaya overhead pabrik yang sesungguhnya. Jurnalnya
Biaya overhead pabrik yang dibebankan
Biaya overhead pabrik sesungguhnya
Rp. XXX
Rp. XXX
4. Akuntansi Biaya Produk Selesai
Jurnalnya
Persediaan produk selesai
BDP – biaya bahan baku
BDP – biaya tenaga kerja langsung
BDP – biaya overhead pabrik
Rp. XXX
Rp.XXX
Rp.XXX
Rp.XXX
(untuk mencatat produk pesanan yang telah selesai dikerjakan)
Rekening yang digunakan adalah:
Persediaan Produk Selesai, yaitu untuk mencatat jumlah biaya
produksi dari produk pesanan yang telah selesai dikerjakan,
Rekening Barang Dalam Proses, yaitu untuk memindahkan jumlah
biaya yang dibebankan pada produk pesanan yang telah diselesaikan.
Aifrid
http://www.mercubuana.ac.id
51
A. Metoda Harga Pokok Pesanan (Job Order Costing)
Merupakan
pengumpulan
biaya
produksi
yang
diterapkan
pada
perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan.
Ketentuan metoda harga pokok pesanan:
-
Bahan yang diolah dalam proses produksi dipisahkan menjadi bahan
baku dan bahan penolong.
-
Tenaga kerja bagian produksi dibedakan menjadi tenaga kerja
langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
-
Biaya overhead pabrik dalam penentuan harga pokok produk pesanan
dibebankan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka, karena sifat
biaya overhead pabrik:
-
Ada sebagian yang bersifat tetap, sehingga jika menggunakan
biaya yang sesungguhnya maka pembebanan biaya overhead per
unit akan berfluktuasi sesuai fluktuasi volume produksi setiap
perioda. Biaya overhead pabrik per unit lebih besar saat volume
produksi rendah, dan sebaliknya. Misal biaya depresiasi garis lurus
untuk mesin.
-
Ada sebagian yang frekuensi terjadinya tidak merata tiap bulan.
Sehingga jika menggunakan biaya sesungguhnya maka harga
pokok produk akan dibebani biaya overhead yang lebih besar pada
saat terjadinya biaya overhead, dan sebaliknya. Misal biaya
reparasi mesin.
-
Ada sebagian yang jumlahnya dapat diketahui pada saat tertentu,
misal biaya listrik. Jika menggunakan biaya sesungguhnya maka
harga pokok produk pesanan yang selesai pada tengah bulan tidak
dapat dihitung.
Jadi biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dibebankan
berdasarkan biaya sesungguhnya. Sedang biaya overhead pabrik
dibebankan berdaasarkan tarif yang ditentukan dimuka.
Serangkaian proses akuntansi dalam pengumpulan biaya produksi untuk
harga pokok berdasarkan pesanan:
http://www.mercubuana.ac.id
Tata Hitung Ongkos
Metoda Pengumpulan Biaya Produksi (job order)
o
Kartu biaya overhead pabrik sesungguhnya: mencatat biaya bahan
penolong yang merupakan salah satu elemen biaya overhead
pabrik
Gambar 4.2. Contoh Kartu Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
Kartu Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
Bulan: Agustus 2007
Jenis Bahan
Jumlah
Biaya bahan penolong
Rp. 3.250.000,-
Biaya tenaga kerja tidak langsung
Rp. 3.800.000,-
Biaya listrik
Rp. 1.125.000,-
Biaya penyusutan gedung pabrik
Rp. 2.250.000,-
Biaya penyueutan mesin pabrik
Rp. 1.600.000,-
Biaya asuransi pabrik
Rp. 1.750.000,-
Jumlah
Rp. 13.775.000,-
2. Akuntansi Biaya Tenaga Kerja
Pemakaian jasa tenaga kerja dalam proses produksi meliputi pencatatan
waktu kerja atau satuan produk yang dikerjakan, pembuatan daftar gaji
dan upah tenaga kerja, dan pembayaran gaji dan upah. Akuntansi biaya
tenaga kerja yang diperlukan:
Pengakuan biaya tenaga kerja (saat terutang); berdasarkan bukti
pencatatan gaji dan upah tenaga kerja, dibuat jurnal pengakuan biaya
tenaga kerja sbb:
Gaji dan upah
Utang gaji dan upah
Rp. XXX
Rp. XXX
Pembayaran biaya tenaga kerja; saat pembayaran biaya tenaga kerja,
berdasarkan bukti kas keluar, dibuat jurnal sbb:
Gaji dan upah
Kas
Rp. XXX
Rp. XXX
Distribusi biaya tenaga kerja;
Jumlah gaji dan upah yang diakui selanjutnya didistribusikan ke
dalam kelompok biaya sesuai departemen atau bagian fungsional.
Jurnalnya:
Barang dalam proses-BTKL
Biaya overhead pabrik sesungguhnya
Biaya pemasaran
Biaya administrasi & umum
Gaji & upah
Aifrid
http://www.mercubuana.ac.id
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
XXX
XXX
XXX
XXX
Rp. XXX
49
Tata Hitung Ongkos
Metoda Pengumpulan Biaya Produksi (job order)
Akuntansi biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi.
Dicatat dalam rekening Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya. Contoh
jurnalnya
Biaya overhead pabrik sesungguhnya
Persediaan bahan penolong
Rp. XXX
Rp. XXX
(untuk mencatat biaya bahan penolong)
Biaya overhead pabrik sesungguhnya
Gaji & upah
Rp. XXX
Rp. XXX
(untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung)
Biaya overhead pabrik sesungguhnya
Persediaan bahan penolong
Rp. XXX
Rp. XXX
(untuk mencatat biaya bahan penolong)
Biaya overhead pabrik sesungguhnya
Akumulasi penyusutan gedung pabrik
Akumulasi penyusutan mesin pabrik
Rp. XXX
Rp. XXX
Rp. XXX
(untuk mencatat penyusutan aktiva tetap pabrik)
Biaya overhead pabrik sesungguhnya
Persediaan Suku cadang
Rp. XXX
Rp. XXX
(untuk mencatat biaya reparasi & pemeliharaaan aktiva tetap pabrik)
Biaya overhead pabrik sesungguhnya
Kas/utang biaya
Rp. XXX
Rp. XXX
(untuk mencatat macam-macam biaya overhead)
Akuntansi selisih biaya overhead pabrik; mencatat perbedaan
biaya overhead pabrik yang dibebankan berdasarkan tarif dengan
biaya overhead pabrik yang sesungguhnya. Jurnalnya
Biaya overhead pabrik yang dibebankan
Biaya overhead pabrik sesungguhnya
Rp. XXX
Rp. XXX
4. Akuntansi Biaya Produk Selesai
Jurnalnya
Persediaan produk selesai
BDP – biaya bahan baku
BDP – biaya tenaga kerja langsung
BDP – biaya overhead pabrik
Rp. XXX
Rp.XXX
Rp.XXX
Rp.XXX
(untuk mencatat produk pesanan yang telah selesai dikerjakan)
Rekening yang digunakan adalah:
Persediaan Produk Selesai, yaitu untuk mencatat jumlah biaya
produksi dari produk pesanan yang telah selesai dikerjakan,
Rekening Barang Dalam Proses, yaitu untuk memindahkan jumlah
biaya yang dibebankan pada produk pesanan yang telah diselesaikan.
Aifrid
http://www.mercubuana.ac.id
51