Perka BKN No 8 Tahun 2013 SKTPNS

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

PEDOMAN PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI TEKNIS
PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR
:
TAHUN 2012
TANGGAL
:
2012

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR 8 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI TEKNIS
PEGAWAI NEGERI SIPIL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,
Menimbang : a. bahwa dalam upaya mewujudkan Pegawai Negeri Sipil yang
profesional, perlu melakukan penataan jabatan yang berbasis
kompetensi di lingkungan Instansi Pusat dan Daerah;
b. bahwa profesionalisme Pegawai Negeri Sipil menjadi salah satu
aspek penting reformasi birokrasi sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi;
c. bahwa Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 22
Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi
Kerja Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan Kepegawaian
Negara
sudah
tidak
sesuai
dengan
kebutuhan
dan
perkembangan keadaan;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan
Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Pedoman Perumusan
Standar Kompetensi Teknis Pegawai Negeri Sipil;
Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974
Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3890);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang
Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri
Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
15, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4263) sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun
2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
164);

-2-

4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4741);
5. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen
sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 3 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 10);
6. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non
Departemen sebagaiman telah delapan kali diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2013 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 11);
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 24);
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 8
Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 364);
9. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 19 Tahun
2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian
Negara sebagaimana telah tiga kali diubah terakhir dengan
Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 5 Tahun
2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 150);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TENTANG
PEDOMAN PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI
TEKNIS
PEGAWAI NEGERI SIPIL.
Pasal 1
Pedoman Perumusan Standar Kompetensi Teknis Pegawai Negeri

Sipil adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan
Kepegawaian Negara ini.

Pasal 2
Pada saat berlakunya Peraturan Kepala Badan Kepegawaian
Negara ini, maka Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Standar
Kompetensi Kerja Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan
Kepegawaian Negara, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

-3-

Pasal 3
Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini mulai berlaku
pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 11 Februari 2013
KEPALA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

EKO SUTRISNO

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSUDIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN

NOMOR

LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

NOMOR 8 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI TEKNIS
PEGAWAI NEGERI SIPIL

PEDOMAN PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI TEKNIS
PEGAWAI NEGERI SIPIL

I.

PENDAHULUAN
A. UMUM
1. Berdasarkan Pasal 12 ayat (2) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian dinyatakan bahwa untuk mewujudkan
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan, diperlukan
Pegawai Negeri Sipil yang profesional, bertanggung jawab, jujur, dan
adil melalui pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan sistem prestasi
kerja dan sistem karir yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja.
2. Dalam Pasal 17 ayat (2) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang PokokPokok Kepegawaian dinyatakan bahwa pengangkatan PNS dalam suatu
jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai
dengan kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yang
ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat obyektif lainnya tanpa
membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, atau golongan.
3. Untuk mendukung terwujudnya profesionalisme Pegawai Negeri Sipil
diperlukan standar kompetensi jabatan yang wajib dimiliki oleh setiap
Pegawai Negeri Sipil, yang terdiri dari Standar Kompetensi Teknis dan
Standar Kompetensi Manajerial.
4. Standar
Kompetensi
Teknis
mencerminkan
tuntutan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan
melaksanakan tugas pekerjaan.

aspek
dalam


B. MAKSUD DAN TUJUAN
Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini dimaksudkan sebagai
pedoman bagi Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi Pemerintah Pusat
dan Daerah dalam merumuskan Standar Kompetensi Teknis Pegawai
Negeri Sipil di instansi masing-masing. Tujuan ditetapkannya pedoman ini
adalah agar setiap instansi dapat menyusun dan menetapkan Standar
Kompetensi Teknis Pegawai Negeri Sipil di lingkungannya.
C. RUANG LINGKUP
Pedoman Perumusan Standar Kompetensi Teknis Pegawai Negeri Sipil ini
menguraikan tentang Tahapan Perumusan Standar Kompetensi Teknis
Pegawai Negeri Sipil dan Penentuan Kualifikasi Kompetensi Teknis.

- 2-

D. PENGERTIAN
Dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini yang dimaksud
dengan:
1. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang

Pokok-Pokok Kepegawaian.
2. Kompetensi Teknis adalah kemampuan kerja setiap PNS yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang
mutlak diperlukan dalam melaksanakan tugas-tugas jabatannya.
3. Pengetahuan Kerja adalah pengetahuan yang dimiliki PNS berupa fakta,
informasi, keahlian yang diperoleh seseorang melalui pendidikan dan
pengalaman, baik teoritik maupun pemahaman praktis, dan berbagai
hal yang diketahui oleh PNS terkait dengan pekerjaannya serta
kesadaran yang diperoleh PNS melalui pengalaman suatu fakta atau
situasi dalam konteks pekerjaan.
4. Keterampilan Kerja adalah keterampilan PNS untuk melaksanakan
tugas sesuai dengan tuntutan pekerjaan, yang meliputi:
a. keterampilan melaksanakan pekerjaan individual (task skill);
b. keterampilan mengelola sejumlah tugas yang berbeda dalam satu
pekerjaan (task management skill);
c. keterampilan merespon dan mengelola kejadian/masalah kerja yang
berbeda (contingency management skill);
d. keterampilan khusus yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan tertentu di tempat tertentu sesuai dengan tuntutan
lingkungan kerja (job/role environment skill); dan

e. keterampilan beradaptasi dalam melaksanakan pekerjaan yang sama
di tempat/lingkungan kerja yang berbeda (transfer skills).
5. Sikap Kerja adalah perilaku PNS yang menekankan aspek perasaan dan
emosi, berupa minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri
terhadap pekerjaan.
6. Standar Kompetensi Teknis Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya
disingkat SKTPNS adalah kemampuan kerja yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan/atau keahlian serta sikap kerja yang
berdasarkan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan
sesuai peraturan perundang-undangan.
7. Rancangan SKTPNS yang selanjutnya disingkat RSKTPNS adalah
rancangan atau rumusan SKTPNS yang dirumuskan dan kemudian
disetujui oleh para pemangku kepentingan (stakeholder) untuk
digunakan sebagai bahan pra konvensi dan konvensi.
8. Standardisasi
Kompetensi
adalah
proses
untuk
memperoleh
kesepakatan atas isi rumusan Standar Kompetensi Teknis oleh pihakpihak yang berkepentingan melalui konvensi RSKTPNS.
9. Pra Konvensi RSKTPNS adalah forum dialog antara Tim Perumus
dengan verifikator atau narasumber terbatas dalam rangka memvalidasi
RSKTPNS tentang metodologi perumusan dan muatan teknisnya.

- 3-

10. Konvensi RSKTPNS adalah forum dialog di antara para pemangku
kepentingan untuk mencapai kesepakatan dan konsensus tentang
pembakuan RSKTPNS.
11. Tim Perumus SKTPNS adalah kelompok kerja yang dibentuk oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat atau Daerah yang ditugaskan
untuk merumuskan Rancangan SKTPNS.
12. Verifikator SKTPNS adalah pejabat Badan Kepegawaian Negara yang
memiliki kualifikasi dan diberikan kewenangan untuk melakukan
verifikasi dan validasi terhadap norma atau teknis perumusan
RSKTPNS yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Badan
Kepegawaian Negara.
II.

PEMBENTUKAN TIM PERUMUS STANDAR KOMPETENSI TEKNIS PNS
Untuk kelancaran perumusan SKTPNS di instansi pusat dan daerah, Pejabat
Pembina Kepegawaian membentuk Tim Perumus SKTPNS.
A. Susunan dan Keanggotaan Tim Perumus SKTPNS
Tim Perumus SKTPNS berjumlah sekurang-kurangnya 7 orang, yang terdiri
atas:
1. Ketua merangkap anggota;
2. Sekretaris merangkap anggota; dan
3. Anggota.
Untuk menjamin obyektifitas dalam perumusan SKTPNS, anggota Tim
Perumus SKTPNS ditetapkan dalam jumlah ganjil.
B. Syarat Keanggotaan Tim Perumus SKTPNS
Syarat keanggotaan tim perumus SKTPNS adalah:
1. memiliki integritas terhadap tugas tim;
2. mempunyai kompetensi merumuskan SKTPNS; dan
3. memahami tugas dan fungsi organisasi yang akan dirumuskan Standar
Kompetensi Teknisnya.
C. Tugas Tim Perumus SKTPNS
Tugas Tim Perumus SKTPNS adalah:
1. Ketua Tim, memiliki tugas:
a. membuat rencana kerja perumusan SKTPNS;
b. memberikan pengarahan
perumus SKTPNS; dan

dan

bimbingan

kepada

anggota

tim

c. menyampaikan hasil perumusan SKTPNS kepada Pejabat Pembina
Kepegawaian Instansi yang bersangkutan.
2. Sekretaris, memiliki tugas:
a. menyiapkan dan menyelenggarakan sosialisasi, diskusi, lokakarya
atau workshop SKTPNS; dan
b. mempersiapkan tugas-tugas kesekretariatan yang diperlukan untuk
kelancaran pelaksanaan perumusan SKTPNS.

- 4-

3. Anggota, memiliki tugas:
a. mengumpulkan dan menyusun seluruh data serta informasi yang
dibutuhkan dalam perumusan SKTPNS;
b. melakukan wawancara dengan para pihak (pemegang jabatan, atasan
langsung dan pejabat lain yang ditunjuk) untuk mengidentifikasi
kebutuhan kompetensi teknis;
c. melakukan sosialisasi, diskusi, lokakarya atau workshop perumusan
SKTPNS;
d. merumuskan RSKTPNS berdasarkan hasil sosialisasi,
lokakarya atau workshop perumusan SKTPNS; dan

diskusi,

e. menyempurnakan RSKTPNS berdasarkan hasil pra konvensi dan
konvensi.
III.

TAHAPAN PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI TEKNIS PNS
Langkah kegiatan perumusan SKTPNS, meliputi:
1. Menyusun dokumen rencana perumusan SKTPNS
Setiap kegiatan perumusan SKTPNS harus didahului dengan perumusan
dokumen perencanaan kegiatan perumusan SKTPNS, sebagaimana
tercantum dalam Anak Lampiran 1 yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini.
2. Mengidentifikasi tugas dan fungsi kerja organisasi
Mempelajari tugas dan fungsi satuan organisasi dari unit tertinggi hingga
terendah dengan merujuk pada tugas dan fungsi organisasi yang
bersangkutan berdasarkan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) yang
berlaku.
3. Pemetaan fungsi kerja organisasi
Membuat pemetaan fungsi-fungsi organisasi yang dapat bersumber pada
tugas pekerjaan seperti yang ada pada jabatan eselon I, eselon II, eselon III,
atau tugas lain yang relevan. Fungsi-fungsi organisasi ini dianggap
menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas organisasi.
Pemetaan fungsi organisasi ini harus dilakukan hingga fungsi-fungsi
organisasi terkecil, yang mencakup tugas-tugas dari jabatan struktural dan
jabatan fungsional, baik fungsional tertentu maupun fungsional umum.
Proses pemetaan fungsi-fungsi organisasi tersebut dilakukan dengan
menggunakan teknik analisis tulang ikan (fish-bone analysis), sebagaimana
tercantum dalam Anak Lampiran 2 yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini.
4. Menuangkan fungsi-fungsi kerja organisasi, sebagaimana dimaksud pada
angka 3, ke dalam Tabel Inventarisasi Fungsi-Fungsi Organisasi
sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran 3 yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini,
dan merumuskan sub fungsi kerja lain yang mendukung.
5. Hasil perumusan fungsi kerja organisasi selanjutnya dialihkan ke dalam
Formulir Identifikasi Unit Kompetensi sebagaimana tercantum dalam Anak
Lampiran 4 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Kepala Badan Kepegawaian Negara ini. Dalam tahapan ini juga dirumuskan
judul-judul unit kompetensi yang ada dalam jabatan yang bersangkutan.

- 5-

6. Menetapkan elemen kompetensi untuk setiap unit kompetensi. Elemen
kompetensi ditetapkan berdasarkan proses sesuai urutan kegiatan dalam
pelaksanaan kerja suatu unit kompetensi.
7. Menetapkan kriteria unjuk kerja untuk setiap elemen kompetensi dengan
cara menuliskan kriteria kompetensi teknis tentang kegiatan yang harus
dikerjakan untuk memeragakan hasil kerja pada setiap elemen kompetensi.
8. Merumuskan RSKTPNS dengan memperhatikan unsur-unsur sebagai
berikut:
a. Format Penulisan Standar Kompetensi Teknis, meliputi:
1) Kode Unit Kompetensi;
2) Judul Unit Kompetensi;
3) Uraian Unit Kompetensi;
4) Ruang Lingkup Penggunaan;
5) Panduan Penilaian;
6) Elemen Kompetensi; dan
7) Kriteria Unjuk Kerja.
Perumusan Standar Kompetensi Teknis dituangkan ke dalam formulir
sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran 5 yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini.
b. Format penulisan dokumen RSKTPNS, meliputi:
1) Bab Pendahuluan, berisi uraian tentang:
a) Latar Belakang, menjelaskan latar belakang dan relevansi
perumusan RSKTPNS dengan aspek-aspek lain yang terkait;
b) Tujuan, menguraikan tujuan perumusan RSKTPNS;
c) Pengertian, menguraikan tentang istilah-istilah terkait dengan isi
RSKTPNS;
d) Penggunaan dan manfaat RSKTPNS; dan
e) Dasar hukum.
2) Bab Isi, berisi uraian tentang:
a) Kodifikasi Pekerjaan/Profesi;
b) Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
c) Paket SKTPNS, Sektor, Sub Sektor, Bidang, Nama Pekerjaan Bidang;
dan
d) Unit-unit Kompetensi.
3) Bab Penutup
c. Penulisan RSKTPNS mengacu pada Tata Cara Perumusan Standar
Kompetensi Teknis sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran 6
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan
Kepegawaian Negara ini.
d. Penentuan kebutuhan RSKTPNS dirumuskan dengan mengacu pada
norma, ketentuan dan kebijakan.
e. Pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan merujuk data sekunder
atau hasil survei lapangan.
9. Pra Konvensi Pembahasan RSKTPNS
a. Hasil rumusan dibahas melalui pra konvensi dapat melibatkan unit
teknis terkait, praktisi, akademisi, dan lain-lain yang dianggap perlu.
b. Pembahasan pra konvensi dilaksanakan sesuai kebutuhan sampai
dengan dianggap layak menjadi bahan konvensi.

- 6-

10. Konvensi Pembahasan Hasil
a. Konvensi dilaksanakan untuk pembakuan RSKTPNS.
b. Pelaksanaan konvensi melibatkan Tim Perumus Instansi yang menyusun
dan Verifikator SKTPNS. Apabila diperlukan, pelaksanaan konvensi
dapat melibatkan unsur lain seperti praktisi, akademisi, atau pihak lain
yang terkait dengan bidang substansi yang dibahas.
c. Forum konvensi membahas dan mencari kesepahaman tentang materi
RSKTPNS untuk ditetapkan menjadi SKTPNS.
11. Presentasi dan Penetapan Hasil Perumusan SKTPNS
a. Presentasi Hasil Perumusan
Hasil konvensi perumusan SKTPNS dipresentasikan kepada para
pimpinan instansi yang bersangkutan untuk mendapat tanggapan.
Kemudian SKTPNS disempurnakan/difinalisasi sesuai dengan hasil
pembahasan.
b. Verifikasi
Dokumen SKTPNS selanjutnya disampaikan kepada Verifikator SKTPNS
untuk diverifikasi sesuai pedoman SKTPNS.
c. Penetapan
Hasil perumusan SKTPNS ditetapkan oleh pimpinan instansi yang
bersangkutan.
IV.

PENENTUAN KUALIFIKASI KOMPETENSI TEKNIS
A. Penentuan Kualifikasi Kompetensi Teknis
Hasil Perumusan Standar Kompetensi Teknis sebagaimana diuraikan
dalam angka III ditentukan kualifikasi kompetensinya melalui konvensi
yang meliputi:
1. Kompetensi Umum yaitu kompetensi yang wajib dimiliki untuk semua
fungsi pekerjaan di organisasi/instansi/unit yang distandardisasi.
2. Kompetensi Inti yaitu kompetensi yang wajib dimiliki sesuai masingmasing fungsi pekerjaan/jabatan.
3. Kompetensi Pilihan yaitu kompetensi yang diperlukan untuk
menambah kompetensi pegawai dalam melaksanakan suatu fungsi
pekerjaan yang lainnya.
B. Penentuan Persyaratan Kompetensi Teknis
Masing-masing jabatan yang telah ditentukan kebutuhan kualifikasi
kompetensinya dilengkapi dengan syarat jabatan yang meliputi pendidikan,
pengalaman, dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan.
Kualifikasi Kompetensi dituangkan dalam formulir sebagaimana tercantum
dalam Anak Lampiran 7 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini.

V.

HASIL AKHIR
1. Hasil akhir perumusan SKTPNS sebagaimana dimaksud pada angka III
angka 11 huruf c, ditetapkan dalam bentuk Dokumen Standar Kompetensi
Teknis Pegawai Negeri Sipil (Dokumen SKTPNS).
2. Dokumen SKTPNS sebagaimana dimaksud pada angka 1 dibuat menurut
contoh sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran 8 yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara
ini.

- 7-

VI.

PENUTUP
1. Apabila dalam melaksanakan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara
ini dijumpai kesulitan, agar ditanyakan kepada Kepala Badan Kepegawaian
Negara atau pejabat lain yang ditunjuk untuk mendapat penyelesaian.
2. Demikian untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

KEPALA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

EKO SUTRISNO

- 8ANAK LAMPIRAN 1
PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR 8 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI TEKNIS
PEGAWAI NEGERI SIPIL

FORMULIR PERENCANAAN PERUMUSAN
STANDAR KOMPETENSI TEKNIS PNS
1. Identitas Program Perumusan
Program Perumusan
Standar Kompetensi
Bidang

Tulis nama kegiatan yang terkait dengan rencana
perumusan Standar Kompetensi Teknis.
Tulis bidang pekerjaan instansi/unit kerja
Tulis fungsi kerja sesuai dengan nama jabatan
struktural tertinggi
Tulis fungsi kerja sesuai dengan nama jabatan
struktural setingkat di bawah jabatan struktural
tertinggi
Tulis nama-nama anggota tim sesuai dengan nama
yang ada dalam Surat Keputusan Tim.
Tulis lamanya waktu sesuai dengan rencana kegiatan
dalam Petunjuk Operasional Kegiatan (POK)

Sektor
Sub-Sektor
Tim Perumus
Waktu

2. Ketentuan Sistem dan Kebijakan Perumusan Standar
a. Pengusul Perumusan Standar Kompetensi Teknis PNS
No

1

Unit Kerja

Target Nama
Jabatan

Tulis nama unit kerja yang Tulis nama-nama
mengusulkan kegiatan
jabatan yang akan
perumusan SKTPNS
distandardisasi

Tujuan
Tulis tujuan kegiatan
penyusunan SKTPNS

2
dst

b. Kompetensi Teknis Yang Diperlukan
No
1
2
dst

Target Fungsi Kerja/Jabatan

Kegiatan/Fungsi Yang Dituntut

Tulis nama-nama jabatan yang
akan distandardisasi

Tulis tugas-tugas dari jabatan yang
akan dirumuskan standar
kompetensinya.

I.

c. Dasar Hukum Kegiatan
No

1

Dasar Hukum
Perihal
Tulis nomor dan tahun peraturan
perundang-undangan
yang Tulis perihal dari peraturan yang
digunakan sebagai dasar kegiatan digunakan sebagai dasar kegiatan
perumusan SKTPNS

2
dst

3. Program Pelaksanaan Perumusan SKTPNS
3.1. Identifikasi Ruang Lingkup dan Tujuan
No
1
2
dst

Ruang Lingkup
Tulis ruang lingkup kegiatan
perumusan SKTPNS

Tujuan
Tulis tujuan kegiatan perumusan
SKTPNS

- 9-

3.2. Identifikasi Sumberdaya
3.2.1. Kualifikasi Tim Perumus
No

1

Peran
Tulis peran setiap
anggota tim

Pendidikan
Tulis persyaratan
pendidikan yang
sesuai dengan peran
dalam tim

Pengalaman
Tulis persyaratan
pengalaman yang
sesuai dengan peran
dalam tim

2
dst

3.2.2. Sarana dan Prasarana
No
1

Sarana/Prasarana
Tulis sarana/prasarana yang dibutuhkan dalam kegiatan perumusan
SKTPNS

2
3
Dst

3.2.3. Pembiayaan
No

Jenis Pembiayaan

1.

Pembiayaan perencanaan dan
pemetaan

2
3.
4.
5.
6.

Pembiayaan survei
Pembiayaan penulisan
Rancangan
Pembiayaan untuk rapat
pembahasan awal
Pembiayaan untuk verifikasi
Pembiayaan untuk pra
konvensi dan konvensi

Jumlah
Rp.

Sumber
Tulis sumber pendanaan
kegiatan perumusan
SKTPNS

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

3.3. Prosedur Perumusan Standar Kompetensi
3.3.1. Proses Perumusan dan Penjadwalan
Jadwal (Bulan)
Penanggung
Jawab

No

Proses Kegiatan

1

Pendelegasian Tugas

Pimpinan

Surat Tugas

2

Perencanaan Program

Ketua Tim
Perumus

Program
Perumusan

3

Pertemuan Tim
Perumus: Menyusun
Perencanaan
Penulisan Standar

Ketua Tim
Perumus

Perumusan
Kegiatan dan
Jadwal

4

Pemetaan Lingkup
Standar Kompetensi

Tim
Perumus

Peta Bidang
Pekerjaan

5

Identifikasi Lingkup
Perumusan

Tim
Perumus

Daftar Unit
Kompetensi
yang Akan
Dirumuskan

6

Identifikasi Acuan
Normatif

Tim
Perumus

Daftar dan
Acuan
Standar
Acuan
Normatif

7

Survei Lapangan

Tim
Perumus

Laporan
Survei

Keluaran

1 2 3 4 5 6 ds
t

- 10 8

Perumusan
Rancangan 1 SKTPNS

Tim
Perumus

Bahan
RSKTPNS 1

9

Pembahasan
Rancangan 1 SKTPNS
Oleh Tim Perumus

Tim
Perumus

RSKTPNS 1

10

Verifikasi Rancangan
1 SKTPNS

Verifikator
Standar

Hasil
Verifikasi

11

Tindakan Perbaikan

Tim
Perumus

RSKTPNS 1

12

Pra-Konvensi

Tim
Perumus

RSKTPNS
1+Usulan
Perbaikan

13

Perbaikan Hasil
Prakonvensi

Tim
Perumus

Hasil
Perbaikan
RSKTPNS1

14

Verifikasi Hasil
Perbaikan

Tim
Verifikator

RSKTPNS 2

15

Konvensi

Tim
Perumus

RSKTPNS
2+Usulan
Perbaikan

16

Pengintegrasian
Tim
RSKTPNS sesuai Hasil Perumus
Konvensi

Hasil
Perbaikan
RSKTPNS

17

Pengajuan RSKTPNS
kepada Kepala BKN
untuk mendapatkan
persetujuan

Tim
Perumus

SKTPNS

18

Pengajuan RSKTPNS
kepada pimpinan
instansi untuk
ditetapkan

Tim
Perumus

3.3.2. Pemantauan dan Peninjauan Program Perumusan
Standar
No

1.

2.

Kegiatan
Pemantauan kesesuaian
pelaksanaan dengan
pengelolaan

Tinjauan program







Rincian Kegiatan
Pemantauan Perumusan standar
Identifikasi permintaan tindakan
korektif dan pencegahan
Identifikasi kemungkinan perbaikan
Kaji ulang Perumusan standar
Perbaikan program Perumusan
standar

3.4. Rujukan Bahan Perumusan
No
1
2
3
dst

Jenis Rujukan
Sumber
Tulis rujukan yang diperlukan
Tulis nama sumber rujukan
untuk perumusan SKTPNS

- 11 -

4. Program Verifikasi/Validasi Perumusan Standar Kompetensi
No
1

2

3

Verifikasi/Validasi
Dokumen
Verifikasi/ Validasi Tahap Tulis nama
I
rancangan hasil
perumusan
Verifikasi/ Validasi Tahap
II

Penanggung Jawab
Tulis nama verifikator
sesuai dengan SK Tim

Verifikasi/ Validasi Tahap
III

5. Finalisasi Standar Kompetensi
No
Kegiatan
1 Penyuntingan :
• Rancangan standar kompetensi diperiksa dan
dilaksanakan pengeditan untuk memastikan perubahanperubahan yang relevan telah dilaksanakan dan hasil
akhir telah memenuhi semua persyaratan
• Isu-isu yang masih ada dipertimbangkan dan dijadikan
masukan dan rancangan final dikonfirmasikan dan
diserahterimakan kepada klien
• Proses perumusan dievaluasi dan dilaksanakan
pengkajian untuk mengidentifikasi perubahan maupun
perbaikan
2 Verifikasi/Validasi Akhir
• Proses
• Format
• Prinsip-Prinsip Perumusan standar:
a. Transparans dan Keterbukaan
b. Konsensus dan Tidak Memihak
c. Efektif dan Relevan
d. Koheren
e. Mempertimbangkan Dimensi Pengembangan

Penanggungjawab
Tim Perumus

Verifikator

- 12 ANAK LAMPIRAN 2
PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR 8 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI TEKNIS
PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAGAN PEMETAAN FUNGSI ORGANISASI

1.2.1

1.1.1

1.1

1.2
1.2.2
.

1.2.3

1.1.2
1.1.3

dst

dst

1
dst

dst
1.4.3

dst

dst

dst
dst

1.3.3

1.4.2

1.4
1.4.1

dst

1.3

1.3.2

1.3.1

Cara pemetaan dan uraian kode angka:
1
: tuliskan tugas dan fungsi organisasi sesuai hasil
kesepakatan tim dengan merujuk pada SOTK instansi
yang bersangkutan.
1.1 dst.
: tuliskan fungsi-fungsi kerja organisasi yang bersumber
pada tugas pekerjaan seperti nama-nama jabatan yang
ada dalam jabatan eselon I, II, III, IV atau tugas/fungsi
lain yang relevan.
1.1.1 dst.
: tuliskan sub-fungsi kerja organisasi sesuai bidangbidang atau masing-masing fungsi organisasi. Sub-fungsi
kerja merupakan ruang lingkup untuk melaksanakan
keberhasilan setiap fungsi organisasi.
Pemetaan fungsi-fungsi ini dapat dilakukan sampai dengan fungsi yang
mencakup tugas-tugas jabatan fungsional dalam organisasi yang
bersangkutan.

- 13 ANAK LAMPIRAN 3
PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR 8 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI TEKNIS
PEGAWAI NEGERI SIPIL

TABEL INVENTARISASI FUNGSI ORGANISASI
Tugas Organisasi Fungsi Kerja Organisasi
1
2
Tuliskan tugas Tuliskan fungsi-fungsi
organisasi yang kerja yang menentukan
bersangkutan.
keberhasilan tugas
organisasi yang
bersangkutan
sebagaimana tercantum
dalam kolom 1.

Sub-Fungsi Kerja
Organisasi
3
Tuliskan fungsi-fungsi
kerja yang menentukan
keberhasilan masingmasing tugas organisasi
sebagaimana tercantum
dalam kolom 2.

Sub Fungsi Kerja
Lain yang
Mendukung
4
Tuliskan sub-sub
fungsi lainnya yang
relevan

- 14 ANAK LAMPIRAN 4
PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR 8 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI TEKNIS
PEGAWAI NEGERI SIPIL

FORMULIR IDENTIFIKASI UNIT KOMPETENSI
No.
1
1

Nama Jabatan
2
Tulis nama jabatan yang
akan dirumuskan standar
kompetensinya.

Uraian Tugas
1.1

1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
dst.
2

2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
dst.

dst

dst

dst

3
Tulis tugas-tugas
yang terdapat
dalam informasi
jabatan

Judul Unit
Kompetensi
4
Rumuskan judul unit
kompetensi yang sesuai
dengan substansi tugas.

- 15 ANAK LAMPIRAN 5
PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR 8 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI TEKNIS
PEGAWAI NEGERI SIPIL

FORMULIR PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI TEKNIS
No

Komponen Kompetensi

Penjelasan
Tulis kode unit kompetensi sesuai dengan kaidah
penulisan kode. Untuk unit kompetensi yang
dirumuskan dengan proses adopsi, kode harus ditulis
sesuai dengan aslinya.
Tulis nama Unit Kompetensi yang dibuat standar
kompetensinya.
Tulis aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
yang dibutuhkan dalam menyelesaikan satu tugas yang
dipersyaratkan dalam judul Unit Kompetensi.
Tulis ruang lingkup penggunaan unit kompetensi yang
dibuat standar kompetensinya.
Tulis aspek penting/pokok yang perlu dilihat pada
waktu pengujian dan metode yang seharusnya
dipergunakan dalam pengujian kompetensi individu.
7. Kriteria Unjuk Kerja

1. Kode Unit Kompetensi

2. Judul Unit Kompetensi

3. Uraian Unit Kompetensi

4. Ruang Lingkup

5. Panduan Penilaian
6. Elemen Kompetensi
1

Tulis kegiatan-kegiatan yang
harus
dikerjakan
untuk
mencapai Unit Kompetensi
tersebut.
Tulis
dengan
menggunakan kalimat aktif.
Setiap Elemen Kompetensi
menggambarkan
proses
pengolahan bahan menjadi
hasil.

1.

Tulis kriteria unjuk kerja dengan kalimat pasif yang
menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk
memeragakan hasil kerja/karya pada setiap Elemen
Kompetensi.

2.

dst.

2
dst

Tanggal ditetapkan : ……………………
Perumus1)

Verifikator2)

Yang Mengesahkan3)

( ............................................. ) ( ............................................ ) ( ............................................. )
Keterangan :
1. Perumus
2. Verifikator
3. Yang mengesahkan

:
:
:

ditandatangani oleh Ketua Tim Perumus Standar Kompetensi
ditandatangani oleh Verifikator Standar Kompetensi BKN
Pimpinan Unit Kerja dari Jabatan yang dibuat standar
kompetensinya

- 16 ANAK LAMPIRAN 6
PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR 8 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI TEKNIS
PEGAWAI NEGERI SIPIL

TATA CARA PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI TEKNIS
Standar Kompetensi Teknis PNS dirumuskan menggunakan format dan struktur
SKTPNS. Dalam SKTPNS terdapat daftar unit-unit kompetensi. Setiap unit kompetensi
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari rumusan daftar unit kompetensi
sebagai berikut:
1. Kode Unit Kompetensi;
2. Judul Unit Kompetensi;
3. Uraian Unit Kompetensi;
4. Ruang Lingkup Penggunaan;
5. Panduan Penilaian;
6. Elemen Kompetensi; dan
7. Kriteria Unjuk Kerja.
Keterangan :
1. Tuliskan Kode Unit Kompetensi
Kode unit kompetensi mengacu kepada kodifikasi yang memuat sektor, sub
sektor/bidang, kelompok unit kompetensi, nomor urut unit kompetensi dan versi,
sesuai dengan kodifikasi yang ditetapkan BKN.
Format Kode Unit Kompetensi :
(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

a. Sektor/Bidang Pekerjaan
Untuk sektor (1) mengacu sebagaimana dalam Klasifikasi Jabatan PNS.
b. Sub Sektor/Sub Bidang Pekerjaan
Untuk sub sektor (2) mengacu sebagaimana dalam Klasifikasi Jabatan PNS dari
nama Sub Sektor/Sub Bidang Pekerjaan.
c. Kelompok Unit Kompetensi
Untuk kelompok kompetensi (3), diisi dengan 2 digit angka untuk masing
masing kelompok, yaitu:
1) 01 : Untuk kode kelompok unit kompetensi inti.
2) 02 : Untuk kode kelompok unit kompetensi pilihan.
3) 03 : Untuk kode kelompok unit kompetensi umum.
d. Nomor Urut Unit Kompetensi
Untuk nomor urut unit kompetensi (4), diisi dengan nomor urut unit
kompetensi dengan menggunakan 3 digit angka, mulai dari angka 001, 002,
003 dan seterusnya pada masing-masing kelompok unit kompetensi. Nomor
urut unit kompetensi ini disusun dari angka yang paling rendah ke angka yang
lebih tinggi. Hal tersebut untuk menggambarkan bahwa tingkat kesulitan jenis
pekerjaan pada unit kompetensi yang paling sederhana tanggung jawabnya ke
jenis pekerjaan yang lebih besar tanggung jawabnya, atau dari jenis pekerjaan
yang paling mudah ke jenis pekerjaan yang lebih komplek.

- 17 e. Versi Unit Kompetensi
Versi unit kompetensi (5), diisi dengan 2 digit angka, mulai dari angka 01, 02
dan seterusnya. Versi merupakan urutan penomoran terhadap urutan
Perumusan/penetapan unit kompetensi dalam Perumusan standar kompetensi
yang disepakati, apakah standar kompetensi tersebut dirumuskan merupakan
yang pertama kali, revisi dan atau seterusnya.
Contoh:
BKN.PK.01.013.01 adalah kode untuk unit kompetensi inti pada sektor
Kepegawaian (BKN), Sub sektor Pengembangan Kepegawaian (PK), dengan nomor
urut kompetensi 13 dan versi pertama.
2. Tuliskan Judul Unit Kompetensi
Judul unit kompetensi, merupakan bentuk pernyataan terhadap tugas/pekerjaan
yang akan dilakukan. Unit kompetensi adalah sebagai bagian dari keseluruhan
unit kompetensi yang terdapat pada kumpulan Standar Kompetensi Teknis yang
telah ditetapkan.
Judul unit kompetensi menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan kata kerja
aktif yang terukur.
a. Kata kerja aktif yang digunakan dalam penulisan judul unit kompetensi
diberikan contoh antara lain memperbaiki, mengoperasikan, melakukan,
melaksanakan, menjelaskan, mengkomunikasikan, menggunakan, melayani,
merawat, merencanakan, membuat, dan lain-lain.
b. Kata kerja aktif yang digunakan dalam penulisan judul unit kompetensi
sedapat mungkin tidak menggunakan kata kerja antara lain memahami,
mengetahui, menerangkan, mempelajari, menguraikan, mengerti dan atau yang
sejenis.
3. Tuliskan Uraian Unit Kompetensi
Uraian unit kompetensi merupakan bentuk kalimat yang menjelaskan secara
singkat isi dari judul unit kompetensi yang mendeskripsikan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan satu tugas
pekerjaan yang dipersyaratkan dalam judul unit kompetensi.
4. Tuliskan Ruang Lingkup Penggunaan
Ruang lingkup penggunaan unit kompetensi minimal dapat menjelaskan:
a. Aspek-aspek yang dapat mendukung atau menambah kejelasan tentang isi dari
sejumlah elemen unit kompetensi pada satu unit kompetensi tertentu, dan
kondisi lainnya yang diperlukan dalam melaksanakan tugas.
b. Perlengkapan yang diperlukan seperti peralatan, bahan atau fasilitas dan
materi yang digunakan sesuai dengan persyaratan yang harus dipenuhi untuk
melaksanakan unit kompetensi.
c. Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan unit kompetensi.
d. Peraturan-peraturan yang diperlukan sebagai dasar atau acuan dalam
melaksanakan tugas untuk memenuhi persyaratan kompetensi.
5. Tuliskan Panduan Penilaian
Panduan penilaian ini digunakan untuk membantu penilai dalam melakukan
penilaian/pengujian pada unit kompetensi antara lain meliputi:
a. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan dalam penilaian antara lain:
prosedur, alat, bahan dan tempat penilaian serta penguasaan unit kompetensi
tertentu, dan unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya sebagai
persyaratan awal yang diperlukan dalam melanjutkan penguasaan unit
kompetensi yang sedang dinilai serta keterkaitannya dengan unit kompetensi
lain.

- 18 b. Kondisi pengujian merupakan suatu kondisi yang berpengaruh atas
tercapainya kompetensi kerja, dimana, apa dan bagaimana serta lingkup
penilaian mana yang seharusnya dilakukan, sebagai contoh pengujian
dilakukan dengan metode tes tertulis, wawancara, demonstrasi, praktek di
tempat kerja dan menggunakan alat simulator.
c. Pengetahuan yang dibutuhkan, merupakan informasi pengetahuan yang
diperlukan untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit
kompetensi tertentu.
d. Keterampilan yang dibutuhkan, merupakan informasi keterampilan yang
diperlukan untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit
kompetensi tertentu.
e. Aspek kritis merupakan aspek atau kondisi yang harus dimiliki seseorang yang
menentukan tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi tertentu.
6. Tuliskan Elemen Kompetensi
Elemen kompetensi merupakan bagian kecil dari unit kompetensi yang
mengidentifikasikan aktivitas yang harus dikerjakan untuk mencapai unit
kompetensi tersebut. Elemen kompetensi ditulis menggunakan kalimat aktif dan
jumlah elemen kompetensi untuk setiap unit kompetensi diusahakan terdiri dari 2
(dua) sampai 5 (lima) elemen kompetensi. Kandungan dari keseluruhan elemen
kompetensi pada setiap unit kompetensi sebaiknya mencerminkan unsur
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan.
7. Tuliskan Kriteria Unjuk Kerja (KUK)
Kriteria unjuk kerja merupakan bentuk pernyataan yang menggambarkan
kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan hasil kerja/karya pada
setiap elemen kompetensi. Kriteria unjuk kerja harus mencerminkan aktivitas
yang dapat menggambarkan 3 (tiga) aspek yaitu pengetahuan, keterampilan, dan
sikap kerja. Untuk setiap elemen kompetensi dapat terdiri 2 (dua) sampai dengan
5 (lima) kriteria unjuk kerja dan dirumuskan dalam kalimat terukur dengan
bentuk pasif.
Pemilihan kosakata dalam menulis kalimat KUK harus memperhatikan
keterukuran aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja, yang ditulis
dengan memperhatikan tingkatan taksonomi Bloom dan pengembangannya terkait
dengan aspek-aspek psikomotorik, kognitif dan afektif, sesuai dengan tingkat
kesulitan pelaksanaan tugas pada tingkatan/urutan unit kompetensi.

- 19 ANAK LAMPIRAN 7
PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR 8 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI TEKNIS
PEGAWAI NEGERI SIPIL

FORMULIR KUALIFIKASI KOMPETENSI TEKNIS

Syarat Kompetensi
No

Syarat Lainnya

Nama
Jabatan
Umum

Inti

Pilihan

Pendidikan

Pelatihan

Pengalaman

1

tulis nama
jabatan
yang
distandaris
asi

tulis syarat
kompetensi
umum yang
diperlukan
instansi

tulis
syarat
kompeten
si inti
yang wajib
ada dalam
jabatan
yang distandarisasi

tulis syarat
kompetensi
pilihan
untuk
pegembangan karier
dalam
jabatan
yang berbeda

tulis syarat
pendidikan
yang
sesuai

tulis
syarat
pelatihan
yang
sesuai

tulis syarat
pengalaman
yang sesuai

2

dst.

dst.

dst.

dst.

dst.

dst.

dst.

- 20 ANAK LAMPIRAN 8
PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR 8 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI TEKNIS
PEGAWAI NEGERI SIPIL

Contoh Hasil Akhir Standar Kompetensi Teknis PNS

DOKUMEN
STANDAR KOMPETENSI TEKNIS
PEGAWAI NEGERI SIPIL
(SKTPNS)
DI LINGKUNGAN DIREKTORAT STANDARDISASI
DAN KOMPETENSI JABATAN

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
2012

- 21 -

I. INFORMASI UNIT ORGANISASI
A. Nama Direktorat
DIREKTORAT STANDARDISASI DAN KOMPETENSI JABATAN
B. Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 19
Tahun 2006 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan
Kepegawaian Negara, Direktorat Standardisasi dan Kompetensi Jabatan
mempunyai tugas untuk melaksanakan standardisasi dan kompetensi
jabatan dengan menyelenggarakan fungsi-fungsi:
1. Penyiapan petunjuk dan bimbingan teknis pelaksanaan inventarisasi
dan analisis jabatan, pemanfaatan hasil analisis jabatan,
pengembangan jabatan serta pemanfaatan informasi dan peta
jabatan pada instansi pemerintah;
2. Penyiapan bahan perumusan evaluasi dan klasifikasi jabatan serta
pemanfaatannya pada instansi pemerintah; dan
3. Penyiapan bahan perumusan jabatan pada instansi pemerintah.
C. Peta Jabatan

Direktur Stankomjab
[1]

Kasi Pelayanan
Direktorat
[1]

Operator Komputer
[2]

Kasubdit Evaluasi
Klasifikasi Jabatan

Kasubdit Analisis
Jabatan

Kasubdit Perumusan
Jabatan

[1]

[1]

[1]

Kasi Inventarisasi
Jabatan

Kasi Analisis Jabatan
A

Kasi Analisis Jabatan
B

Kasi Perumusan
Jabatan A

Kasi Perumusan
Jabatan B

[0]

[1]

[1]

[0]

[0]

Kasi Evklasjab A

Kasi Evklasjab B

[1]

[0]

Pengolah Data
Jabatan

Pengolah Data
Jabatan

Pengolah Data
Jabatan

[2]

[0]

[0]

Penganalisis Jabatan

[1]

[1]

Pengolah Data
Jabatan

Sekretaris
[0]

Penganalisis Jabatan

Jabatan Fungsional
Analis Kepegawaian
[3]

[1]

Pengolah Data
Jabatan

Penyusun
Kompetensi Jabatan

[1]

[1]

- 22 -

D. Fungsi-Fungsi Jabatan
1. Direktur Standardisasi dan Kompetensi Jabatan
a. Penyiapan petunjuk dan bimbingan teknis pelaksanaan
inventarisasi dan analisis jabatan, pemanfaatan hasil analisis
jabatan, pengembangan jabatan serta pemanfaatan informasi
dan peta jabatan pada instansi pemerintah;
b. Penyiapan bahan perumusan evaluasi dan klasifikasi jabatan
serta pemanfaatannya pada instansi pemerintah; dan
c. Penyiapan bahan perumusan jabatan pada instansi pemerintah.
2. Kepala Sub Direktorat Evaluasi dan Klasifikasi Jabatan
a. Penyiapan petunjuk dan bimbingan teknis pelaksanaan evaluasi
jabatan pada instansi pemerintah;
b. Penyiapan petunjuk dan bimbingan teknis pelaksanaan
klasifikasi jabatan dalam jenjang jabatan pada instansi
pemerintah;
c. Penyiapan petunjuk dan bimbingan teknis pemanfaatan hasil
evaluasi dan klasifikasi jabatan; dan
d. Pelaksanaan
pelayanan
administrasi
pada
Direktorat
Standardisasi dan Kompetensi Jabatan.
3. Kepala Sub Direktorat Analisis Jabatan
a. Penyiapan bahan petunjuk dan bimbingan teknis pelaksanaan
inventarisasi dan analisis jabatan;
b. Pemanfaatan hasil analisis jabatan dari instansi pemerintah;
c. Penyiapan bahan perumusan pengembangan jabatan pada
instansi pemerintah; dan
d. Penyiapan bahan perumusan informasi jabatan dan peta
jabatan.
4. Kepala Sub Direktorat Perumusan Jabatan
a. Penyiapan bahan perumusan jabatan; dan
b. Pemanfaatan bahan perumusan jabatan.
5. Kepala Seksi Pelayanan Direktorat
a. Pelayanan administrasi pada Direktorat Standardisasi dan
Kompetensi Jabatan serta penyiapan laporan.
6. Kepala Seksi Evaluasi dan Klasifikasi Jabatan A
a. Penyiapan bahan, perumusan serta pemanfaatan evaluasi dan
klasifikasi jabatan PNS.
7. Kepala Seksi Evaluasi dan Klasifikasi Jabatan B
a. Penyiapan bahan, perumusan serta pemanfaatan evaluasi dan
klasifikasi jabatan PTT dan Pejabat Negara.
8. Kepala Seksi Inventarisasi Jabatan
a. Pelaksanaan inventarisasi jabatan pada instansi pemerintah.
9. Kepala Seksi Analisis Jabatan A
a. Penyiapan bahan petunjuk dan bimbingan teknis pelaksanaan
analisis
jabatan,
pemanfaatan
hasil
analisis
jabatan,
pengembangan jabatan, serta pemanfaatan informasi dan peta
jabatan dari dan untuk instansi pemerintah departemen dan

- 23 instansi pemerintah daerah di lingkungan wilayah kerja Kantor
Regional I s/d VI Badan Kepegawaian Negara.
10. Kepala Seksi Analisis Jabatan B
a. Penyiapan bahan petunjuk dan bimbingan teknis pelaksanaan
analisis
jabatan,
pemanfaatan
hasil
analisis
jabatan,
pengembangan jabatan, serta pemanfaatan informasi dan peta
jabatan dari dan untuk instansi pemerintah departemen dan
instansi pemerintah daerah di lingkungan wilayah kerja Kantor
Regional VII s/d XII Badan Kepegawaian Negara.
11. Kepala Seksi Perumusan Jabatan A
a. Penyiapan dan pemanfaatan bahan perumusan jabatan
struktural PNS.
12. Kepala Seksi Perumusan Jabatan B
a. Penyiapan dan pemanfaatan bahan perumusan jabatan
nonstruktural PNS.

- 24 -

- 25 -

B. Tabel Inventarisasi Fungsi Organisasi
Tugas
Organisasi

Fungsi
Kerja
Organisasi

Sub Fungsi Kerja
Organisasi

Sub-Fungsi Kerja
Lain yang
Mendukung

(1)

(2)

(3)

(4)

Standardisasi Inventarisasi
dan
dan analisis
Kompetensi
jabatan
Jabatan
Evaluasi dan
klasifikasi
jabatan

Perumusan
jabatan

Inventarisasi Jabatan
Pelaksanaan analisis
jabatan A
Pelaksanaan analisis
jabatan B
Perumusan dan
pemanfaatan evaluasi
dan klasifikasi jabatan
Perumusan dan
pemanfaatan evaluasi
dan klasifikasi jabatan
PTT dan Pejabat Negara
Pelayanan administrasi
Direktorat
Penyiapan dan
pemanfaatan bahan
perumusan jabatan
Penyiapan dan
pemanfaatan bahan
perumusan jabatan
Nonstruktural PNS

Pengolahan data
jabatan
Penganalisaan data
jabatan

Pengolahan
administrasi

Pengoperasian
Komputer

Penyusunan
Kompetensi
Jabatan

C. Identifikasi Unit Kompetensi
No
(1)

1.

2.

Nama Jabatan
(2)

Direktur
Standardisasi
dan Kompetensi
Jabatan

Kepala Sub
Direktorat
Analisis

Uraian Tugas
(3)

Menyiapkan pedoman/
petunjuk teknis pelaksanaan
inventarisasi dan analisis
jabatan pada instansi
pemerintah

Menyiapkan pedoman/
petunjuk teknis pelaksanaan
evaluasi dan klasifikasi
jabatan pada instansi
pemerintah
Menyiapkan pedoman/
petunjuk teknis perumusan
jabatan pada instansi
pemerintah
Menyiapkan pedoman
/petunjuk teknis
pelaksanaan inventarisasi

Judul Unit
Kompetensi
(4)

Merumuskan
pedoman
inventarisasi jabatan
Merumuskan
pedoman Analisis
Jabatan
Menginventarisasi
jabatan
Merumuskan
pedoman evaluasi
dan klasifikasi
jabatan
Merumuskan
pedoman perumusan
jabatan
Menyusun rancangan
pedoman
inventarisasi jabatan

- 26 No
(1)

Nama Jabatan
(2)

Jabatan

Uraian Tugas
(3)

dan analisis jabatan pada
instansi pemerintah
Menyiapkan
pedoman/petunjuk teknis
pelaksanaan pengembangan
jabatan pada instansi
pemerintah
Menyiapkan bahan pedoman/
petujuk teknis pelaksanaan
perumusan informasi jabatan
dan peta jabatan

3.

Kepala Sub
Direktorat
Evaluasi dan
Klasifikasi
Jabatan

Menyiapkan bahan
pedoman/petunjuk teknis
pelaksanaan evaluasi jabatan
pada instansi pemerintah
Menyiapkan bahan
pedoman/petunjuk teknis
Melaksanakan klasifikasi
jabatan dalam jenjang jabatan
pada instansi pemerintah
Menyiapkan bahan
pedoman/petunjuk teknis
pemanfaatan hasil evaluasi
dan klasifikasi jabatan

Melaksanakan pelayanan
administrasi direktorat
4.

Kepala Sub
Direktorat
Perumusan
Jabatan

Menyiapkan bahan
perumusan jabatan
Memanfaatkan bahan
perumusan jabatan

5.

Kepala Seksi
Inventarisasi
Jabatan

Melaksanakan inventarisasi
jabatan pada instansi
pemerintah

6.

Kepala Seksi
Analisis
Jabatan A & B

Melaksanakan penyiapan
bahan petunjuk dan
bimbingan teknis

Judul Unit
Kompetensi
(4)

Menyusun rancangan
pedoman analisis
jabatan
Merumuskan jabatan
fungsional umum

Menyusun informasi
jabatan
Menganalisis beban
kerja
Menyusun peta
jabatan
Menyusun rancangan
pedoman evaluasi
jabatan
Mengevaluasi jabatan
Menyusun rancangan
pedoman klasifikasi
jabatan
Mengklasifikasi
jabatan
Menyusun rancangan
pedoman
pemanfaatan hasil
evaluasi dan
klasifikasi jabatan
Menghitung bobot
jabatan
Mengolah
administrasi
direktorat
Menyusun rancangan
perumusan jabatan
Menyusun standar
kompetensi
manajerial
Menyusun standar
kompetensi teknis
Menyiapkan bahan
rancangan pedoman
inventarisasi jabatan
Melakukan
inventarisasi jabatan
Menyiapkan bahan
rancangan pedoman
analisis jabatan

- 27 No

Nama Jabatan

(1)

(2)

Uraian Tugas

Judul Unit
Kompetensi

(3)

(4)

pelaksanaan analisis
jabatan,pemnafaatan hasil
analisis jabatan,
pengembangan jabatan, serta
pemanfaatan informasi dan
peta jabatan dari dan untuk
instansi pemerintah pusat
dan daerah di lingkungan
wilayah Kanreg I s.d XII BKN
Melaksanakan penyiapan
bahan perumusan serta
pemanfaatan evaluasi dan
klasifikasi jabatan PNS, PTT,
dan Pejabat Negara

7.

Kepala Seksi
Evaluasi dan
Klasifikasi
Jabatan A & B

8.

Kepala Seksi
Pelayanan
Direktorat

Melaksanakan pelayanan
administrasi direktorat

9.

Kepala Seksi
Perumusan
Jabatan A & B

Melaksanakan penyiapan dan
pemanfaatan bahan
perumusan jabatan
struktural dan nonstruktural
PNS

10. Analis
Kepegawaian

11. Penganalisis
Jabatan

Menganalisis formasi dan
pengadaan
Melaksanakan diklat
Mengelola tata usaha
kepegawaian
Mengolah data dan nama
jabatan
Menganalisis data jabatan

Menyusun informasi
jabatan
Menghitung beban
kerja
Menyusun peta
jabatan

Menyiapkan bahan
rancangan pedoman
evaluasi dan
klasifikasi jabatan
Mengevaluasi jabatan
Menghitung bobot
jabatan
Mengklasifikasi
jabatan
Membuat konsep
surat dinas
Membuat usulan
kenaikan pangkat
Membuat daftar
inventaris Barang
Milik Negara
Memfasilitasi
penyelenggaraan
rapat
Membuat konsep
laporan kegiatan
Menyiapkan bahan
rancangan
perumusan jabatan
struktural dan
nonstruktural
Menyusun standar
kompetensi
manajerial
Menyusun standar
kompetensi teknis
Menganalisis formasi
dan pengadaan
Melaksanakan diklat
Mengelola tata usaha
kepegawaian
Mengolah data
jabatan
Menyusun informasi
jabatan

- 28 No

Nama Jabatan

(1)

(2)

Uraian Tugas
(3)

Melakukan wawancara
Merumuskan nama jabatan
12. Pengolah Data
Jabatan

13. Penyusun
Kompetensi
Jabatan

Menyiapkan dan
mendistribusikan formulir
isian data jabatan
Memeriksa dan
mengelompokan data jabatan
Membuat daftar rekapitulasi
data jabatan
Mengumpulkan data standar
kompetensi jabatan
Mencocokan standar
kompetensi jabatan
Menyusun dan
membandingkan kompetensi
yang disyaratkan dengan
yang dimiliki
Menyusun data/informasi
kompetensi jabatan
manajerial dan teknis

14. Operator
Komputer

Menyusun laporan
pelaksanaan tugas
Menyiapkan bahan dan
perangkat kerja
Mengetik konsep dokumen
kedinasan
Melaksanakan pemeliharaan
dan pemeriksaan
hardware/software komputer
Melaksanakan penginputan
data ke dalam aplikasi
komputer
Melaksanakan pengarsipan
data

Judul Unit
Kompetensi
(4)

Mengolah data hasil
wawancara
Merumuskan nama
jabatan
Menyiapkan formulir
isian data jabatan
Mengolah data
jabatan
Membuat
rekapitulasi data
jabatan
Mengumpulkan
standar kompetensi
jabatan
Mencocokan standar
kompetensi
Membandingkan data
kompetensi

Menyusun
kompetensi
manajerial
Menyusun
kompetensi teknis
Menyusun laporan
Mengoperasikan
komputer
Mengetik konsep
dokumen kedinasan
Memelihara
hardware/sofware
komputer
Menginput data

Mengarsipkan data

- 29 -

D. Unit-unit Kompetensi
TABEL DAFTAR UNIT KOMPETENSI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT
STANDARDISASI DAN KOMPETENSI JABATAN

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

Judul Unit Kompetensi
Merumuskan pedoman inventarisasi jabatan
Merumuskan pedoman Analisis Jabatan
Menginventarisasi Jabatan
Merumuskan pedoman Evaluasi dan Klasifikasi Jabatan
Merumuskan pedoman Perumusan Jabatan
Menyusun rancangan pedoman inventarisasi jabatan
Menyusun rancangan pedoman analisis jabatan
Merumuskan jabatan fungsional umum
Menyusun informasi jabatan
Menyusun peta jabatan
Menyusun rancangan pedoman evaluasi jabatan
Mengevaluasi jabatan
Menyusun rancangan pedoman klasifikasi jabatan
Mengklasifikasi jabatan
Menyusun rancangan pedoman pemanfaatan hasil evaluasi dan
klasifikasi jabatan
Menghitung bobot jabatan
Menyusun rancangan perumusan jabatan
Menyusun standar kompetensi manajerial
Menyusun standar kompetensi teknis
Menganalisis formasi dan pengadaan PNS
Melaksanakan diklat
Mengelola tata usaha kepegawaian
Menyiapkan bahan rancangan pedoman inventarisasi jabatan
Menganalisis beban kerja
Menyiapkan bahan rancangan pedoman analisis jabatan
Menyiapkan bahan rancangan pedoman evaluasi dan klasifikasi
jabatan
Membuat konsep surat dinas
Membuat usulan kenaikan pangkat
Membuat daftar inventaris Barang Milik Negara
Memfasilitasi penyelengaraan rapat direktorat
Membuat konsep laporan kegiatan
Menyiapkan bahan rancangan perumusan jabatan struktural dan
nonstruktural
Mengolah data jabatan
Mengolah data hasil wawancara
Merumuskan nama jabatan
Menyiapkan formulir isian data jabatan
Membuat rekapitulasi data jabatan
Mengumpulkan data standar kompetensi jabatan
Mencocokan standar kompetensi
Membandingkan data kompetensi

- 30 41
42
43
44
45
46

Menyusun laporan
Mengoperasikan komputer
Mengetik konsep dokumen kedinasan
Memelihara hardware/sofware komputer
Menginput data
Mengarsipkan data

- 31 -

UNIT KOMPETENSI
DIREKTORAT STANDARDISASI DAN KOMPETENSI JABATAN
1.

Merumuskan Pedoman Inventarisasi Jabatan

NO
1
1

KOMPONEN KOMPETENSI
2
Kode Unit Kompetensi

2

Judul Unit Kompetensi

3

Uraian Unit Kompetensi

4

Ruang Lingkup

5

Panduan Penilaian

6

Elemen Kompetensi
1. Mereview rancangan
penyusunan pedo