Korelasi Kendall's Tau dan Spearman

Korelasi Kendall’s Tau

Statistik II. Ari Brihandhono

MPd.
Korelasi Spearman
Berikut data kategori nilai statistik dan matematika dari 20
mahasiswa:
subjek

Nilai statistik

Nilai matematika

1
2
3
4
5
6
7

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

3
2
3
4
1
3

2
2
4
2
3
1
1
4
4
2
3
2
4
1

4
1
3
3
2

3
3
2
3
2
3
2
1
4
3
2
4
1
4
2

Data nilai statistik dan matematika adalah kategori (ordinal)
yaitu:
1= rendah, 2= cukup, 3= tinggi, 4= sangat tinggi. Analisis
korelasi ini dimaksudkan untuk mengetahui keeratan hubungan,

arah hubungan, dan apakah hubungan tersebut berarti atau
tidak.
TUGAS: Buat Kesimpulan dari hasil analisis korelasi Kendall’s Tau
atau Spearman

1

Langkah-langkah analisis:
1. Aktifkan program SPSS
2. Setelah muncul kotak dialog SPSS for windows maka klik
cancel (karena ingin membuat data baru)
3. Pada halaman SPSS data editor klik variable view.
4. Masukkan variable dengan langkah sebagai berikut:


Ketik X1 pada kolom Name, pada Decimals ganti 0,
pada Label ketik Nilai Statistik, pada Values buatlah
value 1= rendah, 2= cukup, 3= tinggi, 4= sangat tinggi,
dan pada kolom measure pilih Ordinal.




Ketik

X2

pada

kolom

name

(dibawah

X1)

pada

Decimals ganti 0, pada Label ketik Nilai Matematika,
pada Values buatlah value 1= rendah, 2= cukup, 3=

tinggi, 4= sangat tinggi, dan pada kolom measure pilih
Ordinal.


Kolom lainnya biarkan isian default.

5. Setelah selesai memasukkan variabel maka selanjutnya
klik Data View.
6. Isikan data X1 (nilai statistik) dan X2 (nilai matematika).
7. Klik Analyze » Correlate » Bivariate
8. setelah

itu

akan

terbuka

kotak


dialog

Bivariate

Correlations. Pindahkan variable nilai statistik dan nilai
matematika ke kotak Variables. Pilih Kendall’s Tau.
9. Klik OK, maka akan tampil hasil Output.



Catatan: pada langkah no 8, pilih Spearman untuk analisis
Spearman.
Dari Analisis korelasi didapat koefisien korelasi yang
digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan dan arah

2

hubungan, sedangkan signifikansi untuk mengetahui apakah
hubungan yang terjadi berarti atau tidak.
Untuk mengetahui keeratan hubungan maka dapat

dilihat pada besarnya koefisien korelasi dengan pedoman
yaitu jika koefisien semakin mendekati 1 atau -1 maka
hubungan erat atau kuat, sedangkan jika koefisien semakin
mendekati 0 maka hubungan lemah.
Untuk mengetahui arah hubungan maka dapat dilihat
pada tanda nilai koefisien yaitu positif atau negatif. Jika positif
berarti terdapat hubungan yang positif artinya jika X1 tinggi
maka X2 meningkat, jika X1 rendah maka X2 menurun. Jika
negative artinya jika X1 tinggi maka X2 menurun, jika X1
rendah maka X2 meningkat.
Untuk mengetahui apakah hubungan berarti atau tidak
maka dilakukan uji signifikansi. Langkah uji signifikansi:
a. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternative.


Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan X1 dengan
X2.




Ha: Ada hubungan yang signifikan antara X1
dengan X2.

b. Pengambilan keputusan dengan melihat signifikansi
pada hasil output.


Signifikansi > 0,05 maka Ho diterima.



Signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak.

c. Membuat kesimpulan.

3